BAB V KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN - DOCRPIJM 764fc6781b BAB VBAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN SL3#

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN 5.1. ARAHAN RTRW KOTA SALATIGA Kebijakan strategis Kota Salatiga berdasarkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010

  • – 2030 yang terkait dengan Penyusunan RPI2JM Kota Salatiga sebagai berikut : A.

   Tujuan Penataan Ruang Penataan ruang Kota Salatiga bertujuan mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat pendidikan dan olahraga di kawasan Kendal

  • –Ungaran–Semarang–Salatiga–Purwodadi (Kedungsepur) yang berkelanjutan didukung sektor perdagangan dan jasa yang berwawasan lingkungan.

B. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang

  a. Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang; 1). Strategi pemantapan pusat pelayanan kegiatan sesuai dengan fungsinya a). Menetapkan hirarki sistem pusat pelayanan secara berjenjang;

  b). Mengembangkan pusat perdagangan berskala regional;

  c). Mengembangkan kegiatan pendidikan menengah kejuruan, akademi, dan perguruan tinggi hingga ke skala pelayanan regional; d). Mengembangkan pusat kegiatan olah raga;

  e). Mengembangkan kegiatan wisata budaya, wisata alam dan wisata buatan; dan f). Mengembangkan kegiatan jasa pertemuan dan jasa pameran. 2). Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem prasarana dan sarana c). Mengembalikan dan mengatur pemanfaatan tanah sesuai peruntukan fungsi lindung; d). Melestarikan kawasan lindung cagar budaya; dan

  e). Melakukan rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung yang telah menurun fungsinya. 2). Strategi penyediaan RTH kota yang proporsional meliputi:

  a). Meningkatkan kuantitas RTH hingga 30 (tiga puluh) persen;

  b). Mengembalikan RTH sesuai fungsinya; dan c). Mempertahankan RTH yang telah ada. 3). Strategi perwujudan pengembangan kegiatan budi daya yang optimal dan efisien meliputi: a). Menetapkan kawasan budi daya sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan;

b). Mengarahkan pengembangan kawasan industri di bagian Selatan kota;

  c). Mengarahkan pengembangan kawasan pertanian lahan basah di bagian Timur kota; d). Mendorong pengembangan kawasan budi daya secara vertikal di kawasan kepadatan tinggi; e). Memperhatikan keterpaduan antar kegiatan budi daya; dan

f). Mengembangkan fasilitas olah raga berskala nasional dan internasional.

4). Strategi perwujudan peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara meliputi: a). Mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan; b). Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya tidak terbangun disekitar kawasan strategis nasional yang mempunyai fungsi khusus pertahanan dan keamanan dengan kawasan budi daya terbangun; dan c). Menjaga dan memelihara aset–aset pertahanan dan keamanan.

c. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis.

  1). Rencana sistem pusat pelayanan terdiri atas :

  a) Pusat pelayanan kota terdiri atas:  Kelurahan Salatiga;  Kelurahan Kutowinangun;  Kelurahan Gendongan; dan  Kelurahan Kalicacing. Pusat pelayanan kota memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan jasa dan perkantoran.

  b) Subpusat pelayanan kota, meliputi :  Kelurahan Sidorejo Lor di Kecamatan Sidorejo;  Kelurahan Mangunsari di Kecamatan Sidomukti;  Kelurahan Randuacir di Kecamatan Argomulyo; dan  Kelurahan Sidorejo Kidul di Kecamatan Tingkir. Subpusat pelayanan kota, meliputi:  Subpusat pelayanan kota Sidorejo sebagai pusat pengembangan pendidikan tinggi dan pariwisata;  Subpusat pelayanan kota Sidomukti sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan dan pemukiman;  Subpusat pelayanan kota Argomulyo sebagai pengembangan kegiatan industri dan kegiatan berbasis pertanian meliputi Agrowisata dan Agroindustri; dan  Subpusat pelayanan kota Tingkir sebagai pengembangan kegiatan industri dan kegiatan berbasis pertanian lahan basah.

  c) Pusat lingkungan  Kelurahan Blotongan;  Kelurahan Bugel;  Kelurahan Kauman Kidul;  Kelurahan Pulutan;  Kelurahan Kalibening;  Kelurahan Tingkir Lor;

   Kelurahan Noborejo;  Kelurahan Ledok;  Kelurahan Tegalrejo;  Kelurahan Kumpulrejo;  Kelurahan Cebongan;  Kelurahan Kecandran; dan

  

Peta 5. 1 Peta Rencana Struktur Ruang Kota Salatiga

D. Rencana Pola Ruang

  Rencana pola ruang wilayah Kota Salatiga meliputi : 1).

   Kawasan lindung

  a) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, meliputi : (1) Kawasan lindung yang dikelola oleh masyarakat terletak di sebagian Kelurahan Bugel, sebagian Kelurahan Blotongan, sebagian Kelurahan Sidorejo Kidul, sebagian Kelurahan Kutowinangun, dan di ruas Jalan Lingkar Salatiga di Kelurahan Kumpulrejo dan Kelurahan Dukuh. (2) Kawasan resapan air terletak di Kelurahan Randuacir, Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Bugel, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Kidul, dan Kelurahan

  Kutowinangun.

  b) Kawasan perlindungan setempat, meliputi : (1) Kawasan sempadan sungai, terdiri atas :  Sungai Senjoyo di Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul, dan Kelurahan Kutowinangun;  Sungai Setro di Kelurahan Kauman Kidul;  Sungai Jetis di Kelurahan Randuacir, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Cebongan, Kelurahan Ledok, Kelurahan Sidorejo Kidul, dan Kelurahan Kutowinangun;  Sungai Ngaglik di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Randuacir, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Ledok, Kelurahan Gendongan, dan Kelurahan Kutowinangun;  Sungai Nanggulan di Kelurahan Kutowinangun;  Sungai Ngawen di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Tegalrejo, dan Kelurahan Mangunsari;  Sungai Sraten di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Dukuh, dan Kelurahan Kecandran;  Sungai Sawahan di Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Dukuh, dan Kelurahan Kecandran; dan

   Hutan kota seluas kurang lebih 29 (dua puluh sembilan) hektar terdapat di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kumpulrejo, dan Kelurahan Dukuh;

   Taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang lebih 26 (dua puluh enam) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga;  Pemakaman seluas kurang lebih 52 (lima puluh dua) hektar yang tersebar di wilayah Kota Salatiga;

   Kawasan lindung bawahannya seluas kurang lebih 50 (lima puluh) hektar Kelurahan Bugel, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kutowinangun;  Jalur hijau seluas kurang lebih 24 (dua puluh empat) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga; dan  Taman wisata seluas kurang lebih 79 (tujuh puluh sembilan) hektar di Kelurahan Kumpulrejo.  RTH privat eksisting seluas 365 (tiga ratus enam puluh lima) hektar atau kurang lebih 6,4 (enam koma empat) persen dari luas wilayah meliputi:  RTH pekarangan rumah seluas kurang lebih 340 (tiga ratus empat puluh) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga; dan  Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha seluas kurang lebih 25 (dua puluh lima) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga.

  c) Kawasan Cagar Budaya, meliputi : (1) Prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul seluas kurang lebih 0,3 (nol koma tiga) hektar; dan (2) Bangunan bersejarah di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kalicacing, Kelurahan Kutowinangun, dan Kelurahan Sidorejo Lor.

d) Kawasan Rawan Bencana Alam merupakan kawasan rawan longsor.

  Kawasan rawan longsor, meliputi :  sebagian Kelurahan Blotongan;  sebagian Kelurahan Sidorejo Kidul;

   Gandaria (buvca macrophilla) di Kelurahan Mangunsari;  Kesambi (scleichera oleosa) di Kelurahan Kalicacing;

 Rejasa (elaecanpur grandiflora) di Kelurahan Kalicacing; dan

 Pule (alstonia scholaris) di Kelurahan Mangunsari.

  2). Kawasan budidaya

  a) Kawasan peruntukan perumahan, meliputi : (1) Perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu lebih besar dari 5336 jiwa per kilometer persegi, terdapat di :  Kelurahan Kutowinangun;  Kelurahan Gendongan;  Kelurahan Ledok;  Kelurahan Tegalrejo;  Kelurahan Kalicacing; dan  Kelurahan Salatiga. (2) Perumahan dengan kepadatan sedang yaitu antara 2668 hingga 5336 jiwa per kilometer persegi, terdapat di :

   Kelurahan Tingkir Tengah;  Kelurahan Cebongan;  Kelurahan Mangunsari; dan  Kelurahan Sidorejo Lor.

  (3) Perumahan dengan kepadatan rendah yaitu kurang dari 2668 jiwa per kilometer persegi, terdapat di :  Kelurahan Sidorejo Kidul;  Kelurahan Kalibening;  Kelurahan Tingkir lor;  Kelurahan Kumpulrejo;  Kelurahan Noborejo;  Kelurahan Randuacir;  Kelurahan Kecandran;

   Kelurahan Kalicacing.

(3) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa toko modern terdapat di:

 Kecamatan Sidorejo;  Kecamatan Tingkir;  Kecamatan Argomulyo; dan  Kecamatan Sidomukti.

  c) Kawasan peruntukan perkantoran, meliputi : (1) Kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan, terdapat di :  Pusat pemerintahan kota di Jalan Letjend. Sukowati Kelurahan Kalicacing;  Jalan Ki Penjawi di Kelurahan Sidorejo Lor;  Jalan Hasanudin di Kelurahan Mangunsari;  Jalan Marditomo di Kelurahan Sidorejo Kidul; dan  Jalan Argo Boga di Kelurahan Randuacir.

  (2) Kawasan peruntukan perkantoran swasta, terdapat di :  Kelurahan Salatiga;  Kelurahan Kutowinangun;  Kelurahan Kalicacing;  Kelurahan Gendongan;  Kelurahan Sidorejo Lor;  Kelurahan Mangunsari;  Kelurahan Sidorejo Kidul; dan  Kelurahan Randuacir.

  d) Kawasan peruntukan industri, meliputi : (1) Kawasan peruntukan industri kecil, ditetapkan di:  Kelurahan Kutowinangun;  Kelurahan Gendongan;  Kelurahan Tingkir Lor; dan  Kelurahan Tingkir Tengah.

  (2) Kawasan peruntukan industri menengah, ditetapkan di:

  (2) Kawasan peruntukan pariwisata alam, meliputi :  Wisata Agro Salib Putih di Kelurahan Kumpulrejo;  Wisata Hutan Karet di Kelurahan Bugel; dan  Wisata Agro Salak di Kelurahan Kecandran.

  (3) Kawasan peruntukan pariwisata buatan, meliputi :  Pariwisata buatan wisata air dan permainan di Kelurahan Cebongan; dan  Pariwisata buatan wisata kuliner di Kelurahan Sidorejo Lor dan Kelurahan Blotongan.

  f) Kawasan RTNH untuk menampung kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat kota, meliputi : (1) Alun–alun kawasan pemerintahan meliputi lapangan Pancasila terdapat di Kelurahan Kalicacing yang berfungsi sebagai kegiatan rakyat dan rekreatif. (2) Lokasi plasa bangunan ibadah tersebar pada setiap pembangunan prasarana ibadah yang terdapat di wilayah kota. (3) Lokasi lahan parkir yang terdapat di wilayah kota meliputi area permukiman dan pusat

  • –pusat kegiatan perdagangan dan jasa, pariwisata dan pemerintahan. (4) Pengembangan lapangan olah raga di Kota Salatiga meliputi:

   Rencana pembangunan Sport and Youth Center di Kelurahan Kecandran dan Kelurahan Sidorejo Lor;  Lapangan olah raga di tiap kecamatan; dan  Stadion Kridanggo.

  g) Kawasan ruang evakuasi bencana, meliputi : (1) Kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan Blotongan dan Kelurahan Bugel di lapangan Prampelan Blotongan dan halaman atau gedung pertemuan Kecamatan Sidorejo;

  (2) Kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan Sidorejo Kidul dan Kelurahan Kutowinangun di lapangan sepak bola Sidorejo Kidul dan gedung pertemuan Kecamatan Tingkir; dan (3) Kawasan ruang evakuasi bencana di Kelurahan Randuacir dan Kelurahan

   sawah beririgasi teknis ditetapkan sebagai kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan luas kurang lebih 274 (dua ratus tujuh puluh empat) hektar terletak di sebagian Kelurahan Ledok, Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Kalibening, Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Salatiga, dan Kelurahan Kauman Kidul;  sawah beririgasi setengah teknis terletak di sebagian Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kecandran, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Bugel, dan Kelurahan Kauman Kidul; dan

   sawah beririgasi sederhana terletak di sebagian Kelurahan Ledok, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Blotongan, dan Kelurahan Kauman Kidul.

   Kawasan peruntukan pertanian lahan kering ditetapkan sebagai kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan luas kurang lebih 205 (dua ratus lima) hektar, meliputi:  sebagian Kecamatan Sidorejo;  sebagian Kecamatan Tingkir;  sebagian Kecamatan Argomulyo; dan  sebagian Kecamatan Sidomukti.

  (b). Kawasan peruntukan holtikultura meliputi:  sebagian Kecamatan Argomulyo; dan  sebagian Kecamatan Sidomukti.

  (c). Kawasan peruntukan perkebunan, meliputi :  sebagian Kelurahan Bugel;  sebagian Kelurahan Blotongan; dan  sebagian Kelurahan Kauman Kidul.

  (d). Kawasan peruntukan peternakan meliputi peternakan ternak besar, ternak kecil dan unggas ditetapkan di sebagian Kecamatan Argomulyo dan sebagian

   sebagian Kelurahan Noborejo;  sebagian Kelurahan Ledok;  sebagian Kelurahan Tegalrejo;  sebagian Kelurahan Kumpulrejo;  sebagian Kelurahan Randuacir;  sebagian Kelurahan Cebongan;  sebagian Kelurahan Kecandran; dan  sebagian Kelurahan Dukuh.

  (4) Kawasan pelayanan umum, meliputi : (a). Kawasan pelayanan umum pendidikan, meliputi:  Pendidikan dasar tersebar di Kota Salatiga;  Pendidikan menengah terdapat di subpusat pelayanan kota;  Pendidikan tinggi terdapat di subpusat pelayanan kota; dan  Pendidikan luar sekolah.

  (b). Kawasan pelayanan umum meliputi tempat ibadah keagamaan yang tersebar di Kota Salatiga. (c). Kawasan pelayanan umum kesehatan, meliputi:

   Pelayanan kesehatan dasar, meliputi: Puskesmas pembantu meliputi Kelurahan Blotongan, Kelurahan  Sidorejo Lor, Kelurahan Salatiga, Kelurahan Bugel, Kelurahan Kauman Kidul, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Gendongan, Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Ledok, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Randuacir, Kelurahan Dukuh, dan Kelurahan Mangunsari; dan Puskesmas meliputi Kelurahan Kalicacing, Kelurahan Tegalrejo,  Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Sidorejo Lor, dan Kelurahan

  Sidorejo Kidul.  Pelayanan kesehatan rujukan, meliputi: Rumah sakit umum daerah tipe B terdapat di Kelurahan Mangunsari; 

   Satlantas Kota Salatiga di Kelurahan Salatiga; dan  Polsek di Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Randuacir, dan Kelurahan Mangunsari.

  (6) Kawasan peruntukan olah raga dan rekreasi meliputi:  Rencana Sport and Youth Center di Kelurahan Kecandran dan Kelurahan Sidorejo Lor;  Lapangan olahraga di tiap Kecamatan;  Gelanggang Olah Raga (GOR) dan Stadion Kridanggo; dan  Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

  Secara spasial rencana pola ruang Kota Salatiga dapat dilihat pada Peta Rencana Pola Ruang Kota Salatiga.

  Peta 5. 2 Peta Rencana Pola Ruang Kota Salatiga

  

Arahan RTRW Kota Salatiga dalam bidang Cipta karya berdasarkan Perda Kota Salatiga No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030,

diuraikan pada tabel berikut.

   RENCANA SISTEM PUSAT PELAYANAN TERDIRI ATAS :

  c) Pusat lingkungan  Kelurahan Blotongan;  Kelurahan Bugel;  Kelurahan Kauman Kidul;  Kelurahan Pulutan;  Kelurahan Kalibening;  Kelurahan Tingkir Lor;  Kelurahan Tingkir Tengah;  Kelurahan Noborejo;  Kelurahan Ledok;  Kelurahan Tegalrejo;  Kelurahan Kumpulrejo;  Kelurahan Cebongan;

   Kelurahan Mangunsari di Kecamatan Sidomukti;  Kelurahan Randuacir di Kecamatan Argomulyo; dan  Kelurahan Sidorejo Kidul di Kecamatan Tingkir. Subpusat pelayanan kota, meliputi:  Subpusat pelayanan kota Sidorejo sebagai pusat pengembangan pendidikan tinggi dan pariwisata;  Subpusat pelayanan kota Sidomukti sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan dan pemukiman;  Subpusat pelayanan kota Argomulyo sebagai pengembangan kegiatan industri dan kegiatan berbasis pertanian meliputi Agrowisata dan Agroindustri; dan  Subpusat pelayanan kota Tingkir sebagai pengembangan kegiatan industri dan kegiatan berbasis pertanian lahan basah.

  b) Subpusat pelayanan kota, meliputi :  Kelurahan Sidorejo Lor di Kecamatan Sidorejo;

   Kelurahan Kalicacing. Pusat pelayanan kota memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan jasa dan perkantoran.

   Kelurahan Gendongan; dan

   Kelurahan Kutowinangun;

   Kelurahan Salatiga;

  a) Pusat pelayanan kota terdiri atas:

  KAWASAN BUDIDAYA (1) Kawasan peruntukan perumahan, meliputi :

  

TABEL V. 1

ARAHAN RTRW KOTA SALATIGA UNTUK BIDANG CIPTA KARYA

Arahan Pola Ruang

   Prasasti Plumpungan di Kelurahan Kauman Kidul seluas kurang lebih 0,3 (nol koma tiga) hektar; dan  Bangunan bersejarah di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kalicacing, Kelurahan Kutowinangun, dan Kelurahan Sidorejo Lor.

  (2) Kawasan Cagar Budaya, meliputi :

  RTH pekarangan rumah seluas kurang lebih 340 (tiga ratus empat puluh) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga; dan  Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha seluas kurang lebih 25 (dua puluh lima) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga.

   Jalur hijau seluas kurang lebih 24 (dua puluh empat) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga; dan  Taman wisata seluas kurang lebih 79 (tujuh puluh sembilan) hektar di Kelurahan Kumpulrejo.  RTH privat eksisting seluas 365 (tiga ratus enam puluh lima) hektar atau kurang lebih 6,4 (enam koma empat) persen dari luas wilayah meliputi: 

  Kelurahan Bugel, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kutowinangun;

   Pemakaman seluas kurang lebih 52 (lima puluh dua) hektar yang tersebar di wilayah Kota Salatiga;  Kawasan lindung bawahannya seluas kurang lebih 50 (lima puluh) hektar

   Taman RT, taman RW dan taman kota seluas kurang lebih 26 (dua puluh enam) hektar tersebar di wilayah Kota Salatiga;

   RTH publik eksisting seluas kurang lebih 260 (dua ratus enam puluh) hektar atau kurang lebih 4,6 (empat koma enam) persen dari luas wilayah meliputi:  Hutan kota seluas kurang lebih 29 (dua puluh sembilan) hektar terdapat di Kelurahan Salatiga, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kumpulrejo, dan Kelurahan Dukuh;

  Arahan Struktur Ruang KAWASAN LINDUNG (1) RTH kota, meliputi :

a) Perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu lebih besar dari 5336 jiwa per 1).

  Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

   Kelurahan Kauman Kidul; dan  Kelurahan Pulutan.

   Peningkatan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Kelurahan Kumpulrejo. (2) Rencana sistem pembuangan air limbah terpusat meliputi:

   Peningkatan kualitas pengumpulan/pengangkutan lumpur tinja; dan

   Peningkatan kualitas septictank dan/atau cubluk;

  a) Rencana sistem pengelolaan air limbah kota (1) Rencana sistem pembuangan air limbah setempat meliputi:

  3). RENCANA PENGEMBANGAN AIR LIMBAH KOTA

  c) Pengembangan sistem pelayanan air minum non perpipaan akan diatur lebih lanjut oleh peraturan walikota.

  b) Rencana sistem penyediaan air minum Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta Rencana Jaringan Prasarana Air Minum sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.5 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

   Rencana peningkatan hidran umum bagi penduduk yang tidak mampu meliputi Kelurahan Bugel, Kelurahan Cebongan, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Randuacir, Kelurahan Kumpulrejo dan Kelurahan Sidorejo Kidul.

   Rencana peningkatan jaringan non perpipaan dikelola oleh penduduk sendiri meliputi Kelurahan Blotongan, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kecandran, Kelurahan Pulutan dan Kelurahan Salatiga.

   Rencana peningkatan jaringan perpipaan yang dikelola oleh kelompok masyarakat meliputi Kelurahan Bugel, Kelurahan Kauman Kidul, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Kalibening, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Cebongan dan Kelurahan Mangunsari. (2) Sistem jaringan non perpipaan, meliputi:

   Rencana peningkatan jaringan perpipaan yang dikelola oleh PDAM meliputi Kelurahan Kalibening, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Tegalrejo, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kecandran, Kelurahan Dukuh, Kelurahan Salatiga, Kelurahan Bugel, Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Randuacir dan Kelurahan Noborejo.

  a) Sistem penyediaan air minum, meliputi : (1) Sistem jaringan perpipaan, meliputi:

  2). RENCANA PENGEMBANGAN AIR MINUM

   Kelurahan Kecandran; dan  Kelurahan Dukuh. Pusat lingkungan sebagai pusat pelayanan lokal meliputi pelayanan ekonomi, sosial dan/atau administrasi.

   Kelurahan Blotongan;  Kelurahan Bugel;

  kilometer persegi, terdapat di :  Kelurahan Kutowinangun;  Kelurahan Gendongan;  Kelurahan Ledok;  Kelurahan Tegalrejo;  Kelurahan Kalicacing; dan  Kelurahan Salatiga .

   Kelurahan Dukuh;

   Kelurahan Kecandran;

   Kelurahan Randuacir;

   Kelurahan Noborejo;

   Kelurahan Kumpulrejo;

   Kelurahan Tingkir lor;

   Kelurahan Kalibening;

   Kelurahan Sidorejo Kidul;

  c) Perumahan dengan kepadatan rendah yaitu kurang dari 2668 jiwa per kilometer persegi, terdapat di :

   Kelurahan Sidorejo Lor.

   Kelurahan Mangunsari; dan

   Kelurahan Cebongan;

   Kelurahan Tingkir Tengah;

  b) Perumahan dengan kepadatan sedang yaitu antara 2668 hingga 5336 jiwa per kilometer persegi, terdapat di :

   Sistem air limbah mandiri skala kawasan di Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan

  Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

   Pengembangan TPST di Kelurahan Tingkir Lor dan Kelurahan Mangunsari.

   Sungai Jaten;

   Sungai Tugu;

   Saluran Kutowinangun;

   Sungai kedungringis;

   Saluran Kalioso;

   Saluran Kalitaman;

  a) Sistem drainase kota, meliputi : (1) Jaringan drainase primer meliputi:

  5). RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA DRAINASE KOTA

  b) Rencana pengembangan sistem persampahan Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta Rencana Jaringan Prasarana Persampahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.7 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

   Peningkatan kinerja TPST di Kelurahan Dukuh; dan

  Salatiga, Kelurahan Pulutan, Kelurahan Kecandran, Kelurahan Noborejo, Kelurahan Tingkir Lor dan Kelurahan Tingkir Tengah; dan

   Pengembangan TPS di pusat-pusat permukiman baru. (3) Rencana pengembangan TPST meliputi:

   Peningkatan kinerja TPS di Kelurahan Blotongan, Kelurahan Sidorejo Lor, Kelurahan Salatiga, Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Sidorejo Kidul, Kelurahan Gendongan, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Tingkir Tengah, Kelurahan Ledok, Kelurahan Tegalrejo dan Kelurahan Mangunsari; dan

   Peningkatan teknologi pengolahan sampah dengan composting dan daur ulang. (2) Rencana pengembangan TPS meliputi:

   Pengembangan TPA Ngronggo di Kelurahan Kumpulrejo dengan menggunakan sistem saniter; dan

   Peningkatan kinerja TPA Ngronggo di Kelurahan Kumpulrejo dengan menggunakan sistem controlled landfill;

  a) Sistem persampahan kota (1) Rencana pengembangan TPA, meliputi :

  4). RENCANA PENGEMBANGAN PERSAMPAHAN

  b) Rencana sistem pengelolaan air limbah Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta Rencana Jaringan Prasarana Air Limbah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.6 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

   Pembangunan IPAL skala kawasan.

   Sungai Jurang Buntung;

  Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

   Saluran Tugu Barat;

   Saluran Andong;

   Saluran Sidenan;

   Saluran Kalicacing;

   Saluran Karanganyar;

   Saluran Progo;

   Saluran Jalan Jend. Sudirman;

   Saluran Tugu Timur;

   Sungai Setro; dan

   Saluran Andong;

   Saluran Kedung Kopyah;

   Saluran Kebon Samas;

   Saluran Kalipancur;

   Saluran Bulu;

   Saluran Pabelan;

   Saluran Blotongan;

   Sungai Senjoyo. (2) Jaringan drainase sekunder, meliputi:

   Sungai Jetis;

   Saluran Bugel Timur;

   Sungai Ngemplak;

   Saluran Bugel Barat;

   Saluran Sarirejo;

   Saluran Tapen;

   Saluran Kauman;

   Saluran Sucen;

   Saluran Kalisawo;

   Sungai Gandu;

   Sungai Sawahan;

   Sungai Ngaglik;

   Sungai Sraten;

   Sungai Ngawen;

   Sungai Andong;

   Sungai Jetis;

   Sungai Ngaglik;

   Saluran Cebongan;

   Sungai Nanggulan;

   Saluran Banyuputih;

  Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

   Saluran Tambak Boyo;

  Indikasi program dalam perwujudan Pengembangan Sisitem Penyediaan Air Minum, meliputi:  Peningkatan penyediaan air minum  Pengembangan SPAM Kel.Kalibening, Tingkir Lor  Pengembangan SPAM Kel.Pulutan, Tegalrejo, Sidorejo  Pengembangan SPAM Kel.Blotongan, Noborejo, Mangunsari, Kecandran  Pengembangan SPAM Kel.Dukuh, Salatiga, Bugel  Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap I

   Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

  Pembebasan tanah di sempadan sungai untuk RTH Publik 1.

   Pembangunan taman turus jalan 

   Pembangunan hutan kota (arboretum)

  Indikasi program dalam perwujudan Ruang Terbuka Hijau Kota, meliputi :  Pengembangan RTH Publik  Pembangunan taman RT, taman RW Taman Lingkungan, taman Kecamatan dan taman kota

  INDIKASI PROGRAM STRUKTUR RUANG BIDANG CIPTA KARYA 1. Ruang Terbuka Hijau Kota

  b) Rencana sistem drainase Kota Salatiga dijelaskan lebih rinci dalam peta Rencana Jaringan Prasarana Drainase sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.8 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah Kota Salatiga No 4 tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

   Saluran Isep-isep. (3) Jaringan drainase tersier meliputi saluran drainase di kawasan perumahan tersebar di wilayah Kota Salatiga.

   Saluran Cengek; dan

   Saluran Tingkir Tengah;

   Saluran Sidali;

   Saluran Kalilondo;

   Saluran Siluwing;

   Saluran Jamban;

   Saluran Banjaran;

   Saluran Druju;

   Kalisari;

   Saluran Gendongan;

   Saluran Benoyo;

   Saluran Nanggulan;

   Saluran Tegalrejo;

   Saluran Brajan;

   Saluran Noborejo;

   Saluran Klampean;

   Saluran Warak;

   Saluran Bendosari;

   Saluran Cabean;

   Saluran Kenteng;

   Saluran Jalan Veteran;

INDIKASI PROGRAM POLA RUANG BIDANG CIPTA KARYA

  Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang

   Pembangunan pemakaman terpadu di tiap kecamatan sebagai RTH Publik Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap II 

   Pengembangan SPAM Kel.Kumpulrejo, Randuacir, Noborejo  Pembebasan tanah di sempadan SUTET untuk RTH Publik  Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap III dan IV Pembangunan Hutan Kota

   2.

2. Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air Limbah, Persampahan, dan Drainase) Kawasan peruntukan perumahan

  Indikasi program dalam perwujudan kawasan peruntukan perumahan, meliputi :

  a. Air Limbah Pengembangan sistem pengelolaan air limbah kota, meliputi :

   Pengembangan Kasiba lisiba  Peningkatan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)

   Peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan

    Peningkatan instalasi pengolahan air limbah industri bahan berbahaya

  Peningkatan kualitas hunian di kawasan kumuh dan rumah tangga miskin  Pembangunan IPAL komunal (sewerage)

   Pembangunan RUSUNAWA b. Persampahan

  Pengembangan sistem persampahan kota, meliputi :  Pengembangan TPS di pusat-pusat permukiman baru  Peningkatan kinerja TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu)  Pengembangan 3R dan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu)  Revitalisasi TPA dari open dumping menjadi sanitary landfill

  c. Drainase Pengembangan sistem drainase kota, meliputi :  Pemeliharaan jaringan drainase primer dan drainase sekunder  Peningkatan jaringan drainase tersier di kawasan perumahan

  Sumber: Perda No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030

  

Identifikasi Kawasan Strategis Kota (KSK) Perda Kota Salatiga No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW

Kota Salatiga Tahun 2010-2030, diuraikan pada tabel berikut.

  

TABEL V. 2

  

IDENTFIKASI KAWASAN STRATEGIS KOTA (KSK) BERDASARKAN RTRW KOTA SALATIGA

Kawasan Strategis Kota Salatiga Sudut Kepentingan Lokasi/ Batas Kawasan

  strategis Kawasan strategis

a. Kawasan a. Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor.

  pendidikan dasar dan sosial budaya b. Kelurahan Blotongan dan Kelurahan Pulutan. menengah (learning center) di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Sidorejo Lor; dan strategis b. Kawasan pendidikan tinggi di

  Kelurahan Blotongan dan Kelurahan Pulutan. Kawasan strategis perdagangan Kawasan strategis Jalan Jenderal Sudirman di Kelurahan Salatiga dan dan jasa di Jalan Jenderal ekonomi Kelurahan Kutowinangun. Sudirman di Kelurahan Salatiga dan Kelurahan Kutowinangun.

  Sumber: Perda No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030

Sedangkan identifikasi indikasi program RTRW Kota Salatiga terkait pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya berdasarkan Perda Kota Salatiga No. 4 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota

Salatiga Tahun 2010-2030, diuraikan pada tabel berikut.

  

TABEL V. 3

IDENTIFIKASI INDIKASI PROGRAM RTRW KOTA SALATIGA TERKAIT PEMBANGUNAN

  

INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

Merupakan Sumber Instansi No Usulan Program Utama Lokasi KSK Pendanaan Pelaksana (YA/TIDAK)

  Pengembangan RTH Publik 1.

   Kota Salatiga Tidak APBD/APBN DTK Pembangunan taman RT, taman RW

  Taman Lingkungan, taman Kecamatan dan taman kota  Kelurahan Tidak APBD/APBN KLH

  Pembangunan hutan kota (arboretum) Mangunsari, Kumpulrejo

   Kota Salatiga Tidak APBD/APBN DTK Pembangunan taman turus jalan

   Kota Salatiga Tidak APBD Tapem Pembebasan tanah di sempadan sungai untuk RTH Publik

  Merupakan Sumber Instansi No Usulan Program Utama Lokasi KSK Pendanaan Pelaksana (YA/TIDAK)

  Lor  SPAM Kelurahan Kelurahan Tidak APBD/APBN PDAM

  Pengembangan Pulutan, Tegalrejo, Sidorejo Pulutan,

  Tegalrejo, Sidorejo

   SPAM Kelurahan Kelurahan Tidak APBD/APBN PDAM/DTK Pengembangan

  Blotongan, Noborejo, Mangunsari, Blotongan, Kecandran Noborejo,

  Mangunsari, Kecandran

   SPAM Kelurahan Kelurahan Tidak APBD/APBN PDAM/DTK Pengembangan

  Dukuh, Salatiga, Bugel Dukuh, Salatiga, Bugel

   Rawa Pening Tidak APBD/APBN PDAM Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap I

   Rawa Pening Tidak APBD/APBN PDAM Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap II

   SPAM Kelurahan Kelurahan Tidak APBD/APBN PDAM Pengembangan

  Kumpulrejo, Randuacir, Noborejo Kumpulrejo, Randuacir, Noborejo

   Rawa Pening Tidak APBD/APBN PDAM Pengembangan SPAM Rawa Pening tahap III dan IV

  Penyehatan Lingkungan Permukiman (Air 4. Limbah, Persampahan, dan Drainase)

   Air Limbah Kelurahan Tidak APBD/APBN DTK  Instalasi Pengolahan

  Peningkatan Kumpulrejo

  Limbah Tinja (IPLT) Kelurahan Tidak APBD/APBN DTK/KLH

   Peningkatan instalasi pengolahan air

  Mangunsari, limbah industri bahan berbahaya Ledok, Cebongan dan Noborejo

  IPAL komunal Kelurahan Tidak APBD/APBN DTK 

  Pembangunan (sewerage) Kutowinangun,

  Salatiga, Pulutan, Kecandran, Noborejo, Tingkir Lor dan

5.2. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

  RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan

pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung

sejak Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2016 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam

RKPD. Beberapa substansi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Salatiga Tahun

2011

  • – 2016 sebagai berikut : 5.2.1.

   Visi Kota Salatiga Tahun 2011 – 2016 Visi Kota Salatiga Tahun 2011

  • – 2016 adalah:

  

“Salatiga yang Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat“

SEJAHTERA mempunyai arti meningkatkan pemenuhan kebutuhan layanan dasar, fasilitas umum, pelayanan publik dan pembangunan berwawasan lingkungan; MANDIRI mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan masyarakat

yang berkemampuan serta berperan aktif dalam pembangunan, yang dilandasi oleh jiwa dan

semangat kewirausahaan untuk meningkatkan potensi dan daya saing daerah. Sehingga dapat

diharapkan akan tercipta kehidupan masyarakat yang mandiri atau berdikari di bidang ekonomi,

yang didasarkan pada tujuan akhirnya yaitu untuk mensejahterakan rakyat. Kemandirian inilah

yang mendasari segala kebijakan Pemerintah Daerah yang akan selalu berorientasi pada

kesejahteraan rakyat tanpa membedakan suku, agama, golongan maupun konstituen/basis

politik;

  BERMARTABAT bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat

penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip prinsip tata pemerintahan yang bersih,

profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan

yang tinggi terhadap hak asasi manusia.

  Penjabaran visi tersebut diatas dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL V. 4

PENJELASAN VISI

  

Visi Penjelasan Visi Pokok-pokok Visi

“Salatiga yang Sejahtera, Mandiri dan Sejahtera

  Mempunyai arti meningkatkan pemenuhan

  1. Tersedianya fasilitas dan layanan kesehatan yang memadai utamanya

  

Visi Penjelasan Visi Pokok-pokok Visi

kepentingan.

  2. Mengelola Tata Ruang Kota yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan

  

8. Mengembangkan pemahaman politik melalui budaya politik demokratis yang santun dan

mengedepankan supremasi hukum

  7. Meningkatkan tata kelola pemerintahan dengan prinsip-prinsip good governance

  6. Mengembangkan Hubungan yang Sinergis Antara Pemangku Kepentingan Pembangunan

  

5. Melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dalam rangka memperkuat identitas dan jati diri daerah

  

4. Meningkatkan perekonomian daerah berbasis ekonomi kerakyatan dan partisipasi masyarakat

dalam proses pembangunan

  3. Mengembangkan penanganan atas penyandang masalah kesejahteraan sosial

  1. Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar

  Bermartabat

   Misi Kota Salatiga Tahun 2011–2016 Misi Kota Salatiga untuk periode tahun 2011-2016 dirumuskan sebagai berikut:

  Sumber : Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016 5.2.2.

  3. Menjunjung tinggi supermasi hukum.

  2. Pelayanan publik yang profesional.

  1. Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

  Bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip prinsip tata pemerintahan yang bersih, profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi manusia.

  

9. Mengembangkan pengarusutamaan Gender dalam berbagai bidang kehidupan dan

perlindungan anak, remaja, serta perempuan dalam segala bentuk diskriminasi dan eksploitasi

5.2.3. Strategi dan Arah Kebijakan Strategi dan arah kebijakan Kota Salatiga secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

1. MISI 1 : Menyediakan Pemenuhan Kebutuhan Layanan Dasar

  1) Meningkatkan pemerataan dan mutu serta pemerataan akses penyelenggaraan PAUD

  10) Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran 11) Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur 12) Meningkatkan disiplin aparatur 13) Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia aparatur 14) Meningkatkan Pengembangan Sistem

  8) Meningkatkan prestasi keolahragaan 9) Meningkatkan wawasan kebangsaan, kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pendidikan

  7) Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan pendidikan

  6) Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal

  5) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan khusus

  4) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal

  3) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah

  2) Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar

  

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

  1) Mengembangkan pemerataan akses dan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan PAUD,SD- MI,SMP-MTS, SMU/SMK/MA

  5) Pemberdayaan Satuan Pendidikan Sekolah sebagai pelaku utama proses pembelajaran diberi kewenangan dan otoritas lebih luas dalam menentukan cara-cara pencapaian target dan output yang ingin dicapai berkaitan dengan manajemen yang akan dikembangkan, penggalian potensi sumber daya, jalinan hubungan dengan instansi vertikal serta kerjasama dengan pihak- pihak terkait yang berda dalam koridor dan kerangka regulasi yang berlaku. Hal ini merupakan implementasi dari Misi Pertama, yaitu mewujudkan sistem pendidikan yang demokratis dan bermutu

  4) Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

  3) Kemitraan dan Kerjasama Membangun kemitraan dan kerjasama dengan stakeholder guna menjamin relevansi dan daya saing pendidikan

  2) Memantapkan komitmen dan sinergitas peningkatan mutu pendidikan melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pembangunan pendidikan antara Pemerintah Kota dan pemangku kepentingan pendidikan Kota Salatiga

  1) Meningkatkan kualitas aparatur pendidikan untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)di bidang pendidikan

  5) Meningkatnya kesesuaian kurikulum dan kebutuhan dunia kerja 6) Meningkatnya pembinaan dan pemasyarakatan olahraga dan kepemudaan

  4) Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan pada semua jenjang pendidikan termasuk kualitas pendidik dan tenaga kependidikan

  3) Meningkatnya kelayakan dan sertifikasi tenaga pendidik dan kependidikan

  2) Meningkatnya keterjangkauan pelayanan pendidikan pada semua jenjang pendidikan bagi segenap lapisan masyarakat

  1) Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pada semua jenjang pendidikan dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat

  6) Kemandirian dan Kualitas Hasil Pendidikan Peningkatan kualitas hasil pendidikan merupakan tuntutan mendesak dalam mempersiapkan output seiring dengan

  

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

  marakkan persaingan keunggulan sumber Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan daya manusia baik pada tataran lokal, regional maupun global. Kondisi ini berkaitan dengan kualitas lulusan pendidikan yang tidak dapat ditawar lagi. Persoalan pembangunan mentalitas kemandirian sangat penting untuk dapat diwujudkan karena akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan individu yang bersangkutan di masyarakat

  Meningkatnya kualitas dan pelayanan kesehatan Peningkatan mutu pelayanan farmasi 2) Meningkatkan cakupan, jenis 1) 1) Meningkatkan dan kualitas layanan kapasitas pelayanan kesehatan masyarakat dengan mengoptimalkan peran komunitas dan klinis kesehatan masyarakat dan masyarakat baik pelayanan pelaksana pelayanan kesehatan dasar dan kelurga berencana kesehatan dasar maupun rujukan rujukan di tingkat puskesmas, puskesmas pembantu maupun RSUD

  Meningkatkan pelayanan prima kepada 2) Mendorong pemerataan, jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan secara mayarakat menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) terpadu, berkesinambungan sesuai standar pelayanan minimal

  Tersedianya fasilitas pelayanan Mengembangkan model pelayanan strategis Memberikan pelayanan kesehatan bagi 2) kesehatan dengan biaya yang dan unggulan untuk upaya kesehatan masyarakat miskin dan rentan terjangkau masyarakat dan upaya kesehatan perorangan Terlaksananya Pembinaan di bidang Mengembangkan model pemberdayaan

  3) 1) Peningkatan pembinaan kesehatan dan kesehatan dan keluarga berencana keluarga berencana kepada masyarakat keluarga dan masyarakat serta meningkatkan termasuk keluarga miskin dan rentan kemitraan dalam upaya mndorong perilaku sehat dan kemandirian perilaku hidup bersih dan sehat

  2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan keluarga dan kemitraan menuju kemandirian masyarakat

  3) Mendorong peningkatan kondisi kesehatan lingkungan melalui pengendalian kualitas lingkungan

  Tersedianya pelayanan kesehatan Memberikan subsidi pembiayaan kesehatan 4) 1) Pengembangan sistem jaminan kesehatan dan keluarga berencana bagi warga terutama bagi penduduk miskin dan rentan bagi masyarakat msikin dan rentan miskin/kurang mampu dan mendukung Meningkatkan pembinaan keluarga berencana

2) Mendorong

  

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

  ketersediaan,pemerataan,mutu dan dan pelayanan keluarga berencana serta pelayanan keluarga berencana pemasangan alat kontrasepsi, termasuk bagi keluarga miskin

  Peningkatan kualitas SDM tenaga dan pemantapan Pengembangan mutu SDM Kesehatan melalui 5) 1) Pengembangan kesehatan dan keluarga berencana manajemen SDM kesehatan peningkatan kualitas institusi pendidikan kompetensi dan kesehatan dan pelatihan SDM

  2) Peningkatan profesionalisme SDM kesehatan melalui kemitraan dengan organisasi profesi dan lembaga terkait untuk memenuhi kebutuhan DN dan peluang pasar LN

  Pengendalian penyebaran HIV AIDS Peningkatan dan Perluasan upaya pencegahan 6) 1) Peningkatan Upaya Pencegahan HIV AIDS dan penyakit menular lain dan Penyakit Menular Lainnya untuk pengguna narkoba suntik, penularan melalui hubungan seksual tidak aman dan melalui ibu ke bayi Peningkatan upaya perawatan dan dukungan