Tradisi Lisan Marosong-Osong Pada Upacara Perkawinan Adat Angkola

TRADISI LISAN MAROSONG-OSONG PADA
UPACARA PERKAWINAN ADAT ANGKOLA

ABSTRAK
Penelitian tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan salah satu rangkaian acara yang
terdapat pada upacara perkawinan adat besar Angkola yakni acara marosong-osong
masyarakat Angkola, kemudian menganalisis dan memahami makna yang terkandung
pada acara dan teks marosong-osong serta mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang
terdapat pada upacara tersebut. Dalam menganalisis data penelitian menggunakan
pendekatan semiotik Charles Sander Pierce, untuk mengkaji teks, koteks, konteks dan
makna dan fungsi marosong-osong. Proses pengkajian dan analisis dilanjutkan dengan
pencarian kearifan lokal tradisi lisan dengan pendekatan semiotik sosial. Metode
penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi secara etik dan emik
dari informan kunci dengan menggunakan metode pengamatan dan wawancara yaitu
dengan mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang data tradisi lisan yang secara
prosedur menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan yang diperoleh dari
teks atau syair osong-osong pada saat pelaksanaan upacara perkawinan adat nagodang
di Padangsidimpuan. Hasil pembahasan menemukan bahwa fungsi osong-osong adalah
sebagai penguat ikatan persaudaraan, hiburan dan alat pendidikan pada adat Angkola.
Nilai kearifan lokal yang terdapat pada acara marosong-osong adalah nilai kekerabatan,
nilai gotong-royong, nilai kerukunan dalam falsafah dalihan na tolu, nilai rasa hormat

kepada orang tua, nilai religi pada ungkapan yang mengandung nilai kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu tradisi lisan marosong-osong dipandang perlu
untuk dipertahankan dan dilestarikan.

Kata Kunci: Kearifan Lokal, Osong-osong, Tradisi Lisan dan Adat Angkola

Universitas Sumatera Utara

ORAL TRADITION “MAROSONG-OSONG” at BATAK ANGKOLA WEDDING
CEREMONY

ABSTRACT
The purposes of this thesis were to describe one of the events that faund ina great
wedding ceremony at Angkola Tribe called as marosong-rosong. This research also
aimed to understand the meaning of Marosong-osong, the text and the local genius in it
through the analysis of semiotics theory Charles Sander Pierce that was used the
combination and approach called social semiotics approach. This approach was used
to investigate text, co text, context, and the meaning and function of marosong-rosong.
After investigating and analyzing process, this research will be continued in searching
the local wisdom of oral tradition through social semiotics approach. Moreover, the

method of this research was qualitative that is used to collect the valid information as
much as possible from the emic and etic through interview and observation about the
oral tradition that would be the written and oral data from osong-osong text in
traditional wedding ceremony nagodang in Padangsidimpuan. As the result of this
research, it had been found that the function of osong-osong was to strengthen the
relationship among the family, entertainment and education in Angkola tradition. The
local genius values in maosong-rosong were the kinship, mutual cooperation, harmony
in dalihannatolu philosophy, respect to parents, and religion values in commendation to
the almighty God. As the conclusion, the oral tradition marosong-osong consisted of a
good function and also local wisdom asreflection of cultural values of theAngkola
communities that need to maintain and preserve.
Keyword: Local wisdom, Osong-osong, Oral tradition and Angkola tradition

Universitas Sumatera Utara