Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMP MTS Kota Salatiga T2 942012059 BAB I

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Pelaksanaan bimbingan dan konseling di Indonesia telah berjalan lebih dari 30 tahun (Badrujaman, 2011). Permendikbud No.111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan

Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah merupakan tindak lanjut dari dilaksanakannya kurikulum 2013. Di dalamnya berisi tentang mekanisme layanan bimbingan dan konseling terbaru, di mana isinya harus diketahui oleh guru bimbingan dan konseling. Dalam Kurikulum 2013 peran guru bimbingan dan konseling SMP/MTs sangat banyak, khususnya di dalam hal peminatan dan penilaian. Permendikbud No 64 tahun 2014 mengatur tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah, guru bimbingan dan konseling dituntut untuk memperbarui pengetahuannya mengenai perkembangan-perkembangan terbaru dalam dunia bimbingan dan konseling.

Di Kota Salatiga pelaksanaan bimbingan dan konseling sudah berjalan lebih dari 56 tahun. Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan baru di buka di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada tahun 1962. Meskipun demikian masalah yang terjadi di dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling masih sering ditemui. Mulai dari personel bimbingan konseling yaitu petugas bimbingan dan


(2)

2

penyuluhan sendiri, ditambah dengan perangkat-perangkat lain yang mendukung guru bimbingan dan konseling di dalam menjalankan layanan bimbingan dan konseling. Masalah yang dihadapi oleh guru bimbingan dan konseling di Kota Salatiga terdiri dari ketidaktahuan mengetahui perkembangan terakhir mengenai konsep pendekatan bimbingan dan konseling, perkembangan terbaru dari kurikulum 2013 khususnya dalam hal penilaian dan

peminatan. Hal-hal tersebut diketahui dari hasil

wawancara dengan 26 guru bimbingan dan konseling di Kota Salatiga.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa guru bimbingan dan konseling perlu membekali diri berkaitan dengan hal-hal baru dalam dunia bimbingan dan konseling. Gibson dan Mitchel (2011) menjelaskan bahwa para guru bimbingan dan konseling professional perlu berkomitmen secara pribadi dan professional untuk terus

memperbarui dan meningkatkan keahlian dan

pengetahuan sebagai cerminan dan representasi kemajuan terbaru di bidang profesi bimbingan dan konseling. Apabila

guru bimbingan dan konseling bisa memahami

perkembangan terakhir mengenai bimbingan dan konseling maka kualitas kinerja guru BK pun akan meningkat.

Perlunya meningkatkan kualitas dan kinerja demi

mempertahankan pelayanan bimbingan dan konseling yang berkualitas di tempat kerja masing-masing. Karena begitu pentingnya peningkatan kualitas guru bimbingan dan konseling, maka upaya untuk meningkatkan mutu guru


(3)

3

bimbingan dan konseling SMP Kota Salatiga pun sudah dilakukan seperti mengadakan pelatihan, meningkatkan keterampilan melakukan layanan BK, seminar nasional maupun internasional, workshop, bahkan mendatangkan konselor sejawat yang baru saja mendapat pelatihan di luar kota atau narasumber bidang BK dari Perguruan Tinggi.

Menurut Rogoff (Coburn dan Stein, 2004) menyatakan bahwa pembelajaran bagi seorang guru dapat dilaksanakan dalam komunitas kelompok atau organisasi dengan memberikan kesempatan kepada setiap guru untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok atau organisasi tersebut. Dengan adanya partisipasi dan aktivitas guru dalam kelompok tersebut diharapkan profesionalitas dan kompetensi guru dapat berkembang. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melalui Direktorat

Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan menyediakan wadah/forum pembinaan dan

pengembangan profesionalitas melalui kegiatan

Musyawarah Guru Mata Pelajaran atau Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling di Salatiga, baik itu MGBK SMP/MTS maupun MGBK SMA/SMK. Melalui MGBK inilah guru bimbingan dan konseling sering mendapatkan informasi berkaitan dengan perkembangan teori konseling dan perkembangan lainnya yang berkaitan dengan BK.

Peran Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMP/MTs beserta dengan program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas layanan bimbingan dan konseling


(4)

4

oleh guru bimbingan dan konseling. Hal tersebut sama dengan tujuan Dirjen Dikti membentuk KKG dan MGMP/MGBK yaitu untuk meningkatkan kualitas dan kinerja para guru. Kota Salatiga memiliki 25 SMP dan 5 MTs, guru BK yang tergabung dalam wadah kegiatan tersebut ada 55 orang. Program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga belum mencapai hasil yang maksimal, bagaimana dampak dan manfaatnya bagi guru-guru BK yang terlibat di dalamnya. Perubahan apa yang terjadi setelah program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga dilaksanakan. hal tersebut dapat dilihat bahwa MGBK SMP Kota Salatiga sudah berjalan, namun pada kenyataannya 86,7% anggota MGBK belum mengetahui perkembangan terbaru ilmu bimbingan dan konseling.

Berdasarkan Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan KKG dan MGMP/MGBK, tertulis bahwa kegiatan dalam sebuah program MGMP/MGBK minimal dalam satu tahun terdapat 12 kegiatan dan pengurus MGBK setidaknya mengadakan koordinasi/pertemuan rutin 1 kali dalam satu semester. Pada kenyataannya

program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga (terlampir)

dilaksanakan setiap 3 tahun sekali dengan 8 kegiatan pokok dan belum pernah melakukan evaluasi terhadap program MGBK SMP/MTS yang sudah dilaksanakan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua MGBK SMP/MTS Kota Salatiga.

Program MGBK pada dasarnya merupakan kegiatan utama dalam pelaksanaan aktivitas MGBK. Berdasarkan


(5)

5

hal tersebut maka program MGBK Kota Salatiga perlu di evaluasi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanakan kegiatan program MGBK Kota Salatiga. Tidak ada waktu dan ketidaktahuan cara mengevaluasi membuat pengurus MGBK SMP/MTS kota Salatiga belum pernah melakukan evaluasi program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga. Sehingga program MGBK SMP Kota Salatiga belum pernah mendapatkan evaluasi dari penyusun Program MGBK SMP Kota Salatiga maupun dari Pemantau Program MGBK SMP Kota Salatiga.

Gibson dan Mitchell (2011) menjelaskan bahwa menghindari evaluasi sama saja mengatakan program yang sedang dijalankan memiliki kelemahan dan berpotensi gagal. Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sampai saat ini belum diketahui apakah mengalami keberhasilan atau kegagalan dikarenakan belum pernah ada evaluasi program MGBK. Dalam Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan MGMP/MGBK yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan menjelaskan bahwa evaluasi

terhadap program MGMP/MGBK diperlukan dalam rangka mengendalikan mutu kegiatan MGMP/MGBK, agar dapat mewujudkan guru BK yang professional dan berkualitas.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti memandang penting diadakannya evaluasi program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga dengan menggunakan metode evaluasi CIPP

(context, Input, Process, Product). Metode evaluasi CIPP


(6)

6

belum memiliki tujuan dan visi misi program MGBK dibuat. Evaluasi konteks bertujuan untuk menyediakan alasan bagi pengurus MGBK SMP/MTS dalam menentukan tujuan

dan kompetensi guru BK, sejalan dengan yang

diungkapkan oleh Stuflebeam (Badrujaman, 2011) yang mengemukakan bahwa evaluasi konteks harus memapu mendefinisikan ligkungan di mana program dilaksanakan,

mengidentifikasikan berbagai kebutuhan yang tidak

diakomodir, dan menentukan kenapa kebutuhan ini belum diakomodir. Melalui evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga nantinya dapat 1) mendeskripsikan tentang relevansi program MGBK SMP Kota Salatiga terhadap pemenuhan kebutuhan guru BK SMP Kota Salatiga dan apabila ada kebutuhan yang belum diakomodir bisa diketahui alasannya. Evaluasi program MGBK ini perlu dilakukan mengingat hasil wawancara dengan ketua MGBK SMP Kota Salatiga diketahui bahwa MGBK SMP Kota Salatiga belum memiliki Visi dan Misi. Sedangkan di Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan MGMP/MGBK, visi dan misi merupakan pedoman untuk

menyelenggarakan program MGMP/MGBK. Melalui

evaluasi konteks dapat mengukur sejauh mana program MGBK SMP/MTS dibuat sesuai dengan kebutuhan guru BK SMP/MTS kota Salatiga.

2) Evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga nantinya akan membantu menentukan program atau kegiatan yang membawa pada perubahan yang dibutuhkan oleh guru BK. Melalui evaluasi program MGBK akan digali


(7)

7

strategi yang sudah digunakan dalam menjalankan program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga sudah tepat atau belum. Seperti yang dijelaskan Stuflebeam (Badrujaman, 2011) bahwa evaluasi input dilakukan dengan menelaah dan menilai secara kritis pendekatan yang relevan yang dapat dilakukan. Evaluasi input memiliki tujuan untuk mengidentifikasikan dan menelaah kapabilitas sistem, alternative strategi program, desain prosedur di mana strategi akan diimplementasikan. Sejauh ini, strategi yang digunakan oleh MGBK SMP/MTS Kota Salatiga dalam menjalankan kegiatan belum terkelola seperti semestinya. Kegiatan dilakukan apabila ada hal-hal yang perlu dibicarakan secara insidental, seperti kegiatan sosialisasi tentang Pelatihan Guru Pembelajar dan penjelasan mengenai peran Guru BK di Kurikulum 2013. Kegiatan insidental memang diperlukan, namun bukan menjadi satu-satunya alasan diadakan pertemuan MGBK SMP Kota Salatiga. Evaluasi input program MGBK SMP Kota Salatiga yang akan dilaksanakan nantinya meliputi karakteristik peserta MGBK SMP Kota Salatiga, strategi pelaksanaan program, sumber daya manusia, materi atau kegiatan program yang sudah dilaksanakan, sarana prasarana penunjang pelaksanaan program dan sistem pengelolaan program MGBK SMP Kota Salatiga.

Selanjutnya, 3) evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga nantinya akan mengukur sejauh mana

pelaksanaan program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga sesuai dengan strategi yang sudah direncanakan. Evaluasi


(8)

8

program pada bagian ini meliputi partisipasi peserta MGBK SMP Kota Salatiga yaitu 55 guru BK SMP Kota Salatiga, kualitas pelaksanaan program MGBK SMP Kota Salatiga serta kesesuaian kegiatan MGBK SMP Kota Salatiga dengan Alur pengembangan kegiatan yang sesuai dengan Standar Pengembangan KKG dan MGMP/MGBK yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti. Di dalam Standar Pengembangan KKG dan MGMP/MGBK yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Dikti pada tahun 2008 terdapat paparan tentang alur pengelolaan program MGMP/MGBK. Alur pengelolaan program MGMP/MGBK terdiri dari 8 kegiatan dan 30 sub kegiatan. 8 kegiatan tersebut adalah merancang kegiatan, rapat koordinasi 1, mengembangkan kegiatan, rapat koordinasi 2, melaksanakan kegiatan,

memonitor kegiatan, rapat evaluasi kegiatan, dan

melaporkan kegiatan. MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah merancang kegiatan dengan adanya program tertulis, namun kegiatan yang di programkan tidak semua bisa dilaksanakan, rapat koordinasi tidak dilaksanakan setiap tahun, monitoring dan rapat evaluasi belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, menjadi penting untuk melakukan evaluasi proses untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian pelaksanaan program MGBK SMP Kota Salatiga dengan rancangan yang telah disusun, selain itu untuk melihat partisipasi guru BK dalam setiap kegiatan MGBK SMP Kota Salatiga, dan melihat mekanisme pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga serta program apa saja yang sudah bisa dilaksanakan.


(9)

9

Terakhir, 4) evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota salatiga membantu pengurus MGBK SMP/MTS Kota Salatiga untuk mengukur, mengintepretasi dan menilai pencapaian program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga. Seperti melihat manfaat yang sudah dicapai melalui pelaksanaan program MGBK SMP Kota Salatiga, hasil yang bisa dilihat setelah mengikuti kegiatan program MGBK SMP Kota Salatiga, serta melihat keterampilan guru BK di dalam melaksanakan layanan BK di sekolah. Melihat 86,7% Guru BK SMP/MTs di Kota Salatiga tidak mengetahui perkembangan terbaru tentang bimbingan dan konseling.

Peneliti memandang penggunaan model evaluasi CIPP nantinya akan mengevaluasi program MGBK SMP Kota Salatiga secara komprehensif dan dapat melihat secara keseluruhan hal-hal yang sudah baik ataupun yang perlu diperbaiki dalam program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana evaluasi konteks (context) program MGBK

SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015?

2. Bagaimana evaluasi masukan (input) program MGBK

SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015?

3. Bagaimana evaluasi proses (process) program MGBK


(10)

10

4. Bagaimana evaluasi hasil (product) program MGBK

SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015?

1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis evaluasi konteks program MGBK

SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015.

2. Menganalisis evaluasi masukan program MGBK

SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015.

3. Menganalisis evaluasi Mengevaluasi proses program

MGBK SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015.

4. Menganalisis evaluasi hasil program MGBK SMP/MTS

Kota Salatiga tahun 2012 – 2015.

5. Memberi rekomendasi keberlanjutan program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015.

1.4

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi 2 manfaat yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari hasil penelitian ini adalah menambah wawasan dan kajian teori evaluasi program bimbingan dan konseling yang tidak hanya terdiri dari evaluasi program BK di sekolah yang sasarannya untuk peserta didik, namun juga evaluasi program MGBK dimana sasarannya adalah guru bimbingan dan konseling.


(11)

11

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. Hasil

penelitian evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 ini akan berguna bagi pengurus MGBK dalam hal:

1) Melihat tingkat keberhasilan, kegagalan dan

kendala yang dialami dalam pelaksanaan program MGBK.

2) Menentukkan umpan balik bagi anggota MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga atas terlaksananya

program MGBK.

3) Membuat program MGBK yang lebih baik lagi dan

bisa direalisasikan.

4) Hasil penelitian ini menjadi salah satu panduan

atau dasar pertimbangan pembuatan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga selanjutnya.

b. Bagi Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, hasil

penelitian ini dapat membantu

1) Anggota MGBK mendapatkan umpan balik dari

pengurus MGBK terhadap program MGBK yang sudah dilaksanakan.

2) Anggota MGBK dapat membantu berpartisipasi di

dalam penyusunan program MGBK selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi program yang sudah dilakukan oleh penulis.


(12)

12

c. Bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

1) Menyediakan pengawas yang berlatar belakang BK

untuk membantu penyelenggaraan MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga.

2) Hasil evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga bisa menjadi salah satu penggerak, sehingga nantinya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga bisa memantau aktivitas MGMP/MGBK di Kota Salatiga.

d. Bagi Peserta didik SMP/MTs Kota Salatiga

1) Mendapatkan layanan BK dengan baik dari guru

BK sebagai anggota MGBK.

2) Mendapatkan layanan BK dari guru BK sesuai

dengan perubahan kurikulum dan update dunia

pendidikan yang terbaru yang dibutuhkan oleh peserta didik SMP/MTs Kota Salatiga.

1.5

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 BAB I

Bab ini berisikan tentang Pendahuluan yang terdiri dari sub bab yaitu Latar Belakang Masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

1.5.2 BAB II

Bab ini berisikan tentang landasan teori atau kajian pustaka yang terdiri dari teori manajemen


(13)

13

BK, evaluasi program, model evaluasi CIPP, MGBK, dan penelitian yang relevan.

1.5.3 BAB III

Bab ini berisikan metode penelitian yang meliputi lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, validasi ahli dan analisa data.

1.5.4 BAB IV

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

1.5.5 BAB V

Bab ini berisikan penutup yang terdiri dari

kesimpulan, saran dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.


(1)

8

program pada bagian ini meliputi partisipasi peserta MGBK SMP Kota Salatiga yaitu 55 guru BK SMP Kota Salatiga, kualitas pelaksanaan program MGBK SMP Kota Salatiga serta kesesuaian kegiatan MGBK SMP Kota Salatiga dengan Alur pengembangan kegiatan yang sesuai dengan Standar Pengembangan KKG dan MGMP/MGBK yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti. Di dalam Standar Pengembangan KKG dan MGMP/MGBK yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Dikti pada tahun 2008 terdapat paparan tentang alur pengelolaan program MGMP/MGBK. Alur pengelolaan program MGMP/MGBK terdiri dari 8 kegiatan dan 30 sub kegiatan. 8 kegiatan tersebut adalah merancang kegiatan, rapat koordinasi 1, mengembangkan kegiatan, rapat koordinasi 2, melaksanakan kegiatan, memonitor kegiatan, rapat evaluasi kegiatan, dan melaporkan kegiatan. MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah merancang kegiatan dengan adanya program tertulis, namun kegiatan yang di programkan tidak semua bisa dilaksanakan, rapat koordinasi tidak dilaksanakan setiap tahun, monitoring dan rapat evaluasi belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, menjadi penting untuk melakukan evaluasi proses untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian pelaksanaan program MGBK SMP Kota Salatiga dengan rancangan yang telah disusun, selain itu untuk melihat partisipasi guru BK dalam setiap kegiatan MGBK SMP Kota Salatiga, dan melihat mekanisme pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga serta program apa saja yang sudah bisa dilaksanakan.


(2)

9

Terakhir, 4) evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota salatiga membantu pengurus MGBK SMP/MTS Kota Salatiga untuk mengukur, mengintepretasi dan menilai pencapaian program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga. Seperti melihat manfaat yang sudah dicapai melalui pelaksanaan program MGBK SMP Kota Salatiga, hasil yang bisa dilihat setelah mengikuti kegiatan program MGBK SMP Kota Salatiga, serta melihat keterampilan guru BK di dalam melaksanakan layanan BK di sekolah. Melihat 86,7% Guru BK SMP/MTs di Kota Salatiga tidak mengetahui perkembangan terbaru tentang bimbingan dan konseling.

Peneliti memandang penggunaan model evaluasi CIPP nantinya akan mengevaluasi program MGBK SMP Kota Salatiga secara komprehensif dan dapat melihat secara keseluruhan hal-hal yang sudah baik ataupun yang perlu diperbaiki dalam program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Bagaimana evaluasi konteks (context) program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015?

2. Bagaimana evaluasi masukan (input) program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015?

3. Bagaimana evaluasi proses (process) program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015?


(3)

10

4. Bagaimana evaluasi hasil (product) program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015?

1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis evaluasi konteks program MGBK

SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015.

2. Menganalisis evaluasi masukan program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015.

3. Menganalisis evaluasi Mengevaluasi proses program MGBK SMP/MTS Kota Salatiga tahun 2012 – 2015. 4. Menganalisis evaluasi hasil program MGBK SMP/MTS

Kota Salatiga tahun 2012 – 2015.

5. Memberi rekomendasi keberlanjutan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015.

1.4

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi 2 manfaat yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari hasil penelitian ini adalah menambah wawasan dan kajian teori evaluasi program bimbingan dan konseling yang tidak hanya terdiri dari evaluasi program BK di sekolah yang sasarannya untuk peserta didik, namun juga evaluasi program MGBK dimana sasarannya adalah guru bimbingan dan konseling.


(4)

11

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. Hasil penelitian evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 ini akan berguna bagi pengurus MGBK dalam hal:

1) Melihat tingkat keberhasilan, kegagalan dan kendala yang dialami dalam pelaksanaan program MGBK.

2) Menentukkan umpan balik bagi anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga atas terlaksananya program MGBK.

3) Membuat program MGBK yang lebih baik lagi dan bisa direalisasikan.

4) Hasil penelitian ini menjadi salah satu panduan atau dasar pertimbangan pembuatan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga selanjutnya.

b. Bagi Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, hasil penelitian ini dapat membantu

1) Anggota MGBK mendapatkan umpan balik dari pengurus MGBK terhadap program MGBK yang sudah dilaksanakan.

2) Anggota MGBK dapat membantu berpartisipasi di dalam penyusunan program MGBK selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi program yang sudah dilakukan oleh penulis.


(5)

12

c. Bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

1) Menyediakan pengawas yang berlatar belakang BK untuk membantu penyelenggaraan MGBK SMP/MTs Kota Salatiga.

2) Hasil evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga bisa menjadi salah satu penggerak, sehingga nantinya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga bisa memantau aktivitas MGMP/MGBK di Kota Salatiga.

d. Bagi Peserta didik SMP/MTs Kota Salatiga

1) Mendapatkan layanan BK dengan baik dari guru BK sebagai anggota MGBK.

2) Mendapatkan layanan BK dari guru BK sesuai dengan perubahan kurikulum dan update dunia pendidikan yang terbaru yang dibutuhkan oleh peserta didik SMP/MTs Kota Salatiga.

1.5

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 BAB I

Bab ini berisikan tentang Pendahuluan yang terdiri dari sub bab yaitu Latar Belakang Masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

1.5.2 BAB II

Bab ini berisikan tentang landasan teori atau kajian pustaka yang terdiri dari teori manajemen


(6)

13

BK, evaluasi program, model evaluasi CIPP, MGBK, dan penelitian yang relevan.

1.5.3 BAB III

Bab ini berisikan metode penelitian yang meliputi lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, validasi ahli dan analisa data.

1.5.4 BAB IV

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

1.5.5 BAB V

Bab ini berisikan penutup yang terdiri dari

kesimpulan, saran dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Guru Bimbingan & Konseling SLTA di Salatiga Tidak Melakukan Evaluasi Perencanaan Program T2 942011087 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Guru Bimbingan & Konseling SLTA di Salatiga Tidak Melakukan Evaluasi Perencanaan Program T2 942011087 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Guru Bimbingan & Konseling SLTA di Salatiga Tidak Melakukan Evaluasi Perencanaan Program T2 942011087 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Guru Bimbingan & Konseling SLTA di Salatiga Tidak Melakukan Evaluasi Perencanaan Program T2 942011087 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMP MTS Kota Salatiga

0 1 76

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMP MTS Kota Salatiga

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMP MTS Kota Salatiga T2 942012059 BAB V

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMP MTS Kota Salatiga T2 942012059 BAB IV

0 0 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMP MTS Kota Salatiga T2 942012059 BAB II

1 23 29

TINGKAT PEMAHAMAN GURU BK TENTANG PERAN DAN FUNGSI MUSYAWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG -

0 0 83