PERSEPSI KETERAMPILAN MENDENGARKAN AKTIF PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2007 2008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN KEGIATAN BIMBINGAN
PERSEPSI KETERAMPILAN MENDENGARKAN AKTIF
PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
TAHUN AJARAN 2007/ 2008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN KEGIATAN BIMBINGAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Mega Sarianne
021114005
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Bapa kami yang ada di surga Dimuliakanlah namamu datanglah kerajaanmu Jadilah kehendakmu Diatas bumi seperti di dalam surga Berilah kami rezeki pada hari ini Dan ampunilah kesalahan kami Seperti kamipun mengampuni Yang bersalah kepada kami Dan janganlah masukkan kami dalam pencobaan Tetapi bebaskan kami dari yang jahat Sebab Engkaulah raja yang mulia dan berkuasa Untuk selama-lamanya”
(Mat 6: 9 – 13 ) Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus Almarhum Ayahku Sarprihadi Eyang Satirah Ibuku tercinta Natalia Wiwik S Simbah Siti Aminah Gregorius Sunu Purwanto Almamaterku
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang
saya tulis ini tidak memuat hasil karya orang lain, kecuali
yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.ABSTRAK PERSEPSI KETERAMPILAN MENDENGARKAN AKTIF PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2007/ 2008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN KEGIATAN BIMBINGAN
Mega Sarianne
Universitas Sanata Dharma, 2008
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran dari keterampilanmendengarkan aktif para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran
2007/ 2008 dan implikasinya terhadap usulan kegiatan bimbingan untuk
meningkatkan keterampilan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran
2007/2008 dalam mendengarkan aktif.Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode survey.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun
Ajaran 2007/2008 yang berjumlah 94 siswa. Pertanyaan yang secara khusus dijawab
dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah persepsi keterampilan mendengarkan
aktif para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/2008? (2)
Usulan kegiatan bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan
siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/ 2008 dalam
mendengarkan aktif? Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti.
Kuesioner ini memiliki 52 butir pernyataan, yang mengungkap 4 aspek keterampilan
mendengarkan aktif, yaitu: (1) kemampuan mendengar dan mengerti pesan (pendapat/
pikiran) pembicara, (2) kemampuan mendengar dan mengerti perasaan pembicara, (3)
kemampuan mengungkapkan/ memantulkan kembali pesan (pendapat/ pikiran)
pembicara, dan(4) kemampuan mengungkapkan/ memantulkan kembali perasaan
pembicara.Teknik analisis data yang digunakan adalah penggolongan keterampilan
mendengarkan aktif berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I. Tingkat
keterampilan mendengarkan aktif digolongkan menjadi lima kualifikasi, yaitu
:”sangat tinggi”, “tinggi”, “cukup tinggi”,”rendah”,”sangat rendah”.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: menurut persepsi siswa yang
keterampilannya dalam mendengarkan aktif berkualifikasi sangat tinggi ada 1 siswa
(1,1%), yang keterampilannya dalam mendengarkan aktif berkualifikasi tinggi ada 6
siswa (6,4%), yang keterampilannya dalam mendengarkan aktif berkualifikasi cukup
tinggi ada 85 siswa (90,4%), yang keterampilannya dalam mendengarkan aktif
berkualifikasi rendah ada 2 siswa (2,1%), dan tidak ada siswa (0%) yang memiliki
keterampilan mendengarkan aktif berkualifikasi sangat rendah.Peneliti membuat usulan kegiatan bimbingan yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan mendengarkan aktif dengan bertitik tolak aspek-aspek
keterampilan mendengarkan aktif yang belum dikuasai siswa seperti yang
dimaksudkan dalam item-item kuesioner yang berkualifikasi rendah.
ABSTRACT
THE PERCEPTION ON THE GRADE X STUDENTS’ ACTIVE
LISTENING SKILL IN SMA PANGUDI LUHUR ACADEMIC YEAR
2007/2008 AND ITS IMPLICATION ON THE COUNSELING ACTIVITIES
PROPOSAL
Mega Sarianne
Sanata Dharma University, 2008
The purpose of this research is was gain the picture of the grade Xstudents’ active listening skill in SMA Pangudi Luhur Sedayu, academic year
2007/2008 and its implication on the counseling activities proposal to develop the
grade X students’ skill on the active listening in SMA Pangudi Luhur Sedayu,
academic year 2007/2008.The type of this research was descriptive by using survey method. The
population of the research was the 94 students at SMA Pangudi Luhur Sedayu,
academic year 2007/2008. The questions to be answered in this research were: (1)
how was the perception on the grade X students’ active listening skill in SMA
Pangudi Luhur Sedayu, academic year 2007/2008? (2) What kind of appropriate
counseling proposal to develop the grade X students’ active listening skill in SMA
Pangudi Luhur Sedayu, academic year 2007/2008? The instrument of this research was questionnaire which was arranged bythe writer. This questionnaire had 52 question items, which revealed four skill
aspects in active listening, which are: (1) the ability to listen and understand the
speaker’s message (opinions/ thoughts) (2) the ability to listen and understand the
speaker’s feeling, (3) the ability to express/ reflect the speaker’s message
(opinions/ thoughts), (4)the ability to express/ reflect the speaker’s feeling.The data analysis technique used was the active listening skill grouping
based on Penilaian Acuan Patokan (PAP) type I. the listening active level is
classified into five qualifications, which are: very high, high, moderately high,
low, very low.The result of this research showed that: there was one student (1.1%) with
very high qualification, there were 6 students (6.4%) with high qualification, there
were 85 students (90.4%) with moderately high qualification, there were 2
students (2.1%) with high qualification, and no student (0 %) had very low
qualification.The researcher made a counseling activity proposal in purpose to develop
the active listening skill based on the active listening skills’ aspects which hasn’t
been mastered by the students as it means in the low qualifications in the
questionnaire items.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, kekuatandan dukungan yang begitu besar, yang menyertai penulis sepanjang proses studi
sampai dapat menyusun skripsi ini.Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Penulis sadar bahwa ada banyak pihak yang telah terlibat baik langsung
maupun tidak langsung, dan ikut memberikan andil yang besar kepada penulis
dalam mendalami, mengolah dan menyusun skripsi ini. Untuk itu pada
kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:1. Ibu Dr. M. M. Sri Hastuti, M. Si, sebagai ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.
2. Dra. C. L. Milburga, CB, M. Ed, sebagai dosen pembimbing yang telah mendampingi, mengarahkan, memberikan sumbangan pikiran dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M. A. Selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan untuk melengkapi kekurangan skripsi penulis.
4. Drs. Y. B. Adimassana, M. A. Selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan untuk melengkapi kekurangan skripsi penulis.
5. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah mendidik dan memberikan bekal hidup yang berharga kepada penulis dalam menjalani tugas studi
6. Keluarga Besar SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah memperlancar proses pengumpulan data.
7. Keluarga Besar SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta yang telah memperlancar proses uji coba alat.
8. Orang Tua terkasih (Ibu Wiwik dan Mbah Siti), yang sudah memberikan
dukungan lewat doa, cinta,materi, serta kesabaran yang begitu luar biasa.
9. Mas Sunu yang selalu memberikan perhatian, dukungan, kasih sayang dan
doanya.
10. Teman-teman angkatan 2002 yang telah memberikan suka cita dan
persahabatan yang indah selama proses belajar.
11. Buat sahabat-sahabat terkasih: Ima (yang telah sabar dan selalu
memberikan dukungan, semangat dan persahabatan yang begitu indah), Ida (yang tegas dan selalu mengingatkan penulis bila melakukan kesalahan dan selalu siap saat penulis membutuhkan bantuan), Uthe dan Uning (yang selalu membukakan pintu kosnya untuk berbagi cerita dan menemani untuk penelitian), Yaya (yang sering memberikan semangat meskipun dari jauh), Ina (walaupun jarang ketemu tetapi tetap dalam persahabatan gestalt), Mama Rianita (yang selalu memberikan doa, semangat dan persaudaraan yang begitu luar biasa).
12. Teman-teman Prodi Bimbingan dan Konseling: John Page, Siprianus,
Tunggul, Botol, Pimpom, Agam, Tian yang memberikan waktu untuk berbagi pengalaman di Prodi Bimbingan dan Konseling, dan Ema Ratna yang telah meminjamkan buku-buku yang sesuai dengan judul skripsi penulis.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta
dalam membantu penyelesaian skripsi ini, Semoga Tuhan selalu memberkati.Penulis sadar bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Semoga karya yang sangat
sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua yang berminat di bidang
Bimbingan dan Konseling. Terima kasih.Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................
1 B. Rumusan Masalah........................................................................
4 C. Tujuan Penelitian .........................................................................
5 D. Manfaat Penelitian .......................................................................
5 E. Definisi Operasional ....................................................................
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat persepsi 1.Pengertian Persepsi .................................................................
7
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ..........................
9 B. Keterampilan Mendengarkan Aktif 1. Pengertian ................................................................................
11 2. Syarat-syarat Mendengarkan Aktif ..........................................
14 3. Manfaat Mendengarkan Aktif..................................................
15 4. Hambatan-hambatan Dalam Mendengarkan Aktif ..................
16 5. Ciri-ciri Mendengarkan Aktif ..................................................
22 C. Remaja 1. Pengertian ................................................................................
22 2. Ciri-ciri Perkembangan Siswa Sekolah Menengah Atas .........
24
3. Tugas Perkembangan Siswa Sekolah Menengah Atas Sebagai Remaja ..................................................................................... 25 D. Keterampilan Para Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/2008 dalam Mendengarkan Aktif ................ 27 E. Bimbingan 1. Pengertian................................................................................
28 2. Tujuan Bimbingan...................................................................
29 3. Materi Bimbingan ...................................................................
30 4. Bimbingan dan Konseling di SMA Pangudi Luhur Sedayu ...
30 5. Kegiatan Bimbingan ...............................................................
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian..............................................................................
32 B. Populasi Penelitian ........................................................................
32 C. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner mendengarkan aktif ...............................................
33 2. Skala Pengukuran....................................................................
34 3. Penentuan Skor .......................................................................
34 4. Aspek-aspek Keterampilan Mendengarkan Aktif...................
34 5. Validitas dan Reliabilitas Alat ................................................
37 D. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan ......................................................................
41 2. Tahap Pelaksanaan ..................................................................
42 E. Teknik Analisis Data .....................................................................
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .............................................................................
46 B. Pembahasan...................................................................................
47 BAB V USULAN KEGIATAN BIMBINGAN SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2007/ 2008......
54 BAB VI RINGKASAN, KESIMPULAN DAN SARAN A. Ringkasan......................................................................................
66 B. Kesimpulan....................................................................................
68 C. Saran-saran ....................................................................................
68 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
70
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Rincian Anggota PopulasiMenurut Kelas X SMA Pangudi Luhur SedayuTahun Ajaran 2006/2007....................................................33 Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Keterampilan Mendengarkan Aktif ................
36 Tabel 3 : Rekapitulasi uji coba validitas instrumen .......................................
39 Tabel 4 : Indeks Korelasi Reliabilitas ............................................................
41 Tabel 5 : Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I...........................................
45 Tabel 6 : Penggolongan Tingkat Keterampilan Mendengarkan Aktif Menurut siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/2008 ...............................................................
46 Tabel 7 : Jadwal Kegiatan Week End Hari Pertama ......................................
57 Tabel 8 : Jadwal Kegiatan Week End Hari Kedua.........................................
57
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Uji Coba ................................................................72 Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian...............................................................
77 Lampiran 3 : Tabulasi Skor Uji Coba .........................................................
81 Lampiran 4 : Tabulasi Skor Uji Coba dengan Skala Diskrit........................
87 Lampiran 5 : Tabulasi Skor Penelitian.........................................................
91 Lampiran 6 : Hasil Analisis Uji Validitas....................................................
99 Lampiran 7 : Hasil Pengolahan Validitas dan Reliabilitas .......................... 101
Lampiran 8 : Tabulasi Uji Coba Skor Gasal dan Genap.............................. 104
Lampiran 9 : Tingkat Keterampilan Mendengarkan Aktif Para Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur SedayuTahun Ajaran 2007/ 2008 .................................................... 105
Lampiran 10 : Penggolongan Item dari Skor Tertinggi sampai Skor Terendah 107
Lampiran 11 : Modul Week End Keterampilan Mendengarkan Aktif .......... 109
Lampiran 12 : Power Point Keterampilan Mendengarkan Aktif ................... 114
Lampiran 13 : Contoh – Contoh Materi Kegiatan Week End........................ 116
Lampiran 14 : Surat Izin Uji Coba................................................................. 117
Lampiran 15 : Surat Izin Penelitian ............................................................... 118
BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional penelitian. A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu periode dalam rentang kehidupanindividu. Dalam tahap ini, remaja mulai mengembangkan sikap berinteraksi
dengan orang lain, baik di keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Remaja
mulai belajar mengungkapkan pendapatnya. Masa ini merupakan bagian
kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu dan merupakan
masa transisi dari masa anak-anak kearah perkembangan masa dewasa.Masa remaja merupakan tahap pencarian identitas diri sehingga remaja
perlu berelasi dengan lingkungan sosialnya. Relasi remaja dengan lingkungan
sosialnya merupakan hubungan timbal balik antara individu secara pribadi dengan
lingkungannya.Mendengarkan aktif merupakan modal dasar bagi terjalinnya relasi yang
baik dengan siapa pun kita berkomunikasi. Relasi yang baik dapat di bangun
dalam keluarga, komunitas, tempat kerja, maupun pergaulan di mana pun kita
berada (Sawitri, 2005).Minat penulis terhadap topik “Keterampilan Mendengarkan Aktif Para
Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu” muncul dari dua alasan. Alasan
pertama adalah pengalaman pribadi penulis yang merasa kurang didengarkan dan
diperhatikan ketika melaksanakan bimbingan klasikal pada saat Praktek Lapangan
Bimbingan dan Konseling di SMA. Pada saat penulis akan memulai bimbingan
klasikal di kelas, keadaan di kelas tersebut sangat ramai karena para siswa baru
saja menempuh ulangan harian matematika. Penulis mencoba menegur para siswa
agar keadaan kelas dapat tenang kembali, tetapi para siswa masih saja sibuk dan
acuh tak acuh menyikapi teguran. Melihat sikap para siswa di kelas tersebut,
penulis merasa kurang diperhatikan dan kurang dihargai.Alasan kedua adalah dalam kehidupan remaja saat ini keterampilan
mendengarkan aktif belumlah seperti yang diharapkan. Sebagian besar remaja
masih belum sepenuhnya mampu untuk mendengarkan aktif karena mereka lebih
sering menghakimi, memaksakan kehendak, dan kurang menghargai orang lain,
sehingga menimbulkan konflik. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya
konflik antara lain: adanya kecurigaan, sikap iri, egois, merasa kurang
diperhatikan, kurang didengarkan dan dihargai oleh remaja lain. Mendengarkan
aktif dapat terhambat apabila orang bersikap acuh tak acuh, iri, egois, dan curiga
terhadap orang lain.Berdasarkan pengalaman penulis, kegiatan mendengarkan akan berhenti,
apabila orang yang berkomunikasi, khususnya pendengar menilai, menolak apa
yang diungkapkan oleh mitra komunikasinya. Banyak orang, termasuk remaja
cenderung untuk menghakimi, menilai, menyetujui atau menolak pernyataan atau
pendapat orang lain.Penulis berpendapat pelatihan mendengarkan aktif perlu diberikan pada
masa remaja mengingat pada masa ini remaja sedang dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan yang penting dalam pembentukan kepribadian, sehingga
sangat rentan dimasuki oleh hal-hal yang dapat berpengaruh dalam pembentukan
kepribadiannya. Juga berubahnya nilai-nilai pada remaja mengakibatkan hal-hal
yang dianggap penting pada masa anak-anak tidak lagi menjadi hal-hal penting
pada masa remaja. Sebagai contoh, remaja lebih banyak berada di luar rumah,
mereka lebih suka bergaul dengan teman-teman sebayanya daripada keluarganya
sendiri. Pergaulan yang baik ditentukan oleh komunikasi yang baik. Hal ini juga
berlaku bagi remaja yang duduk di tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA). Para siswa perlu dibimbing dan dilatih untuk mendengarkan aktif dalam
pergaulannya.Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa banyak bertemu dan
banyak bergaul dengan teman-teman sebayanya. Salah satu contoh untuk
menunjang pergaulan siswa adalah guru pembimbing memberikan pelatihan
komunikasi khususnya pelatihan mendengarkan aktif misalnya dalam bentuk
bimbingan kelompok dalam kegiatan week end.Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ini pada kelompok siswa
SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan alasan bahwa kelompok siswa siswi SMA
Pangudi Luhur Sedayu merupakan bagian dari kelompok remaja. Di samping itu
sebagai sekolah yang terletak di tengah-tengah pedesaan, kebanyakan siswa SMA
Pangudi Luhur Sedayu berasal dari luar daerah, sehingga mereka memerlukan
keterampilan mendengarkan aktif demi kelancaran pergaulannya.Penelitian ini lebih memusatkan perhatian pada siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Sedayu, dengan berbagai pertimbangan: (1) kelas X adalah warga
baru SMA Pangudi Luhur, sehingga baru dalam tahap penyesuaian terhadap
keadaan dan lingkungan sekolah, (2) kelas XI sudah cukup mampu
mengungkapkan apa yang menjadi kebutuhannya, sudah cukup mampu
beradaptasi dan sudah cukup mengenal keadaan dan lingkungan sekolah terutama
hubungan dengan warga sekolah, (3) kelas XII lebih memfokuskan diri pada ujian
akhir mengingat sebentar lagi mereka akan meninggalkan sekolah.B. Rumusan Masalah Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008 dalam keterampilan
mendengarkan aktif dan untuk membuat usulan kegiatan bimbingan. Pertanyaan
yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah:1. Bagaimanakah persepsi keterampilan mendengarkan aktif para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008?
2. Usulan kegiatan bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/ 2008 dalam mendengarkan aktif? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan:
1. Mengetahui persepsi siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008 dalam keterampilan mendengarkan aktif.
2. Membuat usulan kegiatan bimbingan untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008 dalam mendengarkan aktif.
D. Manfaat Penelitian
1. Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan sekolah dalam bidang Bimbingan dan Konseling, khususnya dalam melihat permasalahan remaja yang berkaitan dengan keterampilan mendengarkan aktif.
2. Guru Pembimbing Dapat memberikan gambaran mengenai keterampilan mendengarkan aktif dan membantu dalam mengembangkan topik-topik bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu dalam mendengarkan aktif.
3. Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi atau bahan pertimbangan apabila
peneliti lain ingin mengembangkan penelitian di seputar objek yang sama.
4. Penulis Penelitian ini menjadi kesempatan untuk berlatih meneliti, cermat dan berpikir kritis dalam menganalisis, mengolah dan mengambil keputusan dari setiap gejala yang diteliti.
E. Definisi Operasional
1. Persepsi adalah pendapat siswa tentang kemampuannya dalam mendengarkan aktif.
2. Keterampilan adalah kemampuan untuk mengerjakan atau melaksanakan sesuatu dengan baik.
3. Mendengarkan aktif adalah berusaha mengerti dan memahami perasaan dan arti/ maksud pembicara, kemudian merumuskan pengertiannya dalam kalimat dan mengirimkan kembali kepada pembicara. Pendengar tidak mengirimkan pesannya sendiri, misalnya dengan memberikan penilaian, pendapat nasehat, analisa dan pertanyaan yang diumpanbalikkan hanyalah apa yang dianggapnya sebagai arti pesan sesuai dengan sudut pandang pembicara.
4. Remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008.
5. Bimbingan adalah kegiatan yang dilakukan baik secara kelompok maupun secara individu/ pribadi, oleh pembimbing kepada peserta didik yang bertujuan untuk membantu perkembangan peserta didik secara optimal.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini, peneliti menyajikan hasil tinjauan pustaka yang dapat
memperjelas topik penelitian, yaitu: (A) Hakekat persepsi yang meliputi:
pengertian persepsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi; (B)
Keterampilan mendengarkan aktif yang meliputi: pengertian, syarat-syarat yang
perlu diperhatikan dalam mendengarkan aktif, manfaat mendengarkan aktif,
hambatan-hambatan dalam mendengarkan aktif, dan ciri-ciri mendengarkan aktif;
(C) Remaja yang meliputi: pengertian remaja, ciri-ciri remaja, tugas-tugas
perkembangan remaja; (D) Keterampilan para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
Sedayu tahun ajaran 2007/2008 dalam mendengarkan aktif; (E) Bimbingan yang
meliputi: pengertian bimbingan, tujuan bimbingan, materi bimbingan, Bimbingan
dan Konseling di SMA Pangudi Luhur Sedayu, dan kegiatan bimbingan.A. Hakekat Persepsi
1. Pengertian persepsi Pengertian persepsi telah diuraikan oleh para tokoh di bidang psikologi dalam aneka rumusan, antara lain:
a. Proses persepsi terjadi karena adanya rangsang dari luar diri individu. Rangsang itu diterima melalui alat indra, kemudian ditafsirkan, sehingga mempunyai arti bagi orang yang bersangkutan. Adanya rangsang dari luar individu mengakibatkan suatu proses dalam diri individu, dan pada akhirnya individu akan memberikan tanggapan (Kartini Kartono, 1984: 57).
b. Proses mengorganisir dan menggabungkan data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat menyadari sekelilingnya, termasuk dirinya sendiri (Davidoff, 1988: 232).
c. Pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rakhmat, 1985: 64).
d. Persepsi juga diartikan sebagai pandangan, pengamatan atau tanggapan individu terhadap benda, kejadian, tingkah laku manusia atau hal-hal yang ditemuinya sehari-hari (Mulyono, 1978: 22).
e. Kata lain untuk persepsi adalah paradigma yang artinya cara orang memandang sesuatu, pandangan atau keyakinan terhadap sesuatu (Covey, 2001: 31) Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, persepsi dapat
dirumuskan sebagai suatu pandangan, bagaimana individu memandang
sesuatu, tanggapan, pendapat, tafsiran dan komentar individu atau suatu
keyakinan terhadap suatu objek baik itu orang, benda, kejadian, tingkah
laku atau hal-hal yang ditemui setiap hari.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Persepsi merupakan suatu hasil yang dialami seseorang terhadap suatu objek, peristiwa atau pengalaman tertentu yang dapat diterima dan dimengerti oleh penerima rangsang atau stimulus sehingga menghasilkan pengetahuan tentang lingkungan sekitar. Stimulus adalah segala sesuatu yang mengenai reseptor sehingga organisme menjadi aktif (Walgito, 2004: 87). Stimulus dapat berasal dari dalam dan dari luar individu, tetapi kebanyakan berasal dari luar individu.
Persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu: (a) perhatian yang selektif, (b) ciri-ciri rangsang, (c) nilai-nilai dan kebutuhan individu, dan (d) pengalaman terdahulu (Irwanto, dkk, 1988: 76 – 77). Masing-masing faktor dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perhatian yang Selektif Setiap individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi ini mempengaruhi individu untuk menerima rangsang dari dunia sekitar. Rangsang atau stimulus yang diterima individu sangatlah beragam, sehingga individu perlu memilih untuk memusatkan perhatian pada rangsang tertentu saja. Perhatian sebagai langkah mempersiapkan persepsi merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu terhadap suatu obyek atau sekumpulan obyek. Perhatian terhadap suatu objek antara lain tergantung dari intensitas obyek itu sendiri (Walgito, 2004: 98). b. Ciri-ciri Rangsang Dalam melakukan persepsi, rangsang yang diterima harus kuat sampai melewati ambang rangsang, minimal dapat diterima oleh individu (Walgito, 2004: 46). Rangsang yang berubah-ubah lebih mudah diterima oleh individu dari pada rangsang yang statis. Rangsang dengan ukuran besar dan diterima secara berulang-ulang, semakin memudahkan individu untuk menerimanya (Irwanto, dkk, 1988: 76).
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu Davidoff (Walgito, 2004: 89) mengemukakan bahwa persepsi itu bersifat individual, sehingga persepsi individu yang satu dengan yang lain dapat berbeda. Perbedaan ini ditentukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan kebutuhan menjadi objek perhatian individu dalam menerima rangsangan.
d. Pengalaman terdahulu.
Perhatian individu terhadap rangsang dapat ditentukan oleh pengalaman individu yang sebelumnya yang berhubungan dengan rangsang yang bersangkutan. Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi individu dalam mempersepsi dunianya (Irwanto, 1994: 97)
B. Keterampilan Mendengarkan Aktif
1. Pengertian Menurut Sinurat (Subagyo, 2006) keterampilan dapat diartikan secara luas dan sempit. Keterampilan dalam arti sempit ialah kemudahan, kecepatan, dan ketepatan dalam tingkah laku motorik, yang juga disebut manual skill . Dalam arti luas, keterampilan meliputi aspek manual skill, intellectual skill, dan social skill.
Wursanto (1987) menjelaskan bahwa mendengarkan mempunyai dua macam pengertian, yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, mendengarkan adalah usaha memperoleh suatu pengertian terhadap suatu berita atau pesan dengan mempergunakan indera pendengar, terbatas pada penerima pesan secara lisan. Dalam arti luas, mendengarkan adalah usaha untuk memperoleh pengertian dan kemampuan pikiran untuk mengadakan interpretasi terhadap berita atau pesan yang diterima, baik secara lisan maupun tertulis. Dengan demikian, mendengarkan dalam arti luas dapat terjadi untuk setiap komunikasi, baik secara lisan maupun secara tertulis.
Menurut Devito (1997) mendengarkan diartikan sebagai proses aktif menerima rangsangan (stimulus) telinga (aural). Mendengarkan merupakan proses yang aktif, tidak pasif. Mendengarkan tidak terjadi begitu saja, tetapi seseorang harus melakukannya. Mendengarkan menuntut tenaga dan komitmen. Mendengarkan (listening) menyangkut penerimaan rangsangan dan karenanya berbeda dengan mendengar
(hearing) sebagai suatu proses fisiologis saja. Kata menerima menegaskan
bahwa seseorang menyerap rangsangan (stimulus) dan memprosesnya
dengan cara tertentu. Mendengarkan menyangkut rangsangan aural yatu,
isyarat (gelombang suara) yang diterima oleh telinga. Mendengar
mencakup semua isyarat yang dapat didengar tidak hanya kata-kata.Johnson (Subagyo, 2006) menjelaskan bahwa keterampilan
mendengarkan aktif adalah kemampuan untuk mendengarkan dengan
penuh perhatian, memahami apa yang dirasakan oleh pembicara dan
memberikan tanggapan yang tepat.Safaria (Sipayung, 2006) menjelaskan bahwa mendengarkan aktif
adalah melakukan proses mengirim balik kepada pembicara sesuai dengan
apa yang dimaksudkan pembicara baik dari segi isi maupun perasaan.
Mendengarkan aktif melibatkan sikap empati dari pendengar.Gordon (1999) menjelaskan bahwa dalam mendengarkan aktif,
pendengar berusaha mengerti arti dari pesan yang dikirim. Pengertian
dinyatakan dalam kalimat dan dikirimkan kembali pada pembicara. Pesan
yang dikirimkan pendengar hanya apa yang dianggapnya sebagai arti
pesan dari pembicara bukanlah berupa penilaian, pendapat, analisa, atau
pertanyaan.Menurut Paleg (2004), ada tiga cara yang perlu diperhatikan dalam keterampilan mendengarkan aktif, yaitu: a. Pendengar mendengarkan apa yang dikatakan pembicara dengan penuh perhatian. Pendengar melawan godaan untuk meremehkan, mengkritik, menganalisis atau mencoba memecahkan masalah yang dikatakan oleh pembicara. Pendengar juga menghilangkan kecenderungan untuk memikirkan bentuk respon yang akan pendengar utarakan.pendengar mempertahankan kontak mata, mengangguk ke arah pembicara, tersenyum atau mengernyitkan dahi untuk menunjukkan perhatian sepenuhnya terhadap ungkapan pembicara.
b. Pendengar memperhatikan perasaan pembicara dan bukan kata- katanya saja. Pendengar menyadari adanya perasaan mendalam.
Pendengar perlu memperhatikan pesan-pesan non-verbal pembicara seperti ekspresi wajah, nada suara, dan gerak tubuh.
Pendengar mencoba memposisikan dirinya berada pada situasi yang sama seperti pembicara.
c. Pendengar secara aktif memahami apa yang didengar. Memahami tidak berarti menyetujui. Memahami berarti membiarkan pembicara tahu secara verbal bahwa pendengar sedang mendengarkan apa yang sedang dikatakan oleh pembicara baik isi maupun perasaannya. Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa
mendengarkan aktif adalah kemampuan pendengar untuk mengerti dan
memahami perasaan dan maksud pembicara, serta merumuskan
pengertiannya dalam kalimat dan mengirimkan kembali kepada pembicara
secara cepat, mudah, dan tepat.2. Syarat-syarat Mendengarkan Aktif Menurut Gordon (1999) agar dapat mendengarkan aktif dengan baik, diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Pendengar harus mempercayai kemampuan pembicara untuk mengatasi perasaan-perasaannya, dan mencari penyelesaian terhadap masalahnya. Tujuan mendengarkan aktif adalah memberikan kesempatan kepada pembicara untuk menemukan pemecahan masalahnya.
b. Pendengar harus benar-benar dapat menerima perasaan-perasaan pembicara, apapun perasaan itu atau walaupun perasaan itu berlainan dengan perasaan pendengar.
c. Pendengar harus menyadari bahwa perasaan hanyalah sementara, tidak permanen. Karena itu ungkapan perasaan tidak perlu ditakutkan; perasaan-perasaan tidak akan selamanya berada dalam diri orang yang bersangkutan.
d. Pendengar harus mau mendengar apa yang akan dikatakan pembicara. Ini berarti pendengar harus meluangkan waktu untuk mendengarkan.
e. Pendengar harus sungguh-sungguh mau menolong pembicara menghadapi masalahnya.
f. Pendengar harus dapat melihat pembicara sebagai seseorang di luar pendengar, seorang pribadi yang unik, seorang individu yang terpisah, yang mempunyai kehidupan sendiri dan indentitas sendiri. g. Pendengar harus sadar bahwa banyak orang jarang dapat langsung mengungkapkan masalah yang sesungguhnya dihadapi.
Mendengarkan aktif membantu pengirim memperjelas masalahnya, menggali masalahnya secara lebih mendalam.
h. Pendengar harus menghargai “privacy” pengirim dan menjaga rahasianya.
3. Manfaat Mendengarkan Aktif Keterampilan mendengarkan aktif memberikan manfaat bagi orang- orang yang sedang mengadakan komunikasi. Menurut Gordon (1999) manfaat mendengarkan aktif antara lain adalah: a. Mendorong terjadinya katarsis (perasaan negatif berkurang/ hilang dengan jalan mengungkapkannya secara terbuka) b. Menolong orang untuk menjadi tidak terlalu takut terhadap perasaan- perasaan negatif.
c. Memudahkan pemecahan masalah.
d. Mempengaruhi orang untuk mau lebih mendengarkan pendapat orang lain.
e. Melatih orang untuk mengarahkan dirinya, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.
Peneliti menduga para siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 belum cukup mampu menguasai keterampilan mendengarkan aktif. Hal ini yang ingin diungkap dalam penelitian ini.
4. Hambatan-hambatan Dalam Mendengarkan Aktif Devito (1997) menjelaskan bahwa ada beberapa hambatan dalam mendengarkan aktif, yaitu:
a. Sibuk dengan diri sendiri Penghambat yang paling serius dan merusak mendengarkan adalah kecenderungan pendengar untuk sebuk dengan diri sendiri, sebagai contoh memusatkan perhatian pada tindak tanduk diri sendiri selama interaksi. Kesibukan dengan diri sendiri timbul karena pendengar menyiapkan peranan sebagai pembicara; pendengar menyiapkan tanggapan dan memikirkan apa yang akan dikatakannya untuk menjawab pembicara. Selama perhatian pendengar berpusat pada diri sendiri, pendengar tidak atau kurang memperhatikan apa yang dikatakan pembicara; pendengar bisa kehilangan pesan yang dimaksud oleh pembicara.
b. Sibuk dengan masalah-masalah eksternal Pendengar cenderung untuk memusatkan perhatian pada masalah- masalah yang tidak relevan dengan interaksi. Pendengar memikirkan apa yang dilakukannya pada hari-hari sebelum interaksi atau memikirkan hal-hal yang akan dilaksanakannya sesudah interaksi. Kesibukan memikirkan soal-soal ekstenal ini, akan menghambat untuk mendengarkan aktif. c. Mempertajam (sharpening) Kecenderungan pendengar untuk mempertajam satu atau dua aspek dari pesan pembicara dapat menjadi penghambat dalam mendengarkan aktif. Pendengar menyoroti/ menekan/ membumbui hal tertentu yang kebetulan menonjol dibandingkan dengan hal-hal lain yang diutarakan oleh pembicara.
d. Mengasimilasi Kecenderungan pendengar untuk merekonstruksi pesan sedemikian sehingga sesuai dengan prasangka, kebutuhan dan nilai pendengar sendiri dapat menjadi penghambat dalam mendengarkan aktif.
Akibatnya, pendengar membuat evaluasi negatif terhadap pesan yang diterimanya.
e. Faktor lawan atau kawan Pendengar cenderung mudah menerima pesan pembicara apabila hubungan antara pendengar dan pembicara baik/ berteman. Apabila hubungan antara pendengar dan pembicara tidak baik/ bermusuhan, pendengar akan sulit menangkap pesan pengirim secara tepat;
pendengar akan cenderung menilai pesan pembicara secara negatif.