Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran cerna - USD Repository

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PERESEPAN KASUS PEDIATRI DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA YANG MENERIMA RESEP RACIKAN PERIODE JULI 2007 (Kajian Kasus Gangguan Sistem Saluran Cerna) SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Farmasi

  Oleh : Amanda Marselin NIM : 048114022 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup”

(Yohanes 14 : 6)

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, perlindungan dan kasih

sayang-Nya

Kedua orang tuaku atas semua kasih sayang, doa, perjuangan,

dan pengorbanannya

Almamaterku

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Prakata

  Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi Peresepan Kasus Pediatri di Bangsal Anak

  

Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang Menerima Resep Racikan Periode

Juli 2007 (Kajian Kasus Gangguan Sistem Saluran Cerna)” ini dengan baik.

  Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukanlah sesuatu hal yang mudah, banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Bethesda.

  2. Rita Suhadi M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan dukungan dalam proses penyusunan skripsi.

  3. Aris Widayati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.

  4. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. yang telah bersedia menjadi dosen penguji serta memberikan saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.

  5. Dra. L. Endang Budiarti, M.Pharm., Apt. yang telah bersedia menjadi dosen penguji serta memberikan bimbingan selama penulis melakukan pengambilan data untuk penelitian ini.

  6. Ibu Wiwin beserta semua perawat yang bertugas di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuan selama proses pengambilan data penelitian ini.

  7. Kepala dan staf Instalasi Rekam Medik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta atas bantuan yang diberikan selama penulis melakukan pengambilan data

  8. Ayahanda Benny Heimbach dan Ibunda Cecilia Linggawati yang telah membesarkan dan mendidik penulis, selalu memberikan kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta doa yang tulus sepanjang hidup penulis.

  9. Adikku tersayang Rinaldo yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

  10. Mas Agus yang dengan setia menemani penulis, selalu memberikan doa dan dukungan selama proses penyusunan skripsi ini.

  11. Wiwid, Octav, Pipit, Reni, Made, Rina, Atin, Retry, atas persahabatan, kekompakan dan dukungannya selama ini.

  12. Novi atas kebersamaan, bantuan, dan semangat selama menjalani kuliah dan penyusunan skripsi ini. Kita memang selalu senasib.

  13. Wida, Sisca, Anna, Rissa, Nur, Henny, Bosco, Limdra, Rosa, Sisil dan semua teman-teman kelas FKK 2004 atas kebersamaan dan dukungannya selama ini.

  14. Tata dan Erline atas kerjasama, dukungan dan semangat kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15. Mbak Dhian, Mas Yoyok, Mas Rinto, Mas Andri, Amrih, Galuh, Desta, Meta, Angger, Mbak Dita, Clara, Mas Dita, semua teman-teman Mudika Gonzaga yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis. Mas Badrun terima kasih terjemahannya.

  16. Mbak Etty, Mbak Anis, dan Elina atas dukungan dan doa kepada penulis.

  Mbak Etty terima kasih jawaban tugasnya.

  17. Mbak Tatik yang selalu menemani dan memberikan dukungan kepada penulis.

  18. Kak Rosa yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis. Terima

  19. Mbak Isye, Mas Ardi, dan si kecil Grace yang selalu memberikan dukungan dan doa untuk penulis.

  20. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Akhirnya, penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Keterbatasan pikiran, waktu, dan tenaga membuat penulisan skripsi ini tidak sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini lebih baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta,

  29 Januari 2008 Penulis

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Pasien pediatri merupakan kelompok pasien yang rentan terhadap terjadinya adverse drug reaction (ADR). Kelompok pasien pediatri sulit menerima bentuk sediaan obat padat sehingga harus digerus atau diracik. Proses peracikan dapat mengakibatkan perubahan sifat dan terjadinya interaksi obat. Gangguan sistem saluran cerna merupakan kasus yang banyak terjadi di bangsal anak RS Bethesda Yogyakarta.

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui latar belakang penggunaan resep racikan oleh dokter, apoteker, perawat, dan orang tua pasien, mengetahui profil kasus meliputi umur, jenis kelamin, dan diagnosis utama, mengetahui pola peresepan racikan dan non racikan, serta mengetahui kerasionalan dan dampak terapi kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 (kajian kasus gangguan sistem saluran cerna). Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental rancangan

  Seluruh kasus yang menerima resep racikan sebanyak 99 kasus. Kasus terbanyak berumur 1 bulan-2 tahun (50,5%), jenis kelamin terbanyak laki-laki (59,6%), jumlah racikan terbanyak yang diterima sebanyak satu jenis racikan (54,4%). Golongan obat non racikan yang digunakan antara lain obat antiinfeksi, kortikosteroid, antihistamin, analgesik, obat gangguan saluran cerna, obat gangguan saluran nafas, obat gangguan sistem saraf pusat, serta nutrisi dan darah.

  Jumlah kasus gangguan saluran cerna sebanyak 32 kasus. Jenis drug

  

related problem yang terjadi, yaitu: interaksi obat sebanyak 24 kasus, obat tanpa

  indikasi 31 kasus, dosis terlalu tinggi sebanyak 2 kasus, dan dosis terlalu rendah sebanyak 11 kasus. Kasus terbanyak menjalani rawat inap selama 3-5 hari. Sebagian besar kasus pulang dengan kondisi klinis yang membaik.

  Kata kunci : pasien pediatri, resep racikan, saluran cerna, DRP

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT

  Pediatric patient are a group of patient who is susceptible toward adverse drug reaction (ADR). Group of pediatric patient have difficulty to accept a kind of solid dosage form then it must be grind or compound. The process of compound can cause characteristic change and drug interaction. Gastrointestinal system disorder is a case that often happens at pediatric ward Bethesda Hospital Yogyakarta.

  The objective of this study is to identify the medical doctors, pharmacists, nurses, and patient parents background for the using of compound prescription, to identify the case profiles such as age, gender, and main diagnosis, to identify the prescription pattern of compound and non compound prescription, and to identify the rationally and the effect of therapy on pediatric cases in pediatric ward of Bethesda Hospital Yogyakarta that receive compound prescription on July 2007 period (case studies of gastrointestinal system disorder). evaluative research which have prospective characteristic.

  All case which accepts compound prescription is 99 cases. The most frequency case between 1 month-2 year (50.5%), the most gender is male (59.6%), the amount of most prescription accepted as many as one prescription type (54.4%). Group of non prescription medicine that utilize are anti infection, corticosteroid, antihistamine, analgesic, gastrointestinal system disorder medicine, respiratory disorder medicine, central nervous system disorder medicine, also nutrition and blood medicine.

  The total of gastrointestinal system disorder case is 32 cases. The type of drug related problem that happen which is drug interaction 24 cases, unnecessary drug therapy 31 cases, dosage too high 2 case, and dosage too low 11 cases. The most cases undergo stay overnight treatment for 3-5 days. Mostly, the cases return home with good clinical condition.

  Key word: pediatric patient, compound prescription, gastrointestinal, DRP

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.............................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v PRAKATA............................................................................................................. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ ix

  INTISARI............................................................................................................... x

  

ABSTRACT ............................................................................................................. xi

  DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL.................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ............... xix DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

  1. Permasalahan ................................................................................. 3

  2. Keaslian penelitian ......................................................... ............... 4

  3. Manfaat penelitian.......................................................................... 4

  B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum ................................................................................. 5

  2. Tujuan khusus ................................................................................ 5

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Peresepan Kelompok Anak .................................................................. 6 B. Anatomi dan Fisiologi Saluran Cerna .................................................. 8 C. Drug Related Problems (DRPs) .......................................................... 9

  1. Definisi dan jenis ........................................................................... 9

  2. Interaksi obat.................................................................................. 11

  D. Diare Akut............................................................................................ 12

  1. Definisi........................................................................................... 12

  2. Epidemiologi .................................................................................. 12

  3. Etiologi........................................................................................... 12

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Patofisiologi ................................................................................... 13

  5. Manifestasi klinik........................................................................... 14

  6. Langkah pencegahan ..................................................................... 15

  E. Diare Disentri ....................................................................................... 15

  1. Definisi........................................................................................... 15

  2. Epidemiologi .................................................................................. 16

  3. Etiologi........................................................................................... 16

  4. Patofisiologi ................................................................................... 16

  5. Manifestasi klinik........................................................................... 17

  F. Penatalaksanaan Terapi........................................................................ 17

  1. Tujuan terapi .................................................................................. 17

  2. Sasaran terapi ................................................................................. 17

  3. Terapi ............................................................................................. 18

  G. Keterangan Empiris.............................................................................. 19

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 20 B. Definisi Operasional ............................................................................ 20 C. Subyek Penelitian................................................................................. 23 D. Bahan Penelitian................................................................................... 23 E. Lokasi Penelitian.................................................................................. 23 F. Tata Cara Penelitian ............................................................................. 24

  1. Tahap orientasi ............................................................................... 24

  2. Tahap pengambilan data ................................................................ 24

  3. Tahap penyelesaian data ................................................................ 25

  G. Tata Cara Analisis Hasil....................................................................... 25

  H. Kesulitan penelitian.............................................................................. 27

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Latar Belakang Penggunaan Resep Racikan........................................ 28

  1. Dokter............................................................................................. 28

  2. Apoteker......................................................................................... 29

  3. Perawat........................................................................................... 30

  4. Orang tua pasien............................................................................. 31

  d) Analgesik ................................................................................. 40

  E. Rangkuman pembahasan...................................................................... 58

  2. Dampak terapi ................................................................................ 57

  1. Drug related problem (DRP) ......................................................... 44

  D. Drug Related Problem (DRP) dan Dampak Terapi ............................. 44

  h) Obat nutrisi dan darah .............................................................. 43

  g) Obat gangguan sistem saraf pusat ............................................ 42

  f) Obat gangguan saluran cerna ................................................... 42

  e) Obat gangguan saluran nafas ................................................... 41

  c) Antihistamin............................................................................. 40

  B. Profil Kasus Pediatri yang Menerima Resep Racikan ......................... 31

  b) Kortikosteroid .......................................................................... 39

  a) Antiinfeksi................................................................................ 38

  2. Kelas terapi obat non racikan......................................................... 38

  1. Jenis resep racikan ......................................................................... 35

  C. Pola Peresepan Kasus yang Menerima Resep Racikan........................ 35

  3. Berdasarkan diagnosis utama ......................................................... 33

  2. Berdasarkan jenis kelamin ............................................................. 33

  1. Berdasarkan kelompok umur ......................................................... 32

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 61 B. Saran..................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 63 LAMPIRAN........................................................................................................... 65 BIOGRAFI............................................................................................................. 106 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Tabel I Penyebab-penyebab drug related problems (DRPs)............................ 10 Tabel II Tingkat signifikansi interaksi obat ....................................................... 11 Tabel III Terapi cairan untuk pengobatan dehidrasi ........................................... 18 Tabel IV Pengelompokkan umur kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 ................................. 32

  Tabel V Pengelompokkan jenis kelamin kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 .................................. 33

  Tabel VI Pengelompokkan diagnosis utama kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 .................................. 34

  Tabel VII Jenis resep racikan yang digunakan pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima satu jenis racikan periode Juli 2007 ........................... 35

  Tabel VIII Jenis resep racikan yang digunakan pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima dua jenis racikan periode Juli 2007 ............................ 36

  Tabel IX Jenis resep racikan yang digunakan pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima tiga jenis racikan periode Juli 2007............................ 37

  Tabel X Jenis resep racikan yang digunakan pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima empat jenis racikan periode Juli 2007 ........................ 38

  Tabel XI Golongan dan jenis obat antiinfeksi pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 .................................. 39

  Tabel XII Golongan dan jenis obat kortikosteroid pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 .................................. 40

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel XIII Golongan dan jenis obat antihistamin pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 .............................. 40

  Tabel XIV Golongan dan jenis obat analgesik pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 ............................... 41

  Tabel XV Golongan dan jenis obat gangguan saluran nafas pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 ........... 41

  Tabel XVI Golongan dan jenis obat gangguan saluran cerna pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 ........... 42

  Tabel XVII Golongan dan jenis obat gangguan sistem saraf pusat pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 ........... 43

  Tabel XVIII Golongan dan jenis obat nutrisi dan darah pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 ............................... 43

  Tabel XIX Kelompok kasus DRP dosis terlalu rendah pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 ............................. 45

  Tabel XX Kelompok kasus DRP obat tanpa indikasi pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 ............................. 46

  Tabel XXI Kelompok kasus DRP interaksi obat pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 ............................. 48

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel XXII Kelompok kasus DRP dosis terlalu tinggi pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 .......................... 49

  Tabel XXIII Contoh kasus DRP pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 .......................... 50

  Tabel XXIV Contoh kasus DRP pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 .......................... 51

  Tabel XXV Contoh kasus DRP pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 .......................... 52

  Tabel XXVI Contoh kasus DRP pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli2007 ........................... 53

  Tabel XXVII Contoh kasus DRP pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 .......................... 54

  Tabel XXVIII Contoh kasus DRP pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 .......................... 55

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel XXIX Contoh kasus DRP pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 .......................... 56

  Tabel XXX Kondisi keluar pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna periode Juli 2007 .......................... 57

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Anatomi saluran cerna.................................................................... 8 Gambar 2 Persentase jenis resep racikan kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 ............................ 37

  Gambar 3 Jumlah kasus DRP pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna ............... 57

  Gambar 4 Lama rawat inap kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 dengan diagnosis utama gangguan sistem saluran cerna ............... 58

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Data rekam medis kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007...................................................... 65

  Lampiran 2 Rangkuman hasil wawancara dengan Apoteker Rawat Inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta................................................ 97

  Lampiran 3 Rangkuman hasil wawancara dengan Orang Tua Pasien Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 ............................ 98

  Lampiran 4 Rangkuman hasil wawancara dengan Perawat yang bertugas di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta .................... 100 Lampiran 5 Rangkuman hasil wawancara dengan Dokter yang bertugas di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta .................... 101 Lampiran 6 Daftar nama obat yang digunakan pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan periode Juli 2007...................................................... 102

  Lampiran 7 Pemeriksaan feses rutin pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan periode Juli 2007...................................................... 104

  Lampiran 8 Pemeriksaan Mikrobiologi pada Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007................................................... 105

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasien pediatri adalah salah satu kelompok populasi yang rentan terhadap

  

adverse drug reaction (ADR). Suatu penelitian di beberapa rumah sakit di USA

  menunjukkan sejumlah pasien pediatri harus menjalani rawat inap karena ADR penggunaan obat meskipun persentasenya tidak sebesar kejadian pada orang tua menyebutkan efek samping akibat penggunaan obat pada anak di bawah 2 tahun menimbulkan tingkat kematian yang cukup besar (Moore, Weiss, Kaplan, dan Blaidel, 2002).

  Pada pasien pediatri umumnya sulit menerima bentuk sediaan obat padat sehingga bentuk sediaan obat padat tersebut baik dalam sediaan tunggal maupun campuran digerus menjadi bentuk serbuk (puyer). Sebagian besar obat hasil racikan yang digunakan di rumah sakit di Indonesia tidak dilakukan pengujian baik kualitatif maupun kuantitatif, sehingga belum ada jaminan keamanan dan khasiat penggunaannya. Dari sisi farmasetik obat jadi merupakan produk akhir yang berarti tidak layak untuk direformulasikan kembali terlebih bila dicampur dengan obat jadi lainnya.

  Dalam proses peracikan juga dapat terjadi interaksi obat yang mengakibatkan perubahan sifat fisika, kimia dan klinis dari obat tersebut.

  Perubahan sifat fisika yang dapat terjadi ialah stabilitas sediaan, sedangkan untuk

  2

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengetahui perubahan sifat kimia dapat dilakukan dengan pengujian kadar zat aktif dalam sediaan racikan tersebut. Selain itu, juga muncul masalah dalam hal khasiat dan keamanan obat, misalnya timbulnya efek toksik obat, berkurangnya dosis obat, dan lainnya.

  Gangguan sistem saluran cerna terutama diare merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh pasien pediatri. Di negara berkembang, diare adalah penyebab utama penyakit dan kematian pada anak-anak. Faktor yang mempengaruhi meliputi sanitasi yang buruk, nutrisi yang buruk dan banyak terjadi setiap tahun dan 4 juta kematian disebabkan diare di negara-negara tersebut (Spruill dan Wade, 2005).

  Pada tahun 2006, jumlah penderita diare di Indonesia mencapai 26.000 jiwa, sedangkan Oktober tahun 2007 sudah mencapai 23.000 jiwa, sebagian besar penderita diare tersebut adalah anak-anak (Anonim, 2007). Banyak pasien anak yang mengalami diare dan dirawat di rumah sakit karena keparahan diare yang dialami juga disertai dengan dehidrasi.

  Penelitian ini dilakukan sebagai bentuk kerjasama antara Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dan pihak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dalam rangka peningkatan pelayanan farmasi klinis di rumah sakit. Rumah Sakit Bethesda merupakan rumah sakit swasta tipe utama dengan akreditasi ISO 9000 versi 2001 dan merupakan salah satu rumah sakit swasta terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rumah sakit ini memiliki 8 orang apoteker dan telah mulai menjalankan kegiatan farmasi klinis.

  3

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sediaan racikan juga banyak digunakan dalam pengobatan gangguan sistem saluran cerna pada pasien pediatri yang dirawat di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta untuk beberapa indikasi sesuai kondisi pasien. Melihat fenomena tersebut muncul pertanyaan mengenai kerasionalan terapinya terkait kemungkinan terjadinya drug related problems (DRPs) dan dampak terapi yang dialami pasien, untuk itu perlu dilakukan kajian mengenai evaluasi peresepan obat racikan pada pasien tersebut.

1. Permasalahan

  permasalahan sebagai berikut:

  a. Apakah alasan atau latar belakang pemilihan dan/atau penggunaan sediaan racikan oleh dokter, apoteker, perawat, dan orang tua pasien pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda?

  b. Seperti apakah profil kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan periode Juli 2007 meliputi umur, jenis kelamin, dan diagnosis utama?

  c. Seperti apakah pola peresepan pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan periode Juli 2007 meliputi jenis obat racikan maupun non racikan? d. Seperti apakah kerasionalan dan dampak terapi yang diterima oleh kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan periode Juli 2007 (kajian kasus gangguan sistem saluran cerna) berdasarkan hasil penelusuran pustaka?

  4

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Keaslian penelitian

  Penelitian mengenai Evaluasi Peresepan Kasus Pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang Menerima Resep Racikan Periode Juli 2007 (Kajian Kasus Gangguan Sistem Saluran Cerna) belum pernah dilakukan. Penelitian yang terkait dengan masalah peresepan pada anak telah dilakukan oleh beberapa peneliti lain dengan judul sebagai berikut ini:

  a. Evaluasi Peresepan Obat Bagi Penderita Gastroenteritis Akut Anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih pada Tahun 1998 (Pati, 2000) Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-Desember tahun 2002 (Lestari, 2004)

  c. Pola Pengobatan Penyakit Diare Akut Anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli-Desember Tahun 2004 (Adesispanti, 2006)

  Penelitian tersebut berbeda pada hal tujuan penelitian, waktu penelitian, dan sifat pengambilan data. Pada penelitian yang dilakukan saat ini ingin melihat dan melakukan evaluasi peresepan resep racikan yang dihubungkan dengan adanya drug related problems (DRPs) berdasarkan hasil penelusuran pustaka dengan sifat pengambilan data yang prospektif.

  3. Manfaat penelitian

  Manfaat teoritis penelitian ini, diharapkan dapat menjadi sumber informasi mengenai penggunaan resep racikan pada pasien pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Manfaat praktis penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi dan bahan pertimbangan dalam pemilihan terapi untuk

  5 pasien pediatri, khususnya dalam penggunaan resep racikan demi meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

  Secara umum penelitian ini bertujuan mengkaji peresepan obat pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan periode Juli 2007 (kajian kasus gangguan sistem saluran cerna).

  Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

  a. Mengetahui alasan atau latar belakang pemilihan dan atau penggunaan sediaan racikan oleh dokter, apoteker, perawat, dan orang tua pasien di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

  b. Mengetahui profil kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan periode Juli 2007 meliputi umur, jenis kelamin dan diagnosis utama.

  c. Mengetahui pola peresepan pada kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan periode Juli 2007 meliputi jenis racikan maupun non racikan.

  d. Mengetahui kerasionalan dan dampak terapi yang diterima oleh kasus pediatri di Bangsal Anak Rumah Sakit Bethesda yang menerima resep racikan periode Juli 2007 (kajian kasus gangguan sistem saluran cerna) berdasarkan hasil penelusuran pustaka.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Peresepan Kelompok Anak Menurut The British Paediatric Association (BPA), kelompok anak

  dibagi dalam beberapa kategori menurut perubahan biologis yang terjadi sebagai berikut: 1) neonatus adalah awal kelahiran sampai usia 1 bulan (dengan subseksi tersendiri untuk bayi yang lahir saat usia kurang dari 37 minggu dalam 2 tahun sampai 12 tahun, dengan subseksi bahwa anak usia di bawah 6 tahun memerlukan bentuk sediaan yang sesuai, 4) remaja 12 sampai 18 tahun (Prest, 2003).

  Menurut Ridwan (2007), berdasarkan tumbuh kembangnya umur pada anak-anak dapat dikelompokkan menjadi: 1. masa neonatal (0-4 minggu sesudah lahir) 2. masa bayi (1 bulan-2 tahun) 3. masa pra sekolah (2-6 tahun) 4. masa sekolah (6-12 tahun) 5. masa remaja (12-18 tahun)

  Kelompok anak mempunyai risiko yang cukup tinggi terhadap kejadian

  

medication error . Beberapa faktor berkontribusi terhadap hal tersebut termasuk

  penentuan regimen dosis obat yang terkait dengan berat badan pasien anak, ketersediaan obat-obatan dalam bentuk sirup atau yang sesuai untuk anak,

  7

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hambatan komunikasi dengan pasien anak, kegagalan pemberian obat sesuai dengan aturan pakainya, fungsi fisiologi yang belum optimal terkait dengan

  

adverse drug reaction (ADR) yang kemungkinan muncul dalam proses

  farmakokinetikanya seperti fungsi ginjal dan fungsi hepar (Kaushal, Jaggi, Walsh, Fortescue, dan Bates 2004).

  Dosis pada anak tidak dapat diekstrapolasikan dari dosis dewasa karena anak bukan orang dewasa yang berukuran kecil. Dosis anak harus ditetapkan dengan seksama merujuk pada panduan dosis anak atau dihitung menggunakan pemberian yang diinginkan, usia anak, ketersediaan bentuk sediaan, pengobatan lain yang sedang dijalani dan kondisi penyakit. Rute pemberian secara oral cukup mudah dilakukan dengan bentuk sediaan cair untuk anak yang kurang dari 6 tahun. Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan tablet. Pemberian tablet dengan menggerus harus dipertimbangkan apakah akan merusak tujuan formulasi bentuk sediaannya, misalnya, sustained release atau tablet salut tidak tepat apabila digerus untuk dibuat puyer atau racikan (Prest, 2003).

  Rute pemberian pada pasien anak dapat melalui oral, rektal, inhalasi, kulit (topikal), dan intramuskular. Sebagian besar obat pada anak diberikan melalui rute pemberian oral, meskipun dapat menimbulkan muntah. Bentuk sediaan oral yang digunakan ialah tablet, kapsul, dan sirup. Sebagian besar anak yang berusia 4 tahun ke atas dapat menelan tablet yang berukuran kecil, namun sulit untuk kapsul yang berukuran besar. Tablet dapat dihancurkan menggunakan dua buah sendok dan serbuknya dicampur dengan minuman atau makanan. Tablet

  8

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sustained release tidak boleh dihancurkan, tetapi untuk beberapa kapsul dapat

  dikeluarkan isinya dan dicampur dengan cairan tanpa gula seperti tablet yang dihancurkan (Barnes, Craft, George, Milner, 1987).

   Anatomi dan Fisiologi Saluran Cerna B.

  Sistem pencernaan berhubungan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Seluruh saluran pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel dalam tubuh (Pearce, 2002).

  Gambar 1. Anatomi Saluran Cerna (Wakefield, 2005)

  9

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Proses pencernaan dimulai dari mulut, dalam mulut makanan dikunyah untuk dihaluskan sambil bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase dan ptialin. Selanjutnya oleh gerakan peristaltik, makanan masuk ke lambung melalui esofagus. Kemudian bercampur dengan getah lambung, yang terdiri dari asam hidroklorida dan pepsin. Oleh pengaruh asam ini, pilorus membuka dan menutup secara refleks.

  Makanan yang sudah setengah cair (cimus) melewati pilorus masuk ke dalam usus dua belas jari. Di dalam usus, cimus dinetralisir oleh cairan alkalis dari lemak dibentuk menjadi suatu emulsi cimus dengan garam kolat untuk memudahkan penyerapan oleh usus. Di dalam usus besar bagian air dalam cimus dan garam diserap kembali dan sisanya dikeluarkan melalui dubur sebagai tinja (Heaton dan Lewis, 1997).

   Drug Related Problems (DRPs) C.

1. Definisi dan jenis

  Drug related problems (DRPs) merupakan masalah-masalah yang tidak

  diinginkan yang dialami pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat sehingga dapat mengganggu tercapainya tujuan terapi. Identifikasi DRPs merupakan perhatian dari penilaian dan keputusan akhir yang dibuat dalam tahap proses

  

patient care . Diketahui ada tujuh jenis DRPs yang dapat disebabkan oleh obat

  yang harus dicarikan solusinya dan menjadi tanggung jawab dari pharmaceutical care (Strand, Morley, dan Cipolle, 1998).

  10

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel I. Penyebab-penyebab Drug Related Problems (DRPs) (Strand et al., 1998)

  No Jenis DRPs Kemungkinan penyebab DRPs

  1. Ada obat tanpa indikasi Ada indikasi obat yang sudah tidak valid saat itu (unnecessary drug therapy) Terapi dengan dosis toksik Penggunaan obat lebih dari satu dengan kondisi dapat

menggunakan terapi tunggal

Kondisi pasien lebih baik diterapi non-farmakologi (tanpa obat) Terapi efek samping akibat suatu obat yang sebenarnya dapat digantikan dengan yang lebih aman Kondisi pasien berkaitan dengan penyalahgunaan obat, alkohol, dan merokok

  

2. Butuh tambahan obat Munculnya kondisi medis baru yang membutuhkan tambahan

(need for additional drug obat baru therapy ) Kondisi kronis yang membutuhkan terapi lanjutan secara terus- menerus Terapi untuk mencegah timbulnya resiko atau kondisi medis yang

baru atau terapi profilaksis

Kondisi yang membutuhkan terapi kombinasi

  

3. Pemilihan obat yang salah Obat yang digunakan tidak efektif atau bukan yang paling efektif

(wrong drug) Pasien alergi atau kontraindikasi terhadap obat tersebut Obat efektif tetapi relatif mahal atau bukan yang paling aman Kondisi yang sukar disembuhkan dengan obat tersebut Pasien mengalami infeksi diberi obat yang sudah resisten Terapi untuk mencegah timbulnya resiko atau kondisi medis yang baru

Kombinasi obat yang salah

  

4. Dosis terlalu rendah Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk mendapatkan respon

(dosage too low) pada pasien Konsentrasi obat dalam darah tidak berada pada rentang terapi yang diharapkan Waktu pemberian obat yang tidak tepat, misalnya antibiotik

profilaksis untuk operasi

Obat, dosis, rute, frekuensi pemberian atau formulasi kurang sesuai untuk pasien

  5. Efek samping dan interaksi Obat diberikan terlalu cepat

obat Pasien memiliki reaksi alergi atau idiosinkrasi terhadap obat

(adverse drug reaction) Pasien teridentifikasi memiliki resiko terhadap obat tersebut

Bioavailabilitas obat diubah oleh interaksi dengan obat lain atau makanan Efek obat diubah karena adanya induksi atau inhibisi enzim, serta

pergeseran tempat ikatan

Hasil laboratorium dipengaruhi oleh adanya obat

  6. Dosis terlalu tinggi Dosis terlalu tinggi (dosage too high) Konsentrasi obat dalam darah di atas rentang terapi yang diharapkan Dosis obat dinaikkan terlalu cepat Akumulasi obat karena terapi jangka panjang Obat, dosis, rute, frekuensi pemberian atau formulasi kurang sesuai untuk pasien

  

7. Kepatuhan pasien Pasien gagal menerima obat yang sesuai karena medication error

(compliance) Pasien tidak mematuhi aturan yang ditetapkan baik dengan sengaja maupun karena tidak mengerti Pasien tidak mampu menebus obat karena masalah biaya

  Jenis DRPs ada obat tanpa indikasi dan butuh obat tambahan merupakan DRPs yang berhubungan dengan indikasi. Pemilihan obat yang salah dan dosis

  11

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pemberian yang terlalu rendah berhubungan dengan masalah keefektifan. Efek samping dan interaksi obat serta dosis pemberian yang terlalu tinggi berhubungan dengan masalah keamanan, sedangkan jenis DRPs yang terakhir berhubungan dengan masalah kepatuhan pasien (Strand et al., 1998).

   Interaksi obat 2.

  Tingkat signifikansi interaksi obat berdasarkan pustaka yang digunakan berupa angka 1 sampai 5, dengan tingkatan sebagai berikut:

  Tabel II. Tingkat Signifikansi Interaksi Obat (Tatro, 2001) Tingkat Signifikansi Keparahan Laporan

  1 Berat (major) Terbukti

  2 Sedang (moderate) Terbukti

  3 Ringan (minor) Terbukti

  4 Berat/Sedang (major/moderate) Mungkin terjadi Ringan (minor) Mungkin terjadi

  5 Tidak ada Tidak mungkin terjadi

  Onset terjadinya interaksi obat dapat terbagi menjadi 2, yaitu cepat dan tertunda. Cepat berarti efek akan terjadi selama 24 jam setelah pemberian obat yang berinteraksi, dibutuhkan penanganan segera untuk menghindari efek interaksi obat. Tertunda berarti efek akan terjadi setelah pemberian obat yang berinteraksi selama beberapa hari atau minggu (Tatro, 2001).

  Potensi keparahan interaksi obat penting untuk menilai resiko dan manfaat alternatif terapi, dengan modifikasi dosis dan waktu pemberian obat dapat mengatasi terjadinya efek interaksi obat. Ada 3 tingkat keparahan, yaitu berat (major), sedang (moderate), dan ringan (minor). Tingkat keparahan berat kemungkinan berpotensi menimbulkan kerusakan organ yang permanen. Efek dari tingkat keparahan sedang tergantung dari kondisi klinis pasien, dapat berupa butuh terapi tambahan, rawat inap di rumah sakit, maupun semakin lamanya

  12

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Penatalaksanaan gangguan saluran cerna di RS Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2012 : kajian kemungkinan interaksi obat dan dosis obat.

4 22 126

Analisis penggunaan antibiotik pasien rawat jalan pediatri pada salah satu rumah sakit swasta Klepu, Godean, Yogyakarta periode Juli 2007 - Juni 2008.

1 9 114

Evaluasi medication error resep racikan pasien pediatrik di farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda pada bulan Juli tahun 2007 : tinjauan fase dispensing.

0 1 128

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang menerima resep racikan periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran cerna.

0 3 98

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda yang menerima resep racikan dalam periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran nafas.

0 4 139

Evaluasi penentuan tarif kamar anak : studi kasus pada Rumah Sakit Bethesda - USD Repository

0 0 67

Persepsi dokter apoteker, asisten apoteker, dan pasien mengenai kelengkapan resep dan kemudahan pembacaan tulisan dalam resep [Legibility] di empat rumah sakit umum di Kota Yogyakarta periode Maret-April 2007 - USD Repository

0 1 161

Evaluasi peresapan kasus pediatri di bangsal anak rumah sakit Bethesda yang menerima resep racikan dalam periode Juli 2007 : kajian kasus gangguan sistem saluran nafas - USD Repository

0 0 137

Evaluasi pengendalian intern pembelian obat pada rumah sakit : studi kasus pada RSKIA Wisma Rukti Kebumen - USD Repository

0 1 150

Evaluasi masalah utama kejadian medication errors fase administrasi dan drug theraphy problems pada pasien Rumah Sakit Bethesda Agustus-September 2008 : kajian terhadap obat gangguan sistem saluran urinari - USD Repository

0 0 155