Kepentingan Ekonomi Politik dalam Perang

1

Kepentingan Ekonomi-Politik dalam Perang Internet
Oleh: Nofia Fitri
‘Jagad Maya ini diciptakan siapa? Jagad maya ini milik siapa? Jagad
maya ini dikuasai siapa? Jagad Maya ini disisipi kepentingan siapa? dan
JAGAD MAYA ini untuk siapa?’

INTERNET dan ‘User’
Kemajuan teknologi Internet sesungguhnya dapat mendidik penggunanya ‘user’
menjadi lebih kritis. Namun sayangnya sistem pendidikan di negeri ini tidak
sepenuhnya mendukung individu untuk melakukan analisis ‘issue’ dalam sudut
pandang yang varian. Tulisan ini dibuat untuk berbagi wawasan politik dasar bagi
para pengguna internet pemula dalam memahami setiap persoalan yang berkaitan
dengan diri kita sebagai si ‘user’ di dunia maya.
Ketika kita menjadi ‘user’ internet ada beberapa hal yang melekat dalam diri kita
namun kadang tidak disadari: pertama, seorang internet user sama dengan
seseorang yang tidak pernah ‘aman’ dalam sistem yang terkoneksi oleh kabel dan
terfasilitasi oleh rangkaian-rangakaian kode yang terprogram sebagai ‘nyawa’ dari
dunia cyber. Sewaktu-waktu kita dapat menjadi korban dari keawaman akan
teknologi.

Lalu kedua, seorang internet user sama dengan seseorang yang telah rela untuk
menjadi bagian tidak hanya dari kemudahan tapi juga kerumitan yang tercipta di
ruang-ruang maya.
Dan ketiga, yang kadang tidak terlalu menjadi ‘concern’ bahkan sering terabaikan
oleh kita adalah seorang internet user sama dengan seseorang yang dituntut untuk
membuka luas wawasannya tentang konstalasi global (ekonomi, politik, sosial,
budaya, dll). Hal ini dikarenakan ruang maya dimana ia melakukan interaksi dengan
berbagai macam orang adalah tempat dimana masyarakat se-dunia berkumpul
dengan segala macam kepentingan yang berbeda dan sewaktu-waktu dapat
dintervensi oleh pemilik kekuasaan ataupun pemilik modal.

Who Created the INTERNET?
Siapakah yang berjasa membuat Internet itu menjadi ada? Jawabannya adalah
HACKER. Mereka adalah ‘Pencipta Internet’ dan sejauh mana para akademisi
menelusuri sejarah munculnya Internet, setiap sumber informasi yang mereka
temukan akan mendeskripsikan hal yang sama.
Dimulai dari ARPAnet, diikuti dengan perkembangan teknologi hacking computer
dengan diciptakannya www dan inovasi dalam pembuatan website misalnya,
rekonstruksi ‘network’ yang terus-menerus dalam membangun koneksi global di
jagad raya dan jagad maya yang semakin mempertemukan manusia seisi bumi, dan

lain-lain nya, internet telah menjadi satu kontribusi besar para hackers untuk
membentuk dunia masa depan.
Lalu apa tujuan dari diciptakannya internet oleh para hacker itu? Jelas untuk
mempermudah kehidupan manusia. Namun seiring perkembangan zaman, ketika

2

internet menjadi ruang interaksi masyarakat di jagad raya, maka jagad maya itu pun
tidak dapat melepaskan diri dari intervensi dunia luar ‘real’ (baca: sosial-politik,
ekonomi dll).

Hack the TECHNOCAPITALISM
Mengutip pernyataan Hillary Clinton salah satu ‘ibu politik’ AS, “Internet adalah
Internet, bukan ekonomi, bukan politik” tidak mengacu kepada satu kesimpulan
sederhana, bahwa Internet ideal berarti lepas dari kepentingan-kepentingan dunia
nyata yang sebenarnya secara sadar atau tanpa disadari telah menginfiltrasi diri
dalam kemajuan dunia modern tersebut. Kenapa?
Seperti ini penjelasan singkatnya:
Kepentingan-kepentingan para pemilik modal dengan pegerakan yang radikal dalam
politik dapat menggunakan kemajuan teknologi untuk menjadi alat intervensi demi

merekonstruksi bangunan kapitalisme global dan tujuan ‘profit orientation’.
Nah yang dimaksud dengan para pemilik modal disini adalah mereka yang
menguasai aset-aset pasar ‘market’ seperti perusahaan-perusahaan raksasa yang
menggunakan internet sebagai alat memperoleh profit, misalnya facebook, google,
twitter, yahoo, dan lain-lain.
Selain institusi atau organisasi yang secara langsung menggunakan internet sebagai
lahan bisnis tersebut, perusahaan-perusaan multinational yang menjadikan internet
sebagai ruang promosi atau ‘marketing’, provider informasi, atau sarana publik
dalam mempertemukan mereka dengan masyarakat juga adalah para pemain di
dunia maya yang memiliki pengaruh bahkan ‘otoritas’ dalam mengendalikan
internet.
Atau para ‘the giant companies’ yang disatu sisi berjasa dalam menciptakan inovasi
dunia modern seperti Microsoft, Sony, Apple, dll.
Dengan demikian, kemajuan teknologi modern dengan internet sebagai salah satu
produk pentingnya tidak terlepas dari belenggu para pemilik modal atau kaum
‘capitalist’ dengan kepentingan-kepentingan mereka yang berbagai macam.
Oleh karena itu, Internet telah menjadi satu komoditi mahal dalam sistem ekonomipolitik baru, yang oleh Kellner (2011) disebut dengan istilah
‘TECHNOCAPITALISM.’
Dengan demikian, wawasan seperti ini menjadi sangat penting untuk para internet
user karenanya keputusan menggunakan internet sama dengan keputusan untuk

menjadi bagian dari konstalasi ekonomi-politik global secara tidak langsung, atau
kita tidak perlu protes tentang SOPA dan PIPA yang adalah salahsatu hasil kreasi dari
Technocapitalism tersebut.

Freedom on the INTERNET WAR
Dengan adanya kepentingan-kepentingan politik dan ekonomi yang menginfiltrasi
Internet hari ini, masihkan ruang maya tersebut dapat menjadi sarana untuk
mengekspresikan diri yang bebas, sarana berbagi informasi yang tidak boleh
dibatasi, sarana untuk melakukan pengaktualisasian diri?

3

Satu pernyataan yang selalu menuai kontroversi kembali muncul ‘Freedom on the
internet.’
Tidak dapat dipungkiri bahwa internet dalam perkembangannya telah menjadi ruang
publik ‘public sphere’ yang efektif dalam mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi,
gerakan sosial anti-kapitalisme, menyuburkan globalisasi melalui transformasi radikal
dalam masyarakat baik untuk mencapai keadilan sosial dan hak asasi manusia, serta
memproteksi masyarakat dan merekonstruksi sistem Pendidikan. Internet
sesungguhnya berguna untuk menciptakan dunia masa depan yang lebih baik.

Karenanya mari kita berjuang untuk ‘Future Society’ BUKAN untuk Megaupload,
Wordpress, or etc karena mereka adalah para ‘pemilik modal’ dalam kompetisi pasar
global di ruang maya. Biarlah mereka menjadi para pemain di dalam perang Internet
sementara para user di tuntut untuk selalu cerdas dan kritis dalam melihat sebagala
bentuk permasalahan yang ada.
Jadilah internet user yang membela kebebasan memperoleh dan menyebarkan
informasi, jangan sampai terjebak kepada pembelaan terhadap kesejahteraan
perusahaan-perusaan besar yang bertaruh dengan modal-modal mereka dalam
perang ‘capital’ di Internet.
Seperti yang sudah pernah dipaparkan dalam artikel penulis yang lain “Ekonomipolitik Cracking Software’ (Filosofi Cracking Software) dijelaskan mengapa softawaresoftware karya para programmer terjual mahal dan mengapa karenanya cracking
software memiliki motif yang nampaknya tidak dapat disalahkan secara legal-formal.
Karena Internet pun tidak pernah lepas dari kepentingan ekonomi-politik, baik
disadari atau tidak.

Maya POLITIKA
Ilmu politik modern lewat analisis dan teori-teori barunya telah memberi perhatian
khusus terhadap kemajuan internet dan interaksinya dengan dunia global, seperti
bidang-bidang kajian Cyber-politics yang berkaiaitan erat dengan Cyberlaw,
Cybercrime, Cyberwarfare, sampai dengan komunikasi politik modern, demokrasi
elektronik, dsb.

Wawasan mengenai politik global hari ini dan kaitannya dengan teknologi komputer
sudah sewajibnya menjadi pelajaran penting tidak hanya bagi mahasiswa politik dan
IT melainkan semua Internet ‘user’ yang suatu hari bisa saja merasa terancam
karena polemik teknologi yang terpolitisasi dan sarat kepentingan-kepentingan
berorientasi ekonomi seperti pada kasus SOPA/PIPA dimasa lalu yang (kebetulan)
berdampak langsung terhadap individu, virus ransomware, sampai kepada
pemblokiran telegram yang kental akan nuansa ekonomi-politik.
Tulisan ini diharapkan dapat memberi semacam ‘aware’ atau mengembalikan
kesadaran kita tentang internet hari ini yang tidak seutuhnya mampu ‘terkotakkotakkan’ ketika bertemu dengan kepentingan-kepentingan penguasa dan pemilik
modal.
Kenali INTERNET Mu Hari ini!!!