Strategi Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Debitur Small Medium Enterprise Cabang Medan Bukit Barisan Chapter III VII

BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL

Bagi sebuah Bank tidaklah cukup memberikan jasa-jasa keuangan saja, tetapi
cara dan mutu pemberian jasa-jasa itu adalah penting. Bank harus beroperasi secara
sehat, sehingga kepentingan semua pihak terjaga dan kelanjutan hidup bank terjamin.
Hal ini hanya dapat dicapai dengan kebijaksanaan dan praktek-praktek yang
pandangan jauh ke depan.
Salah satu strategi unggulan yang dianggap tepat oleh Bank CIMB Niaga
untuk memasarkan produk fasilitas pinjamannya dengan menggunakan analisis
SWOT yaitu bagaimana perusahaan melihat keunggulan dan kelemahan yang dimiliki
produk fasilitas pinjaman akibat pengaruh dari dalam perusahaan, dan bagaimana
perusahaan melihat peluang dan ancaman dari lingkungan luar yang perlu diketahui
untuk menyusun strategi lain yang lebih baik, sehingga pada gilirannya Bank CIMB
Niaga Cabang Medan Bukit Barisan dapat tetap eksis. Sehingga seluruh perubahan
yang terjadi tidak berubah menjadi rintangan atau ancaman, tetapi malah menjadi
peluang untuk mengembangkan usaha dan memperoleh keuntungan besar.
Kerangka konseptual disusun untuk memberikan gambaran atas fenomena
yang terjadi pada latar belakang masalah yang muncul sehingga apa yang diharapkan
dari penelitian ini dapat dicapai.
Berdasarkan latar belakang dan kerangka teoritis yang ada, maka konsep

penelitian yang digunakan untuk mengkaji dan membahas permasalahan yang
dihadapi adalah sebagai berikut:
1. TAHAP I

Mengevaluasi faktor internal yang dimiliki dan faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan Debitur pada small medium enterprise bank CIMB Niaga cabang Medan
Bukit Barisan
2. TAHAP II

Melakukan analisa SWOT dari hasil evaluasi faktor – faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi pertumbuhan Debitur pada small medium enterprise bank CIMB
Niaga cabang Medan Bukit Barisan

24
Universitas Sumatera Utara

3. TAHAP III

Melakukan studi pengembangan untuk membuat kebijakan perusahaan yang tepat
pada bagian small medium enterprise bank CIMB Niaga cabang Medan Bukit Barisan

untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah Debitur.

BANK CIMB NIAGA

BANK LAIN

Kondisi CIMB Niaga

Kondisi Debitur/ Calon Debitur

KebijakanPeningkatan Jumlah
Debitur Bank CIMB Niaga

Internal
- Kelemahan
- Kekuatan

Eksternal
- Peluang
- Ancaman


Analisis SWOT

Gbr 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

25
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap
sesuatu masalah dengan perlakuan tertentu seperti memeriksa, mengusut, menelaah,
dan mempelajari secara cermat dan sungguh-sungguh, dari hasil penelitian diperoleh s
jawaban untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya (Hasan: 2004).
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
yang bersifat deskriptif, dimana data yang dikumpulkan berbentuk kata – kata,
gambaran dan bukan angka – angka . Kalaupun ada angka – angka, sifatnya hanya
sebagai penunjang. Dari data – data yang dikumpulkan diharapkan dapat melakukan

pendekatan penelitian melalui studi kasus terhadap pertumbuhan jumlah Debitur di
Bank CIMB NIaga Cabang Medan Bukit Barisan.
Metode kualitatif dalam penelitian kebijakan ini dilakukan dengan menempuh
langkah – langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah sebagai focus studi penelitian kebijakan
b. Mengumpulkan data pemasaran
c. Menganalisis data
d. Merumuskan hasil studi
e. Menyusun rekomendasi untuk pembuatan kebijakan

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Bank CIMB NIaga Cabang Medan Bukit
Barisan yang terletak di Jl. Pos No. 7 Medan. Waktu penelitian selama 3 bulan
dengan jadwal kegiatan sesuai table berikut:

4.3 Data yang dibutuhkan
a. Data primer, diperoleh dari wawancara (interview) kepada nasabah yang
menjadi responden.
b. Data sekunder, diperoleh dari studi dokumentasi Bank CIMB Niaga.


26
Universitas Sumatera Utara

4.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Studi literature dari data sekunder mengenai keberadaan sarana & prasarana
yang dimiliki SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan.
b. Wawancara langsung atau kunjungan kepada Debitur SME PT. Bank CIMB
Niaga Cabang Medan Bukit Barisan.
c. Wawancara langsung kepada Branch Manager SME PT. Bank CIMB Niaga
Cabang Medan Bukit Barisan dengan alasan dianggap memiliki pengetahuan
dan wewenang mengenai data-data yang terkait dengan penelitian ini.

4.5 Responden
Responden dalam penelitian ini adalah Debitur SME PT. Bank CIMB Niaga
Cabang Medan Bukit Barisan sebanyak 30 orang, serta Branch Manager SME PT.
Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan dengan alasan dianggap memiliki
pengetahuan dan wewenang mengenai data-data yang terkait dengan penelitian ini.

4.6 Analisis Data

Analisis data dari gladikarya ini dilakukan dengan analisis SWOT dari evalusi
faktor – faktor internal & eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan Debitur SME
PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan. Sebelum data dianalisis
dilakukan pengklasifikasian serta tabulasi dari data – data yang diperoleh dari hasil
penelitian. Penarikan kesimpulan untuk dapat memberikan rekomendasi pada
pengembangan SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan didasarkan
pada penilaian kualitatif.

27
Universitas Sumatera Utara

BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Bank CIMB Niaga Tbk atau yang lebih dikenal dengan CIMB Niaga
adalah sebuah Bank yang berdiri sejak tahun 1955. Saat ini CIMB Niaga meruapakan
Bank terbesar keempat di Indonesia dilihat dari sisi asset, dan diakui prestasi dan
keunggulannya di bidang pelayanan nasabah dan pengembangan management. Saat
ini mayoritas saham Bank CIMB Niaga dimiliki oleh CIMB Group.

CIMB Niaga pertama kali didirikan pada tanggal 26 September 1955 sebagai
Bank Swasta nasional dengan nama Bank Niaga. Setelah terbentuk, membangun
nilai – nilai inti dan profesionalisme karyawan menjadi perhatian utama Bank. Pada
tahun 1969, ketika sector swasta di Indonesia dilanda krisis, Bank Niaga mampu
bertahan dan berhak memperoleh jaminan dari Bank Indonesia. Bank Niaga kemudian
merevisi rencana usahanya pada tahun 1974, dan berganti menjadi bank umum agar
dapat memenuhi kebutuhan nasabah.
Pada tahun 1976 Bank Niaga meluncurkan program kredit profesional, yaitu
pinjaman bagi para profesional seperti ahli tehnik, dokter dan sebagainya. Selanjutnya,
pada tahun 1981-1982 , Bank Niaga menjadi Bank pertama di Indonesia yang
menerapkan system perbankan jaringan (online) dan system jaringan kantor cabang.
Langkah berikut yang ditempuh Bank Niaga adalah membentuk jaringan unit usaha
penukaran valuta asing resmi di sejumlah kantor Cabang pada tahun 1985 beserta
program produk baru. Pada tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari persaingan
di pasar domestic dengan menjadi Bank pertama yang menawarkan nasabahnya layanan
perbankan melalui mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di Indonesia.
Pada juni 1989 merupakan tahun Bank Niaga melakukan penawaran saham
perdana sehingga menjadi perusahaan terbuka. Saham yang ditawarkan laris dibeli,
dan saham yang dipesan mencapai empat kali lipat dibanding jumlah saham yang
diterbitkan (20,9 juta saham)

Bank Niaga mulai menyediakan layanan bagi nasabah kelas menengah atas
pad tahun 1998, hal ini bertujuan guna memperbesar jumlah nasabah.
Pada tahun 1999, Bank Niaga menjadi Bank di bawah pengawasan Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) karena dana pemegang saham untuk
rekapitalisasi kurang dari 20%.
28
Universitas Sumatera Utara

Commerce Asset Holding Berhard (CAHB) yang sekarang dikenal luas
sebagai CIMB Group Holding Berhad, mengakuisisi saham Bank Niaga pada tahun
2002, tahun 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah ke CIMB Group sebagai
bagian dari reorganisasi internal untuk menkonsolidasikan kegiatan seluruh anak
perusahaan CIMB Group. Pada bulan mei 2008, Bank Niaga resmi berubah nama
menjadi Bank CIMB Niaga. Dalam rangka memenuhi kebijakan Single Presence
Policy (SPP)

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad

sebagai pemilik saham mayoritas Lippo Bank dan juga saham pengendali Bank Niaga
(melalui CIMB Group) melakukan penggabungan (merger) kedua Bank tersebut

secara resmi pada tanggal 1 november 2008 yang diikuti dengan pengenalan logo
kepada masyarakat luar.
Bergabungnya Lippo Bank kedalam Bank CIMB Niaga merupakan sebuah
lompatan besar di sector perbankan asia tenggara. Bank CIMB Niaga kini
menawarkan nasabahnya layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia dengan
menggabungkan kekuatan di bidang perbankan Ritel, UKM, dan korporat serta
layanan transaksi pembayaran. Penggabungan ini menjadikan Bank CIMB Niaga
menjadi Bank terbesar ke 5 dari sisi asset, pendanaan, kredit & luasnya jaringan
Cabang. Dengan komitmennya pada integritas, ketekunan untuk menempatkan
perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul, Bank CIMB Niaga
akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk menciptakan sinergi
dari penggabungan ini.

5.2 Visi, Nilai Budaya & Filosofi Perusahaan
5.2.1. Visi Perusahaan
Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking
terkemuka di Asia Tenggara yang memahami kebutuhan Nasabah, menyediakan
solusi keuangan yang tepat dan komprehensif, serta menjalin hubungan yang
berkelanjutan.
5.2.2. Nilai Perusahaan

a. Integrity is everything.
Berpegang teguh dalam kebenaran dengan menerapkan panduan prilaku berikut:
1) Berprilaku dengan standard integritas yang tinggi
2) Berbicara berdasarkan fakta secara terbuka & terus terang
3) Berani menyampaikan hal – hal yang menyimpang
29
Universitas Sumatera Utara

4) Membangun kepercayaan tanpa ada motif yang disembunyikan
5) Berani mengakui kesalahan & kekurangannya
b. Put The Custumer First
Selalu mencari cara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Nasabah, tanpa
mengorbankan citra perusahaan dengan menerapkan panduan prilaku berikut:
1) Mengetahui kebutuhan nasabah
2) Memberikan pelayanan dengan mengutamakan kualitas terbaik
3) Menindak lanjuti dan menyelesaikan masalah secara tuntas
4) Selalu berusaha memberikan ide–ide kreatif untuk memenuhi kebutuhan
nasabah
c. Passion for excellent.
Bertindak dengan menjunjung tinggi standard dan etika tertinggi profesi dengan

menerapkan panduan prilaku berikut:
1) Memimpin dengan member contoh
2) Selalu belajar dan memperbarui diri
3) Mau menerima jika sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya dan berani
untuk memperbaikinya
4) Memiliki rasa tanggung jawab

5.2.3. Filosofi Perusahaan
Cimb Niaga sebagai suatu perusahaan perbankan yang berkiblat pada CIMB Group
berpendapat bahwasanya keberhasilan perusahaan di masa lalu, kini dan yang akan
dating dilandasi oleh keyakinan CIMB Niaga dalam menyediakan layanan berkualitas
tingg, pengelolaan resiko dan sumber daya keuangan yang tepat, pemanfaatan
teknologi tepat guna, serta yang paling utama bertumpu pada dedikasi para karyawan
yang senantiasa menjunjung tinggi integritas & prestasi dalam bekerja maupun
berusaha seperti yang tertuang pada filosofi CIMB Niaga berikut:
1) Orientasi kepada nasabah
2) Etika dan moral sebagai landasan kerja
3) Manajemen dan karyawan sebagai asset utama perusahaan
4) Iklim kerja yang mendukung kinerja, kreatifitas & motivasi kerja tinggi
5) Komitmen dalam tanggung jawab sosial

30
Universitas Sumatera Utara

5.3. Target Market Kredit PT Bank CIMB Niaga
Target market merupakan identifikasi bidang usaha yang potensial (attractive)
bagi business unit, sekaligus merupakan penentuan prioritas, arah dan strategi untuk
mencapai tujuan sesuai dengan business plan. Dengan tersedianya target market,
maka arah Business Unit akan lebih jelas kesektor/industri/bidang usaha/prospektif
account mana yang akan dibiayai sehingga dapat menggunakan sumber daya internal

secara optimal dalam pelaksanaan pengembanganusahanya, sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Tujuan dilakukan analisa target market adalah :
1) Menjaga perkembangan dan pertumbuhan risk asset di business unit yang
lebih terarah dan konsisten sesuai dengan kemampuan
2) Mengendalikan dan mendorong pertumbuhan perkreditan business unit sesuai
dengan arah yang telah ditetapkan oleh manajemen dengan memperhatikan
potensi pasar yang ada
3) Menjaga keseimbangan portofolio kredit sehingga menjamin penyebaran
resiko (spreading risk)
4) Mengidentifikasikan kredit yang harus dihindari (not attractive) dan perlu
dikeluarkan dalam portfolio kredit (phase out account list)
Dalam penetapan target market, maka Business Unit perlu memperhatikan
sejumlah hal dibawah ini :
1. Arah pengembangan yang dituju Bank CIMB Niaga, seperti :
a) Memilih perusahaan-perusahaan terkemuka pada industri yang ada, skala
nasional ataupun regional.
b) Menghindari industri yang telah jenuh/menurun kecuali untuk pembiayaan
existing company yang kuat struktur financialnya.

c) Menghindari konsentrasi yang terlalu besar pada satu jenis industri tertentu.
d) Menghindari industri berisiko tinggi.
e) Menghindari political risk business.
2. Pemilihan potential / attractive list industry yang berisikan daftar industri potensial
bagi Bank CIMB Niaga yang menjadi prioritas sasaran dalam pengembangan
usahanya sebagai hasil dari analisa secara makro dan mikro serta menjadi
komitmen bersama dari seluruh jajaran Business Unit. Adapun kriteria dalam
memilih potential / attractive industry list sebagai berikut :
a) Industri mempunyai prospek yang baik.
31
Universitas Sumatera Utara

b) Potensi wilayah setempat memungkinkan berkembangnya industri tersebut.
c) Produknya mempunyai nilai tambah yang tinggi dan pasar yang jelas.
d) Konsentrasi dalam portfolio by industry masih dapat ditingkatkan.
e) Past performance industri tersebut di Bank CIMB Niaga cukup baik ( Non
Performing Loan - NPL rendah).

f) Pengalaman, pengetahuan dan personil yang ada dapat mendukung analisa
risiko, mengelola dan monitoring atas industri yang dipilih tersebut.
3. Penetapan daftar unattractive industry yang merupakan daftar industri yang
memerlukan perhatian khusus karena tingginya faktor resiko yang diidentifikasi
oleh manajemen (baik di wilayah maupun di Kantor Pusat) sehingga perlu segera
diantisipasi oleh Business Unit. Daftar ini merupakan warning system untuk
melakukan seleksi dan evaluasi kembali atas existing account pada industri yang
bersangkutan. Adapun kriteria dalam memilih unattractive industry list sebagai
berikut :
a) Industri pada tahap matured/jenuh.
b) Tingkat kompetisi sangat tinggi, terdapat kondisi oversupply yang belum
diimbangi kemapanan dan keandalan produk tersebut di pasaran ekspor.
c) Memerlukan pengetahuan dan keahlian sangat khusus yang belum dimiliki
oleh personil Bank CIMB Niaga.
d) Peraturan pemerintah tidak menunjang pengembangan industri tersebut.
e) Past performance untuk classified account terhadap industri sejenis sangat
tinggi.

5.4. Normal Credit Process
Normal Credit Process terdiri dari 5 proses utama, yaitu :

a. Origination process
b. Evaluation process
c. Approval process
d. Disbursement process
e. Maintenance process

5.4.1. Origination Process
a) Lakukan proses penentuan target market sesuai prosedur ”Penentuan Target
Market”.
32
Universitas Sumatera Utara

b) Lakukan proses inisiasi dengan melakukan kunjungan kepada debitur sesuai
prosedur ”Pembuatan Laporan Kunjungan” dan kumpulkan informasi debitur
sesuai prosedur ”Formulir Informasi Pokok - FIP”.
c) Lakukan pembuatan aplikasi kredit dengan mengacu kepada prosedur
”Pembuatan Nota Aplikasi Kredit”.
5.4.2. Evaluation Process
a) Lakukan evaluasi kredit berdasarkan data dan informasi yang diterima dari
debitur.
b) Lakukan pendalaman terkait dengan kondisi debitur dan usaha debitur serta
transaksi / fasilitas yang diusulkan.
c) Lakukan analisa kuantitatif, antara lain analisa terhadap kondisi keuangan
debitur.
d) Lakukan analisa kualitatif dengan mengacu kepada prosedur “Pelaksanaan
Credit Checking”, prosedur “Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)”,
dan prosedur ”Pemberian Kredit Untuk Debitur Institusional”.
e) Lakukan analisa agunan dengan mengacu kepada prosedur ”Penilaian dan
Pemeriksaan Agunan”.
f) Pastikan apakah calon debitur memiliki keterkaitan dengan existing debitur
Bank CIMB Niaga, apabila terdapat keterkaitan maka harus dilakukan
pengelompokkan debitur.
g) Lakukan konsolidasi (pengelompokkan / grouping debitur) dengan mengacu
kepada prosedur ”Pemberian Kredit Untuk Debitur Institusional”.
h) Lengkapi dan tuangkan hasil evaluasi kredit pada aplikasi kredit.
i) Lakukan perhitungan proyeksi keuntungan sesuai prosedur ”Analisa
Rentabilitas (Account Profitability Report – APR / Return on Risk Asset –
RoRA )”.
j) Lakukan penyusunan credit file

dengan mengacu kepada

prosedur

”Penyusunan Credit File”.
5.4.3. Approval Process
a) Lengkapi aplikasi kredit dan credit file sesuai informasi yang didapatkan dari
debitur maupun berdasarkan proses evaluasi kuantitatif, kualitatif dan agunan.

33
Universitas Sumatera Utara

b) Pastikan bahwa kredit yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan
kualitasnya dengan baik.
c) Ajukan persetujuan kredit kepada komite kredit area / group sesuai limit
kewenangannya. Pada proses ini juga dilakukan proses review proposal oleh
komite kredit area / group sebagai bagian dari mekanisme control yang baik.
d) Mintakan review kepada Credit Reviewer yang disertai dengan kelengkapan
aplikasi kredit beserta credit file.
e) Terima hasil review dari Credit Reviewer dan lengkapi persyaratan tambahan
dari Credit Reviewer.
f) Ajukan permohonan persetujuan kredit kepada komite kredit sesuai limit
kewenangannya.
g) Setelah aplikasi / proposal kredit disetujui, lakukan pembuatan offering letter .
h) Pastikan offering letter ditandatangani oleh pihak yang berwenang, yaitu
Account Officer (AO) dan Business Manager / Pejabat yang ditunjuk.

i) Sampaikan offering letter kepada nasabah.

5.4.3. Disbursement Process
a) Serahkan Nota Aplikasi Kredit (NAK), Credit Review Memorandum (CRM),
dokumen persetujuan kredit dan legal file (yang berisi dokumen – dokumen
hukum) kepada bagian Legal.
b) Terima hasil review legal, dokumen Perjanjian Kredit (PK) dan Pengikatan
Agunan dari bagian Legal.
c) Bila terdapat penyimpangan, mintakan tindak lanjut perbaikan kepada calon
debitur.
d) Serahkan aplikasi kredit yang telah mendapatkan persetujuan, credit file dan
dokumen lainnya ke bagian Credit Administration untuk di-review.
e) Terima hasil review dari bagian Credit Administration.
f) Bila terdapat dokumen / persyaratan kredit yang belum lengkap, lengkapi
dokumen / persyaratan kredit dan mintakan tindak lanjut perbaikan kepada
calon debitur.
g) Terima PK dan Pengikatan Agunan dari bagian Legal.
h) Lakukan penandatanganan PK, Pengikatan Agunan dan media penarikan
pinjaman dengan debitur.

34
Universitas Sumatera Utara

i) Serahkan credit file dan dokumen lainnya ke bagian Credit Administration
untuk proses pembukuan dan pencairan pinjaman.
j) Monitor pencairan pinjaman.

5.4.5. Maintenance Process (termasuk perpanjangan fasilitas)
a) Lakukan account maintenance dengan melakukan kunjungan secara berkala.
b) Lakukan penyesuaian kualitas kredit sesuai dengan kinerja usaha, prospek
usaha dan kemampuan membayar debitur.
c) Lakukan annual review.
d) Terima permohonan perpanjangan fasilitas pinjaman dari debitur.
e) Periksa keabsahan, kebenaran dan kelengkapan dokumen debitur.
f) Evaluasi permohonan kredit debitur.
g) Lakukan kembali proses pengajuan usulan kredit sesuai butir 5.4.1 di atas.

5.4. Struktur Organisasi Perusahaan SME PT. Bank CIMB Niaga Medan Bukit
Barisan
Struktur organisasi dan manajemen perusahaan merupakan elemen penting
yang sangat menentukan dalam menjalankan aktivitas perusahaan untuk mencapai
tujuan dasar kerjasama yang mempunyai bentuk atau susunan yang jelas dalam tiaptiap tugasnya serta untuk menegaskan hubungan antara satu sama lain.
Adapun bentuk struktur organisasi SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang
Medan Bukit Barisan adalah sesuai skema berikut:
Direktur

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Direktur SME

-------Credit Committee

Head Of SME

-------Sumatera Credit Area Head

Sumatera Area Manager

-------Sumatera Credit Review Division Head

Branch Manager

-------Reviewer Credit SME

-------Sumatera Legal & Litigation -------Credit Administrasi Sumatera

Account Officer
Asistent Account Officer

Gbr 5.1 Struktur Organisasi Perusahaan
35
Universitas Sumatera Utara

BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Kebijakan Pemberian Fasilitas Kredit
Seleksi dalam pemberian kredit adalah suatu keputusan atau kebijakan
perusahaan dalam memberikan kredit kepada Debiturnya dengan berbagai
pertimbangan yang sudah diyakini dengan jumlah dan waktu yang disepakati.Sebelum
dilakukan pemberian fasilitas kredit, pihak analys kredit SME PT. Bank CIMB Niaga
Cabang Medan Bukit Barisan terlebih dahulu melakukan identifikasi dan evaluasi
terhadap suatu potensi risiko kredit dan juga memberikan suatu mitigasi yang
disampaikan kepada unit bisnis sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan.
Aspek-aspek yang dievaluasi seperti yang telah disebut dalam Bab III, telah
mencerminkan unsur 5C yaitu Character, Capacity, Capital, Condition of Economic
dan Collateral. Potensi risiko dan mitigasi yang disampaikan oleh analys pada

umumnya berasal dari data yang tertera dalam pengusulan kredit oleh unit bisnis,
karena dalam prakteknya, analys tidak wajib melakukan kunjungan ke lokasi dan
verifikasi ke perusahaan debitur. Dalam hal ini tanggung jawab data yang
disampaikan, ada pada unit bisnis.
Potensi risiko dan mitigasi umumnya telah mengakomodir kepentingan Bank,
Hal ini dilakukan untuk menghindari hal yang dapat merugikan bagi Bank
dikemudian hari seperti kredit macet dan tidak mampu bayar yang disebabkan
beberapa hal antara lain sebagai berikut:
1. Karakter dari debitor yang notabene kurang baik dan menunjukkan tidak
kooperatif.
2. Perpecahan dari pengurus/ pemilik perusahaan yang berdampak pada pembagian
aset perusahaan, dan polemik hukum antar pengurus.
3. Dampak dari kondisi ekonomi tidak stabil, dijadikan alasan tidak mampu bayar
oleh Debitur.
4. Analisa terhadap karakter suatu bisnis, belum dilakukan secara optimal.
5. Verifikasi terhadap laporan keuangan yang diserahkan belum optimal.
6. Pemantauan terhadap aktifitas usaha belum berjalan dengan baik.

36
Universitas Sumatera Utara

7. Jaminan / collateral yang diserahkan umumnya kurang marketable, sehingga nilai
transaksi dibawah maksimum kredit, walaupun secara perhitungan ratio di intrnal
Bank telah mencukupi/ memenuhi ketentuan.
8. Penetapan skema kredit yang kurang tepat.
9. Dampak negatif terhadap regulasi ekonomi global.
Fungsi SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan sebagai
Bank Umum yang bertujuan untuk mendapatkan profit yang setinggi-tingginya, juga
sudah menerapkan prinsip 7P. Investasi yang dilaksanakan dalam bentuk penyaluran
kredit, harus dikalkulasi secara matang, agar pokok dan bunga dapat dibayar oleh
Debitur. Identifikasi penilaian terhadap karakter, kapasitas manajemen dan usaha,
serta permodalan yang dimiliki sangat penting dalam penyaluran kredit, agar kredit
yang disalurkan digunakan sesuai tujuan yang sebenarnya.
Jaminan asset sebagai garansi pengembalian kredit masih menjadi syarat
mutlak untuk mengantisipasi perubahan karakterdari debitor secara drastis yang tidak
sesuai dengan penilaian yang telah dilakukan. Penyerahan asset sebagai jaminan,
bertujuan untuk meminmalisasi kerugian bank apabila debitor tidak mau atau tidak
mampu membayar kewajibannya.

6.3. Formulasi Strategi
Formulasi strategi disusun berdasarkan analisis yang diperoleh dari penerapan
model SWOT. Berdasarkan analisis yang diperoleh dari faktor – faktor internal dan
eksternal SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan, maka
disusunlah formulasi startegi dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
a. Menentukan faktor – faktor strategis eksternal.
b. Menentukan faktor – faktor strategis internal.
c. Merumuskan alternative strategis dengan membuat matriks internal eksternal
6.3.1. Faktor Strategis Eksternal
Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data,
tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dari pra analisis. Pada tahap
ini, identifikasi faktor – faktor strategis eksternal ditinjau dari peluang dan ancaman
yang ada. Adapun faktor strategis eksternal pada SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang
Medan Bukit Barisan adalah sebagai berikut :

37
Universitas Sumatera Utara

a. PELUANG
1) Harapan atas variasi/ ragam fasilitas kredit yang ditawarkan oleh pihak Bank..
2) Pemberian plafond pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan Debitur
3) Harapan atas ruang tunggu yang memberikan kenyamanan ketika melakukan
transaksi
4) Biaya administrasi fasilitas kredit yang relatif lebih murah dibandingkan
dengan pihak SME Bank lain.

b. ANCAMAN
1) Kelengkapan data administrasi kredit yang lebih simpel dan mudah di Bank
lain
2) Waktu proses fasilitas kredit yang lebih cepat di Bank lain
3) Biaya yang lebih murah terkait transaksi kliring, RTGS, dan transfer antar
Bank di Bank lain
4) Ketersediaan jumlah ATM & mesin setor tunai yang memudahkan Debitur
dalam bertransaksi yang lebih banyak di Bank lain

Selanjutnya informasi yang diperoleh tersebut diidentifikasikan/ dianalisis dengan
menggunakan Tabel EFAS seperti yang terlihat pada table 7.1 berikut :
Tabel 6.1 Faktor Strategis Eksternal SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan
Bukit Barisan
Faktor Strategis Eksternal

Bobot

Rating

Skor

3

0,30

4

0,60

3

0,30

4

0,60

PELUANG
1. Harapan atas variasi/ ragam fasilitas kredit 0,10
yang ditawarkan oleh pihak Bank.
2. Pemberian plafond pinjaman yang sesuai 0,15
dengan kebutuhan Debitur
3. Harapan

atas

ruang

tunggu

yang 0,10

memberikan kenyamanan ketika melakukan
transaksi
4. Biaya administrasi fasilitas kredit yang 0,15
relatif lebih murah dibandingkan dengan
pihak SME Bank lain.

38
Universitas Sumatera Utara

ANCAMAN
1. Kelengkapan data administrasi kredit yang 0,15

1

0,15

1

0,15

2

0,20

1

0,10

lebih simpel dan mudah di Bank lain
2. Waktu proses fasilitas kredit yang lebih 0,15
cepat di Bank lain
3. Biaya yang lebih murah terkait transaksi 0,10
kliring, RTGS, dan transfer antar Bank di
Bank lain
4. Ketersediaan jumlah ATM & mesin setor 0,10
tunai yang memudahkan Debitur dalam
bertransaksi yang lebih banyak di Bank lain
Total

1,00

2,40

6.3.2. Faktor Strategis Internal
Penentuan faktor strategis internal adalah merupakan tahap pengklasifikasian
dan identifikasi terhadap faktor – faktor internal yang ditinjau dari strategi kekuatan
dan kelemahan pada SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan.
c. KEKUATAN
1) Pelayanan karyawan SME Bank CIMB Niaga ketika membantu bertransaksi
secara langsung
2) Hubungan relasi yang cukup erat yang dibina oleh pihak Bank CIMB Niaga
dengan pihak Debitur
3) Suku bunga fasilitas kredit yang cukup bersaing
4) Ketersediaan fasilitas pendukung internet banking yang cukup baik dan
variatif seperti CIMB Clicks, Go Mobile, Biz Chanel, & Rekening Ponsel
d. KELEMAHAN
1) Approval fasilitas kredit yang sulit
2) Pengetahuan masyarakat umum tentang fasilitas kredit SME Bank CIMB
Niaga yang rendah
3) Masih cukup minimnya jumlah Cabang pembantu yang memudahkan Debitur
dalam bertransaksi
4) Areal parkir yang tersedia di Cabang kurang nyaman & cenderung kecil serta
sempit

39
Universitas Sumatera Utara

5) Promosi fasilitas kredit Bank CIMB Niaga melalui brosur & iklan yang masih
kurang
Selanjutnya informasi yang diperoleh tersebut diidentifikasikan/ dianalisis dengan
menggunakan Tabel IFAS seperti yang terlihat pada table 6.2 berikut :
Tabel 6.2 Faktor Strategis Internal SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit
Barisan
Faktor Strategis Internal

Bobot

Rating

Skor

4

0,60

4

0,40

3

0,30

4

0,20

0,20

1

0,20

tentang 0,15

1

0,15

2

0,20

1

0,10

2

0,10

KEKUATAN
1. Pelayanan karyawan SME Bank CIMB Niaga 0,15
ketika membantu bertransaksi secara langsung
2. Hubungan relasi yang cukup erat yang dibina 0,10
oleh pihak Bank CIMB Niaga dengan pihak
Debitur
3. Suku bunga fasilitas kredit yang cukup 0,10
bersaing
4. Ketersediaan

fasilitas

pendukung

internet 0,05

banking yang cukup baik dan variatif seperti
CIMB Clicks, Go Mobile, Biz Chanel, &
Rekening Ponsel
KELEMAHAN
1.

Approval fasilitas kredit yang sulit

2.

Pengetahuan

masyarakat

umum

fasilitas kredit SME Bank CIMB Niaga yang
rendah
3.

Masih cukup minimnya jumlah Cabang 0,10
pembantu yang memudahkan Debitur dalam
bertransaksi

4.

Areal parkir yang tersedia di Cabang kurang 0,10
nyaman & cenderung kecil serta sempit

5.

Promosi fasilitas kredit Bank CIMB Niaga 0,05
melalui brosur & iklan yang masih kurang

Total

1,00

2,25

40
Universitas Sumatera Utara

Matriks internal – eksternal ini digunakan dengan memanfaatkan parameter
kekuatan internal dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model
ini adalah untuk memperoleh strategi yang paling tepat sebagai rekomendasi
implementasinya. Matrik Internal – Eksternal sebagai alternatif pemilihan strategi
yang akan digunakan pada SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan
adalah seperti yang ditunjukan pada tabel 6.3 berikut ini :
Tabel 6.3. Matriks Internal - Eksternal
Total Skor Faktor Strategi Internal
3.0

4.0

2.0

1.0

I

II

III

Pertumbuhan

Pertumbuhan

Penciutan

IV

V

VI

Stabilitas

Pertumbuhan

Penciutan

3.0

/Stabilitas
2.0

VII

VIII

IX

Pertumbuhan

Pertumbuhan

Likuidasi

1.0
Dari hasil matrik internal – eksternal yang diperoleh dari nilai total skor
pembobotan dari SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan yang
menunjukan bagaimana Instansi tersebut bereaksi terhadap faktor – faktor strategis
baik eksternal maupun internalnya maka jurusan ini berada pada daerah V
(pertumbuhan/ stabilitas).
41
Universitas Sumatera Utara

Hal ini berarti bahwa formulasi strategi yang dipilih untuk pengembangan
SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan adalah strategi konsentrasi
melalui integrasi horizontal atau stabilitas.
Bagi SME Bank CIMB Niaga hal ini dapat dilakukan dengan cara
menggerakan tenaga sales nya untuk memasuki wilayah – wilayah potensial bisnis
yang masih belum dimasuki dan melakukan pengembangan secara intensif sehingga
dapat menambah portofolio bisnis baru .

6.4. Alternatif Usulan Pengembangan
Penentuan alternatif strategi yang sesuai bagi pengembangan SME PT. Bank
CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan adalah dengan cara membuat SWOT
Matriks (Tabel 7.4). SWOT Matriks ini dibangun berdasarkan hasil analisis faktor –
faktor strategis baik eksternal maupun internal yang terdiri dari faktor peluang,
ancaman, kekuatan serta kelemahan, sebagaimana yang dilihat pada tabel – tabel
sebelumnya.
Berdasarkan SWOT Matriks ini, disusun empat strategi utama yaitu SO, WO,
ST, dan WT. masing – masing strategi ini memiliki karakteristik tersendiri yang
dalam implementasi strategi selanjutnya dilaksanakan secara bersama – sama dan
saling mendukung satu sama lain. Berdasarkan semua analisis tersebut diatas, dapat
disusun berbagai

alternatif strategi pengembangan kebijakan meningkatkan

pertumbuhan Debitur SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan
seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.

42
Universitas Sumatera Utara

Tabel 6.4. Penentuan Strategi dengan SWOT Matriks

SW

OT

PELUANG
1. Harapan atas variasi/ ragam
fasilitas kredit yang ditawarkan
oleh pihak Bank.
2. Pemberian plafond pinjaman
yang sesuai dengan kebutuhan
Debitur
3. Harapan atas Ruang tunggu
yang memberikan kenyamanan
ketika melakukan transaksi
4. Biaya administrasi fasilitas
kredit yang relatif lebih murah
dibandingkan dengan pihak
SME Bank lain.
ANCAMAN
1. Kelengkapan data administrasi
kredit yang lebih simpel dan
mudah di Bank lain
2. Waktu proses fasilitas kredit
yang lebih cepat di Bank lain
3. Biaya yang lebih murah terkait
transaksi kliring, RTGS, dan
transfer antar Bank di Bank lain
4. Ketersediaan jumlah ATM &
mesin setor tunai yang
memudahkan Debitur dalam
bertransaksi di Bank lain

KEKUATAN
1. Pelayanan karyawan SME
Bank CIMB Niaga ketika
membantu bertransaksi secara
langsung
2. Hubungan relasi yang cukup
erat yang dibina oleh pihak
Bank CIMB Niaga dengan
pihak Debitur
3. Suku bunga fasilitas kredit
yang cukup bersaing
4. Ketersediaan fasilitas pendukung
internet banking yang cukup
baik dan variatif seperti CIMB
Clicks, Go Mobile, Biz Chanel
& Rekening Ponsel
STRATEGI 'SO'
1. Perluasan jaringan bisnis dengan
memanfaatkan Debitur Existing
(S1, S2, S3, S4, O1, O2, O4)
2. Agresif dalam melakukan promosi
langsung kepada Calon Debitur
Prosfektif take over dari Bank lain
(S1, S3, S4, O1, O2, O4)
3. Pengembangan SDM
(S1, S2, O1)

KELEMAHAN
1. Approval fasilitas kredit yang sulit
2. Pengetahuan masyarakat umum
tentang fasilitas kredit SME Bank
CIMB Niaga yang rendah
3. Masih cukup minimnya jumlah
Cabang pembantu yang
memudahkan Debitur dalam
bertransaksi
4. Areal parkir yang tersedia di
Cabang kurang nyaman &
cenderung kecil serta sempit
5. Promosi fasilitas kredit Bank
CIMB Niaga melalui brosur &
iklan yang masih kurang
STRATEGI 'WO'
1. Pengembangan Sarana &
Prasarana
(W3, W4, W5, O3)
2. Perencanaan & Pengembangan
Promosi
(W2, W3, O1, O3)

STRATEGI 'ST'
STRATEGI 'WT'
1. Mempertahankan dan terus
1. Pengembangan organisasi &
berupaya memperbaiki citra Merk
manajemen
(S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3)
(W1, W2, W5, T1, T2)
2. Membangun keterampilan negosiasi 2. Pengembangan system & sumber
dan lobi dalam berbisnis
daya informasi
(S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3)

(W3, W4, W5, O3)

43
Universitas Sumatera Utara

6.4.1 Strategi ‘SO’
Strategi pengembangan kebijakan meningkatkan pertumbuhan Debitur SME PT.
Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan dengan menggunakan seluruh
kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, yaitu :
1. Perluasan jaringan bisnis melalui Debitur existing bertujuan

untuk

meningkatkan kuantitas dan kualitas hubungan kemitraan yang telah terjalin,
dengan cara :
a. Melakukan komunikasi dengan Debitur existing yang kita anggap
potensial tentang kemungkinan untuk memperoleh refferal

yang

berkualitas melalui partner bisnis maupun keluarga mereka.
b. Melakukan penjajakan dan pendekatan intensif kepada pihak Debitur
existing yang potensial tentang kemungkinan kerja sama untuk sektor
usaha Debitur yang belum dibiayai.
2. Agresif dalam melakukan promosi langsung kepada calon Debitur prospektif
yang memiliki potensi take over dari Bank lain bertujuan untuk meningkatkan
portfolio bisnis pinjaman SME PT. Bank CIMB Niaga dengan cara :
a. Memberikan penawaran plafond fasilitas pinjaman yang lebih baik dari
Bank terdahulu.
b. Memberikan penawaran bunga khusus terhadap Calon Debitur potensial
yang ingin di take over dari Bank lain dengan persetujuan pemegang limit
kredit.
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia bertujuan untuk meningkatkan kualitas,
kemampuan, dan kompetensi tenaga sales, serta pendukung administrasi kredit
lainnya dalam memberikan layanan prima kepada Debitur dan Calon Debitur
SME PT. Bank CIMB Niaga dengan cara :
a. Meningkatkan kualitas tenaga sales melalui program pelatihan, seminar
dam kerja kelompok yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan
dalam menjual produknya serta memaintain Debitur dan Calon Debitur
sehingga merasa nyaman bermitra dengan SME PT. Bank CIMB Niaga
b. Meningkatkan pengetahuan tenaga sales tentang ragam industri usaha
potensial baru & seluk beluknya, hal ini akan sangat berguna untuk
menambah kepercayaan diri tenaga sales dalam memasuki suatu industri
usaha baru.

44
Universitas Sumatera Utara

c. Menata sistem rekrutmen tenaga sales dengan mengutamakan tenaga kerja
yang telah memiliki pengalaman di bidang perbankan sebelumnya, hal ini
berguna untuk menambah portfolio cabang tentang sumber informasi
Debitur potensial yang dimiliki oleh Bank lain yang memungkinkan untuk
dilakukan take over.
d. Menata sistem rekrutmen tenaga administrasi dengan memperhatikan latar
belakang pendidikan sesuai dengan tugas yang akan dijalani, sehingga
mampu mendukung peningkatan kualitas SME PT. Bank CIMB Niaga.
6.4.2 Strategi ‘WO’
Strategi pengembangan kebijakan meningkatkan pertumbuhan Debitur SME PT.
Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan dengan menggunakan peluang untuk
memperbaiki kelemahan yang ada, yaitu :
1. Pengembangan sarana dan prasarana bertujuan untuk meningkatkan kuantitas
& kualitas sarana & prasarana yang berelevansi dengan faktor kenyamanan
sehingga terjadi peningkatan jumlah Debitur, dengan cara :
a. Melakukan riset tentang potensi bisnis suatu daerah tertentu yang
memungkinkan

memberikan

keuntungan

finansial

secara

berkesinambungan dengan dibukanya Cabang tambahan.
b. Membuat suatu sistem antar jemput dana untuk transaksi besar yang
dilakukan Debitur yang lokasinya berada jauh dari Cabang Bank CIMB
Niaga.
c. Menata penggunaan ruangan yang efisien dan efektif dalam wujud tata
ruang yang terintegrasi.
2. Perencanaan & pengembangan promosi ini bertujuan untuk memberikan daya
tarik lebih terhadap Debitur dan Calon Debitur untuk menjalin kerjasama
dengan SME PT. Bank CIMB Niaga dengan cara :
a. Melakukan kegiatan atau seminar mengenai perkembangan usaha dan
informasi bisnis dengan mengundang komunitas usaha unit tertentu.
b. Menjalin

kerjasama

dengan

institusi

lain

seperti

asuransi

dan

pengembangan dana pihak ketiga yang memungkinkan debitur merasakan
banyak benefit tambahan ketika menjalin kerjasama dengan SME PT.
Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan

45
Universitas Sumatera Utara

6.4.3 Strategi ‘ST’
Strategi pengembangan kebijakan meningkatkan pertumbuhan Debitur SME PT.
Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan dengan menggunakan seluruh
kekuatan untuk mengatasi ancaman yang ada, yaitu :
1. Mempertahankan dan terus berupaya memperbaiki citra merk bertujuan untuk
mempertahankan

&

meningkatkan

kepercayaan

masyarakat

terhadap

keberadaan SME PT. Bank CIMB Niaga sebagai salah satu Bank terbaik di
Indonesia, dengan cara :
a. Mengembangkan konsep program Corporate Social Responsibility (CSR)
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memiliki manfaat yang
mampu dirasakan secara maksimal dengan keberadaan Bank CIMB Niaga.
b. Mensponsori suatu kegiatan atau acara yang mampu memberikan dampak
positif terhadap citra SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit
Barisan
2. Membangun keterampilan negosiasi dan lobi dalam berbisnis yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan tenaga sales untuk memperoleh &
mendapatkan Debitur dan Calon Debitur potensial dari beragam jenis industri
usaha dengan cara :
a. Menciptakan Team work yang solid dari Team SME untuk melakukan
pertemuan dan kegiatan kerjasama dengan Debitur dan Calon Debitur
b. Melakukan pertemuan rutin dengan tenaga sales senior yang telah
memiliki cukup pengalaman di lapangan.
6.4.4 Strategi ‘WT’
Strategi pengembangan kebijakan meningkatkan pertumbuhan Debitur SME PT.
Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan dengan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yang ada, yaitu :
1. pengembangan organisasi & manajemen

bertujuan untuk meningkatkan

efisiensi penyelenggaraan proses fasilitas kredit , serta efisiensi pengelolaan
sumberdaya yang dimiliki, dengan cara:
a. Melakukan penataan SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit
Barisan sebagai unit organisasi yang membutuhkan berbagai sumberdaya
agar mampu berkembang dengan baik

46
Universitas Sumatera Utara

b. Meningkatkan kualitas manajeman dan operasional SME PT. Bank CIMB
Niaga Cabang Medan Bukit Barisan dengan menyusun standarisasi
kebutuhan berbagai sumberdaya.
c. Melakukan pembinaan team SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan
Bukit Barisan yang sehat dan bertanggung jawab secara melekat dan
berkelanjutan melalui kegiatan Business Learning System.
d. Mengembangkan sistem evaluasi diri dalam semua tingkat manajemen.
2. Pengembangan

sistem

dan

sumberdaya

informasi

bertujuan

untuk

menyediakan akses cepat & mudah bagi proses fasilitas kredit yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan tenaga sales dalam memenuhi
harapan Debitur & Calon Debitur, dengan cara :
a. Mengembangkan suatu system satu arah yang mampu mempercepat proses
aplikasi kredit dan pengambilan keputusan dalam menyetujui proposal
kredit Calon Debitur.

6.5 Keputusan Strategi
Strategic alternatives yang dikemukakan sebelumnya harus disusun ke dalam
daftar prioritas yang harus diimplementasikan, QSPM merupakan teknik yang secara
obyektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Sebagai keputusan
yang diambil dari strategi sebelumnya dapat dilihat dari tabel 6.5 berikut ini :

47
Universitas Sumatera Utara

TABEL 6.5 KEPUTUSAN STRATEGI

Faktor Kunci

Weight

S1
Perluasan
AS TAS

S2
Agresif
AS
TAS

S3
SDM
AS
TAS

48

Universitas Sumatera Utara

A. Peluang
1. Harapan atas ragam fasilitas
2. Pemberian plafond pinjaman sesuai
3. Harapan Ruang tunggu nyaman
4. Biaya Adm Murah

0.10
0.15
0.10
0.15

4
2
4
2

0.40
0.30
0.40
0.30

4
3
2
2

0.40
0.45
0.20
0.30

4
4
4
4

0.40
0.60
0.40
0.60

B. Ancaman
1. Kelengkapan data adm simpel
2. Waktu proses lebih cepat
3. Biaya Kliring, RTGS murah
4. Jumlah ATM banyak

0.15
0.15
0.10
0.10

3
3
3
4

0.45
0.45
0.30
0.40

4
4
2
3

0.60
0.60
0.20
0.30

3
3
3
3

0.45
0.45
0.30
0.30

C. Kekuatan
1. Pelayanan Karyawan bertransaksi baik
2. Hub. Relasi yang erat dgn Debitur
3. Suku bunga bersaing
4. Fasilitas Internet Banking yg baik

0.15
0.10
0.10
0.05

4
3
3
3

0.60
0.30
0.30
0.15

1
2
3
1

0.15
0.20
0.30
0.05

4
2
3
2

0.60
0.20
0.30
0.10

D. Kelemahan
1. Approval fasilitas kredit sulit
2. Pengetahuan masyarakat umum
3. Minim jumlah cab. Pembantu
4. Areal parkir kurang nyaman
5. Promosi fasilitas masih kurang

0.20
0.15
0.10
0.10
0.05

4
3

0.80
0.45
0.30
0.15
6.05

4
4
4
1
2

0.80
0.60
0.40
0.10
0.10
5.75

4
2

0.80
0.30
0.10
0.15
6.05

3
3

1
3

S4
Sarana
AS TAS
4
4
4

2
1
2
-

4
4
3
2

1
1
3
-

S5
Promosi
AS TAS

S6
Merk
AS TAS

S7
Negosiasi
AS TAS

S8
Organisasi
AS TAS

S9
System
AS
TAS

0.40
0.60
0.60

4
3
4
4

0.40
0.45
0.40
0.60

4
4
3
3

0.40
0.60
0.30
0.45

4
1
3
3

0.40
0.15
0.30
0.45

4
4
4
4

0.40
0.60
0.40
0.60

2
2
4
4

0.20
0.30
0.40
0.60

0.30
0.15
0.20
-

1
3
4
2

0.15
0.45
0.40
0.20

2
3
3

0.30
0.45
0.30
-

3
4
3
2

0.45
0.60
0.30
0.20

3
3
4
2

0.45
0.45
0.40
0.20

3
4
3
4

0.45
0.60
0.30
0.40

0.60
0.40
0.30
0.10

2
3
2

0.30
0.30
0.20
-

2
3
3
2

0.30
0.30
0.30
0.10

2
3
3
3

0.30
0.30
0.30
0.15

2
3
3
2

0.30
0.30
0.30
0.10

4
3
2
2

0.60
0.30
0.20
0.10

2
2
3
2
2

0.40
0.30
0.30
0.20
0.10
5.15

0.15
0.10
0.20
4.25

4
3
2
3
2

0.80
0.45
0.20
0.30
0.10
5.75

0.40
0.20
0.05
5.15

4
1

0.80
0.15
0.20
5.60

0.15
0.10
0.30
4.20

-

-

1
1
2
-

4
2
1

2
-

Dari

hasil

keputusan

strategi

berdasarkan

prioritas

yang

harus

diimplementasikan disesuaikan dengan kebutuhannya, maka dapat dirumuskan
prioritas alternatif strategi untuk peningkatan jumlah Debitur SME PT. Bank CIMB
Niaga Cabang Medan Bukit Barisan berdasarkan urutannya adalah sebagai berikut :
10. Perluasan jaringan bisnis dengan memanfaatkan Debitur existing
11. Pengembangan SDM
12. Agresif dalam melakukan promosi langsung kepada Calon Debitur prospektif
take over dari Bank lain
13. Membangun keterampilan negosiasi dan lobi dalam berbisnis
14. Pengembangan system dan sumber daya informasi
15. Pengembangan organisasi & manajemen
16. Perencanaan dan pengembangan promosi
17. Mempertahankan dan terus berupaya memperbaiki citra merk
18. Pengembangan sarana & prasarana

6.6 Implementasi Strategi Pengembangan
Proses pengelolaan strategi tidak berakhir saat diputuskan alternativ strategi,
harus ada terjemahan dari setiap strategi yang diusulkan menjadi urutan kegiatan
pelaksanaan.
Pimpinan dan seluruh anggota organisasi harus dapat diaktifkan secara
bersama



sama

sejak awal

dari kegiatan dengan cara

konsisten dan

berkesinambungan sehingga terbina team work yang solid dalam implementasi
startegi.
Dari keputusan startegi diatas hendaknya dibuat sasaran pencapaian setiap
tahun dan dibuat program kegiatan yang menunjang strategi tersebut.

49
Universitas Sumatera Utara

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap lingkungan internal & eksternal SME PT. Bank CIMB
Niaga Cabang Medan Bukit Barisan, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :

1. Faktor internal yang menjadi kekuatan utama SME PT. Bank CIMB Niaga
Cabang Medan Bukit Barisan adalah Pelayanan karyawan SME Bank CIMB
Niaga ketika membantu bertransaksi secara langsung dan faktor yang menjadi
kelemahan utama adalah Approval fasilitas kredit yang sulit.

2. Faktor eksternal yang menjadi peluang utama adalah Pemberian plafond
pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan Debitur dan Biaya administrasi
fasilitas kredit yang relatif lebih murah dibandingkan dengan pihak SME Bank
lain. Sementara faktor eksternal yang menjadi ancaman adalah Kelengkapan
data administrasi kredit yang lebih simpel dan mudah di Bank lain serta Waktu
proses fasilitas kredit yang lebih cepat di Bank lain.

3. Berdasarkan reaksi SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan
terhadap faktor – faktor strategis eksternal maupun internal maka formulasi
strategi yang dipilih adalah strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal
atau stabilitas, dimana posisi SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan
Bukit Barisan pada matriks internal eksternal berada pada posisi pertumbuhan
dan stabilitas. Bagi SME Bank CIMB Niaga hal ini dapat dilakukan dengan
cara menggerakan tenaga sales nya untuk memasuki wilayah – wilayah
potensial bisnis yang masih belum dimasuki dan melakukan pengembangan
secara intensif sehingga dapat menambah portofolio bisnis baru .

7.2 Saran
Berikut ini merupakan saran yang diberikan kepada perusahaan dalam
menghadapi persaingan yang ada, yaitu :

50
Universitas Sumatera Utara

1. Dalam upaya pengembangan SME PT. Bank CIMB Niaga Cabang Medan
Bukit Barisan disesuaikan dengan kebutuhan akan target yang telah ditetapkan
oleh pihak manajeman, maka untuk penerapan strategis disarankan agar
supaya dilaksanakan sesuai dengan prioritas 1 sd 5 yaitu Perluasan jaringan
bisnis dengan memanfaatkan Debitur existing, Pengembangan SDM, Agresif
dalam melakukan promosi langsung kepada Calon Debitur prospektif take
over dari Bank lain, Membangun keterampilan negosiasi dan lobi dalam
berbisnis, dan Pengembangan system dan sumber daya informasi.

2. Dari hasil penelitian untuk peningkatan pertumbuhan Debitur SME PT. Bank
CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan ini perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut mengenai ratio kebutuhan sarana dan prasarana terkait kebutuhan akan
pembukaan Cabang pembantu baru yang memudahkan Debitur dalam
bertransaksi.

51
Universitas Sumatera Utara