Kajian Kesiapan Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan Dalam Mengembangkan Pariwisata Nias Menjadi Wisata Dunia

ABSTRAK

Pembangunankepariwisataan
sangatditentukanoleh
kesiapandandukunganmasyarakatdi
tempat
obyek
pariwisata.
Jika
masyarakatbelumsiap,maka
programpembangunanakanterhambat,
danjika
programtersebut
diteruskan,cenderungakanberakibatpadakegagalan(failure)
dikemudianhari. Sebaliknya jika kesiapan masyarakat sebagai salah satu faktor
penentu
keberhasilanprogramdapatterwujud,makaefektifitas
danmanfaat
programjugadapat dicapai. Hal menarik untuk dikaji secara ilmiah untuk
mengetahui bagaimana tingkat kesiapan masyarakat dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Nias Selatan dalam pengembangan pariwisata Nias Selatan, terutama

masyarakat di sekitar Pantai Sorake dan Desa Bawomataluo. Luaran penelitian ini
diharapkan mampu memberikan manfaat akademis maupun praktis.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan memadukan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Responden penelitian ditentukan dengan
prosedur cluster random sampling sebanyak 123 responden di Pantai Sorake dan
Desa Bawomataluo. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,
wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data
menggunakan SPSS menggunakan uji Korelasi Person Product Moment dan
analisis distribusi frekuensi hingga diperoleh kesimpulan dan rekomendasi
penelitian.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa adanya hubungan dua arah yang
kuat dan bernilai positif antara upaya yang dilakukan masyarakat dengan
pengembangan pariwisata di Desa Bawomataluo. Sedangkan pengetahuan
masyarakat, kepemimpinan, dan keterlibatan masyarakat memiliki hubungan
dua arah yang cenderung lemah terhadap pengembangan pariwisata. Untuk
masyarakat di sekitar Pantai Sorake terdapat adanya hubungan dua arah dan
bernilai positif antara upaya yang dilakukan masyarakat dengan pengembangan
pariwisata. Sedangkan pengetahuan masyarakat, kepemimpinan, dan
keterlibatan masyarakat tidak memiliki hubungan terhadap pengembangan
pariwisata.

Berdasarkan perspektif diferensiasi struktural yang dikemukakan oleh
Talcott Parson dapat diketahui bahwa masih minimnya sinergitas antar
lembaga dalam pengembangan pariwisata Nias Selatan yang dapat
diidentifikasikan melalui bekerjanya mekanisme AGIL yaitu Adaptation
direpresentasikan dengan kesinambunganpengetahuan masyarakat terhadap
pengembangan pariwisata, Goalattainment direpresentasikan dengan adanya
kegiatan kerja sama yang dilakukan pemerintah daerah dengan masyarakat
setempat dalammencapai tujuan pengembangan pariwisata Nias Selatan,
Integrationdirepresentasikan dengan adanya koordinasi antarapemerintah daerah
dengan masyarakat, dan Lattentpatternmaintenancedirepresentasikan dengan
adanya kesesuaian tindakanpemerhati pariwisata dalam menggerakkan
masyarakat
Kata kunci:Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan, Masyarakat, Pantai
Sorake, Pariwisata, Pemerintah daerah.

i
Universitas Sumatera Utara