PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS III SD KANISIUS PUGERAN YOGYAKARTA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 20112012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS III SD KANISIUS PUGERAN YOGYAKARTA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh : Cicilia Rieke Andayani NIM : 081134166 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN Karya kecilku ini kupersembahkan untuk: Mamaku tercinta

  Adikku tercinta Wisnu Tri Widodo yang selalu di hatiku Sahabat dan teman-temanku Almamaterku: Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO ♣ Setiap permasalahan yang datang dalam hidupku, membuatku semakin kuat untuk melanjutkan dan mewujudkan mimpi-mimpiku ♣ Orang yang gagal adalah orang yang tidak bisa melanjutkan dan menyerah begitu saja.

  (

  Wish 2012 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Rieke Andayani, Cicilia. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan

  

Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas III SD Kanisius Pugeran

Yogyakarta Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi S1. Yogyakarta:

  PGSD, FKIP, USD.

  Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas III SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012.

  Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran pada bulan Oktober sampai November 2011. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas III di SD Kanisius Pugeran. Pengumpulan data dilakukan dengan tes menulis untuk mendapatkan data kuantitatif .

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Data menunjukkan bahwa pada kondisi awal 24 orang siswa (96%) tidak mencapai KKM dan hanya 1 orang siswa (4%) yang mencapai KKM. Setelah dilakukan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar berseri pada siklus 1,11 orang siswa (44 %) mencapai KKM dan 14 orang siswa (54%) tidak mencapai KKM. Pada siklus II kemampuan menulis karangan siswa mengalami peningkatan menjadi 23 orang siswa (77,20%) di atas KKM dan hanya 2 orang siswa (22,8%) yang tidak mencapai KKM .

  Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti memberikan saran kepada Guru Bahasa Indonesia, sebaiknya menggunakan media gambar berseri pada pembelajaran menulis karangan. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembelajaran menulis karangan, minat dan kemampuan siswa menjadi lebih meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Rieke Andayani, Cicilia. 2011. Writing Ability Improvement Using Chain Pictures

  

for the Third Grade Students in SD Kanisius Pugeran Yogyakarta for Odd

Semester Year 2011/2012 . Thesis S1. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.

  This research was conducted to illustrate how far the use of chain pictures can increase the writing ability of the third grade students in SD Kanisius Pugeran Yogyakarta for Odd Semester Year 2011/2012.

  The research was conducted in SD Kanisius Pugeran on October up to November 2011. In this research the subjects of the research were the third grade students in SD Kanisius Pugeran. Data gathering was conducted using writing test to get the quantitative data.

  The research result showed that using chain pictures can increase the students ability in writing. The data showed that for the initial condition there were 24 students (96%)who could not reach the minimum completeness requirement (KKM) and there was only 1 student (4%) who could reach the minimum completeness requirement. After conducting chain pictures learning for the first stage, there were 11 students (44%) who reached the minimum completeness requirement and 14 students (54%) who could not reach the minimum completeness requirement. At the second stage, students’ achievement increased so significant that there were 23 students (77,20%) reached more than the minimum completeness requirement and there were only 2 (22, 8%) who could not.

  Based on the above study research gave advice to Indonesian language teacher, you should use a series of media images on learning to write essays. This is so that in learning to write essays, interests and abilities of students to be more increased.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur kepada Tuhan YME atas segala berkat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas III SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012” dapat berjalan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sesuai dengan program studi yang ditempuh.

  Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan FKIP USD

  2. G. Ari Nugrahanta, S. J., S. S.,Bsi., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD USD

  3. Dr.Y. Karmin, M.Pd selaku dosen pembimbing I, atas bimbingan, perhatian, dan kesabaran Bapak dalam membimbing saya sehingga skripsi ini dapat selesai

  4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing II, atas bantuan dan bimbingan yang diberikan untuk membantu saya sehingga skripsi saya dapat selesai

  5. Drs. P. Wahana, M. Hum selaku dosen penguji, atas kesediaan waktunya untuk menguji skripsi saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK......................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xv DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................

  1 B. Pembatasan Masalah ......................................................................

  3 C. Rumusan Masalah ..........................................................................

  3 D. Tujuan Penelitian ............................................................................

  3 E. Manfaat Penelitian .........................................................................

  4 F. Variabel Penelitian .........................................................................

  5 G. Pembatasan Istilah ..........................................................................

  5 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Menulis Karangan ..........................................................................

  6 1. Pengertian Menulis ..................................................................

  6

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Tujuan Menulis Karangan .......................................................

  8 4. Manfaat Menulis Karangan .....................................................

  9

  5. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Menulis Karangan ...................................................................

  11 6. Jenis Karangan .........................................................................

  14 B. Pembelajaran Menulis Karangan di SD ........................................

  17 C. Media Pembelajaran ......................................................................

  18 1. Pengertian Media .....................................................................

  18 2. Fungsi Media Pembelajaran .....................................................

  20 3. Kriteria Pemilihan Media ........................................................

  21

  4. Media Gambar Seri sebagai Salah Satu Media Pembelajaran .............................................

  22

  5. Pembelajaran Menulis Karangan Dengan Media Gambar Seri ...................................................

  24 D. Kerangka Berpikir .........................................................................

  26 E. Hipotesis Tindakan .........................................................................

  27 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian ...........................................................................

  29 B. Desain Penelitian ...........................................................................

  29 C. Rencana Tindakan .......................................................................... 32 1. Persiapan ..................................................................................

  32 2. Rencana Tindakan Setiap Siklus .............................................

  32 D. Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Instrumen Penelitian .......................................................................................

  39 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Hasil Penelitian ..............................................................

  46

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Perencanaan Tindakan Siklus I .........................................

  46 b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ..........................................

  47 c. Observasi dan Pengumpulan Data Siklus I .......................

  52 d. Refleksi Siklus I ................................................................

  53 2. Siklus II ...................................................................................

  54 a. Perencanaan Tindakan Siklus II ........................................

  54 b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ........................................

  54 c. Observasi dan Pengumpulan Data Siklus II ......................

  61 d. Refleksi Siklus II ...............................................................

  61 B. Pembahasan ....................................................................................

  63 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................

  68 B. Saran ..............................................................................................

  69 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

  70 LAMPIRAN ....................................................................................................

  71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR BAGAN

  Bagan. Model Langkah-langkah Penelitian Tindakan ......…………................. 30

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar nilai Siklus 1 pertemuan pertama ............................................

  49 Tabel 2. Daftar nilai siklus 1 pertemuan kedua ................................................

  52 Tabel 3. Daftar nilai Siklus 2 pertemuan pertama ............................................

  53 Tabel 4. Daftar nilai Siklus 2 pertemuan kedua ..............................................

  61 Tabel 5. Perbandingan nilai siswa pada kondisi awal, Siklus1, Siklus 2 ........

  63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GRAFIK

  Grafik 1. Pencapaian skor setiap aspek mengarang Siklus 1 pertemuan pertama ............................................................

  48 Grafik 2. Pencapaian skor setiap aspek mengarang Siklus 1 pertemuan kedua ..............................................................

  51 Grafik 3. Pencapaian skor setiap aspek mengarang Siklus 2 pertemuan pertama ............................................................

  57 Grafik 4. Pencapaian skor setiap aspek mengarang Siklus 2 pertemuan kedua ...............................................................

  60 Grafik 5. Nilai rata-rata kemampuan mengarang siswa Pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 ........................................

  65

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus .........................................................................................

  72 Lampiran 2 RPP ..............................................................................................

  74 Lampiran 3 LKS ..............................................................................................

  89 Lampiran 4 Daftar nilai kondisi awal .............................................................. 101 Lampiran 5 Daftar nilai siswa kelas siklus 1 Pertemuan 1 .............................. 102 Lampiran 6 Daftar nilai siswa kelas siklus 1 Pertemuan 2 .............................. 103 Lampiran 7 Daftar nilai siswa kelas siklus 2 Pertemuan 1 .............................. 104 Lampiran 8 Daftar nilai siswa kelas siklus 2 Pertemuan 2 .............................. 105 Lampiran 9 Perbandingan nilai siswa .............................................................. 106 Lampiran 10 Dokumentasi .............................................................................. 107 Lampiran 11 Hasil kerja siswa ......................................................................... 110 Lampiran 6 Aspek penilaian siklus 1 pertemuan 1 .......................................... 111 Lampiran 7 Aspek penilaian siklus 1 pertemuan 2 .......................................... 113 Lampiran 8 Aspek penilaian siklus 2 pertemuan 1 .......................................... 115 Lampiran 9 Aspek penilaian siklus 2 pertemuan 2 .......................................... 117 Lampiran 10 Surat permohonan izin penelitian……………………………… 119 Lampiran 11 Surat keterangan penelitian ............................................................ .120 Lampiran 12 Biodata ........................................................................................... .121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam mengungkapan pikiran

  manusia. Konsep, pikiran, dan angan-angan seseorang diungkapkan melalui bahasa, baik lisan maupun tertulis. Peranan bahasa juga sangat penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa serta menunjang keber- hasilan dalam mempelajari semua bidang studi.

  Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemam- puan peserta didik dalam berkomunikasi ( komunikasi tersebut tentunya dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar ), baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra Indonesia. Agar dapat berko- munikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan benar. Cara itu akan lebih baik jika diajarkan sejak dini dan berkesinambungan sehingga peserta didik terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

  Berdasarkan pengamatan peneliti, ternyata siswa kelas III SD Kanisius Pugeran Yogyakarta masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan menulis karangan sederhana. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya media pembelajaran yang ada di sekolah.

  Dari observasi tersebut peneliti menemukan bahwa siswa kurang mampu menggunakan dan memilih kata untuk menuangkan idenya, siswa sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengulang kata lalu dan terus, isi kalimat relatif tidak menggambarkan topik, kalimat yang satu dengan kalimat yang lain tidak berkesinambungan, dan paragraf yang satu dengan paragraf yang lain tidak koheren.

  Mengingat betapa pentingnya ragam bahasa tulis, maka ketrampilan menulis perlu ditingkatkan khususnya keterampilan menulis karangan. Menurut Singgih D. Gunasarsana (1995: 22) salah satu cara yang efektif untuk menarik minat siswa dalam mengarang adalah mengarang berdasarkan gambar berseri.

  Anak usia sekolah dasar sangat menyukai gambar-gambar yang dapat menuntun daya imajinasinya dalam mengarang karena sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa. Media gambar sangat efektif untuk merangsang anak bercerita atau mengarang dan mengembangkan ide.

  Media gambar berseri adalah sejumlah gambar yang saling berkaitan satu sama lain dan membentuk alur cerita tertentu. Dengan melihat gambar-gambar yang menarik, siswa dapat berimajinasi tentang apa yang mereka lihat kemudian menceritakannya dalam bentuk tulisan. Siswa dapat merangkai potongan- potongan gagasan yang ada dalam pikiran menjadi bentuk kalimat yang runtut. Tujuan pembelajaran menulis dengan menggunakan media gambar berseri, yaitu agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat dan pengetahuan secara tertulis dan memiliki kegemaran menulis, khususnya mengarang. Selain menggunakan media gambar berseri, cara meningkatkan proses pembelajaran adalah dengan menerapkan model dan metode pembelajaranyang variatif dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Pembatasan Masalah

  Tidak mungkin mengatasi masalah keterampilan menulis dalam waktu singkat dengan memperhatikan semua kemungkinan penyebabnya. Untuk siswa kelas III SD Kanisius Pugeran semester gasal Tahun Pelajaran 2011/2012 pene- itian ini dibatasi pada KD 4.1 Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang terse- dia dengan memperhatikan penggunaan ejaan.

  Selain itu penelitian ini dibatasi hanya pada usaha peningkatan kemampuan mengarang dengan menggunakan media gambar berseri. Pembatasan ini dilakukan mengingat adanya keterbatasan penulis baik pengetahuan, kemam- puan, maupun waktu.

  C. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas adalah sebagai berikut. Sejauh mana pembelajaran menggunakan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas III di SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012 D.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana pembelajaran menggunakan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas III SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, peneliti lain, dan perpustakaan sekolah. Adapun manfaatnya, antara lain :

  1. Bagi Siswa Diharapkan dengan penelitian ini, siswa mempunyai bekal secara teoritis, praktis tentang menulis karangan dan memacu diri untuk mengembangkannya pada tingkat yang lebih tinggi.

  2. Bagi Guru Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penunjang dan memberikan kontribusi positif guna meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya. Khususnya peningkatan kemampuan guru dalam memberikan materi tentang mengarang dan dapat memberikan dampak yang kontruktif untuk mengoreksi diri atas kekurangan-kekurangan guru pada umumnya, khususnya tentang pengajaran mengarang agar menemukan cara-cara yang lebih baik.

  3. Bagi peneliti lain, penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan penggunaan media gambar berseri pada kegiatan mengarang.

  4. Untuk perpustakaan sekolah, laporan penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh teman-teman guru sebagai contoh penelitian tindakan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  F. Variabel Penelitian Pada PTK ini ada dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

  Variabel bebasnya adalah Penggunaan Media Gambar Berseri, sedangkan variabel terikatnya adalah peningkatan kemampuan mengarang siswa kelas III SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan kemampuan mengarang siswa kelas III dipengaruhi oleh penggunaan media gambar berseri dalam proses pembelajaran.

  G. Batasan Istilah

  Untuk menghindari penafsiran yang salah sehingga dapat menimbulkan ketidakjelasan dalam penelitian, maka diuraikan beberapa istilah. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Menulis adalah suatu proses kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami

  2. Mengarang adalah melukiskan pikiran dan perasaan dengan cara yang teratur dan dituliskan dalam bahasa tulisan. (Kamus Umun Bahasa Indonesia W.J.S Poerwadarminta 1984 : 619)

  3. Media Gambar Berseri adalah media berupa gambar yang digunakan dalam upaya menyusun atau menulis karangan dengan menerjemahkan isi pesan visual (gambar seri) ke dalam wujud atau bentuk bahasa lain. (Kamus besar Bahasa Indonesia edisi ke 2 tahun 1989: 165)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Menulis Karangan 1. Pengertian Menulis Pengertian menulis lebih banyak dikaitkan dengan suatu aktivitas

  penulisan cerita fiksi seperti cerpen, puisi, novel, maupun drama. Padahal kegiatan menulis atau mengarang sebenarnya mencakup pengertian yang luas, yakni bagaimana seseorang menuangkan gagasan, pikiran, ataupun idenya secara terstruktur dan terarah dalam bentuk tulisan.

  Menulis memiliki dua pengertian, yaitu pengertian sempit dan pengertian luas. Dalam pengertian sempit menulis berarti membuat huruf, angka- angka dan tanda baca. Adapun pengertian luas, menulis merupakan padanan istilah mengarang (Gunawan, dkk 1997: 12). Menurut Henry Guntur Tarigan (1982: 3), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

  Slamet (2008: 96) mengatakan bahwa menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. Melalui tulisan, seseorang dapat mengungkapkan buah pikirannya (Gie, 2002: 9). Buah pikiran dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan, sampai pengungkapan perasaan seseorang. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menulis, seseorang dilatih untuk menghubungkan gagasan yang satu dengan yang lain, merencanakan kerangka uraian yang sistematis dan logis, serta menimbang- nimbang kata yang tepat. Apabila kegiatan menulis dilakukan terus menerus, daya pikir, kemampuan, dan kemampuan khayal, sampai tingkat kecerdasan seseorang akan bertambah.

  Dengan demikian, keterampilan menulis merupakan suatu kemampuan menyampaikan pikiran dengan menerapkan ejaan setelah mengenal huruf, dirang- kai menjadi kata, kemudian kalimat, lalu menjadi paragraf dan akhirnya menjadi wacana yang menjadi alat komunikasi dalam bahasa tulis (Keraf, 1987: 1).

2. Pengertian mengarang

  Mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengumpulkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami (The Liang Gie, 1992: 17). Dalam proses mengarang setiap ide perlu dilibatkan pada suatu kata, kata dirangkai menjadi sebuah kalimat membentuk paragraf, dan paragraf akhirnya mewujudkan sebuah karangan. Sedangkan karangan merupakan hasil dari kegiatan mengarang, yaitu perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain.

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah kegiatan menulis yang tersusun dengan teratur dari kata, kalimat, sampai paragraf yang saling berhubungan dan merupakan kesatuan yang utuh, dengan maksud menceritakan kejadiaan atau peristiwa dan tujuan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan pada beberapa pandangan tentang pengertian menulis dan mengarang di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa menulis karangan adalah suatu proses kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.

3. Tujuan Menulis Karangan

  Tarigan (1992: 9) mengungkapkan tujuan-tujuan pembelajaran menulis di sekolah, sebagai berikut.

  a. Pembelajaran menulis dapat membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka. Hal ini dapat diwujudkan dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan menulis b. Melalui pembelajaran menulis, para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan.

  c. Para siswa dapat menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis d. Pembelajaran menulis dapat mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud melalui sejumlah cara dan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas ( Peck dan Schulz, 1969 : 67 )

  Tujuan menulis yang perlu diperhatikan, bukan hanya memupuk pengetahuan dan keterampilan menulis tetapi juga harus memupuk jiwa estetis, informatif, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  persuasif (Supriyadi, Eues Nuraeni, H. Alam Sutanjaya, Mien Rumini, 1994: 270).

  Wadyamartaya (1978: 13) membedakan tujuan mengarang menjadi tiga macam yaitu : a. memberitahu, memberi informasi karangan khusus ditujukan pada pikiran untuk menambah pengetahuan, mengajukan pendapat, dan mengupas persoalan.

  b. menggerakkan hati, menggetarkan perasaan, mengharukan, untuk menggugah perasaan, untuk mempengaruhi, mengambil hati, dan membangkitkan simpati.

  c. campuran dari kedua hal di atas, yaitu memberi tahu sehingga mempengaruhi.

  Berdasarkan pada beberapa pendapat di atas, tujuan pembelajaran menulis karangan di Sekolah Dasar adalah agar siswa mampu menulis berbagai jenis tulisan serta mampu mengkomunikasikan tulisan itu kepada orang lain. Tujuan menulis secara umum adalah memberitahu atau memberi informasi yang disampaikan dalam bahasa tulis kepada orang lain atau masyarakat pembaca untuk dipahami.

4. Manfaat Menulis Karangan

  Bernard Perey (dalam The Liang Gie, 2002: 21-22) dalam bukunya The Power of Creative Writing (1081) berpendapat bahwa manfaat menulis sebagai sarana untuk pengungkapan diri, pemahaman, membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengembangkan kepuasan pribadi, kebangsaan, dan suatu perasaan bangga diri, suatu sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penerapan terhadap lingkungan sekeliling seseorang, suatu sarana untuk keterlibatan secara bersemangat dan bukannya penerimaan yang pasrah, suatu sarana untuk mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa.

  Tarigan (2008: 22) menyatakan bahwa pada prinsipnya manfaat menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung yang terjadi komunikasi searah antara penulis dan pembaca. Menulis itu penting dan besar manfaatnya bagi kehidupan seseorang.

  Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura Ridwan (1990: 1-2) menyatakan bahwa ada delapan manfaat menulis, yaitu dapat: a. Mengenali kemampuan dan potensi jiwa dirinya.

  b. Mengembangkan berbagai gagasan.

  c. Menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis.

  d. Terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkan secara tersurat.

  e. Meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif.

  f. Lebih mudah memecahkan permasalahan dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkrit.

  g. Terdorong untuk terus belajar secara aktif.

  h. Berpikir dan berbahasa secara tertib dan teratur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis karangan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung antara penulis dan pembaca, serta dapat mengembangkan gagasan dan berpikir kreatif untuk mengumpulkan informasi.

5. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembelajaran Menulis Karangan

  Proses mengarang adalah proses menggunakan bahasa yang dituliskan. Oleh karena itu, bahasa dalam kegiatan menulis karangan harus jelas.

  Kejelasan bahasa dalam kegiatan menulis karangan amat penting untuk mudah dipahami oleh pembaca. Supaya seseorang dapat mengarang diperlukan kecakapan pemakaian bahasa. Sehubungan dengan ini, kecakapan pemakaian bahasa perlu dibiasakan kepada anak didik. Dengan demikian, siswa akan memperoleh kemampuan berbahasa tulis atau mengarang dengan tepat dan cermat.

  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan menulis karangan adalah sebagai berikut.

  a. Penentuan pikiran utama Salah satu ciri utama tulisan yang baik adalah adanya kesatuan gagasan antar paragrafnya. Sebuah tulisan ( karangan ) akan menjadi jelas jika mempunyai kesatuan, yaitu semua detail yang berupa contoh, alasan ataupun fakta yang digunakan harus tidak menyimpang dari pikiran utama.

  Ahmadi (1991: 13) mengemukakan, pikiran utama adalah pengendali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  akan menyimpang dari karangan tersebut, ditulis dalam bentuk paragraf dan tiap paragraf mempunyai pikiran utama. Pikiran utama yang paling baik diletakkan pada kalimat pertama dalam sebuah paragraf.

  b. Pembentukan Paragraf Agar sebuah karangan mudah ditangkap dan jelas, perlulah disusun suatu paragraf. Paragraf merupakan suatu pikiran atau perasaan yang tersusun teratur berupa kalimat-kalimat dan berfungsi sebagai bagian dari suatu satuan yang lebih besar ( Paragraf biasa tersusun dari beberapa buah kalimat yang saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh untuk menyampaikan suatu maksud ).

  Dengan demikian, untuk membuat suatu paragraf yang baik, kalimat- kalimat yang disusun hendaknya bertalian arti sehingga arti atau maksud tersebut menjadi jelas. Dalam hal ini anak didik dilatih menyusun paragraf secara teratur dalam bahasa tulis. Kalimat yang bertalian arti, yaitu dalam satu paragraf kalimat- kalimatnya bahu-membahu, bekerja sama untuk menerangkan suatu pokok pembicaraan.

  c. Penulisan Kalimat Kalimat dalam karangan harus jelas dan mudah dipahami, karena kalimat tertulis dalam beberapa hal tidak sama dengan kalimat tutur. Kalimat yang jelas dan terang dalam bahasa percakapan ( tutur ) tidak selamanya jelas dan terang, juga apabila dituliskan, sebab intonasi dalam bahasa tutur sulit untuk diterjemahkan dalam bahasa tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kalau kita perhatikan, dalam setiap kalimat pada suatu karangan pada dasarnya kalimat itu disusun oleh unsur-unsur yang membentuknya. Unsur-unsur kalimat itu adalah kata-kata yang membentuk kalimat. Bagian-bagian kalimat sering disebut konstituen. Bagian-bagian kalimat tersebut antara lain sebagai berikut :

  1) Subjek Subjek kalimat sangat menentukan kejelasan makna sebuah kalimat. Subjek kalimat yang posisinya kurang tepat dalam kalimat, menyebabkan kekaburan makna kalimat tersebut. Fungsi subjek dalam kalimat biasanya dapat diketahui dengan jalan mengajukan pertanyaan apa, atau siapa yang dibicarakan dalam karangan. 2) Predikat

  Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit. Predikat juga sangat menentukan kejelasan makna sebuah kalimat. Ciri-ciri umum predikat terletak di belakang subjek serta berbentuk verbal atau kata kerja.

  3) Objek Kehadiran objek dalam kalimat tergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Objek pada umumnya berbentuk nominal atau kata benda, atau dibelakang kata tugas “ oleh “ dalam kalimat pasif.

  4) Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Letak keterangan dalam sebuah kalimat biasanya bebas dan cakupan semantis keterangan lebih kuat, yaitu membentuk unsur kalimat atau seluruh kalimat. Keterangan tidak wajib hadir dalam sebuah kalimat. Bagian keterangan dalam kalimat bahasa Indonesia menyatakan banyak makna, namun yang sering ditemukan dalam pemakaian bahasa sehari-hari adalah keterangan waktu, keterangan tempat, keterangan tujuan, keterangan instrumental. 5) Penggunaan tanda baca

  Karangan selalu berupa bahasa yang tertulis. Dalam beberapa hal bahasa tertulis tidak sama dengan bahasa lisan. Banyak alat-alat bahasa seperti lagu, jeda, tinggi rendah suara, tekanan suara, sukar digambarkan dalam bahasa tulis. Untuk melengkapi kekurangan itu, maka dibuatlah tanda baca. Tanda baca membantu menjelaskan maksud atau makna. Dengan tanda baca penulis dapat menyampaikan maksudnya dengan lebih jelas, sehingga pembaca pun dapat menangkap maksud kalimat dengan lebih mudah. Oleh karena itu, makna tanda baca tidak boleh diabaikan dalam tulis menulis.

6. Jenis Karangan

  Menurut bentuknya, karangan dapat digolongkan menjadi empat jenis yaitu: narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi (The Liang Gie, 1992: 23).

  Menurut Keraf (2006: 136), Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  telah terjadi. Karangan narasi didasarkan atas perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam. Ciri-ciri karangan narasi menurut Keraf (2000:136) yaitu: a. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.

  b. Dirangkai dalam urutan waktu

  c. Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi? d. Ada konfliks.

  Karangan deskripsi menurut Keraf (1981: 93) merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dari obyek yang sedang dibicarakan. Karangan ini menggambarkan keadaan sebenarnya sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dipahaminya itu sesuai dengan pikiran penulisnya. Karangan ini bermaksud menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu, dengan kesan utama sebagai pengikat semua kesan yang dilukiskannya. Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : menggambarkan atau melukiskan sesuatu, penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera, membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

  Menurut Natia (1983: 20) karangan eksposisi adalah karangan yang berisi penjelasan, keterangan, atau pengembangan gagasan. Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pengetahuan tambahan bagi pembaca. Karangan ini berusaha menyampaikan fakta-fakta secara teratur, logis, dan bertautan dengan maksud untuk menjelaskan suatu ide, istilah, masalah, proses, unsur-unsur sesuatu, hubungan sebab akibat, dan sebagainya. Langkah menyusun eksposisi antara lain : menentukan topik/ tema, menetapkan tujuan, mengumpulkan data dari berbagai sumbe, menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih, mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

  Gorys Keraf (1997: 3) berpendapat bahwa argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan pendapat tersebut. Sabarti Akhadiah (1997: 48) menyatakan bahwa argumentasi merupakan corak karangan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pikiran, pendapat atau sikap penbaca sehingga dia mempercayai dan menyetujui, dan akhirnya berperilaku seperti yang diharapkan oleh penulis. Karangan argumentasi merupakan karangan yang berisi tentang opini, untuk meyakinkan pembaca. Tujuan karangan argumentasi adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Ciri-ciri karangan argumentasi yaitu : menjelaskan pendapat agar pembaca yakin, memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar atau grafik, menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, atau penelitian, dan bagian penutup berisi kesimpulan.

  Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tulisan argumentasi adalah tulisan yang bertujuan menyakinkan pendapat atau pikiran pembaca agar dapat menerima apa yang dikemukakan seperti yang diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  oleh penulisnya. Dalam hal ini arti argumentasi adalah pemikiran logis, yaitu makin kuat landasannya, semakin baik pula wujud argumentasi yang diutarakannya.

B. Pembelajaran Menulis Karangan di SD

  Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran menulis merupakan salah satu aspek pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. “Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan (dan keterampilan) berbahasa paling akhir dikuasai siswa yaitu bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca”. (Burhan Nurgiyantoro, 2001: 296).

  Pembelajaran menulis bersifat sangat kompleks, memerlukan waktu, urutan tertentu, dan prinsip-prinsip tertentu pula. Kemampuan menulis pun sangat diperlukan oleh semua orang, baik dalam kehidupan di masyarakat ataupun di sekolah. Para siswa memerlukan kemampuan menulis untuk menyampaikan ide dan gagasan dalam berbagai bentuk dan ragam tulisan serta tujuan yang berlainan. Keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolah banyak ditentukan kemampuannya dalam menulis. Oleh karena itu, pembelajaran menulis mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pendidikan dan pengajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  “Keterampilan menulis harus dikuasai oleh anak sedini mungkin dalam kehidupannya di sekolah”. (Syafi’e dalam St. Y. Slamet, 2008: 169).

  Bentuk pembelajaran kemampuan menulis di SD dijabarkan dalam bentuk standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu SK 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi dan KD 4.1 menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Standar kompetensi tersebut merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia khususnya pada kemampuan menulis. Standar kompetensi ini bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam kegiatan menulis guru harus dapat membuat siswa untuk mengungkapkan gagasan melalui media tulis dengan menggunakan tanda baca, struktur, ejaan yang benar, kalimat yang runtut sehingga dapat membuat paragraf yang baik.

C. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media

  Kata Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medius, yang berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’ ( Arsyad, 2009: 3 ).

  Menurut Gerlach dan Ely (dalam Azhar Arsyah, 2009: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar dan atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas dapat berupa benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan guru dalam menyampaikan materi dapat dibantu dengan menghadirkan media, sebagai perantara kerumitan materi yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.

  Penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahasa dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Dengan demikian, apabila tingkatan SD yang siswanya belum mampu berfikir abstrak, masih berfikir kongrit, keabstrakan bahan pelajaran dapat dikongritkan dengan kehadiran media, sehingga anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran daripada tanpa bantuan media. Media adalah alat bantu yang tidak bernyawa. Alat ini bersifat netral, peranannya akan sangat terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan bahwa pemilihan media pengajaran haruslah jelas dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan., apabila diabaikan media pengajaran bukannya membantu proses belajar mengajar, tetapi menjadi penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.

  Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran, sehingaga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.

2. Fungsi Media Pembelajaran

  Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Hamalik ( dalam Azhar Arsyad, 2009:15 ) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Fungsi media dalam proses pembelajaran antara lain:

  a. Media dapat memperjelas penyajian pesan sehingga tidak terjadi verbalisme dalam pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Media dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan gambar, kejadian di masa lalu bisa ditampilkan lewat rekaman film, dan konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, dan lain-lain) bisa divisualisasikan dalam bentuk film

  c. Media dapat mengatasi sikap pasif siswa karena menimbulkan semangat belajar, memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan dan kenyataan

  d. Media dapat mengatasi masalah perbedaan latar belakang pengalaman siswa karena memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama (Sadiman, 2009: 17-18) 3.

   Kriteria Pemilihan Media

  Azhar Arsyad (2009: 75) mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pelajaran, sebagai berikut: a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

  b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran. Adanya media bahan pelajaran lebih mudah dipahami siswa.

  c. Media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhana dan praktis penggunaannya.

  d. Guru terampil dalam menggunakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  e. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

  f. Sesuai dengan tarap berpikir siswa.

  4. Media Gambar Seri sebagai Salah Satu Media Pembelajaran

  Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja (Sadiman, 1996: 29). Media gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa serta ukurannya relatif terhadap lingkungan.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009.

0 0 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 1 14

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI

0 0 11

PENGARUH MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SD NEGERI TENGKET 03 BANGKALAN TAHUN PELAJARAN 20162017 Tesis

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PILIHAN KATA DAN KALIMAT YANG TEPAT DI KELAS III A2 SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20082009 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI

0 0 90

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 114

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SPASIAL, SUBJEKTIF, DAN OBJEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS V SD BOPKRI WIROBRAJAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 147

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL GAMBAR SERI SISWA KELAS III B SD KANISIUS DEMANGAN BARU 1 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD KANISIUS KEMBARAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011 2012

0 0 158

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS IV SD NEGERI KLEDOKAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 20112012

0 1 237