KOOPERATIF TIPE TIPE STAD STAD STAD TERHADAP TERHADAP TERHADAP PRESTASI PRESTASI PRESTASI BELAJAR BELAJAR BELAJAR SISWA SISWA SISWA ASPEK ASPEK KOGNITIF KOGNITIF PRODUK PRODUK PRODUK PADA PADA PADA BAHASAN BAHASAN BAHASAN GLB GLB GLB DAN DAN DAN GLBB GLBB

  

PENGARUH PENGARUH PENGARUH PENGARUH METODE METODE METODE METODE PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOOPERATIF KOOPERATIF KOOPERATIF

TIPE TIPE TIPE TIPE STAD STAD STAD STAD TERHADAP TERHADAP TERHADAP TERHADAP PRESTASI PRESTASI PRESTASI PRESTASI BELAJAR BELAJAR BELAJAR BELAJAR SISWA SISWA SISWA SISWA ASPEK ASPEK ASPEK ASPEK

KOGNITIF KOGNITIF KOGNITIF KOGNITIF PRODUK PRODUK PRODUK PRODUK PADA PADA PADA PADA BAHASAN BAHASAN BAHASAN BAHASAN GLB GLB GLB GLB DAN DAN DAN DAN GLBB GLBB GLBB GLBB

KELAS KELAS KELAS KELAS X

  X X

  X SMA SMA SMA SMA NEGERI NEGERI NEGERI NEGERI 2222 NGAGLIK NGAGLIK NGAGLIK NGAGLIK SLEMAN SLEMAN SLEMAN SLEMAN

YOGYAKARTA

YOGYAKARTA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

SKRIPSI

SKRIPSI SKRIPSI

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika Oleh:

  Leo Ricardo Petrus Sinabariba NIM: 081424017

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA ASPEK

KOGNITIF PRODUK PADA BAHASAN GLB DAN GLBB

KELAS X SMA NEGERI 2 NGAGLIK SLEMAN

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Leo Ricardo Petrus Sinabariba

  

NIM: 081424017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  My Motto :

Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota

yang indah akan dikaruniakannya kepadamu (Amsal 4:9). Ketika Anda menghadapi kesulitan dan rintangan, janganlah mencoba untuk melawannya tetapi taklukan dengan kelembutan dan waktu

  (St. Francis De Sales) Dengan penuh kasih kupersembahkan skripsi ini untuk: Bapaku yang di surga Yesus Kristus Kedua orang tuaku : A. J. Sinabariba dan R. Br. Sihotang Abangku, Kakakku serta Adikku Bapak A. Atmadi

  

ABSTRAK ABSTRAK ABSTRAK ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH PENGARUH PENGARUH METODE METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOOPERATIF TIPE TIPE STAD TIPE STAD STAD

TERHADAP TERHADAP PRESTASI PRESTASI BELAJAR BELAJAR SISWA SISWA ASPEK ASPEK KOGNITIF KOGNITIF PRODUK PRODUK

TERHADAP TERHADAP PRESTASI PRESTASI BELAJAR BELAJAR SISWA SISWA ASPEK ASPEK KOGNITIF KOGNITIF PRODUK PRODUK

PADA BAHASAN PADA PADA PADA BAHASAN BAHASAN GLB BAHASAN GLB DAN GLB GLB DAN DAN GLBB DAN GLBB GLBB KELAS GLBB KELAS X KELAS KELAS

  X X SMA

  X SMA SMA SMA NEGERI NEGERI 2222 NEGERI NEGERI

NGAGLIK NGAGLIK NGAGLIK SLEMAN NGAGLIK SLEMAN SLEMAN YOGYAKARTA SLEMAN YOGYAKARTA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

  Leo Ricardo Petrus Sinabariba Universitas Sanata Dharma

  2013 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan prestasi belajar siswa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe student team-achievement division

  (STAD), meningkatkan keterlibatan siswa di dalam kelas dan meningkatkan antusiasme siswa pada saat belajar.

  Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Sedangkan sampel yang diambil adalah kelas X6 (sebanyak 32 siswa) sebagai kelas eksperimen dan X5 (sebanyak 32 siswa) sebagai kelas kontrol.

  Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16. Data hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa untuk uji dua sisi, angka probabilitas (0,000/2=0,000) lebih kecil dari tingkat signifikan uji dua sisi (0,05/2=0,025). Dengan demikian disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada bahasan GLB dan GLBB. Data hasil analisis keterlibatan siswa menunjukkan bahwa keterlibatan siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan keterlibatan siswa di kelas kontrol. Keterlibatan siswa dikelas eksperimen tergolong baik dan keterlibatan siswa di kelas kontrol tergolong cukup baik. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD mendapat tanggapan yang positif dari siswa SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta

  

ABSTRACT ABSTRACT ABSTRACT ABSTRACT

TTTHE HE

  INFLUENCE OF C OOPERATIVE LEARNING METHOD TYPE T HE HE INFLUENCE

  INFLUENCE OF OF C OF C COOPERATIVE OOPERATIVE OOPERATIVE LEARNING LEARNING LEARNING METHOD METHOD METHOD TYPE TYPE TYPE

TAD TAD TOWARDS TOWARDS THE THE ACHIEVEMENT ACHIEVEMENT OF OF STUDENTS STUDENTS THROUGH THROUGH

SSSSTAD TAD TOWARDS TOWARDS THE THE ACHIEVEMENT ACHIEVEMENT OF OF STUDENTS STUDENTS THROUGH THROUGH

THE PRODUCT THE THE THE PRODUCT OF PRODUCT PRODUCT OF OF OF COGNITIVE COGNITIVE ASPECT COGNITIVE COGNITIVE ASPECT BASED ASPECT ASPECT BASED BASED BASED ON ON ON THE ON THE THE THE

TH TH TH TH DISCUSSION DISCUSSION DISCUSSION OF DISCUSSION OF OF GLB OF GLB GLB AND GLB AND AND AND GLBB GLBB GLBB AT GLBB AT AT THE AT THE 10 THE THE

  INFLUENCE

  10 GRADE GRADE GRADE GRADE OF OF SMA OF OF SMA SMA SMA

  10

  10

NEGERI 2222 NGAGLIK NEGERI NEGERI NEGERI NGAGLIK SLEMAN NGAGLIK NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA SLEMAN SLEMAN YOGYAKARTA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

  Leo Ricardo Petrus Sinabariba Sanata Dharma University

  2013 The research was aimed to improve student achievement using cooperative learning type student-team-achievement division (STAD), designed to increase student’s involvement in class as well as their enthusiasm when studying.

  This research's population was students of SMAN 2 Ngaglik Sleman, Yogyakarta. The sample of the experiment was student of class X6 (32 students) as an experimental class and X5 (32 students) as a control class.

  th The analysis is done by using an SPSS program, the 16 version.

  Statistical data revealed that two-tailed test, the probability number (0.000/2=0.000) is smaller than the significant level two-tailed test (0.05/2=0.025). So it is concluded that cooperative learning type STAD was proved to increase student achievement in the discussion of GLB and GLBB. The resulting analytical data reveals that student’s involvement in experimental class is better than the control class. Student’s involvement in experimental class is considered as good while in controlled class as good enough. The results of the analysis also prove that cooperative learning type STAD received positive approval by the students of SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta.

KATA KATA PENGANTAR KATA KATA PENGANTAR PENGANTAR PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis haturkan kepada Bapa di surga yang begitu besar melimpahkan kasih-Nya kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

  1. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si. selaku ketua program studi pendidikan fisika dan dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan bimbingan serta masukan yang baik dengan penuh perhatian dan kesabaran.

  2. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, SJ. selaku pembimbing akademik yang telah sabar mendengarkan keluhan penulis pada saat melakukan penelitian dan menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

  3. Seluruh dosen-dosen Universitas Sanata Dharma terutama Pendidikan Fisika.

  Terimakasih atas pendidikan dan ilmu yang telah diberikan.

  4. Mas Arif, Pak Sugeng dan Mbak Heni di sekretariat JPMIPA, Mas Agus dan Mas Made di ruang baca skipsi JPMIPA atas segala bantuannya.

  5. Bapak Drs. Suharno selaku Plt. Kepala SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta, yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksankan penelitian.

  6. Ibu Dra. Enik Sri Agustini selaku wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta, atas bantuan dan waktu luang yang diberikan dalam memberi masukan kepada peneliti saat melakukan penelitian.

  7. Ibu Titik Retno Kusumawati, S.Pd. selaku guru fisika SMA Negeri 2 Ngaglik, atas segala bantuan dan masukan selama peneliti melakukan penelitian.

  8. Seluruh guru dan karyawan di SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah membantu dan memberikan senyuman hangat kepada peneliti saat melakukan penelitian.

  9. Muridku siswa-siswi SMA Negeri 2 Ngaglik kelas X5 dan kelas X6, terimakasih atas kerjasama dan partisipasinya pada saat melakukan penelitian.

  10. Ma, terimakasih buat cinta kasihmu kepada kami anakmu. Pa, motivasimu adalah kekuatan bagiku untuk tetap bisa berkarya.

  11. Inanguda (L. Br. Turnip), Abang (Maruba, Marudut), kakak (Marietta, Parmin, Yustina, Kristina, Dame), adikku Yosefa dan seluruh keluarga yang telah mendoakan dan memberikan dukungan materi dan spiritual serta kasih yang tiada henti.

  12. Teman-teman P.Fis 2008 (Enggar, Salib, Frater Radja, Frater Silva, Efraim, Suster Renata, Mitha, Tinha, Katrin, Afrina, Lina...) dan almamater tercinta.

  Terimakasih atas kebersamaan dan persahabatan yang indah dan takkan terlupakan.

  13. Teman-teman P.Fis 2007 (Wawan, Lulik, Usi, Jane,...) P.Fis 2009, P.Mat 2008, dll. Trimakasih atas kebersamaan dan bantuannya.

  14. Teman-teman Fire Community (Glo, Willy, Pipin, Ryan, Ka Sil, Radit,...) dan Pak Samuel R. Subekti. Trimakasih buat dukungan doa-doa dan bantuannya.

  15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, trimakasih buat doa dan dukungan yang telah diberikan.

  Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Kritik dan saran dari semua pihak akan penulis terima dengan senang hati. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca.

  Yogyakarta, 20 Januari 2013.

  Penulis, Leo Ricardo P. Sinabariba

  

DAFTAR DAFTAR DAFTAR DAFTAR ISI

  ISI

  ISI

  ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING................................ ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH..................... vi ABSTRAK .................................................................................................. vii ABSTRACT .................................................................................................. viii KATA PENGANTAR...................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi DAFTAR TABEL............................................................................................ xviii

  BAB BAB PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB

  BAB I.I.I.I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................................

  1 B. Rumusan Masalah.................................................................................

  3 C. Batasan Masalah...................................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian..................................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian................................................................................

  5 BAB BAB

  BAB II. BAB II. LANDASAN II. II. LANDASAN LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI TEORI TEORI A. Prestasi Belajar......................................................................................

  6

  1. Faktor Internal Prestasi Belajar ......................................................

  7 2. Faktor Eksternal Prestasi Belajar ...................................................

  7 C. Pembelajaran Kooperatif......................................................................

  8 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif.............................................

  8 2. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif...........................................

  9 3. Macam-macam Pembelajaran Kooperatif.....................................

  10 D. Students Teams-Achievement Davisions (STAD)...............................

  11 E. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian.................................................

  14 F. Ranah Kognitif dan Penentuan Skor.....................................................

  16 1. Ranah Kognitif Berkenaan Dengan Hasil Belajar.........................

  16 a. Pengetahuan (C1)....................................................................

  16 b. Pemahaman (C2)....................................................................

  17 c. Aplikasi (C3)..........................................................................

  17 d. Analisis (C4)...........................................................................

  17 e. Sintesis (C5)............................................................................

  18 f. Evaluasi (C6)..........................................................................

  18 2. Aspek Kemampuan Menyelesaikan Soal Fisika Ragam Essai......

  20 3. Penerapan Aspek Ranah kognitif dan Penentuan Skor..................

  22 G. Tinjauan Penelitian Sebelumnya (Penelitian STAD)...........................

  24 H. Perbedaan Penelitian ini dengan Tinjauan Penelitian Sebelumnya......

  26 I. Materi Penelitian...................................................................................

  27 BAB

  III. METODOLOGI PENELITIAN BAB BAB BAB III.

  III. METODOLOGI METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN PENELITIAN

  III.

  B. Subjek Penelitian..................................................................................

  33 C. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................

  33 D. Rancangan Penelitian............................................................................

  34 E. Treatment..............................................................................................

  36 1. Kelas Eksperimen..........................................................................

  36 2. Kelas Kontrol.................................................................................

  37 F. Instrumen Penelitian.............................................................................

  37 1. Instrumen Perlakuan......................................................................

  38 2. Instrumen Pengukuran...................................................................

  40 G. Metode Analisis Data............................................................................

  43 1. Uji Normalitas................................................................................

  43 2. Uji Homogenitas............................................................................

  43 3. Uji T...............................................................................................

  44 a. Uji T Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples T-Test).....

  44 Independent Samples T-

  b. Uji T Untuk Dua Sampel Independen ( Test)........................................................................................

  44 4. Uji Lembar Pengamatan Siswa (Lembar Observasi).....................

  45 5. Wawancara.....................................................................................

  46 BAB BAB

  BAB IV. BAB IV. IV. HASIL IV. HASIL HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PENELITIAN PENELITIAN DAN DAN PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian..............................................................................

  47 B. Data dan Analisis Data..........................................................................

  48 1. Data Penelitian Pretes dan Postes..................................................

  48

  b. Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol........

  51 c. Uji T Dependen Pretes dan Postes..........................................

  55 1) Analisis data pretes dan postes kelas eksperimen............

  55 2) Analisis data pretes dan postes kelas kontrol..................

  58

  d. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Metode STAD dengan Metode Ceramah..................................................................................

  61 2. Data keterlibatan siswa..................................................................

  66 a. Keterlibatan Siswa di Kelas Eksperimen................................

  66 b. Keterlibatan Siswa di Kelas Kontrol......................................

  69 c. Uji Normalitas Data Keterlibatan Siswa.................................

  71

  d. Perbedaan Keterlibatan Siswa di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol....................................................................................

  73 3. Wawancara.....................................................................................

  77 C. Pembahasan...........................................................................................

  80 1. Prestasi Belajar Metode STAD dengan Metode Ceramah.............

  80 2. Keterlibatan Siswa Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol.......

  83 3. Wawancara Siswa Kelas Eksperimen dan Guru Fisika.................

  84 D. Keterbatasan Penelitian.........................................................................

  86 BAB BAB

  BAB V. BAB V. V. KESIMPULAN KESIMPULAN KESIMPULAN V. KESIMPULAN A. Kesimpulan...........................................................................................

  87 B. Saran.....................................................................................................

  87 DAFTAR PUSTAKA

  DAFTAR DAFTAR DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA...................................................................................... PUSTAKA

  89 LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN.................................................................................................... LAMPIRAN

  DAFTAR DAFTAR DAFTAR DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Kampus.......................

  91 Lampiran 2. Surat Keterangan Kegiatan Penelitian Mahasiswa...................

  92 Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Penelitian.........................................

  94 Lampiran 4. Membagi Siswa ke dalam Tim Kelas Eksperimen...................

  95 Lampiran 5a. Silabus Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD..........................

  97 Lampiran 5b. Silabus Metode Ceramah.......................................................... 107 Lampiran 6a. RPP Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.............................. 116 Lampiran 6b. RPP Metode Ceramah............................................................... 128 Lampiran 7. Handout Siswa.......................................................................... 139 Lampiran 8. Soal dan Jawaban Pretes dan Postes......................................... 144 Lampiran 9. Lembar Tugas dan Kunci Jawaban........................................... 154 Lampiran 10. Kuis Individual dan Kunci Jawaban......................................... 160 Lampiran 11. Lembar Pengamatan Siswa....................................................... 163 Lampiran 12. Lembar Pertanyaan Wawancara............................................... 166 Lampiran 13a. Lembar Skor Kemajuan Individual .......................................... 167 Lampiran 13b.Lembar Rangkuman Tim.......................................................... 169 Lampiran 14. Jawaban Pretes Siswa Kelas Eksperimen................................. 172 Lampiran 15. Jawaban Pretes Siswa Kelas Kontrol........................................ 173 Lampiran 16. Jawaban Postes Siswa Kelas Eksperimen................................. 174

  Lampiran 18. Rekognisi Tim.......................................................................... 179 Lampiran 19. Foto Kegiatan Pembelajaran..................................................... 181

  DAFTAR DAFTAR DAFTAR DAFTAR TABEL TABEL TABEL TABEL

  53 Tabel 4.5a. Output Pertama Uji T Dependen Pre-Pos Eksperimen.............

  61 Tabel 4.7b. Output Kedua Uji T Independen Nilai Postes..........................

  60 Tabel 4.7a. Output Pertama Uji T Independen Nilai Postes........................

  59 Tabel 4.6c. Output Ketiga Uji T Dependen Pre-Pos Kontrol......................

  58 Tabel 4.6b. Output Kedua Uji T Dependen Pre-Pos Kontrol......................

  57 Tabel 4.6a. Output Pertama Uji T Dependen Pre-Pos Kontrol...................

  56 Tabel 4.5c. Output Ketiga Uji T Dependen Pre-Pos Eksperimen...............

  56 Tabel 4.5b. Output Kedua Uji T Dependen Pre-Pos Eksperimen...............

  52 Tabel 4.4b. Output Kedua Uji T Independen Pretes....................................

  Halaman Tabel 2.1. Kategori Jenis dan Kata Kerja Operaional Ranah Kognitif......

  51 Tabel 4.4a. Output Pertama Uji T Independen Pretes.................................

  49 Tabel 4.3. Output Uji Normalitas Pre-Pos.................................................

  47 Tabel 4.2. Data Pretes Postes di Kelas Eksperimen dan Kontrol..............

  45 Tabel 4.1. Jadwal dan Kegiatan Penelitian................................................

  32 Tabel 3.1. Interval Keterlibatan Siswa.......................................................

  24 Tabel 2.4. Tabel Rangkuman Persamaan GLBB.......................................

  22 Tabel 2.3. Tabel Pemberian Skor Kategori Jenis.......................................

  19 Tabel 2.2. Penerapan Aspek Kemampuan Menyelesaikan Soal Fisika Kategori Jenis dan Kata Kerja Operaional...............................

  62

Tabel 4.9. Interval Keterlibatan Siswa Kelas Eksperimen........................

  68 Tabel 4.10. Data yang tidak dianalisis Kelas Eksperimen...........................

  68 Tabel 4.11. Data Skor Keterlibatan Siswa Kelas Kontrol...........................

  69 Tabel 4.12. Interval Keterlibatan Siswa Kelas Kontrol...............................

  70 Tabel 4.13. Data yang tidak dianalisis Kelas Kontrol.................................

  71 Tabel 4.14. Output Uji Normalitas Keterlibatan Siswa...............................

  72 Tabel 4.15a. Output Pertama Uji T Independen Keterlibatan Siswa.............

  73 Tabel 4.15b. Output Kedua Uji T Independen Keterlibatan Siswa...............

  74

BAB 1111 BAB BAB BAB PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. A. A. A. Latar Latar Latar Belakang Latar Belakang Masalah. Belakang Belakang Masalah. Masalah. Masalah. Dalam proses belajar mengajar fisika, pendidik mendapat suatu

  tantangan yang besar untuk menyampaikan materi dan ilmu pengetahuan yang akan diajarkan. Banyak hal yang menyebabkan tantangan tersebut. Salah satunya dapat disebabkan banyaknya materi fisika yang akan disampaikan harus selesai dalam waktu yang sudah ditentukan. Akibatnya kebanyakan guru mengajar dengan terburu-buru tanpa terkadang melihat pencapaian yang telah diterima siswa dalam belajar.

  Berdasarkan pengalaman yang pernah dialami peneliti sendiri dalam program pengalaman lapangan (PPL) pada tahun 2011, peneliti melihat beberapa siswa bermalas-malasan saat belajar. Peneliti yang pada saat itu melakukan praktek mengajar, berusaha mendekati siswa tersebut dan menanyakan apa yang mengakibatkan siswa tersebut malas belajar. Berikut sekilas pembicaraan yang dilakukan oleh peneliti dengan siswa sewaktu melaksanakan program lapangan:

  Peneliti : “Kenapa? Kok lemas?” Siswa : “Bosan pak, nggak ngerti pelajarannya” Peneliti : “Bosan kenapa? Kan bisa ditanyakan?” Siswa : “Pelajarannya terlalu susah, banyak rumus yang susah dimengerti, bosen cuma denger terus” Dari pembicaraan singkat tersebut, peneliti sempat berpikir bahwa kemungkinan besar masalah yang dihadapi para siswa saat proses belajar mengajar berlangsung adalah kebosanan. Siswa bosan dengan metode ceramah yang kebanyakan yang dilakukan oleh guru, siswa hanya mendengarkan guru yang sedang berbicara di depan.

  Tampaknya hal inilah yang menjadi tantangan bagi para pendidik, bagaimana agar materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima oleh siswa dengan baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar para siswanya. Banyak hal yang telah dilakukan oleh para pendidik untuk menarik perhatian siswanya saat mengajar. Salah satunya yaitu penggunaan berbagai macam metode pembelajaran. Penggunaan metode belajar saat ini tampaknya telah menjadi pilihan utama dalam praktek pendidikan. Perlu adanya metode-metode pembelajaran yang baik dari guru. Metode yang dimaksud adalah metode pembelajaran aktif dan terdapat interaksi yang baik antara pendidik dengan murid atau interaksi murid dengan murid yang sedang belajar.

  Dalam buku Metodologi Pembelajaraan Fisika karangan Suparno: 2007, pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran yang bersifat filsafat konstruktivisme dan menyenangkan. Arti dari filsafat kontrutivisme itu sendiri yaitu filsafat yang mempelajari hakikat pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi. Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri yang menekuninya. Bila yang sedang menekuni adalah siswa, maka pengetahuan itu adalah pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pembelajaran (Slavin, 2010: 4). Dari defenisi pembelajaran kooperatif di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar kelompok merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang menyenangkan dan dapat membantu siswa untuk memahami bahasan atau materi yang ada.

  Berdasarkan beberapa masalah dan persoalan di atas, maka peneliti memilih melakukan penelitian yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan judul: Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team- Achievement Division (STAD) terhadap Prestasi Belajar Siswa Aspek Kognitif Produk pada Bahasan GLB dan GLBB Kelas X SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta.

  B.

  B.

B. Rumusan B. Rumusan Rumusan Rumusan Masalah. Masalah. Masalah. Masalah.

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe student team- achievement division (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa aspek kognitif produk pada bahasan GLB dan GLBB kelas X semester 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta?

  2. Apakah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe student team- achievement division (STAD) dapat meningkatkan keterlibatan belajar

  3. Apakah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe student team- achievement division (STAD) dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar? C.

  C. Batasan Batasan Masalah. Masalah.

  C.

  C. Batasan Batasan Masalah. Masalah.

  Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak meluas maka perlu adanya batasan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:

  1. Aspek yang dinilai hanya aspek kognitif produk siswa saja. Aspek afektif dan aspek psikomotorik tidak termasksud dalam penelitian ini.

  2. Bahasan materi yang akan diteliti hanya materi GLB dan GLBB bidang horizontal. GLBB bidang vertikal tidak ikut dalam bahasan penelitian.

  D.

  D.

  D. Tujuan Tujuan Tujuan Penelitian. Tujuan Penelitian. Penelitian. Penelitian.

  D.

  Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan prestasi belajar fisika materi GLB dan GLBB pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta.

  2. Meningkatkan keterlibatan siswa di kelas X SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta.

  3. Meningkatkan antusiasme siswa pada saat belajar.

  E.

  E.

E. Manfaat E. Manfaat Manfaat Penelitian. Manfaat Penelitian. Penelitian. Penelitian.

  Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah dan Bagi Guru.

  a. Menjadi masukan upaya peningkatan mutu sekolah

  b. Dapat menambah wawasan pendidik dalam usaha peningkatan proses belajar dan mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik.

  c. Menumbuhkan budaya meneliti pada guru.

  2. Bagi Siswa.

  Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, antusiasme siswa dan keterlibatan siswa pada saat pelajaran berlangsung di dalam kelas.

  3. Bagi Peneliti.

  a. Dapat menambah pengalaman menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe student team-achievement division (STAD) dan dapat menjadi masukan yang baik untuk peneliti agar dapat mendorong kemajuan pendidikan khususnya pelajaran fisika.

  b. Menambah wawasan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika sebelum terjun langsung ke dunia pendidikan saat mengajar.

BAB BAB

BAB II BAB II II II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI LANDASAN LANDASAN TEORI TEORI A. A. A. Prestasi A. Prestasi Prestasi Belajar. Prestasi Belajar. Belajar. Belajar. Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu “prestasi” dan “belajar”. Dalam Kamus Pintar Bahasa Indonesia (Wahyu: 2006), prestasi merupakan

  hasil baik yang dicapai, sedangkan belajar adalah berusaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu ketrampilan; berlatih. Jika digabungkan kedua kata tersebut, maka prestasi belajar adalah hasil baik yang dicapai dari suatu usaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu ketrampilan. Sedangakan Winkel (1996: 226) secara lengkap mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang. Prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai seseorang setelah melakukan usaha- usaha belajar.

  Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran tertentu, dan untuk prestasi belajar fisika itu sendiri merupakan kemampuan atau tingkat penguasaan siswa terhadap materi fisika yang diberikan oleh guru pada saat mengajar fisika di dalam kelas.

  B.

  B.

B. Faktor Faktor Faktor yang Faktor yang Mempengaruhi yang yang Mempengaruhi Mempengaruhi Prestasi Mempengaruhi Prestasi Belajar. Prestasi Prestasi Belajar. Belajar. Belajar.

  B.

  Ahmadi (2008: 38), menjelaskan prestasi belajar yang dicapai baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan faktor terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya bagi dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

  Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dari dalam diri (internal) adalah:

  1. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.

  2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas: a. Faktor intelektif yang meliputi: 1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

  2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

  b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

  3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

  Sedangkan faktor-faktor yang dari luar siswa (eksternal) yaitu:

  1. Faktor sosial yang terdiri atas:

  a. Lingkungan keluarga

  b. Lingkungan sekolah

  c. Lingkungan masyarakat

  2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

  3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

  Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.

  C.

  C.

C. Pembelajaran C. Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif. Pembelajaran Kooperatif. Kooperatif. Kooperatif.

  1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif.

  Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang bersifat filsafat konstruktivisme dan menyenangkan. Filsafat konstruktivisme maksudnya yaitu filsafat yang mempelajari hakikat pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi (Suparno, 2007: 8).

  Berikut beberapa definisi pembelajaran kooperatif menurut ahli adalah:

  a. Suparno (2007: 134), Cooperative Learning atau Belajar Bersama adalah model pembelajaran di mana siswa dibiarkan belajar dalam kelompok, saling menguatkan, mendalami, dan bekerja sama untuk semakin menguasai bahan.

  b. Slavin (2010: 4), pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pembelajaran.

  Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang membutuhkan kerja sama antar siswa untuk saling menguatkan, saling membantu satu sama lain untuk semakin menguasai bahan atau materi pembelajaran di dalam kelompok.

  2. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif.

  Menurut Sanjaya (2006: 249), keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran di antaranya yaitu: a. Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.

  b. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

  c. Membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.

  d. Dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam pembelajaran.

  e. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termaksud mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-

  manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.

  f. Melalui pembelajaran ini dapat mengembangkan kemampuan siswa

  Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.

  g. Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).

  h. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.

  3. Macam-macam Pembelajaran Kooperatif.

  Beberapa macam pembelajaran kooperatif yang kebanyakaan atau secara umum digunakan adalah: a. Students Teams-Achievement Davisions (STAD)

  b. Teams Games-Tournament (TGT)

  c. Jigsaw

  d. Team Accelerated Instruction (TAI)

  e. Group Investigation (GI) f. Cooperatif Integrated Reading And Composition (CIRC), dll.

  D.

  D.

  D. Students D. Students Students Students Teams Teams Teams----Achievement Teams Achievement Division Achievement Achievement Division Division Division (STAD). (STAD). (STAD). (STAD).

  STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota, keanggotaan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku (Suyatno, 2009: 52).

  Menurut Slavin (2010: 143), STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang sederhana. Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikann pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri, di mana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling bantu.

  Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Jika semua siswa ingin agar timnya mendapatkan penghargaan tim, mereka harus membantu teman satu timnya untuk mempelajari materinya. Mereka harus mendukung teman satu timnya untuk bisa melakukan yang terbaik, menunjukkan norma bahwa belajar itu penting, berharga, dan menyenangkan. Para siswa bekerja sama setelah guru menyampaikan materi pelajaran. Mereka boleh bekerja berpasangan dan membandingkan jawaban masing-masing, mendiskusikan setiap dalam memahami. Mereka boleh mendiskusikannya dari pendekatan penyelesaian masalah, atau mereka juga boleh saling memberikan kuis mengenai objek yang sedang mereka pelajari. Mereka bekerja dengan teman satu timnya, menilai kekuatan dan kelemahan mereka untuk membantu mereka berhasil dalam kuis.

  Deskripsi dari komponen utama dari STAD adalah sebagai berikut: 1. Presentasi Kelas.

  Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Bedanya presentasi belajar dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama prentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.

  2. Tim.

  Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas.

  Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk

  Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi, pembelajaran ini melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan.

  Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran, dan itu adalah untuk memberikan perhatian dan respek yang mutual yang penting untuk akibat yang dihasilkan seperti hubungan antarkelompok, rasa harga diri, mainstream. penerimaan terhadap siswa-siswa (pembagian siswa ke dalam tim lihat pada lampiran 4).

  3. Kuis.

  Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.

  (soal kuis pada lampiran 10).

  4. Skor Kemajuan Individual.

  Gagasan di balik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan skor “awal”, yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka.

  (skor kemajuan individual lihap pada lampiran 13).

  5. Rekognisi Tim.

  Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk perhargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.

  (kertas penghargaan rekognisi tim lihat pada lampian 18).

  E.

  E.

E. Hasil E. Hasil Hasil Hasil Belajar Belajar Sebagai Belajar Belajar Sebagai Sebagai Objek Sebagai Objek Penilaian. Objek Objek Penilaian. Penilaian. Penilaian.

  Menurut Sudjana (2010: 22), dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klarifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan

  1. Ranah Kognitif.

  Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

  2. Ranah Afektif.

  Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat perhatian guru. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.

  3. Ranah Psikomotoris.

  Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau kesepakatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Hasil belajar psikomotoris tampak menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini sebenarnya tahap lanjutan dari hasil belajar afektif yang baru tampak dalam kecenderungan- kecenderungan untuk berperilaku.

  Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

  F.

  F.

F. Ranah F. Ranah Ranah Ranah Kognitif Kognitif Kognitif dan Kognitif dan Penentuan dan dan Penentuan Penentuan Penentuan Skor. Skor. Skor. Skor.

  1. Ranah Kognitif Berkenaan dengan Hasil Belajar.

  a. Pengetahuan (C1).