BAB V KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN - DOCRPIJM 1504145747BAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN revisi

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN 5.1. ARAHAN RTRW KABUPATEN SRAGEN Kebijakan strategis Kabupaten Sragen berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen

  • – Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sragen Tahun 2011 2031 yang terkait dengan Penyusunan RPI2-JM Kabupaten Sragen sebagai berikut : A.

   Tujuan Penataan Ruang

  Penataan ruang Kabupaten bertujuan mewujudkan ruang Kabupaten berbasis Pro investasi Pertanian, Industri, Pariwisata (PERTIWI) yang produktif, inovatif, dan berkelanjutan.

B. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang a. Kebijakan pengembangan kawasan perdesaan berbasis pertanian pangan.

  1). meningkatkan produktivitas hasil pertanian pangan; 2). meningkatkan kegiatan pertanian berbasis hortikultura; dan 3). mengembangkan pusat pengolahan dan hasil pertanian pada pusat produksi yang berada di kawasan perdesaan.

  b. Kebijakan pengembangan kawasan agropolitan.

  1). meningkatkan produksi, pengolahan, dan pemasaran produk pertanian unggulan Kabupaten;

  2). mengembangkan infrastruktur penunjang agropolitan; dan 3). mengembangkan kelembagaan penunjang agropolitan.

  c. Kebijakan pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan produktif.

  1). menetapkan lahan sawah irigasi menjadi lahan pertanian pangan berkelanjutan; 2). mengarahkan perkembangan kegiatan terbangun pada lahan-lahan yang bukan lahan sawah irigasi dan/atau lahan kering kurang produktif; 3). mengembangkan dan merevitalisasi jaringan irigasi; dan 4). meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

  d. Kebijakan pengembangan kawasan peruntukan industri.

  1). mengembangkan kawasan industri terpadu; 2). mengembangkan wilayah industri pada lahan-lahan yang kurang produktif; 3). mengembangkan dan meningkatkan jaringan infrastruktur pada wilayah industri; dan 4). kemudahan perizinan untuk kegiatan industri ramah lingkungan.

  e. Kebijakan pengembangan kegiatan industri berbasis hasil pertanian.

  1). mengembangkan kegiatan industri rumah tangga berbahan baku hasil pertanian; dan 2). mengembangkan kawasan agroindustri. f. Kebijakan pengembangan pariwisata alam dan buatan.

  1). mengembangkan kawasan wisata alam yang berbasis pelestarian alam; 2). mengembangkan kawasan wisata buatan yang berbasis keanekaragaman flora dan fauna; 3). meningkatkan daya tarik wisata dan pemasaran wisata; dan 4). meningkatkan peran masyarakat dalam perwujudan kabupaten tujuan wisata.

  g. Kebijakan pengembangan prasarana wilayah Kabupaten.

  1). meningkatkan kualitas jaringan jalan yang menghubungkan simpul-simpul kawasan produksi dengan kawasan pusat pemasaran; 2). meningkatkan pelayanan sistem energi dan telekomunikasi yang berada di kawasan perdesaan; 3). mengembangkan sistem prasarana sumberdaya air; 4). mengembangkan sistem jaringan limbah yang berada di permukiman perkotaan dan kawasan peruntukan industri; 5). mengembangkan jalur dan ruang evakuasi bencana alam; dan 6). mengembangkan sistem sanitasi lingkungan yang berada di kawasan perkotaan.

  h. Kebijakan pengembangan pusat-pusat pelayanan yang mampu mendorong pertumbuhan dan pemerataan perkembangan ekonomi wilayah.

  1). membagi wilayah fungsional Kabupaten berdasarkan morfologi dan kondisi sosial ekonomi kabupaten; 2). mengembangkan pusat pelayanan baru yang mampu berfungsi sebagai PKLp; 3). mengoptimalkan peran ibukota kecamatan sebagai PPK dan PPL; 4). membentuk pusat pelayanan permukiman perdesaan pada tingkat dusun dan permukiman perdesaan yang berbentuk kluster; 5). mengembangkan pusat kawasan perdesaan secara mandiri; 6). mengembangkan kawasan perdesaan potensial secara ekonomi dan desa pusat pertumbuhan; dan 7). meningkatkan interaksi antara pusat kegiatan perdesaan dan perkotaan secara berjenjang.

i. Kebijakan pengembangan pusat pemasaran hasil komoditas kabupaten pada kawasan perkotaan.

  1). meningkatkan fungsi pengumpul dan pendistribusi komoditas ekonomi perdesaan pada PPL dan PPK; dan 2). meningkatkan fungsi pengumpul dan pendistribusi komoditas ekonomi kabupaten ke luar daerah pada PKL dan PKLp. j. Kebijakan peningkatan pelestarian kawasan lindung.

  1). menentukan deliniasi kawasan lindung berdasarkan sifat perlindungannya; 2). menetapkan luas dan lokasi masing-masing kawasan lindung; 3). melakukan pengolahan tanah dengan pola terasiring dan penghijauan pada lahan- lahan rawan longsor dan erosi; dan 4). pengembangan budidaya tanaman tahunan pada lahan-lahan kawasan lindung yang dimiliki masyarakat.

  k. Kebijakan peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

  1). mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan dan keamanan; 2). mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan; 3). mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya terbangun; dan 4). turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan.

C. Rencana Struktur Ruang

  Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Sragen meliputi : 1).

   Rencana sistem pusat pelayanan terdiri atas :

  a) Rencana sistem perkotaan terdiri atas:  pengembangan PKL berada di Perkotaan Sragen;  pengembangan PKLp berada di Perkotaan Gemolong;  pengembangan PPK meliputi :

  • Kecamatan Gondang;
  • Kecamatan Kalijambe;
  • Kecamatan Masaran;
  • Kecamatan Sumberlawang; dan
  • Kecamatan Tangen.

  b) Rencana sistem perdesaan berupa pengembangan PPL, meliputi :  Desa Tegaldowo berada di Kecamatan Gemolong;  Desa Purworejo berada di Kecamatan Gemolong;  Desa Taraman berada di Kecamatan Sidoharjo;  Desa Karang Jati berada di Kecamatan Kalijambe;  Desa Jeruk berada di Kecamatan Miri;  Desa Pendem berada di Kecamatan Sumberlawang;  Desa Gawan berada di Kecamatan Tanon;  Desa Dari berada di Kecamatan Plupuh;  Desa Pagak berada di Kecamatan Sumberlawang;  Desa Jati Tengah berada di Kecamatan Sukodono;  Desa Tanggan berada di Kecamatan Gesi;  Desa Banyuurip berada di Kecamatan Jenar;  Desa Karangmalang berada di Kecamatan Masaran;  Desa Kliwonan berada di Kecamatan Masaran;  Desa Mojokerto berada di Kecamatan Kedawung;  Desa Saradan berada di Kecamatan Karangmalang;  Desa Sambungmacan berada di Kecamatan Sambungmacan;  Desa Gabus berada di Kecamatan Ngrampal;  Desa Blimbing berada di Kecamatan Sambirejo;  Desa Srimulyo berada di Kecamatan Gondang;  Desa Dukuh berada di Kecamatan Tangen; dan  Desa Kedungupit berada di Kecamatan Sragen.

   Rencana sistem jaringan prasarana wilayah di Kabupaten Sragen meliputi :

   Rencana sistem jaringan transportasi;  Rencana sistem jaringan energi;  Rencana sistem jaringan telekomunikasi;  Rencana sistem jaringan prasarana sumber daya air; dan  Rencana sistem jaringan prasarana lainnya.

  Secara spasial rencana struktur ruang Kabupaten Sragen dapat dilihat pada Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Sragen.

   Rencana Pola Ruang

  Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Sragen meliputi : 1).

   Kawasan lindung

  a) Kawasan hutan lindung, meliputi : (1) Kawasan hutan yang dikelola oleh negara dan berfungsi lindung, berada di

  Gunung Banyak Kecamatan Gesi dengan luas kurang lebih 55 (lima puluh lima) hektar. (2) Kawasan lindung di luar kawasan hutan yang mempunyai kriteria fisiografi seperti hutan lindung, dengan luas kurang lebih 2.573 (dua ribu lima ratus tujuh puluh tiga) hektar meliputi :  Kecamatan Sambirejo;  Kecamatan Sukodono; dan  Kecamatan Mondokan.

  b) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya berupa kawasan resapan air. Kawasan resapan air meliputi :  Kecamatan Sambirejo;  Kecamatan Sumberlawang;  Kecamatan Mondokan;  Kecamatan Miri;  Kecamatan Kalijambe;  Kecamatan Dawung;  Kecamatan Tangen;  Kecamatan Jenar; dan  Kecamatan Sambungmacan.

  c) Kawasan perlindungan setempat, meliputi : (1) Kawasan sempadan sungai dan saluran, terdiri atas :

   sempadan sungai dengan luas kurang lebih 2.505 (dua ribu lima ratus lima) hektar, meliputi :  Sungai Bengawan Solo beserta anak sungainya yang melewati : Kecamatan Masaran; Kecamatan Plupuh; Kecamatan Sidoharjo; Kecamatan Tanon; Kecamatan Ngrampal; Kecamatan Gesi; Kecamatan Tangen; Kecamatan Sambungmacan; dan Kecamatan Jenar. 

  Sungai Grompol yang melewati Kecamatan Masaran dan Kecamatan Plupuh. 

  Sungai Mungkung yang melewati Kecamatan Kedawung; Kecamatan Masaran; Kecamatan Sidoharjo; Kecamatan Sragen; dan Kecamatan Ngrampal.

   Sungai Garuda yang melewati Kecamatan Sragen dan Kecamatan Ngrampal.

   Anak Sungai Bengawan Solo meliputi: Sungai Grompol; Sungai Mungkung; Sungai Garuda; Sungai Cemoro; Sungai Kedungdowo; Sungai Kenataan; Sungai Pagah; Sungai Sawur; Sungai Pojok; Sungai Ngrejeng; Sungai Kropak; dan Sungai Tempuran. kabupaten. (2) Kawasan sekitar waduk, meliputi :

   Kawasan sekitar Waduk Kedungombo dengan luas kurang lebih 282 (dua ratus delapan puluh dua) hektar; dan  Kawasan sekitar waduk dengan total luas kurang lebih 53 (lima puluh tiga) hektar meliputi: Waduk Ketro; Waduk Botok; Waduk Kembangan; Waduk Brambang; Waduk Tewel; Waduk Gebyar; Waduk Blimbing; dan Waduk Gembong.

  (3) Kawasan sekitar embung Kawasan sekitar embung dengan luas kurang lebih 1.889 (seribu delapan ratus delapan puluh sembilan) hektar meliputi :  Kecamatan Tangen;  Kecamatan Karangmalang;  Kecamatan Kedawung;  Kecamatan Tanon;  Kecamatan Gesi;  Kecamatan Mondokan;  Kecamatan Sambungmacan;  Kecamatan Jenar;

   Kecamatan Sambirejo;  Kecamatan Masaran;  Kecamatan Plupuh;  Kecamatan Sragen;  Kecamatan Kalijambe;  Kecamatan Gemolong;  Kecamatan Sambungmacan;  Kecamatan Plupuh.

  (4) RTH kawasan perkotaan.

  RTH kawasan perkotaan dengan luas RTH kurang lebih 4.110 (empat ribu seratus sepuluh) hektar atau 30% (tiga puluh persen) luas seluruh perkotaan meliputi:  RTH Kawasan Perkotaan Sragen;  RTH perkotaan Gemolong;  RTH perkotaan Gondang;  RTH perkotaan Tangen;  RTH perkotaan Masaran;  RTH perkotaan Kalijambe;  RTH perkotaan Tanon;  RTH perkotaan

  Karangmalang;  RTH perkotaan Sidoharjo;  RTH perkotaan Ngrampal;

   RTH perkotaan Plupuh;  RTH perkotaan

  Sambungmacan;  RTH perkotaan Sambirejo;  RTH perkotaan

  Sumberlawang;  RTH perkotaan Miri;  RTH perkotaan Mondokan;  RTH perkotaan Sukodono;  RTH perkotaan Kedawung;  RTH perkotaan Gesi;  RTH perkotaan Jenar.

d) Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya, terdiri atas :

  (1) Suaka alam dengan luas kurang lebih 104 (seratus empat) hektar berupa Kawasan Suaka Margasatwa berada di Gunung Tunggangan Kecamatan Sambirejo. (2) Cagar budaya dan ilmu pengetahuan meliputi :

   Kawasan cagar budaya Situs Purbakala Sangiran di Kecamatan Kalijambe;  Kawasan cagar budaya Masjid Butuh di Kecamatan Plupuh; dan  Kawasan cagar budaya Masjid Bulu. e) Kawasan Lindung Geologi, meliputi : (1) Kawasan cagar alam geologi berupa kawasan keunikan batuan dan fosil berada di

  Kecamatan Kalijambe; dan (2) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah meliputi: kawasan sempadan mata air; dan kawasan imbuhan air tanah meliputi kawasan resapan air pada Cekungan Air Tanah (CAT) Karanganyar - Boyolali.

   Kecamatan Sukodono;

  a) Kawasan Peruntukan Hutan Produksi, meliputi : (1) Kawasan hutan produksi terbatas dengan luas kurang lebih 468 (empat ratus enam puluh delapan) hektar berada di Kecamatan Sumberlawang.

  2). Kawasan budidaya

  (5) Kawasan Lindung Lainnya Kawasan lindung lainnya berupa kawasan perlindungan plasma nutfah. Kawasan perlindungan plasma nutfah berupa kawasan perlindungan plasma nutfah perairan meliputi:  Kawasan Waduk Kedung Ombo;  Waduk Brambang;  Waduk Gebyar; dan  Waduk Ketro.

   Kecamatan Sambungmacan;  Kecamatan Gondang; dan  Kecamatan Jenar.

   Kecamatan Sambirejo. (4) Kawasan rawan angin topan meliputi:

   Kecamatan Sumberlawang;

   Kecamatan Miri;

  (3) Kawasan rawan kekeringan, meliputi:  Kecamatan Tangen;  Kecamatan Gesi;  Kecamatan Jenar;  Kecamatan Mondokan;

  f) Kawasan Rawan Bencana Alam, meliputi : (1) Kawasan rawan banjir, meliputi :

   Kawasan nendatan disertai retakan dengan luas sekitar 7 (tujuh) hektar berada di Desa Gading Kecamatan Tanon; dan  Kawasan rawan longsor dengan luas kurang lebih 122 (seratus dua puluh dua) hektar berada di Kecamatan Sambirejo.

   Kecamatan Ngrampal. (2) Kawasan rawan gerakan tanah, meliputi:

   Kecamatan Sambungmacan;

   Kecamatan Sukodono;

   Kecamatan Jenar;

   Kecamatan Tangen;

   Kecamatan Masaran;  Kecamatan Sidoharjo;  Kecamatan Sragen;  Kecamatan Plupuh;  Kecamatan Tanon;  Kecamatan Gesi;

  (2) Kawasan hutan produksi tetap dengan luas kurang lebih 4.618 (empat ribu enam ratus delapan belas) hektar meliputi :  Kecamatan Jenar;

   Kecamatan Gesi;  Kecamatan Sukodono;  Kecamatan Sumberlawang; dan  Kecamatan Miri.

  Kecamatan Plupuh; 

  Kecamatan Gondang; 

  Kecamatan Kedawung;  Kecamatan Sambirejo; 

  Kecamatan Karangmalang; 

  Kecamatan Miri;  Kecamatan Sumberlawang; 

  Kecamatan Gemolong; 

  Kecamatan Kalijambe; 

  Kecamatan Sukodono;  Kecamatan Tanon; 

  b) Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat Kawasan peruntukan hutan rakyat dengan luas kurang lebih 21.625 (dua puluh satu ribu enam ratus dua puluh lima) hektar terdiri atas :  hutan rakyat swadaya dengan luas kurang lebih 7.482 (tujuh ribu empat ratus delapan puluh dua) hektar; dan  hutan rakyat pembangunan dengan luas kurang lebih 14.143 (empat belas ribu seratus empat puluh tiga) hektar.

  Kecamatan Mondokan; 

  Kecamatan Jenar;  Kecamatan Gesi; 

  Kecamatan Tangen; 

   Pertanian lahan basah dengan luas kurang lebih 40.339 (empat puluh ribu tiga ratus tiga puluh sembilan) hektar berada di seluruh kecamatan di kabupaten meliputi:  sawah irigasi dengan luas kurang lebih 25.799 (dua puluh lima ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan) hektar; dan  sawah bukan irigasi dengan luas kurang lebih 14.540 (empat belas ribu lima ratus empat puluh) hektar.  Pertanian lahan kering dengan luas kurang lebih 24.795 (dua puluh empat tujuh ratus sembilan puluh lima) hektar meliputi: 

  c) Kawasan Peruntukan Pertanian, terdiri atas : (1) Kawasan peruntukan tanaman pangan, meliputi :

   Kecamatan Sumberlawang;  Kecamatan Karangmalang;  Kecamatan Kedawung;  Kecamatan Sambirejo;  Kecamatan Gondang;  Kecamatan Sambungmacan;  Kecamatan Masaran;  Kecamatan Sragen;  Kecamatan Sidoharjo;  Kecamatan Ngrampal.

  Kawasan hutan rakyat meliputi:  Kecamatan Kalijambe;  Kecamatan Tangen;  Kecamatan Jenar;  Kecamatan Gesi;  Kecamatan Mondokan;  Kecamatan Sukodono;  Kecamatan Tanon;  Kecamatan Plupuh;  Kecamatan Gemolong;  Kecamatan Miri;

  Kecamatan Sambungmacan;  Kecamatan Masaran.

  (2) Kawasan peruntukan hortikultura, meliputi :  Kecamatan Tangen;  Kecamatan Jenar;  Kecamatan Gesi;  Kecamatan Mondokan;  Kecamatan Sukodono;  Kecamatan Tanon;  Kecamatan Plupuh;  Kecamatan Kalijambe;  Kecamatan Gemolong;

   Peternakan unggas skala besar meliputi: o Kecamatan Sambirejo; o Kecamatan Sukodono; o Kecamatan Mondokan; o Kecamatan Jenar; o Kecamatan Gesi; o Kecamatan Miri; o Kecamatan Sumberlawang; dan o Kecamatan Masaran.

  Tanah urug berada di seluruh kecamatan; 

   Kawasan pertambangan mineral batuan, meliputi : 

  Talk berada di Kecamatan Gesi; dan  Diatome berada di Kecamatan Kalijambe, Tangen dan Tanon.

   Kawasan pertambangan mineral non logam meliputi :  Bentonic berada di Kecamatan Gesi, Sukodono dan Mondokan; 

  e) Kawasan Peruntukan Pertambangan, meliputi : (1) Kawasan pertambangan mineral meliputi :

  Waduk Kedung Ombo Kecamatan Sumberlawang dan Kecamatan Miri; dan  Pengembangan perikanan budidaya berupa kolam ikan tersebar di seluruh kecamatan.

  d) Kawasan Peruntukan Perikanan Kawasan peruntukan perikanan berupa budidaya perikanan darat meliputi:  Pengembangan perikanan budidaya berupa keramba jaring apung berada di

   Peternakan unggas sekala kecil tersebar di seluruh kecamatan.

   Rencana pengembangan ternak kecil berada di seluruh kecamatan.  Rencana pengembangan peternakan unggas, meliputi :

   Kecamatan Miri;

  (4) Kawasan peruntukan peternakan, meliputi :  Rencana pengembangan ternak besar berada di seluruh kecamatan.

   Cengkeh, karet dan kopi meliputi : Kecamatan Sambirejo; dan Kecamatan Kedawung; dan  Kelapa tersebar di seluruh kecamatan.

   Kecamatan Masaran. (3) Kawasan peruntukan perkebunan, meliputi :

   Kecamatan Sambungmacan;

   Kecamatan Gondang;

   Kecamatan Sambirejo;

   Kecamatan Kedawung;

   Kecamatan Karangmalang;

   Kecamatan Sumberlawang;

  Batu gamping meliputi : o Kecamatan Jenar; o Kecamatan Sambungmacan; dan o Kecamatan Gondang. 

  Andesit berada di seluruh kecamatan; 

  Kecamatan Ngrampal; 

  Kawasan wisata Pemandian Air Panas (PAP) Bayanan dan PAP Ngunut berada di Kecamatan Sambirejo; dan  Kawasan wisata Waduk Kedung Ombo berada di Kecamatan Sumberlawang.

   Kawasan atraksi wisata alam meliputi: 

  g) Kawasan Peruntukan Pariwisata, meliputi : (1) Kawasan atraksi wisata dan/atau destinasi pariwisata meliputi:

  (3) Kawasan peruntukan industri kecil dan/atau mikro berada di seluruh wilayah Kabupaten, dengan jenis kegiatan industri yang dikembangkan meliputi : industri pengolahan hasil pertanian; industri konveksi; industri kerajinan; dan industri makanan.

  Kecamatan Sambungmacan;  Kecamatan Jenar; dan  Kecamatan Sumberlawang.

  Kecamatan Gondang; 

  Kecamatan Sragen; 

  Kecamatan Sidoharjo; 

  Trass berada di seluruh kecamatan; 

  Kecamatan Masaran; 

   Peruntukan industri menengah, meliputi : 

  (2) Rencana kawasan peruntukan industri menengah dengan luas kurang lebih 1.480 (seribu empat ratus delapan puluh) hektar meliputi:  Peruntukan kawasan industri terpadu, berada di Kecamatan Kalijambe dengan luas kurang lebih 200 (dua ratus) hektar.

  f) Kawasan Peruntukan Industri, meliputi : (1) Rencana kawasan peruntukan industri besar berada di Kecamatan Sumberlawang dengan luas kurang lebih 120 (seratus dua puluh) hektar.

  a. Kecamatan Gemolong; dan b. Kecamatan Ngrampal.

  Cepu meliputi :

  (2) Kawasan pertambangan panas bumi berupa potensi tambang panas bumi, berada di Kecamatan Sambirejo. (3) Kawasan pertambangan migas berupa potensi tambang migas Blok IV Wilayah

  Batu pasir meliputi : Kecamatan Masaran; Kecamatan Plupuh; Kecamatan Sidoharjo; Kecamatan Gesi; Kecamatan Ngrampal; Kecamatan Tangen; Kecamatan Jenar; dan Kecamatan Sambungmacan.

   Kawasan atraksi wisata budaya meliputi:

  Kawasan wisata Makam Pangeran Samudro Gunung Kemukus berada di 

  Kecamatan Sumberlawang; Kawasan wisata Desa Batik meliputi: Desa Batik Kliwonan berada di

   Kecamatan Masaran; Desa Batik Pilang berada di Kecamatan Masaran; Desa Batik Sidodadi berada di Kecamatan Masaran; Desa Batik Jabung berada di Kecamatan Plupuh; Desa Batik Gedongan berada di Kecamatan Plupuh; dan Desa Batik Pungsari berada di Kecamatan Plupuh; Wisata Makam Butuh berada di Kecamatan Plupuh; dan

   Kawasan wisata Purbakala Sangiran berada di Kecamatan Kalijambe. 

   Kawasan atraksi wisata buatan meliputi:  Wisata Ndayu Alam Asri berada di Kecamatan Karangmalang.

  Wisata kolam renang meliputi: Kecamatan Sragen; Kecamatan Kalijambe;  dan Kecamatan Sidoharjo.

  Wisata kolam renang, pemancingan dan water boom meliputi: Kecamatan  Gemolong; dan Kecamatan Karangmalang.

  (2) Kawasan usaha jasa pariwisata dan/atau industri pariwisata meliputi: Kecamatan Sragen;

   Kecamatan Gemolong;

   Kecamatan Kalijambe;

   Kecamatan Karangmalang;

   Kecamatan Sambirejo;

   Kecamatan Sumberlawang;

   Kecamatan Plupuh; dan

   Kecamatan Masaran. 

h) Kawasan Peruntukan Permukiman, meliputi :

  (1) Kawasan permukiman perkotaan, meliputi :  Kawasan permukiman perkotaan ibukota Kabupaten, berupa kawasan permukiman perkotaan Sragen.

   Kawasan permukiman perkotaan ibukota kecamatan, berada di seluruh kecamatan.  Pengembangan kawasan permukiman perkotaan khusus, berupa kawasan pengembangan perumahan skala besar mencakup perumahan mewah, menengah dan sederhana yang ditunjang dengan fasilitas rekreasi, olahraga dan fasilitas sosial umum lainnya secara terpadu, yang berada di Kecamatan Kalijambe.

  (2) Kawasan permukiman perdesaaan, tersebar di seluruh wilayah kabupaten.

i) Kawasan Peruntukan Lainnya, terdidi atas :

  (1) Kawasan peruntukan perdagangan barang dan jasa, berupa kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan bongkar muat barang, kegaiatan jual beli barang dan jasa, serta prasarana dan sarana penunjang kegiatan perdagangan barang dan jasa mencakup perkantoran dan pergudangan. Rencana pengembangan kawasan perdagangan barang dan jasa meliputi :  Kawasan pergudangan berada di Kecamatan Sidoharjo; ruas jalan jetis/kroyo  – batujamus; ruas jalan pungkruk  – gemolong;  ruas jalan solo

  • –mantingan; dan ruas jalan solo

   – purwodadi. (2) Kawasan pertahanan dan keamanan, berupa kawasan pertahanan dan keamanan kabupaten meliputi:

   Kawasan pertahanan berada di kawasan Gunung Banyak Kecamatan Gesi;  Kodim dan Polres Sragen;  Batalyon Infantri 408 Subhasta; dan  Koramil dan Polsek yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten.

  Secara spasial rencana pola ruang Kabupaten Sragen dapat dilihat pada Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Sragen.

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten Sragen Tahun 2014 V-15

  

ARAHAN RTRW KABUPATEN SRAGEN UNTUK BIDANG CIPTA KARYA

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG KAWASAN LINDUNG (1) RTH kawasan perkotaan

  a) Rencana pengembangan prasarana air minum, pemanfaatan air permukaan, pemanfaatan air hujan dan penggunaan air tanah meliputi :

  2). RENCANA PENGEMBANGAN AIR MINUM

   Desa Kedungupit berada di Kecamatan Sragen.

   Desa Srimulyo berada di Kecamatan Gondang;  Desa Dukuh berada di Kecamatan Tangen; dan

   Desa Gabus berada di Kecamatan Ngrampal;  Desa Blimbing berada di Kecamatan Sambirejo;

   Desa Sambungmacan berada di Kecamatan Sambungmacan;

   Desa Mojokerto berada di Kecamatan Kedawung;  Desa Saradan berada di Kecamatan Karangmalang;

  b) Rencana sistem perdesaan berupa pengembangan PPL, meliputi :  Desa Tegaldowo berada di Kecamatan Gemolong;  Desa Purworejo berada di Kecamatan Gemolong;  Desa Taraman berada di Kecamatan Sidoharjo;  Desa Karang Jati berada di Kecamatan Kalijambe;  Desa Jeruk berada di Kecamatan Miri;  Desa Pendem berada di Kecamatan Sumberlawang;  Desa Gawan berada di Kecamatan Tanon;  Desa Dari berada di Kecamatan Plupuh;  Desa Pagak berada di Kecamatan Sumberlawang;  Desa Jati Tengah berada di Kecamatan Sukodono;  Desa Tanggan berada di Kecamatan Gesi;  Desa Banyuurip berada di Kecamatan Jenar;  Desa Karangmalang berada di Kecamatan Masaran;  Desa Kliwonan berada di Kecamatan Masaran;

  a) Rencana sistem perkotaan terdiri atas:  pengembangan PKL berada di Perkotaan Sragen;  pengembangan PKLp berada di Perkotaan Gemolong;  pengembangan PPK meliputi : - Kecamatan Gondang; - Kecamatan Kalijambe; - Kecamatan Masaran; - Kecamatan Sumberlawang; dan - Kecamatan Tangen.

   RENCANA SISTEM PUSAT PELAYANAN TERDIRI ATAS :

  (1) Kawasan permukiman perkotaan, meliputi: 1).

   Kawasan cagar budaya Masjid Butuh di Kecamatan Plupuh; dan  Kawasan cagar budaya Masjid Bulu.

   Kawasan cagar budaya Situs Purbakala Sangiran di Kecamatan Kalijambe;

  a. Suaka alam dengan luas kurang lebih 104 (seratus empat) hektar berupa Kawasan Suaka Margasatwa berada di Gunung Tunggangan Kecamatan Sambirejo.

  (2) Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya, terdiri atas :

  RTH kawasan perkotaan dengan luas RTH kurang lebih 4.110 (empat ribu seratus sepuluh) hektar atau 30% (tiga puluh persen) luas seluruh perkotaan meliputi:  RTH Kawasan Perkotaan Sragen;  RTH perkotaan Gemolong;  RTH perkotaan Gondang;  RTH perkotaan Tangen;  RTH perkotaan Masaran;  RTH perkotaan Kalijambe;  RTH perkotaan Tanon;  RTH perkotaan Karangmalang;  RTH perkotaan Sidoharjo;  RTH perkotaan Ngrampal;  RTH perkotaan Plupuh;  RTH perkotaan Sambungmacan;  RTH perkotaan Sambirejo;  RTH perkotaan Sumberlawang;  RTH perkotaan Miri;  RTH perkotaan Mondokan;  RTH perkotaan Sukodono;  RTH perkotaan Kedawung;  RTH perkotaan Gesi;  RTH perkotaan Jenar.

b. Cagar budaya dan ilmu pengetahuan meliputi :

KAWASAN BUDIDAYA

a) Kawasan Peruntukan Permukiman, meliputi:

ARAHAN STRUKTUR RUANG

   Kecamatan Sukodono;

   pengeboran air tanah dalam secara terbatas dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

   penggalian atau pengeboran air tanah; dan

  d) Rencana prasarana non perpipaan dilakukan pada wilayah yang tidak terlayani jaringan perpipaan meliputi:

   Kawasan perdesaan yang rawan kekeringan.

   Kecamatan Miri; dan

   Kecamatan Sumberlawang;

   Kecamatan Jenar;

   Kecamatan Gesi;

   Kecamatan Kedawung;

   Kecamatan Sambungmacan;

   Kecamatan Plupuh;

   Kecamatan Tangen;

   Kecamatan SidoharjoKecamatan Gondang;

   Kecamatan Kalijambe;

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten Sragen Tahun 2014 V-16 ARAHAN POLA RUANG

   Kawasan permukiman perkotaan ibukota Kabupaten, berupa kawasan permukiman perkotaan Sragen.  Kawasan permukiman perkotaan ibukota kecamatan, berada di seluruh kecamatan.  Pengembangan kawasan permukiman perkotaan khusus, berupa kawasan pengembangan perumahan skala besar mencakup perumahan mewah, menengah dan sederhana yang ditunjang dengan fasilitas rekreasi, olahraga dan fasilitas sosial umum lainnya secara terpadu, yang berada di Kecamatan Kalijambe.

   rencana jaringan perpipaan; dan

  (2) Kawasan permukiman perdesaaan, tersebar di seluruh wilayah kabupaten.

   pengembangan prasarana air minum di kawasan perkotaan dan perdesaan yang rawan kebutuhan air bersih;

   pemanfaatan air hujan untuk penampungan air dengan pembangunan embung-embung;

   pemanfaatan secara optimal dan proporsional sumber mata air untuk air minum, air bersih, dan air untuk irigasi; dan

   mengendalikan dengan ketat penggunaan air tanah dalam secara proporsional.

  b) Rencana pengembangan prasarana air minum di kawasan perkotaan dan perdesaan yang rawan kebutuhan air bersih terdiri atas :

   rencana prasarana non perpipaan.

   Kecamatan Ngrampal;

  c) Rencana jaringan perpipaan berupa peningkatan dan pengembangan prasarana jaringan perpipaan air minum meliputi :

   Kecamatan Sragen;

   Kecamatan Gemolong;

   Kecamatan Masaran;

   Kecamatan Sambirejo;

   Kecamatan Karangmalang;

   Kecamatan Mondokan;

ARAHAN POLA RUANG

  a. Rencana pengembangan prasarana persampahan dilakukan dengan prinsip mengurangi (re-duce), menggunakan kembali (re-use) dan mendaur ulang (re-cycle) meliputi : 1) rencana lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA); 2) rencana lokasi Tempat Penampungan Sementara (TPS); dan 3) rencana pengelolaan sampah skala rumah tangga.

  b. Rencana lokasi TPA sampah meliputi : 1) peningkatan TPA Tanggan berada di Desa Tanggan Kecamatan Gesi; dan 2) peningkatan TPA Gemolong berada di Desa Geneng Duwur Kecamatan Gemolong.

  c. Sistem pengelolaan TPA Tanggan dan TPA Gemolong dilakukan dengan sanitary landfill.

  d. Rencana lokasi TPS akan diatur dalam rencana rinci tata ruang.

  e. Mengurangi timbulan sampah di lokasi-lokasi TPS melalui pengembangan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).

  f. Rencana pengelolaan sampah skala rumah tangga berupa peningkatan partisipasi setiap rumah tangga.

  4). RENCANA PENGEMBANGAN SANITASI

  a. Rencana pengembangan prasarana sanitasi meliputi : 1) pengembangan pengelolaan air limbah domistik dengan pengelolaan air limbah sistem off site dan on site; 2) pengembangan prasarana terpadu pengolahan limbah tinja (IPLT) yang dapat diintegrasikan dengan TPA Tanggan berada di Kecamatan Gesi; 3) pengembangan instalasi pengolahan limbah tinja dan limbah rumah tangga perkotaan; dan d. pemantapan dan pengembangan instalasi pengolahan limbah kotoran hewan dan rumah tangga perdesaan.

  b. pengembangan pengelolaan air limbah domistik dengan pengelolaan air limbah sistem off site dan on site meliputi: 1) pemenuhan prasarana jamban ber-septic tank untuk setiap rumah pada kawasan permukiman perkotaan; 2) pengenalan penggunaan sistem septic tank dalam pembuatan jamban pada kawasan permukiman perdesaan; dan 3) pengembangan jamban komunal pada kawasan permukiman padat masyarakat berpenghasilan rendah dan area fasilitas umum seperti terminal dan ruang terbuka publik.

  c. Pengembangan instalasi pengolahan limbah tinja dan limbah rumah tangga perkotaan meliputi:  pengembangan dan peningkatan instalasi pengolahan limbah tinja; dan  pengembangan sistem pengolahan dan pengangkutan limbah tinja berbasis masyarakat dan rumah tangga perkotaan.

  d. Pengelolaan limbah industri kecil dan atau mikro berupa pengolahan limbah industri dapat difasilitasi oleh Pemerintah Daerah.

  5). RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA DRAINASE Rencana pengembangan prasarana drainase meliputi :

  a. pembangunan dan peningkatan saluran drainase kawasan perkotaan Kabupaten pada kawasan permukiman padat, kumuh, dan kawasan sekitar pasar tradisional; Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

  V-17 (RPI2-JM) Kabupaten Sragen Tahun 2014

ARAHAN STRUKTUR RUANG

  • – besar, meliputi: o Pembangunan instalasi pengolahan limbah pada kawasan peruntukan industri dan kawasan industri; dan o pemantauan baku mutu air limbah terhadap perusahaan industri yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan dari limbahnya.

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten Sragen Tahun 2014 V-18 ARAHAN POLA RUANG

  b. pembangunan dan peningkatan saluran drainase kanan-kiri jalan pada ruas jalan nasional, provinsi, dan kabupaten; c. normalisasi peningkatan saluran primer; dan

  d. normalisasi saluran sekunder berada di Kawasan Perkotaan

INDIKASI PROGRAM POLA RUANG BIDANG CIPTA KARYA

  INDIKASI PROGRAM STRUKTUR RUANG BIDANG CIPTA KARYA 1. Pengembangan Permukiman Indikasi program dalam perwujudan pengembangan kawasan permukiman, meliputi :  Perwujudan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, meliputi :  Penyediaaan sarana dan prasarana permukiman perkotaan yang nyaman dan peduli diffable;  Mengembangkan fasilitas ruang publik dan ruang terbuka hijau kota;  Penyediaan berbagai fasilitas sosial ekonomi yang mampu mendorong perkembangan kawasan perkotaan;  Pengembangan kawasan permukiman perkotaan terpadu;

   Perwujudan “Kota Layak Anak”;  Penyediaan fasilitas pusat seni dan budaya;  Penataan dan penertiban reklame; dan  Penataan dan pengembangan kawasan stadion olahraga terpadu.  Perwujudan pengembangan kawasan permukiman perdesaan, meliputi :  Pengembangan kawasan permukiman perdesaan yang terpadu dengan tempat usaha pertanian;  Mengembangkan struktur ruang perdesaan, melalui : o Pembentukan pusat pelayanan lingkungan (PPL); o Pengembangan keterkaitan sosial ekonomi antara PPL dengan wilayah pelayanannya; dan o Penyediaan berbagai fasilitas sosial ekonomi yang mampu mendorong perkembangan kawasan perdesaan.

  1. Sistem Penyediaan Air Minum Pengembangan prasarana air minum, pemanfaatan air permukaan, dan penggunaan air tanah, meliputi :  Peningkatan prasarana air minum di kawasan perkotaan dan perdesaan yang rawan kebutuhan air bersih, meliputi :  Rencana jaringan perpipaan; o penambahan kapasitas dan revitalisasi sambungan rumah (SR); o pengembangan jaringan distribusi utama; o penambahan kapasitas dan revitalisasi jaringan perdesaan diseluruh kecamatan; dan o pembangunan reservoir.

   Rencana prasarana non perpipaan. o penggalian atau pengeboran air tanah; dan o pengeboran air tanah dalam secara terbatas dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  Pemanfaatan secara optimal dan proporsional sumber mata air untuk air minum, air bersih, dan air untuk irigasi.

   Mengendalikan dengan ketat penggunaan air tanah dalam secara proporsional.

  2. Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase)

  a. Prasarana Air Limbah  Pengembangan prasarana limbah industri, meliputi :  Pengelolaan limbah industri berada di kawasan industri menengah

   Pengelolaan limbah industri kecil dan atau mikro yang tersebar di seluruh kecamatan.  Pengembangan pengelolaan air limbah domistik, meliputi :  Pengembangan pengelolaan air limbah domistik dengan pengelolaan air limbah sistem off site dan on site, meliputi : o Pemenuhan prasarana jamban ber-septic tank untuk setiap rumah pada

ARAHAN STRUKTUR RUANG

  Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten Sragen Tahun 2014 V-19 ARAHAN POLA RUANG

  kawasan permukiman perkotaan; o Pengenalan penggunaan sistem septic tank dalam pembuatan jamban pada kawasan permukiman perdesaan; dan o Pengembangan jamban komunal pada kawasanpermukiman padat masyarakat berpenghasilan rendah dan area fasilitas umum seperti terminal dan ruang terbuka public.  Pengembangan prasarana terpadu pengolahan limbah tinja (IPLT) yang dapat diintegrasikan dengan TPA Tanggan berada di Kecamatan Gesi.  Pengembangan instalasi pengolahan limbah tinja dan limbah rumah tangga perkotaan meliputi: o Pengembangan dan peningkatan instalasi pengolahan limbah tinja; dan o Pengembangan sistem pengolahan dan pengangkutan limbah tinja berbasis masyarakat dan rumah tangga perkotaan.  Pemantapan dan pengembangan instalasi pengolahan limbah kotoran hewan dan rumah tangga perdesaan meliputi: o Pemantapan instalasi pengolahan limbah kotoran hewan sederhana yang telah dibangun; o Pengembangan sistem pengolahan limbah kotoran hewan dan limbah rumah tangga perdesaan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna; dan o Pemanfaatan hasil pengolahan limbah kotoran hewan bagi sumber energi alternatif dan pupuk organik.

  b. Prasarana Persampahan  Peningkatan dan pengembangan TPA di Kecamatan Gesi dan Gemolong dengan sistem sanitary landfill;

   Peningkatan dan pengembangan TPS dan/atau TPST; dan  Rencana pengelolaan sampah skala rumah tangga.

  c. Prasarana Drainase  Pembangunan dan peningkatan saluran drainase kawasan perkotaan Kabupaten pada kawasan permukiman padat, kumuh, dan kawasan sekitar pasar tradisional;  Pembangunan dan peningkatan saluran drainase kanan-kiri jalan pada ruas jalan nasional, provinsi, dan kabupaten;

   Normalisasi saluran primer; dan  Normalisasi saluran sekunder berada di Kawasan Perkotaan.

  Sumber: RTRW Kabupaten Sragen, 2011-2031

IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN SRAGEN (KSK) BERDASARKAN RTRW

  Kawasan Strategis Sudut Kepentingan Lokasi/ Batas Kawasan Kabupaten Sragen Kawasan Strategis dari

  a. Kawasan perkotaan Sragen

  1. Kawasan perkotaan Sragen; perkotaan Sudut Kepentingan b. Kawasan

  2. Kawasan perkotaan gemolong; Gemolong Pertumbuhan

  3. Kawasan koridor jalan meliputi:  koridor jalan Ekonomi Ruas jalan Solo – Mantingan;

  c. Kawasan  meliputi: Ruas jalan Solo – Purwodadi; dan Kawasan agropolitan; Ruas jalan Gemolong – Tingkir.

     peruntukan Kawasan

  4. Kawasan agropolitan : Plupuh;Kalijambe; Masaran; industri; Gesi; Karangmalang; Miri; Tanon; Sambungmacan;  perbatasan Gondang; Sidoharjo; Jenar; Kedawung; Sambirejo; Kawasan Kabupaten; dan Sumberlawang; mondokan.  kurang Kawasan

  5. Kawasan peruntukan industri pengembangan berkembang Kabupaten. kawasan peruntukan industri Kabupaten : Masaran, Sidoharjo, Ngrampal, Sragen, Sambungmacan, Jenar, Sumberlawang. Industri terpadu di Kalijambe

  6. Kawasan perbatasan Kabupaten : perbatasan Kecamatan a. Kawasan Sambungmacan dengan Kabupaten Ngawi

  Provinsi Jawa Timur;

  b. Kawasan perbatasan Kecamatan Gemolong dengan Kabupaten Boyolali; c. Kawasan perbatasan Kecamatan Kalijambe, Kecamatan Plupuh, Kecamatan Masaran,

  Kecamatan Kedawung dan Kecamatan Sambirejo dengan Kabupaten Karanganyar; dan perbatasan Kecamatan

  d. Kawasan Sumberlawang, Kecamatam Mondokan, Kecamatan Sukodono, Kecamatan Tangen dengan Kabupaten Grobogan. Kawasan strategis dari Kelurahan Sine Kecamatan Sragen

  a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan ilmu sudut kepentingan pengetahuan dan teknologi ilmu pengetahuan dan berupa Kawasan Techno Park teknologi berada di Kelurahan Sine Kecamatan Sragen.

  b. Kawasan Techno Park berupa kawasan pendidikan dan pelatihan terpadu menggunakan teknologi tinggi yang bertujuan mencetak lulusan yang siap kerja dengan lapangan kerja internasional.

  Kawasan Strategis dari

  a. Kawasan Situs Purbakala

  a. Kawasan Situs Purbakala Sangiran berada di Sangiran; dan Sudut Kepentingan Kecamatan Kalijambe; Sosial Budaya b. Kawasan Desa Wisata Batik.

  b. Kawasan Desa Wisata Batik meliputi:

   Kecamatan Masaran; dan

   Kecamatan Plupuh. Kawasan strategis dari

  a. Kawasan DAS Bengawan

  a. Kawasan DAS Bengawan Solo berada disepanjang Solo; Sudut Kepentingan sungai Bengawan Solo; hutan lindung Fungsi dan Daya

  b. Kawasan

  b. Kawasan hutan lindung berada di Kecamatan Gesi; kawasan sekitar mata air Dukung Lingkungan c. Kawasan sekitar mata air berupa Mata Air Panas berupa Mata Air Panas; Hidup Bayanan dan Ngunut berada di Kecamatan

  Sambirejo;

  c. Kawasan Waduk Kedung Ombo; d. Kawasan Waduk Kedung Ombo; waduk lainnya d. Kawasan

  e. Kawasan waduk lainnya berada di Kabupaten; dan berada di Kabupaten; dan f. Kawasan Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan berada di Kecamatan Sambirejo.

  e. Kawasan Suaka Margasatwa Gunung Tunggangan.

  Sumber: RTRW Kabupaten Sragen, 2011-2031

IDENTIFIKASI INDIKASI PROGRAM RTRW KABUPATEN SRAGEN TERKAIT PEMBANGUNAN

  7 Rencana pengelolaan sampah skala rumah tangga Kabupaten Sragen

  Ya APBD Kabupaten Dinas Pekerjaan Umum

  11 Normalisasi saluran sekunder berada di Kawasan Perkotaan Kabupaten Sragen

  Dinas Pekerjaan Umum

  10 Normalisasi saluran primer Kabupaten Sragen Ya APBD Kabupaten

  Pekerjaan Umum

  Sragen Ya APBD Kabupaten Dinas

  9 Pembangunan dan peningkatan saluran drainase kanan-kiri jalan pada ruas jalan nasional, provinsi, dan kabupaten Kabupaten

  Pekerjaan Umum

  Perkotaan Ya APBD Kabupaten Dinas

  8 Pembangunan dan peningkatan saluran drainase kawasan perkotaan Kabupaten pada kawasan permukiman padat, kumuh, dan kawasan sekitar pasar tradisional Kawasan

  BLH

  Ya APBD Provinsi, APBD Kabupaten

  No Usulan Program Utama Lokasi Merupakan KSK (Ya/Tidak) Sumber Pendanaan Instansi Pelaksana

  BLH

  Ya APBD Provinsi, APBD Kabupaten

  6 Peningkatan dan pengembangan TPS dan/atau TPST Kabupaten Sragen

  Provinsi, APBD Kabupaten BLH

  5 Peningkatan dan pengembangan TPA di Kecamatan Gesi dan Gemolong dengan sistem sanitary landfill; Gesi, Gemolong Ya APBD

  Kabupaten Dinas Kesehatan, BLH

  4 Pengembangan sistem sanitasi Kawasan

Perkotaan dan

Pedesaan Ya APBD

  Pekerjaan Umum

  Sragen Ya APBD Provinsi, APBD Kabupaten Dinas

  3 Peningkatan prasarana air minum di kawasan perkotaan dan perdesaan yang rawan kebutuhan air bersih Kabupaten

  Ya APBD Kabupaten Dinas Pekerjaan Umum

  2 Perwujudan pengembangan kawasan permukiman perdesaan Kawasan pedesaan Kawasan Agropolitan

  Ya APBD Kabupaten Dinas Pekerjaan Umum, Satpol PP, DP2D

  1 Perwujudan pengembangan kawasan permukiman perkotaan Perkotaan Sragen Perkotaan Gemolong

  Sumber: RTRW Kabupaten Sragen 5.2.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

  RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung sejak Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2016 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam RKPD. Beberapa substansi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2011

  • – 2016 yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 13 Tahun 2011, sebagai berikut :

   Visi Kabupaten Sragen Tahun 2011 – 2016

  Visi Kabupaten Sragen Tahun 2011

  • – 2016 adalah:

  

“Terwujudnya Sragen yang sejahtera, adil dan makmur yang berlandaskan semangat juang yang

tinggi dan kejujuran.”

  SEJAHTERA mempunyai makna bahwa seluruh lapisan dan kelompok masyarakat dapat tercukupi kebutuhan lahir dan batin. Kebutuhan batin yakni rasa aman, sehat dan berpendidikan serta beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  BERJUANG mempunyai makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan adalah merupakan sinergi dan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat Kabupaten Sragen yang dilandasi semangat pengabdian kepada masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa. JUJUR mempunyai makna bahwa penyelenggara pemerintahan, pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat Kabupaten Sragen menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dengan niat dan itikad baik dilandasi ketulusan, transparansi dan keikhlasan serta menjunjung tinggi good governance dan clean government.

  ADIL mempunyai makna bahwa semua unsur masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pembangunan di semua bidang dan hasilnya dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat (MBELA WONG CILIK).

  MAKMUR mempunyai makna bahwa pembangunan harus dapat memenuhi kebutuhan dasar seluruh lapisan masyarakat (pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan) dan merupakan refleksi pengurangan kemiskinan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan, kepedulian terhadap sesama serta pengembangan rasa kesetiakawanan sosial dan meningkatnya kondisi aman dan nyaman masyarakatnya.

5.2.2. Misi Kabupaten Sragen Tahun 2011–2016