Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.) dan Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) yang Ditanam di Daerah Berbeda Ketinggian
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia . Jilid VI. Cetakan Keenam. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal.300-304, 306.
Depkes RI. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid II . Jakarta : Bakti
Husada. Hal.89-90.
Dibyantoro, A. (1996). Rampai – Rampai Kangkung . Lembang : Balai Penelitian
Tanaman Sayuran. Hal.16-21, 26.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia . Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. 9.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia . Edisi Keempat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal.4-6, 831, 855, 896, 1035.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat . Cetakan
Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal.10-11.
Djuariah, D. (1997).Evaluasi Plasma Nutfah Kangkung di Dataran Medium
Rancaekek. Journal of Horticultural. 7(3):756-762.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants.
Chicago : Reheis Chemical Company. Journal of Pharmaceuticals Science .
5 (33): 263-264.
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S. (1986). Kimia Organik. Diterjemahkan oleh
Pudjaatmakan, A.H. Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga. Hal.223224.
Froment, G.F., dan Kenneth B. Bischoff. (1979). Chemical Reactor Analysis and
Design. Canada : John Wiley and Sons. Hal.31-32.
Genda, S. (2014). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Masagri terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Kangkung Darat. Skripsi. Gorontalo : Universitas
Negeri Gorontalo. Hal. 6.
Halliwell, B. (2002). Handbook of Antioxidants. Second Edition Revised and
Expanded. Food Derived Antioxidants : How to Evaluate Their Importance
in Food and In Vivo. London : Oxford University Press. Hal. 31.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia. Penerjemah : Kosasih Padmawinata dan
Iwang Soediro. Bandung : Penerbit ITB. Hal.6, 49.
42
Universitas Sumatera Utara
Huang, D., Chen, H., Lin, C., dan Lin, Y. (2005). Antioxidant and Antiproliferative Activities of Water Spinach ( Ipomoea aquatica Forsk.).
Botanical Bulletin of Academia Sinica. 46: 99-106.
Ibtisam. (2008). Optimasi Pembuatan Ekstrak Daun Dewandaru ( Eugenia uniflora
L.) Menggunakan Metode Perkolasi Dengan Parameter Kadar Total
Senyawa Fenolik dan Flavonoid. Skripsi. Surakarta : Universitas
Muhamaddiyah Surakarta. Hal.4.
Igwenyi, I.O., Offor, C.G., Ajjah D.A., Nwankwo, O.C., Ukaomah, J.I., dan Aja,
P.M. (2011). Chemical Compositions of Ipomoea aquatica. Ebonyi,
Nigeria : International Journal of Pharma and Bio Sciences. 2(4): 593-598.
Ionita, P. (2005). Is DPPH Stable Free Radical A Good Scavanger for Oxygen
Active Species. Institute of Physical Chemistry, Bucharest, Romania.59(1):
11-16.
Iqbal, K., Khan, A., dan Khattak, M.A.K. (2004). Biological Significance of
Ascorbic Acid (Vitamin C) in Human Health. A Review-Pakistan Journal
of Nutrition. 3(1): 5-13.
James O, Nnacheta OP, Wara HS, Aliyu UR.(2009). Invitro And Invivo Studies
On The Antioxidative Activities, Membrane Stabilization And Cytotoxicity
Of Water Spinach (Ipomoea Aquatica Forsk) From Ibaji Ponds, Nigeria.
International Journal of Pharmaceutical Technology Research. 1(3):474482.
Koonchanok, B., Cheunchob, T., Saewan, N., dan Thitipramote, N. (2012).
Optimization Of Microwave-Assisted Extraction Of Bioactive Compounds
From Leaves And Stems Of Thai Water Spinach ( Ipomoea aquatica ).
Thailand. 1 stMae FahLuang University International Conference.12(1): 15.
Kumalaningsih, S. (2006). Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana. Hal.
17,18, 25, 39,53.
Lamid, A. (1995). Vitamin E Sebagai Antioksidan. Media Litbangkes. Puslitbang
Gizi Bogor 1(5): 14-16.
Mardawati, E. (2008). Kajian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis
(Garcinia mangostana L) dalam Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit
Manggis di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Laporan
Akhir Penelitian Peneliti Muda (LITMUD) UNPAD . Bandung. Hal.17.
Marinova, G. danBatchvarov, V. (2011). Evaluation of the Methods for
Determination of the Free Radical Scavenging Activity by DPPH. Bulg. J .
Agric. Sci. 17(1): 13-14.
43
Universitas Sumatera Utara
Markham, K.R. (1988). Cara Mengidentifikasi Flavonoid . Terjemahan K.
Padmawinata. Bandung : Penerbit ITB. Hal. 108.
Martiningsih, N.W., Surakarta, I.N., dan Yuniana, P.E. (2014). Skrining Fitokimia
Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Ungu
(Solanum Melongena L.). Jurusan Analis Kimia FMIPA Universitas
Pendidikan Ganesha. 8(2) :145-152.
Molyneux, P. (2004). The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl
(DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci.
Technol. 26(2): 211-219.
Momuat, L., Fatimah, F., Wehantouw, F., dan Mamondol, O. (2011) . Total
Antioksidan dari Beberapa Jenis Sayuran Tinutuan yang Ditanam di
Daerah Berbeda Ketinggian. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi. Manado:Chem. Prog . 1(4) :
11-21
Nazaruddin.(1993). Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah.
Bogor : PT Penebar Swadaya. Hal. 10-14
Prakash, A., Fred R. dan Eugene M. (2001). Antioxidant Activity. Medallion
Laboratories-Analytical Progress . 19(2):2.
Prasad, K.N., Divakar, S., Shivamurthy, G.R., danAradhya, S.M. (2005).Isolation
of a Free Radical-Scavenging Antioxidant from Water Spinach ( Ipomoea
aquatica Forsk.).Central Food Technological Research Institute, Mysore,
India : Journal of Science of Food and Agriculture. 22(85):1461-1468.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi . Bandung: ITB.
Hal.71-72.
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hal.222, 253.
Silalahi, J. (2006). Makanan Fungsional. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal. 40,
47-48.
Suratman, Priyanto, D., dan Setyawan, A.D. (2000). Analisis Keanekaragaman
Ipomoea Berdasarkan Karakter Morfologi. Biodiversitas Jurusan Biologi
UNS Surakarta. 1(2) : 72-79.
Sutarya, R., Grubben, G., dan Sutarno, H. (1995). Pedoman Bertanam Sayuran
Dataran Rendah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Hal.8-11.
Triyati, E. (1985). Spektrofotometer Ultraviolet dan Sinar Tampak Serta
Aplikasinya dalam Oseanologi. Oseana 1 (10): 39-47.
44
Universitas Sumatera Utara
Walingo, M.K. (2005). Role of Vitamin C (Ascorbic Acid) on Human
Health.African Journal of Food Agriculture and Nutritional Development
5(1): 1-13.
Weisburger, J.H. (2004). Tea and Health dalam Herbal and Traditional Medicine.
Molecular Aspects of Health. New York : Marcel Dekker. Hal.130-139.
Winarsi, H. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Potensi dan
Aplikasinya terhadap Kesehatan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Hal.11,
17.
World Health Organization. (1998).Quality Control Methods For Medicinal Plant
Material. Switzerland: WHO. Halaman 35-39.
45
Universitas Sumatera Utara
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia . Jilid VI. Cetakan Keenam. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal.300-304, 306.
Depkes RI. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid II . Jakarta : Bakti
Husada. Hal.89-90.
Dibyantoro, A. (1996). Rampai – Rampai Kangkung . Lembang : Balai Penelitian
Tanaman Sayuran. Hal.16-21, 26.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia . Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. 9.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia . Edisi Keempat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal.4-6, 831, 855, 896, 1035.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat . Cetakan
Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal.10-11.
Djuariah, D. (1997).Evaluasi Plasma Nutfah Kangkung di Dataran Medium
Rancaekek. Journal of Horticultural. 7(3):756-762.
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants.
Chicago : Reheis Chemical Company. Journal of Pharmaceuticals Science .
5 (33): 263-264.
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S. (1986). Kimia Organik. Diterjemahkan oleh
Pudjaatmakan, A.H. Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga. Hal.223224.
Froment, G.F., dan Kenneth B. Bischoff. (1979). Chemical Reactor Analysis and
Design. Canada : John Wiley and Sons. Hal.31-32.
Genda, S. (2014). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Masagri terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Kangkung Darat. Skripsi. Gorontalo : Universitas
Negeri Gorontalo. Hal. 6.
Halliwell, B. (2002). Handbook of Antioxidants. Second Edition Revised and
Expanded. Food Derived Antioxidants : How to Evaluate Their Importance
in Food and In Vivo. London : Oxford University Press. Hal. 31.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia. Penerjemah : Kosasih Padmawinata dan
Iwang Soediro. Bandung : Penerbit ITB. Hal.6, 49.
42
Universitas Sumatera Utara
Huang, D., Chen, H., Lin, C., dan Lin, Y. (2005). Antioxidant and Antiproliferative Activities of Water Spinach ( Ipomoea aquatica Forsk.).
Botanical Bulletin of Academia Sinica. 46: 99-106.
Ibtisam. (2008). Optimasi Pembuatan Ekstrak Daun Dewandaru ( Eugenia uniflora
L.) Menggunakan Metode Perkolasi Dengan Parameter Kadar Total
Senyawa Fenolik dan Flavonoid. Skripsi. Surakarta : Universitas
Muhamaddiyah Surakarta. Hal.4.
Igwenyi, I.O., Offor, C.G., Ajjah D.A., Nwankwo, O.C., Ukaomah, J.I., dan Aja,
P.M. (2011). Chemical Compositions of Ipomoea aquatica. Ebonyi,
Nigeria : International Journal of Pharma and Bio Sciences. 2(4): 593-598.
Ionita, P. (2005). Is DPPH Stable Free Radical A Good Scavanger for Oxygen
Active Species. Institute of Physical Chemistry, Bucharest, Romania.59(1):
11-16.
Iqbal, K., Khan, A., dan Khattak, M.A.K. (2004). Biological Significance of
Ascorbic Acid (Vitamin C) in Human Health. A Review-Pakistan Journal
of Nutrition. 3(1): 5-13.
James O, Nnacheta OP, Wara HS, Aliyu UR.(2009). Invitro And Invivo Studies
On The Antioxidative Activities, Membrane Stabilization And Cytotoxicity
Of Water Spinach (Ipomoea Aquatica Forsk) From Ibaji Ponds, Nigeria.
International Journal of Pharmaceutical Technology Research. 1(3):474482.
Koonchanok, B., Cheunchob, T., Saewan, N., dan Thitipramote, N. (2012).
Optimization Of Microwave-Assisted Extraction Of Bioactive Compounds
From Leaves And Stems Of Thai Water Spinach ( Ipomoea aquatica ).
Thailand. 1 stMae FahLuang University International Conference.12(1): 15.
Kumalaningsih, S. (2006). Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana. Hal.
17,18, 25, 39,53.
Lamid, A. (1995). Vitamin E Sebagai Antioksidan. Media Litbangkes. Puslitbang
Gizi Bogor 1(5): 14-16.
Mardawati, E. (2008). Kajian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis
(Garcinia mangostana L) dalam Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit
Manggis di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Laporan
Akhir Penelitian Peneliti Muda (LITMUD) UNPAD . Bandung. Hal.17.
Marinova, G. danBatchvarov, V. (2011). Evaluation of the Methods for
Determination of the Free Radical Scavenging Activity by DPPH. Bulg. J .
Agric. Sci. 17(1): 13-14.
43
Universitas Sumatera Utara
Markham, K.R. (1988). Cara Mengidentifikasi Flavonoid . Terjemahan K.
Padmawinata. Bandung : Penerbit ITB. Hal. 108.
Martiningsih, N.W., Surakarta, I.N., dan Yuniana, P.E. (2014). Skrining Fitokimia
Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Buah Terong Ungu
(Solanum Melongena L.). Jurusan Analis Kimia FMIPA Universitas
Pendidikan Ganesha. 8(2) :145-152.
Molyneux, P. (2004). The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl
(DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci.
Technol. 26(2): 211-219.
Momuat, L., Fatimah, F., Wehantouw, F., dan Mamondol, O. (2011) . Total
Antioksidan dari Beberapa Jenis Sayuran Tinutuan yang Ditanam di
Daerah Berbeda Ketinggian. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi. Manado:Chem. Prog . 1(4) :
11-21
Nazaruddin.(1993). Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah.
Bogor : PT Penebar Swadaya. Hal. 10-14
Prakash, A., Fred R. dan Eugene M. (2001). Antioxidant Activity. Medallion
Laboratories-Analytical Progress . 19(2):2.
Prasad, K.N., Divakar, S., Shivamurthy, G.R., danAradhya, S.M. (2005).Isolation
of a Free Radical-Scavenging Antioxidant from Water Spinach ( Ipomoea
aquatica Forsk.).Central Food Technological Research Institute, Mysore,
India : Journal of Science of Food and Agriculture. 22(85):1461-1468.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi . Bandung: ITB.
Hal.71-72.
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hal.222, 253.
Silalahi, J. (2006). Makanan Fungsional. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal. 40,
47-48.
Suratman, Priyanto, D., dan Setyawan, A.D. (2000). Analisis Keanekaragaman
Ipomoea Berdasarkan Karakter Morfologi. Biodiversitas Jurusan Biologi
UNS Surakarta. 1(2) : 72-79.
Sutarya, R., Grubben, G., dan Sutarno, H. (1995). Pedoman Bertanam Sayuran
Dataran Rendah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Hal.8-11.
Triyati, E. (1985). Spektrofotometer Ultraviolet dan Sinar Tampak Serta
Aplikasinya dalam Oseanologi. Oseana 1 (10): 39-47.
44
Universitas Sumatera Utara
Walingo, M.K. (2005). Role of Vitamin C (Ascorbic Acid) on Human
Health.African Journal of Food Agriculture and Nutritional Development
5(1): 1-13.
Weisburger, J.H. (2004). Tea and Health dalam Herbal and Traditional Medicine.
Molecular Aspects of Health. New York : Marcel Dekker. Hal.130-139.
Winarsi, H. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Potensi dan
Aplikasinya terhadap Kesehatan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Hal.11,
17.
World Health Organization. (1998).Quality Control Methods For Medicinal Plant
Material. Switzerland: WHO. Halaman 35-39.
45
Universitas Sumatera Utara