Hubungan Struktural Fungsional Pemerinta (1)

Hubungan Struktural, Fungsional Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
Daerah UUD 1945
Hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah

-

Pengertian

Hubungan Pusat-Daerah dapat diartikan sebagai hubungan kekuasaan pemerintah pusat dan
daerah sebagai konsekuensi dianutnya asas desentralisasi dalam pemerintahan negara. Pada
dasarnya, guna mencapai tujuan Negara yaitu kemakmuran rakyat, perlu adanya hubungan
harmonis dari berbagai pihak. Termasuk pemerintah pusat dan daerah. Dengan adanya hubungan
yang harmonis, diharapkan terjalin kinerja yang sinergis sehingga pelayanan negara terhadap
rakyat dapat diwujudkan
Otonomi Daerah

-

Pengertian

Hak wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundang-undangan.
Daerah otonom: kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI
Prinsip otonomi:
1. Dinamis
2. Nyata
3. Bertanggung jawab
Tujuan otonomi daerah:
1.
2.
3.
4.

Pengembangan hidup demokrasi
Penegakan keadilan
Pemerataan di segala bidang
Mendorong untuk memberdayaan masyarakat

Sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah)





Hasil pajak daerah
Hasil retribusi tanah
Hasil perusahaan milik daerah

Asas-asas otonomi daerah:
1. Asas sentralisasi: pemusatan penyelenggaraan pemerintahan pada pemerintahan pusat
2. Asas desentralisasi: penyerahan wewenang pemerintahan dari pemerintah pusat kepada
daerah otonom
3. Asas dekonsentrasi: pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada wilayah atau
intansi yang lebih rendah

4. Asas pembantuan: penugasan pemerintah pusat ke daerah untuk tujuan tertentu dan wajib
bertanggung jawab melaksanakan tugas tersebut
Landasan hukum otonomi daerah:





Dalam UUD 1945
1. Pasal 18: pembagian daerah provinsi, kabupaten atau kota
2. Pasal 18A: wewenang daerah provinsi, kabupaten atau kota
3. Pasal 18B: menghormati daerah khusus dan istimewa
Dalam UU
1. UU no. 23 tahun 2004: pemda
2. UU no. 33 tahun 2004: perimbangan keuangan pusat dan daerah
3. UU no. 8 tahun 2005: penetapan perppu

Urusan pemerintahan pusat:







Politik luar negeri

Pertahanan
Keamanan
Yustitusi
Fiscal dan moneter nasional
Agama

Urusan pemerintahan daerah:







Pembangunan
Pendidikan
Kesehatan
Social budaya
Sarana prasarana
Pekerjaan umum


Hak pemerintah daerah:
Memilih pimpinan daerah
Mengelola apratur daerah
Mengelola kekayaan daerah
Memungut pajak daerah
Kewajiban pemerintahan daerah:





Meningkatkan kehidupan demokrasi
Mewujudkan keadilan dan pemerataan
Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan
Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatab

Dampak positif:






Iklim usaha masyarakat lebih lebih kondusif
Kesejahteraan warga daerah meningkat
Pembangunan semakin meningkat
Pelayanan aparat pemda lebih cepat

Dampak negative:






Merebaknya KKN di daerah
Meningkatnya kriminalitas di daerah
Kesenjangan daerah kaya dan miskin
Munculnya sifat egosentrisme di daerah


Pasal 18 UUD 1945
Pasal 18
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

sendiri

(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum
(4) Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah DaerahProvinsi,
Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis.
(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
Pasal 18 A

(1)Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan
kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan Undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.
(2)Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil
dan selaras berdasarkan undang-undang.
Pasal 18 B
(1)Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-undang.
(2)Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hakhak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.

Asas dasar hubungan pemerintah pusat dan daerah
Sentralisasi

Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang
berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada
pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah
Keuntungan sistem sentralisasi:
1. adanya keseragaman (uniformitas) peraturan di seluruh wilayah negara.

2. adanya kesederhanaan hukum, karena hanya ada satu lembaga yang berwenang
membuatnya.
3. penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah negara.
Kerugian sistem sentralisasi:
1.

bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga sering menghambat kelancaran
jalannya pemerintahan

2.

peraturan/ kebijakan dari pusat sering tidak sesuai dengan keadaan/ kebutuhan daerah

3. daerah-daerah lebih bersifat pasif, menunggu perintah dari pusat sehingga melemahkan
sendi-sendi pemerintahan demokratis karena kurangnya inisiatif dari rakyat;
4. rakyat di daerah kurang mendapatkan kesempatan untuk memikirkan dan bertanggung
jawab tentang daerahnya;
5. keputusan-keputusan pemerintah pusat sering terlambat.
6.


daerah diberi kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra).

7. Untuk menampung aspirasi rakyat di daerah, terdapat parlemen daerah. Meskipun
demikian, pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan tertinggi.
Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan
kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi,
melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya
harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau
pemda.
Keuntungan Desentralisasi
1. pembangunan daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu sendiri
2. peraturan dan kebijakan di daerah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah itu sendiri
3. tidak bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga pemerintahan dapat berjalan
lancar
4. partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat
5. penghematan biaya, karena sebagian ditanggung sendiri oleh daerah.
Kerugian Desentralisasi


1. Wewenang itu hanya menguntungkan pihak tertentu atau golongan serta dipergunakan
untuk mengeruk keuntungan para oknum atau pribadi.
2. Sulit dikontrol oleh pemerinah pusat.
3. Kurang jelasnya pembatasan rinci kewenangan antara pemerintah pusat, propinsi dan
daerah.
4. Kemampuan keuangan daerah yang terbatas.
5. Sumber daya manusia yang belum memadai.
Dekonsentrasi
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur
sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di
daerah.
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten,
atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
Dana Tugas Pembantuan (TP) adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh
daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
tugas pembantuan.

Dasar Hukum :
1. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
2. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah.
3. PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.
4. PP No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga.
5. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
6. PP No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

Penyelenggaraan Dekonsentrasi meliputi :

1. 6 (enam) urusan pemerintahan yang bersifat mutlak yaitu: Politik Luar Negeri, Pertahanan,
kemanan, Yustisi, Moneter dan Fiskal, serta agama, yang dilimpahkan kepada instansi
vertikal di daerah (Kanwil/Kandep).
2. Di luar 6 urusan pemerintahan yang bersifat mutlak yang dilimpahkan kepada instansi
vertikal tertentu di daerah (LPND).
3. Urusan pemerintahan (di luar poin a dan b) di atas dilimpahkan kepada Gubernur selaku
wakil Pemerintah.
4. Pendanaan Dekonsentrasi yang diatur dalam PP No. 7/2008 hanya terkait dengan
pelimpahan urusan kepada Gubernur;
5. Urusan Pemerintahan yang akan dilimpahkan tertuang dalam program dan
kegiatanmelalui Renja-KL;
6. Dasar hukum pelimpahan urusan dituangkan dalam Peraturan Menteri/ Pimpinan
Lembagasetiap tahun setelah ditetapkannya RKA-KL;
7. Pelimpahan urusan dari K/L kepada Gubernur tidak boleh dilimpahkan lagioleh Gubernur
kepada Bupati/Walikota;
8. Urusan pemerintahan yang dilimpahkan dapat dilakukan penarikan.

Penyelenggaraan TP meliputi :


TP dari Pemerintah Pusat kepada Kepala Daerah dan Desa (APBN)



TP dari Provinsi kepada Kabupaten/ Kota dan Desa (APBD)



TP dari Kabupaten/ Kota ke Desa (APBD)

1. Urusan Pemerintahan yang ditugaskan dari Pemerintah tertuang dalam program dan
kegiatan K/L;
2. Urusan Pemerintahan yang ditugaskan dari Provinsi/Kabupaten/Kota tertuang dalam
program dan kegiatan SKPD
3. Penugasan urusan dari K/L kepada Gubernur tidak boleh ditugaskan lagi kepada Bupati/
Walikota;
4. Penugasan urusan dari K/ L kepada Bupati/ Walikota tidak boleh ditugaskan lagi kepada
Kepala Desa;
5. Dasar hukum penugasan urusan dituangkan dalam Peraturan Menteri/ Pimpinan Lembaga
setiap tahun setelah ditetapkannya RKA- KL;
6. Penyelenggaraan TP dari Pemerintah kepada Desa dilakukan dengan persetujuan
Presiden
7. Urusan pemerintahan yang ditugaskan dapat dihentikan.

Pengalokasian Dekon
Rencana lokasi dan anggaran untuk program dan kegiatan yang akan didekonsentrasikan
dan/atau ditugaskan disusun dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara,
Keseimbangan pendanaan di daerah dan kebutuhan pembangunan di daerah.
Kemampuan keuangan negara :
Pengalokasian disesuaikan dengan kemampuan APBN dalam mendanai urusan pemerintah pusat
melalui bagian anggaran K/L
Keseimbangan pendanaan di daerah :
Pengalokasian mempertimbangkan kemampuan fiskal daerah yang terdiri dari besarnya transfer
ke daerah dan kemampuan keuangan daerah
Kebutuhan pembangunan daerah :
Pengalokasian disesuaikan dengan prioritas pembangunan nasional dan prioritas pembangunan
daerah

Penyaluran :
1. Penyaluran Dana Dekon/TP dilakukan melalui Rekening Kas Umum Negara.
2. DIPA yang telah disahkan disampaikan kepada SKPD penerima dana Dekon/TP sebagai
dasar dalam penerbitan SPM
3. Penerbitan SPM oleh SKPD selaku KPAdidasarkan pada alokasi dana yang tersedia
dalam DIPA
4. Kepala SKPD penerimaDana Dekon/TPmenerbitkan dan menyampaikan SPM kepada
KPPN
5. Setelah menerima SPM dari SKPD, KPPN setempat menerbitkan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D)
6. Penerimaan sebagai akibat pelaksanaan Dekon/TP merupakan penerimaan negara dan
wajib disetor ke Rekening Kas Umum Negara.
7. Dalam hal pelaksanaan Dekon/TP terdapat saldo kaspada akhir tahun anggaran harus
disetor ke Rekening Kas Umum Negara.
8. Proses pencairan dan penyaluran dana Dekon/TP berpedoman pada Peraturan Dirjen
Perbendaharaan yang mengatur mengenai mekanisme pembayaran atas beban APBN
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DEKONSENTRASI/TP
Aspek Manajerial
1. Perkembangan realisasi penyerapan dana
2. Pencapaian target keluaran
3. Kendala yang dihadapi

4. Saran tindak lanjut
Aspek Akuntabilitas
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Catatan Atas Laporan Keuangan
4. Laporan Barang
PELAPORAN KEUANGAN TAHUNAN DEKON/TP
1. Menteri/pimpinan lembagamenyampaikan laporan keuangan setiap berakhirnya tahun
anggaran kepada Presiden melalui Menkeu;
2. Kepala Daerah melampirkanlaporan keuangan tahunan Dekon/TP dalam Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada DPRD;
3. Laporan keuangan tahunan Dekon/TP tersebut bukan merupakan satu kesatuan dari
LPJ-APBD, sehingga mekanisme penyampaiannya ke DPRD dapat dilakukansecara
bersama-sama atau terpisah.
PENATAUSAHAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
1. Penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Dekon dilakukan secara terpisah dari
penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Tugas Pembantuan dan Desentralisasi;
2. Penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Tugas Pembantuan dilakukan secara
terpisah dari penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Dekon dan Desentralisasi;
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA HASIL PELAKSANAAN DEKON/TP
1. Semua barang yang diperoleh dari pelaksanaan Dana Dekon/TP merupakan barang milik
Negara dan dapat dihibahkan kepada daerah.
2. SKPD Prov/Kab/Kota wajib melakukan penatausahaan barang milik negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Dalam hal barang sudah dihibahkan, penatausahaan, penggunaan dan pemanfaatannya
dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai barang milik daerah.
Ditjen Bina Bangda mengelola 2 bidang TP dan 5 bidang dekonsentrasi :
1. TP SARPRASPEM
2. TP PENATAAN LAHAN KRITIS
3. DEKON SIPD
4. DEKON PELAPORAN DAK

5. DEKON PESISIR
6. DEKON LAHAN KRITIS
7. DEKON PTSP
Lembaga Negara dan tugasnya
1. Tugas Presiden :











Memberi grasi dan rehabilitasi atas pertimbangan MA
Menetapkan peraturan pemerintah
Memberikan amnesti dan abolisi atas pertimbangan DPR
Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD
Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan laut, darat, dan udara
Mengangkat dan memberhentikan menteri
Mengangkat duta dan konsul atas pertimbangan DPR
Mengangkat dan memberhentikan KY dengan persetujuan DPR
Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda penghargaan lainya
Menyatakan keadaan bahaya

2. Tugas DPR
 Menetapkan APBN bersama presiden
 Memberikan persetujuan kepada presiden atas pengangkatan KY
 Memilih anggota BPK
 Memilih 3 calon hakim konsitusi
 Menyerap, menghimpun, dan minindaklajuti aspirasi rakyat
 Memberikan pertimbangan kepada presiden atas amnesti dan abolisi
 Memberikan pertimbangan kepada presiden dalam pengangkatan duta
 Melaksanakan pengawasan dalam pelakasanaan UU, APBN serta kebijakan pemerintah
3. Tugas MPR
 Mengubah dan menetapkan UUD
 Melantik presiden dan wakil presiden
 Melantik Wakil presiden menjadi presiden apabila presiden berhenti
 Memilih dan melantik wakil presiden dari 2 calon yang diajukan presiden apabila wakil
presiden berhenti
 Memilih dan melantik wakil presiden dan presiden apabila keduanya berhenti.
4. Tugas DPD
 Mengajukan UU yang berkaitan dengan daerah
 Memberi pertimbangan RAPBN
 Ikut merancang UUD
 Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan membuat
pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN.
 Melakukan pengawasan atas undang undang yang berkaitan dengan otonomi daerah
5. Tugas MA



Kewenangan pengadilan pada tingkat kasasi




Mengajukan 3 orang anggota hakim konsitusi
Memberkian pertimbangan grasi dan rehabilitasi kepada presiden

6. Tugas MK




Memutuskan pembubaran partai
Memutuskan perselisihan hasil pemilu
Mengadili pada tingkat [pertama untuk menguji UU terhadap UUD

7. Tugas BPK




Memilihara transparasi keuangan
Memeriksa dimana uang negara disimpan
Memeriksa pengguanaan APBN

8. Tugas KY
 Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada
DPR untuk mendapatkan persetujuan
 Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim
 Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama
dengan Mahkamah Agung
 Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH)
9. Tugas BPD
 Mengayomi, yaitu menjaga kelestarian adat-istiadat yang hidup dan berkembang di desa
yang bersangkutan sepanjang menunjang kelangsungan pembangunan.
 Memegang aspirasi yang diterima dan masyarakat dan menyalurkan kepada pejabat atau
instansi yang berwenang.
 Bersama-sama pemerintah desa membentuk peraturan desa.
 Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah desa terhadap rencana
perjanjian antar desa dengan pihak ketiga dan pembentukan Badan Usaha Milik Desa.
10. Tugas DPRD
 Membentuk peraturan daerah kabupaten bersama Kepala Daerah
 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten
 Memilih wakil Kepala Daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil Kepala Daerah;
(catatan bagian hukum)
 Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah kabupaten terhadap
rencana perjanjian internasional di daerah
 Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Arti Desa dan Perangkat Desa
Arti Desa

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
 Fungsi Desa
Fungsi desa adalah sebagai berikut:
1. Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)
2. Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan
3.

Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota

4. Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik
Indonesia
 Perangkat Desa
Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya. Salah satu perangkat
desa adalah Sekretaris Desa, yang diisi dari Pegawai Negeri Sipil. Sekretaris Desa diangkat oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota. Perangkat Desa lainnya diangkat
oleh Kepala Desa dari penduduk desa, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
perangkat desa juga mempunyai tugas untuk mengayomi kepentingan masyarakatnya.
 Ciri – ciri Desa
Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri
sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam
sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan
agraris adalah bersifat sambilan.
 Pemimpin Desa
Desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa (Kades)
Wewenang Kepala Desa adalah :
1. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hal asal-usul des
2. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan
pengaturannya kepada desa
3. Tugas pembantuan dari pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten/kota
4. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan
kepada desa
Uraian Tugas dan Fungsi
1. Kepala Desa
Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan. Kepala Desa mempunyai fungsi:
a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintah Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
bersama BPD
b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa
c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD

d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APBDes untuk dibahas dan
ditetapkan bersama BPD
e. Membina kehidupan masyarakat Desa
f. Membina Perekonomian Desa
g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
h. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk
mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan Melaksanakan tugas lain sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
Wewenang
a. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hal asal-usul des
b. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan
pengaturannya kepada desa
c. Tugas pembantuan dari pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten/kota
d. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada
desa
2. Sekretaris Desa
Sekretaris Desa memiliki tugas dan fungsi yakni :
Tugas
a. Membantu kepala desa dibidang administrasi umum dan keuangan dalam penyelenggaraan
tugas dan wewenang pemerintah desa
b. Melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan
c. Melaksanakan tugas kepala desa apabila kepala desa diberhentikan sementara
d. Melasanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala desa
Fungsi
a. perencanaan kegiatan dibidang administrasi umum dan keuangan
b. pelaksanaan kegiatan dibidang administrasi umum dan keuangan
c. penkoordinasian kegiatan dibidang administrasi umum dan keuangan
d. pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat desa lainnya
3. Kaur Umum
Kepala urusan umum mempunyai tugas membantu tugas-tugas sekretaris desa dibidang :
a. Mengelola administrasi umum pemerintah desa
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang kegiatan surat menyurat
c. Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan barang-barang inventaris kantor
d. Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor
e. Mengumpulkan, menyusun dan meyiapkan bahan rapat

f. Melakukan persiapan penyelenggaraan rapat, penerimaan tamu dinas dan kegiatan rumah
tangga pemerintah desa
g. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa
4. Kaur Keuangan
Kepala urusan keuangan mempunyai tugas membantu tugas-tugas sekretaris desa dibidang :
a. Mengelola administrasi keuangan desa
b. Menghimpun pendapatan dan kekayaan desa
c. Menyiapkan, merencanakan dan mengelola APBD
d. Menyiapkan bahan laporan keuangan desa
e. Mengiventarisir sumber pendapatan dan kekayaan desa
f. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa
5. Kaur Pemerintahan
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data dibidang pemerintahan desa, ketentraman,
ketertiban dan perlindungan masyarakat
b. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan dalam rangka pembinaanwilayah termasuk rukun
warga dan rukuntetangga serta masyarakat
c. Melaksanakan administrasi pelaksanaan pemilihan umum, pemilihan presiden, pemilihan
gubernur, pemilihan bupati, pemilihan kepala desa dan kegiatan sosial politik
d. Melaksanakan administrasi kependudukan, catatan sipil dan monografi
e. Melaksanakan tugas dibidang pertanahan
f. Melakukan administrasi peraturan desa, peraturan kepaladesa, dan keputusan kepala desa
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa
6. Kaur Ekonomi Pembangunan
a. Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data dibidang ekonomi dan pembangunan
b. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan serta
koordinasi kegiatan dibidang ekonomidan pembangunan
c. Melakukan administrasi dan membantu pelaksanaan pelayanan dibidang tera ulaang,
prmohonan izin usaha, izin bangunan dan lain-lain
d. Menghimpun data potensi didesanya serta menganalisadan mmelihara untuk dikembangkan
e. Melakukanadministrasi hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan dan hasil
pembangunan lainnya
f. Melakukan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk pembuatan daftar usulan rencana
dan proyek, daftar usulan kegiatan, daftar isian proyek maupun daftar isian kegiatan
g. Membantu pelaksanaan kegiatan tknis organisasi dan administrasi lembaga pembrdayaan
masyarakat desa maupun lembaga-lembaga dibidang pertanian, perindustrian dan pembangunan
lainnya

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa
7. Kaur Kesejahteraan Rakyat
a. Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesejahteraan rakyat
b. Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data pendidikan, kesehatan, keagamaan,
kepemudaan, dan olahraga
c. Membabtu kegiatan administrasi dan perkembangan pemberdayaan kesejahteraan keluarga
d. Mengumpulkan, mengolah dan menyiapkan data keluarga miskin
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa
8. Kepala Dusun
Tugas
a. membantu pelaksanaan tugas kepala desa dalam wilayah kerjanya
b. melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya dan gotong royong masyarakat
c. melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah kepada masyarakat
d. membantu kepala desa dalam pembinaan dan mengkoordinasikan kegiatan rw dan rt diwilayah
kerjanya
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa
Fungsi
a. Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan dan
pembinaan masyarakat diwilayah dusun
b. Melakukan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang menjadi
tanggung jawabnya
c. Melakukan usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong
masyarakat dan melakukan pembinaan perekonomian
d. Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan ketrentaman dan ketertiban
masyarakat
e. Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan oleh kepala desa
9. BPD
BPD mempunyai fungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
Tugas
a. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa
b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala desa
c. Mengusulkan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa
d. Membentuk panitia pemilihan kepala desa

e. Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat
f. Menyusun tata tertib BPD
Hak
a. Meminta keterangan kepada pemerintah desa
b. Menyatakan pendapat
Kewajiban
a. Mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD45 dan mentaati segala peraturan perundangundangan
b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
c. Mempertahankan dan memelihara hukum nasional sera keutuhan nkri
d. Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
e. Memproses pemilihan kepala desa
f. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan
g. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat
h. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan

A. KELURAHAN
 Arti dari Kelurahan
Kelurahan merupakan wilayah gabungan dari beberapa Rukun Warga (RW). Pemerintahan di
tingkat desa dan kelurahan merupakan unsur pemerintahan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat. Dalam menjalankan semua perencanaan pembangunan di kelurahan terdapat Dewan
Kelurahan (Dekel). Dewan Kelurahan berfungsi sebagai pemberi masukan kepada lurah tentang
rencana pembangunan di wilayahnya
 Ciri – Ciri Kelurahan
1) Berada di kecamatan kota/ibukota kabupaten/kotamadya
2) Merupakan Satuan Perangkat Kerja Daerah
3) Pendanaan jadi satu dalam APBD
4) Tidak ada otonomi
5) Tidak ada demokrasi dalam pemilihan lurah. Lurah dipilih oleh Bupati/Walikota melalui Sekda
6) Bersifat administrative
7) Bukan bagian dr otonomi desa
 Fungsi Kelurahan
a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan;
b. pemberdayaan masyarakat;
c. pelayanan masyarakat;
d. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
e. pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan
f. pembinaan lembaga kemasyarakatan.

 Perangkat Kelurahan
Kelurahan terdiri dari Lurah dan perangkat kelurahan. Perangkat kelurahan terdiri dari Sekretaris
Kelurahan dan Seksi sebanyak-banyaknya 4 (empat) Seksi
serta jabatan fungsional.
 Pemimpin Kelurahan
Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah berdasarkan Surat Keputusan Bupati/Walikota atas usulan
Camat dari Pegawai Negeri Sipil. Maka lurah bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui
Camat.
Wewenang Lurah adalah :
1. Pelaksana kegiatan pemerintahan kelurahan
2. Pemberdayaan masyarakat
3. Pelayanan masyarakat
4. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum
5. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
6. Pembinaan lembaga kemasyarakatan.
 Status Jabatan Lurah
Lurah memiliki status jabatan sebagai perangkat pemerintahan kabupaten / kota yang melakukan
tugas di kelurahan yang dipimpinnya
 Status Kepegaiwaian Lurah
Lurah memiliki status kepegawaian sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil)
 Proses Pengangkatan Lurah
Lurah dipilih berdasarkan pilihan bupati / walikota
 Masa Jabatan Lurah
Masa jabatan lurah tidak dibatasi, dan disesuaikan dengan aturan pensiun PNS (umur 58 tahun)
 Pembiayaan Pembangunan Kelurahan
Dana yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan adalah berasal dari APBD (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten/Kota yang dialokasikan sebagaimana perangkat
daerah ataupun dari bantuan pemerintah, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten /kota dan
bantuan pihak ketiga serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat
 Dewan Kelurahan
Dalam Perda No. 5 tahun 2000 dinyatakan bahwa Dewan Kelurahan merupakan lembaga
konsultatif perwakilan Rukun Warga (RW), sebagai wahana partisipasi masyarakat di Kelurahan
dalam penyelenggaraan pemerintahan, sebagai perwujudan demokrasi di Kelurahan. Lebih lanjut
ditegaskan, Dewan Kelurahan merupakan mitra kerja Pemerintah Kelurahan dalam
penyelenggaraan pemrintahan dan pemberdayaan masyarakat.
B.

Perbedaan Desa dan Kelurahan
No

Perbedaan

Desa

Kelurahan

1

Pemimpin

Kepala Desa (Kades)

2

Status Jabatan

Pemimpin daerah / desa
tersebut

Lurah
Perangkat pemerintahan
kabupaten / kota yang
sedang bertugas di kelurahan
tersebut

3

Status Kepegawaian

Bukan PNS

PNS

4
5
6

Proses Pengangkatan

Dipilih oleh rakyat melalui
PILKADES

Ditunjuk oleh bupati / walikota

Masa Jabatan

5 tahun dan dapat dipilih
lagi untuk 1 periode

Tidak dibatasi dan
disesuaikan dengan aturan
pensiun PNS

Pembiayaan
Pembangunan

Dana berasal dari prakarsa
masyarakat

Dana berasal dari APBD

Pembentukan Daerah Baru
Pembentukan daerah baru diatur pada UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH Pasal 5
(1) Pembentukan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 harus
memenuhi syarat administratif, teknis, dan fisik kewilayahan.
(2) Syarat administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk provinsi
meliputi adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang
akan menjadi cakupan wilayah provinsi, persetujuan DPRD provinsi induk dan
Gubernur, serta rekomendasi Menteri Dalam Negeri.
(3) Syarat administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
kabupaten/kota meliputi adanya
persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang bersangkutan,
persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur serta rekomendasi Menteri Dalam
Negeri.
(4) Syarat teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi faktor yang
menjadi dasar pembentukan daerah yang mencakup faktor kemampuan
ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas
daerah, pertahanan, keamanan, dan faktor lain yang memungkinkan
terselenggaranya otonomi daerah.
(5) Syarat fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi paling sedikit 5
(lima) kabupaten/kota untuk pembentukan provinsi dan paling sedikit 5 (lima)
kecamatan untuk pembentukan kabupaten, dan 4 (empat) kecamatan untuk
pembentukan kota, lokasi calon ibukota, sarana, dan prasarana pemerintahan.

Pertanyaan


Wahyu P : apa yang dimaksud dengan sifat egosentrisme



Szafira N : Maksud desa sebagai kesatuan sosial dan kesatuan kerja



Nashilla : Kerugian dan keuntungan dari asas dekonsentrasi



Attiah : Apa yang dimaksud dengan prinsip otonomi daerah dinamis



Radhitya : Kenapa dibeberapa daerah tidak ada desanya



Nursyafah : Apa yang terjadi bila daerah otonom gagal menjalan kan
tugasnya



Yasmin : Kenapa Asas desentralisasi sulit dikontrol pemerintah pusat



Alexander : Apa itu Ulu-Ulu



Reza : mengapa indonesia memakai 2 asas yaitu sentralisasi dan
desentralisasi

Jawaban


Wahyu P: egosentrisme adalah sifat manusia yang ingin berkuasa
sendiri. Egosentrisme = egois



Szafira N : kesatuan sosial adalah kesatuan penduduk desa yang
bersosialisasi sangat baik. Kesatuan kerja adalah gotong royong
masyarakat desa.



Nashilla : Kerugian dan keuntungan dari asas dekonsentrasi

-

-

-



Keuntungan:
secara politis, eksistensi dekonsentrasi akan dapat mengurangi keluhankeluhan daerah
secara ekonomis, dapat emmbantu pemerintah dalam merumuskan
perencanaan dan pelaksanaan melalui aliran informasi yang intensif
dari daerah ke pusat
memungkinkan terjadinya kontak secara langsung tara pemerintah
dengan rakyat
kerugian:
dapat mendorong timbulnya fanatisme daerah
keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama
diperlukan biaya yang lebih bayak
Attiyah : otonomi dinamis itu maksudnya otonomi itu tidak tetap dan
dapat berubah ubah



Radhitya : Karena di banyak daerah, desa sudah berubah menjadi
kelurahan ataupun kota.



Nursyafah : akan di pertimbangkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, tidak langsung dicabut haknya sebagai daerah otonom



Yasmin : Karena desentralisasi adalah penyerahan kekuasaan dari
pemerintahan pusat ke pemerintahan daerah. Jadi pemerintah daerah
punya kewenangan sendiri sehingga sulit di kendalikan oleh pemerintah



Alexander : ulu ulu adalah pejabat pamong desa yg pekerjaannya
khusus mengurusi pengairan (ke sawah dsb)



Reza : Karena ada beberapa daerah yang masih belum sanggup untuk
mengendalikan daerahnya sendiri