PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI (1)

PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI, LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI MASA MENDATANG

  ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI )

  Oleh: SHOFIAHILMY RISPAYANTO

  200913005

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

  Wisuda Periode September 2013

  Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Mendatang

  (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei)

  Shofiahilmy Rispayanto

  Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang

  Email : shofiahilmyyahoo.com

  Abstrak

  Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih, dan Arus Kas Operasi dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Mendatang dengan menguji masing-masing variabel. Melalui penelitian ini dapat diketahui (1) Pengaruh Laba Kotor, (2) Pengaruh Laba Operasi, (3) Pengaruh Laba Bersih, (4) Pengaruh Arus Kas Operasi dalam memprediksi Arus Kas Operasi Masa Mendatang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis penelitian ini digolongkan sebagai penelitian yang bersifat kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai 2011. Sampel ditentukan berdasarkan metode total sampling, sebanyak 71 perusahaan. Data diperoleh dari www.idx.co.id. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda.

  Hasil penelitian ini menyimpulkan : (1) Laba kotor tidak berpengaruh positif terhadap prediksi arus kas operasi masa mendatang dan tidak signifikan dalam memprediksi arus kas operasi masa mendatang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai signifikansi 0,507 > 0,05, koefisien regresi 0,088 dan nilai t hitung 0,665 < t tabel 1,97481, (2) Laba Operasi berpengaruh positif terhadap prediksi arus kas operasi masa mendatang dan signifikan dalam memprediksi arus kas operasi masa mendatang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, koefisien regresi 0,604 dan nilai t hitung 3,628 > t tabel 1,9748, (3) Laba bersih tidak berpengaruh positif terhadap prediksi arus kas operasi masa mendatang dan tidak signifikan dalam memprediksi arus kas operasi masa mendatang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai signifikansi 0,579 > 0,05, koefisien regresi 0,065 dan nilai t hitung 0,569 < t tabel 1,97481, (4) Arus Kas Operasi berpengaruh positif terhadap prediksi arus kas operasi masa mendatang dan signifikan dalam memprediksi arus kas operasi masa mendatang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, koefisien regresi 0,263 dan nilai t hitung 3,548 > t tabel 1,97481.

  Berdasarkan penelitian diatas, disarankan: (1) Bagi perusahaan, agar dapat melihat prospek perusahaan di masa mendatang dari laba operasi dan arus kas operasi perusahaan; (2) Bagi investor, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan; (3) Bagi penelitian selanjutnya, dapat menambah variabel-variabel lain yang dapat digunakan dalam memprediksi arus kas operasi masa mendatang

  Kata Kunci : Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Prediksi Arus Kas Operasi Masa Mendatang.

  Abstract

  This study aims to provide empirical evidence regarding the effect of Gross Profit , Operating Income , Net Income and Operating Cash Flow Operating Cash Flow in Predicting the Future by testing each variable . Through this research it is known (1)Effect of Gross Profit,(2)Effect of Operating Income,(3)Effect of Net Income,(4)Effect of Operating Cash Flow Operating cash flow in predicting Future on companies listed in Indonesia Stock Exchange . This study is classified as a type of research that is causative . The population in this study is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2008 until 2011. Determined based on the total sample sampling method , a total of 71 companies . Data obtained from www.idx.co.id. Analysis using multiple regression analysis techniques .

  Results of this study concluded:(1)Gross profit is not a positive influence on the prediction future operating cash flows and not significant in predicting future operating cash flows on companies listed in Indonesia Stock Exchange with a significance value 0.507>0.05,regression coefficient 0.088 and 0.665 t values < ttable 1.97481,(2)Operating Profit positive effect on operating cash flow prediction and future significant in predicting future operating cash flows on companies listed in Indonesia Stock Exchange with a significance value 0.000<0,05,the regression coefficient of 0.604 and 3.628 tcount > ttabel 1.9748,(3)net income is not a positive influence on predictions of future operating cash flows and not significant in predicting future operating cash flows on companies listed in Indonesia Stock Exchange with significance value 0.579>0.05, regression coefficient of 0.065 and t value 0.569 < ttable 1.97481,(4)operating cash flow positive effect on the prediction of future operating cash flows and significant in predicting future operating cash flows on companies listed on the Indonesia Stock Exchange with a significance value 0.001 <

  0.05 , regression coefficient 0.263 and 3.548 tcount > ttabel 1.97481 . Based on the research above , it is suggested :(1)For the company, in order to see the future prospects of the company's operating profit and operating cash flow of the company,(2)For the investor, can be used as a material consideration in decision making,(3)For further research, can add other variables that can be used in predicting future operating cash flows.

  1. PENDAHULUAN

  Pentingnya dalam memprediksi arus kas operasi di masa mendatang karena

  Laporan keuangan merupakan media

  informasi tentang arus kas suatu entitas

  informasi yang merangkum semua aktivitas

  berguna bagi para pengguna laporan

  perusahaan. Informasi tersebut sangat

  keuangan sebagai dasar untuk menilai

  berguna bagi para pemakai laporan

  kemampuan entitas dalam menghasilkan kas

  keuangan untuk mengambil keputusan

  dan setara kas serta menilai kebutuhan

  tentang perusahaan yang dilaporkan

  entitas untuk menggunakan arus kas tersebut

  (Harahap, 2010:1). Pemakai informasi

  (PSAK No.2).

  keuangan meliputi: investor, karyawan,

  Informasi arus kas juga membantu

  pemberi pinjaman, pemasok, pelanggan,

  dalam

  menilai

  kualitas laba dan

  pemerintah dan masyarakat umum.

  ketergantungan laba pada estimasi serta

  Keputusan-keputusan ekonomi yang

  asumsi tentang arus kas masa depan

  akan diambil oleh para pemakai laporan

  (Subramanyam, 2010:92). Selain itu,

  keuangan membutuhkan suatu analisa untuk

  informasi dari arus kas operasi merupakan

  menilai atau mengukur kemampuan

  indikasi keberhasilan atau prestasi yang

  perusahaan dalam menghasilkan laba dan

  nyata dari suatu perusahaan, sehingga

  arus kas, serta keakuratan dari hasil analisis

  penilaian kinerja yang didasarkan informasi

  tersebut. Analisis yang dilakukan dapat

  tersebut lebih berarti.

  digunakan untuk mengevaluasi kejadian

  Tersedianya

  informasi yang

  masa lalu dan dapat juga digunakan untuk

  berorientasi ke masa depan, para pemakai

  memprediksi kejadian di masa yang akan

  laporan keuangan, baik itu investor, kreditor

  datang.

  dan pengambil keputusan lainnya dapat

  Prediksi atau peramalan digunakan

  melihat peluang dan risiko yang dihadapi

  untuk mengetahui keadaan usaha di masa

  oleh perusahaan di masa mendatang. Piutang

  mendatang dan merupakan alat bantu yang

  dan hutang merupakan salah satu informasi

  penting untuk pengambilan keputusan yang

  yang dapat digunakan dalam memprediksi

  berkaitan dengan peluang dan resiko yang

  arus kas operasi di masa mendatang. Dengan

  akan dihadapi di masa mendatang. Prediksi

  kata lain, akuntansi dasar akrual membantu

  didasarkan atas asumsi pihak yang

  dalam memprediksikan arus kas operasi di

  bertanggung jawab yang mencerminkan

  masa mendatang karena melaporkan

  kondisi-kondisi yang diyakini akan terjadi

  transaksi serta kejadian lain yang memiliki

  dan arah tindakan yang diperkirakan akan

  konsekuensi kas pada saat transaksi atau

  diambil. Prediksi atau peramalan mencoba

  kejadian itu terjadi, bukan pada saat kas

  memberikan informasi tentang apa yang

  diterima atau dibayarkan (Kieso, 2008:110).

  diharapkan akan terjadi.

  Menurut Subramanyam (2010), laba

  Salah satu upaya yang dapat dilakukan

  akrual lebih unggul dalam memprediksikan

  oleh para pemakai laporan keuangan dalam

  arus kas masa depan karena dua alasan.

  mengambil keputusan

  yaitu dengan

  Pertama, melalui prinsip

  pengakuan

  memprediksi arus kas operasi di masa

  mendatang. Hal ini dapat dilakukan dengan

  konsekuensi arus kas operasi masa depan.

  melakukan analisis terhadap laporan

  Misalnya, penjualan kredit hari ini

  meramalkan adanya kas yang diterima di

  mempertimbangkan seluruh informasi yang

  masa depan dari pelanggan. Kedua,

  tersedia dan relevan, baik kuantitatif maupun

  akuntansi akrual mengaitkan arus kas masuk

  kualitatif.

  dan arus kas keluar dengan lebih baik dan arus kas keluar dengan lebih baik

  mendatang,

  dikarenakan nilai yang

  Artinya, laba lebih stabil dan merupakan

  terkandung

  dalam

  laba operasi

  prediksi arus kas yang lebih dapat

  mempertimbangkan

  beban operasional

  diandalkan.

  perusahaan yang mendukung aktivitas utama

  dalam beban

  didasarkan melalui informasi pada laporan

  operasional tersebut adanya nilai dari beban

  laba rugi yang menyajikan informasi laba

  yang masih harus dibayar maupun beban

  kotor, laba operasi dan laba bersih

  dibayar dimuka yang bersifat akrual. Ika

  perusahaan. Laba kotor merupakan selisih

  kusumaningtyas (2003) dalam Ariani

  dari pendapatan dikurangi dengan harga

  menyatakan

  bahwa

  laba yang

  pokok penjualan (Soemarso, 2004:226).

  diklasifikasikan menjadi laba operasi dan

  Dimana, nilai yang terkandung dalam laba

  laba non operasi memiliki daya prediksi

  kotor berasal dari pendapatan yang diperoleh

  untuk memprediksi arus kas masa

  perusahaan yang tidak sepenuhnya berasal

  mendatang.

  dari penjualan tunai namun juga berasal dari

  Laba bersih merupakan selisih antara

  penjualan kredit yang menunjukkan bahwa

  seluruh pendapatan dari kegiatan operasi

  adanya kemungkinan kas masuk yang akan

  maupun non operasi perusahan (Kieso,

  diterima dari pelanggan oleh perusahaan di

  2005). Laba bersih dapat berpengaruh dalam

  masa yang akan datang atau pada periode

  memprediksi arus kas operasi di masa

  mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa

  mendatang karena laba bersih bersifat akrual

  nilai yang terkandung dalam laba kotor dapat

  yang berasal dari laba sebelum pajak

  berpengaruh dalam memprediksi arus kas

  ditambah pendapatan lain-lain seperti

  operasi di masa mendatang.

  pendapatan bunga dan dikurangkan dengan

  Perubahan penjualan dan harga pokok

  beban lain-lain seperti beban bunga dan

  penjualan yang menghasilkan laba kotor

  beban pajak. Dimana, pendapatan bunga

  dapat mempengaruhi arus kas operasi di

  yang diperoleh perusahaan tercantum dalam

  masa mendatang. Menurut Ariani (2010),

  laporan laba rugi yang berasal dari pokok

  laba kotor memiliki kemampuan dalam

  pinjaman dan bunga. Namun, ketika

  memprediksi arus kas di masa depan.

  angsuran pokok pinjaman yang sebagian

  Kecenderungan atas laba kotor bisa

  tersebut dibayar maka akan berdampak

  memperlihatkan seberapa sukses perusahaan

  terhadap penerimaan bunga perusahaan di

  memanfaatkan sumber daya yang digunakan,

  masa yang akan datang sehingga

  selain itu juga bisa menjadi dasar untuk

  meningkatnya kas operasi yang diperoleh

  memahami bagaimana marjin laba telah

  perusahaan.

  berubah akibat tekanan persaingan.

  Menurut Subramanyam (2010), laba

  Laba operasi merupakan laba yang

  bersih terkait dengan arus kas dan dapat

  diperoleh dari kegiatan utama perusahaan

  digunakan dalam memprediksi arus kas

  (Soemarso, 2004:227). Laba operasi

  operasi di masa mendatang. Laba bersih

  memperlihatkan perbedaan antara aktivitas

  mengukur nilai yang dapat diberikan oleh

  operasi dengan aktivitas non operasi. Laba

  entitas kepada investor dan menunjukkan

  operasi berkaitan dengan aktivitas usaha

  bagian laba yang akan ditahan di dalam

  yang masih berlangsung. Hal ini dipengaruhi

  perusahaan dan yang akan dibagikan sebagai

  oleh beban operasional perusahaan yang

  deviden. Hal ini memperlihatkan bahwa laba

  mendukung aktivitas utama perusahaan.

  bersih dapat mempengaruhi arus kas operasi

  Laba operasi dapat berpengaruh dalam

  di masa mendatang dengan meningkatnya

  memprediksi arus kas operasi di masa

  laba bersih maka meningkatnya arus kas laba bersih maka meningkatnya arus kas

  kemampuan prediksi yang lebih baik

  perusahaan dapat membayar deviden bagi

  daripada prediktor komponen arus kas. Hal

  para investor.

  ini berarti, pada tahun-tahun tertentu

  Selain informasi laba kotor, laba

  prediktor komponen arus kas khususnya arus

  operasi dan laba bersih, arus kas operasi

  kas operasi merupakan prediktor yang lebih

  yang disajikan dalam laporan arus kas juga

  baik dalam memprediksi arus kas masa

  dapat digunakan untuk memprediksi arus kas

  depan dibanding prediktor laba.

  operasi di masa mendatang. Hal ini sejalan

  Begitu juga, Surya (2011) menyatakan

  dengan kegunaan informasi arus kas dalam

  bahwa arus kas operasi tahun berjalan

  standar akuntansi keuangan (PSAK No.2)

  memiliki kemampuan yang lebih baik

  yaitu jumlah arus kas yang berasal dari

  dibandingkan

  dengan laba dalam

  aktivitas operasi dapat digunakan sebagai

  memprediksi arus kas operasi masa depan,

  indikator yang menentukan apakah dari

  baik untuk kelompok perusahaan berlaba

  operasi perusahaan dapat menghasilkan arus

  positif maupun berlaba negatif. Hasil

  kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,

  penelitian ini sama dengan penelitian yang

  memelihara kemampuan operasi perusahaan,

  dilakukan oleh Dahler dan Febrianto (2006).

  membayar deviden, dan melakukan investasi

  Demikian juga dengan penelitian yang

  baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan

  dilakukan oleh Syafriadi (2000), Supriyadi

  dari luar.

  (1999), Defond dan Hung (2001) dalam

  Informasi arus kas di masa lalu,

  Dahler dan Febrianto, 2006.

  terutama arus kas operasi meliputi seluruh

  Kim dan Kross, 2005 (dalam Ariani,

  aktivitas perusahaan yang terkait dengan

  2010) dalam penelitiannya mengenai

  laba dan berfokus pada aspek likuiditas

  hubungan antara laba dan arus kas operasi,

  jangka pendek, solvabilitas jangka panjang,

  menyatakan bahwa kemampuan laba untuk

  serta membantu dalam menilai fleksibilitas

  memprediksi arus kas operasi masa depan

  dan peningkatan

  2010:104). Fleksibilitas keuangan mengacu

  kemampuan prediksi ini bertahan sepanjang

  pada kemampuan perusahaan untuk

  waktu untuk beberapa horizon peramalan.

  menghasilkan jumlah kas yang memadai

  Sedangkan hubungan antara arus kas tahun

  dalam upaya menjawab kebutuhan dan

  berjalan dengan arus kas masa depan

  kesempatan bisnis yang tidak terduga di

  meningkat

  secara

  signifikan untuk

  masa mendatang.

  perusahaan yang melaporkan rugi, namun

  Oleh karena itu dapat disimpulkan

  signifikansi itu hilang untuk perusahaan

  bahwa semakin besar arus kas operasi suatu

  yang melaporkan laba, yang artinya

  perusahaan maka, semakin kuat daya tahan

  hubungan antara keduanya tidak meningkat

  perusahaan dalam menghadapi risiko

  ataupun menurun.

  perubahan kondisi ekonomi yang tidak baik

  Hasil penelitian yang dilakukan Ariani

  di masa mendatang. Dimana, laba dan arus

  (2010) menunjukkan bahwa laba kotor

  kas merupakan keuntungan investasi modal

  memiliki kemampuan yang paling baik

  yang menjadi informasi penting bagi para

  dibandingkan dengan laba operasi dan laba

  bersih dalam memprediksi arus kas masa

  perkembangannya.

  depan. Secara parsial hanya variabel laba

  Penelitian mengenai arus kas masa

  kotor

  yang

  terbukti signifikan

  mendatang yang dilakukan oleh Rahmawati

  mempengaruhi variabel dependen (arus kas).

  dan Bandi (2005) menunjukkan bahwa

  Namun, secara simultan laba kotor, laba

  prediktor laba tidak secara mutlak memiliki

  operasi, dan laba bersih mempunyai operasi, dan laba bersih mempunyai

  investasi dalam rangka mengurangi

  depan. Hasil penelitian ini berlawanan

  risiko dari investasi tersebut.

  dengan penelitian yang dilakukan oleh

  4. Bagi akademis, menjadi tambahan

  Alfandia (2010) yang menunjukkan bahwa

  literatur dalam pengembangan ilmu

  laba kotor tidak memiliki kemampuan yang

  pengetahuan mengenai faktor-faktor

  lebih tinggi dibandingkan dengan variabel

  yang berpengaruh dalam memprediksi

  laba operasi, laba bersih maupun arus kas

  arus kas operasi masa mendatang

  operasi dalam memprediksi arus kas operasi

  perusahaan manufaktur yang terdaftar di

  masa depan. Melainkan, arus kas operasi

  Bursa Efek Indonesia.

  yang memiliki kemampuan yang paling tinggi dalam memprediksi arus kas masa

  2. TELAAH

  LITERATUR DAN

  depan.

  PENGEMBANGAN HIPOTESIS

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah

  LAPORAN ARUS KAS

  untuk mengetahui sejauh mana:

  Pengertian Laporan Arus Kas

  1. Pengaruh laba kotor dalam memprediksi

  Menurut IAI dalam PSAK No. 2

  arus kas operasi di masa mendatang.

  (2009), arus kas adalah arus masuk dan arus

  keluar kas atau setara kas. Informasi tentang

  memprediksi arus kas operasi di masa

  arus kas berguna bagi para pengguna laporan

  mendatang.

  keuangan sebagai dasar untuk menilai

  perusahaan dalam

  memprediksi arus kas operasi di masa

  menghasilkan kas serta setara kas dan

  mendatang.

  menilai kebutuhan perusahaan untuk

  4. Pengaruh arus kas operasi dalam

  menggunakan arus kas tersebut.

  memprediksi arus kas operasi di masa

  mendatang.

  Tujuan dan Kegunaan Informasi Arus Kas Tujuan Informasi arus kas suatu entitas

  Penelitian ini diharapkan memberikan

  bagi para pengguna laporan keuangan dalam

  manfaat:

  PSAK No.2 (2009) adalah sebagai dasar

  1. Bagi peneliti, untuk mengetahui bukti

  untuk menilai kemampuan entitas dalam

  empiris tentang pengaruh laba kotor,

  menghasilkan kas dan setara kas serta

  laba operasi, laba bersih dan arus kas

  menilai

  kebutuhan

  entitas untuk

  operasi saat ini dalam memprediksi arus

  menggunakan arus kas tersebut. Tujuan

  kas operasi di masa mendatang

  lainnya adalah memberikan informasi

  perusahaan manufaktur yang terdaftar di

  perubahan historis dalam kas dan setara kas

  Bursa Efek Indonesia.

  dari suatu entitas melalui laporan arus kas

  2. Bagi perusahaan, sebagai masukan

  yang

  mengklasifikasikan arus kas

  bahwa laba operasi dan arus kas operasi

  berdasarkan aktivitas operasi, investasi,

  saat ini memiliki pengaruh dalam

  maupun pendanaan (financing) selama suatu

  memprediksi arus kas operasi di masa

  periode akuntansi

  mendatang perusahaan manufaktur yang

  Kieso dan Weygandt (2008:212)

  terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  menyatakan tujuan utama laporan arus kas

  3. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat

  adalah menyediakan informasi yang relevan

  mengenai penerimaan dan pembayaran kas

  sebuah perusahaan selama suatu periode.

  Kegunaan Informasi Arus Kas

  pelepasan investasi (baik utang maupun

  Menurut PSAK No. 2 Tahun 2009

  ekuitas) serta properti, pabrik, dan

  Informasi arus kas berguna untuk menilai

  peralatan.

  kemampuan entitas dalam menghasilkan kas

  3) Aktivitas Pendanaan

  dan setara kas dan memungkinkan para

  Definisi arus kas dari aktivitas

  pengguna mengembangkan model untuk

  pendanaan menurut PSAK No. 2 Tahun

  menilai dan membandingkan nilai sekarang

  2009 yaitu arus kas yang berasal dari

  dari arus kas masa depan (future cash flows)

  dari berbagai entitas. Informasi arus kas

  perubahan

  dalam jumlah serta

  dapat meningkatkan daya banding pelaporan

  komposisi kontribusi modal dan kinerja operasi berbagai entitas. pinjaman entitas.

  Kegunaan informasi arus kas menurut Kieso dan Weygandt (2008:216) yaitu dapat

  LAPORAN LABA RUGI

  membantu kreditor untuk memeriksa laporan

  Pengertian Laporan Laba Rugi

  arus kas dalam menilai kemampuan

  Laporan laba rugi merupakan bagian

  perusahaan untuk melunasi pinjaman. Jika

  dari laporan keuangan suatu perusahaan

  kas bersih yang disediakan oleh aktivitas

  yang dihasilkan pada suatu periode

  operasi tinggi, hal ini mengindikasikan

  akuntansi yang menyajikan unsur-unsur

  bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas

  pendapatan dan biaya perusahaan sehingga

  yang mencukupi secara internal dari

  menghasilkan laba atau rugi bersih. Menurut

  Kieso (2008:140) laporan laba rugi (income

  kewajibannya tanpa harus meminjam sumber

  statement) adalah laporan yang mengukur

  pendanaan dari luar.

  keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu, menyediakan

  Klasifikasi Laporan Arus Kas

  informasi yang diperlukan oleh para investor

  Penerimaan kas dan pembayaran kas

  dan kreditor untuk memprediksikan jumlah,

  selama suatu periode diklasifikasikan dalam

  penetapan waktu, dan ketidakpastian dari

  laporan arus kas menjadi tiga aktivitas

  arus kas masa depan.

  berbeda, yaitu:

  1) Aktivitas operasi (Operating activities)

  Laba Kotor

  IAI dalam PSAK No. 2 Tahun 2009

  Pengertian Laba Kotor

  menyatakan bahwa jumlah arus kas

  Laba kotor merupakan selisih antara

  yang berasal dari aktivitas operasi

  penjualan bersih dengan harga pokok

  merupakan indikator utama untuk

  penjualan (Soemarso, 2004:226). Laba kotor

  menentukan apakah operasi entitas

  disebabkan oleh faktor penjualan dan faktor

  dapat menghasilkan arus kas yang

  harga pokok penjualan. Harga pokok

  cukup untuk melunasi pinjaman,

  penjualan adalah semua biaya yang

  memelihara kemampuan operasi entitas,

  dikorbankan, dalam perusahaan manufaktur

  membayar dividen dan melakukan

  mulai dari tahap ketika bahan baku masuk ke

  investasi baru tanpa mengandalkan

  pabrik, diolah hingga dijual. Semua biaya-

  sumber pendanaan dari luar.

  biaya langsung yang berhubungan dengan

  2) Aktivitas Investasi (Investing activities)

  penciptaan produk tersebut dikelompokkan

  Kieso dan Weygandt (2008:213)

  sebagai harga pokok penjualan.

  mendefinisikan arus kas dari aktivitas

  Menurut Jusup, 1997 (dalam

  investasi meliputi pemberian dan

  Darmawan, 2012), bahwa perubahan laba

  penagihan pinjaman serta perolehan dan

  kotor akan terjadi dengan menentukan kotor akan terjadi dengan menentukan

  Laba Bersih

  Pengertian Laba Bersih

  (2005:120), laba kotor yaitu pendapatan

  Angka laba bersih adalah angka yang

  dikurangi dengan harga pokok penjualan.

  menunjukkan

  selisih

  antara seluruh

  Apabila hasil penjualan barang dan jasa

  pendapatan dari kegiatan operasi perusahaan

  tidak dapat menutupi beban yang langsung

  maupun non operasi perusahaan (Kieso,

  terkait dengan barang dan jasa tersebut atau

  2005). Selisih antara jumlah keseluruhan

  harga pokok penjualan, maka akan sulit bagi

  pendapatan dan jumlah keseluruhan biaya

  perusahaan untuk bertahan.

  dalam jangka waktu tertentu.

  Dalam Subramnyam (2005:25) laba

  Pengukuran Laba Kotor

  bersih adalah laba dari bisnis perusahaan

  Laba kotor diukur dengan angka laba

  yang sedang berjalan setelah bunga dan

  kotor periode berjalan yang berasal dari

  pajak. Menurut Soemarso (2004:227), laba

  selisih dari penjualan bersih dengan beban

  bersih merupakan selisih lebih pendapatan

  pokok penjualan

  atas beban-beban dan merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan

  Laba Operasi

  usaha.Laba bersih merupakan pengembalian

  Pengertian Laba Operasi

  atas investasi kepada pemilik dan

  Laba operasi (operating income)

  menunjukkan sejauh mana keberhasilan

  manajemen dalam mengoperasikan bisnis.

  perusahaan yang berasal dari aktivitas

  Hal ini mengukur nilai yang dapat diberikan

  oleh entitas kepada investor berupa deviden

  (Subramanyam, 2010:9).

  yang dibagikan disaat entitas masih memiliki

  Angka laba operasi adalah selisih laba

  kekayaan yang sama di posisi awal.

  kotor dengan biaya-biaya operasi (Kieso,

  Pengukuran Laba Bersih

  2005). Biaya-biaya operasi adalah biaya-

  Laba bersih diukur dengan angka laba

  biaya yang berhubungan dengan operasi

  bersih periode berjalan yang berasal dari

  perusahaan atau biaya-biaya yang sering

  selisih laba sebelum pajak dengan beban

  terjadi di dalam perusahaan dan bersifat

  pajak

  operatif. Selain itu, biaya-biaya ini diasumsikan memiliki hubungan dengan

  Penelitian Terdahulu

  penciptaan pendapatan. Diantara biaya-biaya

  Sampai saat ini penelitian-penelitian

  operasi tersebut adalah : biaya gaji

  mengenai

  kemampuan laba dalam

  karyawan, biaya administrasi, biaya

  memprediksi arus kas masa mendatang telah

  perjalanan dinas, biaya iklan dan promosi,

  banyak dilakukan dan terus berkembang.

  biaya penyusutan dan lain-lain.

  Sebagian besar peneliti menggunakan laba bersih atau laba operasi sebagai variabelnya

  Pengukuran Laba Operasi

  untuk penelitian mengenai laba dalam

  Laba operasi diukur dengan angka laba

  pengujian kandungan informasi, prediksi

  operasi periode berjalan yang berasal dari

  laba dan arus kas masa depan. Hasil

  selisih laba kotor, beban penjualan dan

  penelitian yang sejenis ini merupakan bagian

  beban administrasi umum.

  yang menguraikan tentang beberapa pendapat atau hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahaan yang diteliti.

  Harahap (2008), melakukan penelitian

  Hasil penelitian Widiana menunjukkan

  mengenai kemampuan laba dan arus kas

  bahwa

  hasil

  analisis menunjukan

  dalam memprediksi arus kas dan deviden

  berdasarkan uji kesesuaian model (uji F)

  masa depan, menunjukkan hasil bahwa arus

  menunjukan bahwa laba kotor, laba operasi,

  kas memiliki kemampuan yang lebih baik

  laba bersih dan arus kas tidak memiliki

  dalam memprediksi arus kas masa depan

  pengaruh positif dalam memprediksi arus

  dibandingkan dengan laba. Sedangkan laba

  kas masa depan, dan berdasarkan uji parsial

  memiliki kemampuan yang lebih baik dalam

  (uji t) arus kas memiliki kemampuan paling

  dominan dalam memprediksi arus kas masa

  dibandingkan arus kas.

  depan.

  Kim dan Kross, 2005 (dalam Ariani,

  Penelitian yang dilakukan oleh

  2010), dalam penelitiannya mengenai

  Prasetyo

  mengenai analisis

  hubungan antara earnings dan arus kas

  kemampuan laba kotor, laba operasi dan arus

  operasi, menyatakan bahwa kemampuan

  kas dalam memprediksi arus kas masa depan

  laba untuk memprediksi arus kas operasi

  pada perusahaan consumer goods yang

  masa depan terus

  meningkat

  dan

  terdaftar di BEI menunjukkan bahwa

  peningkatan kemampuan prediksi ini

  informasi arus kas memiliki kemampuan

  bertahan sepanjang waktu untuk beberapa

  lebih baik dalam memprediksi arus kas masa

  horizon peramalan.

  depan dibandingkan informasi komponen

  Ariani (2010) melakukan penelitian

  laba.

  mengenai tiga angka laba akuntansi yaitu

  Prayoga (2012) melakukan penelitian

  laba kotor, laba operasi dan laba bersih.

  mengenai pengaruh laba bersih dan

  Penelitiannya bertujuan untuk memberikan

  komponen-komponen akrual terhadap arus

  bukti empiris mengenai kemampuan laba

  kas aktivitas operasi di masa mendatang

  kotor, laba operasi, dan laba bersih dalam

  pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

  memprediksi arus kas di masa mendatang

  di BEI. Hasil penelitiannya menunjukkan

  dengan menguji masing-masing variabel.

  bahwa laba bersih, perubahan persediaan dan

  Melalui penelitiannya, diketahui konsep laba

  beban depresiasi dan amortisasi berpengaruh

  manakah yang paling baik dalam

  signifikan terhadap arus kas aktivitas operasi

  memprediksi arus kas. Hasil penelitiannya

  di masa mendatang.

  menunjukkan bahwa laba kotor memiliki kemampuan yang paling baik dibandingkan

  Hubungan antara Variabel

  dengan laba operasi dan laba bersih dalam

  Hubungan antara laba kotor dengan arus

  memprediksi arus kas masa depan. Secara

  kas operasi di masa mendatang.

  parsial hanya variabel laba kotor yang

  Menurut Soemarso (2004:226) laba

  terbukti signifikan mempengaruhi variabel

  kotor merupakan selisih antara penjualan

  dependen (arus kas). Namun, secara

  bersih dengan harga pokok penjualan.

  simultan laba kotor, laba operasi, dan laba

  Dimana, laba kotor memiliki kemampuan

  bersih memiliki kemampuan prediktif

  yang paling baik dibandingkan dengan laba

  terhadap arus kas masa depan.

  operasi dan laba bersih dalam memprediksi

  Widiana (2011) juga melakukan

  arus kas masa depan. Namun, secara parsial

  penelitian mengenai kamampuan angka laba

  hanya variabel laba kotor yang terbukti

  yang yaitu pengaruh laba kotor, laba operasi,

  signifikan mempengaruhi variabel dependen

  laba bersih dan arus kas untuk memprediksi

  (arus kas) dalam Ariani (2010).

  arus kas di masa mendatang pada perusahaan

  Kecenderungan laba kotor bisa

  food beverages yang terdaftar di BEI.

  memperlihatkan seberapa sukses perusahaan memperlihatkan seberapa sukses perusahaan

  berpengaruh signifikan terhadap arus kas

  dasar untuk memahami bagaimana marjin

  masa mendatang. Hal ini bisa disebabkan

  laba telah berubah akibat tekanan

  karena laba operasi lebih mampu

  menggambarkan aktivitas operasi perusahan

  menyediakan angka yang berguna untuk

  dan laba operasi diasumsi memiliki

  mengevaluasi kinerja perusahaan dan

  hubungan

  langsung

  dengan proses

  menilai laba masa depan. Pada laba kotor,

  penciptaan laba.

  keterlibatan kendali manajemen lebih besar

  Dari hasil laba operasi dapat dilihat

  dan memiliki hubungan yang lebih erat

  perhitungan pendapatan yang dikurangi

  dengan penciptaan pendapatan. Manajemen

  dengan biaya-biaya yang berkaitan dengan

  mengendalikan harga pokok penjualan

  operasi perusahaan, seperti biaya iklan,

  sepenuhnya untuk menentukan daya saing

  biaya gaji, biaya administrasi, penyusutan

  produk di pasar.

  dan lain-lain. Biaya-biaya ini tidak

  Penjualan

  yang bersifat kredit

  berhubungan langsung dalam menciptakan

  menunjukkan bahwa adanya kemungkinan

  pendapatan,

  atau

  tidak sepenuhnya

  kas masuk yang akan diterima dari

  berhubungan dengan operasi perusahaan dan

  pelanggan oleh perusahaan di masa yang

  juga masih dipengaruhi oleh kebijakan

  akan datang atau pada periode mendatang.

  perusahaan. Dimana, jika beban operasional

  Hal ini menunjukkan bahwa nilai yang

  perusahaan meningkat maka laba operasi

  terkandung dalam laba kotor dapat

  perusahaan

  mengalami penurunan.

  berpengaruh dalam memprediksi arus kas

  Sehingga, pembayaran beban operasional

  operasi di masa mendatang.

  perusahaan meningkat dan mengakibatkan

  Dengan demikian, dapat diindikasikan

  menurunnya kas yang berasal dari aktivitas

  bahwa angka laba kotor memberikan

  operasi perusahaan. Namun, kendali

  informasi yang dapat digunakan dalam

  manajemen pada laba operasi lebih kecil

  memprediksi arus kas operasi di masa

  dibandingkan pada laba kotor.

  mendatang serta memenuhi kebutuhan

  Operasi yang menguntungkan akan

  informasi bagi pemakai laporan keuangan

  menghasilkan penerimaan kas melebihi

  untuk mengambil keputusan.

  jumlah yang diinvestasikan dan, sebagai konsekuensinya akan meningkatkan arus kas

  Hubungan antara laba operasi dengan

  masuk. Sehingga menghasilkan pandangan

  arus kas operasi di masa mendatang.

  atas keberhasilan manajemen dalam bereaksi

  terhadap perubahan kondisi usaha dan

  perbedaan antara aktivitas operasi dengan

  kemampuan manajemen untuk mengambil

  aktivitas non operasi. Membantu pemakai

  kesempatan dan mengatasi kesulitan yang

  laporan keuangan membandingkan dan

  terjadi. Sehingga, laba operasi dianggap

  menilai efisiensi operasi perusahaan (Kieso,

  mampu dijadikan sebagai dasar dalam

  2008:147). Laba operasi merupakan selisih

  memprediksi arus kas operasi di masa

  laba kotor dengan biaya-biaya operasi.

  mendatang.

  Biaya-biaya operasi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan operasi perusahaan

  Hubungan antara laba bersih dengan

  atau biaya-biaya yang sering terjadi di dalam

  arus kas operasi di masa mendatang.

  perusahaan dan bersifat operatif.

  Laba bersih merupakan selisih lebih

  Penelitian yang dilakukan oleh

  pendapatan atas beban-beban dan merupakan

  Febrianto dan Wiastuty (2005) dalam Ariani

  kenaikan bersih terhadap modal (Soemarso,

  (2010) menyatakan bahwa laba operasi

  2004:227). Angka laba bersih menunjukkan 2004:227). Angka laba bersih menunjukkan

  Menurut PSAK No. 2 arus kas yang

  kegiatan operasi maupun non operasi

  berasal dari aktivitas operasi merupakan

  perusahaan.

  akitivitas penghasil utama pendapatan

  Menurut Febrianto dan Widiastuty

  perusahaan dan dapat memberikan informasi

  (2005) dalam Ariani (2010), Laba kotor, laba

  yang memungkinkan para pemakai untuk

  operasi dan laba bersih bermanfaat untuk

  mengevaluasi perubahan dalam aset bersih

  pengukuran efisiensi dalam mengelola

  entitas, struktur keuangan (termasuk

  perusahaan. Investor dan kreditor yakin

  likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan

  bahwa ukuran kinerja yang diutamakan

  untuk mempengaruhi jumlah serta waktu

  dalam penilaiaan kinerja perusahaan adalah

  arus kas operasi dan memungkinkan para

  pemakai mengembangkan model untuk

  menggambarkan kondisi dan prospek

  menilai dan membandingkan nilai sekarang

  perusahaan di masa mendatang dengan lebih

  dari arus kas operasi masa mendatang.

  baik.

  Jumlah arus kas yang berasal dari

  Laba bersih disesuaikan dengan

  aktivitas operasi merupakan indikator yang

  penghasilan (beban) non kas dan dengan

  menentukan apakah dari kegiatan bisnisnya

  akrual, untuk menghasilkan arus kas dari

  perusahaan dapat menggunakan kas yang

  operasi. Dengan adanya rekonsiliasi

  cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara

  perbedaan antara laba bersih dan arus kas

  kemampuan operasi perusahaan, membayar

  operasi dapat membantu pengguna laporan

  dividen dan melakukan investasi baru tanpa

  keuangan untuk memprediksi arus kas

  mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

  melalui prediksi laba. Dengan demikian

  Dengan demikian, arus kas operasi

  dapat diindikasikan bahwa, angka laba

  dapat digunakan dalam memprediksi arus

  bersih dapat membantu pengguna laporan

  kas operasi di masa mendatang agar

  keuangan untuk memprediksi arus kas

  investor, kreditor, dan pengambil keputusan

  operasi di masa mendatang.

  lainnya dapat mengambil keputusan yang tepat waktu dengan mempertimbangkan

  Hubungan antara arus kas operasi

  informasi-informasi yang mempengaruhi

  dengan arus kas operasi di masa

  arus kas operasi di masa mendatang dari

  mendatang.

  suatu perusahaan.

  Kas yang dihasilkan dari operasi perusahaan dianggap sebagai ukuran terbaik

  KERANGKA KONSEPTUAL

  atas kemampuan perusahaan menghasilkan

  Untuk mengetahui kinerja yang

  cukup uang dalam rangka terus going

  dihasilkan, maka laba dapat menjadi salah

  concern (Kieso, 2008:305). Arus kas operasi

  satu parameternya. Laba menggambarkan

  secara menyeluruh

  tentang keadaan

  mempengaruhi arus kas masa mendatang

  perusahaan dan laba berasal dari unsur-unsur

  pada perusahaan food and beverage di BEI.

  seperti pendapatan dan beban yang

  Menurut Wanti (2012), hal ini bisa

  berhubungan dengan aktivitas operasi

  disebabkan karena arus kas yang dihasilkan

  perusahaan. Laba memiliki potensial

  dari aktivitas operasi cukup untuk

  informasi dan prediktor, maka laba diyakini

  memelihara kemampuan operasi perusahaan,

  sebagai alat yang andal bagi para

  membayar dividen, dan melakukan investasi

  pemakainya

  sebagai

  dasar dalam

  baru, sehingga dimungkinkan penggunaan

  pengambilan keputusan ekonomi terutama

  keuntungan perusahaan untuk menutupi arus

  untuk mengurangi resiko ketidakpastian.

  kas mendatang.

  Karena laba yang bersifat akrual, dimana Karena laba yang bersifat akrual, dimana

  menilai

  kemampuan

  entitas dalam

  kas yang diterima pada arus kas operasi

  pengembalian investasi yang diharapkan

  masa depan yang berasal dari penerimaan

  investor.

  pelanggan, maka laba diyakini lebih tepat

  Informasi arus kas berguna untuk

  dalam memprediksikan arus kas operasi

  menilai kemampuan perusahaan dalam

  masa depan. Dalam suatu laporan laba rugi,

  menghasilkan kas dan setara kas dan

  laba terdiri dari tiga komponen yaitu laba

  memungkinkan

  para pemakai

  kotor, laba operasi dan laba bersih.

  mengembangkan model untuk menilai dan

  Dalam penyusunan laporan laba rugi,

  membandingkan nilai sekarang arus kas

  laba kotor dilaporkan lebih awal dari dua

  masa depan dari berbagai perusahaan.

  angka laba lainnya. Laba kotor lebih sedikit

  Informasi tersebut juga meningkatkan daya

  menyertakan biaya dan pendapatan,

  banding pelaporan kinerja operasi berbagai

  perusahaan karena dapat meniadakan

  kemampuan dan kinerja perusahaan.

  pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi

  Pelaporan laba kotor menyediakan angka

  yang berbeda terhadap transaksi dan

  yang berguna untuk mengevaluasi kinerja

  peristiwa yang sama. Informasi yang

  perusahaan terhadap penjualan dan harga

  terdapat dalam laporan arus kas khususnya

  pokok penjualan. Hal ini mengindikasikan

  arus kas dari aktivitas operasi dapat

  bahwa, angka laba kotor

  mampu

  menentukan apakah perusahaan akan dapat

  memberikan nilai informasi yang dapat

  bertahan dalam jangka panjang atau tidak.

  digunakan dalam memprediksi arus kas

  Karena hal tersebut, informasi arus kas

  operasi di masa mendatang.

  operasi saat ini sering digunakan sebagai

  indikator dari jumlah,

  waktu dan

  perbedaan antara aktivitas operasi dengan

  ketidakpastian dalam memprediksi arus kas

  aktivitas non operasi. Laba operasi mampu

  operasi di masa mendatang.

  menggambarkan operasi perusahaan dan

  Berdasarkan uraian diatas maka dapat

  memiliki hubungan yang langsung dengan

  digambarkan kerangka konseptual seperti

  proses penciptaan laba melalui biaya-biaya

  pada Gambar 1. Kerangka Konseptual

  operasi, sehingga laba operasi dianggap

  (lampiran).

  mampu dijadikan sebagai dasar dalam memprediksikan arus kas operasi di masa

  HIPOTESIS

  mendatang dan

  membantu pemakai

  Berdasarkan kerangka konseptual yang

  membandingkan perusahaan yang berbeda

  ditetapkan sebelumnya, maka hipotesis yang

  dan menilai efisiensi operasi.

  dapat ditetapkan adalah sebagai berikut :

  Sedangkan laba bersih juga merupakan

  H 1 : Laba kotor berpengaruh signifikan

  angka laba yang dianggap mampu untuk

  positif dalam memprediksi arus kas

  memprediksikan arus kas operasi di masa

  operasi di masa mendatang.

  mendatang karena laba bersih merupakan

  H 2: Laba operasi berpengaruh signifikan

  laba yang dihasilkan perusahaan setelah

  positif dalam memprediksi arus kas

  dikurangi dengan seluruh biaya-biaya

  operasi di masa mendatang.

  perusahaan baik biaya operasi maupun biaya

  H 3: Laba bersih berpengaruh signifikan

  non operasi. Laba bersih mengukur nilai

  positif dalam memprediksi arus kas

  yang dapat diberikan oleh entitas kepada

  operasi di masa mendatang.

  investor. Sehingga, informasi yang terdapat

  H 4: Arus kas operasi berpengaruh signifikan

  dalam laba bersih berguna bagi investor dan

  positif dalam memprediksi arus kas

  pemakai laporan keuangan lainnya dalam

  operasi di masa mendatang.

  3. METODE PENELITIAN

  Berdasarkan pada Tabel 1. Kriteria

  Jenis Penelitian

  Pemilihan Sampel (lampiran), maka

  Berdasarkan rumusan masalah dan

  perusahaan yang memenuhi kriteria dan

  tujuan yang telah dijelaskan pada bab

  dijadikan sampel dalam penelitian ini

  sebelumnya, maka penelitian ini tergolong

  berjumlah 71 perusahaan yang ditunjukkan

  penelitian kausatif (causative). Penelitian ini

  dalam Tabel 2. Daftar Perusahaan Sampel

  menguji hubungan Penelitian ini menguji

  (lampiran).

  hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Dimana

  Jenis Data dan Sumber Data

  penelitian ini bertujuan untuk melihat

  Jenis data yang digunakan adalah data

  seberapa besar variabel bebas mempengaruhi

  dokumenter yang diperoleh dari seluruh

  variabel terikat. Penelitian ini berusaha

  perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

  menjelaskan pengaruh laba kotor (X 1 ), laba

  periode 2008-2011 Sumber data adalah data

  operasi (X 2 ), laba bersih (X 3 ) dan arus kas

  sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id.

  operasi (X 4 ) sebagai variabel independen

  dengan prediksi arus kas operasi di masa

  Teknik Pengumpulan data

  memperoleh data yang

  dependennya pada perusahaan manufaktur

  diperlukan dalam penelitian ini, penulis

  yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  menggunakan teknik dokumenter dari data- data yang dipublikasikan oleh perusahaan

  Populasi dan Sampel

  mengenai arus kas operasi, laba kotor, laba

  Populasi adalah keseluruhan elemen

  operasi dan laba bersih dari situs resmi

  yang dijadikan objek dalam penelitian.

  www.idx.co.id.

  Populasi dalam penelitian ini adalah

  perusahaan manufaktur yang terdaftar di

  Variabel Penelitian dan Pengukurannya

  Busa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-

  Variabel Dependen (Y)

  2011 dengan jumlah populasi sebanyak 158

  Variabel dependen (variabel terikat)

  perusahaan.

  adalah variabel yang menjadi perhatian

  Pemilihan sampel penelitian dilakukan

  utama dalam sebuah pengamatan. Variabel

  secara purpose sampling, yaitu yaitu

  dependen dalam penelitian ini adalah arus

  pemilihan sampel yang didasarkan dengan

  kas operasi di masa mendatang diukur

  kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang

  dengan arus kas operasi untuk periode yang

  digunakan untuk memilih sampel sebagai

  akan datang (t + 1).

  berikut:

  1. Perusahaan yang terdaftar di BEI dan

  Variabel Independen (X)

  mempublikasikan laporan keuangan

  Laba Kotor (X 1 )

  auditan secara konsisten dan lengkap

  Laba kotor diukur dengan angka laba

  dari tahun 2008 sampai dengan 2011.

  kotor periode berjalan yang berasal dari

  2. Periode laporan keuangan perusahaan

  selisih dari penjualan bersih dengan beban

  berakhir setiap 31 Desember.

  pokok penjualan.

  menggunakan mata uang Indonesia.

  Laba Operasi (X 2 )

  4. Perusahaan tidak mengalami kerugian

  Laba operasi diukur dengan angka laba

  dari tahun 2008 sampai dengan tahun

  operasi periode berjalan yang berasal dari

  selisih laba kotor, beban penjualan dan beban administrasi umum.

  Laba Bersih (X 3 )

  Tolerance value mengukur variabilitas

  Laba bersih diukur dengan angka laba

  variabel independen yang terpilih yang

  bersih periode berjalan yang berasal dari

  tidak dijelaskan oleh variabel independen

  selisih laba sebelum pajak dengan beban

  lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai

  pajak.

  untuk

  menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance <

  Arus Kas Operasi (X 4 )

  0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10,00

  Arus kas operasi diukur dengan arus

  (Ghozali, 20011:105).

  kas operasi pada periode berjalan (t).

  Teknik Analisis Data

  c. Uji Heteroskedastisitas

  Sesuai dengan tujuan penelitian dan

  Uji heteroskedastisitas bertujuan

  hipotesis, maka analisis data ini bertujuan

  untuk menguji apakah dalam sebuah

  untuk mengetahui peran masing-masing

  model regresi terjadi ketidaksaman

  variabel bebas dalam mempengaruhi

  varians dari residual satu pengamatan ke

  variabel terikat. Sebelum melakukan analisis

  pengamatan yang lain. Jika varians dari

  regresi, ada beberapa syarat pengujian yang

  residual satu pengamatan ke pengamatan

  harus dipenuhi agar hasil olahan data benar-

  yang lain tetap, maka disebut

  benar menggambarkan apa yang menjadi

  Homoskedastisitas dan

  jikaberbeda

  tujuan penelitian yaitu :

  disebut

  Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

  Uji Asumsi Klasik

  homoskedastisitas atau tidak terjadi

  Sebelum melakukan pengujian regresi,

  heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139).

  terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi

  Untuk

  menguji

  terjadi tidaknya

  klasik yang berguna untuk mengetahui

  heteroskedastisitas digunakan uji Glejser.

  apakah data yang digunakan telah memenuhi

  Apabila signifikan-nya > 0,05 maka

  ketentuan dalam model regresi. Pengujian ini

  tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

  meliputi :

  Model yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas Residual

  Uji normalitas residual yang

  digunakan adalah kolmogorov-Semirnov.

  d. Uji Autokolerasi

  Jika probabilitas > 0,05 maka data

  Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

  berdistribusi normal. Sebaliknya, jika

  apakah dalam suatu model regresi linier

  probabilitas < 0,05 maka data tidak

  ada

  korelasi

  antara kesalahan

  berdistribusi normal.

  pengganggu pada periode t dengan kesalahan

  pada

  periode t-1

  b. Uji Multikolonieritas

  (sebelumnya).

  Uji multikolonieritas bertujuan untuk

  Model Regresi Berganda

  menguji apakah model regresi ditemukan

  Dalam penelitian ini, teknik yang

  adanya korelasi antar variabel bebas

  digunakan adalah teknik analisis regresi

  (independen). Model regresi yang baik

  berganda, karena variabel bebas dalam

  seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

  penelitian ini lebih dari satu. Teknik analisis

  variabel independen. Multikolonieritas

  regresi berganda merupakan teknik uji yang

  dapat dilihat dari nilai tolerance value

  digunakan untuk mengetahui pengaruh

  dan Variance Inflation Factor (VIF).

  variabel independen terhadap variabel

  dependen memiliki ketepatan prediksi

  dependen, dengan persamaan sebagai

  semakin tinggi.

  berikut:

  KO t+1 =

  Uji Hipotesis

  Untuk mengetahui seberapa besar

  Keterangan:

  pengaruh suatu variabel independen terhadap

  KO t+1 = arus kas operasi di masa

  variabel dependen dengan menguji koefisien

  mendatang

  variabel independen tersebut dengan rumus

  α

  = koefisien konstanta

  sebagai berikut:

  LK t

  = laba kotor

  LO t

  = laba operasi

  Keterangan:

  LB t

  = laba bersih

  T

  = koefisien nilai tes

  KO t = arus kas operasi

  Bn

  = koefisien regresi

  = kesalahan random

  SBn = standar kesalahan koefisien regresi

  Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit -

  Kriteria pengujiannya adalah sebagai

  a. jika t hitung > t tabel maka hipotesis

  Tujuannya untuk menguji apakah

  diterima

  model yang digunakan signifikan atau

  b. jika t hitung ≤ t tabel , maka hipotesis

  tidak, sehingga dapat dipastikan apakah

  ditolak

  model tersebut dapat digunakan untuk

  Selain kriteria tersebut untuk melihat

  pengaruh variabel bebas terhadap variabel

  terhadap variabel dependen. Pengujian

  terikat dapat ditentukan dengan melihat

  terhadap koefisien regresi dilakukan

  tingkat signifikan dengan α 0,05. Apabila

  dengan dua arah dengan tingkat

  tingkat signifikan < α berarti hipotesis

  keyakinan (confident level) 95 atau α

  diterima. Sebaliknya apabila tingkat

  = 0,05 dan derajat kebebasan (degree of

  signifikan > α 0,05 berarti hipotesis ditolak.

  random) n-k-1 kemudian F hitung akan

  dibandingkan dengan F tabel.

  4. TEMUAN

  PENELITIAN DAN

  Jika F hitung > F tabel maka hipotesis

  PEMBAHASAN

  diterima Jika F hitung < Ftabel maka hipotesis

  Gambaran

  Umum Perusahaan

  ditolak

  Manufaktur yang Terdaftar di BEI

  b. Uji koefisien Determinan (R 2 )

  Industri

  adalah kumpulan dari

  Uji determinasi bertujuan untuk

  perusahaan-perusahaan yang menghasilkan

  melihat sampai berapa besar proporsi

  barang-barang yang homogen atau barang-

  perubahan dari variabel independen

  barang yang mempunyai sifat saling

  mampu menjelaskan variabel dependen.

  menggantikan yang sangat erat. Industri

  merupakan kegiatan mengolah bahan mentah

  menjadi bahan baku setengah jadi atau

  variabel independen yang digunakan

  barang jadi atau yang lebih luas lagi proses

  sebagai

  prediktor nilai

  variabel