PENGARUH RHIZOBIUM ASAL TANAH BEKAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI UNTUK PEMANFAATANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN | Anggriani | EJIP BIOL 9374 30597 1 SM

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

PENGARUH RHIZOBIUM ASAL TANAH BEKAS TANAMAN KEDELAI
(Glycine max L.) TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI BERIKUTNYA
UNTUK PEMANFAATANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Ria Anggriani1, Gamar B. Non Shamdas2 , Lilies Tangge2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAD
2
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAD
Email: riaanggriani29@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menentukan pengaruh Rhizobium asal tanah bekas
tanaman kedelai (Glycine max L.) terhadap pertumbuhan tanaman kedelai berikutnya,
menentukan konsentrasi tanah berrhizobium dapat memberikan pertumbuhan terbaik
bagi tanaman kedelai (Glycine max L.) dan menghasilkan poster yang layak

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Metode yang digunakan adalah eksperimen.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan
yang diulang 3 kali. Perlakuan Rhizobium asal tanah bekas tanaman kedelai (Glycine
max L.) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun
dan luas daun. Konsentrasi tanah 25 % tanah berrhizobium steril + 75 % tanah
berrhizobium tidak steril memberikan pertumbuhan terbaik bagi tanaman kedelai.
Persentase rata-rata penilaian media berupa poster yang diperoleh dari dosen ahli isi, ahli
desain, ahli media dan mahasiswa biologi sebesar 81,67 % dengan kategori poster layak
digunakan sebagai media pembelajaran.
Kata kunci: Rhizobium; Tanah Bekas Tanaman Kedelai; Pertumbuhan Tanaman Kedelai;
Media Pembelajaran.

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 1

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017


ISSN 2338-1795

EFFECT OF RHIZOBIUM ORIGINATED FROM USED SOIL OF SOYBEAN
(Glycine max L.) ON NEXT SOYBEAN PLANTS AND IT IS FOR LEARNING
MEDIUM

Ria Anggriani1, Gamar B. Non Samdas2, Lilies Tangge2
1
Student of Biological Education Study Program, P-MIPA Departement FKIP
UNTAD
2
Lecturers of Biological Education Study Program, P-MIPA Departement FKIP
UNTAD
Email: riaanggriani29@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to determine an effect of Rhizobium originated from used soil of
soybean (Glycine max L.) on next soybean plant growth, to determine the most
concentration of the used soil-originated Rhizobium on soybean growth and to produce

an eligible poster for learning medium. The study used an experimental method and
completely randomized design with 4 treatment and 3 replicates. In Fact, the used soiloriginated Rhizobium affected significantly on plant high, branch number, number and
wide of leaves. 25% concentration of the soil without Rhizobium added to 75% the soil
with Rhizobium gave the most growth of the soybean plants. Percentage of poster score
average marked by content, medium, design experts and student groups was 81,67 %,
suggested that it was eligible poster for learning medium.
Keyword: Rhizobium, used soil of soybean plant, soybean plant growth and learning
medium

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 2

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

PENDAHULUAN


Palu pada wawancara dengan Metro

Kedelai menjadi komoditas sangat

Sulawesi TV, bahwa pada tahun 2014

penting di Indonesia, karena merupakan

produksi kedelai di Sulawesi Tengah

tanaman pangan ketiga setelah padi dan

mencapai 16.741 ton atau meningkat

jagung. Hal tersebut diindikasikan dari

54,26 % dari tahun 2013 yang hanya

tingginya


Dalam

12.654 ton. Namun pada tahun 2015

rangka meningkatkan ketahanan pangan

produksi kedelai hanya 13.270 ton atau

di

mengalami penurunan sebesar 1,32 %.

permintaan

tingkat

ketersediaan

nasional,

bahan

diperlukan

upaya

sungguh

untuk

produksinya

pasar.

dan

khususnya

pangan


kedelai,

Data yang diperoleh dari BPS Sulteng

sungguh-

bahwa produksi kedelai di Sulawesi

meningkatkan

Tengah sudah cukup menggembirakan,

yang

tentunya

harus

hanya saja di daerah Kecamatan Palolo


diprogramkan secara teliti, terencana,

Kabupaten Sigi masih tergolong rendah

berjangka panjang, dan tepat sasaran.

bahkan tidak ada sama sekali, dibanding

Tujuan utamanya tidak lain adalah untuk

padi dan jagung. Produksi padi di

meningkatkan produksi dalam negeri

Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi pada

secara bertahap sehingga secara bertahap

tahun 2015 sebesar 280.217 ton, jagung


pula kebutuhan kedelai melalui impor

sebesar 76.143 ton sedangkan produksi

bisa berkurang atau hanya dilakukan

kedelai tidak ada.

apabila kebutuhan dalam negeri benar-

Hasil observasi awal yang dilakukan

benar tidak dapat dipenuhi (Adisarwanto,

pada

petani

2008).


Kabupaten

di
Sigi

Kecamatan
yaitu

Palolo

diperoleh

Sulawesi Tengah merupakan salah

informasi bahwa bertanam kedelai tidak

satu daerah yang berperan sebagai

semudah bertanam padi dan jagung.


penyangga pangan nasional. Produksi

Penanaman kedelai yang dilakukan oleh

kedelai Sulawesi Tengah dalam kurun

petani yang berada di Kecamatan Palolo

empat tahun terakhir ini mengalami

hanya menunggu setelah pasca panen

peningkatan.

dari padi atau jagung. Hal ini disebabkan

pernyataan

Hal

sebagaimana
oleh

oleh bekas tanah penanaman kedelai

Sulawesi

tidak dapat digunakan kembali untuk

Tengah, Trie Iriany Lamakampali, di

bertanam kedelai berikutnya, karena

Kepala

yang

ini

Dinas

disampaikan
Pertanian

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 3

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

kandungan unsur hara tanahnya sudah

kedelai telah tumbuh bakteri Rhizobium.

mengalami penurunan. Oleh karena itu

Tanah

tanah bekas penanaman kedelai hanya

bakteri Rhizobium sehingga menjadi

dapat digunakan untuk bertanam padi,

inokulan yang dapat digunakan untuk

jagung atau kacang tanah.

menginokulasi dengan cara dicampur

tersebut

merupakan

sumber

Tanah yang subur tidak hanya dapat

pada lahan dan benih untuk penanaman

dinilai dari keadaan fisik dan kimia saja,

kedelai berikutnya. Hal ini didukung

tetapi juga dipengaruhi oleh kandungan

oleh pernyataan Suprapto (2004), bahwa

biologis tanah atau efektifitas renik yang

tanah bekas ditanami kacang-kacangan

ada

Aktifitas

biasanya diambil sebagai bahan inokulan

mikroorganisme di dalam tanah banyak

yang mengandung bakteri Rhizobium

memberi manfaat yang berarti dalam

dan

menjaga kesuburan tanah. Rhizobium

kembali

merupakan salah satu mikroorganisme

berikutnya maka pertumbuhan kedelai

yang berperan dalam menyediakan hara

akan lebih baik, bintil akar akan mulai

tanah terutama nitrogen. Tanah yang

terbentuk sekitar 15-20 hari setelah

belum pernah ditanami kedelai tidak

tanam, sedangkan pada tanah yang

mengandung

rhizobium,

belum pernah ditanami kedelai, bakteri

sehingga dibutuhkan inokulasi tambahan

Rhizobium tidak terdapat dalam tanah

pada tanah tersebut (Soedarjo, 2003).

sehingga bintil akar tidak terbentuk.

di

dalamnya.

bakteri

bila

tanah
untuk

tersebut

digunakan

tanaman

kedelai

Secara teoritis Rhizobium hanya

Rhizobium merupakan kelompok

terdapat pada akar tanaman legum dan

bakteri berkemampuan sebagai penyedia

tidak ditemukan pada tanaman lain. Hal

hara bagi tanaman kedelai, karena

ini disebabkan oleh Rhizobium hanya

potensinya

dapat bersimbiosis dengan akar tanaman

mutualisme dengan tanaman polong

kacang-kacangan

(Leguminoceae)

(legum).

Dengan

dapat

bersimbiosis
dengan

cara

demikian, tanah yang sudah pernah

membentuk bintil pada akar tanaman

ditanami oleh tanaman legum tidak perlu

polong. Bintil akar berfungsi mengambil

menambahkan Rhizobium, karena pada

nitrogen

tanah

menyalurkannya sebagai unsur hara

bakteri

tersebut

sudah

Rhizobium.

Hal

mengandung
ini

sesuai

yang

di
diperlukan

atmosfer
tanaman

dan
inang.

dengan hasil penelitian Jutono (1981),

Rhizobium mampu menyumbangkan N

bahwa dalam tanah bekas penanaman

dalam bentuk asam amino kepada

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 4

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

tanaman

kedelai.

Nitrogen

(N2)

merupakan unsur paling penting bagi

terhadap pertumbuhan tanaman kedelai
berikutnya.

pertumbuhan tanaman kedelai (Soedarjo,
METODE PENELITIAN

2003).
Bakteri rhizobium sebagai penyedia
hara tanaman khususnya nitrogen sangat

a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan

baik jika digunakan kembali sebagai

adalah

pupuk

eksperimen

biologis

yang

dicampurkan

eksperimen.

Jenis

penelitian

merupakan

penelitian

dengan media tanam untuk tanaman

pengujian

kedelai berikutnya. Namun demikian,

hubungan sebab akibat diantara variabel

belum ada data yang tersedia mengenai

yang diteliti (Mardalis, 2008).

hipotesa

yaitu

menguji

kandungan Rhizobium yang ada pada
tanah

bekas

tanaman

kedelai

di

b. Rancangan Penelitian

Sigi.

Rancangan penelitian yang dipakai

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti

adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)

tertarik

penelitian

yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu R0, R1,

tentang Rhizobium asal tanah bekas

R2, R3 dan setiap perlakuan diulang

tanaman

kedelai

bagi

sebanyak 3 kali. Sehingga dibuat 2 unit

tanaman

kedelai

berikutnya.

Kecamatan

Palolo, Kabupaten

untuk

melakukan

pertumbuhan
Hasil

percobaan

penelitian ini akan dijadikan sebagai

digunakan

informasi ilmiah yang dimanfaatkan

pertumbuhan dan 1 unit percobaan untuk

dalam

cadangan. Dengan demikian terdapat 24

bentuk

media

pembelajaran

yaitu

1

untuk

unit

percobaan
mengamati

berupa poster. Sajian tentang hasil

satuan percobaan yang dilakukan.

penelitian ini meliputi pertumbuhan

c. Prosedur Kerja

tanaman yang terdiri dari tinggi tanaman,

1) Persiapan Bahan Tanaman

jumlah cabang, jumlah daun dan luas

Pengadaan benih kedelai dilakukan

daun. Informasi hasil penelitian ini

dengan cara membeli benih pada petani

menjadi

kedelai yang ada di Kecamatan Palolo

penting

pembelajaran
informasi

dijadikan

karena

yang

belum

akurat

media
adanya

mengenai

Kabupaten Sigi.
2) Pemilihan

Wadah

dan

Media

pengaruh Rhizobium asal tanah bekas

Tanaman

tanaman kedelai (Glycine max L.)

Wadah dan media tanam atau tempat
tumbuhnya

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 5

tanaman

adalah

tempat

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

untuk budidaya tanaman kedelai dengan

 Untuk R2 50% (tanah berRhizobium

menggunakan pot yang berbahan plastik

50% steril atau setara dengan 3000

(polybag) bermuatan 8 kg. Sedangkan

gr + tanah berRhizobium 50% tidak

media tanaman yang digunakan adalah

steril atau setara dengan 3000 gr ).

tanah bekas tanaman kedelai yang
diperoleh

dari

Kecamatan

 Untuk R3 25% (tanah berRhizobium

Palolo

25% steril atau setara dengan 1500

Kabupaten Sigi. Tanah bekas tersebut

gr + tanah berRhizobium 75% tidak

diayak

steril atau setara dengan 4500 gr ).

menggunakan

ayakan

tanah

untuk mendapatkan tekstur tanah bebas

Tanah

untuk

masing-masing

dari kotoran seperti kerikil dan sisa-sisa

perlakuan

tanaman lain.

homogen

3) Sterilisasi Tanah

polybag ukuran 30×15 cm. Kemudian

dicampur
lalu

merata

dimasukkan

secara
kedalam

Untuk melihat pengaruh atau peran

media tanam disiram dengan air sampai

mikroba tanah terhadap pertumbuhan

jenuh untuk memperlancar sistem aerasi

tanaman kedelai dilakukan sterilisasi

di dalam tanah. Polybag yang telah terisi

tanah, yang dilakukan di Laboratorium

oleh media tanam diletakkan sesuai

Centre for Tropical Forest Margin

dengan tata letak percobaan.

(CTFM) Fakultas Pertanian Universitas

5) Penanaman

Tadulako.

Metode

yang

digunakan

Sebelum

dilakukan

penanaman

dengan pemanasan, yaitu tanah yang

benih, terlebih dahulu merendam benih

sudah diayak dimasukkan ke dalam

kedelai di dalam air selama 15 menit, hal

kardus dan dipanaskan menggunakan

ini bertujuan untuk mempercepat proses

oven selama 72 jam dengan suhu 700C.

perkecambahan.

4) Persiapan Media Tanam

lubang tanam secara tugal dengan

Persiapan media tanam dilakukan
dengan

menimbang

tanah.

Tanah

Kemudian

membuat

kedalaman 3-4 cm menggunakan kayu
yang

diruncingkan

ujungnya.

Lalu

ditimbang masing-masing untuk setiap

memasukkan benih kedelai sebanyak 2

perlakuan.

biji pada masing-masing lubang tanam

 Untuk R1 75% (tanah berRhizobium

tersebut dan menutup lubang tanam

75% steril atau setara dengan 4500

dengan tanah. Benih ditanam sebanyak 2

gr + tanah berRhizobium 25% tidak

biji benih dalam satu polybag, bertujuan

steril atau setara dengan 1500 gr ).

untuk mendapatkan tanaman dengan
tingkat pertumbuhan paling baik dan

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 6

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

untuk mencegah kegagalan tumbuh dari

pertumbuhan

benih yang ditanam.

untuk menghindari adanya kontaminasi

6) Pemupukan

dari organisme yang dapat mengganggu

Pemberian pupuk dilakukan untuk

tanaman

pertumbuhan

dan

tanaman.

berguna

Penyiraman

tanaman.

dilakukan sebanyak satu kali dalam

Pemupukan dilakukan sesuai dengan

sehari, yaitu saat sore hari. Pengendalian

dosis anjuran. Ada tiga jenis pupuk yang

gulma dilakukan secara manual yaitu

digunakan yaitu pupuk N (urea), P

dengan mancabut dan membuang gulma

(SP3/TSP), dan K (KCL). Dari ketiga

yang tumbuh di sekitar pertanaman

jenis pupuk ini, tingkat kelarutannya

dengan menggunakan tangan.

berbeda-beda sehingga waktu pemberian

8) Penyulaman

menunjang

pertumbuhan

pupuk berbeda pula. Pupuk urea tingkat

Penyulaman dilakukan pada saat

kelarutannya sangat mudah larut dalam

satu minggu setelah tanam. Penyulaman

air, sehingga pemberian pupuk ini

dilakukan bila terdapat ada benih yang

sebanyak 2 kali yaitu pada saat tanam

tidak tumbuh dalam satu polybag.

dan pada saat tanaman berumur 3

Penyulaman

minggu.

memindahkan polybag yang ditumbuhi

Pupuk

kelarutannya

KCL

sulit

larut

tingkat

dengan

cara

air,

tanaman cadangan yang berisi perlakuan

sehingga pemberian pupuk ini sebanyak

sama dengan tanaman yang diganti

1 kali yaitu pada saat 1 minggu sebelum

untuk

tanam.

tanaman kedelai.

Sedangkan

dalam

dilakukan

pupuk

SP3/TSP

tingkat kelarutannya agak sulit larut di
dalam air, sehingga pemberian pupuk

menyeragamkan

9) Parameter Amatan
Untuk menguji kesahihan kerangka

SP3/TSP sebanyak 1 kali yaiu pada saat

pemikiran

2

pengamatan

minggu

sebelum

tanam.

Pupuk

pertumbuhan

dan

hipotesis
terhadap

dilakukan
komponen

diaplikasikan dengan cara larikan di

pertumbuhan

sekitar pertanaman.

dihasilkan.

7) Pemeliharaan tanaman

pengamatan yang diamati yaitu:

Pemeliharaan
dilakukan

tanaman

berupa

yang

penyiraman,

tanaman

1. Tinggi tanaman
2. Jumlah cabang

pengendalian gulma, pengendalian hama

3. Jumlah daun

dan penyakit. Pemeliharaan tanaman

4. Luas daun

bertujuan

untuk

menunjang

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

tingkat
2017 7

Adapun

kedelai

yang

komponen

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

Parameter amatan yang dilakukan akan

Data

hasil

penelitian

dianalisis

diuraikan sebagai berikut :

dengan menggunakan analisis varian

1. Tinggi tanaman

(ANAVA) (Gomez dan Gomez, 1995).

Pengukuran

tinggi

tanaman

dilakukan pada saat tanaman berumur 1,
2, 3, 4, 5 dan 6 minggu setelah tanam

HASIL PENELITIAN
Penelitian

tentang

pengaruh

(MST). Pengukuran dilakukan dengan

Rhizobium asal tanah bekas tanaman

menggunakan mistar dan diukur dengan

kedelai (Glycine max L.) terhadap

cara mendekatkan mistar pada batang

pertumbuhan

tumbuhan, yang diukur dari dipangkal

berikutnya telah selesai dilakukan dalam

batang hingga ujung batang.

waktu 7 minggu dan berakhir tepatnya

2.

saat

Jumlah cabang

tanaman

tanaman akan

kedelai

memasuki fase

secara

generatif. Dalam penelitian ini beberapa

manual dengan alat counter, pada saat

parameter yang diamati yaitu mengukur

tanaman berumur 2, 3, 4, 5 dan 6

tinggi tanaman,

minggu setelah tanam (MST), semua

cabang dan jumlah daun serta mengukur

cabang

pada

luas daun. Masing-masing parameter

dengan

yang telah diukur maupun dihitung akan

Jumlah

cabang

yang

tanaman

dihitung

telah

yang

terbentuk

ditandai

menghitung jumlah

terbentuknya dua daun sempurna.

diuraikan sebagai berikut:

3.

1) Tinggi Tanaman

Jumlah daun
Jumlah

daun

yang

dihitung

Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman

berdasarkan daun yang tumbuh pada
batang tanaman, dengan menghitung
secara manual dengan alat counter, pada
saat tanaman berumur 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
minggu setelah tanam (MST).
4.

Luas daun
Pengukuran luas daun dilakukan

pada akhir penelitian yaitu pada umur
tanman 7 minggu setelah tanam (MST)
menggunakan alat Laser Area Meter
(LAM).

menunjukkan perbedaan tinggi tanaman
yang cukup bervariasi yaitu R0 dari I
MST – VI MST berada pada kisaran
6,5 – 52,2, R1 dari I MST – VI MST

d. Analisis Data

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

Data yang terdapat pada Tabel 1

2017 8

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

berada pada kisaran 8,2 – 56, R2 dari I

nilai F hitung > F tabel 1 % dan diberi

MST – VI MST berada pada kisaran

tanda 2 bintang (**) berarti pengaruhnya

9,2 – 60,3 dan R3 dari I MST – VI MST

sangat nyata. Pada umur V MST nilai F

berada pada kisaran 12 – 62,5. Terlihat

hitung > F tabel 5 % dan diberi tanda 1

jelas bahwa perlakuan R1 dan R2 pada

bintang (*) berarti pengaruhnya nyata.

minggu

MST

Sedangkan pada umur II MST dan VI

tinggi

MST nilai F hitung < F tabel 5 % berarti

ke

I,

menunjukkan

II

dan

III

peningkatan

tanaman yang sangat tipis dengan nilai
selisih

yang

cenderung

seragam.

pengaruhnya tidak nyata.
Berdasarkan hasil yang diperoleh

Demikian halnya dengan minggu ke IV

secara

keseluruhan

yaitu

terdapat

MST R0 dan R1 tidak menunjukkan

perbedaan nyata antara perlakuan R0, R1,

perbedaan yang signifikan karena hanya

R2 dan R3 setiap ulangan. Untuk

pada range 32,3 – 32,8.

memperoleh perlakuan yang terbaik

Pembuktian terhadap kebenaran dari

terhadap pertumbuhan tanaman kedelai

data faktual yang diperoleh di lapangan,

maka analisis dilanjutkan dengan uji

analisis dilanjutkan dengan uji statistik.

BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil yang

Hasil rekapitulasi uji statistik yaitu

diperoleh ditunjukkan pada Tabel 3.

analisis varian terhadap tinggi tanaman
pada

setiap

minggu

pengamatan

ditujukan pada Tabel 2.

Tabel 3. Hasil uji BNT terhadap tinggi

Tabel 2. Rekapitulasi hasil analisis

tanaman

varian terhadap tinggi tanaman

Hasil uji beda nyata terkecil
sebagaimana ditujukan pada Tabel 3
bahwa selisih rata-rata sebagian besar
Hasil

analisis

statistik

yang

perlakuan yaitu R1 pada minggu ke III,

ditujukan pada Tabel 2 menunjukkan

R2 pada minggu ke III, IV dan V MST,

bahwa tinggi tanaman kedelai umur I

serta R3 pada minggu I, III, IV dan V

MST, III MST dan IV MST memperoleh

MST memiliki nilai yang lebih besar

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 9

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

dari taraf BNT 5 %. Terjadi peningkatan

minggu ke II, jumlah cabang untuk R1

dari semua perlakuan pada setiap waktu

juga

pengamatan, hal ini juga didukung oleh

meskipun R2 = R3 pada minggu ke III.

hasil

analisis

statistika

cenderung

sama

dengan

R0

yang

Pembuktian terhadap kebenaran

menunjukkan bahwa semua perlakuan

dari data faktual yang diperoleh di

terjadi peningkatan artinya berpengaruh

lapangan, analisis dilanjutkan dengan uji

nyata pada minggu ke I, III, IV dan V

statistik. Hasil rekapitulasi uji statistik

MST tetapi tidak berpengaruh pada

yaitu analisis varian terhadap jumlah

minggu ke II dan VI MST. Hasil yang

cabang pada setiap minggu pengamatan

terbaik diperoleh dari perlakuan R3 pada

ditujukan pada Tabel 5.

minggu ke V sebesar 11,2.

Tabel 5. Rekapitulasi hasil analisis

2) Jumlah Cabang

varian terhadap jumlah cabang

Tabel 4. Rata-rata jumlah cabang

Data yang terdapat pada Tabel 4

Hasil

analisis

statistik

yang

menunjukkan perbedaan jumlah cabang

ditujukan pada Tabel 5 menunjukkan

yang cukup bervariasi yaitu R0 dari II

bahwa jumlah cabang tanaman kedelai

MST – VI MST berada pada kisaran 1 –

umur II MST, III MST dan IV MST

18, R1 dari II MST – VI MST berada

memperoleh nilai F hitung > F tabel 5 %

pada kisaran 1,3 – 20,3, R2 dari II

dan diberi tanda 1 bintang (*) berarti

MST – VI MST berada pada kisaran

pengaruhnya nyata. Pada umur VI MST

1,7 – 23 dan R3 dari II MST – VI MST

nilai F hitung > F tabel 1 % dan diberi

berada pada kisaran 2,7 – 29. Terlihat

tanda 2 bintang (**) berarti pengaruhnya

jelas bahwa semua perlakuan mengalami

sangat nyata. Sedangkan pada umur V

kenaikan jumlah cabang pada minggu ke

MST nilai F hitung < F tabel 5 % berarti

II sampai minggu ke VI pengamatan

pengaruhnya tidak nyata.

meskipun kenaikan untuk R1 dan R2
relatif sama dibanding kontrol pada

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 10

Berdasarkan hasil yang diperoleh
secara

keseluruhan

yaitu

terdapat

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

perbedaan nyata antara perlakuan R0, R1,

Tabel 7. Rata-rata jumlah daun

R2 dan R3 setiap ulangan. Untuk
memperoleh perlakuan yang terbaik
terhadap pertumbuhan jumlah cabang
tanaman

kedelai

maka

analisis

dilanjutkan dengan uji BNT (Beda
Nyata Terkecil). Hasil yang diperoleh
ditunjukkan pada Tabel 6.

Data yang terdapat pada Tabel 7

Tabel 6. Hasil uji BNT terhadap jumlah

menunjukkan perbedaan jumlah daun

cabang

yang cukup bervariasi yaitu R0 dari I
MST – VI MST berada pada kisaran
3,7 – 50,7, R1 dari I MST – VI MST
berada pada kisaran 4,7 – 53,7, R2 dari I
MST – VI MST berada pada kisaran 5 –

Hasil uji beda nyata terkecil
sebagaimana ditujukan pada Tabel 6
bahwa selisih rata-rata sebagian besar
perlakuan memiliki nilai yang lebih
besar dari taraf BNT 5 %. Terjadi
peningkatan dari semua perlakuan pada
setiap waktu pengamatan, hal ini juga
didukung oleh hasil analisis statistika
yang

menunjukkan

bahwa

semua

perlakuan terjadi peningkatan artinya
berpengaruh nyata pada minggu ke II,
III, IV dan VI MST tetapi tidak
berpengaruh pada minggu ke V MST.
Namun demikian jumlah cabang yang
terbaik

dan

efektif

diperoleh

dari

perlakuan R3 pada minggu ke VI sebesar
11.
3) Jumlah Daun

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 11

61,7 dan R3 dari I MST – VI MST
berada pada kisaran 6,3 – 83,7.
Pembuktian terhadap kebenaran dari
data faktual yang diperoleh di lapangan,
analisis dilanjutkan dengan uji statistik.
Hasil rekapitulasi uji statistik yaitu
analisis varian terhadap jumlah daun
pada

setiap

minggu

pengamatan

ditujukan pada Tabel 8.
Tabel 8. Rekapitulasi hasil analisis
varian terhadap jumlah daun

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

Hasil

analisis

statistik

yang

perlakuan yaitu R2 pada minggu ke IV

ditujukan pada Tabel 8 menunjukkan

MST dan R3 pada minggu ke IV, V dan

bahwa jumlah daun tanaman kedelai

VI MST memiliki nilai yang lebih besar

umur I MST, II MST dan III MST

dari taraf BNT 5 %. Terjadi peningkatan

memperoleh nilai F hitung < F tabel 5 %

dari semua perlakuan pada setiap waktu

berarti pengaruhnya tidak nyata. Pada

pengamatan, hal ini juga didukung oleh

umur IV MST dan VI MST nilai F

hasil

hitung > F tabel 1 % dan diberi tanda 2

menunjukkan bahwa semua perlakuan

bintang (**) berarti pengaruhnya sangat

terjadi peningkatan artinya berpengaruh

nyata. Sedangkan pada umur V MST

nyata pada minggu ke IV, V dan VI

nilai F hitung > F tabel 5 % dan diberi

MST tetapi tidak berpengaruh pada

tanda 1 bintang (*) berarti pengaruhnya

minggu ke I, II dan III MST. Namun

nyata.

demikian jumlah daun yang terbaik dan

Berdasarkan hasil yang diperoleh
secara

keseluruhan

yaitu

terdapat

analisis

statistika

yang

efektif diperoleh dari perlakuan R3 pada
minggu ke VI sebesar 33.

perbedaan nyata antara perlakuan R0, R1,

4) Luas Daun

R2 dan R3 setiap ulangan. Untuk

Tabel 10. Rata-rata luas daun

memperoleh perlakuan yang terbaik
terhadap
tanaman

pertumbuhan
kedelai

jumlah

maka

daun

analisis

dilanjutkan dengan uji BNT (Beda
Nyata Terkecil). Hasil yang diperoleh
Data yang terdapat pada Tabel 10

ditunjukkan pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil uji BNT terhadap jumlah

menunjukkan perbedaan luas daun yang

daun

cukup bervariasi pada minggu VII MST
yaitu R0 = 14,163, R1 = 18,13, R2 =
22,184, dan R3 = 28,763, namun semua
perlakuan menunjukkan luas daun yang
lebih tinggi dibanding kontrol. Terlihat
Hasil uji beda nyata terkecil

sebagaimana ditujukan pada Tabel 9
bahwa

selisih

rata-rata

sebagian

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 12

jelas bahwa perlakuan R3 menunjukkan
nilai tertinggi yaitu 28,763 dibanding R0,
R1, dan R2.

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

Pembuktian terhadap kebenaran
dari data faktual yang diperoleh di

Tabel 12 Hasil uji BNT terhadap luas
daun

lapangan, analisis dilanjutkan dengan uji
statistik. Hasil uji statistik yaitu analisis
varian terhadap luas daun pada minggu
ke VII pengamatan ditujukan pada Tabel
11.
Tabel 11 Hasil analisis varian terhadap
luas daun

Hasil uji beda nyata terkecil
sebagaimana ditujukan pada Tabel 12
bahwa selisih rata-rata pada perlakuan
R2 dan R3 memiliki nilai yang lebih
besar dari taraf BNT 5 %, meskipun
terjadi

peningkatan

dari

semua

perlakuan terhadap luas daun. Namun
Hasil

analisis

statistik

yang

demikian hasil yang terbaik pada uji

ditujukan pada Tabel 11 menunjukkan

BNT diperoleh pada perlakuan R3 yaitu

bahwa luas daun tanaman kedelai umur

sebesar 14,6.

VII MST memperoleh nilai F hitung > F
tabel pada taraf α 1 % dan diberi tanda 2

PEMBAHASAN

bintang (**) berarti pengaruhnya sangat

Pertumbuhan

merupakan

proses

nyata. Hasil analisis ini dibuktikan oleh

dalam

data yang terdapat pada Tabel 10 bahwa

mengakibatkan

semua perlakuan menunjukkan luas

pertambahan

daun yang lebih tinggi dari pada kontrol.

diameter batang dari waktu ke waktu.

Berdasarkan hasil yang diperoleh
secara

keseluruhan

yaitu

kehidupan

Keberhasilan

tanaman

perubahan
bobot,

volume

pertumbuhan

yang
ukuran,
dan
suatu

terdapat

tanaman dikendalikan oleh faktor-faktor

perbedaan nyata antara perlakuan R0, R1,

pertumbuhan. Ada dua faktor penting

R2 dan R3 setiap ulangan. Untuk

yang berpengaruh dalam suatu tanaman

memperoleh perlakuan yang terbaik

yaitu

terhadap pertumbuhan tanaman kedelai

lingkungan. Faktor genetik berkaitan

maka analisis dilanjutkan dengan uji

dengan pewarisan sifat tanaman itu

BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil yang

sendiri, sedangkan faktor lingkungan

diperoleh ditunjukkan pada Tabel 12.

berkaitan dengan kondisi lingkungan

faktor

genetik

dan

faktor

yaitu tempat tanaman itu tumbuh. Setiap

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 13

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

tanaman memiliki kemampuan yang

tumbuh tanaman hanya beratapkan kain

berbeda dalam hal memanfaatkan sarana

berpori kecil yang memungkinkan air

tumbuh

hujan masuk dan mengenai tanaman

dan

kemampuan

untuk

melakukan adaptasi dengan lingkungan

dalam

jumlah

sekitar sehingga mempengaruhi potensi

mengakibatkan tergenangnya tanah pada

hasil tanaman. Dalam penelitian ini

polybag tempat hidup tanaman kedelai,

beberapa parameter yang diamati yaitu

sehingga tanah menjadi berair. Padahal

tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah

dalam pertumbuhannya, tanaman kedelai

daun dan luas daun.

lebih menyukai tanah yang kering atau

1) Tinggi Tanaman

cukup

akan

banyak

air

untuk

yang

menunjang

Rata-rata tinggi tanaman kedelai

pertumbuhannya. Cahaya matahari yang

akibat perlakuan pemberian Rhizobium

menembus masuk ke dalam screen

asal

kedelai

house juga tidak merata pada sebagian

berpengaruh sangat nyata pada tinggi

tanaman kedelai, tanaman kedelai yang

tanaman kedelai umur I MST, III MST

terkena cahaya matahari yang cukup

dan IV MST dengan nilai F hitung > F

dapat dilihat pada tanaman yang berdiri

tabel 1 %, berpengaruh nyata pada umur

kokoh

V MST dengan nilai F hitung > F tabel 5

berbeda dengan sebagian tanaman yang

% dan pengaruhnya tidak nyata pada

tidak terkena cahaya matahari yaitu

umur II MST dan VI MST dengan nilai

tanaman

F hitung < F tabel 5 %.

batangnya

tanah

bekas

tanaman

Pada konsentrasi yang sama dengan

namun

berukuran

pendek,

berukuran

tinggi

namun

mudah

rapuh.

Sesuai

pernyataan dari Sitompul dan Guritno

ulangan tiga kali menunjukkan tinggi

(1995),

tanaman

yang

mengalami

tanaman yang berbeda pada perlakuan

kekurangan cahaya biasanya lebih tinggi

R0 dan R1 minggu ke V MST dan R0

dari tanaman yang mendapat cahaya

pada minggu VI MST. Perbedaan ini

cukup. Rhizobium yang terbentuk pada

terjadi diduga karena faktor lingkungan

kedelai juga akan berpengaruh terhadap

yaitu kondisi lingkungan tidak stabil

pertumbuhannya,

diakibatkan karena faktor cuaca yang

memfiksasi Nitrogen.

terutama

dalam

berfruktuasi yaitu kadangkala terjadi

Secara keseluruhan perlakuan R1, R2

hujan pada saat tanaman memasuki vase

dan R3 membentuk tinggi tanaman yang

pertumbuhan generatif. Pada saat hujan,

lebih besar dari pada R0 (kontrol). Hal

kondisi

ini disebabkan karena konsentrasi tanah

screen

house/ruang

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

tempat
2017 14

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

pada

R0

yaitu

tanah

nitrogen dalam proses pertumbuhan dan

berRhizobium yang disterilkan artinya

perkembangan pada tanaman kedelai,

tanah steril tersebut tidak mengandung

sehingga tinggi tanaman kedelai yang

Rhizobium dan tidak juga terdapat

diberi perlakuan tersebut lebih baik

organisme

demikian,

pertumbuhannya apalagi pada saat umur

kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan

V MST tanaman kedelai berada pada

tinggi tanaman kedelai hanya disuplai

puncak

oleh pupuk kimia yang diberikan tanpa

sehingga peranan Rhizobium dalam

ada kontribusi dari Rhizobium dan

pertambahan

mikroorganisme lain. Berbeda dengan

menonjol dibanding pada minggu VI

konsentrasi tanah pada R1, R2 dan R3

MST atau tanaman berangsur-angsur

yaitu sebagian tanah disterilkan dan

memasuki fase generatif.

sebagian

2) Jumlah Cabang

lain.

tidak

100

%

Dengan

disterilkan

dengan

konsentrasi yang berbeda-beda artinya

fase

pertumbuhan
tinggi

vegetatif

tanaman

sangat

Rata-rata jumlah cabang tanaman

tanah tersebut bukan hanya mengandung

kedelai

Rhizobium

tetapi

Rhizobium asal tanah bekas tanaman

mikroorganisme

lain.

terdapat

perlakuan

pemberian

dari

kedelai berpengaruh sangat nyata pada

Rhizobium dan mikroorganisme lain

jumlah cabang tanaman kedelai pada

secara

memberikan

umur VI MST dengan nilai F hitung > F

kontribusi hara kepada tanaman kedelai

tabel 1 %, berpengaruh nyata pada umur

yang dapat mengikat nitrogen sehingga

II MST, III MST dan IV MST dengan

dapat membantu pertumbuhan tanaman

nilai F hitung > F tabel 5 % dan

kedelai yang diperlihatkan oleh tinggi

pengaruhnya tidak nyata pada umur V

tanaman.

MST dengan nilai F hitung < F tabel 5

bersama-sama

Peran

akibat

Peran simbiosis Rhizobium yang

%.

dapat memberi pertumbuhan terbaik

Pada konsentrasi yang sama dengan

tinggi tanaman bagi tanaman kedelai

ulangan tiga kali menunjukkan jumlah

dapat dilihat pada perlakuan R3 (25%

cabang yang berbeda pada perlakuan R2

tanah berRhizobium steril + 75% tanah

dan R3 minggu ke V MST. Perbedaan ini

berRhizobium tidak steril) minggu ke V

terjadi diduga karena faktor lingkungan,

MST. Pada konsentrasi tanah tersebut

kondisi lingkungan pada saat tanaman

diduga peran Rhizobium cukup dominan

memasuki vase pertumbuhan generatif

menyuplai

tidak stabil diakibatkan karena faktor

kebutuhan

unsur

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

hara
2017 15

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

cuaca

yang

yaitu

lebih besar dari pada R0 (kontrol). Hal

kadangkala terjadi hujan. Dilain pihak,

ini disebabkan karena konsentrasi tanah

kondisi screen house yang digunakan

pada

sebagai ruang tempat tumbuh tanaman

berRhizobium yang disterilkan artinya

hanya beratapkan kain berpori kecil,

tanah steril tersebut tidak mengandung

keadaan demikian yang memungkinkan

Rhizobium dan tidak juga terdapat

air hujan masuk dan mengenai tanaman

organisme

dalam jumlah banyak mengakibatkan

kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan

tergenangnya tanah pada polybag tempat

jumlah cabang tanaman kedelai hanya

tumbuh tanaman kedelai ditumbuhkan

disuplai

sehingga tanah menjadi berair. Padahal

diberikan tanpa ada kontribusi dari

dalam pertumbuhannya tanaman kedelai

Rhizobium dan mikroorganisme lain.

lebih menyukai tanah yang kering atau

Berbeda dengan konsentrasi tanah pada

cukup

menunjang

R1, R2 dan R3 yaitu sebagian tanah

pertumbuhannya. Hal ini sesuai dengan

disterilkan dan sebagian tidak disterilkan

pernyataan AAK (1989), bahwa hasil

dengan konsentrasi yang berbeda-beda

observasi menunjukkan pengaruh curah

artinya tanah tersebut bukan hanya

hujan

terhadap

mengandung Rhizobium tetapi terdapat

tanaman

mikroorganisme

akan

dan

pertumbuhan

berfruktuasi

air

utnuk

temperatur
terbaik

pada

R0

yaitu

lain.

oleh

100

%

Dengan

pupuk

lain.

tanah

demikian,

kimia

Peran

yang

dari

kedelai di sepanjang musim adalah

Rhizobium dan mikroorganisme lain

sekitar 60 – 70 %.

secara

bersama-sama

memberikan

Cahaya matahari yang menembus

kontribusi hara kepada tanaman kedelai

masuk ke dalam screen house juga tidak

yang dapat mengikat nitrogen sehingga

merata pada seluruh tanaman kedelai.

dapat membantu pertumbuhan tanaman

Keadaan

kedelai yang diperlihatkan oleh jumlah

ini

mempengaruhi

proses

fotosintesis yang tentunya berakibat pula
pada

pertambahan

batang

cabang tanaman kedelai.

tanaman.

Peran simbiosis Rhizobium yang

Selain faktor hujan, cahaya matahari

dapat memberi pertumbuhan jumlah

juga diduga mempengaruhi perbedaan

cabang terbaik bagi tanaman kedelai

jumlah cabang tanaman kedelai.

dapat dilihat pada perlakuan R3 (25%
tanah berRhizobium steril + 75% tanah

Secara keseluruhan perlakuan R1, R2

berRhizobium tidak steril) minggu ke VI

dan R3 memberi jumlah cabang yang

MST. Konsentrasi tanah tersebut mampu

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 16

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

menyuplai

kebutuhan

hara

berpengaruh pada organ utama tanaman

nitrogen dalam proses pertumbuhan dan

yang menyerap radiasi matahari lebih

perkembangan pada tanaman kedelai,

banyak yaitu pada bagian daun. Hal ini

sehingga jumlah cabang tanaman kedelai

sesuai dengan pernyataan Susanto dan

yang diberi perlakuan tersebut lebih baik

Sundari (2010), berkurangnya intensitas

pertumbuhannya. Pada umur VI MST,

sinar matahari menyebabkan tanaman

tanaman

berangsur-angsur

tumbuh lebih tinggi, ruas buku lebih

memasuki fase pertumbuhan generatif

panjang, jumlah daun sedikit, jumlah

sehingga peranan Rhizobium dalam

polong makin sedikit dan ukuran biji

pertambahan jumlah cabang tanaman

semakin kecil.

kedelai

unsur

sangat besar pada fase pertumbuhan

Secara keseluruhan perlakuan R1, R2

vegetatif.

dan R3 memberi jumlah daun yang lebih

3) Jumlah Daun

besar dari pada R0 (kontrol). Hal ini

Rata-rata
kedelai

jumlah

akibat

daun

perlakuan

tanaman
pemberian

disebabkan karena konsentrasi tanah
pada

R0

yaitu

100

%

tanah

Rhizobium asal tanah bekas tanaman

berRhizobium yang disterilkan artinya

kedelai berpengaruh sangat nyata pada

tanah steril tersebut tidak mengandung

jumlah daun tanaman kedelai umur IV

Rhizobium dan tidak juga terdapat

MST dan VI MST dengan nilai F hitung

organisme

> F tabel 1 %, berpengaruh nyata pada

kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan

umur V MST dengan F hitung > F tabel

jumlah daun tanaman kedelai hanya

5 %, dan pengaruhnya tidak nyata pada

disuplai

umur I MST, II MST dan III MST

diberikan tanpa ada kontribusi dari

dengan nilai F hitung < F tabel 5 %.

Rhizobium dan mikroorganisme lain.

lain.

oleh

Dengan

pupuk

demikian,

kimia

yang

Pada konsentrasi yang sama dengan

Berbeda dengan konsentrasi tanah pada

ulangan tiga kali menunjukkan jumlah

R1, R2 dan R3 yaitu sebagian tanah

daun yang berbeda pada perlakuan R3

disterilkan dan sebagian tidak disterilkan

minggu ke V MST dan R0, R1, R2 dan R3

dengan konsentrasi yang berbeda-beda

pada minggu VI MST. Perbedaan ini

artinya tanah tersebut bukan hanya

terjadi diduga karena faktor cahaya

mengandung Rhizobium tetapi terdapat

matahari yang menembus masuk ke

mikroorganisme

dalam screen house juga tidak merata

Rhizobium dan mikroorganisme lain

pada seluruh tanaman kedelai. Hal ini

secara

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 17

lain.

bersama-sama

Peran

dari

memberikan

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

kontribusi hara kepada tanaman kedelai

aktivitas metabolisme yang terkait akan

yang dapat mengikat nitrogen sehingga

terganggu dan akhirnya pertumbuhan

dapat membantu pertumbuhan tanaman

tanaman akan terhambat dan hasil

kedelai yang diperlihatkan oleh jumlah

tanaman akan menjadi rendah.

daun

4) Luas Daun

tanaman

kedelai.

Pada

vase

vegetatif nitrogen memiliki peranan

Rata-rata luas daun tanaman kedelai

yang sangat penting karena menurut

akibat perlakuan pemberian Rhizobium

Satifah (2004), nitrogen yang diserap

asal

oleh tanaman berfungsi meningkatkan

berpengaruh sangat nyata pada luas daun

jumlah daun sehingga proses fotosintesis

tanaman kedelai umur VII MST dengan

berlangsung sempurna.

nilai F hitung > F tabel 1 %.

tanah

bekas

tanaman

kedelai

Peran simbiosis Rhizobium yang

Pada konsentrasi yang sama dengan

dapat memberi pertumbuhan jumlah

ulangan tiga kali menunjukkan luas daun

daun terbaik bagi tanaman kedelai dapat

yang berbeda pada perlakuan R0 dan R3

dilihat pada perlakuan R3 (25% tanah

pada ulangan 1, 2 dan 3. Perbedaan

berRhizobium

tanah

terjadi diduga sebabkan oleh faktor

berRhizobium tidak steril) minggu ke VI

cahaya matahari yang menembus masuk

MST. Konsentrasi tanah tersebut mampu

ke dalam screen house juga tidak merata

menyuplai

pada seluruh tanaman kedelai. Luas

steril

+

kebutuhan

75%

unsur

hara

nitrogen dalam proses pertumbuhan dan

daun

perkembangan pada tanaman kedelai,

terhadap

sehingga jumlah daun tanaman kedelai

matahari yang diterima oleh tanaman,

yang

dimana

diberi

perlakuan

tersebut

merupakan
tinggi

adaptasi
rendahnya

semakin

rendahnya

tanaman
cahaya
cahaya

pertumbuhannya lebih baik. Rhizobium

matahari yang diterima oleh tanaman

sebagai penambat nitrogen yang sangat

maka akan bertambah luas daun yang

diperlukan dalam pertumbuhan vegetatif

dibentuk oleh tanaman. Menurut Ong,

tanaman,

dkk (1996), besarnya radiasi yang

hal

ini

didukung

oleh

pernyataan Sutejo (2002), bahwa unsur

diserap

nitrogen salah satunya berperan dalam

kecepatan

pembentukan dan pertumbuhan organ-

perkembangan

organ vegetatif yaitu batang, daun, dan

perbedaan jumlah radiasi yang diserap

akar. Apabila unsur hara N ini terdapat

antar tanaman ditentukan oleh besarnya

dalam

indeks luas daun. Menurut Setyanti, dkk

jumlah

yang

kurang

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

maka
2017 18

tanaman

sejalan

pertumbuhan
luas

dengan

awal

daun,

dan
karena

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

(2013) tanaman akan meningkatkan laju

luas daun tanaman. Luasnya daun yang

pertumbuhan

terbentuk

daunnya

supaya

bisa

menangkap cahaya secara maksimal
sehingga proses fotosintesis di dalam
daun dapat berjalan dengan lancar.

akan

mempengaruhi

akumulasi asimilat yang dihasilkan.
Peran simbiosis Rhizobium yang
dapat memberi pertumbuhan luas daun

Secara keseluruhan perlakuan R1, R2

terbaik bagi tanaman kedelai dapat

dan R3 memberi luas daun yang lebih

dilihat pada perlakuan R3 (25% tanah

besar dari pada R0 (kontrol). Hal ini

berRhizobium

disebabkan karena konsentrasi tanah

berRhizobium tidak steril) minggu ke VI

pada

MST. Konsentrasi tanah tersebut mampu

R0

yaitu

100

%

tanah

steril

+

75%

tanah

berRhizobium yang disterilkan artinya

menyuplai

tanah steril tersebut tidak mengandung

nitrogen dalam proses pertumbuhan dan

Rhizobium dan tidak juga terdapat

perkembangan pada tanaman kedelai,

organisme

sehingga luas daun tanaman kedelai

lain.

Dengan

demikian,

kebutuhan

kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan

yang

luas

pertumbuhannya

daun

perlakuan
lebih

hara

tersebut

baik.

Pada

kedelai

hanya

kimia

yang

minggu ke VI MST tanaman kedelai

diberikan tanpa ada kontribusi dari

sudah memasuki fase generatif, artinya

Rhizobium dan mikroorganisme lain.

dalam

Berbeda dengan konsentrasi tanah pada

mencapai puncaknya dalam menunjang

R1, R2 dan R3 yaitu sebagian tanah

pertumbuhan organ tanaman seperti

disterilkan dan sebagian tidak disterilkan

batang, akar dan daun. Nitrogen yang

dengan konsentrasi yang berbeda-beda

diikat

artinya tanah tersebut bukan hanya

digunakan

mengandung Rhizobium tetapi terdapat

pertumbuhannya.

mikroorganisme

lain.

perlakuan konsentrasi tanah tersebut

merupakan

satu

disuplai

tanaman

diberi

unsur

oleh

pupuk

Nitrogen

fase

oleh

ini

bakteri

Rhizobium
oleh

Rhizobium

kemudian

tumbuhan
Dengan

untuk
demikian

yang

dapat memenuhi kebutuhan nitrogen

dan

untuk menunjang indeks luas daun yang

pertumbuhan vegetatif seperti batang,

erat kaitannya dengan peran bakteri

daun dan akar. Menurut Sutejo (2002),

Rhizobium dan mikroorganisme lain

dengan tersedianya unsur nitrogen maka

dalam menambat nitrogen.

berperan

salah
dalam

unsur

pembentukan

daun yang terbentuk juga akan semakin
banyak yang berakibat meningkatnya

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 19

Pertumbuhan tanaman yang terbaik
diperoleh

pada perlakuan R3 yang

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

ditunjukkan pada tinggi tanaman terbaik

lain dari bakteri ini, apabila saat

dicapai pada minggu ke V MST, jumlah

berasosiasi dengan perakaran dapat

cabang dan jumlah daun terbaik dicapai

meningkatkan penyerapan nitrogen

pada minggu ke VI MST dan luas daun

yang ada di dalam tanah dan

terbaik dicapai pada minggu ke VII

menurunkan kehilangan air akibat

MST.

pencucian, denitrifikasi atau bentuk

Perlakuan

R3

merupakan

campuran 25% tanah berRhizobium
steril + 75% tanah berRhizobium tidak

kehilangan nitrogen lain.
(b) Azotobacter

merupakan

bakteri

steril. 75 % tanah berrhizobium tidak

non–simbiosis yang hidup di daerah

steril diduga mengandung lebih banyak

perakaran.

mikroorganisme lain yang hidup secara

dalam

bersama-sama

menghasilkan sejenis hormon yang

melakukan

dan
peran

Sinergisme

bersinergis
dalam

tanah.

Rhizobium

Memiliki

kemampuan

menambat

nitrogen,

kurang lebih sama dengan hormon

dengan

pertumbuhan

tanaman

dan

mikroorganisme lain sangat dominan

menghambat

pertumbuhan

jenis

ditunjukkan pada pertumbuhan tanaman

jamur. Keuntungan lain bakteri ini

kedelai

pada

dapat meningkatkan pertumbuhan

penelitian ini. Hal ini didukung oleh

tanaman melalui pasokan nitrogen

pendapat Sutanto (2002), ada beberapa

udara dan mengurangi kompetisi

mikroba lain yang berperan sinergisme

dengan

dengan Rhizobium dalam menambat

menambat nitrogen, atau membuat

nitrogen.

kondisi tanah lebih menguntungkan

sebagaimana

Bakteri

hasil

yang

mampu

meningkatkan hasil tanaman tertentu
apabila

diinokulasikan

pada

tanah

mikroba

lain

dalam

untuk pertumbuhan tanaman.
5) Pemanfaatan

Hasil

Penelitian

pertanian dapat dikelompokkan atas dua

Kedalam Bentuk Media Belajar

jenis

Belajar merupakan kebutuhan setiap

yaitu

Azospirilium

dan

Azotobacter.

manusia terutama pelajar. Belajar yang

(a) Azospirillum merupakan salah satu

menyenangkan biasanya didukung oleh

jenis mikroba di daerah perakaran

berbagai

yang berperan meningkatkan jumlah

informasi yang menarik. Menariknya

rambut

suatu

akar,

menyebabkan

faktor

informasi

diantaranya
didapatkan

ialah
melalui

percabangan akar dan lebih berperan

pengembangan bahan pengajaran yang

dalam penyerapan hara. Keuntungan

dilandasi penelitian berdasarkan fakta

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 20

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

yang ada di lingkungan sehingga tujuan

Penilaian yang diperoleh dari dosen

pembelajaran dapat tercapai. Untuk itu

ahli isi dengan persentase rata-rata

diperlukan media belajar yang baik

adalah 96 %, tidak terdapat saran

dalam

ilmu

perbaikan untuk isi poster kaena telah

pengetahuan. Media belajar memiliki

terjadi perbaikan seiring proses validasi

peranan

dilakukan. Penilaian yang diperoleh ahli

proses

transformasi

penting

dalam

menunjang

kualitas proses belajar mengajar. Bahan

desain

atau isi informasi yang termuat dalam

adalah 72 %, saran yang diberikan oleh

media

untuk

dosen sebagai ahli desain yaitu struktur /

memotivasi siswa dalam mencari ilmu,

sistematika penulisan dicek kembali dan

memberikan pengalaman dalam rangka

sesuaikan gambar dengan keterangan

pemecahan

serta

gambar. Penilaian oleh dosen ahli media

mempermudah siswa dalam memahami

dengan persentase rata-rata adalah 75,91

materi yang disampaikan. Salah satu

%, saran yang diberikan oleh dosen

klasifikasi media belajar menurut Nana

sebagai ahli media yaitu sesuaikan

dan Ahmad (2010) yaitu media belajar

antara letak gambar, warna tampilan dan

tercetak berupa poster yang sedang

huruf. Desain media pembelajaran yang

berkembang saat ini.

telah diperbaiki kemudian diuji cobakan

belajar

bermanfaat

permasalahan

Media belajar tercetak berupa poster
memuat

informasi

kepada

persentase

mahasiswa

Program

rata-rata

Studi

hasil

Pendidikan Biologi sebanyak 30 orang.

penelitian tentang pengaruh Rhizobium

Berdasarkan hasil penilaian poster yang

asal

dilakukan

tanah

bekas

mengenai

dengan

tanaman

kedelai

oleh

mahasiswa

yang

(Glycine max L.) terhadap pertumbuhan

menyatakan bahwa media belajar berupa

tanaman kedelai berikutnya. Pembuatan

poster tersebut layak digunakan sebagai

poster

serangkaian

media belajar dan dapat menunjang

perancangan,

proses pembelajaran dengan persentase

tahapan

tersebut
yaitu

melalui
proses

pembuatan dan validasi. Setelah media
belajar berupa poster selesai dibuat

rata-rata 82,75 %.
Secara

keseluruhan

media

dilanjutkan dengan validasi oleh tim ahli,

pembelajaran yang dibuat berupa poster

yaitu ahli isi, ahli desain dan ahli media

telah layak digunakan sebagai media

untuk

kelemahan–

pemebelajaran. Layak artinya bahwa

kelemahan dari poster tersebut dan

poster tersebut sudah baik tampilannya

selanjutnya diperbaiki.

yaitu dapat dibaca dengan jelas, warna

mengetahui

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 21

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

sudah

mudah

1) Perlakuan Rhizobium asal tanah

dipahami, muatannya jelas dan bersifat

bekas tanaman kedelai berpengaruh

ilmiah.

sangat nyata terhadap pertumbuhan

ISSN 2338-1795

menarik,

maknanya

Persentase

didapatkan

kelayakan

diharapkan

yang
mampu

tanaman

kedelai

yaitu

tinggi

memenuhi peran media belajar dalam

tanaman, jumlah cabang, jumlah

proses pembelajaran bagi peserta didik.

daun dan luas daun.

Hai ini sebagaimana yang diungkapkan

2) Rhizobium

asal

tanah

bekas

Suhardi (2012) bahwa peran media

tanaman kedelai pada perlakuan R3

belajar

membangkitkan

dengan konsentrasi 25 % tanah

semangat peserta didik dengan cara

berRhizobium steril + 75 % tanah

mempercepat

dan

berRhizobium tidak steril dapat

menggunakan waktu secara lebih baik,

memberikan pertumbuhan terbaik

mengembangkan

bagi tanaman kedelai

(1)

dapat
laju

belajar
gairah

belajar,

memberikan kegiatan lebih ke arah

3) Hasil penelitian dituangkan dalam

individual dan memberikan kesempatan

media belajar berupa poster dengan

untuk

dengan

persentase rata-rata penilaian yang

kemampuannya, (2) memberikan dasar

diperoleh dari dosen ahli isi, ahli

yang lebih ilmiah terhadap pengajaran

desain, ahli media dan mahasiswa

dengan cara perencanaan secara lebih

biologi sebesar 81,67 % dengan

sistematik dan pengembangan bahan

kategori poster layak digunakan

pengajaran yang dilandasi penelitian

sebagai media pembelajaran.

berkembang

berdasarkan
lingkungan,

fakta

sesuai

yang

ada

di

(3) lebih memantapkan

pengajaran dengan cara meningkatkan

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat

kemampuan dengan fasilitas berbagai

dikemukakan

media komunikasi, penyajian informasi

penelitian selanjutnya terhadap pengaruh

dan data lebih konkrit dan mengurangi

Rhizobium asal tanah bekas tanaman

sifat verbalistik dan abstrak dengan

kedelai terhadap hasil tanaman kedelai.

saran

perlu

dilakukan

kenyataan yang nyata.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN

AAK.

Berdasarkan hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan bahwa :

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017 22

1989. Kedelai.
Kanisius.

Yogyakarta:

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 119-141, Desember

2017

ISSN 2338-1795

Adisarwanto, T. 2008. Budidaya Kedelai
Tropika.
Jakarta:
Penebar
Swadaya.

Keberlanjutan
Produktivitas
Tanah. Jurnal Sumber Daya
Lahan. Vol.1 No.4: 3.

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik
Tanaman Pangan. Badan
Pusat Statistik Kabupaten Sigi
Sulawesi Tengah.

Setyanti, Y. H, S. Anwar dan W. Slamet.
2013. Karakteristik Fotosintetik
dan Serapan Fosfor Hijauan
Alfalfa (Medicago sativa) Pada
Tinggi
Pemotongan
dan
Pemupukan
Nitrogen
Yang
Berbeda. Animal Agriculture,
2(1): 86-96.

Gomez, K.A. dan Gomez, A.A. 1995.
Prosedur
Statistik
Untuk
Penelitian Pertanian. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Jutono, 1981. Fiksasi Nitrogen Pada
Leguminosae Dalam Pertanian.
Yogyakarta:
Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Pertanian
UGM.
Mardalis. 2008. Metode Penelitian
(Suatu Pendekatan Proposal).
Perpustakaan Nasional. Jakarta:
BumiAksara.
Nana, S, dan Ahmad R. 2010. Media
Pembelajaran.
Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Ong, C.K., Black, C.R., Marshall, F.M.
and Corlett, J.E., 1996. Principles
of resourc