T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Ampel Semester II Tahun Pelajaran 20162017 T1 B
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskrispsi Kondisi Awal
Tahap awal ini merupakan tahap yang dilakukan sebelum
memasuki siklus I. Dalam kegiatan pembelajaran ini pembelajaran masih
menggunakan model diskusi sederhana belum menggunakan model Teams
Games Tournament. Pertama, guru menyampaikan salam. Selanjutnya,
guru menanyakan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. Kemudian guru menegaskan tentang materi yang akan
dipelajari. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok sesuai dengan nomor
absen. Selanjutnya siswa berdiskusi dengan kelompok dan selanjutnya
secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas. Model pembelajaran diskusi kurang menarik dan
menyenangkan. Siswa cenderung pasif didalam kelas, siswa banyak yang
merasa jenuh dengan pelajaran IPS didalam kelas. Mereka lebih fokus
untuk mengoobrol dan bermain didalam kelas, bahkan sebagian dari siswa
lebih asik menyaksikan kondisi diluar kelas dan tidak mau mendengarkan
penjelasan materi yang diberikan oleh guru maupun hasil diskusi teman
sekelasnya.
Kondisi awal hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel semester 2 tahun ajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa kels VIII B belum sepenuhnya mencapai KKM yaitu
48
75. Paparan hasil belajar siswa pada ulangan harian dapat dilihat pada
tabel berikut:
Prasiklus Siswa Kelas VIII B
SMP Negeri 1 Ampel Tabel 1. Kondisi
MATA
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
PELAJARAN
KELAS
VIII B
NO
NAMA
NILAI
KETERANGAN
1
ADI CAHYONO
76
Tuntas
2
AGASTYA PUTRA
68
Belum Tuntas
RAMADHAN
3
AGUS SETYA DHARMAWAN
76
Tuntas
4
AISYAH PUSPITASARI
52
Belum Tuntas
5
ALFIAN IZUL ISLAM
76
Tuntas
6
ANDRE SETYAWAN
76
Tuntas
7
ANIK YULIANTI
68
Belum Tuntas
8
APRILIA ANDINI
72
Belum Tuntas
9
BRILIAN ARDYO RAMERO
68
Belum Tuntas
10
DHYLA EKA NINGSIH
64
Belum Tuntas
11
DIKA RIZKIYANTO
72
Belum Tuntas
12
EDGAR WICAKSONO
68
Belum Tuntas
13
ELZA WANDA ISTIQLALIA
76
Tuntas
14
ENDAH STYAWATI
64
Belum Tuntas
15
FAAZA KURNIAWAN
76
Tuntas
16
FASILLA MANGGARANI
76
Tuntas
17
LAILY AJENG PRIMANDARI
64
Belum Tuntas
18
MACHICHA SAFIRA LINDA
76
Tuntas
72
Belum Tuntas
HAPSARI
19
MARGININGSIH
49
20
MARWAN AJI NUGROHO
76
Tuntas
21
MARZYLITA ACNA SAPUTRI
68
Belum Tuntas
22
MAULANA IKHSANDI
80
Tuntas
23
NUR KHAYATI
76
Tuntas
24
RENATA SURYA HERVANI
64
Belum Tuntas
25
RINI NOVITASARI
80
Tuntas
26
RISTA NURUL SEPTYANI
68
Belum Tuntas
27
ROSHINTA MARIA KANDINI
64
Belum Tuntas
28
TIWIK PREUMI RORIYATI
68
Belum Tuntas
29
TRIO MARGO SUDARSONO
68
Belum Tuntas
30
UTARILA YANUARTI
60
Belum Tuntas
31
YONATHAN YAHYA
64
Belum Tuntas
32
YULI SETYAWAN
76
Tuntas
33
YUNITA DELLA
76
Tuntas
72
Belum Tuntas
RAHMAWATI
34
AHMAD YASFI R
JUMLAH
2472
RATA-RATA
73
Kondisi awal ini belum menggunakan model Teams Games
Tournament (TGT) yang menyebabkan kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran IPS kurang maksimal. Dari tabel diatas dapat
diperoleh data bahwa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM
(75) pada ulangan hasian berjumlah 15 siswa sedangkan yang belum
tuntas mencapai 19 orang siswa di kelas VIII B.
Nilai rata-rata Siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Nilai klasikal kondisi awal siswa kelas VIII B
50
SMP Negeri 1 Ampel
No
Aspek
Nilai
1
Rata-rata klasikal
72.7
2
Nilai Terendah
52
3
Nilai Tertinggi
80
4
Presentase ketuntasan
44, 12%
Daftar pada tabel diatas akan lebih jelas dengan memperhatikan
grafik dibawah ini:
Grafik 1. Nilai Klasikal Kondisi Awal
Pra Siklus
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Nilai rata-rata
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Ketuntasan
Klasikal
Pada grafik 1 dapat dilihat perolehan hasil belajar IPS siswa kelas
VIII B dengan nilai rata-rata klasikal 72.7, nilai terendah yang diperoleh
siswa adalah 52 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80. Nilai
rata-rata klasikal adalah 44,12%. Berdasarkan grafik 1, kondisi awal kelas
VIII B masih rendah apabila dibandingkan dengan indikator pencapaian
yang diharapkan. Adapun indikator pencapaian yang diharapkan adalah
nilai rata-rata klasikal dapat mencapai 78 (tujuh puluh delapan) dan
51
minimal 90% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII B dapat mencapai
ketuntasan hasil belajar (KKM=75).
B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I pelajaran IPS dengan pokok bahasan Keunggulan
Potensi Sumber Daya Alam Antar Region, telah diterapkan model
pembelajar kooperatif TGT.
Pertama, guru mengucapkan salam.
Selanjutnya guru menegaskan tentang materi yang akan dibahas yaitu
Keunggulan Potensi Sumber Daya Alam Antar Region. Kemudian guru
membagi siswa dalam 6 kelompok dengan nomor undian yang terdapat
pada kulit permen. Siswa dipersilahkan untuk berkumpul dengan
kelompoknya, kemudian guru memberikan gambar pada masing-masing
kelompok. Siswa dipersilahkan untuk bertanya tentang gambar tersebut.
Kemudian siswa dipersilahkan untuk membaca buku dan berdiskusi
dengan kelompoknya selama 10 menit. Setelah berdiskusi, guru
membagikan monopoli cerdas kepada setiap kelompok beserta dengan
kartu soal. Siswa dipersilahkan untuk bermain monopoli selama 10 menit,
setelah waktu habis, siswa diberi kesempatan untuk kedepan secara
berebut dan mengambil kartu soal yang telah disediakan secara acak.
Apabila siswa dapat menjawab maka mendapat 1 point apabila salah tidak
mendapatkan point. Siswa dengan point terbanyak akan mendapatkan
reward.
52
Hasil belajar siswa setelah tindakan pada siklus satu disajikan
dalam tabel dibawah:
Tabel 3. Hasil Belajar IPS Pada Siklus I kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel
No.
Nama
Pra
Silus I
Keterangan
Siklus
Keterangan
(KKM=75)
1
ADI CAHYONO
72
76
Meningkat
Tuntas
2
AGASTYA PUTRA
68
76
Meningkat
Tuntas
76
80
Meningkat
Tuntas
52
68
Meningkat
Belum tuntas
RAMADHAN
3
AGUS SETYA
DHARMAWAN
4
AISYAH
PUSPITASARI
5
ALFIAN IZUL ISLAM
76
80
Meningkat
Tuntas
6
ANDRE SETYAWAN
76
80
Meningkat
Tuntas
7
ANIK YULIANTI
68
72
Meningkat
Belum tuntas
8
APRILIA ANDINI
72
76
Meningkat
Tuntas
9
BRILIAN ARDYO
68
72
Meningkat
Belum tuntas
64
68
Meningkat
Belum tuntas
RAMERO
10
DHYLA EKA
NINGSIH
11
DIKA RIZKIYANTO
72
76
Meningkat
Tuntas
12
EDGAR WICAKSONO
68
72
Meningkat
Belum tuntas
13
ELZA WANDA
76
80
Meningkat
Tuntas
ISTIQLALIA
14
ENDAH STYAWATI
64
68
Meningkat
Belum tuntas
15
FAAZA KURNIAWAN
76
80
Meningkat
Tuntas
16
FASILLA
76
84
Meningkat
Tuntas
MANGGARANI
53
17
LAILY AJENG
64
68
Meningkat
Belum tuntas
76
80
Meningkat
Tuntas
PRIMANDARI
18
MACHICHA SAFIRA
LINDA HAPSARI
19
MARGININGSIH
72
76
Meningkat
Tuntas
20
MARWAN AJI
76
80
Meningkat
Tuntas
68
76
Meningkat
Tuntas
80
84
Meningkat
Tuntas
NUGROHO
21
MARZYLITA ACNA
SAPUTRI
22
MAULANA
IKHSANDI
23
NUR KHAYATI
76
80
Meningkat
Tuntas
24
RENATA SURYA
64
68
Meningkat
Belum tuntas
HERVANI
25
RINI NOVITASARI
80
84
Meningkat
Tuntas
26
RISTA NURUL
68
76
Meningkat
Tuntas
64
72
Meningkat
Belum tuntas
68
76
Meningkat
Tuntas
SEPTYANI
27
ROSHINTA MARIA
KANDINI
28
TIWIK PREUMI
RORIYATI
54
29
TRIO MARGO
68
76
Meningkat
Tuntas
SUDARSONO
30
UTARILA YANUARTI
60
64
Meningkat
Belum tuntas
31
YONATHAN YAHYA
64
72
Meningkat
Belum tuntas
32
YULI SETYAWAN
76
80
Meningkat
Tuntas
33
YUNITA DELLA
76
84
Meningkat
Tuntas
72
-
-
Belum tuntas
2472
2504
RAHMAWATI
34
AHMAD YASFI R
Jumlah
Sumber: hasil penelitian tanggal 2 Februari 2017
Berdasarkan penelitian pada siklus I, subjek yang mengikuti proses
belajar mengajar sebanyak 33 siswa dari keseluruhan siswa kelas VIII B
yaitu 34 siswa. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus. Pada siklus ini
keseluruhan siswa mengalami peningkatan pada hasil belajar IPS tetapi
ada 12 siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 75.
Untuk lebih memperjelas penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4. Nilai Klasikal Prasiklus dan Siklus I
Nilai
No
Aspek
Peningkatan
Pra Siklus
Siklus I
1
Nilai rata-rata klasikal
72,7
75,87
3,17
2
Nilai terendah
52
64
8
3
Nilai Tertinggi
80
84
4
4
Presentase ketuntasan (%)
44, 12%
64,70%
20,58%
55
Pelaksanaa proses belajar mengajar pada siklus I dengan sub tema
Keunggulan Potensi Sumber Daya Alam Antar Region, sudah menerapkan
model pembelajaran kooperatif TGT. Hasil pada siklus I telah
menunjukkan adanya peningkatan rata-rata klasikal apabila dibandingkan
dengan pra siklus yaitu dari 72,7 menjadi 75.87 pada siklus I. Peningkatan
juga terjadi pada presentase ketuntasan hingga 20,58% dimana pada pra
siklus presentase ketuntasan mencapai 44,12% dan pada siklus I telah
mencapai 64,70%.
Berdasarkan tabel 4 dapat digambarkan menjadi grafik dibawah
ini:
Grafik 2. Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus dengan
Siklus I
90
80
70
60
50
Pra Siklus
40
Siklus I
30
20
10
0
Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Presentase
Ketuntasan
Perolehan nilai pada Pra Siklus yang ditunjukkan oleh grafik 2.
untuk nilai klasikal adalah 72,7 sedangkan pada siklus I telah mengalami
peningkatan hingga 75,87. Nilai terendah pada pra siklus adalah 52 dan
56
pada siklus I telah meningkat menjadi 64. Presentase ketuntasan klasikal
pada Pra Siklus adalah 44,12% sedangkan pada siklus I telah meningkat
hingga 64,70%. Apabila diperhatikan hasil belajar IPS siswa kelas VIII B
telah mengalami peningkatan pada siklus I apabila dibandingkan dengan
hasil belajar Pra Siklus
Pada pelaksanaan siklus I masih banyak terjadi kekurangan
misalnya, tidak disampaikannya tujuan pembelajaran, kurangnya motivasi
yang diberikan oleh guru pada siswa, guru kurang menguasai alat peraga
dalam pembelajaran, guru kurang memberikan bimbingan dalam proses
pembelajaran, dan siswa masih mengalami kesulitan dalam penerapan
pembelajaran melalui model TGT. Hal tersebut juga berdampak pada
ketidak tercapaian target ketuntasan hasil belajar pada siswa di siklus I,
sehingga diadakan perbaikan dalam siklus II.
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum mencapai indikator
yang telah diterapkan, maka dilanjutkan dengan melaksanakan siklus II.
Pada Siklus II, guru memfokuskan dalam proses pembelajaran dan
membimbing siswa agar dapat mencapai ketuntasan. Pokok bahasan pada
siklus II adalah Sumber Daya Alam Strategis Sebagai Modal Dasar
Pembangunan Nasional Indonesia. Pertama, guru mengucapkan salam.
Kemudian guru memberikan penegasan terhadap materi yang akan
dibahas. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok secara acak dengan
undian. Selanjutnya siswa dipersilahkan untuk berkumpul dengan
57
kelompoknya dan dipersilahkan untuk berdisukusi selama 10 menit.
Kemudian guru memberikan permainan monopoli cerdas kepada masingmasing kelompok lengkap dengan kartu soal yang harus terjawab dalam
permainan. Guru menjelaskan cara bermain monopoli tersebut, kemudian
siswa dalam kelompok dipersilahkan untuk bermain selama 10 menit.
Setelah permainan usai, siswa diberikan kesempatan untuk berebut
kedepan dan mengambil 1 kartu soal serta menjawabnya. Apabila jawaban
benar maka akan mendapat 1 point, apabila salah tidak akan mendapat
point. Kelompok dengan point terbanyak akan mendapatkan reward. Hasil
belajar siswa pada Siklus II disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 5. Hasil Belajar Sisiwa Pada Siklus II Kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel
No
Nama
Pra
Siklus I
Siklus
Siklus
Keterangan
II
Keterangan
(KKM= 75)
1
ADI CAHYONO
76
76
83
Meningkat
Tuntas
2
AGASTYA PUTRA
68
76
80
Meningkat
Tuntas
76
80
83
Meningkat
Tuntas
RAMADHAN
3
AGUS SETYA
DHARMAWAN
4
AISYAH PUSPITASARI
52
68
72
Meningkat
Tuntas
5
ALFIAN IZUL ISLAM
76
80
86
Meningkat
Tuntas
6
ANDRE SETYAWAN
76
80
90
Meningkat
Tuntas
7
ANIK YULIANTI
68
72
80
Meningkat
Tuntas
8
APRILIA ANDINI
72
76
86
Meningkat
Tuntas
9
BRILIAN ARDYO
68
72
76
Meningkat
Tuntas
RAMERO
58
10
DHYLA EKA NINGSIH
64
68
72
Meningkat
Belum Tuntas
11
DIKA RIZKIYANTO
72
76
80
Meningkat
Tuntas
12
EDGAR WICAKSONO
68
72
76
Meningkat
Tuntas
13
ELZA WANDA
76
80
83
Meningkat
Tuntas
ISTIQLALIA
14
ENDAH STYAWATI
64
68
76
Meningkat
Tuntas
15
FAAZA KURNIAWAN
76
80
86
Meningkat
Tuntas
16
FASILLA
76
84
90
Meningkat
Tuntas
64
68
76
Meningkat
Tuntas
76
80
83
Meningkat
Tuntas
MANGGARANI
17
LAILY AJENG
PRIMANDARI
18
MACHICHA SAFIRA
LINDA HAPSARI
19
MARGININGSIH
72
76
83
Meningkat
Tuntas
20
MARWAN AJI
76
80
83
Meningkat
Tuntas
68
76
83
Meningkat
Tuntas
NUGROHO
21
MARZYLITA ACNA
SAPUTRI
22
MAULANA IKHSANDI
80
84
86
Meningkat
Tuntas
23
NUR KHAYATI
76
80
90
Meningkat
Tuntas
24
RENATA SURYA
64
68
73
Meningkat
Belum Tuntas
HERVANI
25
RINI NOVITASARI
80
84
86
Meningkat
Tuntas
26
RISTA NURUL
68
76
80
Meningkat
Tuntas
64
72
83
Meningkat
Tuntas
68
76
86
Meningkat
Tuntas
SEPTYANI
27
ROSHINTA MARIA
KANDINI
28
TIWIK PREUMI
59
RORIYATI
29
TRIO MARGO
68
76
83
Meningkat
Tuntas
SUDARSONO
30
UTARILA YANUARTI
60
64
73
Meningkat
BelumTuntas
31
YONATHAN YAHYA
64
72
76
Meningkat
Tuntas
32
YULI SETYAWAN
76
80
83
Meningkat
Tuntas
33
YUNITA DELLA
76
84
90
Meningkat
Tuntas
-
76
Meningkat
Tuntas
2504
2772
RAHMAWATI
34
72
AHMAD YASFI R
Jumlah
2472
Sumber: Hasil penelitian tanggal 13 Februari 2017
Berdasarkan penelitian pada Siklus II ini, seluruh siswa kelas VIII
B yang berjumlah 34 mengikuti tes. Hasil belajar siswa pada Siklus II
menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan hasil belajar
Siklus I. Pada Siklus ini, semua
siswa mengalami peningkatan hasil
belajar, seperti yang telah disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 6. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
Nilai
No
Aspek
Peningkatan
Siklus I
Siklus II
75,87
81,52
5,65
1
Nilai Rata-rata Klasikal
2
Nilai Terendah
64
73
9
3
Nilai Tertinggi
84
90
6
4
Presentase Ketuntasan
64,70%
91,17%
26,44%
Dari Siklus II hasil nilai rata-rata klasikal yang diperoleh siswa
mencapai 81,52, meningkat hingga 5,65 apabila dibandingkan dengan
rata-rata klasikal pada siklus I yaitu 75,87. Presentase ketuntasan juga
mengalami peningkatan pada Siklus II, yaitu mencapai 91,17% apabila
60
dibandingkan dengan Siklus I yaitu 64,70%. Kenaikannya mencapai
26,44%. Dari 34 siswa kelas VIIIB, ada 3 siswa yang belum mencapai
kriteria ketuntasan (KKM=75).
Berdasarkan tabel 6. dapat digambarkan menjadi grafik dibawah
ini:
Grafik 3. Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I dengan Siklus II
100
90
80
70
60
50
Siklus I
40
Sikilus II
30
20
10
0
Rata-rata Klasikal Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Presentase
Ketuntasan
Perolehan nilai yang ditunjukkan pada grafik 3. Untuk ratarata klasikal pada Siklus I mencapai 75,87 dan mengalami peningkatan di
Siklus II hingga mencapai nilai 81,52. Nilai tertinggi pada siklus I adalah
84 dan meningkat pada Siklus II yaitu 90, sedangkan nilai terendah pada
Siklus I adalah 64 dan pada siklus II mencapai 73. Presentase ketuntasan
pada siklus I adalah 64,70% dan meningkat pada Siklus II menjadi
91,17%.
Dalam pelaksanaan siklus II kekurangan di siklus I telah
mengalami perbaikan seperti penyampaian tujuan pembelajaran, selain itu
61
siswa juga telah paham dengan pembelajaran menggunakan model Teams
Games Tournament.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rata-rata Klasikal Ketuntasan Belajar Siswa
Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran TGT
mengalami peningkatan, seperti ditunjukkan oleh perolehan nilai tiap
siklus yang dapat dilihat dari tabel dibawah:
Tabel 7. Nilai Klasikal( Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II)
Nilai
No
Aspek
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
72,7
75,87
81, 52
1
Rata-rata Klasikal
2
Nilai Terendah
52
64
73
3
Nilai Tertinggi
80
84
90
62
Tabel dapat dijelaskan dengan memperhatikan grafik dibawah ini:
Grafik 4. Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
100
90
80
70
60
Pra Siklus
50
Siklus I
40
Siklus II
30
20
10
0
Rata-rata Klasikal
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Pada grafik 4. menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata
klasikal pada Pra Siklus dengan Siklus I yaitu dari 72,7 menjadi 75,87
dengan kenaikan mencapai 3,17 angka. Nilai rata-rata klasikal pada siklus
I ke siklus II juga mengalami peningkatan, yaitu dari 75,87 meningkat
hingga angka 5,65 yang menjadikan nilai rata-rata klasikal pada Siklus II
mencapai 81,52. Nilai terendah pada Pra Siklus adalah 52 dan meningkat
pada Siklus I mencapai 12 angka menjadi 64. Nilai terendah pada Siklus I
64mengalami kanikan hingga 9 angka pada Siklus II menjadi 73. Nilai
tertinggi pada Pra Siklus adalah 80, meningkat pada Siklus I mencapai 3
angkat menjadi 83. Nilai tertinggi pada Siklus I 84 mengalami
peningkatan di Siklus II mencapai 6 angka menjadi 90. Ketuntasan
63
klasikal kelas VII B SMP Negeri 1 Ampel mengalami peningkatan pada
setiap Siklus.
Presentase ketuntasan klasikal siswa pada pelajaran ips dapat
dijelaskan menggunakan tabel dibawah:
Tabel 8. Presentase Ketuntasan Klasikal
Presentase
No
Tahap Perbaikan
Belum Tuntas
Tuntas
1
Pra Siklus
55,88%
44,11%
2
Siklus I
35,29%
64,70%
3
Siklus II
8,82%
91,17%
Berdasarkan tabel 8, maka disusun grafik untuk memperjelas
seperti yang ada di bawah ini:
Grafik 5. Presentase Ketuntasan Klasikal
100
80
60
Pra Siklus
40
Siklus I
Siklus II
20
0
Belum Tuntas
Tuntas
Dilihat dari presentase ketuntasan klasikal pada Pra Siklus sebesar
44,11% meningkat menjadi 64,70% pada Siklus I dan meningkat lagi pada
Siklus II menjadi 91,17%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
64
pembelajaran dengan menggunakan mosel Teams Games Tournament
(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1
Ampel dalam mata pelajaran IPS.
2. Kelebihan
dan
Kekurangan
Model
Pembelajaran
Teams
Games
Tournament
Setelah melaksanakan siklus I dan siklus II, maka peneliti menemukan
beberapa kelabihan dan kekurangan dari model pembelajaran Teams
Games Tournament, yaitu:
1) Kelebihan
a. Terdapat interaksi yang baik antara siswa dengan guru
b. Siswa dapat bekerjasama dalam satu kelompok dan dapat menjalin
interaksi positif didalam kelompok
c. Siswa lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapat atau
jawaban kepada teman satu kelas dan guru
d. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dalam permainan secara
kelompok
e. Siswa mampu termotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama
didalam kelompok
f. Mampu meningkatkan presentase hasil belajar siswa hingga
91,17%.
65
2) Kekurangan
a. Guru terkadang kekurangan waktu dalam menyeimbangkan atara
permainan dengan penyampaian materi. Sebab siswa cenderung
lebih suka bermain dan menghabiskan waktunya untuk permainan.
Oleh karena itu ketegasan dari guru dalam memberikan batasan
waktu sangat perlu dalam pelaksanaan prosen pembelajaran
dengan model permainan kelompok.
b. Suasana didalam kelas terkadang kurang kondusif dan ramai akibat
permainan yang diterapkan didalam pembelajaran. Sehingga guru
harus lebih bijaksana dan mampu menguasai kondisi didalam
kelas.
c. Pada pertemuan pertama dalam permainan biasanya siswa masih
bingung dalam menjalankan permainan daidalam kelompok, akan
tetapi dengan bantuan penjelasan guru disertai LKS siswa dapat
lebih paham cara melaksanakan permainan dalam pembelajaran.
3) Kendala yang ditemukan
Pada siklus pertama siswa cenderung pendiam dan pasif, selain itu
siswa masih sulit dikondisikan untuk berkumpul dengan kelompok dan
menata meja kursi untuk permainan kelompok. Pada saat permainan
berlangsung belum semua siswa aktif untuk berpendapat dan berdiskusi
dengan teman satu kelompok. Saat pertandingan untuk berebut skor hanya
satu dua kelompok yang bersemangat untuk kedepan dan mengambil kartu
soal serta menjawab untuk memperoleh skor dan menjadi pemenang.
66
Pada siklus II siswa menjadi terlalu aktif dan berebut ingin kedepan
untuk menjawab pertanyaan dari kartu soal yang disiapkan oleh guru.
Sehingga suasana kelas cenderung ramai untuk berebut menjadi orang
pertama yang akan kedepan mengumpulkan nilai terbanyak. Untuk
kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak diberikan reward berupa
ringkasan materi pembelajaran dan bolpoint.
67
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskrispsi Kondisi Awal
Tahap awal ini merupakan tahap yang dilakukan sebelum
memasuki siklus I. Dalam kegiatan pembelajaran ini pembelajaran masih
menggunakan model diskusi sederhana belum menggunakan model Teams
Games Tournament. Pertama, guru menyampaikan salam. Selanjutnya,
guru menanyakan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. Kemudian guru menegaskan tentang materi yang akan
dipelajari. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok sesuai dengan nomor
absen. Selanjutnya siswa berdiskusi dengan kelompok dan selanjutnya
secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas. Model pembelajaran diskusi kurang menarik dan
menyenangkan. Siswa cenderung pasif didalam kelas, siswa banyak yang
merasa jenuh dengan pelajaran IPS didalam kelas. Mereka lebih fokus
untuk mengoobrol dan bermain didalam kelas, bahkan sebagian dari siswa
lebih asik menyaksikan kondisi diluar kelas dan tidak mau mendengarkan
penjelasan materi yang diberikan oleh guru maupun hasil diskusi teman
sekelasnya.
Kondisi awal hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel semester 2 tahun ajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa kels VIII B belum sepenuhnya mencapai KKM yaitu
48
75. Paparan hasil belajar siswa pada ulangan harian dapat dilihat pada
tabel berikut:
Prasiklus Siswa Kelas VIII B
SMP Negeri 1 Ampel Tabel 1. Kondisi
MATA
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
PELAJARAN
KELAS
VIII B
NO
NAMA
NILAI
KETERANGAN
1
ADI CAHYONO
76
Tuntas
2
AGASTYA PUTRA
68
Belum Tuntas
RAMADHAN
3
AGUS SETYA DHARMAWAN
76
Tuntas
4
AISYAH PUSPITASARI
52
Belum Tuntas
5
ALFIAN IZUL ISLAM
76
Tuntas
6
ANDRE SETYAWAN
76
Tuntas
7
ANIK YULIANTI
68
Belum Tuntas
8
APRILIA ANDINI
72
Belum Tuntas
9
BRILIAN ARDYO RAMERO
68
Belum Tuntas
10
DHYLA EKA NINGSIH
64
Belum Tuntas
11
DIKA RIZKIYANTO
72
Belum Tuntas
12
EDGAR WICAKSONO
68
Belum Tuntas
13
ELZA WANDA ISTIQLALIA
76
Tuntas
14
ENDAH STYAWATI
64
Belum Tuntas
15
FAAZA KURNIAWAN
76
Tuntas
16
FASILLA MANGGARANI
76
Tuntas
17
LAILY AJENG PRIMANDARI
64
Belum Tuntas
18
MACHICHA SAFIRA LINDA
76
Tuntas
72
Belum Tuntas
HAPSARI
19
MARGININGSIH
49
20
MARWAN AJI NUGROHO
76
Tuntas
21
MARZYLITA ACNA SAPUTRI
68
Belum Tuntas
22
MAULANA IKHSANDI
80
Tuntas
23
NUR KHAYATI
76
Tuntas
24
RENATA SURYA HERVANI
64
Belum Tuntas
25
RINI NOVITASARI
80
Tuntas
26
RISTA NURUL SEPTYANI
68
Belum Tuntas
27
ROSHINTA MARIA KANDINI
64
Belum Tuntas
28
TIWIK PREUMI RORIYATI
68
Belum Tuntas
29
TRIO MARGO SUDARSONO
68
Belum Tuntas
30
UTARILA YANUARTI
60
Belum Tuntas
31
YONATHAN YAHYA
64
Belum Tuntas
32
YULI SETYAWAN
76
Tuntas
33
YUNITA DELLA
76
Tuntas
72
Belum Tuntas
RAHMAWATI
34
AHMAD YASFI R
JUMLAH
2472
RATA-RATA
73
Kondisi awal ini belum menggunakan model Teams Games
Tournament (TGT) yang menyebabkan kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran IPS kurang maksimal. Dari tabel diatas dapat
diperoleh data bahwa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM
(75) pada ulangan hasian berjumlah 15 siswa sedangkan yang belum
tuntas mencapai 19 orang siswa di kelas VIII B.
Nilai rata-rata Siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Nilai klasikal kondisi awal siswa kelas VIII B
50
SMP Negeri 1 Ampel
No
Aspek
Nilai
1
Rata-rata klasikal
72.7
2
Nilai Terendah
52
3
Nilai Tertinggi
80
4
Presentase ketuntasan
44, 12%
Daftar pada tabel diatas akan lebih jelas dengan memperhatikan
grafik dibawah ini:
Grafik 1. Nilai Klasikal Kondisi Awal
Pra Siklus
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Nilai rata-rata
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Ketuntasan
Klasikal
Pada grafik 1 dapat dilihat perolehan hasil belajar IPS siswa kelas
VIII B dengan nilai rata-rata klasikal 72.7, nilai terendah yang diperoleh
siswa adalah 52 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80. Nilai
rata-rata klasikal adalah 44,12%. Berdasarkan grafik 1, kondisi awal kelas
VIII B masih rendah apabila dibandingkan dengan indikator pencapaian
yang diharapkan. Adapun indikator pencapaian yang diharapkan adalah
nilai rata-rata klasikal dapat mencapai 78 (tujuh puluh delapan) dan
51
minimal 90% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII B dapat mencapai
ketuntasan hasil belajar (KKM=75).
B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I pelajaran IPS dengan pokok bahasan Keunggulan
Potensi Sumber Daya Alam Antar Region, telah diterapkan model
pembelajar kooperatif TGT.
Pertama, guru mengucapkan salam.
Selanjutnya guru menegaskan tentang materi yang akan dibahas yaitu
Keunggulan Potensi Sumber Daya Alam Antar Region. Kemudian guru
membagi siswa dalam 6 kelompok dengan nomor undian yang terdapat
pada kulit permen. Siswa dipersilahkan untuk berkumpul dengan
kelompoknya, kemudian guru memberikan gambar pada masing-masing
kelompok. Siswa dipersilahkan untuk bertanya tentang gambar tersebut.
Kemudian siswa dipersilahkan untuk membaca buku dan berdiskusi
dengan kelompoknya selama 10 menit. Setelah berdiskusi, guru
membagikan monopoli cerdas kepada setiap kelompok beserta dengan
kartu soal. Siswa dipersilahkan untuk bermain monopoli selama 10 menit,
setelah waktu habis, siswa diberi kesempatan untuk kedepan secara
berebut dan mengambil kartu soal yang telah disediakan secara acak.
Apabila siswa dapat menjawab maka mendapat 1 point apabila salah tidak
mendapatkan point. Siswa dengan point terbanyak akan mendapatkan
reward.
52
Hasil belajar siswa setelah tindakan pada siklus satu disajikan
dalam tabel dibawah:
Tabel 3. Hasil Belajar IPS Pada Siklus I kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel
No.
Nama
Pra
Silus I
Keterangan
Siklus
Keterangan
(KKM=75)
1
ADI CAHYONO
72
76
Meningkat
Tuntas
2
AGASTYA PUTRA
68
76
Meningkat
Tuntas
76
80
Meningkat
Tuntas
52
68
Meningkat
Belum tuntas
RAMADHAN
3
AGUS SETYA
DHARMAWAN
4
AISYAH
PUSPITASARI
5
ALFIAN IZUL ISLAM
76
80
Meningkat
Tuntas
6
ANDRE SETYAWAN
76
80
Meningkat
Tuntas
7
ANIK YULIANTI
68
72
Meningkat
Belum tuntas
8
APRILIA ANDINI
72
76
Meningkat
Tuntas
9
BRILIAN ARDYO
68
72
Meningkat
Belum tuntas
64
68
Meningkat
Belum tuntas
RAMERO
10
DHYLA EKA
NINGSIH
11
DIKA RIZKIYANTO
72
76
Meningkat
Tuntas
12
EDGAR WICAKSONO
68
72
Meningkat
Belum tuntas
13
ELZA WANDA
76
80
Meningkat
Tuntas
ISTIQLALIA
14
ENDAH STYAWATI
64
68
Meningkat
Belum tuntas
15
FAAZA KURNIAWAN
76
80
Meningkat
Tuntas
16
FASILLA
76
84
Meningkat
Tuntas
MANGGARANI
53
17
LAILY AJENG
64
68
Meningkat
Belum tuntas
76
80
Meningkat
Tuntas
PRIMANDARI
18
MACHICHA SAFIRA
LINDA HAPSARI
19
MARGININGSIH
72
76
Meningkat
Tuntas
20
MARWAN AJI
76
80
Meningkat
Tuntas
68
76
Meningkat
Tuntas
80
84
Meningkat
Tuntas
NUGROHO
21
MARZYLITA ACNA
SAPUTRI
22
MAULANA
IKHSANDI
23
NUR KHAYATI
76
80
Meningkat
Tuntas
24
RENATA SURYA
64
68
Meningkat
Belum tuntas
HERVANI
25
RINI NOVITASARI
80
84
Meningkat
Tuntas
26
RISTA NURUL
68
76
Meningkat
Tuntas
64
72
Meningkat
Belum tuntas
68
76
Meningkat
Tuntas
SEPTYANI
27
ROSHINTA MARIA
KANDINI
28
TIWIK PREUMI
RORIYATI
54
29
TRIO MARGO
68
76
Meningkat
Tuntas
SUDARSONO
30
UTARILA YANUARTI
60
64
Meningkat
Belum tuntas
31
YONATHAN YAHYA
64
72
Meningkat
Belum tuntas
32
YULI SETYAWAN
76
80
Meningkat
Tuntas
33
YUNITA DELLA
76
84
Meningkat
Tuntas
72
-
-
Belum tuntas
2472
2504
RAHMAWATI
34
AHMAD YASFI R
Jumlah
Sumber: hasil penelitian tanggal 2 Februari 2017
Berdasarkan penelitian pada siklus I, subjek yang mengikuti proses
belajar mengajar sebanyak 33 siswa dari keseluruhan siswa kelas VIII B
yaitu 34 siswa. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus. Pada siklus ini
keseluruhan siswa mengalami peningkatan pada hasil belajar IPS tetapi
ada 12 siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 75.
Untuk lebih memperjelas penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4. Nilai Klasikal Prasiklus dan Siklus I
Nilai
No
Aspek
Peningkatan
Pra Siklus
Siklus I
1
Nilai rata-rata klasikal
72,7
75,87
3,17
2
Nilai terendah
52
64
8
3
Nilai Tertinggi
80
84
4
4
Presentase ketuntasan (%)
44, 12%
64,70%
20,58%
55
Pelaksanaa proses belajar mengajar pada siklus I dengan sub tema
Keunggulan Potensi Sumber Daya Alam Antar Region, sudah menerapkan
model pembelajaran kooperatif TGT. Hasil pada siklus I telah
menunjukkan adanya peningkatan rata-rata klasikal apabila dibandingkan
dengan pra siklus yaitu dari 72,7 menjadi 75.87 pada siklus I. Peningkatan
juga terjadi pada presentase ketuntasan hingga 20,58% dimana pada pra
siklus presentase ketuntasan mencapai 44,12% dan pada siklus I telah
mencapai 64,70%.
Berdasarkan tabel 4 dapat digambarkan menjadi grafik dibawah
ini:
Grafik 2. Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus dengan
Siklus I
90
80
70
60
50
Pra Siklus
40
Siklus I
30
20
10
0
Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Presentase
Ketuntasan
Perolehan nilai pada Pra Siklus yang ditunjukkan oleh grafik 2.
untuk nilai klasikal adalah 72,7 sedangkan pada siklus I telah mengalami
peningkatan hingga 75,87. Nilai terendah pada pra siklus adalah 52 dan
56
pada siklus I telah meningkat menjadi 64. Presentase ketuntasan klasikal
pada Pra Siklus adalah 44,12% sedangkan pada siklus I telah meningkat
hingga 64,70%. Apabila diperhatikan hasil belajar IPS siswa kelas VIII B
telah mengalami peningkatan pada siklus I apabila dibandingkan dengan
hasil belajar Pra Siklus
Pada pelaksanaan siklus I masih banyak terjadi kekurangan
misalnya, tidak disampaikannya tujuan pembelajaran, kurangnya motivasi
yang diberikan oleh guru pada siswa, guru kurang menguasai alat peraga
dalam pembelajaran, guru kurang memberikan bimbingan dalam proses
pembelajaran, dan siswa masih mengalami kesulitan dalam penerapan
pembelajaran melalui model TGT. Hal tersebut juga berdampak pada
ketidak tercapaian target ketuntasan hasil belajar pada siswa di siklus I,
sehingga diadakan perbaikan dalam siklus II.
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum mencapai indikator
yang telah diterapkan, maka dilanjutkan dengan melaksanakan siklus II.
Pada Siklus II, guru memfokuskan dalam proses pembelajaran dan
membimbing siswa agar dapat mencapai ketuntasan. Pokok bahasan pada
siklus II adalah Sumber Daya Alam Strategis Sebagai Modal Dasar
Pembangunan Nasional Indonesia. Pertama, guru mengucapkan salam.
Kemudian guru memberikan penegasan terhadap materi yang akan
dibahas. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok secara acak dengan
undian. Selanjutnya siswa dipersilahkan untuk berkumpul dengan
57
kelompoknya dan dipersilahkan untuk berdisukusi selama 10 menit.
Kemudian guru memberikan permainan monopoli cerdas kepada masingmasing kelompok lengkap dengan kartu soal yang harus terjawab dalam
permainan. Guru menjelaskan cara bermain monopoli tersebut, kemudian
siswa dalam kelompok dipersilahkan untuk bermain selama 10 menit.
Setelah permainan usai, siswa diberikan kesempatan untuk berebut
kedepan dan mengambil 1 kartu soal serta menjawabnya. Apabila jawaban
benar maka akan mendapat 1 point, apabila salah tidak akan mendapat
point. Kelompok dengan point terbanyak akan mendapatkan reward. Hasil
belajar siswa pada Siklus II disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 5. Hasil Belajar Sisiwa Pada Siklus II Kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel
No
Nama
Pra
Siklus I
Siklus
Siklus
Keterangan
II
Keterangan
(KKM= 75)
1
ADI CAHYONO
76
76
83
Meningkat
Tuntas
2
AGASTYA PUTRA
68
76
80
Meningkat
Tuntas
76
80
83
Meningkat
Tuntas
RAMADHAN
3
AGUS SETYA
DHARMAWAN
4
AISYAH PUSPITASARI
52
68
72
Meningkat
Tuntas
5
ALFIAN IZUL ISLAM
76
80
86
Meningkat
Tuntas
6
ANDRE SETYAWAN
76
80
90
Meningkat
Tuntas
7
ANIK YULIANTI
68
72
80
Meningkat
Tuntas
8
APRILIA ANDINI
72
76
86
Meningkat
Tuntas
9
BRILIAN ARDYO
68
72
76
Meningkat
Tuntas
RAMERO
58
10
DHYLA EKA NINGSIH
64
68
72
Meningkat
Belum Tuntas
11
DIKA RIZKIYANTO
72
76
80
Meningkat
Tuntas
12
EDGAR WICAKSONO
68
72
76
Meningkat
Tuntas
13
ELZA WANDA
76
80
83
Meningkat
Tuntas
ISTIQLALIA
14
ENDAH STYAWATI
64
68
76
Meningkat
Tuntas
15
FAAZA KURNIAWAN
76
80
86
Meningkat
Tuntas
16
FASILLA
76
84
90
Meningkat
Tuntas
64
68
76
Meningkat
Tuntas
76
80
83
Meningkat
Tuntas
MANGGARANI
17
LAILY AJENG
PRIMANDARI
18
MACHICHA SAFIRA
LINDA HAPSARI
19
MARGININGSIH
72
76
83
Meningkat
Tuntas
20
MARWAN AJI
76
80
83
Meningkat
Tuntas
68
76
83
Meningkat
Tuntas
NUGROHO
21
MARZYLITA ACNA
SAPUTRI
22
MAULANA IKHSANDI
80
84
86
Meningkat
Tuntas
23
NUR KHAYATI
76
80
90
Meningkat
Tuntas
24
RENATA SURYA
64
68
73
Meningkat
Belum Tuntas
HERVANI
25
RINI NOVITASARI
80
84
86
Meningkat
Tuntas
26
RISTA NURUL
68
76
80
Meningkat
Tuntas
64
72
83
Meningkat
Tuntas
68
76
86
Meningkat
Tuntas
SEPTYANI
27
ROSHINTA MARIA
KANDINI
28
TIWIK PREUMI
59
RORIYATI
29
TRIO MARGO
68
76
83
Meningkat
Tuntas
SUDARSONO
30
UTARILA YANUARTI
60
64
73
Meningkat
BelumTuntas
31
YONATHAN YAHYA
64
72
76
Meningkat
Tuntas
32
YULI SETYAWAN
76
80
83
Meningkat
Tuntas
33
YUNITA DELLA
76
84
90
Meningkat
Tuntas
-
76
Meningkat
Tuntas
2504
2772
RAHMAWATI
34
72
AHMAD YASFI R
Jumlah
2472
Sumber: Hasil penelitian tanggal 13 Februari 2017
Berdasarkan penelitian pada Siklus II ini, seluruh siswa kelas VIII
B yang berjumlah 34 mengikuti tes. Hasil belajar siswa pada Siklus II
menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan hasil belajar
Siklus I. Pada Siklus ini, semua
siswa mengalami peningkatan hasil
belajar, seperti yang telah disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 6. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
Nilai
No
Aspek
Peningkatan
Siklus I
Siklus II
75,87
81,52
5,65
1
Nilai Rata-rata Klasikal
2
Nilai Terendah
64
73
9
3
Nilai Tertinggi
84
90
6
4
Presentase Ketuntasan
64,70%
91,17%
26,44%
Dari Siklus II hasil nilai rata-rata klasikal yang diperoleh siswa
mencapai 81,52, meningkat hingga 5,65 apabila dibandingkan dengan
rata-rata klasikal pada siklus I yaitu 75,87. Presentase ketuntasan juga
mengalami peningkatan pada Siklus II, yaitu mencapai 91,17% apabila
60
dibandingkan dengan Siklus I yaitu 64,70%. Kenaikannya mencapai
26,44%. Dari 34 siswa kelas VIIIB, ada 3 siswa yang belum mencapai
kriteria ketuntasan (KKM=75).
Berdasarkan tabel 6. dapat digambarkan menjadi grafik dibawah
ini:
Grafik 3. Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I dengan Siklus II
100
90
80
70
60
50
Siklus I
40
Sikilus II
30
20
10
0
Rata-rata Klasikal Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Presentase
Ketuntasan
Perolehan nilai yang ditunjukkan pada grafik 3. Untuk ratarata klasikal pada Siklus I mencapai 75,87 dan mengalami peningkatan di
Siklus II hingga mencapai nilai 81,52. Nilai tertinggi pada siklus I adalah
84 dan meningkat pada Siklus II yaitu 90, sedangkan nilai terendah pada
Siklus I adalah 64 dan pada siklus II mencapai 73. Presentase ketuntasan
pada siklus I adalah 64,70% dan meningkat pada Siklus II menjadi
91,17%.
Dalam pelaksanaan siklus II kekurangan di siklus I telah
mengalami perbaikan seperti penyampaian tujuan pembelajaran, selain itu
61
siswa juga telah paham dengan pembelajaran menggunakan model Teams
Games Tournament.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rata-rata Klasikal Ketuntasan Belajar Siswa
Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran TGT
mengalami peningkatan, seperti ditunjukkan oleh perolehan nilai tiap
siklus yang dapat dilihat dari tabel dibawah:
Tabel 7. Nilai Klasikal( Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II)
Nilai
No
Aspek
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
72,7
75,87
81, 52
1
Rata-rata Klasikal
2
Nilai Terendah
52
64
73
3
Nilai Tertinggi
80
84
90
62
Tabel dapat dijelaskan dengan memperhatikan grafik dibawah ini:
Grafik 4. Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
100
90
80
70
60
Pra Siklus
50
Siklus I
40
Siklus II
30
20
10
0
Rata-rata Klasikal
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Pada grafik 4. menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata
klasikal pada Pra Siklus dengan Siklus I yaitu dari 72,7 menjadi 75,87
dengan kenaikan mencapai 3,17 angka. Nilai rata-rata klasikal pada siklus
I ke siklus II juga mengalami peningkatan, yaitu dari 75,87 meningkat
hingga angka 5,65 yang menjadikan nilai rata-rata klasikal pada Siklus II
mencapai 81,52. Nilai terendah pada Pra Siklus adalah 52 dan meningkat
pada Siklus I mencapai 12 angka menjadi 64. Nilai terendah pada Siklus I
64mengalami kanikan hingga 9 angka pada Siklus II menjadi 73. Nilai
tertinggi pada Pra Siklus adalah 80, meningkat pada Siklus I mencapai 3
angkat menjadi 83. Nilai tertinggi pada Siklus I 84 mengalami
peningkatan di Siklus II mencapai 6 angka menjadi 90. Ketuntasan
63
klasikal kelas VII B SMP Negeri 1 Ampel mengalami peningkatan pada
setiap Siklus.
Presentase ketuntasan klasikal siswa pada pelajaran ips dapat
dijelaskan menggunakan tabel dibawah:
Tabel 8. Presentase Ketuntasan Klasikal
Presentase
No
Tahap Perbaikan
Belum Tuntas
Tuntas
1
Pra Siklus
55,88%
44,11%
2
Siklus I
35,29%
64,70%
3
Siklus II
8,82%
91,17%
Berdasarkan tabel 8, maka disusun grafik untuk memperjelas
seperti yang ada di bawah ini:
Grafik 5. Presentase Ketuntasan Klasikal
100
80
60
Pra Siklus
40
Siklus I
Siklus II
20
0
Belum Tuntas
Tuntas
Dilihat dari presentase ketuntasan klasikal pada Pra Siklus sebesar
44,11% meningkat menjadi 64,70% pada Siklus I dan meningkat lagi pada
Siklus II menjadi 91,17%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
64
pembelajaran dengan menggunakan mosel Teams Games Tournament
(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1
Ampel dalam mata pelajaran IPS.
2. Kelebihan
dan
Kekurangan
Model
Pembelajaran
Teams
Games
Tournament
Setelah melaksanakan siklus I dan siklus II, maka peneliti menemukan
beberapa kelabihan dan kekurangan dari model pembelajaran Teams
Games Tournament, yaitu:
1) Kelebihan
a. Terdapat interaksi yang baik antara siswa dengan guru
b. Siswa dapat bekerjasama dalam satu kelompok dan dapat menjalin
interaksi positif didalam kelompok
c. Siswa lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapat atau
jawaban kepada teman satu kelas dan guru
d. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dalam permainan secara
kelompok
e. Siswa mampu termotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama
didalam kelompok
f. Mampu meningkatkan presentase hasil belajar siswa hingga
91,17%.
65
2) Kekurangan
a. Guru terkadang kekurangan waktu dalam menyeimbangkan atara
permainan dengan penyampaian materi. Sebab siswa cenderung
lebih suka bermain dan menghabiskan waktunya untuk permainan.
Oleh karena itu ketegasan dari guru dalam memberikan batasan
waktu sangat perlu dalam pelaksanaan prosen pembelajaran
dengan model permainan kelompok.
b. Suasana didalam kelas terkadang kurang kondusif dan ramai akibat
permainan yang diterapkan didalam pembelajaran. Sehingga guru
harus lebih bijaksana dan mampu menguasai kondisi didalam
kelas.
c. Pada pertemuan pertama dalam permainan biasanya siswa masih
bingung dalam menjalankan permainan daidalam kelompok, akan
tetapi dengan bantuan penjelasan guru disertai LKS siswa dapat
lebih paham cara melaksanakan permainan dalam pembelajaran.
3) Kendala yang ditemukan
Pada siklus pertama siswa cenderung pendiam dan pasif, selain itu
siswa masih sulit dikondisikan untuk berkumpul dengan kelompok dan
menata meja kursi untuk permainan kelompok. Pada saat permainan
berlangsung belum semua siswa aktif untuk berpendapat dan berdiskusi
dengan teman satu kelompok. Saat pertandingan untuk berebut skor hanya
satu dua kelompok yang bersemangat untuk kedepan dan mengambil kartu
soal serta menjawab untuk memperoleh skor dan menjadi pemenang.
66
Pada siklus II siswa menjadi terlalu aktif dan berebut ingin kedepan
untuk menjawab pertanyaan dari kartu soal yang disiapkan oleh guru.
Sehingga suasana kelas cenderung ramai untuk berebut menjadi orang
pertama yang akan kedepan mengumpulkan nilai terbanyak. Untuk
kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak diberikan reward berupa
ringkasan materi pembelajaran dan bolpoint.
67