Perancangan Struktur Perkerasan Jalan .docx
Perancangan Struktur Perkerasan Jalan
Sejarah Perkembangan Jalan di Indonesia
Abstrak
Pada awalnya jalan hanya berupa jejak
Perkembangan jalan di dunia sudah dimulai
saat manusia sudah tinggal menetap, secara
besar perkembangan jalan raya dibagi
menjadi enam periode yaitu zaman manusia
belum
mengenal
hewan
sebagai
alat
transportasi, zaman sudah mengenal hewan
sebagai alat bantu transportasi, zaman alat
angkut transportasi beroda, pada abad ke-
manusi yang mencari kebutuhan hidup.
Setelah manusia mulai hidup berkelompok
jejak-jejak berubah menjadi jalan setapak
yang masih bekum berbentuk jalan yang
rata. Dengan dipergunakan alat transportasi
seperti hewan, kereta, atau transportasi
yang lainnya, mulai dibuat kontruksi jalan
yang rata.
18 dimana sudah mulai mengenal metode
Sejarah perkembangan jalan di Indonesia
perkerasan jalan, abad ke-19, dan abad ke-
yang
20. Perkembangan jalan di Indonesia sudah
Indonesia
dimulai pada zaman kerajaan-kerajaan yang
Daendles pada zaman penjajahan Belanda,
kemudian dilanjutkan oleh VOC saat
yang dibangun dari Anyer di Banten sampai
Indonesia mulai dijajah oleh Belanda.
Panarukan di Banyuwangi Jawa Timur.
Perkembangan jalan sudah semakin maju
Diperkirakan
sehingga kini jalan dibendakan berdasarkan
panjang 1000 km. Pembangunan tersebut
fungsi, pengelola, tekanan gandar, dan
dilakukan dengan kerja paksa pada akhir
volume jalan dan sifat-sifat lalu lintasnya.
abad ke-18. Tujuan pembangunan pada saat
perkembangan
adalah
jalan
sejajrah
bangsa
pembangunan
tersebut
jalan
memiliki
dimasa tanam paksa untuk memudahkan
jalan
dimulai
dengan sejarah manusia itu sendiri yang
selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan
hidup dan berkomunikasi dengan sesame.
Dengan demikian perkembangan jalan
saling berkaitan dengan teknik jalan,
seiring dengan perkembangan teknologi
yang ditemukan manusia.
dalam
itu terutama untuk kepentingan strategi dan
1. Pendahuluan
Sejarah
tercatat
pengangkutan hasil bumi.
Pada abad 18 para ahli dari Perancis,
Skotlandia menemukan bentuk perkerasan
yang sebagian sampai saat ini umum
digunakan di Indonesia dan merupakan
awal
dari
perkembangan
konstruksi
perkerasan di Indonesia yang antara lain,
konstruksi perkerasan batu belah (Telford)
dan konstruksi perkerasan Mc Adam.
1
a.
Sebelum Manusia Mengenal Hewan
Gambar 1. Sejarah Jalan Sebelum Manusia
Sebagai Alat Angkut.
Mengenal Hewan Sebagai Alat
Perkembangan jalan raya bermulai saat
b.
manusia sudah mulai menetap atau setelah
Sebagai Alat Angkut
masa nomaden, manusia kemudian tinggal
Zaman ini manusia sudah mengenal hewan
secara berkelompok disetiap daerah. Pada
sebagai alat bantu angkut untuk transportasi
jaman ini manusia mulai mengenal jarak,
sehingga pada konstruksi jalan sudah
mereka mulai mencari jarak yang paling
mengalami
dekat untuk mencari kelompok-kelompok
konstruksi jalan yang tidak teratur sudah
manusia yang tinggal dekat dengan mereka.
dibuat mendatar agar dapat dilalui alat
Untuk menghubungkan kelompok manusia
transportasi hewan.
yang satu dengan yang lainnya mereka
c.
akan
Kendaraan Beroda Sebagai Alat Angkut
menghadapi
sepanjang
rintangan-rintangan
perjalanan,
misalnya
Setelah Manusia Mengenal Hewan
kemajuan
Setelah
seperti
Manusia
pada
Mengenal
bila
Bangsa Romawi mulai abad ke 4 SM - abad
melewati tempat-tempat berlumpur mereka
ke 4 , telah membuat jalan dengan
menaruh batu disana - sini agar dapat
perkerasan ukuran tebal 3 feet - 5 feet (1,0
melompat-lompat diatasnya dan pada saat
m - 1,7 m) dan lebarnya 35 (± 12 m).
inilah perkembangan zaman dimulai.
Perkerasan tersebut dibuat berlapis-lapis
seperti gambar dibawah ini.
Gambar
2.
Konstruksi
Perkesarasan
Romawi
d.
Perkembangan Konstruksi Perkerasan
Jalan Pada Akhir Abad Ke-18.
1)
Seorang bangsa Inggris
yang prinsipnya sama seperti jembatan
Iengkung seperti berikut ini ;
"
Prinsip
desak-desakan
menggunakan
Thomas
dipasang
batu-batu
berdiri
dengan
belah
dengan
yang
tangan.Â
Telford ahli jembatan Iengkung dari batu,
Konstruksi ini sangat berhasil kemudian
menciptakan konstruksi perkerasan jalan
disebut "Sistem Telford".
2
Sesudah perang dunia ke I kira-kira tahun
1920 banyak negara  - negara mulai
memperhatikan pembangunan jalan raya,
Gambar 3. Konstruksi Perkerasan Telford
2)
Pada waktu itu pula John Mc Adam
(1756
—
makin
banyaknya
angkutan
kendaraan bermotor. Persaingan antara
memperkenalkan
Kereta Api dan kendaraan bermotor mulai
dengan
prinsip
ramai, karena masing-masing memiliki
menggunakan
keunggulan sendiri. Untuk angkutan secara
batu-batu pecah dengan ukuran terbesar
massal jarak jauh Kereta Api unggul, tetapi
(± 3"). Perkerasan sistem ini sangat
sebaliknya untuk angkutan jarak pendek/
berhasil
prinsip
dekat kendaraan bermotor lebih unggul
pembuatan jalan secara masinal (dengan
dikarenakan kendaraan bermotor dapat
mesin). Selanjutnya
melayani dari pintu ke pintu (door to door),
kontruksi
1836),
karena
perkerasan
"tumpang-tindih"
pula
dengan
dan
merupakan
sistem
ini
disebut
"Sistem Mc. Adam".
dan bahan bakar yang dibutuhkan lebih
rendah.
Disamping itu pula orang mulai membuat
jalan, sehingga perkembangan pembuatan
Gambar 4. Konstruksi Perkerasan Mc
jalan menjadi menjadi lebih cepat dengan
kemudahan pembuatan dan kualitas yang
Adam
e.
Perkembangan
Konstruksi
lebih balk. Selama perang dunia ke II untuk
Perkerasan Jalan Pada Abad Ke-19.
Pada abad 19 Kereta Api ditemukan mulai
keperluan militer yang mendesak telah
pada Tahun 1930, jaringÂjaring rel kereta
api dibuat dimana-mana, maka angkuran
lewat jalan raya mulai terdesak, dengan
dibuat beribui-ribu kilometer jalan secara
masinal sistem modern dibanyak negara.
Hal ini mendorong berkembangnya ilmu
sendirinya teknik pembuatan jalan tidak
pengetahuan mengenai jalan raya.
Sampai sekarang ini kedua
sistem
berkembang. Tetapi pada akhir abad ke - 19
perkerasan
sering
kendaraan
dipergunakan di daerah - daerah di
bermotor
mulai
banyak,
tersebut
dengan
masih
sehingga menuntut jalan darat yang balk
Indonesia
menggabungkannya
dan lancar, teknik pembuatan jalan yang
menjadi sistem Telford - Mc Adam ialah
baik timbul lagi.
utk bagian bawah sistem Telford dan
bagian atasnya sistem Mc Adam.
f.
Perkembangan Konstruksi Perkerasan
Jalan Pada Abad Ke - 20.
2. Perkembangan Jalan Raya di Indonesia
3
Permbangunan jalan raya di Indonesia
pulau Jawa dari serangan Inggris Raya.
terjadi pada saat dimulainya kerajaan-
Dengan adanya jalur transportasi ini,
kerajaan di wilayah Nusantara, antara lain
pemerintah Hindia-Belanda berharap:
pada
zaman
kerajaan
Tarumanegara,
kerajaan Melayu, kerajaan Kutai, kerajaan
1) Mobilisasi bantuan militer saat musuh
Sriwijaya, dan kerajaan lainnya mulai dari
menyerang menjadi lebih cepat;
2) Dapat mengontrol pergerakan orang-
tahun 400 – 1519 Masehi. Pada zaman
orang pribumi dengan adanya patroli-
kerajaan tersebut Indonesia merupakan
pusat perdagangan mancanegara khususnya
patroli militer;
3) Mempersingkat
waktu
tempuh
Cina, India, Portugis, Saudi Arabia, dan
komoditas perkebunan hasil sistem
Beland. Dalam melakukan perdagangan
tanam paksa(cuult ur -stelsel) dari
mereka membuat jalan untuk mengangkut
tempat produksi hingga pelabuhan
barang-barang dagangan dan mengangkut
ekspor, sehingga barang ekspor tidak
batu-batu besar untuk membuat candi.
rusak dan tidak jatuh harganya di
Sampai sekarang belum diketahui jelas
pasaran; dan
4) Perkembangan informasi yang terjadi
bagaimana susunan konstruksinya.
Pada
tahun
1605,
VOC
begitu cepat dapat diketahui dengan
turut
segera
memperbanyak jalur jalan, yaitu dari pusat-
melalui
jasa
pengiriman
kabar/surat.
pusat pertanian dan perkebunan rakyat
menuju ke dermaga pelabuhan eksport.
Selain itu pada tahun 1808 dibawah
pemerintahan India Belanda yaitu Gubernur
Jendral
Herman
Willem
Daendels,
dibangun jalan pos di pulau Jawa dan
Gambar 5. Peta rute jalan Pos atau De
selesai pada tahun 1811. Pembangunan
Grote Posteg
jalan pos ini membentang dari Anyer
sampai Panarukan, yaitu melaului Jakarta,
Bandung,
Cirebon,
Purwokerto,
Yogyakarta, Surabaya, dan Banyuwangi
sepanjang kurag lebih 1500 km. Tujuan
pembangunan jalan ini lebih ditekankan
pada fungsi strategi militer pemerintah
Hindia-Belanda
yaitu
mempertahankan
Pada tahun 1830 pemerintahan penjajah
India Belanda menjalankan sistem tanam
paksa, dimana rakyat Indonesia dipaksa
untuk mengolah lahan pertaniannya agar
menghasilkan jenis-jenis komoditi yang
mereka perlukan sebagai bahan ekspor dan
kebutuhan bangsanya. Disini jaringan jalan
dipergunakan yaitu untuk mengangkut
4
hasil-hasil bumi dari daerah pedalaman ke
praktis dan memakan waktu yang cukup
dermaga
banyak karena batu-batu yang digunakan
serta
untuk
mempermudah
penguasaan atas rakyat. Selain itu, pada
harus disusun dengan tangan satu per-satu.
tahun tersebut dibangun juga jalur kereta
api dan infrastruktur lainnya.
Tidak banyak literatur yang menulis secara
rinci sejarah pembuatan berikut spesifikasi
Gambar-6. Bentuk penampang melintang
teknis Jalan Raya Pos. Akan tetapi bila
perkerasan metode Telford.
menilik dari fungsi dan waktu pembuatan,
Pada saat yang bersamaan, tepatnya pada
dapat diperkirakan jalan tersebut
tahun 1815, pria Skotlandia, John London
menggunakan metode Telford-Macadam
McAdam (1756-1836) memperkenalkan
atau paling tidak mendekati teknik tersebut.
konstruksi perkerasan jalan dengan prinsip
Metode tersebut ditemukan pada akhir abad
tumpang tindih menggunakan batu-batu
ke-18 di Eropa. Beberapa literatur
pecah. Konstruksi ini terdiri dari gradasi
menyatakan, jalan ini dibangun tanpa
ukuran tumpukan batuan, yang berada di
perencanaan yang terlalu teknis, baik secara
dasar perkerasan adalah batu dengan
geometris maupun metode perkerasan yang
ukuran yang terbesar— Sejarah
akan digunakan. Thomas Telford (1757-
Perkembangan Jalan Raya di Indonesia 4
1834) yang berkebangsaan Inggris
berukuran 3—dan batu dengan ukuran
menciptakan konstruksi perkerasan jalan
terkecil berada di permukaan perkerasan.
dengan menggunakan prinsip berdesak-
McAdam juga membuat permukaan jalan
desakannya batu seperti pada jembatan
lebih tinggi dari lingkungan sekelilingnya,
lengkung karena ia memang ahli jembatan
sehingga air dapat mengalir dan tidak
lengkung dari batu. Kemiripan jalan yang
merusak permukaan jalan. Keunggulan
ia rancang dengan jembatan lengkung
perkerasan jalan metode ini adalah dapat
adalah penampang jalan bila dilihat secara
dibuat dengan bantuan dengan mesin
melintang. Saat jalan (lengkungan)
sehingga metode ini dianggap sangat
menerima beban, maka konstruksi
berhasil. Kedua metode perkerasan tersebut
lengkung (seolah) melendut searah
selanjutnya lazim digunakan bersamaan
gaya/beban. Saat itu terjadi, batu-batu
pada sebuah konstruksi jalan raya. Oleh
menjadi terdesak dan saling merapat
karena itu, kemudian dikenal metode
sehingga konstruksi menjadi lebih kokoh.
perkerasan jalan Telford-Macadam seperti
Namun, perkerasan ini dirasakan kurang
5
tersebut di atas. Kata Macadam berasal dari
9 Maret 1978. Saat diresmikan jalan tol
nama McAdam.
tersebut baru ruas Jakarta - Citeureup
dengan karyawan 200 orang. Jalan tol
Jagorawi merupakan jalan tol pertama yang
didanai APBN dari pinjaman luar negeri,
Gambar-7. Bentuk penampang melintang
perkerasan metode Macadam.
Dengan sistem perkerasan jalan seperti ini,
pengguna jalan seperti para penunggang
kuda, kereta kuda, kendaraan militer,
maupun gerobak pengangkut barang dapat
bergerak dengan lebih leluasa. Setelah
kemudian pengelolaannya diberikan kepada
PT. Jasa Marga sebagai modal awal
perusahaan
tersebut
dan
merupakan
penyertaan pemerintah. Jalan tol Jagorawi
dikelola oleh PT. Jasa Marga Indonesia.
Jagorawi sendiri merupakan singkatan kata
dari (Ja)karta - Bo(gor) - Ci(awi).
terbangunnya Jalan Raya Pos yang juga
Pada
tahun
terkadang dikenal dengan Jalan Daendels
perkerasan jalan dengan aspal emulsi dan
ini, perjalanan darat Surabaya-Batavia yang
butas,
sebelumnya harus ditempuh dalam waktu
pemakaian
40 (empat puluh) hari bisa dicapai dalam
permasalahan dalam hal variasi kadar
waktu 7 (tujuh) hari saja.
aspalnya yang kemudian disempurnakan
tetapi
1980-an
dalam
aspal
diperkenalkan
pelaksanaan
butas
atau
terdapat
pada tahun 1990 dengan teknologi beton
mastik.
Perkembangan
konstruksi
perkerasan jalan menggunakan aspal panas
(hot mix) mulai berkembang di Indonesia
pada tahun 1975, kemudian disusul dengan
Gambar 8. Jalur kereta api (warna merah)
jenis yang lain seperti aspal beton (asphalt
Hindia-Belanda di Pulau Jawa
concrete/AC) dan lain-lain. Teknik-teknik
Pada tahun 1973 pemerintah Indonesia
membangun
jalan
tol
untuk
pertama
kalinya, yaitu jalan tol Jagorawi. Jalan tol
ini menghubungkan Jakarta - Bogor Ciawi. Jalan ini dibangun dengan biaya 350
juta perkilometer pada kurs waktu itu. Jalan
tol sepanjang lebih kurang 60 km ini
diresmikan Presiden Soeharto pada tanggal
tersebut
kebanyakan
hanya
mengembangkan jenis lapisan penutup
tempat dimana muatan/beban langsung
bersinggungan. Perkembangan dan inovasi
tersebut dilakukan demi menjaga keamanan
dan kenyamanan pengguna jalan sekaligus
diharapkan
dapat
mereduksi
pembuatan maupun perawatan.
6
biaya
Pada tahun 1990, jalan layang atau flyover
yang lazim bahkan hingga saat ini adalah
pertama juga telah berhasil dibangun oleh
seperti gambar di bawah ini.
pemerintah Indonesia. Jalan layang ini
dibangun antara Cawang – Tanjung Periok
Jakarta
dengan
menggunakan
sistem
Sostrobahu hasil temuan Ir. Tjokorda Raka
A1
A2
B1
Sukawati.
Pada awal abad ke-20 saat kendaraan
bermotor
mulai
banyak
masyarakat,
timbul
membangun
jalan
menyamankan
dimiliki
pemikiran
raya
dan
yang
aman.
untuk
lebih
Kendaraan
B2
dengan mesin yang dapat melaju lebih
C
kencang memberikan guncangan yang lebih
Keterangan:
keras dan ini sangat tidak nyaman bagi para
pengendara saat berjalan pada jalan raya
A : Lapisan Penutup/Aspalan
yang
A1 : Lapisan Penutup (Surface )
ada,
hal
ini
yang
kemudian
melahirkan metode perkerasan baru. Di
Barat, konstruksi jalan raya telah dikaji
secara mendalam dimana mereka mulai
A2 : Lapisan Pengikat (Binder )
B : Perkerasan
memperhatikan seperti:
B1 : Perkerasan Atas (Base )
1) perhitungan tebal perkerasan;
B2 : Perkerasan Bawah (SubBase)
2)
konstruksi
perkerasan dan
lapisan
C : Tanah Dasar (Sub -Grade )
penutup;
Konstruksi perkerasan berlapis-lapis seperti
3) perencanaan geometris.
ini dikenal dengan konstruksi sandwich
Teknologi ini segera menyebar ke seluruh
atau kue lapis, merupakan suatu konstruksi
dunia
penjajahan
plaat elastis yang terletak pada suatu
maupun kolonialisme yang terjadi di
landasan yang elastis pula (tanah dasar).
sebagian besar wilayah dunia, termasuk
Konstruksi seperti ini termasuk sistem
Indonesia di bawah penjajahan Belanda.
konstruksi
Bentuk konstruksi perkerasan jalan raya
onbepaald) bertingkat banyak. Perbedaan
bersamaan
dengan
7
statis
tak
tentu
(statisch
kondisi tersebut dengan konstruksi statis
Tahap ke-2 menitik beratkan kepada
tertentu misalnya pada jembatan gelagar
teori
adalah:
merupakan
a)
teoretis
(momen-momen dan gaya- gaya)
ukuran (E dan I) bagian/batang
perhitungan
yang
dilengkapi
dengan
dengan grafik atau nomogram;
Tahap ke-3 : mengembangkan rumuspercobaan
lebih
sederhana; sementara
Pada konstruksi statis
b)
yang
rumus teoretis tersebut di atas dengan
sehingga
menjadi
pendekatan
untuk keperluan praktik disertai pula
konstruksi dan pandemen tidak
tersebut,
hanya
koefisien-koefisien hasil pengalaman
dari muatan pada bagian-bagian
konstruksi
teori
meski
yang diperoleh adalah rumus-rumus
kekuatan-kekuatan
bergantung pada kekuatan dan
analisis
dilengkapi dengan pengalaman; rumus
Pada konstruksi statis tertentu
pembagian
dan
yang
intensif
di
laboratorium sehingga menghasilkan
tidak
tertentu pembagian kekuatan dari
rumus/persamaan
analitis
yang
dilengkapi
rumus
empiris
dengan
laboratorium.
muatan pada bagian konstruksi
dan pandemen tergantung pada
Demikianlah perkembangan pembangunan
kekuatan dan ukuran (E dan I) dari
jalan di Indonesia khususnya di pulau Jawa.
bagian
konstruksi
tersebut,
sehingga
perhitungan
menjadi
rumit.
Pemerintah Indonesia dewasa ini terus
berupaya
membangun
dan
mengembangkan jaringan jalan raya baru
Perkembangan Metode Perkerasan
yang bertujuan untuk membuka isolasi
Jalan Raya di Indonesia
daerah terpencil. Beberapa jalur jalan raya
Selanjutnya,
perkembangan
cara
perhitungan tebal konstruksi perkerasan di
Indonesia dapat dibagi dalam tiga tahap,
modern
sehinggarumus/perhitungan
oleh
Jalan raya Trans-Sumatera sepanjang
200 km di Sumatera- Jambi
Jalan raya Amura-Duluduo sepanjang
200 km di Sulawesi Utara
Jalan tol Cikampek di Jawa Barat
sepanjang 60 km
Jalan bebas hambatan Medan-Tanjung
yang
diperoleh adalah rumus-rumus empiris;
dibangun
Tahap ke-1 menitik beratkan kepada
pengalaman-pengalaman di lapangan,
berhasil
pemerintah Republik Indonesia :
yaitu:
yang
Merawa di Sumatera Utara
8
Jalan tol Jakarta – Merak
Jalan tol Padalarang – Cileunyi di
sekunder. Jalan-jalan primer adalah jalan
Bandung
Jalan tol Krapyak – Spondol di
dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
Semarang
Jalan tol Cipularang di Bandung –
dalam perencanaan pembangunan jalan-
yang menghubungkan Jalan-jalan sekunder
kepada lalu lintas dalam kota, sehingga
jalan
Jakarta
sekunder
harus
memperhatikan
dengan perencanaan tata ruang kota yang
Secara umum jalan dibagi menjadi 3
bersangkutan.
kriteria, yaitu:
Pada peraturan Dirjen. BIMA No. 13/1970
a. Jalan
Umum
adalah
yang
diperuntukkan bagi lalu lintas umum
b. Jalan Khusus adalah jalan selain dari
pada yang termasuk diatas.
c. Jalan Tol adalah jalan umum yang
kepada para pemakainya dikenakan
3.
klasifikasi jalan dibagi menjadi empat,
yaitu fungsi, pengelola, tekanan gandar, dan
besar volume dan sifat-sifat lalu lintas.
a. Kelas jalan menurut fungsi
- Jalan Utama
kewajiban membayar Tol.
Klasifikasi dan Fungsi Jalan
Yaitu jalan-jalan yang melayani lintas yang
Perkembangan
jalan
di
Indoensia
tinggi antara kota-kota penting. Jalan-jalan
mengalami banyak perkembangan mulai
dalam golongan ini harus direncakan untuk
dari segi teknologi jalan, teknologi moda
dapat melayani lalu lintas yang cepat dan
transportasi, serta para pengguna di dalam
berat.
baik dari segi bentuk, ukuran, maupun
jumlah. Perubahan dari jenis, bentuk,
- Jalan Sekunder
ukuran,
dan
Yaitu jalan-jalan yang melayani lalu lintas
masalah
kelancaran
jumlah
mengakibatkan
lintas,
yang cukup tinggi antara kota-kota penting
keamanan, kenyamanan, dan daya dukung
dan kota-kota yang lebih kecil, serta
dari
melayani daerah-daerah disekitarnya.
perkerasan
perhatian,
oleh
arus
jalan
lalu
harus
karena
menjadi
itu
perlu
pembatasan-pembatasan yang diatur dalam
- Jalan Penghubung
undang-undang.
Yaitu jalan-jalan untuk keperluan untuk
Menurut
PP
dilingkungan
No.
perkotaan
26
jalan-jalan
terbagi
dalam
jaringan jalan primer dan jaringan jalan
aktivitas daerah, yang juga dipakai sebagai
jalan penghubung antara jalan-jalan dari
golongan yang sam atau berlainan.
9
b. Kelas Jalan Menurut Pengelola
- Jalan Arteri
Yaitu jalan-jalan ayng terletak di luar pusat
perdagangan (out lying business district).
Kelas Jalan
Tekanan Gandar
I
7 ton
II
5 ton
III A
3.50 ton
III B
2.75 ton
IV
1.50
d. Kelas Jalan Menurut Besarnya Volume
- Jalan Kolektor
dan Sifat-Sifat Lalu Lintas
Yaitu jalan-jalan yang terletak di pusat
perdagangan (central business district)
- Jalan Kelas I
- Jalan Lokal
Jalan ini mencakup semua jalan utama,
Yaitu jalan-jalan yang terletak di daerah
perumahan.
yang tidak bermuatan. Jalan-jalan kelas ini
Yaitu jalan-jalan yang menghubungkan
ibukota
pembangunan
Dalam komposisi lalu lintasnya tidak
terdapat kendaraan lambat dan kendaraan
- Jalan Negara
antara
yang melayani lalu lintas cepat dan berat.
dan
propinsi.
Biaya
perawatannya
di
tanggung oleh pemerintah pusat.
- Jalan Kabupaten
Yaitu jalan-jalan yang menghubungkan
ibukota kabupaten atau jalan-jalan yang
menghubungkan ibukota kabupaten dengan
ibukota kecamatan, juga jalan-jalan yang
menghubungkan antar desa dalam satu
kabupaten.
c. Kelas Jalan Menurut Tekanan Gandar
mempunyai jalur yang banyak.
- Jalan Kelas II
Jalan ini mencakup semua jalan sekunder,
walau komposisi lalu lintasnya terdapat lalu
lintas lambat. Jalan kelas II ini berdasarkan
komposisi dan sifat lalu lintas
- Jalan Kelas III
Jalan ini mencakup jalan-jalan penghubung
dan merupakan konstruksi jalan berjalu
tunggal atau dua. Konstruksi permukaan
jalan yang paling tinggi adalah penebaran
dengan aspal.
4. Kesimpulan
Menurut tekanan gandar atau beban yang
diberikan kepada jalan yang dilaluinya
kelas jalan dibagi menjadi beberapa kelas,
yaitu:
Perkembangan
jalan
sudah
mulai
berkembang pada saat zaman dimana
manusia mengenal bertempat tinggal tetap,
10
untuk di Indonesia perkembangan zaman
tersebut mulai memperhatikan perhitungan
sudah
tebal perkerasan, konstruksi perkerasan dan
mulai
pada
saat
zaman-zaman
kerajaan. Secara garis besar perkembangan
lapisan penutup, perencanaan geometris.
jalan di Indonesia dibagi menjadi empat,
yaitu:
- Zaman kerajaan pada tahun 400 – 1519
Masehi. Pada zaman kerajaan tersebut
Indonesia merupakan pusat perdagangan
mancanegara sehingga mereka membuat
jalan untuk mengangkut barang-barang
dagangan dan mengangkut batu-batu besar
untuk membuat candi.
- Zaman Penjajahan Belanda dimulai pada
tahun
1605
memperbanyak
dimana
jalur
VOC
turut
jalan
untuk
menghubungkan pusat-pusat pertanian dan
perkebunan rakyat menuju ke dermaga
pelabuhan
eksport.
Pada
tahun
1808
dibawah pemerintahan India Belanda yaitu
Gubernur
Jendral
Herman
Willem
Daendels, dibangun jalan pos di pulau Jawa
dan selesai pada tahun 1811
- Zaman Pemerintahan Indonesia pada
tahun
1973
memebangun
jalan
tol
Jagorawi. Jalan tol ini menghubungkan
Jakarta - Bogor - Ciawi. Jalan tol ini
memiliki panjang lebih kurang 60 km ini
diresmikan Presiden Soeharto pada tanggal
9 Maret 1978.
- Pada awal abad ke-20 konstruksi jalan
sudah mengalami kemjuan yang cukup
pesat sehingga pada konstruksinya jalan
11
Sejarah Perkembangan Jalan di Indonesia
Abstrak
Pada awalnya jalan hanya berupa jejak
Perkembangan jalan di dunia sudah dimulai
saat manusia sudah tinggal menetap, secara
besar perkembangan jalan raya dibagi
menjadi enam periode yaitu zaman manusia
belum
mengenal
hewan
sebagai
alat
transportasi, zaman sudah mengenal hewan
sebagai alat bantu transportasi, zaman alat
angkut transportasi beroda, pada abad ke-
manusi yang mencari kebutuhan hidup.
Setelah manusia mulai hidup berkelompok
jejak-jejak berubah menjadi jalan setapak
yang masih bekum berbentuk jalan yang
rata. Dengan dipergunakan alat transportasi
seperti hewan, kereta, atau transportasi
yang lainnya, mulai dibuat kontruksi jalan
yang rata.
18 dimana sudah mulai mengenal metode
Sejarah perkembangan jalan di Indonesia
perkerasan jalan, abad ke-19, dan abad ke-
yang
20. Perkembangan jalan di Indonesia sudah
Indonesia
dimulai pada zaman kerajaan-kerajaan yang
Daendles pada zaman penjajahan Belanda,
kemudian dilanjutkan oleh VOC saat
yang dibangun dari Anyer di Banten sampai
Indonesia mulai dijajah oleh Belanda.
Panarukan di Banyuwangi Jawa Timur.
Perkembangan jalan sudah semakin maju
Diperkirakan
sehingga kini jalan dibendakan berdasarkan
panjang 1000 km. Pembangunan tersebut
fungsi, pengelola, tekanan gandar, dan
dilakukan dengan kerja paksa pada akhir
volume jalan dan sifat-sifat lalu lintasnya.
abad ke-18. Tujuan pembangunan pada saat
perkembangan
adalah
jalan
sejajrah
bangsa
pembangunan
tersebut
jalan
memiliki
dimasa tanam paksa untuk memudahkan
jalan
dimulai
dengan sejarah manusia itu sendiri yang
selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan
hidup dan berkomunikasi dengan sesame.
Dengan demikian perkembangan jalan
saling berkaitan dengan teknik jalan,
seiring dengan perkembangan teknologi
yang ditemukan manusia.
dalam
itu terutama untuk kepentingan strategi dan
1. Pendahuluan
Sejarah
tercatat
pengangkutan hasil bumi.
Pada abad 18 para ahli dari Perancis,
Skotlandia menemukan bentuk perkerasan
yang sebagian sampai saat ini umum
digunakan di Indonesia dan merupakan
awal
dari
perkembangan
konstruksi
perkerasan di Indonesia yang antara lain,
konstruksi perkerasan batu belah (Telford)
dan konstruksi perkerasan Mc Adam.
1
a.
Sebelum Manusia Mengenal Hewan
Gambar 1. Sejarah Jalan Sebelum Manusia
Sebagai Alat Angkut.
Mengenal Hewan Sebagai Alat
Perkembangan jalan raya bermulai saat
b.
manusia sudah mulai menetap atau setelah
Sebagai Alat Angkut
masa nomaden, manusia kemudian tinggal
Zaman ini manusia sudah mengenal hewan
secara berkelompok disetiap daerah. Pada
sebagai alat bantu angkut untuk transportasi
jaman ini manusia mulai mengenal jarak,
sehingga pada konstruksi jalan sudah
mereka mulai mencari jarak yang paling
mengalami
dekat untuk mencari kelompok-kelompok
konstruksi jalan yang tidak teratur sudah
manusia yang tinggal dekat dengan mereka.
dibuat mendatar agar dapat dilalui alat
Untuk menghubungkan kelompok manusia
transportasi hewan.
yang satu dengan yang lainnya mereka
c.
akan
Kendaraan Beroda Sebagai Alat Angkut
menghadapi
sepanjang
rintangan-rintangan
perjalanan,
misalnya
Setelah Manusia Mengenal Hewan
kemajuan
Setelah
seperti
Manusia
pada
Mengenal
bila
Bangsa Romawi mulai abad ke 4 SM - abad
melewati tempat-tempat berlumpur mereka
ke 4 , telah membuat jalan dengan
menaruh batu disana - sini agar dapat
perkerasan ukuran tebal 3 feet - 5 feet (1,0
melompat-lompat diatasnya dan pada saat
m - 1,7 m) dan lebarnya 35 (± 12 m).
inilah perkembangan zaman dimulai.
Perkerasan tersebut dibuat berlapis-lapis
seperti gambar dibawah ini.
Gambar
2.
Konstruksi
Perkesarasan
Romawi
d.
Perkembangan Konstruksi Perkerasan
Jalan Pada Akhir Abad Ke-18.
1)
Seorang bangsa Inggris
yang prinsipnya sama seperti jembatan
Iengkung seperti berikut ini ;
"
Prinsip
desak-desakan
menggunakan
Thomas
dipasang
batu-batu
berdiri
dengan
belah
dengan
yang
tangan.Â
Telford ahli jembatan Iengkung dari batu,
Konstruksi ini sangat berhasil kemudian
menciptakan konstruksi perkerasan jalan
disebut "Sistem Telford".
2
Sesudah perang dunia ke I kira-kira tahun
1920 banyak negara  - negara mulai
memperhatikan pembangunan jalan raya,
Gambar 3. Konstruksi Perkerasan Telford
2)
Pada waktu itu pula John Mc Adam
(1756
—
makin
banyaknya
angkutan
kendaraan bermotor. Persaingan antara
memperkenalkan
Kereta Api dan kendaraan bermotor mulai
dengan
prinsip
ramai, karena masing-masing memiliki
menggunakan
keunggulan sendiri. Untuk angkutan secara
batu-batu pecah dengan ukuran terbesar
massal jarak jauh Kereta Api unggul, tetapi
(± 3"). Perkerasan sistem ini sangat
sebaliknya untuk angkutan jarak pendek/
berhasil
prinsip
dekat kendaraan bermotor lebih unggul
pembuatan jalan secara masinal (dengan
dikarenakan kendaraan bermotor dapat
mesin). Selanjutnya
melayani dari pintu ke pintu (door to door),
kontruksi
1836),
karena
perkerasan
"tumpang-tindih"
pula
dengan
dan
merupakan
sistem
ini
disebut
"Sistem Mc. Adam".
dan bahan bakar yang dibutuhkan lebih
rendah.
Disamping itu pula orang mulai membuat
jalan, sehingga perkembangan pembuatan
Gambar 4. Konstruksi Perkerasan Mc
jalan menjadi menjadi lebih cepat dengan
kemudahan pembuatan dan kualitas yang
Adam
e.
Perkembangan
Konstruksi
lebih balk. Selama perang dunia ke II untuk
Perkerasan Jalan Pada Abad Ke-19.
Pada abad 19 Kereta Api ditemukan mulai
keperluan militer yang mendesak telah
pada Tahun 1930, jaringÂjaring rel kereta
api dibuat dimana-mana, maka angkuran
lewat jalan raya mulai terdesak, dengan
dibuat beribui-ribu kilometer jalan secara
masinal sistem modern dibanyak negara.
Hal ini mendorong berkembangnya ilmu
sendirinya teknik pembuatan jalan tidak
pengetahuan mengenai jalan raya.
Sampai sekarang ini kedua
sistem
berkembang. Tetapi pada akhir abad ke - 19
perkerasan
sering
kendaraan
dipergunakan di daerah - daerah di
bermotor
mulai
banyak,
tersebut
dengan
masih
sehingga menuntut jalan darat yang balk
Indonesia
menggabungkannya
dan lancar, teknik pembuatan jalan yang
menjadi sistem Telford - Mc Adam ialah
baik timbul lagi.
utk bagian bawah sistem Telford dan
bagian atasnya sistem Mc Adam.
f.
Perkembangan Konstruksi Perkerasan
Jalan Pada Abad Ke - 20.
2. Perkembangan Jalan Raya di Indonesia
3
Permbangunan jalan raya di Indonesia
pulau Jawa dari serangan Inggris Raya.
terjadi pada saat dimulainya kerajaan-
Dengan adanya jalur transportasi ini,
kerajaan di wilayah Nusantara, antara lain
pemerintah Hindia-Belanda berharap:
pada
zaman
kerajaan
Tarumanegara,
kerajaan Melayu, kerajaan Kutai, kerajaan
1) Mobilisasi bantuan militer saat musuh
Sriwijaya, dan kerajaan lainnya mulai dari
menyerang menjadi lebih cepat;
2) Dapat mengontrol pergerakan orang-
tahun 400 – 1519 Masehi. Pada zaman
orang pribumi dengan adanya patroli-
kerajaan tersebut Indonesia merupakan
pusat perdagangan mancanegara khususnya
patroli militer;
3) Mempersingkat
waktu
tempuh
Cina, India, Portugis, Saudi Arabia, dan
komoditas perkebunan hasil sistem
Beland. Dalam melakukan perdagangan
tanam paksa(cuult ur -stelsel) dari
mereka membuat jalan untuk mengangkut
tempat produksi hingga pelabuhan
barang-barang dagangan dan mengangkut
ekspor, sehingga barang ekspor tidak
batu-batu besar untuk membuat candi.
rusak dan tidak jatuh harganya di
Sampai sekarang belum diketahui jelas
pasaran; dan
4) Perkembangan informasi yang terjadi
bagaimana susunan konstruksinya.
Pada
tahun
1605,
VOC
begitu cepat dapat diketahui dengan
turut
segera
memperbanyak jalur jalan, yaitu dari pusat-
melalui
jasa
pengiriman
kabar/surat.
pusat pertanian dan perkebunan rakyat
menuju ke dermaga pelabuhan eksport.
Selain itu pada tahun 1808 dibawah
pemerintahan India Belanda yaitu Gubernur
Jendral
Herman
Willem
Daendels,
dibangun jalan pos di pulau Jawa dan
Gambar 5. Peta rute jalan Pos atau De
selesai pada tahun 1811. Pembangunan
Grote Posteg
jalan pos ini membentang dari Anyer
sampai Panarukan, yaitu melaului Jakarta,
Bandung,
Cirebon,
Purwokerto,
Yogyakarta, Surabaya, dan Banyuwangi
sepanjang kurag lebih 1500 km. Tujuan
pembangunan jalan ini lebih ditekankan
pada fungsi strategi militer pemerintah
Hindia-Belanda
yaitu
mempertahankan
Pada tahun 1830 pemerintahan penjajah
India Belanda menjalankan sistem tanam
paksa, dimana rakyat Indonesia dipaksa
untuk mengolah lahan pertaniannya agar
menghasilkan jenis-jenis komoditi yang
mereka perlukan sebagai bahan ekspor dan
kebutuhan bangsanya. Disini jaringan jalan
dipergunakan yaitu untuk mengangkut
4
hasil-hasil bumi dari daerah pedalaman ke
praktis dan memakan waktu yang cukup
dermaga
banyak karena batu-batu yang digunakan
serta
untuk
mempermudah
penguasaan atas rakyat. Selain itu, pada
harus disusun dengan tangan satu per-satu.
tahun tersebut dibangun juga jalur kereta
api dan infrastruktur lainnya.
Tidak banyak literatur yang menulis secara
rinci sejarah pembuatan berikut spesifikasi
Gambar-6. Bentuk penampang melintang
teknis Jalan Raya Pos. Akan tetapi bila
perkerasan metode Telford.
menilik dari fungsi dan waktu pembuatan,
Pada saat yang bersamaan, tepatnya pada
dapat diperkirakan jalan tersebut
tahun 1815, pria Skotlandia, John London
menggunakan metode Telford-Macadam
McAdam (1756-1836) memperkenalkan
atau paling tidak mendekati teknik tersebut.
konstruksi perkerasan jalan dengan prinsip
Metode tersebut ditemukan pada akhir abad
tumpang tindih menggunakan batu-batu
ke-18 di Eropa. Beberapa literatur
pecah. Konstruksi ini terdiri dari gradasi
menyatakan, jalan ini dibangun tanpa
ukuran tumpukan batuan, yang berada di
perencanaan yang terlalu teknis, baik secara
dasar perkerasan adalah batu dengan
geometris maupun metode perkerasan yang
ukuran yang terbesar— Sejarah
akan digunakan. Thomas Telford (1757-
Perkembangan Jalan Raya di Indonesia 4
1834) yang berkebangsaan Inggris
berukuran 3—dan batu dengan ukuran
menciptakan konstruksi perkerasan jalan
terkecil berada di permukaan perkerasan.
dengan menggunakan prinsip berdesak-
McAdam juga membuat permukaan jalan
desakannya batu seperti pada jembatan
lebih tinggi dari lingkungan sekelilingnya,
lengkung karena ia memang ahli jembatan
sehingga air dapat mengalir dan tidak
lengkung dari batu. Kemiripan jalan yang
merusak permukaan jalan. Keunggulan
ia rancang dengan jembatan lengkung
perkerasan jalan metode ini adalah dapat
adalah penampang jalan bila dilihat secara
dibuat dengan bantuan dengan mesin
melintang. Saat jalan (lengkungan)
sehingga metode ini dianggap sangat
menerima beban, maka konstruksi
berhasil. Kedua metode perkerasan tersebut
lengkung (seolah) melendut searah
selanjutnya lazim digunakan bersamaan
gaya/beban. Saat itu terjadi, batu-batu
pada sebuah konstruksi jalan raya. Oleh
menjadi terdesak dan saling merapat
karena itu, kemudian dikenal metode
sehingga konstruksi menjadi lebih kokoh.
perkerasan jalan Telford-Macadam seperti
Namun, perkerasan ini dirasakan kurang
5
tersebut di atas. Kata Macadam berasal dari
9 Maret 1978. Saat diresmikan jalan tol
nama McAdam.
tersebut baru ruas Jakarta - Citeureup
dengan karyawan 200 orang. Jalan tol
Jagorawi merupakan jalan tol pertama yang
didanai APBN dari pinjaman luar negeri,
Gambar-7. Bentuk penampang melintang
perkerasan metode Macadam.
Dengan sistem perkerasan jalan seperti ini,
pengguna jalan seperti para penunggang
kuda, kereta kuda, kendaraan militer,
maupun gerobak pengangkut barang dapat
bergerak dengan lebih leluasa. Setelah
kemudian pengelolaannya diberikan kepada
PT. Jasa Marga sebagai modal awal
perusahaan
tersebut
dan
merupakan
penyertaan pemerintah. Jalan tol Jagorawi
dikelola oleh PT. Jasa Marga Indonesia.
Jagorawi sendiri merupakan singkatan kata
dari (Ja)karta - Bo(gor) - Ci(awi).
terbangunnya Jalan Raya Pos yang juga
Pada
tahun
terkadang dikenal dengan Jalan Daendels
perkerasan jalan dengan aspal emulsi dan
ini, perjalanan darat Surabaya-Batavia yang
butas,
sebelumnya harus ditempuh dalam waktu
pemakaian
40 (empat puluh) hari bisa dicapai dalam
permasalahan dalam hal variasi kadar
waktu 7 (tujuh) hari saja.
aspalnya yang kemudian disempurnakan
tetapi
1980-an
dalam
aspal
diperkenalkan
pelaksanaan
butas
atau
terdapat
pada tahun 1990 dengan teknologi beton
mastik.
Perkembangan
konstruksi
perkerasan jalan menggunakan aspal panas
(hot mix) mulai berkembang di Indonesia
pada tahun 1975, kemudian disusul dengan
Gambar 8. Jalur kereta api (warna merah)
jenis yang lain seperti aspal beton (asphalt
Hindia-Belanda di Pulau Jawa
concrete/AC) dan lain-lain. Teknik-teknik
Pada tahun 1973 pemerintah Indonesia
membangun
jalan
tol
untuk
pertama
kalinya, yaitu jalan tol Jagorawi. Jalan tol
ini menghubungkan Jakarta - Bogor Ciawi. Jalan ini dibangun dengan biaya 350
juta perkilometer pada kurs waktu itu. Jalan
tol sepanjang lebih kurang 60 km ini
diresmikan Presiden Soeharto pada tanggal
tersebut
kebanyakan
hanya
mengembangkan jenis lapisan penutup
tempat dimana muatan/beban langsung
bersinggungan. Perkembangan dan inovasi
tersebut dilakukan demi menjaga keamanan
dan kenyamanan pengguna jalan sekaligus
diharapkan
dapat
mereduksi
pembuatan maupun perawatan.
6
biaya
Pada tahun 1990, jalan layang atau flyover
yang lazim bahkan hingga saat ini adalah
pertama juga telah berhasil dibangun oleh
seperti gambar di bawah ini.
pemerintah Indonesia. Jalan layang ini
dibangun antara Cawang – Tanjung Periok
Jakarta
dengan
menggunakan
sistem
Sostrobahu hasil temuan Ir. Tjokorda Raka
A1
A2
B1
Sukawati.
Pada awal abad ke-20 saat kendaraan
bermotor
mulai
banyak
masyarakat,
timbul
membangun
jalan
menyamankan
dimiliki
pemikiran
raya
dan
yang
aman.
untuk
lebih
Kendaraan
B2
dengan mesin yang dapat melaju lebih
C
kencang memberikan guncangan yang lebih
Keterangan:
keras dan ini sangat tidak nyaman bagi para
pengendara saat berjalan pada jalan raya
A : Lapisan Penutup/Aspalan
yang
A1 : Lapisan Penutup (Surface )
ada,
hal
ini
yang
kemudian
melahirkan metode perkerasan baru. Di
Barat, konstruksi jalan raya telah dikaji
secara mendalam dimana mereka mulai
A2 : Lapisan Pengikat (Binder )
B : Perkerasan
memperhatikan seperti:
B1 : Perkerasan Atas (Base )
1) perhitungan tebal perkerasan;
B2 : Perkerasan Bawah (SubBase)
2)
konstruksi
perkerasan dan
lapisan
C : Tanah Dasar (Sub -Grade )
penutup;
Konstruksi perkerasan berlapis-lapis seperti
3) perencanaan geometris.
ini dikenal dengan konstruksi sandwich
Teknologi ini segera menyebar ke seluruh
atau kue lapis, merupakan suatu konstruksi
dunia
penjajahan
plaat elastis yang terletak pada suatu
maupun kolonialisme yang terjadi di
landasan yang elastis pula (tanah dasar).
sebagian besar wilayah dunia, termasuk
Konstruksi seperti ini termasuk sistem
Indonesia di bawah penjajahan Belanda.
konstruksi
Bentuk konstruksi perkerasan jalan raya
onbepaald) bertingkat banyak. Perbedaan
bersamaan
dengan
7
statis
tak
tentu
(statisch
kondisi tersebut dengan konstruksi statis
Tahap ke-2 menitik beratkan kepada
tertentu misalnya pada jembatan gelagar
teori
adalah:
merupakan
a)
teoretis
(momen-momen dan gaya- gaya)
ukuran (E dan I) bagian/batang
perhitungan
yang
dilengkapi
dengan
dengan grafik atau nomogram;
Tahap ke-3 : mengembangkan rumuspercobaan
lebih
sederhana; sementara
Pada konstruksi statis
b)
yang
rumus teoretis tersebut di atas dengan
sehingga
menjadi
pendekatan
untuk keperluan praktik disertai pula
konstruksi dan pandemen tidak
tersebut,
hanya
koefisien-koefisien hasil pengalaman
dari muatan pada bagian-bagian
konstruksi
teori
meski
yang diperoleh adalah rumus-rumus
kekuatan-kekuatan
bergantung pada kekuatan dan
analisis
dilengkapi dengan pengalaman; rumus
Pada konstruksi statis tertentu
pembagian
dan
yang
intensif
di
laboratorium sehingga menghasilkan
tidak
tertentu pembagian kekuatan dari
rumus/persamaan
analitis
yang
dilengkapi
rumus
empiris
dengan
laboratorium.
muatan pada bagian konstruksi
dan pandemen tergantung pada
Demikianlah perkembangan pembangunan
kekuatan dan ukuran (E dan I) dari
jalan di Indonesia khususnya di pulau Jawa.
bagian
konstruksi
tersebut,
sehingga
perhitungan
menjadi
rumit.
Pemerintah Indonesia dewasa ini terus
berupaya
membangun
dan
mengembangkan jaringan jalan raya baru
Perkembangan Metode Perkerasan
yang bertujuan untuk membuka isolasi
Jalan Raya di Indonesia
daerah terpencil. Beberapa jalur jalan raya
Selanjutnya,
perkembangan
cara
perhitungan tebal konstruksi perkerasan di
Indonesia dapat dibagi dalam tiga tahap,
modern
sehinggarumus/perhitungan
oleh
Jalan raya Trans-Sumatera sepanjang
200 km di Sumatera- Jambi
Jalan raya Amura-Duluduo sepanjang
200 km di Sulawesi Utara
Jalan tol Cikampek di Jawa Barat
sepanjang 60 km
Jalan bebas hambatan Medan-Tanjung
yang
diperoleh adalah rumus-rumus empiris;
dibangun
Tahap ke-1 menitik beratkan kepada
pengalaman-pengalaman di lapangan,
berhasil
pemerintah Republik Indonesia :
yaitu:
yang
Merawa di Sumatera Utara
8
Jalan tol Jakarta – Merak
Jalan tol Padalarang – Cileunyi di
sekunder. Jalan-jalan primer adalah jalan
Bandung
Jalan tol Krapyak – Spondol di
dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
Semarang
Jalan tol Cipularang di Bandung –
dalam perencanaan pembangunan jalan-
yang menghubungkan Jalan-jalan sekunder
kepada lalu lintas dalam kota, sehingga
jalan
Jakarta
sekunder
harus
memperhatikan
dengan perencanaan tata ruang kota yang
Secara umum jalan dibagi menjadi 3
bersangkutan.
kriteria, yaitu:
Pada peraturan Dirjen. BIMA No. 13/1970
a. Jalan
Umum
adalah
yang
diperuntukkan bagi lalu lintas umum
b. Jalan Khusus adalah jalan selain dari
pada yang termasuk diatas.
c. Jalan Tol adalah jalan umum yang
kepada para pemakainya dikenakan
3.
klasifikasi jalan dibagi menjadi empat,
yaitu fungsi, pengelola, tekanan gandar, dan
besar volume dan sifat-sifat lalu lintas.
a. Kelas jalan menurut fungsi
- Jalan Utama
kewajiban membayar Tol.
Klasifikasi dan Fungsi Jalan
Yaitu jalan-jalan yang melayani lintas yang
Perkembangan
jalan
di
Indoensia
tinggi antara kota-kota penting. Jalan-jalan
mengalami banyak perkembangan mulai
dalam golongan ini harus direncakan untuk
dari segi teknologi jalan, teknologi moda
dapat melayani lalu lintas yang cepat dan
transportasi, serta para pengguna di dalam
berat.
baik dari segi bentuk, ukuran, maupun
jumlah. Perubahan dari jenis, bentuk,
- Jalan Sekunder
ukuran,
dan
Yaitu jalan-jalan yang melayani lalu lintas
masalah
kelancaran
jumlah
mengakibatkan
lintas,
yang cukup tinggi antara kota-kota penting
keamanan, kenyamanan, dan daya dukung
dan kota-kota yang lebih kecil, serta
dari
melayani daerah-daerah disekitarnya.
perkerasan
perhatian,
oleh
arus
jalan
lalu
harus
karena
menjadi
itu
perlu
pembatasan-pembatasan yang diatur dalam
- Jalan Penghubung
undang-undang.
Yaitu jalan-jalan untuk keperluan untuk
Menurut
PP
dilingkungan
No.
perkotaan
26
jalan-jalan
terbagi
dalam
jaringan jalan primer dan jaringan jalan
aktivitas daerah, yang juga dipakai sebagai
jalan penghubung antara jalan-jalan dari
golongan yang sam atau berlainan.
9
b. Kelas Jalan Menurut Pengelola
- Jalan Arteri
Yaitu jalan-jalan ayng terletak di luar pusat
perdagangan (out lying business district).
Kelas Jalan
Tekanan Gandar
I
7 ton
II
5 ton
III A
3.50 ton
III B
2.75 ton
IV
1.50
d. Kelas Jalan Menurut Besarnya Volume
- Jalan Kolektor
dan Sifat-Sifat Lalu Lintas
Yaitu jalan-jalan yang terletak di pusat
perdagangan (central business district)
- Jalan Kelas I
- Jalan Lokal
Jalan ini mencakup semua jalan utama,
Yaitu jalan-jalan yang terletak di daerah
perumahan.
yang tidak bermuatan. Jalan-jalan kelas ini
Yaitu jalan-jalan yang menghubungkan
ibukota
pembangunan
Dalam komposisi lalu lintasnya tidak
terdapat kendaraan lambat dan kendaraan
- Jalan Negara
antara
yang melayani lalu lintas cepat dan berat.
dan
propinsi.
Biaya
perawatannya
di
tanggung oleh pemerintah pusat.
- Jalan Kabupaten
Yaitu jalan-jalan yang menghubungkan
ibukota kabupaten atau jalan-jalan yang
menghubungkan ibukota kabupaten dengan
ibukota kecamatan, juga jalan-jalan yang
menghubungkan antar desa dalam satu
kabupaten.
c. Kelas Jalan Menurut Tekanan Gandar
mempunyai jalur yang banyak.
- Jalan Kelas II
Jalan ini mencakup semua jalan sekunder,
walau komposisi lalu lintasnya terdapat lalu
lintas lambat. Jalan kelas II ini berdasarkan
komposisi dan sifat lalu lintas
- Jalan Kelas III
Jalan ini mencakup jalan-jalan penghubung
dan merupakan konstruksi jalan berjalu
tunggal atau dua. Konstruksi permukaan
jalan yang paling tinggi adalah penebaran
dengan aspal.
4. Kesimpulan
Menurut tekanan gandar atau beban yang
diberikan kepada jalan yang dilaluinya
kelas jalan dibagi menjadi beberapa kelas,
yaitu:
Perkembangan
jalan
sudah
mulai
berkembang pada saat zaman dimana
manusia mengenal bertempat tinggal tetap,
10
untuk di Indonesia perkembangan zaman
tersebut mulai memperhatikan perhitungan
sudah
tebal perkerasan, konstruksi perkerasan dan
mulai
pada
saat
zaman-zaman
kerajaan. Secara garis besar perkembangan
lapisan penutup, perencanaan geometris.
jalan di Indonesia dibagi menjadi empat,
yaitu:
- Zaman kerajaan pada tahun 400 – 1519
Masehi. Pada zaman kerajaan tersebut
Indonesia merupakan pusat perdagangan
mancanegara sehingga mereka membuat
jalan untuk mengangkut barang-barang
dagangan dan mengangkut batu-batu besar
untuk membuat candi.
- Zaman Penjajahan Belanda dimulai pada
tahun
1605
memperbanyak
dimana
jalur
VOC
turut
jalan
untuk
menghubungkan pusat-pusat pertanian dan
perkebunan rakyat menuju ke dermaga
pelabuhan
eksport.
Pada
tahun
1808
dibawah pemerintahan India Belanda yaitu
Gubernur
Jendral
Herman
Willem
Daendels, dibangun jalan pos di pulau Jawa
dan selesai pada tahun 1811
- Zaman Pemerintahan Indonesia pada
tahun
1973
memebangun
jalan
tol
Jagorawi. Jalan tol ini menghubungkan
Jakarta - Bogor - Ciawi. Jalan tol ini
memiliki panjang lebih kurang 60 km ini
diresmikan Presiden Soeharto pada tanggal
9 Maret 1978.
- Pada awal abad ke-20 konstruksi jalan
sudah mengalami kemjuan yang cukup
pesat sehingga pada konstruksinya jalan
11