1. Kebijakan Pemerintah dlm Akselerasi Pembangunan Nasional Sektor Air Minum
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
AKSELERASI PEMBANGUNAN NASIONAL
SEKTOR AIR MINUM Disampaikan oleh Muhammad ZainuddinKasubdit Hibah Dana Darurat dan Dana Insentif Daerah DIREKTORAT PEMBIAYAAN DAN TRANSFER NON DANA PERIMBANGAN
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
DASAR HUKUM
1. UU Nomor No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. UU Nomor 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. UU Nomor 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
4. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. PP Nomor 10/2011 tentang Tatacara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah
6. PP Nomor 2/2012 tentang Hibah Daerah;
7. PMK Nomor 224/PMK.07/2017 tentang Hibah Dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah (Revisi dari PMK Nomor 188/PMK.07/2012 tentang Hibah Dari
Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah sebagaimana diubah dengan PMK Nomor 214/
PMK.07/2015 dan PMK Nomor 154/PMK.07/2016);8. PMK Nomor 193/PMK.02/2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Anggaran Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara, Dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Bendahara Umum Negara;
9. Permendagri 13 Tahun 2006 dan perubahannya (59/2007 dan 21/2011) tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Pokok-Pokok Kebijakan Hibah Kepada Pemda
Sumber Dana Hibah Kepada Pemerintah Daerah
1. Pinjaman Luar Negeri
2. Hibah Luar Negeri
3. Penerimaan Dalam Negeri
Hibah daerah dapat berupa uang, barang, dan/jasa
Kriteria Pemberian Hibah Penerusan Hibah dari Pinjaman Luar Negeri Mendanai kegiatan yang merupakan urusan Pemerintah Daerah dalam rangka pencapaian sasaran program dan prioritas pembangunan nasional
Penerimaan Dalam Negeri (Rupiah Murni) yang dihibahkan Mendanai: a. urusan Pemerintah Daerah atau peningkatan fungsi pemerintahan, layanan dasar umum, dan pemberdayaan aparatur Pemerintah Daerah; b. sebagai akibat kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan penambahan beban pada APBD; c. kewenangan Daerah yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan berskala nasional atau internasional; dan/atau d. kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah
Hibah Daerah merupakan salah satu sumber penerimaan Daerah untuk mendanai penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dalam kerangka hubungan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Definisi Hibah Hibah Daerah adalah pemberian dengan pengalihan hak atas sesuatu dari Pemerintah atau pihak lain kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan dilakukan melalui perjanjian
Penerusan Hibah dari Hibah Luar Negeri Mendanai a. urusan Pemerintah Daerah;
b. mendukung program pembangunan nasional; dan/atau c. secara spesifik ditentukan oleh calon Pemberi Hibah Luar Negeri.
SKEMA PENDANAAN HIBAH
STRUKTUR/LINGKUP HIBAH KE DAERAH PINJAMAN PEMDA LAIN LUAR NEGERI
BADAN, HIBAH LEMBAGA, ATAU PEMERINTAH PEMDA HIBAH LUAR
ORGANISASI PUSAT NEGERI DALAM NEGERI KELOMPOK HIBAH
MASYARAKAT SUMBER ATAU DANA DARI
PERORANGAN DALAM DALAM NEGERI NEGERI
BUMD
On-Granting/Pemberian Hibah Daerah
K/L MENKEU
Pemda sebagai Mempertimbangkan: Perjanjian Hibah
Penyaluran Pemda Implementing
a) Kapasitas fiskal Pemerintah Daerah dengan menyusun dilakukan
Agency daerah;
Kepala Daerah Dilakukan: RK dan RT berdasarkan bertanggung
b) Daerah yang
- Sumber Hibah LN: sebagai dasar jawab atas kinerja penyelesaian ditentukan oleh Penetapan setelah Perjanjian
yang di- penganggara kegiatan dan
Pemberi Hibah ln; Hibah LN ditandatangani verifikasi n penggunaan c) Daerah yang berkoordinasi K/L
- Sumber Pinjaman LN: dana hibah memenuhi
setelah Pagu APBN dengan K/L sesuai
Perjanjian persyaratan yang
- Sumber Penerimaan DN:
Hibah dan ditentukan oleh K/L; setelah Pagu APBN
Manual Teknis dan/atau
(Pedoman
d) Daerah tertentu Pelaksanaan) yang ditetapkan
6 oleh Pemerintah
DJPK PEMDA [Implementin g Agency]
5
2
3
4 Pe nil aia n da er ah pe ne rim a YA /
TD
K1 Penyampaia n program hibah PERENCANAAN
Surat Minat Kepala Daerah Pe ne rb it an SP PH d an P H D U su
la
n d ae ra h pe ne rim a hib ahK / L [Executing Agency]
PERJANJIAN Perjanjian Hibah Daerah / Perjanjian Penerusan Hibah ditandatangani antara Menteri atau pejabat yang diberi kuasa dan Gubernur atau Bupati/Walikota atau pejabat yang diberi kuasa.
Perjanjian paling sedikit memuat : tujuan, jumlah, sumber, penerima, persyaratan, tata cara penyaluran, tata cara pelaporan dan pemantauan, hak dan kewajiban pemberi dan penerima, dan sanksi.
Salinan perjanjian hibah daerah wajib disampaikan oleh:
a. Menteri kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian terkait, dalam hal hibah diberikan oleh Pemerintah.
b. kepala daerah kepada Menteri, Badan Pemeriksa Keuangan, dan pimpinan kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian terkait, dalam hal hibah diberikan oleh Pemerintah Daerah.
Penganggaran Hibah Daerah
PENGANGGARAN DI DAERAH
A. Hibah dari Pemerintah kepada Pemerintah Daerah dianggarkan dalam APBN sebagai Bagian Anggaran
sebagai jenis pendapatan hibah
dapat dilaksanakan untuk kemudian dilaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
D. Dalam hal Perubahan APBD telah ditetapkan: penggunaan dana hibah
penggunaan dana hibah dapat dilaksanakan untuk kemudian dianggarkan dalam Perubahan APBD
C. Dalam hal APBD telah ditetapkan:
pengeluaran pembiayaan
B. Penggunaan dana hibah dianggarkan sebagai belanja dan/atau
Pendapatan Daerah yang Sah
Bendahara Umum Negara sesuai
9 PENGANGGARAN DI PUSAT
Pemerintah dapat dilaksanakan untuk kemudian dilaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.
C. Setelah APBN Perubahan ditetapkan: penerushibahan kepada
penerushibahan kepada Pemerintah Daerah yang bersumber dari hibah luar negeri dapat dilaksanakan untuk kemudian dianggarkan dalam perubahan APBN
B. Dalam hal APBN telah ditetapkan:
ketentuan perundang-undangan
A. Penerimaan hibah oleh Pemerintah Daerah dianggarkan dalam Lain-lain
10 PENGELOLAAN DALAM APBD
PENYALURAN HIBAH 1. Dilakukan dengan mekanisme APBN dan APBD.
2. Penyaluran Hibah yang bersumber dari penerimaan dalam negeri
dilaksanakan melalui tata cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD.
3. Penyaluran Hibah yang bersumber dari PHLN, dilakukan melalui tata cara
a. Pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD;
b. Pembayaran Langsung;
c. Rekening Khusus;
d. Letter of Credit; dan/atau e. Pembiayaan Pendahuluan.
4. Penyaluran dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan capaian kinerja.
5. Dalam hal Pemda tidak menyediakan dana pendamping atau kewajiban lain yang disyaratkan, penyaluran dana hibah tidak dapat dilakukan.
6. Dalam hal penyaluran hibah melibatkan K/L penyaluran hibah dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari K/L teknis terkait.
11
PENYALURAN (1) RKUN ke RKUD
4 Bank Operasional
melakukan transfer dana
Pemerintah Bank
hibah
Daerah Operasional
KPPN menerbitkan SP2D
3 Pemerintah daerah
1
menyampaikan Surat Permintaan Penyaluran Hibah
KPPN menerbitkan SP2D
3 KPA-Hibah
KPPN
KPA-Hibah menerbitkan dan
2
menyampaikan SPM
Dokumen penyaluran hibah
1. Surat permintaan penyaluran hibah dari kepala daerah atau pejabat yang diberi kuasa kepada KPA Hibah (c.q. Direktur PTNDP);
2. Surat permintaan penyaluran dilengkapi dengan dokumen:
a. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) – dari Kepala Daerah; b. Surat pertimbangan penyaluran hibah dari K/L teknis terkait;
c. Dokumen lain yang dipersyaratkan dalam perjanjan hibah atau perjanjian penerusan hibah.
Format surat permintaan penyaluran hibah dan SPTJM mengikuti format pada lampiran PMK No. 244/PMK.07/2017
13 PENYALURAN HIBAH
Proses Pelaporan dan Pertanggungjawaban Hibah (1) Kepala Daerah/ Dalam hal kegiatan telah berakhir, Laporan Pejabat yang Pelaksanaan Kegiatan disampaikan paling diberi kuasa lambat:
Menyusun laporan hibah Untuk hibah yang Untuk hibah yang dengan ketentuan sebagai bersumber dari dalam bersumber dari luar berikut: negeri negeri
1. Dalam hal hibah diteruskan kepada BUMD, maka hibah dicatat dalam LK BUMD.
2. Menyusun laporan
30 hari sejak triwulanan, sebagai berakhirnya tahun anggaran berikut:
a. Laporan Tw I, untuk Disampaik periode 1 Januari s.d. 31
30 hari sejak an ke: Maret; closing date
b. Laporan Tw II, untuk periode 1 April s.d. 30 Juni;
c. Laporan Tw III, untuk K/L selaku periode 1 Juli s.d. 30
KPA Hibah Executing
September; Agency
d. Laporan Tw IV, untuk periode 1 Oktober s.d.
31 Desember.
15 REALISASI ANGGARAN DAN OUTPUT HIBAH AIR MINUM S/D TAHUN 2017
% 2016 291,87 107,96
% 82,8 82,8
% 201.337 159.101 79,0
2016 586,01 458,60 78,3
70,4 %
70,1 % 150.109 105.623
3 Air Minum Perkotaan APBN 2015 442,08 309,88
%
% 52.002 12.445 23,9
2017 137,58 35,13 25,5
37,8 %
37,0 % 123.639 46.707
% 202.498 78.859 38,9
No Jenis Hibah Sumber Tahun Anggaran Output SR
Pagu
Realisa si % Target Realisa si %2015 502,26 182,72 36,4
33,2 %
31,2 % 293.121 97.275
2 Air Minum AusAid 2013 802,06 39,40 4,9% 309.021 15.900 5,1% 2014 762,66 237,70
%
% 4.283 2.000 46,7
2015 8,57 4,00 46,7
80,8 %
89,0 % 37.353 30.176
% 2014 77,58 69,01
% 46.325 8.972 19,4
1 Air Minum USAID 2013 96,02 18,45 19,2
Realisasi Anggaran hibah air minum sebesar 46,6% dan realisasi Output Hibah Daerah air minum, rata-rata 46,2%
PAGU HIBAH DALAM APBN APBN 2018
Terima Kasih Subdirektorat Hibah, Dana Darurat, dan Dana Insentif Daerah Direktorat Pembiayaan dan Transfer Non Dana Perimbangan
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Gedung Radius Prawiro Lantai 12, Jalan Doktor Wahidin Raya No. 1 Jakarta 10710 Telepon 021-3510110