Penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal untuk Pengaturan “Orang Dalam” Pada Perdagangan Orang Dalam

BAB II
PRAKTEK PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL
A. Tinjauan Umum Tentang Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Secara teoritis pasar modal (capital market)didefenisikan sebagai
perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang baik dalam
bentuk modal sendiri (stocks)maupun hutang (bonds), baik yang
diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan
swasta (private sectors). Dengan demikian, pasar modal merupakan
konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Dalam
financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri,
baik dana jangka pendek maupun jangka panjang, baik yang bersifat
negotiable maupun nonnegotiable. 11
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 angka 13 tentang
Pasar Modal memberi pengertian yakni:
“Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik, yang berkaitan dengan
efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek”.

11


Budi Untung, Hukum Bisnis Pasar Modal,(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011),

hlm.7.

Universitas Sumatera Utara

Pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya adalah suatu
tempat

untuk

mempertemukan

penjual

dan

pembeli.


Yang

membedakannya dengan pasar lainnya adalah pada objek yang
diperjualbelikan. Kalau pada pasar lainnya yang diperdagangkan adalah
sesuatu yang sifatnya konkret seperti kebutuhan sehari-hari, tetapi yang
diperjualbelikan di pasar modal adalah modal atau dana dalam bentuk efek
(surat berharga). 12
2. Fungsi Pasar Modal
Pada era globalisasi saat ini tidak sedikit Negara yang memberikan
perhatian pada setiap perkembangan pasar modal. Karena hal ini menjadi
salah penunjang perekonomian suatu Negara. Larinya modal ke laur negeri
terjadi bukan kaarenna merosotnya nilai rupiah ataupun naiknya inflansi
dan tingkat suku bunga padaa suatu Negara, namun juga sebagai dampak
dari ketidaktersediaan alternatif lain di bidah investasi yang dapat
menguntungkan di Negara yang di maksud atau di waktu yang bersamaan
pada bursa di Negara yang berbeda menawarkarkan keuntungan yang
bernilai tinggi jika dibandingkan dengan negaranya.
Dengan demikian pasar modal dapat memainkan peranan penting
bagi


perkembangan

ekonomi

suatu

Negara

karena

sebagaimana

12

Tavinayati, Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta:
Penerbit Sinar Grafika, 2009), hlm.1.

Universitas Sumatera Utara

dikemukakan oleh Munir Fuady suatu pasar modal memiliki fungsi-fungsi

sebagai berikut: 13
a. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke
dalam kegiatan-kegiatan yang produktif.
b. Sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat bagi dunia usaha
dan pembangunan nasional.
c. Mendorong

terciptanya

kesempatan

berusaha

dan

sekaligus

menciptakan kesempatan kerja.
d. Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi.
e. Memperkokoh beroperasinya mekanisme finansial market dalam

menata sistem moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana
“open market operation” sewaktu-waktu diperlukan oleh Bank
Sentral.
f. Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu “rate” yang
reasonable.
g. Sebagai alternative investasi bagi para pemodal.

3. Dasar Hukum Pasar Modal
Puncak dan momentum penentu bagi perkembangan pasar modal
di Indonesia adalah dengan keluarnya peraturan perundang-undangan

13

M. Paulus Situmorang, op.cit, hlm. 8.

Universitas Sumatera Utara

sejak tahun1995 yang menjadi landasan kokoh di bidang pasar modal
antara lain sebagai berikut: 14
a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas.
b.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal.

c. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995
tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 1995
tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero).
g. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Penatausahaan, Pertanggungjawaban, dan Publikasi Informasi atas
Pengelola Surat Utang Negara.
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.06/2005 tentang
Perubahan

atas


Keputusan

Menteri

Keuangan

Nomor

343/KMK.01/2003 tentang Lelang Pembelian Kembali Obligasi
Negara.
i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/PMK/2006 tentang Penjualan
Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana.

14

Ibid., hlm. 12-13.

Universitas Sumatera Utara


j. Keputusan

Menteri

Keuangan

Republik

Indonesia

Nomor

464/KMK.010/1995 tentang Pemilikan Saham atau Unit Penyertaan
Reksa Dana oleh Pemodal Asing.
k. Keputusan

Menteri

Keuangan


Republik

Indonesia

Nomor

455/KMK.010/1997 tentang Pemberian Saham oleh Pemodal Asing
melalui Pasar Modal.
l. Keputusan

Menteri

Keuangan

Republik

Indonesia

Nomor


467/KMK.010/1997 tentang Pemilikian Saham Perusahaan Efek oleh
Pemodal Asing.
m. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 447/KMK.06/2005 tentang
Strategi Pengelolaan Utang Negara Tahun 2005-2009.
n. Peraturan-peraturab Otoritas Jasa Keuangan.

4. Instrumen Yang di Pasarkan di Pasar Modal
Instrumen Pasar Modal maksudnya ialah semua yang menjadi
surat-surat berharga yang dapat di perdagangkan di lantai bursa yang pada
umumnya mempunyai sifat jangka panjang.
Dewasa ini instrumen yang sudah ada di pasar modal terdiri dari
saham, obligasi dan sertifikat. Sekuritas yang diperdagangkan di bursa
efek adalah saham, obligasi sedangkan sertifikat di perdagangkan di luar
bursa melalui bank pemerintah. 15

15

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, (Jakarta: Rineka Cipta,
2001), hlm. 54.


Universitas Sumatera Utara

Instrumen yang ada di pasar modal terdiri dari: 16
a. Saham
Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) pada suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas.
Saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal pada suatu
perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham
berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan
tersebut.
b. Obligasi
Obligasi adalah surat pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang
beserta kupon pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Dengan
berinvestasi pada obligasi, berarti kita memberikan pinjaman kepada
perusahaan yang menerbitkan obligasi. Umumnya, obligasi diterbitkan
oleh perusahaan dan Negara dengan tingkat kupon yang lebih besar
dibandingkan dengan bunga deposito. Selama obligasi belum jatuh
tempo, kupon akan terus dibayarkan sesuai dengan perjanjian, apakah
bulanan, 3 bulanan (triwulan), atau 6 bulanan (semesteran).
c. Sukuk
Sukuk merupakan istilah baru yang dikenalkan sebagai pengganti dari
istilah obligasi syariah (Islamic bonds). Sukuk secara terminology
merupakan bentuk jamak dari kata “sakk” dalam bahasa arab yang
16

Otoritas Jasa Keuangan, Buku Saku Otoritas Jasa Keuangan, (Jakarta: Otoritas
Jasa Keuangan, 2015), hlm. 197-201.

Universitas Sumatera Utara

berarti sertifikat atau bukti kepimilikan. Sementara itu, Peraturan
Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 memberikan definisi sukuk sebagai
berikut: “Efek Syariah berupa sertifikat atau kepemilikan yang bernilai
sama dengan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan
atau tidak terbagi syuu’/undivided share) atas:
1) Asset berwujud tertentu (ayyan maujudat);
2) Nilai manfaat atas asset berwujud (manfiul ayyan) tertentu baik
yang sudah ada maupun yang akan ada;
3) Jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun akan ada;
4) Aset proyek tertentu (maujudat masyru’muayyan); dan atau
5) Kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin
khashah)”
d. Reksa Dana
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvetasikan dalam
Portofolio Efek oleh Manajer Investasi
e. Instrumen Derivatif (Right, Opsi, Waran)
Derivatif (Right, Opsi, Waran) adalah kontrak atau perjanjian yang
nilai atau peluang keuntungan terkait dengan kinerja aset lain. Aset
lain ini di sebut sebagai underlying assets. Yang dimaksud dengan
Right, Opsi, Waranyaitu sebagai berikut:
1) Right merupakan instrumen derivatif yang ditawarkan kepada
publik melalui pasar modal disesuaikan dengan mekanisme yang

Universitas Sumatera Utara

berlaku di pasar modal. Adapun yang dimaksud dengan right
adalah penerbitan surat hak kepada pemegang saham lama
perusahaan publik untuk membeli saham baru yang hendak
diterbitkan. 17 Hak memesan saham terlebih dahulu dengan harga
tertentu, diperdagangkan dalam waktu yang sangat singkat yaitu 2
minggu. 18
2) Option merupakan suatu hak yang didasarkan pada suatu perjanjian
untuk membeli atau menjual suatu komoditi, surat berharga
keuangan, atau suatu mata uang asing pada suatu tingkat harga
yang telah disetujui pada setiap waktu dalam masa tiga bulan
kontrak. Opsi juga merupakan hak yang dimiliki oleh pihak untuk
membeli atau menjual kepada pihak lain sejumlah efek pada harga
dan dalam waktu tertentu. 19
Dilihat dari waktu perolehan hak, opsi terbagi lagi ke dalam 2
(dua) jenis : 20
a) Opsi Eropa, dimana saat untuk memperoleh hak ditetapkan
pada titik waktu tertentu misalnya berdasarkan tanggal.
b) Opsi Amerika, dimana saat untuk memperoleh hak ditetapkan
dalam periode waktu tertentu sampai titik waktu tertentu.
17

M. Irsan Nasaruddin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta:
Kencana, 2003), hlm. 203.
18

Martalena dan Maya Malinda, Pengantar Pasar Modal, (Bandung: ANDI, 2011),
hlm. 17.
19
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
Pasal 1 angka 5.
20
Panji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal (Semarang : Rineka Cipta,
2001), hlm. 71.

Universitas Sumatera Utara

3) Warrant atau warran adalah suatu opsi untuk membeli sejumlah
instrumen keuangan tertentu pada waktu tertentu dengan harga
tertentu juga. Pada dasarnya warrant ini memiliki kesamaan
dengan option, yaitu adanya hak untuk membeli sejumlah saham,
akan tetapi warrant ini dikeluarkan oleh pihak issuer atau
perusahaan yang menerbitkan efek. Warrant dapat diperdagangkan
6 bulan setelah diterbitkkan dengan masa berlaku sekitar 3 – 5
tahun. 21
f. Efek Bangunan Aset (EBA)
EBA merupakan efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif
(KIK) EBA yang portofolionya terdiri dari aset keuangan dari tagihan
yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan
yang timbul di kemudian hari (future receivables), pemberian kredit
termasuk kredit pemilikan rumah, efek bersifat utang yang dijamin
pemerintah, Sarana peningkatan kredit (credit enhancement)/Arus kas
(cash flow), serta aset keuangan setara dan aset keuangan lain yang
berkaitan dengan aset keuangan tersebut melalui proses sekuritisasi.
EBA ini pertama kali diperkenalkan di AS sebagai upaya pemerintah
untuk mendukung sektor perumahan melalui fasilitas pembiayaan
kredit kepemilikan rumah (Mortgage Backed Securities). Kemudian
model sekuritisasi aset ini terus berkembang ke sektor lainnya seperti
yang dilakukan oleh Telmex (Mexico) pada 1987 yang melakukan

21

Martalena dan Maya Malinda. 2011., op.cit,. hlm17.

Universitas Sumatera Utara

sekuritisasi aset berupa telephone receivables, yaitu tagihan atas
penggunaan pulsa telepon di masa mendatang. Di dunia internasional
instrumen EBA sangat popular dengan nama Aset Backed Securities
(ABS)
g. Dana Investasi Real Estate (DIRE)
Dana Investasi Real Estate adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari pemodal untuk menghimpun dana dari
pemodal untuk diinvestasikan pada aset Real Estate baik secara
langsung (dengan membeli gedung/apartemen dimana sewa dan hasil
penjualan dari aset properti tersebut dikembalikan kepada pemodal
sebagai dividen) maupun yang tidak langsung (dengan membeli saham
atau obligasi yang diterbitkan perusahaan properti). Real Estate
merupakan tanah secara fisik dan bangunan yang ada diatasnya. Aset
yang berkaitan dengan Real Estate adalah Efek Perusahaan Real Estate
atau properti yang tercatat di Bursa Efek dan atau diterbitkan oleh
Perusahaan Real Estate atau properti.
Umumnya

instrumen

atau

surat-surat

berharga

yang

di

perdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga
yang bersifat pemilikan. Surat berharga yang bersifat hutang umumnya di
kenal dengan nama obligasi (bonds) dan surat surat berharga yang bersifat
kepemilikan di namakan saham (equity). Obligasi adalah bukti pengakuan

Universitas Sumatera Utara

hutang dari perusahaan. Sedangkan saham adalah bukti penyertaan modal
dalam perusahaan. 22
Walaupun efek terdiri dari bermacam-macam surat berharga, tetapi
instrument utama diapasar modal ada dua yaitu saham dan obligasi.
Saham dan obligasi memiliki perbedaan antara lain: 23
Variabel

Saham

Obligasi

Sifat

Penyertaan

Utang

Jangka Waktu

Tidak terbatas

Terbatas

Keuntungan

Dividen, capital gain

Bunga, capital gain

Hak suara

Mempunyai hak suara

Tidak mempunyai
hak suara

Hak atas likuidasi

Lebih rendah dari

Lebih tinggi di

obligasi atau kreditor

banding pemegang
saham

Saham merupakan surat berharga yang bersifat penyertaan, artinya
jika seseorang membeli saham suatu perushaan, maka ia telah melakukan
penyertaan modal atas perusahaan tersebut. Sebaliknya, obligasi
merupakan surat berharga utang, artinya jika seseorang membeli obligasi
suatu perusahaan, maka ia telah meminjamkan dana keperusahaan
tersebut, seperti halnya bank memberikan pinjaman kepada perusahaan.

22
23

Budi Untung, op.cit, hlm. 125.
Ibid., hlm. 25

Universitas Sumatera Utara

B. Saham Sebagai Instrumen Perdagangan
1. Pengertian dan Jenis-jenis saham
Saham adalah surat tanda bukti pemilikan suatu perseroan terbatas
sebagai suatu investasi modal yang akan memberikan hak atas dividen
perusahaan yang bersangkutan. 24 Apabila seorang investor membeli
saham, maka investor tersebut akan menjadi pemilik serta di sebut sebagai
pemegang saham perusahaan yang di maksud. Porsi kepemilikan yakni di
pengaruhi oleh besarnya penyertaan yang ditanamkan di perusahaan
tersebut. Saham berbeda dengan obligasi, saham tidak memiliki jatuh
tempo dan tidak memberikan peendapatan yang tetap.
Terdapat dua yang menjadi sumber pendapatan dari saham yakni
capital gain dan deviden. Capital gain ialah untung yang di dapatkan si
pemegang saham dikarenakan harga jual saham melebihi harga beli
saham. Kebalikannya capital loss ialah kerugian yang di peroleh karena
harga beli saham lebih tinggi dibandingkan harga saham ketika di jual.
Sedangkan deviden yaitu keuntungan yang menjadi bagiaan dari
perusahaan yang menajdi hak pemegang saham.
Jenis-jenis saham dalam praktik di bedakan berdasarkan: 25
a. Cara peralihannya
24

Edilius dan Sudarsono. 1994. Kamus Ekonomi dan Bank. Jakarta: Rineka Cipta,
hlm. 239. Pada buku Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm. 18.
25
Ibid., hlm. 20-21.

Universitas Sumatera Utara

Menurut cara peralihannya saham di bedakan atas:
1) Saham

atas

Unjuk

(Bearer

Stock):

saham

yang

tidak

mencantumkan nama pemiliknya. Cara peralihannya sangat
mudah, siapa yang dapat menunjukkan sertifikat saham tersebut, ia
adalah pemiliknya dan berhak untuk hadir dan mengeluarkan suara
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pemilik saham
jenis ini harus berhati-hati karena kalau hilang maka tidak dapat
meminta duplikatnya.
2) Saham atas Nama (Registered Stock): saham yang dengan jelas
mencantumkan nama pemiliknya. Cara peralihannya harus melalui
pencatatan dokumen peralihan. Nama pemilik baru harus di catat
dalam buku khusus yang memuat daftar pemegang saham
perusahaan. Apabila sertifikat saham hilang, pemiliknya dapat
meminta pengganti sertifikat sahamnya karena namanya ada dalam
buku daftar perusahaan.
b. Manfaat yang di peroleh oleh pemegang saham
Berdasarkan manfaat yang diperoleh oleh pemegang saham di
bedakan atas:
1) Saham Biasa (Common Stock) adalah saham yang menempatkan
pemiliknya pada posisi paling akhir dalam hal pembagian deviden,
dan hak atas kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut

Universitas Sumatera Utara

mengalaami likuidasi. Saham jenis ini yang paling banyak di kenal
di masyarakat di mana nilai nominalnya di tentukan oleh emiten.
2) Saham Preferen (Preferred Stock) adalah saham yang memberikan
prioritas pilihan kepada pemegangnya seperti:
a) Berhak didahulukan dalam hal pembayaran deviden;
b) Berhak menukar saham preferen yang di pegangnya dengan
saham biasa;
c) Mendapat prioritas pembayaran kembali permodalan dalam hal
perusahaan dilikuidasi.
3) Saham Istimewa (Golden Share) adalah saham yang memberikan
hak lebih kepada pemiliknya dibandingkan dengan pemegang
saham lainnya. Hak lebih itu terutama dalam proses penunjukan
direksi perusahaan. Di Indonesia saham jenis ini di kenal dengan
nama saham dwiwarna. Pemiliknya adalah Pemerintah Republik
Indonesia dan jumlahnya hanya satu.

2. Saham yang Diperdagangkan di Pasar Modal
Saham biasa (Common Stock) merupakan salah satu jenis efek
yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Bahkan saat ini
dengan semakin banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa

Universitas Sumatera Utara

efek, perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk
terjun dalam jual beli saham. 26
Ditinjau

dari

kinerja

perdagangan,

maka

saham

dapat

dikategorikan atas: 27
a. Saham unggulan (blue-chip-stock), yaitu saham biasa dari suatu
perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader)
di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten
dalam membayar deviden.
b. Saham pendapatan (income stock), yaitu saham dari suatu emiten
yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari ratarata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti
ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan
secara teratur membagika deviden tunai. Emiten ini tidak suka
menekan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga
saham.
c. Saham pertumbuhan (growth stock – well-known), yaitu saham-saham
dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi,
sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
Selain itu, terdapat juga growth stock (lesser-known), yaitu saham dari
emiten yang tidak berperan sebagai leader dalam industri, namun

26

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, op.cit, hlm. 58.
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia,
(Jakarta: Salemba Empat, 2006), hlm. 8-9.
27

Universitas Sumatera Utara

memiliki ciri growth stock. Umumnya, saham ini berasal dari daeran
dan kurang popular di kalangan emiten.
d. Saham spekulatif (speculative stock), yaitu saham suatu perusahaan
yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun
ke tahun, akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi
di masa mendatang, meskipun belum pasti.
e. Saham siklikal (cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh
oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umu. Pada
saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, dimana emitennya
mampu memberikan deviden yang tinggi sebagai akibat dari
kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada
masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang
sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat, seperti rokok dan barangbarang kebutuhan sehari-hari (consumer goods).
Karakteristik yuridis kepemilikan saham suatu perusahaan, antara lain: 28
a. Risiko terbatas (limited risk), artinya pemegang saham hanya
bertanggung jawab sampai jumlah yang disetorkan ke dalam
perusahaan.
b. Pengendali utama (ultimate control), artinya pemegang saham
(secara kolektif) akan menentukan arah dan tujuan perusahaan.
c. Klaim sisa (residual claim), artinya pemegang saham merupakan
pihak terkahir yang mendapatkan hasil usaha perusahaan (dalam
28

Ibid, hlm. 7.

Universitas Sumatera Utara

bentuk dividen) dan sisa asset dalam proses likuidasi perusahaan.
Pemegang saham memiliki posisi junior (lebih rendah) disbanding
pemegang obligasi atau kreditor.

3. Keuntungan dari Perdagangan Saham di Pasar Modal
Saham adalah salah satu instrumen pasar modal yang cukup di
minati. Banyak yang mengira bahwa melakukan perdagangan saham di
pasar modal adalah salah satu hal yang susah, padahal tidak namun tetap
tidak dengan sembarangan. Adanya keuntungan melalukan perdagangan di
pasar modal tentu akan menarik perhatian calon investor untuk ikut terjun
dalam perdagangan saham.
Investor yang ikut serta dalam perdagangan saham di pasar modal
otomatis akan memegang hak kepemilikan pada perusahaan yang
menerbitkan saham yang investor melakukan pembelian saham.
Secara umum, ada dua manfaat yang bisa di peroleh bagi
pemegang saham, manfaat ekonomis dan non ekonomis. Manfaat
ekonomis meliputi perolehan dividen dan perolehan capital gain. Dividen
merupakan sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham, sedangkan capital gain adalah keuntungan yang
diperoleh investor dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual
yang lebih tinggi dibandingkan nilai beli yang lebih rendah. 29

29

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, op., cit, hlm. 60.

Universitas Sumatera Utara

Nilai saham akan meningkat sejalaan dengan bertambahnya
kekayaan perusahaan emiten dalam jangka waktu tertentu. Inilah
keuntungan yang diharapkan oleh investor khususnya dalam jangka
panjang. Investor membeli saham dan menyimpannya dalam waktu lama,
bahkan sampai puluhan tahun. Mereka akan mendapatkan dividen yang
dibayarkan perusahaan setiap tahunnya. Pemegang sertifikat saham
sebagai surat berharga juga mendapatkan manfaat lain, yaitu dapat di
jamin sebagai jaminan tambahan untuk memperoleh kredit dari
perbankan. 30
Manfaat non ekonomis yang bisa di peroleh oleh pemegang saham
adalah kepemilikan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) untuk menentukan jalannnya perusahaan. 31
Bagi investor yang melakukan jual beli di bursa efek akan
mendapatkan perlindungan pada saat melakukan transaksi, artinya kalau
mereka membeli saham, maka saham-saham tersebut ada dalam kondisi
siap diserahkan (good delivery), tidak cacat, baik secara fisik maupun
secara hukum. Sebaliknya untuk penjual saham, mereka akan memperoleh
hasil penjualannya yang berupa uang (good fund). Jika terjadi kegagalan
dalam pelaksanaan good delivery dan good fund, maka investor dapat
menuntut denda atas keterlambatan penyerahan saham atau keterlambatan
pembayaraan uang. 32

30

Ibid.
Ibid.
32
Ibid., hlm. 61.
31

Universitas Sumatera Utara

Begitu banyak keuntungan-keuntungan yang akan didapatkan dari
perdagangan saham di pasar modal yang tak sedikit membuat calon
investor untuk membeli saham dalam perdagangan di pasar modal.

C. Praktek Perdagangan Saham di Pasar Modal
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam Perdagangan Saham di Pasar Modal dan
Peranannya dalam Perdagangan Saham
Tanpa peranan para pelaku pasar modal, maka pasar modal tidak
dapat hidup. Demikian pula sebaliknya, tanpa pasar modal, para pelaku
pasar modal tidak dapat tumbuh dengan wajr dan tidak berkembang
dengan baik. Lembaga-lembaga yang berperan sebagai pelaku pasar modal
ialah: perusahaan yang go public (emiten), pemodal (investor), penjamin
emisi (underwriter), penanggung (guarantor), wali amanat (trustee),
perantara pedagang efek (pialang, broker), pedagang efek (dealer),
perusahaan sekuritas (securities company), perusahaan pengelola dana
(investment company), dan biro administrasi efek. 33
Uraian berikut ini akan menjelaskan pengertian dan peranan dari
lembaga-lembaga yang disebut sebagai pelaku utama pasar modal dan
lembaga-lemba penunjang pasar modal.
Adapun pelaku yang terkait di pasar modal yakni:
a. Emiten atau Perusahaan Go Public 34

33
34

Budi Untung, op.cit, hlm. 67.
M. Paulus Situmorang, op., cit, hlm. 79-82.

Universitas Sumatera Utara

Pelaku utama pasar modal yang pertama perlu dikemukakan
adalah emiten atau pihak yang melakukan Penawaran Umum (Initial
Public Offering - IPO) atau biasa di sebut go public. Perusahaan
melalui pasar modal dapat memperoleh dana jangka panjang, baik
berupa modal sendiri (equity) maupun modal pinjaman (bonds). Modal
sendiri di peroleh perusahaan dengan menjual saham, sedangkan
pinjaman diperoleh dengan menjual obligasi.
Untuk dapat melaksanakan penjualan saham atau obligasi
tersebut, perusahaan harus mencatatkan efeknya di pasar modal
melalui go public. Pada dasarnya pemanfaatan dana public dari pasar
modal di dorong oleh tiga tujuan, yaitu:
1) Perluasan Usaha atau Ekspansi
Perluasan usaha dapat berupa peningkatan kapasitas produksi atau
penganekaragaman jenis produksi, dan atau kedua-duanya. Dalam
hal ini selain ditunjang oleh manajemen yang professional juga
diperlukan modal, baik untuk investasi pada harta tetap (fixed
assets)

maupun

modal

kerja

(working

capital).

Apabila

penambahan modal tidak dapat dipenuhi dari dalam perusahaan,
baik yang berumber dari laba yang ditahan (retained earning)
maupun peningkatan modal di setor dari pemegang saham, maka
biasanya karena kebutuhan perluasan usaha sangat mendesak,
perusahaan akan memutuskan untuk mendapatkan modal dari luar

Universitas Sumatera Utara

perusahaan, antara lain dengan cara menjual saham atau obligasi di
pasar modal.
2) Perbaikan Struktur Modal
Modal perusahaan pada umumnya terdiri dari modal sendiri dan
modal pinjaman (kredit) yang memerlukan pembayaran bunga.
Tidak jarang perusahaan menderita kerugian dan beban yang berat
karen beban pinjaman, terutamaa bila berasal dari yang berat
karena beban pinjaman, terutama bila berasal dari mata uang asing
yang nilainya selalu naik terhadap nilai rupiah.
Hal ini apa bila di biarkan berlarut dapat menyebabkan perusahaan
menjadi bangkrut dan salah satu tindakan penyelamatan adalah
dengan mengurangi utang dan di ganti dengan modal saham.
Tindakan ini disebut restrukturisasi modal dengan menjual saham
baru untuk membayar utang yang menjadi beban tersebut, sehingga
terjadi perubahan komposisi modal, di mana bagian moda saham
menjadi besar dan sebaliknya modal pinjaman mengecil.
3) Divestment atau Pengalihan Pemegang Saham
Perusahaan yang go public adalah perusahaan yang secara hukum
dan nyata sudah beroperasi serta memiliki beberapa pemegang
saham. Dalam kondisi tertentu karena perkembangan dinamika
usaha,

ada

kalanya

perusahaan

mempertimbangkan

untuk

mengalihkan saham yang dimilikinya kepada pihak lain. Media

Universitas Sumatera Utara

pengalihan tersebut adalah melalui pasar modal, yaitu pemilik
saham melalui perusahaan dapat menawarkan secara umum (public
offering) melalui pasar modal.
Dalam hal ini perusahaan tidak memperoleh pemasukan dana,
karena dana hasil penjualan saham merupakan hak pemegang
saham semula. Perusahaan yang go public dapat melaksanakan
ketiga tujuan di atas sekaligus, yakni memperoleh tambahan dana
sekaligus memperbaki struktur modal dan juga melakukan
pengalihan pemegang saham sesuai keinginan pemegang saham
yang lama.
b. Investor 35
Investor adalah orang atau badan hukum yang memiliki dana
dan melakukan investasi atau penanaman modal. Bagi investor atau
biasa juga disebut pemodal, ada dua kesempatan untuk menanamkan
modalnya di pasar modal dengan tujuan investasi yang berbeda.
Kesempatan pertama adalah penanaman modal di pasar perdana
(primary market) dan kesempatan kedua adalah pada pasar sekunder
(secondary market).
Kesempatan pada pasar perdana merupakan kesempatan antara
saat izin go public diberikan kepada perusahaan sampai dengan waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian emiten dan penjaminan emisinya.

35

Ibid, hlm. 82-85.

Universitas Sumatera Utara

Adapun kesempatan pada pasar sekunder, adalah kesempatan setelah
saham perusahaan tersebut terdaftar (listed) di bursa. Setelah masa
pasar perdana di tutup, perusahaan mendaftarkan sahamnya di bursa
dan setelah itu baru pasar sekunder baru dapat di mulai operasinya.
Berdasarkan tujuan investasinya para pemodal di pasar modal
dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, sebagai berikut:
1) Pemodal yang bertujuan memperoleh deviden
Pemodal

yang

membeli

saham

suatu

perusahaan

untuk

memperoleh deviden biasanya mengincar perusahaan-perusahaan
yang sudah sangat stabil dan sangat menjamin kepastian adanya
keuntungan yang diharapkan dapat memberikan deviden yang
cukup dan terjamin setiap tahunnya. Keinginan untuk memperoleh
deviden lebih penting dari keinginan untuk memperoleh kenaikan
harga saham (capital gain).
Biasanya pemodal yang tergolong kelompok ini adalah orang atau
lembaga yang mengharapkan penghasilan tetap seperti pensiunan,
pengelola dana pension dan asuransi. Oleh karena itu, kelompok
pemodal ini tidak aktif dalam perdagangan saham di bursa.
2) Pemodal yang bertujuan berdagang
Perubahan harga saham di bursa yang naik-turun susai dengan
kekuatan permintaan dan penawaran memberikan daya tarik bagi

Universitas Sumatera Utara

kalangan pemodal tertentu untuk mengambil posisi sebagai
pedagang dengan memperjualbelikan saham-saham di bursa.
Tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan dari selisih
positif harga beli dengan harga jual (capital gain) sebagai sumber
pendapatan mereka.
Kelompok pemodal inilah yang aktif dalam kegiatan perdagangan
di bursa, yaitu dengan membeli saham pada saat harga suatu saham
menurun dan menjualnya pada saat harga saham tersebut
meningkat kembali.
3) Pemodal yang berkepentingan dalam pemilikan perusahaan
Pemodal kelompok ini sesungguhnya tidak tertarik untuk
memperoleh deviden atau capital gain, akan tetapi berkepentingsn
untuk memiliki perusahaan (owners), sehingga kelompok ini
cenderung memilih saham perusahaan yang memiliki nama dan
reputasi yang baik.kelompok ini tidak aktif dalam perdagangan
saham di bursa dan biasanya merupakan pemodal yang memiliki
kehidupan mapan dan benar-benar melakuakn investasi dalam
perusahaan. Kelompok pemodal ini tidak mudah panik atau gelisah
jika terjadi perubahan harga saham yang kurang berarti, dan
mereka

tidak

tertarik

menjual

sahamnya

hanya

karena

pertimbangan deviden atau harga.

Universitas Sumatera Utara

4) Kelompok spekulator
Kelompok speculator adalah kelompok orang yang melakukan aksi
beli atau aksi jual suatu saham berdasarkaan factor-faktor
spekulasi. Para pedagang efek kelompok ini bertindak sangat
rasional

dengan

menganalisis

informasi-informasi

tentang

perusahaan, ekonomi dan politik sehingga pada dasarnya juga
dapat mengukur resiko investasi.
Meskipun demikian, dalam praktek memang sebagian pemodal
yang tergolong speculator ini mengambil keputusan investasi tanpa
rasional, sehingga masyarakat sering menganggap para pemodal ini
berjudi. Kelompok ini lebih menyukai saham-saham perusahaan
yang belum berkembang tetapi diyakini akan berkembang dengan
baik.
Dalam kegiatan pasar modal, kelompok spekulator mempunyai
peranan cukum besar dalam meningkatkaan aktivitas pasar dan
likuiditas saham. Kelompok pemodal spekulator umumnya adalah
orang-orang dinamis, berjiwa mudan dan cepat tanggap terhadap
situasi yang berkembang, baik ekonomi, sosial dan politik yang
sedikit banyak dapat mempengaruhi iklim pasar modal.
c. Penjamin Emisi (Underwriter)
Penjamin Emisi adalah pihak yang membuat kontrak dengan
emiten untuk melakukan penawaran umum untuk kepentingan emiten

Universitas Sumatera Utara

dengan atau tanpa kewajiban membeli sisa efek yang di jual. 36
Perusahaan-perusahaan

yang

menjual

saham

atau

obligasi

menginginkan dana dari hasil penjualan itu dalam waktu yang telah
ditentukan dan sesuai jumlah tertentu pula. 37
Jika dilihat dari kepentingan emiten, semakin tinggi harga jual
saham

ataupun

obligasi

maka emiten

makin

untung.

Maka

kebalikannya jika di lihat kepada kepentingan penjualk emisi, makin
tinggi harga dari saham atau obligasi, maka semakin sulit untuk
menjualnya. Resiko paling fatal dari penjamin emisi adalah tidak
lakunya saham atau obligasi. Ketika hal tersebut terjadi makan
penjamin emisi yang harus membeli semua saham atau obligasi yang
tidak laku tersebut. Untuk resiko yang akan dihadapi kedepan maka
emiten dan penjamin emisi bersama menyepakati harga penjualan di
pasar perdana.
Dalam persetujuan penjaminan emisi dengan emiten, penjamin
emisi akan mengajukan salah satu di antara beberapa jenis perjanjian
penjaminan emisi, yaitu: 38
1) Best efforts commitment: penjamin emisi setuju untuk menjamin
bahwa ia akan menggunakan best effort-nya untuk menjual efek

36

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op., cit, hlm. 27.
Asril Sitompul. 1999. Due Diligence dan Tanggung Jawab Lembaga-Lembaga
Penunjang pada Proses Penawaran Umum. Bandung: Citra Aditya Bakti, hlm. 15. Pada
buku,Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2009), hlm. 27.
38
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op., cit, hlm. 27.
37

Universitas Sumatera Utara

yang ditawarkan, tetapi ia tidak berkewajiban untuk membeli sisa
efek yang tidak habis terjual.
2) Best effort all or none: penawaran akan dibatalkan bila penjamin
emisi tidak berhasil untuk menjual seluruh efek yang ditawarkan.
3) Full commitment: penjamin emisi setuju untuk membeli seluruh
efek yang ditawarkan dan dengan demikian ia menanggung resiko
akan tidak terjualnya keseluruhan efek yang ditawarkan.
d. Penanggung (Guarantor)
Untuk memperkuat kepercayaan kepada emiten bahwa
pinjaman pokok maupun bunga akan di bayar tepat waktu maka dalam
penerbitan obligasi diperlukan jasa penanggung. Jika emiten karena
suatu hal menderita kerugiaan atau dibubarkan sehingga tidak dapat
memenuhi

kewajibannya

kepada

investor

maka

yang

bertanggungjawab melakukan pembayaran bunga maupun pinjaman
pokok obligasi beralih kepada penanggung. 39
e. Perantara Perdagangan Efek (Pialang/Broker)
Membeli/menjual efek atas amanat investor. Pemodal yang
ingin membeli/menjual saham harus menyampaikan amanat jual atau
beli kepada pialang yang ia percayai, untuk jasanya tersebut pialang
mendapat fee. Pialang melaksanakan amanat yang diterimanya pada

39

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op., cit, hlm. 28.

Universitas Sumatera Utara

harga

yang ditetapkan

ataupun

pada

harga

yang lain

asal

menguntungkan investor. 40
f. Pedagang Efek (Dealer)
Pedagang efek bisa juga berfungsi sebagai pialang. Dalam hal
menjalankan fungsi tersebut, ia harus mebgutamakan pemenuhan
pemodal lain. Artinya bila ada investor yang memberi amanat untuk
membeli saham tertentu dengan harga tertentu pula, sementara dealer
yang menerimaamanat tersebut juga ingin membeli saham atas resiko
dirinya, maka dealer itu berkewajiban untuk memenuhi amanat beli
yang diterimanya sebelum membeli untuk diri sendiri. 41
g. Perusahaan Efek (Securities Company)
Perusahaan Efek memiliki tiga aktivitas, yaitu
1) Sebagai penjamin emisi,
2) Perantara perdagangan efek, dan
3) Manajer investasi (investment company).
Tiga kegiatan ini dapat dirangkum dalam suatu perusahaan efek
dan setiap kegiatan memerlukan izin masing-masing. Apabila
perusahaan efek menginginkan satu atau dua kegiatan diperbolehkan
oleh peraturan di pasar mdoal. Sebagai pengecualian, perusahaan efek

40

Ibid, hlm. 28.
Jusuf Anwar. 2005. Pasar Modal sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi. Seri
1. Bandung: Alumni, hlm. 165. Pada buku,Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar
Modal di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm. 28.
41

Universitas Sumatera Utara

yang mendapat izin sebagai penjamin emisi otomatis melakuakn
kegiatan sebagai perantara perdagangan efek. 42
Lembaga penunjang adalah salah satu lembaga yang mempunyai
peran penting serta strategis untuk terdorongnya perkembangan pasar
modal. Lembaga yang di maksud bertujuan sebagai pendukung
pengoperasian pasar modal itu sendiri. Keberadaan lembaga penunjang
pasar modal menjadi hal penting dalam perkembangan pasar modal.
Paling tidak, terdapat lima aktivitas khusus yang membutuhkan
peran lembaga-lembaga penunjang pasar modal, yakni: 43
a. Perusahaan yang menawarkan efek, membatasi waktu penjualan
efeknya, tetapi mengahrapkan dana yang diinginkannya dapat
diperoleh dalam waktu yang ditentukan.
b. Perdagangan efek mengambil tempat yang telah ditentukan, pada harihari tertentu pada jam-jam tertentu.
c. Barang yang diperdagangkan itu hanya surat-surat, karena itu
dinamakan surat-surat berharga. Surat-surat berharga itu berkaitan
langsung dengan perusahaan (emiten) yang menerbitkannya.
d. Perdagangan surat-surat berharga itu dapat dilaksanakan apabila ada
calon pemodal yang percaya pada emiten yang mengeluarkan suratsurat berharga tersebut.

42
43

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op., cit, hlm. 29.
Budi Untung, op., cit, hlm. 77.

Universitas Sumatera Utara

e. Kepercayaan kepada emiten bisa timbul karena faktor-faktor yang
berasal dari dalam perusahaan itu, misalnya: reputasi komisaris,
reputasi direksi, kemampuan bekerja secara efisien, kemampuan
memperoleh laba dan sebagainya. Dalam menjalankan fungsinya,
posisi lembaga penunjamg berada di antara emiten dan pemodal.
Mereka menyediakan jasa yang diperlukan olehh emiten atau investor,
atau untuk kedua-duanya.
Adapun lembaga penunjang pasar modal yaitu sebagai berikut:
a. Biro Administari Efek
Biro Adminnistrasi Efek (BAE) adalah salah satu lembaga
penunjang pasar modal yang memegang peranan penting di dalam
menyelenggarakan administrasi perdagangan efek, baik pada pasar
perdana maupun pada pasar sekunder. 44
Sebagai lembaga penunjang, BAE menyediakan jasa/pelayanan
kepada emiten dalam bentuk pencatatan dan pemindahan kepemilikan
efek-efek emiten tertentu. Penyerahan efek kepada yang berhak dan
menerima efek untuk di simpan oleh BAE adalah kegiatan sehari-hari
yang dilakukan oleh BAE. Selain itu BAE juga menyampaikan laporan
tahunan kepada emiten tentang posisi efek yang ditanganinya. Khusus
pada persiapan penawaran umum di pasar perdana, BAE juga
membantu emiten di dalam pencatatan efek. Pada intinya BAE

44

Ibid, hlm. 78.

Universitas Sumatera Utara

membantu emiten untuk mengadministrasikan seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan efek-efek yang ditawarkan oleh emiten kepada
masyarakat dengan biaya yang lebih ekonomis daripada administrasi
tersebut dilakukan sendiri oleh emiten. 45
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal, pihak yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai
Biro Administrasi Efek adalah perusahaan yang berbentuk badan
hukum Pereseroan Terbatas (PT) yang harus mendapat izin usaha dai
Bapepam/OJK.
Berdasarkan

PP

Nomor

45

Tahun

1995

tentang

Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal 49, 50 dan 51
disebutkan bahwa untuk memperoleh izin usaha dari ketua Bapepam
(OJK), Biro Administrasi Efek (BAE) harus memiliki modal di setor
minimal Rp. 500.000.000. (lima ratus juta rupiah), dengan mengajukan
permohonan kepada Bapepam (OJK) disertai empat dokumen
pendukung, yakni:
1) Akta pendirian yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman;
2) Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan;
3) Buku pedoman operasional tentang kegiatan yang akan dilakukan
serta uraian mengenai fasilitas fisik yang akan digunakan; dan

45

Ibid,hlm. 78.

Universitas Sumatera Utara

4) Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan
dengan permohonan izin usaha Biro Administrasi Efek yang
ditetapkan lebih lanjut oleh Bapepam (OJK).
Untuk menjamin terselenggaranya pengadministrasian efek
dengan baik, karena menyangkut kecermatan, kecepatan dan nilaai
uang yang relative besar, maka kontrak antara Emiten deng BAE harus
di buat secara notariil. 46
BAE dan Emiten sama-sama mempunyai tanggung jawab
terhadap setiap efek yang mengalami kerugian yang di alami karena
akibat dari kelalaian dalam melaksanakan kewajibannya yang telah
diuraikan dalam kontrak BAE dan Emiten.
b. Kustodian (Tempat Penitipan Harta)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal, pihak yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai
Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian perusahaan
efek atau bank umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam
(OJK).
Kustodian adalah lembaga yang meberikan jasa penitipan efek
dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, menerima

46

Ibid,hlm. 80.

Universitas Sumatera Utara

bunga, dividen, dan hak-hak lain menyelesaikan transaksi efek dan
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. 47
Undang-Undang mensyaratkan agar supaya efek yang dititpkan
kepada kustodian harus dibukukan serta di catat secara tersendiri dan
tidak menjadi bagian dari harta Kustodium yang di maksud.
Apabila pemegang rekening mengalami kerugian ataas
kesalahan pihak Kustodian, maka pihak Kustodian wajib mengganti
rugi kepada pemegang rekening tersebut. Sebagai lembaga penunjang
pasar modal, Kustodian memberikan jasa berupa: 48
1) Menyediakan tempat penitipan harta yang aman bagi surat-surat
berharga (efek).
2) Mencatat/membukukan semua titipan pihak lain secara cermat.
3) Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan efek untuk
kepentingan pihak yang diwakilinya.
4) Mengamankan pemindahtanganan efek.
5) Menagih dividen saham, bunga obligasi dan hak-hak lain yang
berkaitan dengan surat berharga yang dititipkan.
Selain itu, tempat penitipann harta juga mempunyai kewajiban
dalam rangka penyelenggaraan jasa-jasa berupa: 49

47

Ibid,hlm. 81.
Ibid, hlm. 81-82.
49
Ibid,hlm. 82-83.
48

Universitas Sumatera Utara

Membuat kontrak dengan nasabahnya ataau pihak lain termasuk
reksadana dengan merinci semua jasa yang diberikan.
Menyimpan semua surat berharga yang dipercayakan kepadanya di
tempat penyimpanan yang aman dari kebakaran pencurian dan
perusakan.
1) Menyerahkan surat berharga atau uang yang dititipkan kepadanya
atas permintaan tertulis dari pihak penitip atau pihak yang secara
sah mewakili pihak penitip.
2) Membuka diri terhadap pemeriksaaan oleh akuntan yang terdaftar
di Bapepam (OJK) atas kegiatan operiasonalnya, dan hasil laporan
pemeriksaan tersebut harus disampaikan kepada Bapepam dan
kepada semua para nasabahnya.
c. Wali Amanat (Trustee)
Jasa wali amanat hanya diperlukan dalam emisi obliigasi.
Lembaga ini akan bertindak sebagai wali dari pemberi amanat
(investor). Obligasi yang diterbitkan perusahaan melalui pasar modal
selama ini adalah obligasi dengan jaminan artinya pinjaman obligasi
itu di jamin dengan harta kekayaan perushaan itu sendiri. Oleh karena
itu, dalam emisi obligasi harus juga ada hak investor untuk mengawasi
perusahaan. Untuk keperluan inilah maka emiten harus menunjuk wali
amanat. 50

50

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, op., cit, hlm. 30.

Universitas Sumatera Utara

Profesi penunjang di pasar modal adalah para pihak yang
mempunyai tugas membantu emiten dalam mewujudkan penerapan prinsip
keterbukaan pada pasar modal.
Pasal 64 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
modal menentukan paling sedikit jumlah profesi penunjang pasar modal
ada empat yang berperan membantu emiten dalam mewujudkan prinsip
keterbukaan.
a. Akuntan Publik
Dari beberapa profesi penunjang yang ada, akuntan publik adalah salah
satu profesi penunjang yang ada di pasar modal yang banyak
mengalami sorotan. Akuntan publiklah yang mempunyai wewenang
untuk memeriksa laporan keuangan dari emiten, untuk memberikan
saran kepada emiten atas laporan keuangan yang telah dipublikasikan.
Profesi penunjang ini juga menjadi narasumber dari kebenaran laporan
keuangan emiten dalam pembukuaan di penghujung tahun.
Pada

umumnya

akuntan

publik

(AP)

melaksanakan

audit

melaksanakan audit berdasarkan standar auditingyang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar tersebut mengharuuskan AP
merencanakan dan melaksanakan audit agar AP memperoleh
keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan konsolidasi itu
bebas dari salah saji secara material. 51

51

Aristides Katoppo dkk, Katalog Dalam Terbitan Pasar Modal Indonesia (Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1997), hlm. 162.

Universitas Sumatera Utara

Melakukan audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian buktibukti yang mendukung jumlah-jumlah, dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntasi
yang digunakan, dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen,
serta

penilaian

terhadap

penyajian

laporan

keuangan

secara

keseluruhan. 52
Peranan akuntan yang objektif dan independen tidak sebatas dalam
melakukan audit dan memberikan pendapat, akan tetapi secara lebih
mendalam diharapkan bahwa akuntan dapat menjembatani perbedaan
antara kepentingan pemodal di satu sisi dengan kepentingan
manajemen perusahaan di sisi lain. Sebagaimana kecenderungan yang
terjadi, pihak manajemen perusahaan berusaha untuk menonjolkan
informasi yang baik yang pada akhirnya dimaksudkan demi
meningkatnya harga saham yang ditawarkan, sementara itu pemodal
dan stakeholders lainnya menginginkan nilai saham yang wajar
sebagai cerminan dari kondisi perusahaan sesungguhnya. 53
b. Konsultan Hukum
Konsultan hukum adalah pihak independen yang dipercayai karena
keahlian dan integritasnya untuk memberikan pendapat hukum (legal
opinion) secara independen mengenai emisi dan emiten atau pihak lain
yang terkait dengan kegiatan pasar modal. Untuk itu, konsultan hukum

52

Ibid, hlm162-163
Inda Rahadiyan, Hukum Pasar Modal di Indonesia, (Yogyakarta: UII Press,
2014), hlm 48.
53

Universitas Sumatera Utara

harus melakukan pemeriksaan dari segi hukum (legal audit) yang
diperlukan penjamin pelaksana emisi terkait. 54
Hal-hal yang perlu mendapat penelitian dan pernyataan dari
konsultan hukum adalah antara lain mengenail: 55
1) Akta Pendirian atau Anggran Dasar Emiten beserta perubahanperubahannya.

Penelitian

lebih

ditekankan

atas

keaslian,

keabsahan, dan kebenaran dokumen atau akta tersebut.
2) Izin Usaha Emiten menurut ketentuan yang berlaku. Setiap emiten
harus mempunyai izin usaha dan beroperasi sesuai dengan izin
usahanya.
3) Bukti kepemilikan atau penguasaan harta kekayaan emiten,
terutama (aktiva) tetap perlu di ketahui status kepemilikannya.
Apakah harta-harta itu semua milik emiten atau ada yang di swa
atau atas nama pihak lain. Perlu juga diketahui apakah harta
kekayaan emiten itu memiliki pertanggungan asuransi yang
memadai.
4) Perikatan emiten dengan pihak. Karena dalam kegiatannya emiten
sering mengadakan perikatan dengan pihak ketiga, seperti kerja
sama, pinjam-meminjam, perdagangan, royalty, dan lain-lain.

54

M. Irsan Nasarudin, Ivan Yustiavandana dan Arman Nefi, Aspek Hukum Pasar
Modal Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 91.
55
Ibid, hlm. 91-92.

Universitas Sumatera Utara

Maka perikatan itu perlu dipastikan apakah perbuatannya sah atau
mengikat secara hukum.
5) Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go public.
Konsultan hukum harus meneliti kebenara atas setoran modal
seperti yang telah ditentukan dalam anggaran dasar.
6) Perkara baik perdata maupun pidana yang menyangkut emiten atau
pengurusnya. Untuk kepentingan go public, masalah perkara ini
(baik sebagai penggugat atu tergugat) harus diungkapkan oleh
konsultan hukum. Bila ada, harus dijelaskan dalam perkara
mengenai apa. Informasi ini sangat penting bagi calon investor
sebagai salah satu unsur yang perlu dipertimbangkan untuk
mengambil keputusan.
Jasa yang ditawarkan oleh konsultan hukum diperlukan emiten
dari persiapan perusahaan menjadi go public hingga proses go public
serta setelah perushaan emiten sudah menjadi publik sifatnya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa jasa dari konsultan hukum sangat
diperlukan oleh emiten dan perusahaan terbuka.
c. Penilai (Appraisal)
Penilai memberikan jasa profesional dalam menentukan nilain
wajar dari harta milik perusahaan (aktiva), seperti nilai kekayaan tetap
(fixed assets) perusahaan yang berupa tanah, bangunan, mesin-mesin,
kendaraan dan lain-lain. Berapa nilai pertambahannya atau nilai
penyusutannya dalam jangka waktu tertentu harus dilakukan secermat

Universitas Sumatera Utara

mungkin sesuai dengan standar penilaian yang berlaku dan prosedur
atau tata cara yang diakui oleh profesi penilai. 56
Dari hasil penilaian tersebut maka perlu untuk menjadi bahan
informasi kepada investor dalam mempertimbangakn pengambilan
keputusan investasi yang akan dilakukan. Maka tanggung jawab dari
penilai akan dituntut pula oleh publik pemegang saham yang berkaitan.
Secara umum di dalam melakukan penilain terhadap harta
kekayaan suatu perubahan dalam rangka go public harus diperhatikan
beberapa faktor, diantaranya: 57
1) Lokasi harta yang di nilai.
2) Kondisi fisik.
3) Kenaikan nilai penyusutan.
4) Tingkat teknologi yang digunakan.
5) Metode penilaian
Hasil penilaian tersebut harus disampaikan dalam laporan yang
jelas, singkat, padat dan sistematis seusai dengan standar yang
disepakati, penggunaan bahasa yang miudah dipahami dan adanya
konsistensi dalam melakukan penilaian agar para investor dapat
memahami secara gamblang. 58
d. Notaris

56

Ibid, hlm. 94.
Ibid.
58
Ibid.
57

Universitas Sumatera Utara

Peran notaris di bidang pasar modal diperlukan terutama dalam
hubungannya dengan Penyusunan Anggaran Dasar para pelaku pasar
modal, seperti emiten, perusahaan publik, perusahaan efek, dan reksa
dana, serta pembuatan kontrak-kontrak, seperti kontrak reksa dana,
kontrak penjamin emisi, dan perwalimanatan. 59
Sesuai dengan kebiasaan hukum Negara kita, maka untuk
menjamin keaslian dan kepercayaan para pihak, pengesahan dari
notaris menjadi sesuatu yang sangat penting, seperti acara rapat dan
keputusan-keputusan rapat. Aktivitas pasar modal tidak lepas dari
masalah ini. 60
Jasa notaris diperlukan dalam hal-hal lain seperti: 61
1) Membuat

berita

acara

RUPS

dan

menyusun

Pernyataan

Keputusan-keputusan RUPS, baik untuk persiapan go public
maupun RUPS setelah go public.
2) Meneliti keabsahan hal-hal yang menyangkut penyelenggaraan
RUPS, seperti kesesuaian dengan Anggaran Dasar Perusahaan,
Tata Cara Pemanggilan untuk RUPS dan keabsahan dari pemegang
saham atau kuasanya untuk menghadiri RUPS.
3) Meneliti perubahan Anggran Dasar (AD) agar tidak terdapat materi
pasal-pasal dalam AD yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Bahkan diperlukan untuk
melakukan penyesuaian-penyesuaian pasal-pasal dalam AD agar
59

Ibid.
Ibid, hlm.

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN INVESTOR DALAM PEMBELIAN KEMBALI SAHAM MELALUI PASAR MODAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL

0 22 29

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

1 27 160

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 9

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 1

Penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal untuk Pengaturan “Orang Dalam” Pada Perdagangan Orang Dalam

0 0 11

Penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal untuk Pengaturan “Orang Dalam” Pada Perdagangan Orang Dalam

0 0 1

Penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal untuk Pengaturan “Orang Dalam” Pada Perdagangan Orang Dalam

0 0 17

Penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal untuk Pengaturan “Orang Dalam” Pada Perdagangan Orang Dalam Chapter III V

0 1 63

Penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal untuk Pengaturan “Orang Dalam” Pada Perdagangan Orang Dalam

0 0 4

Peran Akuntan Publik Dalam Penerbitan Obligasi Daerah Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

0 0 8