T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Ampel Semester II Tahun Pelajaran 20162017 T1 B

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskrispsi Kondisi Awal
Tahap awal ini merupakan tahap yang dilakukan sebelum
memasuki siklus I. Dalam kegiatan pembelajaran ini pembelajaran masih
menggunakan model diskusi sederhana belum menggunakan model Teams
Games Tournament. Pertama, guru menyampaikan salam. Selanjutnya,
guru menanyakan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. Kemudian guru menegaskan tentang materi yang akan
dipelajari. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok sesuai dengan nomor
absen. Selanjutnya siswa berdiskusi dengan kelompok dan selanjutnya
secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
didepan kelas. Model pembelajaran diskusi kurang menarik dan
menyenangkan. Siswa cenderung pasif didalam kelas, siswa banyak yang
merasa jenuh dengan pelajaran IPS didalam kelas. Mereka lebih fokus
untuk mengoobrol dan bermain didalam kelas, bahkan sebagian dari siswa
lebih asik menyaksikan kondisi diluar kelas dan tidak mau mendengarkan
penjelasan materi yang diberikan oleh guru maupun hasil diskusi teman
sekelasnya.
Kondisi awal hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel semester 2 tahun ajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa kels VIII B belum sepenuhnya mencapai KKM yaitu

48

75. Paparan hasil belajar siswa pada ulangan harian dapat dilihat pada
tabel berikut:
Prasiklus Siswa Kelas VIII B
SMP Negeri 1 Ampel Tabel 1. Kondisi
MATA

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

PELAJARAN
KELAS

VIII B

NO

NAMA


NILAI

KETERANGAN

1

ADI CAHYONO

76

Tuntas

2

AGASTYA PUTRA

68

Belum Tuntas


RAMADHAN
3

AGUS SETYA DHARMAWAN

76

Tuntas

4

AISYAH PUSPITASARI

52

Belum Tuntas

5


ALFIAN IZUL ISLAM

76

Tuntas

6

ANDRE SETYAWAN

76

Tuntas

7

ANIK YULIANTI

68


Belum Tuntas

8

APRILIA ANDINI

72

Belum Tuntas

9

BRILIAN ARDYO RAMERO

68

Belum Tuntas

10


DHYLA EKA NINGSIH

64

Belum Tuntas

11

DIKA RIZKIYANTO

72

Belum Tuntas

12

EDGAR WICAKSONO

68


Belum Tuntas

13

ELZA WANDA ISTIQLALIA

76

Tuntas

14

ENDAH STYAWATI

64

Belum Tuntas

15


FAAZA KURNIAWAN

76

Tuntas

16

FASILLA MANGGARANI

76

Tuntas

17

LAILY AJENG PRIMANDARI

64


Belum Tuntas

18

MACHICHA SAFIRA LINDA

76

Tuntas

72

Belum Tuntas

HAPSARI
19

MARGININGSIH

49


20

MARWAN AJI NUGROHO

76

Tuntas

21

MARZYLITA ACNA SAPUTRI

68

Belum Tuntas

22

MAULANA IKHSANDI


80

Tuntas

23

NUR KHAYATI

76

Tuntas

24

RENATA SURYA HERVANI

64

Belum Tuntas

25

RINI NOVITASARI

80

Tuntas

26

RISTA NURUL SEPTYANI

68

Belum Tuntas

27

ROSHINTA MARIA KANDINI

64

Belum Tuntas

28

TIWIK PREUMI RORIYATI

68

Belum Tuntas

29

TRIO MARGO SUDARSONO

68

Belum Tuntas

30

UTARILA YANUARTI

60

Belum Tuntas

31

YONATHAN YAHYA

64

Belum Tuntas

32

YULI SETYAWAN

76

Tuntas

33

YUNITA DELLA

76

Tuntas

72

Belum Tuntas

RAHMAWATI
34

AHMAD YASFI R

JUMLAH

2472

RATA-RATA

73

Kondisi awal ini belum menggunakan model Teams Games
Tournament (TGT) yang menyebabkan kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran IPS kurang maksimal. Dari tabel diatas dapat
diperoleh data bahwa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai KKM
(75) pada ulangan hasian berjumlah 15 siswa sedangkan yang belum
tuntas mencapai 19 orang siswa di kelas VIII B.
Nilai rata-rata Siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Nilai klasikal kondisi awal siswa kelas VIII B

50

SMP Negeri 1 Ampel
No

Aspek

Nilai

1

Rata-rata klasikal

72.7

2

Nilai Terendah

52

3

Nilai Tertinggi

80

4

Presentase ketuntasan

44, 12%

Daftar pada tabel diatas akan lebih jelas dengan memperhatikan
grafik dibawah ini:
Grafik 1. Nilai Klasikal Kondisi Awal
Pra Siklus
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Nilai rata-rata

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Ketuntasan
Klasikal

Pada grafik 1 dapat dilihat perolehan hasil belajar IPS siswa kelas
VIII B dengan nilai rata-rata klasikal 72.7, nilai terendah yang diperoleh
siswa adalah 52 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80. Nilai
rata-rata klasikal adalah 44,12%. Berdasarkan grafik 1, kondisi awal kelas
VIII B masih rendah apabila dibandingkan dengan indikator pencapaian
yang diharapkan. Adapun indikator pencapaian yang diharapkan adalah
nilai rata-rata klasikal dapat mencapai 78 (tujuh puluh delapan) dan

51

minimal 90% dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII B dapat mencapai
ketuntasan hasil belajar (KKM=75).
B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I pelajaran IPS dengan pokok bahasan Keunggulan
Potensi Sumber Daya Alam Antar Region, telah diterapkan model
pembelajar kooperatif TGT.

Pertama, guru mengucapkan salam.

Selanjutnya guru menegaskan tentang materi yang akan dibahas yaitu
Keunggulan Potensi Sumber Daya Alam Antar Region. Kemudian guru
membagi siswa dalam 6 kelompok dengan nomor undian yang terdapat
pada kulit permen. Siswa dipersilahkan untuk berkumpul dengan
kelompoknya, kemudian guru memberikan gambar pada masing-masing
kelompok. Siswa dipersilahkan untuk bertanya tentang gambar tersebut.
Kemudian siswa dipersilahkan untuk membaca buku dan berdiskusi
dengan kelompoknya selama 10 menit. Setelah berdiskusi, guru
membagikan monopoli cerdas kepada setiap kelompok beserta dengan
kartu soal. Siswa dipersilahkan untuk bermain monopoli selama 10 menit,
setelah waktu habis, siswa diberi kesempatan untuk kedepan secara
berebut dan mengambil kartu soal yang telah disediakan secara acak.
Apabila siswa dapat menjawab maka mendapat 1 point apabila salah tidak
mendapatkan point. Siswa dengan point terbanyak akan mendapatkan
reward.

52

Hasil belajar siswa setelah tindakan pada siklus satu disajikan
dalam tabel dibawah:
Tabel 3. Hasil Belajar IPS Pada Siklus I kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel
No.

Nama

Pra

Silus I

Keterangan

Siklus

Keterangan
(KKM=75)

1

ADI CAHYONO

72

76

Meningkat

Tuntas

2

AGASTYA PUTRA

68

76

Meningkat

Tuntas

76

80

Meningkat

Tuntas

52

68

Meningkat

Belum tuntas

RAMADHAN
3

AGUS SETYA
DHARMAWAN

4

AISYAH
PUSPITASARI

5

ALFIAN IZUL ISLAM

76

80

Meningkat

Tuntas

6

ANDRE SETYAWAN

76

80

Meningkat

Tuntas

7

ANIK YULIANTI

68

72

Meningkat

Belum tuntas

8

APRILIA ANDINI

72

76

Meningkat

Tuntas

9

BRILIAN ARDYO

68

72

Meningkat

Belum tuntas

64

68

Meningkat

Belum tuntas

RAMERO
10

DHYLA EKA
NINGSIH

11

DIKA RIZKIYANTO

72

76

Meningkat

Tuntas

12

EDGAR WICAKSONO

68

72

Meningkat

Belum tuntas

13

ELZA WANDA

76

80

Meningkat

Tuntas

ISTIQLALIA
14

ENDAH STYAWATI

64

68

Meningkat

Belum tuntas

15

FAAZA KURNIAWAN

76

80

Meningkat

Tuntas

16

FASILLA

76

84

Meningkat

Tuntas

MANGGARANI

53

17

LAILY AJENG

64

68

Meningkat

Belum tuntas

76

80

Meningkat

Tuntas

PRIMANDARI
18

MACHICHA SAFIRA
LINDA HAPSARI

19

MARGININGSIH

72

76

Meningkat

Tuntas

20

MARWAN AJI

76

80

Meningkat

Tuntas

68

76

Meningkat

Tuntas

80

84

Meningkat

Tuntas

NUGROHO
21

MARZYLITA ACNA
SAPUTRI

22

MAULANA
IKHSANDI

23

NUR KHAYATI

76

80

Meningkat

Tuntas

24

RENATA SURYA

64

68

Meningkat

Belum tuntas

HERVANI
25

RINI NOVITASARI

80

84

Meningkat

Tuntas

26

RISTA NURUL

68

76

Meningkat

Tuntas

64

72

Meningkat

Belum tuntas

68

76

Meningkat

Tuntas

SEPTYANI
27

ROSHINTA MARIA
KANDINI

28

TIWIK PREUMI
RORIYATI

54

29

TRIO MARGO

68

76

Meningkat

Tuntas

SUDARSONO
30

UTARILA YANUARTI

60

64

Meningkat

Belum tuntas

31

YONATHAN YAHYA

64

72

Meningkat

Belum tuntas

32

YULI SETYAWAN

76

80

Meningkat

Tuntas

33

YUNITA DELLA

76

84

Meningkat

Tuntas

72

-

-

Belum tuntas

2472

2504

RAHMAWATI
34

AHMAD YASFI R

Jumlah

Sumber: hasil penelitian tanggal 2 Februari 2017
Berdasarkan penelitian pada siklus I, subjek yang mengikuti proses
belajar mengajar sebanyak 33 siswa dari keseluruhan siswa kelas VIII B
yaitu 34 siswa. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus. Pada siklus ini
keseluruhan siswa mengalami peningkatan pada hasil belajar IPS tetapi
ada 12 siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 75.
Untuk lebih memperjelas penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4. Nilai Klasikal Prasiklus dan Siklus I
Nilai
No

Aspek

Peningkatan
Pra Siklus

Siklus I

1

Nilai rata-rata klasikal

72,7

75,87

3,17

2

Nilai terendah

52

64

8

3

Nilai Tertinggi

80

84

4

4

Presentase ketuntasan (%)

44, 12%

64,70%

20,58%

55

Pelaksanaa proses belajar mengajar pada siklus I dengan sub tema
Keunggulan Potensi Sumber Daya Alam Antar Region, sudah menerapkan
model pembelajaran kooperatif TGT. Hasil pada siklus I telah
menunjukkan adanya peningkatan rata-rata klasikal apabila dibandingkan
dengan pra siklus yaitu dari 72,7 menjadi 75.87 pada siklus I. Peningkatan
juga terjadi pada presentase ketuntasan hingga 20,58% dimana pada pra
siklus presentase ketuntasan mencapai 44,12% dan pada siklus I telah
mencapai 64,70%.
Berdasarkan tabel 4 dapat digambarkan menjadi grafik dibawah
ini:
Grafik 2. Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus dengan
Siklus I
90
80
70
60
50
Pra Siklus

40

Siklus I

30
20
10
0
Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi

Presentase
Ketuntasan

Perolehan nilai pada Pra Siklus yang ditunjukkan oleh grafik 2.
untuk nilai klasikal adalah 72,7 sedangkan pada siklus I telah mengalami
peningkatan hingga 75,87. Nilai terendah pada pra siklus adalah 52 dan

56

pada siklus I telah meningkat menjadi 64. Presentase ketuntasan klasikal
pada Pra Siklus adalah 44,12% sedangkan pada siklus I telah meningkat
hingga 64,70%. Apabila diperhatikan hasil belajar IPS siswa kelas VIII B
telah mengalami peningkatan pada siklus I apabila dibandingkan dengan
hasil belajar Pra Siklus
Pada pelaksanaan siklus I masih banyak terjadi kekurangan
misalnya, tidak disampaikannya tujuan pembelajaran, kurangnya motivasi
yang diberikan oleh guru pada siswa, guru kurang menguasai alat peraga
dalam pembelajaran, guru kurang memberikan bimbingan dalam proses
pembelajaran, dan siswa masih mengalami kesulitan dalam penerapan
pembelajaran melalui model TGT. Hal tersebut juga berdampak pada
ketidak tercapaian target ketuntasan hasil belajar pada siswa di siklus I,
sehingga diadakan perbaikan dalam siklus II.
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum mencapai indikator
yang telah diterapkan, maka dilanjutkan dengan melaksanakan siklus II.
Pada Siklus II, guru memfokuskan dalam proses pembelajaran dan
membimbing siswa agar dapat mencapai ketuntasan. Pokok bahasan pada
siklus II adalah Sumber Daya Alam Strategis Sebagai Modal Dasar
Pembangunan Nasional Indonesia. Pertama, guru mengucapkan salam.
Kemudian guru memberikan penegasan terhadap materi yang akan
dibahas. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok secara acak dengan
undian. Selanjutnya siswa dipersilahkan untuk berkumpul dengan

57

kelompoknya dan dipersilahkan untuk berdisukusi selama 10 menit.
Kemudian guru memberikan permainan monopoli cerdas kepada masingmasing kelompok lengkap dengan kartu soal yang harus terjawab dalam
permainan. Guru menjelaskan cara bermain monopoli tersebut, kemudian
siswa dalam kelompok dipersilahkan untuk bermain selama 10 menit.
Setelah permainan usai, siswa diberikan kesempatan untuk berebut
kedepan dan mengambil 1 kartu soal serta menjawabnya. Apabila jawaban
benar maka akan mendapat 1 point, apabila salah tidak akan mendapat
point. Kelompok dengan point terbanyak akan mendapatkan reward. Hasil
belajar siswa pada Siklus II disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 5. Hasil Belajar Sisiwa Pada Siklus II Kelas VIII B SMP
Negeri 1 Ampel
No

Nama

Pra

Siklus I

Siklus

Siklus

Keterangan

II

Keterangan
(KKM= 75)

1

ADI CAHYONO

76

76

83

Meningkat

Tuntas

2

AGASTYA PUTRA

68

76

80

Meningkat

Tuntas

76

80

83

Meningkat

Tuntas

RAMADHAN
3

AGUS SETYA
DHARMAWAN

4

AISYAH PUSPITASARI

52

68

72

Meningkat

Tuntas

5

ALFIAN IZUL ISLAM

76

80

86

Meningkat

Tuntas

6

ANDRE SETYAWAN

76

80

90

Meningkat

Tuntas

7

ANIK YULIANTI

68

72

80

Meningkat

Tuntas

8

APRILIA ANDINI

72

76

86

Meningkat

Tuntas

9

BRILIAN ARDYO

68

72

76

Meningkat

Tuntas

RAMERO

58

10

DHYLA EKA NINGSIH

64

68

72

Meningkat

Belum Tuntas

11

DIKA RIZKIYANTO

72

76

80

Meningkat

Tuntas

12

EDGAR WICAKSONO

68

72

76

Meningkat

Tuntas

13

ELZA WANDA

76

80

83

Meningkat

Tuntas

ISTIQLALIA
14

ENDAH STYAWATI

64

68

76

Meningkat

Tuntas

15

FAAZA KURNIAWAN

76

80

86

Meningkat

Tuntas

16

FASILLA

76

84

90

Meningkat

Tuntas

64

68

76

Meningkat

Tuntas

76

80

83

Meningkat

Tuntas

MANGGARANI
17

LAILY AJENG
PRIMANDARI

18

MACHICHA SAFIRA
LINDA HAPSARI

19

MARGININGSIH

72

76

83

Meningkat

Tuntas

20

MARWAN AJI

76

80

83

Meningkat

Tuntas

68

76

83

Meningkat

Tuntas

NUGROHO
21

MARZYLITA ACNA
SAPUTRI

22

MAULANA IKHSANDI

80

84

86

Meningkat

Tuntas

23

NUR KHAYATI

76

80

90

Meningkat

Tuntas

24

RENATA SURYA

64

68

73

Meningkat

Belum Tuntas

HERVANI
25

RINI NOVITASARI

80

84

86

Meningkat

Tuntas

26

RISTA NURUL

68

76

80

Meningkat

Tuntas

64

72

83

Meningkat

Tuntas

68

76

86

Meningkat

Tuntas

SEPTYANI
27

ROSHINTA MARIA
KANDINI

28

TIWIK PREUMI

59

RORIYATI
29

TRIO MARGO

68

76

83

Meningkat

Tuntas

SUDARSONO
30

UTARILA YANUARTI

60

64

73

Meningkat

BelumTuntas

31

YONATHAN YAHYA

64

72

76

Meningkat

Tuntas

32

YULI SETYAWAN

76

80

83

Meningkat

Tuntas

33

YUNITA DELLA

76

84

90

Meningkat

Tuntas

-

76

Meningkat

Tuntas

2504

2772

RAHMAWATI
34

72

AHMAD YASFI R
Jumlah

2472

Sumber: Hasil penelitian tanggal 13 Februari 2017
Berdasarkan penelitian pada Siklus II ini, seluruh siswa kelas VIII
B yang berjumlah 34 mengikuti tes. Hasil belajar siswa pada Siklus II
menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan hasil belajar
Siklus I. Pada Siklus ini, semua

siswa mengalami peningkatan hasil

belajar, seperti yang telah disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 6. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
Nilai
No

Aspek

Peningkatan
Siklus I

Siklus II

75,87

81,52

5,65

1

Nilai Rata-rata Klasikal

2

Nilai Terendah

64

73

9

3

Nilai Tertinggi

84

90

6

4

Presentase Ketuntasan

64,70%

91,17%

26,44%

Dari Siklus II hasil nilai rata-rata klasikal yang diperoleh siswa
mencapai 81,52, meningkat hingga 5,65 apabila dibandingkan dengan
rata-rata klasikal pada siklus I yaitu 75,87. Presentase ketuntasan juga
mengalami peningkatan pada Siklus II, yaitu mencapai 91,17% apabila
60

dibandingkan dengan Siklus I yaitu 64,70%. Kenaikannya mencapai
26,44%. Dari 34 siswa kelas VIIIB, ada 3 siswa yang belum mencapai
kriteria ketuntasan (KKM=75).
Berdasarkan tabel 6. dapat digambarkan menjadi grafik dibawah
ini:
Grafik 3. Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I dengan Siklus II
100
90
80
70
60
50

Siklus I

40

Sikilus II

30
20
10
0
Rata-rata Klasikal Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Presentase
Ketuntasan

Perolehan nilai yang ditunjukkan pada grafik 3. Untuk ratarata klasikal pada Siklus I mencapai 75,87 dan mengalami peningkatan di
Siklus II hingga mencapai nilai 81,52. Nilai tertinggi pada siklus I adalah
84 dan meningkat pada Siklus II yaitu 90, sedangkan nilai terendah pada
Siklus I adalah 64 dan pada siklus II mencapai 73. Presentase ketuntasan
pada siklus I adalah 64,70% dan meningkat pada Siklus II menjadi
91,17%.

Dalam pelaksanaan siklus II kekurangan di siklus I telah

mengalami perbaikan seperti penyampaian tujuan pembelajaran, selain itu

61

siswa juga telah paham dengan pembelajaran menggunakan model Teams
Games Tournament.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rata-rata Klasikal Ketuntasan Belajar Siswa
Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran TGT
mengalami peningkatan, seperti ditunjukkan oleh perolehan nilai tiap
siklus yang dapat dilihat dari tabel dibawah:
Tabel 7. Nilai Klasikal( Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II)
Nilai
No

Aspek
Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

72,7

75,87

81, 52

1

Rata-rata Klasikal

2

Nilai Terendah

52

64

73

3

Nilai Tertinggi

80

84

90

62

Tabel dapat dijelaskan dengan memperhatikan grafik dibawah ini:
Grafik 4. Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
100
90
80
70
60

Pra Siklus

50

Siklus I

40

Siklus II

30
20
10
0
Rata-rata Klasikal

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Pada grafik 4. menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata
klasikal pada Pra Siklus dengan Siklus I yaitu dari 72,7 menjadi 75,87
dengan kenaikan mencapai 3,17 angka. Nilai rata-rata klasikal pada siklus
I ke siklus II juga mengalami peningkatan, yaitu dari 75,87 meningkat
hingga angka 5,65 yang menjadikan nilai rata-rata klasikal pada Siklus II
mencapai 81,52. Nilai terendah pada Pra Siklus adalah 52 dan meningkat
pada Siklus I mencapai 12 angka menjadi 64. Nilai terendah pada Siklus I
64mengalami kanikan hingga 9 angka pada Siklus II menjadi 73. Nilai
tertinggi pada Pra Siklus adalah 80, meningkat pada Siklus I mencapai 3
angkat menjadi 83. Nilai tertinggi pada Siklus I 84 mengalami
peningkatan di Siklus II mencapai 6 angka menjadi 90. Ketuntasan

63

klasikal kelas VII B SMP Negeri 1 Ampel mengalami peningkatan pada
setiap Siklus.
Presentase ketuntasan klasikal siswa pada pelajaran ips dapat
dijelaskan menggunakan tabel dibawah:
Tabel 8. Presentase Ketuntasan Klasikal
Presentase
No

Tahap Perbaikan
Belum Tuntas

Tuntas

1

Pra Siklus

55,88%

44,11%

2

Siklus I

35,29%

64,70%

3

Siklus II

8,82%

91,17%

Berdasarkan tabel 8, maka disusun grafik untuk memperjelas
seperti yang ada di bawah ini:
Grafik 5. Presentase Ketuntasan Klasikal
100
80
60

Pra Siklus

40

Siklus I
Siklus II

20
0
Belum Tuntas

Tuntas

Dilihat dari presentase ketuntasan klasikal pada Pra Siklus sebesar
44,11% meningkat menjadi 64,70% pada Siklus I dan meningkat lagi pada
Siklus II menjadi 91,17%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan

64

pembelajaran dengan menggunakan mosel Teams Games Tournament
(TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1
Ampel dalam mata pelajaran IPS.
2. Kelebihan

dan

Kekurangan

Model

Pembelajaran

Teams

Games

Tournament
Setelah melaksanakan siklus I dan siklus II, maka peneliti menemukan
beberapa kelabihan dan kekurangan dari model pembelajaran Teams
Games Tournament, yaitu:
1) Kelebihan
a. Terdapat interaksi yang baik antara siswa dengan guru
b. Siswa dapat bekerjasama dalam satu kelompok dan dapat menjalin
interaksi positif didalam kelompok
c. Siswa lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapat atau
jawaban kepada teman satu kelas dan guru
d. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan dalam permainan secara
kelompok
e. Siswa mampu termotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama
didalam kelompok
f. Mampu meningkatkan presentase hasil belajar siswa hingga
91,17%.

65

2) Kekurangan
a. Guru terkadang kekurangan waktu dalam menyeimbangkan atara
permainan dengan penyampaian materi. Sebab siswa cenderung
lebih suka bermain dan menghabiskan waktunya untuk permainan.
Oleh karena itu ketegasan dari guru dalam memberikan batasan
waktu sangat perlu dalam pelaksanaan prosen pembelajaran
dengan model permainan kelompok.
b. Suasana didalam kelas terkadang kurang kondusif dan ramai akibat
permainan yang diterapkan didalam pembelajaran. Sehingga guru
harus lebih bijaksana dan mampu menguasai kondisi didalam
kelas.
c. Pada pertemuan pertama dalam permainan biasanya siswa masih
bingung dalam menjalankan permainan daidalam kelompok, akan
tetapi dengan bantuan penjelasan guru disertai LKS siswa dapat
lebih paham cara melaksanakan permainan dalam pembelajaran.
3) Kendala yang ditemukan
Pada siklus pertama siswa cenderung pendiam dan pasif, selain itu
siswa masih sulit dikondisikan untuk berkumpul dengan kelompok dan
menata meja kursi untuk permainan kelompok. Pada saat permainan
berlangsung belum semua siswa aktif untuk berpendapat dan berdiskusi
dengan teman satu kelompok. Saat pertandingan untuk berebut skor hanya
satu dua kelompok yang bersemangat untuk kedepan dan mengambil kartu
soal serta menjawab untuk memperoleh skor dan menjadi pemenang.

66

Pada siklus II siswa menjadi terlalu aktif dan berebut ingin kedepan
untuk menjawab pertanyaan dari kartu soal yang disiapkan oleh guru.
Sehingga suasana kelas cenderung ramai untuk berebut menjadi orang
pertama yang akan kedepan mengumpulkan nilai terbanyak. Untuk
kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak diberikan reward berupa
ringkasan materi pembelajaran dan bolpoint.

67

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22