Hubungan antara kecerdasan spiritual dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DAN PROKRASTINASI
AKADEMIK PADA MAHASISWA SKRIPSI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Disusun oleh :
Kornelius Arillavia Hans Hutaarmandau
139114008

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Moto

Satu-satunya cara untuk meramalkan masa depan adalah dengan
menciptakannya.
-Alan Kay-

Karya ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus dan Bunda Maria,
Keluargaku tersayang yang selalu mendoakan dan mendukungku
Kekeasihku tercinta yang selalu memberi support
Dan semua teman-temanku denganberbagai canda dan tawa

iv


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Oktober 2018
Penulis,

Kornelius Arillavia Hans Hutaarmandau

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DAN
PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA SKRIPSI
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
Kornelius Arillavia Hans Hutaarmandau

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dan
prokrastinasi akademik mahasiswa skripsi. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan
negatif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dan prokrastinasi akademik. Metode
pengambilan data dilakukan melalui skala Likert yang disebar secara online dengan menggunakan
Google Formkepada mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
sebanyak 110 orang. Skala kecerdasan spiritual disusun oleh peneliti mengacu pada teori milik
Zohar & Marshall (2000) dan skala prokrastinasi akademik disusun peneliti mengacu pada teori
milik Ferrari, Johnson, & Mc. Cown (1995). Reliabilitas skala penelitian ini menggunakan
koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,901 pada skala kecerdasan spiritual dan 0,948
pada skala prokrastinasi akademik. Teknik analisis dilakukan dengan uji statistik Pearson Product
Moment.Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara
kecerdasan spiritual dan prokrastinasi akademik dengan koefisien korelasi sebesar -0,564
(p=0,000).
Kata Kunci

: Kecerdasan spiritual, prokrastinasi akademik, mahasiswa


vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

THE RELATION BETWEEN SPIRITUAL QUOTIENT AND ACADEMIC
PROCRASTINATION AMONG SENIOR STUDENTS IN FACULTY OF
PSYCHOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY
Kornelius Arillavia Hans Hutaarmandau

ABSTRACT
This research aimed to find the relation between spirituaL quotient and academic
procrastination among senior students. The hypothesis of this research there are significant
negative relation between spiritualquotient and academic procrastination. The data collecting
method was done used Likert Scale that has been distributed online using Google Form among
110 senior students in Faculty of Psychology, Sanata Dharma University Yogyakarta. The
spiritualquotient scale in this research refers to the theory from Zohar & Marshall (2000) and the
academic procrastination scale refers to the theory from Ferrari, Johnson, & Mc. Cown (1995).
The reliability scale used in this research is reliability coefficient Alpha Cronbach which is 0.901
for spiritual quotient scale and 0.948 for academic procrastination scale. The analysis

techniqueused Pearson Product Moment statistic test. The result of this research shows that there
is a significant negtaive relation between spiritual quotient and academic procrastination with
correlation coefficient -0.564 (p=0,000)
Keywords: spiritual quotient, academic procrastination, university students

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat dan
penyertaan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Kecerdasan spiritual dan Prokrastinasi
Akademik Pada Mahasiswa Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta” dengan baik.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Ibu Dr. Titik Kristiani, M.Psi., Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, M.App., Ph.D, selaku Ketua Program
Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3.

Ibu Sylvia Carolina, M. Y. M. S.Psi., M.Psi., dan Bapak Prof. A. Supratiknya,
Ph.D.,selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah mendapingi penulis
menempuh masa studi di Fakultas PSikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

4.


Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing dan memberi
masukan kepada penulis. Terima kasih atas bimbingan dan motivasi yang
selalu diberikan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5.

Bapak Prof. A. Supratiknya, Ph.D. Terima kasih atas segala masukan dan
motivasi kepada penulis. Terima kasih juga atas kesediaan waktu bapak untuk
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Banyak nilai-nilai dan pelajaran
yang dapat saya ambil.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6.

Kedua orang tua penulis, yang selalu memberikan support dan dukungan doa
untuk kelancaran penulisan skripsi ini. Semoga selalu diberikan berkat oleh

Tuhan Yesus Kristus dalam setiap langkah hidup.Selalu ada jawaban atas
setiap doa yang kita panjatkan pada-Nya.

7.

Kepada kedua adikku. Terima kasih atas semangat dan dukungan yang
diberikan kepadaku.

8.

Kepada Paula Dwiyanti yang selalu memberikan semangat, dukungan dan
motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi. Terima kasih atas
waktu, cerita, candatawa, nasehat, dan saran yang telah diberikan padaku.
Sukses untuk karir dan target yang telah kamu rencanakan. God bless you!

9.

Bapak/Ibu dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
mengajar dan membantu penulis untuk menuntut ilmu dari awal semester
hingga sekarang.


10. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi, Bu Nanik, Mas Gandung, Mas Mudji
yang senantiasa membantu saya ketika saya memerlukan bantuan. Terima
kasih atas pelayanan dan bantuan yang telah diberikan. Tuhan memberkati.
11. Teman-teman bimbingan skripsi Koleta, Peni, Estu, Devina, Igma, dan Pipin.
Terima kasih atas dinamika dan kerja sama dalam proses penulisan skripsi.
Terima kasih juga atas saran dan motivasi yang diberikan ketika peneliti
mengalami kesulitan dan juga ketika peniliti mengalami motivasi yang
menurun.
12. Teman-teman sekaligus sahabat dalam kepanitiaan KPU Psikologi 2017 yang
aku banggakan. Terima kasih atas dinamika dan pelajaran yang telah

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
ABSTRAK .............................................................................................................. vi
ABSTRACK ............................................................................................................. vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH .................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii
BAB I: PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10
1. Manfaat Teoritis ........................................................................................ 10

2. Manfaat Praktis ......................................................................................... 10
BAB II: LANDASAN TEORI ................................................................................ 11

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Prokrastinasi .................................................................................................. 11
1. Pengertian Prokrastinasi............................................................................ 11
2. Jenis Prokrastinasi..................................................................................... 13
3. Prokrastinasi Akademik ............................................................................ 13
4. Karakteristik Prokrastinasi Akademik ..................................................... 14
5. Area Prokrastinasi Akademik ................................................................... 16
6. Aspek Prokrastinasi Akademik ................................................................. 17
7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik .................. 20
B. Kecerdasan Spiritual ...................................................................................... 23
1. Pengertian Kecerdasan Spiritual ............................................................... 23
2. Kecerdasan Spiritual Pada Masa Dewasa Awal ....................................... 25
3. Aspek-Aspek Kecerdasan Spiritual ......................................................... 26
4. Fungsi Kecerdasan Spiritual .................................................................... 28
5. Dampak Kecerdasan Spiritual .................................................................. 29
C. Karakteristik Mahasiswa Skripsi ................................................................... 32
D. Dinamika Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual dan Prokrastinasi
Akademik Mahasiswa Skripsi ....................................................................... 33
E. Hipotesis ........................................................................................................ 37
F. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 38
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 39
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 39
B. Identifikasi Variabel Penelitian ..................................................................... 39
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 40

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Prokrastinasi Akademik ............................................................................ 40
2. Kecerdasan Spiritual ................................................................................. 40
D. Subjek Penelitian ........................................................................................... 41
E. Alat Pengumpulan Data ................................................................................. 42
1. Skala Prokrastinasi Akademik ................................................................ 43
2. Skala Kecerdasan Spiritual ..................................................................... 44
F. Validitas dan Reliabilitas AlatUkur ............................................................... 46
1. Uji Validitas .............................................................................................. 46
2. Seleksi Item ............................................................................................... 48
a. Skala Prokrastinasi Akademik ............................................................ 48
b. Skala Kecerdasan Spiritual .................................................................. 51
3. Reliabilitas Alat Ukur ............................................................................... 55
G. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 56
1. Uji Asumsi ................................................................................................ 56
a. Uji Normalitas ...................................................................................... 56
b. Uji Linearitas ........................................................................................ 56
2. Uji Hipotesis ............................................................................................. 57
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 58
A. Pelaksanaan Penelitian................................................................................... 58
B. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................................... 58
C. Deskripsi Data Penelitian .............................................................................. 59
1. Prokrastinasi Akademik ........................................................................... 59
2. Kecerdasan Spiritual ................................................................................ 60

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Hasil Penelitian .............................................................................................. 61
1. Uji Asumsi ................................................................................................ 61
a. Uji Normalitas ...................................................................................... 61
b. Uji Linearitas ........................................................................................ 62
2. Uji Hipotesis ............................................................................................. 63
E. Pembahasan ................................................................................................... 65
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 73
A. Kesimpulan .................................................................................................... 73
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 73
C. Saran .............................................................................................................. 74
1. Bagi Subjek Penelitian .............................................................................. 74
2. Bagi Peneliti Selanjutnya .......................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 76
LAMPIRAN ............................................................................................................ 80

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sebaran Aitem Skala Prokrastinasi Sebelum Uji Coba .......................... 43
Tabel 3.2 Sebaran Aitem Skala Kecerdasan Spiritual Sebelum Uji Coba ............. 45
Tabel 3.3 Persebaran Skala Prokrastinasi Setelah Uji Coba................................... 49
Tabel 3.4 Skala Prokrastinasi Yang Digunakan Dalam Penelitian ........................ 50
Tabel 3.5 Persebaran Skala Kecerdasan Spiritual setelah Uji Coba ....................... 52
Tabel 3.6 Skala Kecerdasan Spiritual Yang Digunakan Dalam Penelitian ............ 54
Tabel 3.7 Tabel Klasifikasi Reliabilitas ................................................................. 55
Tabel 4.1 Deskripsi Data Prokrastinasi Akademik ................................................. 59
Tabel 4.2 Tabel Hasil Uji Beda Mean ..................................................................... 59
Tabel 4.3 Deskripsi Data Kecerdasan Spiritual ...................................................... 60
Tabel 4.4 Tabel Hasil Uji Beda Mean ..................................................................... 60
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Prokrastinasi Akademik ........................................ 61
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Kecerdasan Spiritual .............................................. 62
Tabel 4.7 Uji Linearitas Kecerdasan Spiritual dan Prokrastinasi Akademik ......... 63
Tabel 4.8 Tabel Tingkat Hubungan ....................................................................... 64
Tabel 4.9 Uji Hipotesis Kecerdasan Spiritual dan Prokrastinasi Akademik .......... 64

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Uji Validitas Skala ......................................................................... 81

Lampiran 2.

Reliabilitas Skala Sebelum Seleksi Aitem .................................... 85

Lampiran 3.

Reliabilitas Skala Setelah Seleksi Aitem...................................... 87

Lampiran 4.

Skala Tryout(Uji Coba) ................................................................. 89

Lampiran 5.

Skala Penelitian Setelah Tryout .................................................... 112

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring perkembangan jaman menuntut individu dihadapkan dengan
banyak pilihan. Mahasiswa tidak pernah lepas dari perkembangan dalam
masyarakat. Mereka dituntut untuk bisa mengatur dirinya sendiri pada saat
kuliah sampai lulus. Mahasiswa dituntut untuk dapat memenuhi tugastugasnya tersebut. Dalam kenyataannya, ketika menghadapi tugas-tugasnya
tersebut muncul rasa enggan atau malas untuk mengerjakannya.Mahasiswa
cenderung suka menghabiskan waktu untuk melakukan sesuatu yang bersifat
menunda dan mengulur waktu dalam menyelesaikan tugasnya.Mengulur
waktu dan melakukan penundaan terhadap tugas dan kewajiban adalah salah
satu ketidaksiapan yang masih terjadi (Husetiyo, 2008).
Akibat dari banyaknya tuntutan menyebabkan mahasiswa suka menundanunda mengerjakan tugas sampai batas waktu pengumpulan (deadline), suka
tidak menepati janji untuk segera mengumpulkan tugas dengan alasan untuk
memperoleh tambahan waktu, dan memilih untuk melakukan kegiatan lain
yang menyenangkan seperti menonton televisi, jalan-jalan dan sebagainya
(Nugrasanti, 2006). Hal tersebut mengindikasikan kurangnya kemampuan
mengelola waktu.

Djamarah

(2002) mengemukakan bahwa banyak

mahasiswa yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktu kapan harus

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

memulai dan mengerjakan sesuatu, akibatnya waktu yang seharusnya dapat
bermanfaat terbuang dengan percuma.
Fenomena

menunda

maupun

mengulur

waktu

disebut

sebagai

prokrastinasi. Prokrastinasi berasal dari kata “procrastinare” dalam bahasa
Latin yang mengandung arti menunda sampai hari berikutnya (Ferrari,
Johnson, & Mc. Cown, 1995). Indikasi dari perilaku menunda atau
prokrastinasi dalam melakukan tugas yaitu adanya kecenderungan untuk tidak
segera memulai ketika menghadapi suatu tugas maupun belajar (Jannah &
Muis, 2014).
Hasil penelitian Prawitasari (2012) pada mahasiswa angkatan 2001
sampai dengan 2007 terhadap 1.502 wisudawan di salah satu perguruan tinggi
yang ada di Jawa Timur menunjukkan bahwa 938 wisudawan menyelesaikan
skripsi pada batas akhir. Tidak kurang dari 83% wisudawan tergolong lambat
dalam penyelesaian skripsi. Salah salah satu penyebab keterlambatan dalam
menyelesaikan skripsi dikarenakan adanya perilaku menunda-nunda dalam
area

akademik

atau

yang

dikenal

dengan

istilah

prokrastinasi

akademik.Prokrastinasi akademik digunakan untuk menunjukan suatu
kecenderungan menunda-nunda pengerjaan dan penyelesaian suatu tugas atau
pekerjaan yang berhubungan dengan aktivitas akademisseperti tugas sekolah
atau tugas kuliah (Ferrari, Johnson dan McCown, 1995).Penelitian di
Indonesia yang dilakukan Surijah dan Tjundjing (2007) pada mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya menunjukkan 30,9% dari 316
mahasiswa melakukan penundaan tugas akademik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, diketahui bahwa
perilaku prokrastinasi juga sering dilakukan pada beberapa mata kuliah dan
pada masa pengerjaan skripsi. Hasil wawancara yang dilakukan pada Rabu,
26 Juli 2017terhadap mahasiswa angkatan 2012, ES mengatakan bahwa
dalam proses belajar ES sangat sering menunda mengerjakan tugas-tugas di
perkuliahan dan memilih untuk bersantai-santai. ES menggunakan sistem
kebut

semalam

untuk

menyelesaikan

tugas-tugas

kuliahnya

dan

mengakibatkan hasil yang didapatkan kurang maksimal. ES mengalami
kemunduran masa kuliah karena banyak mata kuliah yang harus diulang
untuk memenuhi standar kelulusan. Dampaknya berakibat pula pada masa
pengerjaan skripsi yang menjadi mundur pada semester berikutnya. Di sisi
lain, pada awal semester ES memiliki keinginan untuk cepat lulus dan segera
bekerja pada suatu instansi yang diharapkan. Menurut DT, menunda
mengerjakan tugas perkuliahan termasuk skripsi yang sedang diambilnya
karena dia lebih fokus pada pekerjaan freelance yang sedang dijalani.
Walaupun sudah menyisihkan waktu untuk mengerjakan skrpsi, akan tetapi
DT tidak memiliki semangat yang tinggi untuk segera menyelesaikan skripsi
tersebut.
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada Senin, 24 Juli 2017 terhadap
mahasiswa angkatan 2013, RD mengatakan bahwa dirinya sering menunda
untuk segera menulis skripsinya. RD tergabung dengan suatu instansi yang
mengharuskan dirinya bekerja sesuai jadwal yang telah disepakati. Di saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

waktu luang, RD merasa dirinya tidak berdaya untuk memulai mengerjakan
skripsinya. Pendapat lain menurut AK mengatakan bahwa dirinya mulai
berhenti untuk progress dalam mengerjakan skripsi karena dirinya merasa
tidak mampu untuk mengikuti arahan dari dosen pembimbing skripsi. AK
mengatakan bahwa dirinya terlalu larut untuk memikirkan hal tersebut
sehingga harus memperpanjang masa skripsinya.
Pada hari Senin 31 Juli 2017 dilakukan wawancara terhadap mahasiswa
angkatan 2014. Dari hasil wawancara, SDmengatakan bahwa sering menunda
tugas-tugas kuliahnya. SD lebih cenderung menunda tugas karena lebih
tertarik untuk bersantai-santai terlebih dahulu dan mulai mengerjakan tugas
tersebut dengan sistem kebut semalam. Sedangkan AN mengatakan bahwa
dia sering menunda tugas karena sibukmengikuti kegiatan dan organisasi baik
dikampus maupun di lingkungan tempat tinggalnya. AN lebih sering
mengutamakan tanggung jawab dalam organisasi dan cenderung mengerjakan
tugas kuliah sebelum deadline.
Studi penelitian mengenai prokrastinasi di Universitas Sanata Dharma
sebelumnya sudah beberapa kali dilakukan. Studi penelitan sebelumnya sudah
membuktikan bahwa tidak ada perbedaan tingkat prokrastinasi akademik
pada mahasiswa laki-laki dan perempuan dengan nilai signifikansi sebesar
0.217(Astasari, 2015). Penelitian oleh Sari (2014)terhadap 100 mahasiswa
aktif dan sedang menyusun skripsi, membuktikan bahwa ada hubungan
negatif antara efikasi diri akademik terhadap prokrastinasi akademik dalam
menyelesaikan skripsi dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,594.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Prokrastinasi seringkali diasosiasikan dengan kurangnya kemampuan
untuk mengatur diri (regulasi diri). Seseorang melakukan prokrastinasi
seringkali dipengaruhi oleh kurangnya kemampuan untuk menetapkan aturan
bagi dirinya sendiri dan menjalankannya (Vahedi, Mostafi, & Mortazanajad,
2009). Seseorang yang melakukan prokrastinasi cenderung berencana untuk
melakukannya, namun pada akhirnya tidak mampu untuk memenuhi rencana
tersebut. Dengan kata lain, orang yang melakukan perilaku prokrastinasi
belum mampu untuk memenuhi tuntutannya sendiri dan belum mampu
bertanggung jawab dengan dirinya sendiri. Kemampuan seseorang untuk
mengatur diri sendiri atau bertanggung jawab terhadap diri sendiri, berkaitan
dengan kemampuan seseorang menilai dan memaknai setiap tindakannya
(Alwisol, 2006). Kemampuan untuk menilai makna tindakan dan makna
hidup, menurut Zohar & Marshall (2000) berkaitan erat dengan kecerdasan
spiritual.
Kegiatan akademis berkaitan erat dengan kemampuan berpikir, disisi lain
berpikir bukanlah proses otak semata-mata dan bukan urusan IQ saja, namun
berkaitan dengan emosi dan tubuh, serta dengan semangat, visi, harapan,
kesadaran akan makna dan nilai (Zohar & Marshall, 2000).
Pada saat ini kita telah mengenal adanya tiga kecerdasan, yaitu
kecerdasan otak (IQ), kecerdasan hati (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).
Menurut Zohar dan Marshall (2000), kecerdasan intelektual (IQ) adalah
kecerdasan yang digunakan untuk memecahkan masalah logika maupun
strategis yang dapat dikelompokkan dalam berbagai tingkatan. Semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

tinggi IQ seseorang maka semakin tinggi pula kecerdasannya. Sedangkan
kecerdasan emosional (EQ) menurut Daniel Goleman (dalam Zohar dan
Marshall, 2000) yaitu kecerdasan yang memberikan kesadaran mengenai
perasaan milik sendiri dan juga perasaan orang lain. Kecerdasan emosional
memberi kita rasa empati, cinta, motivasi, dan kemampuan untuuk
menanggapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat. Kecerdasan emosi
(EQ) merupakan persyaratan dasar untuk menggunakan kecerdasan
intelektual (IQ) secara efektif. Menurut Zohar dan Marshall (2000),
kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan
persoalan makna dan nilai, kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan
hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta kecerdasan untuk
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna
dibandingkan dengan orang lain. Kecerdasan spiritual berkaitan dengan
kemampuan orang dalam mengelola, menghadapi dan memecahkan masalah.
Kecerdasan spiritual adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan
IQ dan EQ secara efektif. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan
tertinggi manusia, idealnya ketiga kecerdasan dasar manusia bekerja sama
dan saling mendukung.
Dasar pemilihan variabel kecerdasan spiritual berlandaskan pada teori
bahwa kecerdasan spiritual merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap
individu, karena memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan di masa
depan. Jika individu kurang memiliki kecerdasan spiritual, maka akan
cenderung hanya memikirkan bagaimana ia mencapai keinginannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

cara apapun, serta hanya mementingkan egoisme semata (Safaria, 2007).
Ketiadaan kecerdasan spiritual akan mengakibatkan hilangnya ketenangan
batin dan pada akhirnya mengakibatkan hilangnya kebahagiaan pada diri
seseorang tersebut. Kecerdasan spiritual akan menolong seseorang untuk
dapat memutuskan mana yang baik dan yang tidak baik, serta dapat
memikirkan kemungkinan yang akan terjadi, dan punya cita-cita untuk terus
memperbaiki dirinya (Zohar & Marshall, 2000).
Prokrastinasi merupakan salah satu bentuk perilaku yang dapat
membawa pada akibat-akibat negatif yang merugikan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi prokrastinasi yaitu kesulitan mengambil keputusan, kurang
asertif, sikap pasif, ketakutan akan kegagalan, menginginkan hasil yang
sempurna, dan rasa malas (Solomon & Rothblum, 1984).
Berdasarkan mata kuliah yang telah diikuti oleh mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, terdapat beberapa mata
kuliah seperti Dinamika Kelompok, Psikologi Konsultasi, dan Psikologi
Media Massa. Mata kuliah tersebut menuntut mahasiswa untuk bersikap
asertif dengan cara berdinamika dalam kelompoknya. Perilaku asertif
mahasiswa akan berdampak pada kemampuan mahasiswa bersikap fleksibel
dan kemampuan mengambil keputusan. Hasil penelitian dari Ikhtiarini &
Indrawati (2017) ditemukan bahwa aspek kecerdasan spiritual memberikan
sumbangan efektif sebesar 33% terhadap pengambilan keputusan.Aspek
pengambilan keputusan merupakan salah satu faktor yang memicu
munculnya perilaku prokrastinasi.Semakin tinggi tingkat kecerdasan spiritual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

maka akan tinggi pula tingkat pengambilan keputusan. Maka seorang
mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi akan mampu
memikirkan akibat dari tindakan-tindakan yang dilakukan sehingga ia akan
menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun
orang lain. Hal tersebut dapat mengurangi munculnya perilaku prokrastinasi
dengan cara mengerjakan tugas tepat waktu.
Penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
kebermaknaan hidup dan kecerdasan spiritual sangat penting dalam
kehidupan manusia. Nida (2013) menyimpulkan bahwa peran kecerdasan
spiritual akan berdampak pada proses pencarian kebermaknan hidup pada
setiap individu. Seperangkat nilai-nilai yang menjadi sumber kebermaknaan
hidup yang berupa nilai-nilai kreatif, nilai-nilai penghayatan dan nilai-nilai
bersikap, akan mudah dicapai dengan kontribusi peran kecerdasan spiritual.
Nilai-nilai kreatif yang dimaksud yaitu bekerja dan berkarya serta
melaksanakan tugas dengan keterlibatan dan tanggung jawab pada
tugas/pekerjaan. Seorang mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual yang
tinggi akan berdampak pada proses pencarian kebermaknaan hidup (Nida,
2013), dengan demikian akan mendorong potensi untuk terus berkembang
dalam diri, menjadi lebih kreatif, mampu menghadapi masalah eksistensial,
dan mampu menjembatani atau menyatukan hal yang bersifat personal dan
interpersonal, serta dapat mencapai kematangan pribadi (Zohar & Marshall,
2000), sehingga prokrastinasi dapat terhindarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Dengan adanya fenomena-fenomena yang sudah banyak terjadi seperti
halnya kasus diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai
hubungan antara kecerdasan spiritual dan prokrastinasi. Peneliti merasa masih
ada celah dari penelitian-penelitian terkait prokrastinasi sebelumnya. Dalam
penelitian ini menggunakan teori yang berbeda dengan penelitian sebelumnya
yang menggunakan teori prokrastinasi menurut Tuckman. Dalam penelitian
ini menggunakan teori prokrastinasi menurutFerrari, Johnson, & Mc. Cown,
(1995) karena lebih sesuai dengan aspek dari teori kecerdasan spiritual
menurut Zohar & Marshall (2000). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan prokrastinasi
pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual dan prokrastinasi
akademik pada mahasiswa skripsi Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan
spiritualdan prokrastinasi akademik pada mahasiswa skripsi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan kajian
mengenai wacana dalam perkembangan ilmu psikologi terkait kecerdasan
spiritualdan prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

2. Manfaat Praktis
Manfaat praktisnya adalah agar dapat memberikan kajian ilmiah
mengenai hubungan antara kecerdasan spiritualdan prokrastinasi akademik
pada

mahasiswa

Fakultas

Psikologi

Universitas

Sanata

Dharma

Yogyakarta. Hasil temuan berguna bagi pembaca untuk mampu mengasah
kecerdasan-kecerdasan dasar pada diri sendiri agar menjadi individu yang
benar-benar utuh secara intelektual, emosional, dan spiritual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Prokrastinasi
1. Pengertian Prokrastinasi
Kata prokrastinasi sebenarnya sudah ada sejak lama sebelum revolusi
industri yang ditulis Walker (1682, dalam Steel, 2007) dalam khotbahnya.
Dikatakan bahwa prokrastinasi merupakan salah satu dosa serta kejahatan
manusia, dengan menunda-nunda pekerjaan manusia akan kehilangan
kesempatan dan menyia-nyiakan karunia Tuhan. Analisis sejarah pertama
prokrastinasi ditulis oleh Milgram (dalam Ferrari, dkk, 1995). Dia
berpendapat bahwa masyarakat maju secara teknis memerlukan banyak
komitmen dan tenggat waktu yang menimbulkan penundaan. Ferrari,
Johnson, dan McCown (1995) berpendapat bahwa penundaan telah ada
sepanjang sejarah, namun hanya diperoleh konotasi yang negatif dengan
munculnya revolusi industri sekitar tahun 1750.
Menurut Burka & Yuen (2008) prokrastinasiberasal dari bahasa Latin
yaitu procrastinare, dengan awalan “pro” yang berarti mendorong maju
atau bergerak maju, dan akhiran “crastintus” yang berarti keputusan hari
esok. Jika digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari
berikutnya.
Suatu penundaan dikatakan sebagai prokrastinasi apabila penundaan
itu dilakukan pada tugas penting, dilakukan berulang-ulang secara sengaja,

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

menimbulkan perasaan tidak nyaman, serta secara subjektif dirasakan oleh
seorang prokrastinator (Solomon & Rothblum,1984)
Ferrari, dkk (1995) menjelaskan bahwa terdapat dua arti dari
prokrastinasi yaitu: Pertama, prokrastinasi diartikan sebagai kebiasaan
yang berguna untuk menghindari pekerjaan yang tidak terlalu penting dan
usaha yang impulsif. Kedua, prokrastinasi dianggap sebagai kebiasaan
berbahaya akibat kemalasan dalam menyelesaikan suatu tugas yang
penting dalam hidup.
Noran (Akinsola, Tella, & Tella, 2007) mendefiniskan prokrastinasi
sebagai perilaku menghindar dalam pengerjaan tugas dan tanggungjawab
yang seharusnya diselesaikan oleh individu.
Mc Cown dan Johnson (1991, dalam Fatimah dkk., 2011)
menganggap prokrastinasi sebagai penyakit kronis atau disfungsional
ketika perilaku tersebut mengganggu fungsi sehari-hari. Hal itu
menimbulkan ketidaknyamanan diri baik psikis maupun fisik bagi
individu.
Berdasarkan pengertian prokrastinasi dari beberapa ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa prokrastinasi merupakan suatu kecenderungan
menunda-nunda penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan dengan sengaja,
hal yang seharusnya penting untuk dilakukan, dan memiliki dampak bagi
pelakunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

2. Jenis Prokrastinasi
Ferrari (Rizvi, Prawitasari, & Soetjipto, 1997) membagi prokrastinasi
berdasarkan tujuan dan manfaat penundaannya, yaitu:
a) Functional Procrastination, adalah penundaan mengerjakan tugas
yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan
lengkap. Bentuk penundaan ini memandang suatu tugas harus dikerjakan
secara sempurna walaupun mereka melewati waktu optimal yang
seharusnya dimulai, sehingga mendapatkan penyelesaian yang baik.
b) Dysfunctional Procrastination, adalah penundaan mengerjakan
tugas yang tidak bertujuan, berakibat buruk dan menimbulkan masalah.
Bentuk penundaan ini tanpa disertai suatu alasan yang berguna bagi
procrastinator maupun orang lain. Penundaan ini dapat menimbulkan
masalah bila prokrastinator tidak bisa melepaskan diri dari kebiasaan
penundaan tersebut.

3. Prokrastinasi Akademik
Menurut Ferari dkk (1995) membagi prokrastinasimenjadi dua
berdasarkan jenis tugasnya, yaitu prokrastinasi akademik adalah jenis
penundaan yang dilakukan pada tugas formal yang berhubungan dengan
tugas akademik, misalnya tugas sekolah, tugas kuliah, ataupun tugas
akhir/skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Prokrastinasi non-akademik, adalah penundaan yang dilakukan pada
jenis tugas non formal atau berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh penundaan tugas sosial, penundaan menyapu dan mencuci.
Secara khusus prokrastinasi akademik merupakan aktivitas penundaan
yang terjadi pada area akademik yang biasanya dilakukan pelajar ataupun
mahasiswa (Fibrianti dalam Ursia, dkk, 2013).
Solomon & Rothblum (1984) menyebutkan enam area akademik
dimana sering terjadi prokrastinasi. Enam area akademik tersebut yaitu:
menulis, belajar untuk menghadapi ujian, membaca, administratif,
menghadiri pertemuan, kinerja akademik.
Pada penelitian ini, jenis prokrastinasi yang digunakan adalah
prokrastinasi akademik. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan
individu yang menjalani proses akademik, dan penyusunan skripsi
merupakan salah satu tugas akademik.

4. Karakteristik Prokrastinasi Akademik
Dalam prokrastinasi aktif maupun prokrastinasi pasif mempunyai
empat karakteristik (Chu & Choi, 2005) yaitu,
a.

Keputusan

sengaja

untuk

menunda

(Intentional

decision

to

procrastinate)
Pelaku prokrastinasi aktif melakukan perilaku menunda dengan
sengaja untuk fokus pada tugas yang lebih penting. Prokrastinator
aktif berusaha mencari informasi-informasi lebih lengkap untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

mendukung penyelesaian tugas. Pelaku prokrastinasi aktif mampu
membuat keputusan dan bertindak pada waktu yang tepat.
Pelaku prokrastinasi pasif tidak berniat menunda dan mereka
melakukan penundaan karena ketidakmampuan membuat keputusan
dan bertindak cepat.
b.

Preferensi Tekanan (Preference for pressure)
Pelaku prokrastinasi aktif merasa mampu dan senang bekerja di
bawah tekanan. Pelaku prokrastinasi aktif memiliki motivasi dan
semangat tinggi dalam penyelesaian tugas di menit-menit terakhir.
Penyelesaian tugas di menit terakhir dianggap sebagai sebuah
tantangan untuk segera diselesaikan.
Pelaku prokrastinasi pasif merasa tertekan dan menjadi pesimis
saat

pengumpulan

tugas

mendekati

deadline.

Keraguan

dan

ketidakmampuan diri pelaku prokrastinasi pasif mengarahkan pada
kegagalan suatu tugas yang menyebabkan perasaan bersalah dan
depresi.
c.

Kemampuan untuk memenuhi batas waktu (Ability to meet deadline)
Pelaku prokrastinasi aktif merasa tertantang pada penyelesaian
tugas deadline. Pelaku prokrastinasi aktif memiliki kemampuan
perencanaan waktu yang tepat dan mendorong pengerjaan tugas secara
efektif dan efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

Pelaku prokrastinasi pasif tidak mampu mengatur waktu dalam
menyelesaikan tugas penting. Pelaku prokrastinasi pasif sering merasa
stres dengan tekanan waktu.
d.

Kepuasan Hasil (Outcome satisfication)
Pelaku prokrastinasi aktif memiliki hasil memuaskan dalam
penyelesaian tugas. Pelaku prokrastinasi aktif sengaja melakukan
penundaan di bawah tekanan karena tahu bahwa mereka lebih
terdorong dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas. Perencaan
waktu dan tindakan tepat mendukung hasil memuaskan dari
penyelesaian tugas.
Pelaku prokrastinasi pasif memiliki hasil buruk pada tugas.
Pelaku prokrastinasi pasif senang melakukan aktifitas lain yang lebih
menyenangkan. Keraguan diri dan kegagalan dalam mengatur waktu
menyebabkan hasil buruk pada pelaku prokrastinasi pasif.

5. Area Prokrastinasi Akademik
Terdapat enam area prokrastinasiakademik yang dijadikan sebagai
bahan prokrastinasi oleh pelajar (Solomon dan Rothblum, 1984), yaitu :
a.

Menulis, meliputi menunda kewajiban atau tugas-tugas menulis
seperti menulis makalah, laporan, atau tugas mengarang lainnya.

b.

Belajar untuk menghadapi ujian, meliputi menunda untuk menghadapi
kuis, ujian mingguan, ujian tengah semester, dan ujian semester akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

c.

Membaca,

mencangkup

penundaan

untuk

membaca

referensi

yangberkaitan dengan matakuliah yang diwajibkan.
d.

Kinerja administratif, meliputi menyalin catatan, mendaftarkan diri
dalam praktikum, mendaftarkan diri dlaam presensi kehadiran, dan
sebagainya.

e.

Menghadiri pertemuan, mencangkup menunda untuk hadir dalam
pertemuan-pertemuan akademik, terlambat menghadiri pelajaran,
praktikum, dan sebagainya.

f.

Kinerja akademik secara keseluruhan, yaitu menunda mengerjakan
atau menyelesaikan tugas-tugas akademik secara keseluruhan.

6. Aspek Prokrastinasi Akademik
Terdapat ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan sebagai indikator
untuk mengukur dan mengamati prokrastinasi akademik (Ferrari, Johnson,
& Mc. Cown, 1995) yaitu:
a. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugastugas yang dihadapi.
Seseorang yang melakukan prokrastinasi mengetahui bahwa tugas
yang dihadapinya harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya,
tetapi dia menunda-nunda untuk mulai mengerjakannya atau menundanunda untuk menyelesaikannya sampai tuntas jika sebelumnya dia
sudah mulai mengerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

b. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas.
Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang
lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam
mengerjakan

suatu

tugas.

Mereka

menghabiskan

waktu

yang

dimilikinya untuk mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun
melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu
tugas, tanpa memperhitungkan keterbatasan waktu yang dimilikinya.
Kadang-kadang tindakan tersebut mengakibatkan seseorang tidak
berhasil menyelesaikan tugasnya secara memadai.
c. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual.
Seseorang yang melakukan prokrastinasi mempunyai kesulitan
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan sebelumnya. Mereka sering mengalami keterlambatan dalam
memenuhi batas waktu yang telah ditentukan oleh orang lain maupun
rencana-rencana yang telah ditentukannya sendiri. Seseorang mungkin
telah merencanakan untuk mulai mengerjakan tugas pada waktu yang
telah ditentukannya sendiri. Akan tetapi, pada saatnya tiba dirinya tidak
juga melakukannya sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Hal
tersebut mneyebabkan terjadinya keterlambatan maupun kegagalan
untuk menyelesaikan tugas secara memadai.
d. Melakukan

aktivitas

lain

yang

lebih

melakukan tugas yang harus dikerjakan.

menyenangkan

daripada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

Orang yang melakukan prokrastinasi, dengan sengaja tidak segera
melakukan

tugasnya.

Akan

tetapi,

menggunakan

waktu

yang

dimilikinya untuk melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih
menyenangkan dan mendatangkan hiburan sehingga menyita waktu
yang dimilikinya untuk mengerjakan tugas yang harus diselesaikannya.
Berdasarkan karakteristik diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk memulai maupun
menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan dalam
mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja
aktual dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada
melakukan tugas yang harus dikerjakan.

Menurut Tuckman (1990),membahas perilaku prokrastinasi dari tiga
aspek yaitu
a. Gambaran diri secara umum mengenai kecenderungan untuk menunda
suatu tugas tertentu, aspek ini merujuk pada gambaran seseorang
mengenai kebiasaan dan kecenderungannya untuk menunda melakukan
ataupun menyelesaikan pengerjaan suatu tugas.
b. Kecenderungan untuk memiliki kesulitan melakukan hal-hal yang tidak
menyenangkan, dan ketika memungkinkan akan menghindari atau
mencari jalan keluar dari hal tersebut, aspek ini merujuk kepada
kecenderungan untuk menyerah ketika menemui tugas yang sulit dan
kecenderungan untuk memilih kesenangan yang mudah diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

c. Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain akan keadaan sulit yang
dialami, dimana aspek ini berfokus pada kecenderungan untuk
menghindarkan tanggung jawab dari diri sendiri dan menyalahkan
orang lain. Kecenderungan ini dapat dilihat dari berbagai hal, seperti
kepercayaan bahwa orang lain tidak berhak memberikan batas waktu
kepada individu dalam mengerjakan sesuatu.

7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi Akademik
Menurut

Solomon

&

Rothblum

(1984)

faktor-faktor

yang

mempengaruhi prokrastinasi akademik antara lain:
a. Sulit mengambil keputusan
Individu terkadang mengalami kesulitan untuk memutuskan tugas
mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu atau bagaimana cara
penyelesaian suatu tugas. Kesulitan tersebut mendorong individu untuk
mengganti penyelesaian tugas dengan aktivitas yang menyenangkan,
namun kurang bermanfaat (impulsif). Prokrastinator memiliki sikap
yang pasif sehingga ia kurang mampu mengambil keputusan secara
tepat.
Ikthiarini & Indrawati (2017), menjelaskan bahwa terdapat
hubungan antara pengambilan keputusan dan kecerdasan spiritual. Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual memberikan
sumbangan efektif sebesar 33% terhadap pengambilan keputusan.
Seorang individu dengan kecerdasan spiritual yang tinggi maka akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

memiliki kesadaran diri yang tinggi pula. Hal tersebut membuat
individu mampu memberi makna positif dari setiap pengambilan
keputusan yang dilakukan. Sehingga individu mengambil keputusan
bukan karena paksaan melainkan karena kesadaran diri sendiri. individu
dengan kecerdasan spiritual yang tinggi mampu menyadari bahwa
pengambilan keputusan akan membawa pengaruh yang positif bagi
kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang (Ikthiarini &
Indrawati, 2017).
b. Membelot
Individu melakukan prokrastinasi sebagai keengganannya untuk
menyelesaikan tugas. Hal ini dilakukan secara sadar dan individu tahu
akibatnya.
c. Kurang asertif
Kurang asertif sangat berhubungan dengan sikap pasif seorang
prokrastinator. Ketika individu menemui kesulitan ia tidak mau mencari
bantuan (seeking for help) kepada orang lain untuk membantu
menyelesaikan tugasnya, sehingga tugas-tugasnya terbengkalai atau
diselesaikan mendekati deadline. Akibatnya tugas tersebut diselesaikan
dengan tidak optimal.
Individu yang memiliki perilaku asertif yang tinggi ditandai
dengan kemampuan untuk mengekspresikan emosi, mempertahankan
tujuan,

dan

membangun

hubungan

interpersonal

yang

saling

menguntungkan (Yong, 2010). Hamound (2011), memaparkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

individu yang memiliki perilaku asertif cenderung dapat bekerja sama,
dapat berkembang untuk mencapai tujuan yang lebih serta dapat
meningkatkan keyakinan diri dan harga diri. Perilaku asertif yang
dimiliki oleh individu dapat membantu individu tersebut untuk mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kegagalan individu dalam
menyesuaikan

diri

akan

memunculkan

perilaku

seperti

tidak

bertanggung jawab dan mengabaikan pelajaran, sikap agresif, perasaan
tidak aman, merasa tidak nyaman dengan lingkungan baru dan ingin
menyerah (Hurlock, 2006). Individu yang memiliki kecerdasan spiritual
akan mampu bersikap fleksibel, yaitu mampu menyesuaikan diri secara
spontan dan aktif dalam bergaul. Hal tersebut mendorong individu
untuk aktif dalam bergaul dan meningkatkan perilaku asertif.
d. Takut gagal
Takut gagal merupakan kepercayaan yang irrasional. Individu yang
takut gagal akan melakukan prokrastinasi sebagai pelarian diri dari
kecemasan neurotismenya itu.
e. Menginginkan sesuatu dalam keadaan “perfect”
Prokrastinator melakukan penundaan dengan harapan dapat
memperoleh banyak waktu untuk melengkapi dan menyelesaikan tugastugasnya.
f. Ketakutan atau kebencian terhadap tugas dan malas.
Individu cenderung akan menunda tugasnya dikarenakan individu
merasa tidak suka terhadap tugas yang dihadapinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

B. Kecerdasan Spiritual
1. Pengertian Kecerdasan Spiritual
Pada awal abad kedua puluh, kecerdasan intelektual (IQ) menjadi isu
besar, kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang digunakan untuk
memecahkan masalah logika maupun strategis (Zohar & Marshall, 2000).
Semakin tinggi tingkat kecerdasan intelektual maka semakin tinggi
kemampuan intelegensinya. Pada pertengahan 1990-an, Daniel Goleman
(dalam Zohar & Marshall, 2000) memopulerkan kecerdasan emosional
(EQ). Kecerdasan emosional memberikan kesadaran mengenai perasaan
milik diri sendiri dan juga perasaan milik orang lain. Kecerdasan
emosional memberi rasa empati, cinta, motivasi, dan kemampuan untuk
menanggapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat. Pada akhir abad
kedua puluh. Serangkaian data ilmiah menunjukkan kecerdasan jenis
ketiga, yaitu kecerdasan spiritual.
Kecerdasan

spiritual

didefinisikan

sebagai

kecerdasan

untuk

menghadapi persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk
menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih
luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain (Zohar &
Marshall, 2000).
Sunar (2010) mengungkapkan bahwa kecerdasan spiritual adalah
potensi untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

luas dan kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan dan jalan hidup
seseorang menjadi lebih bermakna.
Painton (dalam Yaumi & Ibrahim, 2013) mengungkapkan bahwa
kecerdasan spiritual adalah suatu kecerdasan yang diarahkan untuk
menyelesaikan persoalan makna, dan nilai. Artinya, suatu kecerdasan yang
menempatkan tindakan dan kehidupan manusia dalam konteks makna
yang lebih luas yakni kemampuan untuk mengakses suatu jalan kehidupan
yang bermakna.
Menurut

Zohar&

Marshall(2000),

kecerdasan

intelektual

dan

kecerdasan emosional terpisah atau bersama-sama, tidak cukup untuk
menjelaskan keseluruhan kompleksitas kecerdasan manusia dan juga
kekayaan jiwa serta imajinasinya. Komputer dengan IQ yang tinggi akan
mengetahui aturan dan mengikuti tanpa salah. Hewan mempunyai EQ
tinggi akan me

Dokumen yang terkait

Hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 19 128

Hubungan antara orientasi tujuan dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 130

Hubungan antara orientasi tujuan dan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 128

Hubungan antara intensitas mengakses facebook dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa - USD Repository

0 0 135

Sikap mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terhadap keperawanan wanita - USD Repository

0 5 102

Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa semester akhir di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 132

Kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 136

Hubungan antara persepsi popularitas dengan terbentuknya konsep diri pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 90

Hubungan antara dukungan emosional orangtua dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 113

Hubungan antara kematangan psikososial dengan penggunaan strategi akulturasi integrasi pada mahasiswa perantau di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 3 119