PEMANFAATAN BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 10715 22587 1 SM

PEMANFAATAN BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Rustam Abdillah, Soetarno Joyoatmojo & Leny Noviani
*Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas
Sebelas Maret
Email : rustam.uns@gmail.com

ABSTRACT
The objective of research was to improve the learning achievement of negotiation and
confirmation matter in the students of State Vocational High School 1 of Sukoharjo through
using blog as learning media. This study was a classroom action research (CAR). This research
was taken place in two cycles in nine meetings, with duration of 2 x 45 minutes for each meeting,
and each cycles consisted of planning, acting, observing, and reflecting. The subject of research
was the 11th Marketing 1 Graders of State Vocational High School 1 of Sukoharjo in the school
year of 2014/2015, consisting of 33 students. Techniques of collecting data used were
observation, test, field note, interview, and documentation. Technique analyse data is
quantitative analysis, analysis qualitative, analyse comparability. The result of research showed
that the utilization of blog could evidently improve learning achievement. It could be seen from
the increase in the students’ learning outcome score from the mean class score of 71.69 in pre
cycle to 83.83 in cycle I (increasing by 12.14 points) and from the learning passing score of

45.45% in pre cycle to 87.87% in cycle II (increasing by 42.42%). Meanwhile, for the learning
outcome in cycle II, the mean class score increased by 1.43 points (from 83.83 in cycle I to 85.26
in cycle II) and the passing score by 6.07% (from 87.87% in cycle I to 93.94% in cycle II). Thus,
it could be concluded that the utilization of blog as learning media to improve learning
achievement had achieved the expected result in this research, in which the where each has
achieved indicators reached by >75%.
Keywords: blog, learning media, learning achievement

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMK Negeri 1
Sukoharjo melalui pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dalam sembilan kali
pertemuan, setiap pertemuan 2 x 45 menit, dan setiap siklus terdiri dari atas perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI
Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah sebanyak 33
siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, tes, catatan lapangan, wawancara, dan

1

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif, analisis kualitatif, analisis

komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan blog terbukti dapat meningkatkan
prestasi belajar. Hal ini terbukti dari peningkatan hasil nilai belajar siswa pada siklus I dengan
presentase ketuntasan hasil nilai belajar sebesar 87,87% dan nilai rata-rata kelas sebesar 83,83,
sehingga terjadi peningkatan pada nilai rata-rata kelas 12,14 (nilai pra siklus 71,69 dan nilai
siklus I 83,83) dan ketuntasan hasil nilai belajar sebesar 42,42% (pada pra siklus 45,45% dan
siklus I 87,87%). Sedangkan untuk hasil nilai belajar siklus II nilai rata-rata kelas mengalami
peningkatan sebesar 1,43 (nilai siklus I 83,83 dan siklus II 85,26) dan ketuntasan sebesar 6,07%
(pada siklus I 87,87% dan siklus II 93,94%). Disimpulkan bahwa pemanfaatan blog sebagai
media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar telah mencapai hasil yang diharapkan
dalam penelitian ini, dimana masing-masing telah mencapai indikator ketercapaian sebesar
>75%.
Kata kunci : blog, media pembelajaran, prestasi belajar.

PENDAHULUAN
i. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dan ilmu

mempengaruhi hasil pembelajaran yakni

pengetahuan dari waktu semakin canggih


metode

dan pesat di dukung pula oleh arus

pembelajaran.

globalisasi yang semakin hebat. Langkah

pengajaran akan sangat mempengaruhi

terpenting dalam pembinaan sumber daya

penggunaan jenis media pembelajaran

manusia adalah meningkatkan kualitas di

sesuai jenis tugas, respons dan tujuan

bidang pendidikan. Suatu bangsa yang


pembelajaran,

maju

ilmu

termasuk karakteristik siswa. Meskipun

bahwa

demikian, bahwa dapat dikatakan salah

dalam

teknologi

pengetahuan,

dan


mencerminkan

pengajarannya

media

Pemilihan

yang

metode

siswa

satunya

maju.

pembelajaran adalah untuk alat dalam


harusnya
pemerintah

karena

mendapat
dan

itu,

pendidikan

perhatian
masyarakat

baik

bantu


pada

mempengaruhi

yang

harapkan

bangsa tersebut memiliki pendidikan yang
Oleh

fungsi

dan

pembelajaran
kondisi,

utama


yang
iklim,

media

ikut
dan

umumnya, serta para pengelola pendidikan

lingkungan belajar yang diciptakan dan

pada khususnya.

ditata oleh guru.

Proses belajar dan mengajar ada dua

Perkembangan zaman terus berubah


unsur terpenting dan dapat dipercaya

cepat seperti pada saat ini diperlukan
2

tersedianya sumber-sumber belajar yang

menambah

aktual, dan mudah dijangkau. Sistem

pembelajarannya.

pendidikan konvensional sudah saatnya
tidak

bersifat

seharusnya


membosankan

menunjukkan

kualitas

dalam

Hasil observasi di SMK Negeri 1

dan

Sukoharjo, siswa kelas X Pemasaran 1

lebih

tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan

cara


kondisi kelas yang tergolong kurang aktif

dengan

dalam kegiatan belajar dan mengajar di

sifat

menyenangkan

dengan

alternatif

pembelajaran

yang

baru

menggunakan

teknologi,

dengan

kelas. Wawancara dengan guru dapat

mempergunakan

teknologi

informasi

diperoleh data bahwa yang menunjukkan

untuk proses belajar dan mengajar sebagai

ketika guru memberikan penjelasan materi

media belajar, maka guru dan siswa

di depan kelas dengan jumlah 33 siswa,

dituntut menjadi lebih kreatif dalam

hanya

mencerna

mendengarkan,

materi

dan

mengolah

11

siswa

yang

benar-benar

memperhatikan

dan

pembelajaran. Buku bentuk media cetak

penjelasan yang guru berikan dicatat.

sekarang terganti dengan yang namanya e-

Sedangkan

book, dan salah satu media dengan

mengerjakan soal didepan kelas dan yang

mengunakan teknologi informasi yaitu

mempunyai inisiatif menjawab pertanyaan

blog. Blog adalah suatu website berbentuk

tanpa disuruh hanya 3 siswa. Hal ini

aplikasi yang terdiri dari beberapa tulisan

menunjukan

sering disebut sebagai sebuah posting pada

aktivitas belajar. Selain permasalahan

halaman

web.

Kemudahan

dalam

siswa

yang

rendahnya

bersedia

siswa

dalam

tersebut, tingkatan nilai ulangan harian

pembuatan blog dengan WYSWYG (what

siswa yang termasuk masih rendah.

you see is what you get), tidak perlu

Peningkatan

prestasi

belajarnya

menggunakan bahasa pemrogramannya

siswa kelas X PM 1 tergolong lebih rendah

yang sangat rumit. Kemudahan layanan

dibandingkan kelas X PM 2 maupun kelas

pembuatan bantuan dan halaman blog

X PM 3. Hal tersebut ditunjukan dengan

enrichment

termasuk

pemostingan

presentase peningkatan prestasi belajarnya

menggunakan

jasa

networking

mata pelajaran melaksanakan negosiasi

menjadikan blog semakin populer. SMK

yang hanya mencapai 45,45%. Sedangkan

Negeri 1 Sukoharjo merupakan sekolah

peningkatan prestasi belajarnya siswa

menengah

kelas X PM 2 yaitu 57,14% dan X PM 3

social

kejuruan

yang

selalu

3

yaitu 64,71%. Presentase peningkatan

gurunya (teacher center). Proses belajar

prestasi

mengajar

belajarnya

masih

rendah

menggunakan

media

dipengaruhi beberapa faktor seperti faktor

pembelajaran dapat minat yang baru dan

instrinsik dan ekstrinsik. Faktor ekstrinsik

membangkitkannya

sendiri

berpengaruh,

membangkitkan

dan

sarana

belajar, motivasi dan bahkan membawa

satunya

media

mepengaruhi psikologis

guru

lingkungan,

sangat
prasarana

pembelajaran

salah

pembelajaran. Oleh sebab itu, dipilih mata

keinginan,

rangsangan

kegiatan

yang bersifat

positif terhadap siswa.

diklat dilaksanakan negoisasi pada kelas X

Sesuai dalam rangka meningkatkan

PM 1 untuk melakukan penelitian tindakan

mutunya pendidikan

kelas sehingga prestasi belajarnya yang

peraturan pemerintah, pada tahun 2014

masih rendah tersebut dapat meningkat.

setiap

Berdasarkan hasil observasi pada

sekolah

pendidikan

dari

nasional melalui

untuk

semua

jenjang

SD-SMA/SMK

baik

kelas X PM 1 dapat beberapa identifikasi

swastanya maupun negerinya diwajibkan

permasalahan

menerapkan

yang

menyebabkan

kurikulum

2013,

tidak

rendahnya prestasi belajar, antara lain:

terkecuali SMK Negeri 1 Sukoharjo.

1. Proses belajar masih konvensional dan

Proses pembelajarannya kurikulum 2013

terpusat pada guru saja (teacher center).

dilaksanakan menggunakan pendekatan
scientific

2. Guru dalam proses pembelajarannya

approach.

Tahun

ajaran

mengunakan PPT (power point) dan

2013/2014 di SMK Negeri 1 Sukoharjo

papan

belum menerapkan kurikulum 2013, tetapi

tulis

sebagai

media

pembelajarannya.
3. Guru

lebih

tahun ajaran baru 2014/2015 di SMK

banyak

menerangkan

Negeri 1 Sukoharjo akan menggunakan

pembelajaran di depan kelas dan siswa

kurikulum 2013. Penerapan kurikulum

hanya mencatat materi yang diajarkan.

2013 akan diterapkan pada kelas X dan XI

Berdasarkan uraian tersebut bahwa,
dapat

diketahui

permasalahan

di semua jurusan dan mata pelajaran.

yang

Proses pembelajaran dilaksanakan

dialami kelas X PM 1 adalah kurangnya

dengan

fokus siswa dalam melaksanakan proses

implementasi

pembelajaran.

pembelajarannya

Pembelajaran menggunakan pendekatan

yang berlangsung masih terpusat pada

saintifik merupakan pembelajaran yang

Proses

4

pendekatan

saintifik

kurikulum

dalam
2013.

meliputi tiga ranah, yaitu keterampilan,

SMK

pengetahuan, dan sikap. Oleh karena itu,

pemanfaatan

jika ditinjau untuk menggerakkan afeksi

pembelajaran.

(untuk motivasi belajar) dan penyampaian

iii. Kajian Pustaka

informasi,

a. Belajar

blog

dapat

dimanfaatkan

Negeri

1

Sukoharjo

melalui

sebagai

media

blog

sebagai suatu media pembelajaran maupun

Belajar yang merupakan kegiatan

sumber belajar. Blog sekaligus berfungsi

dilakukan secara berjenjang dan terus-

juga

menerus

sebagai

media

berdiskusi

dan

untuk

memperoleh

interaksi antara guru sama siswa, guru

pengetahuan, pengalaman melalui proses

sama guru, siswa sama siswa lain, siswa

belajar dan mengajar yang dilakukan

satu sekolah dengan siswa sekolah lain

oleh guru. Belajar yang merupakan

dan

kegiatan dilakukan secara berjenjang dan

seterusnya.

pemanfaatan

media

meningkatkan
belajarnya

Diharapkan
blog

aktivitas

siswa

SMK

dengan

ini

dan

dapat

terus

prestasi

Negeri

menerus

1

individu

dilingkungan

masyarakat.

sosial

Mengenai

dan

belajar,

yang

Iskandarwasid (2008: 4-5) berpendapat,

dikemukan latar belakang di atas, jadi

“belajar berarti proses perubahan tingkah

rumusan masalahnya dalam penelitian ini

laku pada peserta didik akibat adanya

adalah : “Bagaimanakah pemanfaatan blog

interaksi

sebagai

dapat

individunya melalui pengalaman dan

mata

latihan. Perubahan ini terjadi secara

media

meningkatkan

permasalahan

memperoleh

maupun pengalaman yang di peroleh

Sukoharjo.
Berdasarkan

untuk

pembelajaran
prestasi

belajar

antara

lingkungan

pelajaran negosiasi dan konfirmasi siswa

menyeluruh

kelas XI Pemasaran 1 SMK Negeri 1

kognitif, efektif dan psikomotor”.

Sukoharjo tahun pelajaran 2014/ 2015?”

dan

menyangkut

dan

aspek

Pendapat tersebut bisa diambil
kesimpulan bahwa belajar tidak berupa

ii. Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan juga memiliki

kegiatan secara formal saja dipelajarinya

tujuannya yang akan dicapai agar memiliki

suatu mata pelajaran, tetapi belajar juga

arah yang jelas. Tujuan dari penelitian yang

menjadi masalah setiap orang, hampir

akan dicapainya adalah untuk meningkatkan

setiap

prestasi belajar siswa kelas XI Pemasaran 1

ketrampilan, kecakapan, pengetahuan,

5

kebiasaan,

kegemaran,

dan

terbentuknya

sikap

pendidikan

manusia,

sekali

mengunakan

berkembang dan dimodifikasi karena

tehnologi

belajar, kegiatan belajar dapat dilakukan

membagikan

dimana-mana

lingkungan

perkembangan zaman media pembelajaran

keluarga, masyarakat, lembaga formal

juga mengalami peningkatan-peningkaatan

pendidikan disekolah. Adapun sebagai

baik yang menggunakan teknologi maupun

yang

teknis menggunakannya, sehingga guru

baik

diharapkan

belajarnya

antara

di

perubahan
lain

hasil

dituntut

perubahan-

untuk

waktu

mengembangkan

materi

pelajaran.

professional

dalam

dan
Sesuai

memilih,

perubahan yang meliputi aspek koginitif,

maupun teknis menggunakannya. Pemilihan

aspek efektif, dan psokomotor

media dari seorang guru harus lebih selektif
dalam menggunakan media pembelajaran,

b. Pengertian Prestasi Belajar

dan sesuai sama kondisi dan situasi.

Setiap siswa yang berkegiatan
dirinya akan menghasilkan perubahan,

3. Media Blog

yang meliputi ranah afektif, psikomotor,

Era

globalisasi

saat

ini

terjadi

dalam

dunia

dan kognitif. Prestasi belajar adalah

perubahan

hasilnya belajar siswa yang telah dicapai

pendidikan. Pendidikan yang berlangsung

setelah melalui proses belajarnya yang

sekarang

dinyatakan dalam bentuk angka, simbol,

Tantangan yang pertama berasal dari adanya

maupun

perubahan pandangan terhadap belajarnya

huruf

kemampuan,

yang

mencerminkan

keterampilan,

dan

Pengertian Media Pembelajaran
adalah

dua

tantangan.

oleh dunia pendidikan saat ini adalah

2. Media Pembelajaran

pembelajaran

menghadapi

itu sendiri. Tantangan kedua yang dihadapi

pengetahuan dalam menguasai materi.

Media

paradigma

alat

kemajuan

teknologi

informasi

yang

komunikasi

begitu

pesat,

dan
yang

menawarkan berbagai kemudahan dalam

bantu proses belajar dan mengajar. Segala

pembelajaran.

sesuatu yang bisa dipergunakan untuk

orientasi belajar dikarenakan kemajuan dari

merangsang perasaan, pikiran, kemampuan

teknologi

atau ketrampilan pebelajar dan perhatian

(outside-guided) menjadi belajar dari diri

sehingga bisa mendorong terjadinya proses

sendiri (self-guided).

belajar. Hal tersebut sesuai dengan simpulan

Perkembangan

(Silva et al 2009 : 201-212) bahwa dalam

yang

Terjadi

pergeserannya

sebelumnya

blog

di

dari

luar

Indonesia

sendiri awalnmya dimulai sekitar tahun

6

1999-2000, orang-orang Indonesia yang

abstrak (symbolic), pengalaman piktorial

bertinggal

yang

gambar (iconic), dan pengalaman langsung

mempeloporinya, dimana mereka memiliki

(enactive). Pengalaman langsung (enactive)

akses informasi yang lebih cepat, terutama

adalah mengerjakan, misalnya arti kata

dari lingkungan pergaulan mereka. Hal

“lingkaran” dipahaminya langsung dengan

tersebut sesuai dengan simpulan Silva (F.B

menggambar atau membuat lingkaran. Pada

Bruno, 2009 : 201-212) perkembangan akan

tingkatan dua atau iconic (gambar/image),

teknologi dan komunikasi memungkinkan

kata

mudah

di

luar

negeri

lingkaran

dipahaminya

dengan

dan

jasa

melihatkan foto, lukisan, gambar atau film.

computer

alat

Hal tersebut sesuai pernyatan Husnati,

komunikasi, aplikasi dan telekomunikasi.

Fatimah dan Ramlah (2009 : 4-19) tampilan

Konten blognya mereka yang menjadi

online dalam bentuk email, blog (bulletin

berbahasa Indonesia, umumnya mereka

elektronik)

adalah orang-orang web developer ataupun

member tahu siswa dan untuk para siswa

seorang web designer (Majalah Komputer

berkomunikasi satu dengan lain dan semua

Chip Spesial Blogging, edisi Oktober 2007,

bekerja sama lewat online.

mengakses

berhubungan

produk

dengan

disajiakan

pendidik

untuk

Manfaat blog bagi guru antara lain

hlm. 14-17).

sebagai

Sebuah pertemuan para blogger se-

bukti

portofolio

terkait

Indonesia pada 27 Oktober 2007, sehingga

profesionalitasnya,

kemudian

Hari

prosesnya belajar yang bervariatif, sebagai

Blogger Nasional, Menteri Komunikasi dan

media ajarnya dan pembelajaran, tempat

Informatika (Menkominfo) saat itu yakni

berdiskusi,

Muhammad Nuh, mengimbau para blogger

berkomunikasi (Muhammad Adri, 2008:

untuk menjadikannya blog sebagai sarana

12). Relative murah biayanya dan bisa

pemberdayaan, pencerahan dan edukasi bagi

menembus ruang serta mengembangkan

masyarakat. Melalui fungsi edukasi tersebut,

jaringan lebih luas antar guru merupakan

(Soekartawi, 2005: 19), blog tentu saja bisa

keunggulan blog. Guru melalui blog dapat

dimanfaatkan untuk mendukung prosesnya

menuangkan

pembelajaran di madrasah. Menurut Bruner

menampilkan materi pelajarannya yang bisa

(sebagaimana

3

diunduh siswa, tauttan link sebagai rujukan,

tingkatan modus belajar yaitu: pengalaman

memberikan tugas dan evaluasi belajar. Blog

ditetapkannya

dikutip

sebagai

Darsono)

ada

7

berbagi

gagasan

pengembangan

informasi

atau

dan

idenya,

tersedia

aplikasi

komentar memberikan

Sumber data primer dalam hal penelitian

kemudahan akan interaksinya antara siswa

ini berupa prestasi belajarnya siswa XI

dan guru. Guru dapat juga ”menularkan”

PM I SMK Negeri 1 Sukoharjo setelah

ngeblog

diterapkan tindakan.

kepada

siswa-siswa

sebagai

aktivitasnya.

2. Sumber data Sekunder
Data sekunder berupa:
a. Arsip sekolah mengenai pelaksanaan

METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan oleh

pembelajaran (RPP), catatan siswa,

penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas

dan buku penilaian.

(PTK). Istilahnya dalam Bahasa Inggris

b. Pada nilai ulangan harian semester

adalah Classroom Action Research (CAR)
yang

pengertiannya

melakukan

ganjil.

suatu

Pengumpulan Data

kegiatan penelitian dalam kelas. Pengertian

Pengumpulan

datanya

dalam

kelas di sini tidak hanya kaitannya pada

penelitian diperoleh dari beberapa teknik,

pengertian ruang kelas, namun sekelompok

sebagai berikut yaitu : Teknik observasi,

siswa yang berada pada waktu yang sama,

Teknik Tes, Catatan Lapangan, Teknik

guru memberikan pelajaran yang sama pula.

wawancara, Metode dokumentasi

Penelitian tindakan kelas ini dalam setiap

Uji Validitas Data

siklusnya

terdiri

atas

perencanaan,

Penelitian ini, teknik triangulasi

pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi,

digunakan peneliti. Menurut Slamet (2007)

dan refleksi. Tiap siklus dilaksanakan dalam

membagi teknik triangulasi menjadi empat

beberapa

macam

pertemuan

pengajaran,

setiap

yaitu:

Triangulasi

pertemuan alokasi waktunya adalah 2 X 45

Triangulasi Peneliti,

menit. Prosedur dan desain penelitian untuk

Triangulasi Data.

tiap siklus

Peneliti

Jenis data yang dibutuhkan berupa data

meggunakan

Triangulasi Teoritis,

dalam

menggunakan

Data dan Sumber Data

uji
uji

Metode,

penelitiannya

kevalidan

validitas

data

data
teknik

prestasi belajarnya siswa Negosiasi dan

triangulasi data atau sumber, yaitu dengan

Konfirmasi. Sumber data meliputi data

digunakan berbagai sumber data seperti

primernya dan data sekundernya.

hasil wawancara, dokumen, hasil observasi.

1. Sumber data Primer

Interview

8

terpimpin

untuk

mengetahui

kebenaran hasil observasinya dan yang

Penelitian di kelas XI TN 1 di SMK

terjadi dampak dari yang telah diterapkan

Negeri

pembelajarannya.

melakukannya wawancara dan observasi

Analisis Data

sebelum pelaksanaan pemanfaatan blog

1. Analisis Kuantitatif

sebagai

Analisis
digunakan

data

untuk

kuantitatif

mengolah

1

media

bertujuan

hasil

Sukoharjo

dimulai

dengan

pembelajarannya

mengetahui

yang

lebih

dalam

yang

dialami

siswa.

dilakukan

kepada

guru

permasalahannya

belajarnya siswa yang diperoleh dengan

Wawancara

tes formatif dan mentabulasi angket.

pengampu mata pelajaran negosiasi dan
konfirmasi. Berdasarkan hasil wawancara

2. Analisis Kualitatif
Teknik

analisis

kualitatif

kepada guru pengampu mata pelajaran

digunakan untuk memaparkan proses

negosiasi dan konfirmasi, diketahui bahwa

penelitiannya

siswa

secara

detail

serta

di

kelas

X

TN

1

memiliki

memaparkan fakta-fakta yang terjadi

permasalahan

dalam bentuk catatan lapangan. Datanya

rendah. Terbukti dari hasil peningkatan hasil

yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu

perolehan nilai rata-rata ulangan 1 dan 2

berupa

proses

pada semester genap siswa yaitu hanya

wawancaranya

mencapai 63,63%. Presentase ketuntasan

lembar

pembelajaran,

observasinya
hasil

dengan guru dan siswa.

prestasi

belajarnya

yang

hasil belajar Siswa kelas X TN 1 sebesar
45,45% dan presentase Siswa yang tidak

3. Analisis Komparatif
Teknik analisis komparatifnya

tuntas sebesar 54,55%. Selain itu, saat

digunakan untuk membandingkan nilai

proses pembelajaran di kelas guru hanya

tes kondisi awalnya, nilai tesnya setelah

menjelaskan materi dan siswa mencatat

siklus 1, nilai tesnya setelah siklus 2 dan

materinya tersebut. Pembelajaran yang guru

seterusnya. Sehingga dapat dilihatnya

lakukan kurang bervariatif dan kurang

ada perbedaan sebelum dan sesudah

memanfaatkan media untuk proses belajar

dilakukan tindakannya.

dan mengajar.
Hasil Penelitian Siklus I
Proses penelitiannya ini dilakukan

HASIL PENELITIAN

dalam dua siklus yang tiap siklus terdiri

Pra Tindakan

dalam 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan

9

tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

Pembelajaran

(RPP)

dan

observasi dan interpretasi, dan (4) analisis

mendiskusikannya bersama guru.
c) Menyiapkan intrumen penelitian dan

dan refleksi tindakan.

pedoman wawancara.

Siklus I
pembelajaran

Penerapan

d) Menyiapkan materinya sesuai dengan

negosiasi

dan konfirmasi pada siklusnya I melalui

kompetensi

pemanfaatan

kompetensi.

blog

sebagai

media

dasar

dan

standar

pembelajaran dengan model pembelajaran

e) Mendesain alat evaluasinya berupa

kooperatif dengan variasi Think Pair Share

soal tes untuk mengetahui hasil

(TPS) adalah:

belajarnya

1) Perencanaan Tindakannya Siklus I

memanfaatkan media blog.

Kegiatan perencanaan tindakan

siswa

setelah

2) Pelaksanaan Tindakan

pada siklus I dilakukan peneliti bersama

Pelaksanaan tindakannya siklus I

guru pengampu mata pelajaran negosiasi

dilakasanakan sebanyak 4 x pertemuan

dan konfirmasi pada tanggal 6 Agustus

selama 8 x 45 menit sesuai dengan

2014 di ruang kelas XI TN 1 SMK

skenario dan RPP yang sudah disusun

Negeri 1 Sukoharjo. Guru sepakat

oleh

tindakannya pada siklus I-nya akan

Pelaksanaan tindakannya siklus I akan

dilaksanakannya

sebanyak

4

x

dilaksanakannya hari jum’at selama 2 x

pertemuan

8

menit.

45 menit, dimulainya pada tanggal 15

Penelitiannya akan dimulainya tanggal

Agustus 2014 sampai dengan tanggal 5

15 Agustus 2014 sampai dengan tanggal

September 2014. Pada pertemuan siklus

5 September 2014, setiap hari jumat jam

I ini, yang dipelajari adalah materi

ke 3-4 dengan waktu 2 x 45. Kegiatan

pengertian negosiasi dan teknik singkat

perencanaan tindakannya pada siklus I

bernegosiasi. Pelaksanaan tindakannya

sebagai berikut:

dalam peneliti ini berperan sebagai

a) Media pembelajaran disiapkan dan

observer dan yang mengajar adalah

atau

x

45

perangkat pembelajaran.

kemudian

bersama

guru.

guru.

b) Guru dibantu peneliti menyiapkan
silabus,

penelitinya

3) Pengamatan

peneliti

Pelaksanaan tindakan penelitian

menyusunkan Rencana Pelaksanaan

ini bersamaan dengan dilakukannya

10

observasi selama pelaksanaan tindakan.

maupun dari presentasi yang disampaikan di

Observasi dilakukannya oleh peneliti

kelas dan jika ada kesulitan beberapa dari

berpedoman dengan lembar observasi

mereka langsung bertanya kepada guru. Siswa

yang

ini

yang belum mencapainya KKM dikarenakan

digunakan untuk mengevaluasi guru

saat guru memberi penjelasan perhatian siswa

tersebut

media

kurang, ada dari mereka asyik bercanda

pembelajaran dan meningkatkan prestasi

dengan teman sebangku ataupun melamun

belajarnya siswa selama pelaksanaan

sendiri, dan pada saat diskusi maupun

pemanfaatan

media

presentasi kesadaran dan keaktifan siswanya

pembelajaran menggunakan scientific

untuk memahami materi masih rendah,

approach.

sehingga pemahaman materi yang mereka

telah

disusun.

dalam

Observasi

penerapan

blog

sebagai

dapatkan juga masih terbatas. Selain itu, siswa

4) Observasi dan Interpretasi
Berdasarkan
pengamatannya

hasil

pelaksanaan

tidak

proses

mau

Siklus I
Berdasarkan hasil interpretasi

negosiasi, diperoleh gambaran tentang

kegiatan

belajarnya

belajar

dan

diberikannya

5) Analisis dan Refleksi Tindakan pada

konfirmasi dengan materi melaksanakan

hasil

saat

kesempatan untuk bertanya.

belajar dan mengajar negosiasi dan

pencapaian

bertanya

selama

tindakan dan observasi pada siklus I,

mengajar

dilakukan analisis oleh peneliti sebagai

berlangsung, prestasi belajarnya siswa

berikut:

yang diamati dari ketuntasan hasil

a)

Beberapa kelemahan guru dalam
siklus I adalah:

evaluasi siklus I siswa.
pada

(1) Guru kurang jelas menenerapkan

siklusnya I hanya 29 siswa (87,87%) yang

media blog dalam pembelajaran.

mampu mendapatkan nilainya di atas batas

(2) Guru dalam menerangkan materi

KKM, sedangkan 4 siswa lainnya (12,12%)

kurang dapat menguasai kelas.

Hasil

nilai

evaluasi

siswa

(3) Guru

belum mampu mencapai batas KKM. Siswa

(4) Saat

KKM karena mereka mampu memahami
yang

dipelajarinya

baik

memberikannya

motivasi kepada siswa.

yang mendapatkan nilainya di atas batas

materi

kurang

evaluasi

guru

cenderung

berada di posisi tertentu saja.

melalui

penjelasan dari guru, memanfaatkan blog

11

sebanyak 29 siswa (87,87% dari

(5) Posisi guru terlalu sering di

33 siswa), Hasil tersebut belum

depan kelas.

dapat mencapai target yang

(6) Guru masih kurang memberikan
pertanyaan

saat

ditetapkan yaitu 90% sehingga

pembelajaran

diperlukan

berlangsung.

Berdasarkan observasi dan analisis

(8) Guru cenderung hanya siswa

diatas, maka tindakan refleksi yang dapat

yang pandai saja diperhatikan.
dari

ditemukan

segi

beberapa

dilakukan dan akan digunakannya sebagai

siswanya

acuan perbaikan di siklus II adalah :

kekurangan,

yaitu:

a) Guru mengawasi diskusi yang berjalan

(1) Siswa masih ada yang mengeluh

ketat.

masalah kelompok yang dibagi.
(2) Siswa

yang

tidak

memperhatikannya

cenderung

malah

mengganggu

b) Guru lebih lagi banyak melakukan
pendekatan.
c)

teman-

d) Guru seharusnya tidak hanya di depan

(3) Siswa masih bergantung kepada

kelas,

teman kelompoknya pada saat

berinteraksi

e)
antara

yang

diperoleh

setiap

lebih

rinci

mengenai

pembelajarannya dengan memanfaatkan
kurang

blog sebagai media pembelajarannya di

sportif ada beberapa siswa.
(6) Berdasarkan

mengelilingi

Pada siklus selanjutnya guru harus
menjelaskan

anggota kelompok.
evaluasi

tetapi

kelompok.

diskusi berlangsung.
(4) Sulitnya

Guru menambah waktu untuk tanya
jawab.

temannya.

(5) Saat

pada

siklus selanjutnya.

(7) Guru kurang tegas.

b) Sedangkan

perbaikan

dalam kelas.

nilai

yang

siswa,

nilai

f)

Guru hendaknya lebih tegas dalam
melakukan pengawasan ketika evaluasi

tertingginya adalah 98 nilai

berlangsung.

terendah adalah 64 dan nilai

Berdasarkan

hasil

refleksinya

rata-rata kelasnya yaitu 83,83.

tersebut, kekurangan yang harus diperbaiki

Siswanya yang sudah mencapai

dan memantapkan hasil tindakan siklus I-

standar nilainya 75 ke atas

nya maka akan dilaksanakannya siklus II.

12

4) Menyiapkan materi sesuainya dengan

Hasil Penelitian Siklus II

kompetensi

Perencanaan Tindakan
Perencanaan

tindakan

merupakan

dilaksanakannya

memanfaatkannya

blog

standar

5) Mendesain alat evaluasinya berupa tes

dengan

sebagai

dan

kompetensi.

rencana kegiatan secara keseluruhan yang
akan

dasar

formatif

media

dalam

mengetahui

bentuk

hasil

esai

untuk

belajarnya

Siswa

pembelajaran dalam proses pembelajarannya

setelah implementasi pemanfaatan blog

dan

sebagai media pembelajarannya dengan

dengan

model

pembelajarannya

kooperatif dengan variasi Think Pair Share

scientific approach.

(TPS) dengan scientific approach. Peneliti

Pelaksanaan Tindakannya Siklus II

bersama guru pengampu mata pelajaran

Pelaksanaan tindakannya siklus II

negosiasi dan konfirmasi mendiskusikan

dilaksanakannya sebanyak 5 kali pertemuan

kegiatan perencanaan siklus II pada tanggal

seperti siklus I dimana masing-masing

5 Septermber 2014 di ruang guru SMK

pertemuan selama 2 x 45 menit, pada

Negeri 1 Sukoharjo. Guru bersama peneliti
telah

sepakat

untuk

tanggal 12, 19, 26 September dan 3, 10

melaksanakannya

Oktokber 2014. Pelaksanaan tindakan siklus

tindakan siklus II akan dilaksanakan dalam 5

II dengan meteri pembelajaran Perilaku

kali pertemuan atau 10 x 45 menit.

Konsumen, Tingkat Kebutuhan Konsumen,

Penelitian tanggal 12 September 2014 akan

Faktor yang mempengaruhinya Konsumen

dimulai sampai dengan tanggal 10 Oktokber

dan Pelayanan Pelanggan. Tindakan dari

2014. Setiap hari Jum’at jam ke 3-4 dengan

siklus II ini sama dengan tindakannya pada

alokasi waktunya pada hari dan Jumat 2 x 45

siklus sebelumnya.

menit. Kegiatan perencaan tindakannya pada

Pengamatan

siklus II sebagai berikut:

Pelaksanaan tindakan ini bersamaan

1) Perangkat pembelajaran disiapkan.

dengan

2) Guru dibantu peneliti menyusunkan

dilakukannya

observasi

selama

pelaksanaan tindakan. Pada saat observasi

Rencana Pelaksanaan Penelitian (RPP)

peneliti dan guru berkolaborasi dalam

dan mengkonsultasikannya dengan guru.

melakukan penilaiannya terhadap keaktifan

3) Menyiapkan instrumen penelitian dan

Siswa yang kaitannya dengan memecahkan

pedoman wawancara.

masalah, bertanya, mengeluarkan pendapat,
diskusi, mendengarkan materi, dan membuat
13

laporan. Hasil wawancaranya dengan Siswa

utuk tanya jawab baik antar siswa maupun

menunjukkan hasil yang positif. Siswa

siswa dengan guru. Pertemuan yang kelima

merasa senang belajar dengan memnfaatkan

10 Oktokber 2014, digunakan peneliti dan

media pembelajaran blog dengan scientific

guru untuk melakukan evaluasi akhir dari

approach karena proses pembelajarannya

siklus II agar hasil belajarnya dari siklus II

dengan

dapat segera diketahui.

media

pembelajaran

blog

ini

membuat Siswa bisa bekerjasama dan
berdiskusi bersama

Hasil nilai evaluasi siklus II pada

teman kelompoknya.

siswa

sebanyak

33

siswa

(93,94%)

Prestasi belajarnya Siswa terbukti meningkat

mendapatkannya nilai di atas batas KKM,

dibandingkan

namun sebanyak 2 siswa (6,06%) belum

sebelum

pemanfaatannya

blog

diterapkannya
media

mampu mencapai batas KKM. Nilai pada

pembelajarannya dengan scientific approach

siklusnya ke-II siswa mengalami kenaikan

dalam proses pembelajarannya.

dibanding siklus I karena siswanya yang

Observasi dan Interpretasi

dulunya belum maksimal dalam mengikuti

Peneliti

sebagai

proses

proses pembelajaran, pada siklusnya ke-II

pembelajaran mata pelajaran negosiasi &

ini mereka lebih serius dan dalam mengikuti

konfirmasi

blog

proses pembelajaran lebih aktif, walaupun

sebagai media pembelajaran di kelas XI

beberapa siswa yang kurang maksimal

Pemasaran 1. Pada pertemuan pertama yaitu

masih ada dalam proses pembelajaran.

dengan

mengamati

memnfaatkan

hari Jumat 12 September 2014, guru
Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

menyampaikan apersepsi dan penjelasan

Berdasarkan

proses belajarnya dan mengajar dengan
memanfaatkan

blog

observasi

serta

peneliti

mempraktekkannya. Sedangkan pertemuan

hasil

tindakannya
melakukan

interpretasi
pada

siklus

analisisnya

dan
II,

sebagai

berikut :

kedua pada Jumat 19 September 2014, siswa

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus

mempresentasikan hasil dari kelompoknya.

kedua adalah: Guru kurang tegas untuk

Pertemuan yang ketiga, Jumat 26 September

menegur pada siswa yang mengganggu

2014 melanjutkan presentasi kelompoknya.

proses pembelajaran.

Pertemuan yang keempat Jumat, 3 Oktokber

2) Sedangkan dari segi siswa:

2014, guru menerangkan tambahan sedikit
materi dan memberikan waktu lebih banyak

14

a) Siswanya

yang

bekerjasama

belum

dengan

bisa

konfirmasi dengan memanfaatkannya blog

anggota

sebagai media pembelajarannya dengan

kelompoknya masih ada.

model pembelajarannya kooperatif dengan

b) Dari segi nilai yang diperoleh siswa,

variasi Think Pair Share (TPS) dari siklus

nilai tertingginya adalah 98, nilai

satu ke siklus berikutnya. Pemanfaatannya

terendah adalah 58 dan nilai rata-

blog

ratanya kelas yaitu 85,26. Siswanya

dengan

yang

standar

peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI

nilainya 75 ke atas sebanyak 31,

PM I. Berikut ini adalah gambar grafik

artinya dari siswa tersebut sudah

peningkatan prestasi belajarnya siswa dari

memenuhi KKM (kriteria ketuntasan

pra siklus, siklus ke-I, dan siklus ke-II :

sudah

mencapai

minimal).

Jumlah

sudah

dapat

peningkatan

tersebut

35
30
25
20
15
10
5
0

dibandingkan

dengan sebelumnya, yaitu

dengan

nilai rata-ratanya kelas yaitu 83,83,
dan

yang

mencapai

Medianya

scientific

Pembelajaran

approach

terhadap

jelas

menunjukkan

bila

sebagai

ketuntasan

31

29
18
15

Tuntas
4

2

Tidak Tuntas

Pra Siklus Siklus
Siklus
I
II

sejumlah 31 siswa (93,94% dari 33
siswa). Jadi pembelajaran tersebut

Gambar 3 Grafik Peningkatan Prestasi

sudah memenuhi titik ketuntasan.

Belajarnya Tiap Siklus
Tindakan refleksi yang dapat diambil
Berdasarkan gambar 3 diketahuinya

berdasarkan pengamatan dan analisis yang

bahwa sebelum penerapan blog sebagai

telah dilakukannya adalah guru dalam

media pembelajarannya dengan scientific

menciptakan suasana pembelajaran lebih

approach dengan nilai rata-rata 73,96 dan

kreatif supaya kondusif sehingga siswa

ketuntasan

dapat motivasi belajar yang tinggi.

Berdasarkan

hasil

presentasenya

bahwa hasil belajarnya siswa kelas XI PM I

pelaksanaan

khusus pada mata pelajaran negosiasi &

tindakannya pada siklus ke-I dan II dapat

konfirmasi masih kurang baik karena masih

dikatakan bahwa terjadi peningkatan prestasi
mata

belajar

sebesar 45,45%. Hal ini menunjukkannya

PEMBAHASAN

belajar

hasil

pelajaran

negosiasi

banyaknya siswa yang memproleh nilai

&
15

dibawah batas tuntas keberhasilan hasil

blog sebagai medianya pembelajaran dengan

belajarnya yaitu 75. Masih renda hasil

scientific approach melibatkan siswa sama

belajarnya

belum

siswa diberikan kesempatan dan kelompok-

memahami materi oleh siswa dan kurang

kelompok untuk dapat membagi informasi

antuasiasnya siswa untuk mengikutinya

yang diperolehnya melalui penyampaian

proses pembelajaran.

hasil diskusi. Model pembelajaran ini

siswa

Sistem

disebabkan

pembelajarannya

menjadikan siswanya dalam pembelajaran

dengan

untuk

memanfaatkannya media pembelajaran blog

aktif

karena

selama

approach

berlangsungnya pembelajaran siswa yang

terbuktikan dapat meningkatkan prestasi

menjadi subyeknya belajar. Siswa yang

belajarnya. Hal ini terbuktikannya dari

mencari informasi, mengolah informasi, dan

peningkatan hasil nilai belajar siswa pada

menyampaikan informasi yang diperolehnya

siklus I dengan presentase ketuntasan hasil

melalui presentasi dari perwakilan anggota

belajar sebesar 87,87% dan nilai rata-ratanya

masing-masing kelompok serta mendorong

kelas

terjadi

komunikasi antar siswanya dan prestasi

peningkatan pada nilai rata-ratanya kelas

belajarnya siswa dapat meningkat. Oleh

12,14 (nilai pra siklus 71,69 dan nilai siklus

karena itu, memanfaatkannya blog sebagai

I 83,83). Sedangkan untuk hasil belajar

medianya pembelajaran dapat meningkatkan

siklus II nilai rata-ratanya kelas mengalami

prestasi belajarnya siswa yang terlihat dari

peningkatan sebesar 1,43 (nilai siklus I

peningkatan hasil belajarnya siswa dari tiap-

83,83 dan siklus ke-II 85,26) dan ketuntasan

tiap siklusnya.

dengan

pendekatan

sebesar

scientific

lebih

83,83,

sehingga

sebesar 6,07% (pada siklus I 87,87% dan
siklus

ke-II

93,94%).

belajar

guru melaksanakan pembelajaran negosiasi

mengalami peningkatan juga disetiap siklus

& konfirmasi yang dapat menarik perhatian

tersebut dan dapat ditunjukkan dengan tabel

siswa dan menyenangkan sehingga dapat

perbandingan

meningkatkan prestasi belajarnya siswa.

skor

Prestasi

Berdasarkan tindakan tersebut, hasil

capaian

nilai

hasil

belajar.

Selain itu, peneliti juga dapat meningkatkan
Berdasarkan data siklus I, siklus II,

kinerjanya

guru

dalam

menciptakan

diperoleh data yang menunjukkan bahwa

pembelajarannya yang efektif dan menarik.

aktivitas dan prestasi belajarnya siswa selalu

Hal

mengalami peningkatan. Memanfaatkannya

keaktifan siswa dan prestasi belajarnya yang

16

ini

terbuktikan

pada

peningkatan

ditemui selama proses pembelajarannya

prestasi belajarnya siswa terdapat kenaikan

dengan

memanfaatkannya

setiap aspek pada setiap siklusnya dan telah

blog sebagai media pembelajarannya dengan

mencapi kreteria ketuntasan untuk siswa.

scientific approach:

Sedangkan prestasi belajar karena lebih dari

1. Siswa dalam proses pembelajarannya

75% batas tuntas telah dicapainya yaitu 75%

lebih aktif baik diskusi dalam kelompok,

dan disetiap siklus mengalami peningkatan

bertanya,

pendapat,

baik presentase ketuntasan maupun rata-rata

memecahkan soal, mendengarkan materi,

kelas. Hal ini menunjukkannya bahwa

dan membuat laporan hasil diskusi

secara umumnya materi yang disajikan telah

implementasi

mengeluarkan

2. Suasana belajarnya yang tidak monoton
dan

santai

antusiasnya

menjadikan
mengikuti

pembelajarannya

siswa
proses

dengan

dipahami oleh siswa dengan baik pada

lebih

proses belajarnya dan mengajar dengan

dalam

menfaatkan

membuat

masalahnya

blog

pembelajarannya

dengan

pembelajarannya

dengan

Simpulan
Berdasarkannya

3. Berdiskusi dan ada tanggung jawabnya

bersama

pendekatan

SIMPULAN DAN SARAN

menyenagkan bagi siswa.

mempelajari

media

sehingga

menggunakan scientific approach lebih

untuk

sebagai

scientific approach.

media blog untuk mencari materi dan
memecahkan

memanfaatkannya

bahan

kelompok,

pembahasan

tersebut

analisis

penelitian,

dan
dapat

disimpulkannya bahwa penerapan media

sehingga

pembelajaran

blog

dengan

pendekatan

siswa

scientific approach dapat meningkat prestasi

berkembang sehinga lebih mudah dalam

belajarnya siswa. Hal ini ditunjukkannya

memahami materinya yang dipelajarinya

dengan perilaku Siswa yang lebih aktif dan

sehingga

foskus

pengetahuan

dan

wawasan

pembelajaran

efektif

dapat

tercapai.

mendengarkan

materi,

memecahkan masalah, bertanya, berdiskusi,

Pemanfaatannya media pembelajaran
dengan

dalam

blog

dengan

mengeluarkan

menggunakannya

pendapat,

dan

membuat

laporan. Selain itu, Siswa juga lebih lagi

scientific approach dapat meningkatkan

bertanggung

prestasi belajarnya siswa. Hal ini dapat

materinya dan diskusi kelompok karena

dilihatnya

anggota setiap kelompok yang ditunjuk

pada

grafik

3,

peningkatan

17

jawab

dalam

penguasaan

untuk presentasi mewakili kelompoknya
harus

siap,

bertanggung

sehingga
jawab

Saran

setiap

Siswa

Berdasarkannya hasil penelitian dan

memahami

setiap

simpulan di atas, maka saran peneliti untuk

jawaban hasil diskusinya kelompok tersebut.

meningkatkan

Media pembelajaran ini juga dapat

hasil

pembelajaran

kualitas proses di kelas XI TN 1 SMK

meningkatkan prestasinya belajar siswa

Negeri

yang ditunjukkan dari hasil penelitiannya

2014/2015 sebagai berikut yaitu :

yang mengalami peningkatan setiap siklus.

1. Bagi Siswa

Sebelum

media

pembelajarannya

dan

ini

1 Sukoharjo

Tahun Pelajaran

a. Siswa juga lebih dapat memberikan

diterapkan, prestasinya dan keaktifannya

respon

siswa belum dimunculkan oleh guru. Hal

pemanfaatannya blog sebagai media

tersebut terlihatnya dari tingkat ketuntasan

pembelajaran

belajar siswa dapat diketahui pada pra siklus

meningkatkannya

bahwa sebelum penerapan blog sebagai

keaktifan belajarnya.

media pembelajarannya dengan pendekatan

yang

baik

terhadap

sehingga

dapat

prestasinya

dan

b. Siswa tidak menjadikan guru sebagai

scientific approach dengan nilai rata-ratanya

satu-satunya

73,96

belajar

sehingga dapat diperoleh informasi

presentasenya sebesar 45,45%. Pada siklus I

dari berbagai sumber seperti: situs

prestasi belajarnya siswa meningkat dari 15

blog dalam internet, buku paket, buku

siswa (45,45%) menjadi 29 siswa (87,87%)

modul, dll.

dan

ketuntasan

hasil

yang mampu mendapatkannya nilai di atas

pusat

informasi,

c. Siswa dalam meningkatkan prestasi

batas KKM, sedangkan 4 siswa lainnya

belajar

(12,12%) belum mampu tercapainya batas

berpartisipasi

KKM dengan nilai rata-ratanya kelas naik

pembelajarannya serta siswa dapat

dari 73,96 menjadi 83,83. Pada siklus ke-II

lebih

sebanyak

belajarnya.

33

siswa

(93,94%)

mendapatkannya nilai di atas batas KKM,

2. Bagi Guru

namun sebanyak 2 siswa (6,06%) belum

a. Guru

melalui

lebih
dalam

proses

mengembangkan

menciptakan

aktif

pola

pendekatan

mampu mencapai batas KKM dengan nilai

pembelajarannya yang berpusat pada

rata-ratanya kelas meningkat dari siklus

Siswa agar Siswanya lebih berani

yang ke-I sebesar 83,83 menjadi 85,26.

18

untuk mengemukakan pendapat dan

dan memanfaatkannya blog sebagai

ide di kelas.

media pembelajarannya.

b. Gurunya dapat memanfaatkan media

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

pembelajaran inovatif seperti media

Penelitian

pembelajaan dengan memanfaatkan

mampu

blog

kekurangannya

yang diterapkan pada setiap

tatap muka.

selanjutnya

diharapkan

menyempurnakan

penelitian

yang

ini.

ada

dalam

Disarankan

untuk

c. Motivasi dapat memberikan guru

menggunakan tema yang sama dan

kepada setiap siswanya yang kurang

diterapkan pada materi yang berbeda

aktif dalam pembelajaran.

serta

d. Guru

harus

meningkatkan

materi

serta
DAFTAR PUSTAKA

3. Bagi Sekolah
bisa

kualitas

free

Amrullah,
A.S.
(2011).
Penerapan
Teknologi web blog sebagai Media
Pembelajaran Alternativ Berbasis
web pada Mata Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas XII di
Madrasah Aliyah Yaumi Ringinharjo
Gubug Grobongan Tahun 2010.
Semarang (Tidak Diterbitkan).

meningkatkan
hotspot

dengan

memperbaiki koneksi internet yang
lambat.
b. Sekolahnya

dapat

memberikan

pelatihan kepada guru perihal media

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.

pembelajaran inovatif.
c. Sekolah

lebih

memotivasi

dan

Arikunto, Suharsimi dan Safrudin. (2010).
Evaluasi
Program
Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara.

memfasilitasi guru.
d. Sekolah melalui rapat diharapkan
Kepala Sekolahnya dapat lebih
mengajak

guru-guru

menerapkan
(pembelajaran

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2011). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi
Aksara.

untuk
PAIKEM

aktif,

variabel

lain agar lebih inovatif dan bervariatif.

dalam mengelola kelas.

a. Sekolah

menambahkan

media dan model pembelajarannya yang

kemampuan dalam mengembangkan
dan menyampaikan

dapat

Bruno, F.B, Silva, et al. (2012). Research
Papers Web-based learning design
tool. Campus-Wide Information
Systems. 29 (4), 201-212. Dipeloleh
pada 16 Januari 2014, dari

inovatif,

kreatif, efektif dan menyenangkan)

19

Negoro, Adi. (2008). Pengertian Belajar.
Diakses pada 5 Februari 2014, dari
http// sobatbaru.blogspots.com.

www.emeraldinsight.com/10650741.htm
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : Rineka
Cipta.

Poewardaminta, W.J.S. (2003). Kamus
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka.

Fahrudin,
A.
(2012).
Peningkatan
Kemandirian dan Prestasi Belajar
Bahasa Jawa Melalui Blog Sebagai
Media Pembelajaran pada Siswa
Kelas XI SMA Negeri 1 Candimulyo
Magelang.
Yogyakarta
(Tidak
Diterbitkan).

Pribadi, Benny A. (2009). Model Desain
Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian
Rakyat.
Sadiman, Arif S. (2008). Media Pendidikan.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sudijono, Anas. (2006). Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.

Hussin, Husnayati et al. (2009). Instructional
design and e-learning Examining
learners’ perspective in Malaysian
institutions of higher learning.
Campus-Wide Information Systems.
26 (1), 4-19. Dipeloleh pada 16
Januari
2014,
dari
www.emeraldinsight.com/10650741.htm.

Sudjana. (2006). Metode Statistik. Bandung :
Tarsito.
Soekartawi. (2003). Prinsip Dasar ELearning: Teori Dan Aplikasinya Di
Indonesia. Jurnal Teknodik, Edisi
No.12/VII/Oktober/2003, hlm. 18.

Kusniyati, Fitri. (2009). Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team, Game, and
Tournament
(TGT)
Untuk
Meningkatkan Prestasi
Belajar
Matematika
Pokok
Bahasan
Aritmatika SosialSiswa Kelas VII A
SMP N 1 Andong Boyolali Tahun
2009/2010.
Sukoharjo
(Tidak
Diterbitkan).

Trianto.
(2009).
Mendesain
Model
Pembelajaran
Inovatif-Progresif
(Edisi Pertama). Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup.
Wiggins, Marvin E. (1999). Instructional
Design and Students Learning (Versi
Elektronik). Reference Service Value
Journal, 27 (3), 225-228. Diperoleh
pada 16 Januari 2014, dari
http://emeraldinsight.com

Martin, Crystle. (2011). An information
literacy perspective on learning and
new media. On the Horizon, 19 (4),
268-275. Diperoleh pada 16 Januari
2014, dari http://emeraldinsight.com

Zhang, Li. (2006). Effectively incorporating
instructional media into web-based
information
literacy
(Versi
Elektronik). The Electronic Library,
24 (3), 294-306. Diperoleh pada 16
Januari
2014,
dari
http://emeraldinsight.com.

Mujiyono dan Wulan, Endang R. (2007).
Matematika 3 Untuk SMP dan MTs
Kelas IX. Surakarta: Grahadi.

20

21