Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan) Chapter III V

BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Kabupaten Asahan
Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Asahan, Kota Kisaran, Provinsi Sumatera Utara, yang secara geografis Kabupaten
Asahan berada pada 2030’00”-3010’00" Lintang Utara, 99001-100000 Bujur Timur
dengan ketinggian 0 - 1.000 m di atas permukaan laut. Berdasarkan ketinggian
dari permukaan laut tersebut, maka Kabupaten Asahan dapat dibagi dalam 3 (tiga)
bagian yaitu:
1. Asahan Bagian Bawah, seluas 1.113,55 Km2 atau sama dengan 15,87 %
dari luas wilayah Kabupaten Asahan, dengan ketinggian 0 – 7 meter, yang
meliputi 7 (tujuh) Kecamatan yakni : Kecamatan Medang Deras, Talawi, Tanjung
Tiram, Sei Balei, Air Joman, Tanjung Balai dan Sei Kepayang.
2. Asahan Bagian Tengah, seluas 1.445,65 Km2 atau sama dengan 40,23 %
dari luas wilayah Kabupaten Asahan, dengan ketinggian 7 – 25 meter, yang
meliputi 8 (delapan) Kecamatan, yakni Kecamatan Air Batu, Lima Puluh,
Meranti, Kisaran Barat, Kisaran Timur, Pulau Rakyat, Simpang Empat dan Aek
Kuasan.
3. Asahan Bagian Atas, seluas 2.065,21 Km2 atau sama dengan 45,90 % dari
seluruh luas Kabupaten Asahan dengan ketinggian 25 - 1.121 meter, yang
meliputi 3 (tiga) Kecamatan yakni : Kecamatan Bandar Pulau, Mandoge, Air

Putih, Sei Suka dan Buntu Pane.

49

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.1 Peta Kabupaten Asahan

Sumber peta : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Asahan

50

Universitas Sumatera Utara

Tabel. 3.1
Batas Wilayah Asahan
ebelah Utara

erbatasan dengan Kabupaten Batubara
dan Selat Malaka


ebelah Timur

erbatasan

dengan

Kabupaten

Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka
ebelah Selatan

erbatasan

dengan

Kabupaten

Labuhanbatu Utara dan Toba Samosir
ebelah Barat


erbatasan dengan Kabupaten Simalungun

3.2 Sejarah BKD Kabupaten Asahan

Gambar 3.2 Lambang Asahan
Berdasarkan Keputusan DPRD-GR Tk. II Asahan No. 3/DPR-GR/1963,
tanggal 16 Februari 1963 diusulkan ibukota Kabupaten Asahan dipindahkan dari
Kotamadya Tanjung Balai ke Kota Kisaran dengan alasan supaya Kotamadya
Tanjung Balai lebih dapat mengembangkan diri dan juga letak Kota Kisaran lebih
strategis untuk wilayah Asahan. Hal ini terealisasi pada tanggal 20 Mei 1968 yang

51

Universitas Sumatera Utara

diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1980, Lembaran Negara
Tahun 1980 Nomor 28, tambahan Lembaran Negara Nomor 3166.
Dengan demikian struktur Pemerintah Kabupaten Asahan pada saat itu terdiri
dari :

a. Sekretaris Daerah Kabupaten
b. Sekretaris DPRD Kabupaten Asahan
c. 21 (duapuluhsatu) Dinas Daerah
d. 7 (tiga) Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan dan 3 ( lima ) berbentuk
Kantor
e. 25 (dua puluh) Kecamatan
f. 237 (dua ratus tiga puluh tujuh) Desa
g. 34 (tiga puluh empat) Kelurahan

Pada waktu itu Bagian Kepegawaian merupakan komponen dari
Sekretariat Daerah Tingkat II Asahan.

Bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang
didasarkan pada otonomi luas, merata dan bertanggung jawab pada Kabupaten
Asahan, maka perlu diupayakan peningkatan keamanan daerah, masyarakat
sejahtera dan berbudaya. Maka pemerintah daerah khususnya Pemerintah
Kabupaten Asahan membentuk lembaga teknis daerah untuk mendukung
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan sebagai konsekuensi penerimaan
tugas dan wewenang urusan rumah tangga daerah Kabupaten Asahan.


Oleh karenanya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor
03 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis

52

Universitas Sumatera Utara

Daerah Kabupaten Asahan telah dibentuk beberapa lembaga teknis di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Asahan, antara lain :

1. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan terdiri dari :


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)



Badan Pengawas Daerah (BAWASDA)




Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

2. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Kantor terdiri dari :


Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa



Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil



Kantor Lingkungan Hidup dan Pariwisata



Kantor Arsip dan Pengolahan Data Elektronik


Dengan demikian dasar pembentukan awal Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Asahan adalah Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 03 Tahun
2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Asahan yang tertuang dalam Lembaran Daerah Kabupaten Asahan
Nomor 03 Tahun 2001 pada tanggal 23 Februari 2001 dan sejak saat inilah Bagian
Kepegawaian Sekretariat Daerah Tingkat II Asahan terpisah dari Sekretariat
Daerah Kabupaten Asahan menjadi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Asahan.

Mengingat semakin meningkatnya volume kerja kelembagaan, dan sejalan
dengan pengakuan kewenangan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

53

Universitas Sumatera Utara

yang tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 130-67 Tahun 2002
tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota, maka dibuat Peraturan
Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama atas
Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan Nomor 03 Tahun 2001 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Asahan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5 Tahun 2003
yang tertampung pada Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 12, maka
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Asahan menjadi :

1. Lembaga Teknis Daerah berbentuk badan terdiri dari :


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)



Badan Pengawas Daerah (BAWASDA)



Badan Kepegawaian Daerah. (BKD)




Badan Pengelola Perizinan (BPP)



Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD)

2. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Kantor terdiri dari :


Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa



Kantor Lingkungan Hidup dan Pariwisata



Kantor Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat, dan Satuan

Polisi Pamong Praja



Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian.

54

Universitas Sumatera Utara

Dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah/SKPD Kabupaten Asahan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat
Daerah, jumlah Badan dan Kantor mengalami perubahan dan Kantor telah
dihapuskan menjadi Dinas, antara lain:

A. Perangkat Daerah berbentuk Badan terdiri dari :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

2. Badan Kepegawaian Daerah (BKD)


3. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)

4. Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD)

5. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BKBP)

6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

B. Perangkat Daerah berbentuk Dinas terdiri dari :

1. Dinas Pendidikan

2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

4. Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman

5. Satuan Polisi Pamong Praja

55

Universitas Sumatera Utara

6. Dinas Sosial

7. Dinas Ketenagakerjaan

8. Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberd. Perempuan,
Perlindungan Anak

9. Dinas Ketahanan Pangan

10. Dinas Lingkungan Hidup

11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

13. Dinas Pehubungan

14. Dinas Komunikasi dan Informatika

15. Dinas Koperasi dan Perdagangan

16. Dinas Penanaman Modal dan PTSP

17. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata

18. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

19. Dinas Perikanan

20. Dinas Pertanian

21. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

56

Universitas Sumatera Utara

3.3 Visi Misi BKD Kabupaten Asahan
A. Visi
Terwujudnya Aparatur yang Profesional dan Berkualitas
B. Misi


Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan aparatur



Meningkatkan pelayanan prima bagi Pegawai Negeri Sipil



Meningkatkan koordinasi untuk instansi



Meningkatkan penataan administrasi kepegawaian



Meningkatkan disiplin aparataur



Meningkatkan kesejahteraan aparatur

3.4 Tugas Pokok dan Fungsi BKD Kabupaten Asahan
A. Tugas Pokok
Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas membantu kepala daerah
melalui Sekretariat Daerah dalam melaksanakan manajemen Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan sesuai dengan
Peraturan Daerah dan berdasarkan peraturan perundang-undangan di
bidang kepegawaian yang berlaku sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan kepala daerah.
B. Fungsi Pokok
Untuk melaksanakan tugas pokok Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Asahan, maka harus mengetahui fungsi pokok Badan Kepegawaian
Daerah, yaitu:

57

Universitas Sumatera Utara

• Pelaksana penyiapan penyusunan perundang-undangan Daerah
dibidang kepegawaian sesuai norma, standar dan prosedur yang
ditetapkan (protap) pemerintah
• Pelaksana perencanaan pengembangan kepegawaian daerah
• Pelaksana

penyiapan

kebijaksanaan

teknis

pengembangan

kepegawaian Daerah
• Pelaksana penyiapan kegiatan pengangkatan, pemindahan dan
pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma,
standar, dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundangundangan
• Pelaksana penyiapan dan penetapan pensiun Pegawai Negeri Sipil
Daerah
• Pelaksana

penyiapan

dan

penetapan

gaji,

tunjangan

dan

kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma,
standar dan prosedur yang ditetapkan perundang-undangan
• Pelaksana penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi Pegawai
Negeri Sipil Daerah dengan berkoordinasi dengan instansi terkait
• Pelaksana urusan tata usaha di bidang kepegawaian
• Pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokok
dan melakukan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan kepala daerah

58

Universitas Sumatera Utara

3.5 Struktur Organisasi BKD Kabupaten Asahan
Gambar 3.3 Susunan Organisasi BKD Kabupaten Asahan

Sumber: BKD Kabupaten Asahan, dikelola oleh sub bidang dokumentasi
3.6 Uraian Tugas dan Fungsi Sekretariat, Bidang dan Kelompok Fungsional
Uraiannya tugas dan fungsi sekretariat, bidang dan kelompok fungsional dapat
dilihat dalam paparan dibawah:
1. Sekretariat
Sekretaris mempunyai tugas sebagaimana unsur pembantu untuk
melaksanakan sebahagian tugas dan fungsi Kepala Badan Kepegawaian Daerah
dalam mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan administrasi yang meliputi
pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggaan,
hubungan masyarakat, perlengkapan, kepegawaian, pengumpulan data statistik
bahan perumusan rencana dan prgoram, keuangan serta pemberian pelayanan
teknis administrasi kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah.

59

Universitas Sumatera Utara

Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai tugas :
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program dan penyelenggaraan
tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang umum yang meliputi
pembinaan, ketatausahaan ketatalaksanaan dan hukum kerumahtanggaan,
hubungan masyarakat, perlengkapan dan kepegawaian di lingkungan Badan
Kepegawaian Daerah.
c. Megkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang keuangan yang meliputi
pelaksanaan penyusunan anggaran, pembukuan keuangan baik masukan
maupun pengeluaran dan mempersiapkan laporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban keuangan.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang perencanaan yang
meliputi pengumpulan data statistik perumusan rencana dan program.
e. Menyusun Renstra Badan Kepegawaian Daerah.
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Pembagian Tugas dan Fungsi di Lingkungan Sekretariat adalah sebagai berikut :
A. Kepala Sub Bagian Umum/Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
sebahagian tugas Sekretariat yang yang berkaitan dengan urusan
ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggaan, hubungan
masyarakat, perlengkapan dan kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Umum/Kepegawaian
mempunyai tugas :
a. Melaksanakan urusan rumah tangga Badan.

60

Universitas Sumatera Utara

b. Melaksanakan urusan surat menyurat yang meliputi menerima,
membaca, meneliti, mengagendakan dan mendistribusikan surat masuk
sesuai dengan tujuan surat.
c. Mempersiapkan administrasi perjalanan dinas dan mempersiapkan
urusan rumah tangga dinas.
d. Mempersiapkan pelayanan angkutan dan perawatan kendaraan dinas
serta memelihara kebersihan kantor dan pekarangan.
e. Mempersiapkan berkas pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji,
cuti dan usul perpindahan pegawai.
f. Melaksanakan urusan administrasi Ketatausahaan.
g. Menyusun dan mempersiapkan rencana kebutuhan barang dan
perbekalan serta alat tulis kantor.
h. Pengadaan perlengkapan dan perbekalan Badan.
i. Mempersiapkan dan menyusun pelaksanaan acara-acara dinas.
j. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan.
B. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Sekretariat yang berkaitan dengan penyusunan anggaran belanja
langsung dan tidak langsung, pembukuan dan verifikasi serta penyusunan
anggaran belanja langsung dan tidak langsung.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai
tugas :
a. Melaksanakan penyusunan rencana anggaran Badan Kepegawaian
Daerah.

61

Universitas Sumatera Utara

b. Melaksanakan penyampaian dan melakukan pengolahan administrasi
keuangan.
c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran/RKA Badan Kepegawaian
Daerah.
d. Melaksanakan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran/DPA
Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan APBD yang ditetapkan.
e. Melaksanakan penyusunan laporan bulanan keuangan sesuai dengan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran/DPA.
f. Melaksanakan tugas lain yang diperintah atasan.
C. Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan sebahagian
tugas Sekretaris yang berkaitan dengan pengumpulan data statistik bahan
perumusan rencana dan program.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Program mempunyai
tugas :
a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja tahunan Badan
Kepegawaian Daerah.
b. Melaksanakan pembuatan laporan dan mengevaluasi kegiatan kerja
tahunan Badan Kepegawaian Daerah.
c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan data statistik dan analisa
perencaaan

dalam

rangka

penyusunan

program

kerja

Badan

Kepegawaian Daerah.
d. Mempersiapkan bahan penyusunan recana anggaran pemangunan.
e. Meyusun Rencana Strategis/Renstra Badan Kepegawaian Daerah.
f. Melaksanakan tugas lain yang diperintah atasan.

62

Universitas Sumatera Utara

2. Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian
A. Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian mempunyai tugas
sebagai unsur pelaksanaan sebahagian tugas dan fungsi Kepala Badan
Kepegawaian Daerah yang berkaitan dengan analisa kebutuhan pegawai,
pengadaan dan penempatan pegawai serta mutasi pegawai.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi
Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Mengkoordinasi pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan
dengan analisa kebutuhan pegawai.
b. Mengkoordinasi pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan
dengan pengadaan dan penempatan pegawai.
c. Mengkoordinasi pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan
dengan mutasi pegawai.
d. Mengkoordinasi penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia
aparatur pemerintah Kabupaten.
e. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
B. Kepala Sub Bidang Analisa Kebutuhan, Pengadaan dan Penempatan
Pegawai mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Bidang
Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian yang berkaitan dengan penyusunan
rencana kebutuhan, pengadaan, penempatan serta pengembangan pegawai.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Analisa Kebutuhan,
Pengadaan dan Penempatan Pegawai mempunyai tugas :
a. Menghimpun

dan

mempelajari

peraturan

Perundang-Undangan,

kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

63

Universitas Sumatera Utara

lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan, pengadaan dan
penempatan pegawai.
b. Menyiapkan bahan dan data, mencari, mengumpulkan, menghimpun
dan mengelola data serta informasi yang berhubungan dengan rencana
kebutuhan, pengadaan dan penempatan pegawai.
c. Menganalisa kebutuhan, menyiapkan bahan dan data dalam rangka
penyusunan formasi pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Asahan.
d. Menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis penerimaan calon pegawai
yang meliputi penyiapan dan mengeluarkan pengumuman, menerima
dan meneliti lamaran dan persyaratan administrasi serta menyiapkan
bahan-bahan dalam rangka pelaksanaan seleksi.
e. Menempatkan CPNS sesuai bidang keahliannya.
f. Menyiapkan sumpah janji PNS yang baru diangkat dari CPNS.
g. Menyiapkan proses usulan pengajuan KARPEG.
h. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan bidang pengadaandan penempatan pegawai dan menyiapkan
bahan petunjuk pemecahan masalah.
i. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.
C. Kepala Sub Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan sebahagian
tugas Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian yang berkaitan dengan
mutasi kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Mutasi mempunyai
tugas :

64

Universitas Sumatera Utara

a. Menghimpun

dan

mempelajari

peraturan

Perundang-Undangan,

kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan mutasi kepegawaian.
b. Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengelolah data serta
informasi yang berhubungan dengan bidang mutasi kepegawaian.
c. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk
teknis di bidang mutasi kepegawaian.
d. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan bidang mutasi kepegawaian dan menyiapkan bahan petunjuk
pemecahan masalah.
e. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai
dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
f. Memproses

adminsitrasi

pemberhentian,

pengangkatan

dan

memindahan PNS dalam jabatan struktural dan fungsional.
g. Melaksanakan urusan adminstrasi kepegawaian tentang pemindahan
pegawai baik tenaga teknis/administratif maupun tenaga fungsional,
baik didalam Kabupaten maupun antar Kabupaten/Provinsi.
h. Melaksanakan/memproses adaministrasi rekomendasi pengangkatan
PNS menjadi Kepala Desa.
i. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.
3. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
A. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas sebagai unsur
pelaksana sebaagian tugas Badan Kepegawaian Daerah yang berkaitan
dengan bidang pendidikan latihan prajabatan, pendidikan latihan jabatan

65

Universitas Sumatera Utara

struktural, teknis fungsional dan ujian dinas dalam rangka terciptanya
sumber daya manusia aparatur Pemerintah Kabupaten Asahan yang
profesional dan berkualitas tinggi.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan
mempunyai tugas :
a. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan
dengan pendidikan/pelatihan prajabatan.
b. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan
dengan pendidikan/pelatihan jabatan struktural.
c. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan
dengan pendidikan/pelatihan teknis fungsional.
d. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan
dengan penyelenggaraan ujian dinas.
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintah oleh atasan.
B. Kepala Sub Bidang Diklat Prajabatan dan Struktural mempunyai tugas
melaksanakan sebahagian tugas Bidang Pendidikan dan Pelatihan yang
berkaitan dengan diklat prajabatan dan diklat jabatan struktural.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Diklat Praabatan dan Struktural
mempunyai tugas :
a. Menghimpun

dan

mempelajari

peraturan

Perundang-Undangan,

kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan
lainnya yang berhubungan dengan Diklat Prajabatan dan Struktural.
b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk
teknis di bidang Diklat Prajabatan dan Struktural.

66

Universitas Sumatera Utara

c. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan bidang Diklat Prajabatan dan Struktural dan menyiapkan bahan
petunjuk pemecahan masalah.
d. Menyiapkan bahan dalam rangka rencana penyusunan pegawai yang
akan mengikuti Diklat Prajabatan dan Struktural di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Asahan.
e. Menginventarisasikan bahan penyusunan laporan pegawai yang telah
mengikuti Diklat Prajabatan dan Struktural.
f. Menyiapkan konsep keputusan dan intruksi tentang penerimaan calon
siswa yang akan mengikuti Diklat Prajabatan dan Struktural.
g. Menyusun kebuthan Diklat Struktural sesuai dengan tingkat pendidikan
PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan.
h. Menyiapkan konsep pengajuan bantuan PNS yang akan mengikuti
pendidikan Prajabatan dan Struktural serta pendidikan lainnya.
i. Melaksanakan tugas lain yang di perintah oleh atasan.
C. Kepala Sub Bidang Diklat Teknis Fungsional dan Ujian Dinas mempunyai
tugas melaksanakan sebahagian tugas Bidang Pendidikan dan Pelatihan
yang berkaitan dengan pendidikandan pelatihan teknis fungsional dan
pelaksanaan ujian dinas.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Diklat Teknis
Fungsional dan Ujian Dinas mempunyai tugas :
a. Menghimpun

dan

mempelajari

peraturan

Perundang-Undangan,

kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

67

Universitas Sumatera Utara

lainnya yang berhubungan dengan Diklat Teknis Fungsional dan
Pelaksanaan Ujian Dinas.
b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk
teknis di bidang Diklat Teknis Fungsional dan Pelaksanaan Ujian
Dinas.
c. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan
dengan bidang Diklat Teknis Fungsional dan menyiapkan bahan
petunjuk pemecahan masalah.
d. Menyiapkan bahandalam rangka rencana penyusunan dan pengusulan
pegawai yang akan megikuti ujian dinas untuk kenaikan pangkat dan
diklat teknis fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan.
e. Menyiapkan konsep keputusan dan instruksi tentang penerimaan calon
siswi yang akan mengikuti diklat teknis fungsional dan ujian dinas.
f. Menyiapkan bahan dan rangka penyusunan laporan bagi pegawai yang
telah megikuti diklat teknis fungsional dan ujian dinas.
g. Menyiapkan konsep pengajuan bantuan bagi PNS yang akan mengikuti
pendidikan teknis fungsional dan ujian dinas.
h. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.
4. Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan
A. Kepala Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan mempunyai tugas sebagai
unsur pelaksanaan sebahagian tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah
dalam

mengkoordinasikan

dan

mempersiapkan

data, dokumentasi

pegawai, kepangkatan tenaga fungsional dan kepangkatan tenaga
administrasi.

68

Universitas Sumatera Utara

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Dokumentasi dan
Kepangkatan mempunyai tugas :
a. Mengkoordinasikan penyiapan, pengumpulan data dan dokumentasi
kepegawaian.
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai
dalam bidang kepangkatan yang berkaitan dengan tenaga fungsional.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai
dalam bidang kepangkatan tenaga administrasi.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai
dalam bidang Pencantuman Gelar Kesarjanaan.
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai
dalam bidang Peninjauan Masa Kerja dan Kenaikan Gaji Berkala.
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintah oleh atasan.
B. Kepala Sub Bidang Dokumentasi mempunyai tugas melaksankan
sebahagian

tugas

Bidang

Dokumentasi

dan

Kepangkatan

yang

berhubungan dengan pengumpulan data dan dokumentasi kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Dokumentasi
mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan, menghimpun dan mengelolah data serta informasi
yang berhubungan dengan kepegawaian.
b. Menyusun daftar urut Kepangkatan PNS.
c. Menyiapkan

bahan

dalam

rangka

menetapkan

kebijaksanaan

pengelolaan data kepegawaian serta memelihara DP-3 PNS.
d. Melakukan penyimpanan, pemeliharaan dan dokumentasi pegawai.

69

Universitas Sumatera Utara

e. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.
C. Kepala Sub Bidang Kepangkatan Tenaga Administrasi dan Tenaga
Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Bidang
Dokumentasi dan Kepangkatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
penyusunan administrasi pegawai dalam bidang kepangkatan tenaga
administrasi dan tenaga fungsional.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang KepangkatanTenaga
Adminstrasi dan Tenaga Fungsional mempunyai tugas :
a. Melakukan urusan administrasi kepegawaian tentang kenaikan pangkat
yang berhubungan dengan bidang tenaga administrasi dan tenaga
fungsional.
b. Melakukan urusan administrasi kepegawaian tentang kenaikan gaji
berkala.
c. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait sesuai dengan bidang
tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
d. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.
5. Bidang Pemberhentian dan Pensiun
A. Kepala Bidang Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas sebagai
unsur pelaksana sebahagian tugas Badan Kepegawaian Daerah yang
berkaitan pembinaan disiplin, kesejahteraan pegawai dan pemberhentian
pegawai.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pemberhentian dan Pensiun
mempunyai tugas :

70

Universitas Sumatera Utara

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan disiplin
pegawai.
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pelaksanaan pemberhentian
pegawai.
c. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pelaksanaan kesejahteraan
pegawai.
d. Mengkoordinasikan tugaslain yang diperintahkan oleh atasan.
B. Kepala Sub Bidang Pembinaan Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai
mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Kepala Bidang
Pemberhentian dan Pensiun yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan
pembinaan disiplin dan kesejahteraan pegawaidan.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Pembinaan Disiplin
dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pembinaan kedudukan hukum pegawai, peningkatan kesejahteraan,
kesehatan, kebutuhan materil dan finansial pegawai.
b. Menyiapkan bahan dalam rangka penyelesaian masalah kepegawaian
yang berhubungan dengan pelanggaran peraturan kepegawaian dan
masalah kedudukan hukum pegawai.
c. Menyiapkan bahan telahan dan konsep keputusan dalam rangka
penyelesaian batas pelanggaran peraturan kepegawaian.
d. Menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan mental pegawai.
e. Melakukan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan, kesehatan,
kebutuhan materil dan finansial pegawai.

71

Universitas Sumatera Utara

f. Melaksanakan pemberian tunjangan cacat, dana perawatan, uang duka
dan uang tunggu.
g. Pemberian tanda jasa dan cuti pegawai.
h. Memproses usul perceraian dan usul beristri lebih dari seorang bagi
PNS.
i. Memproses usul Karis, Karsu dan Taspen.
j. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.
C. Kepala Sub Bidang Pemberhentian Pegawai mempunyai melaksanakan
tugas sebahagian tugas Bidang Pemberhentian dan Pensiun yang berkaitan
dengan pemberhentian pegawai.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Pemberhentian
Pegawai mempunyai tugas :
a. Melakukan penyelesaian administrasi pemberhentian dan pensiun
pegawai.
b. Meneliti bahan-bahan kelengkapan usul mutasi pemberhentian PNS
dengan hak pensiun.
c. Meneliti kelengkapan persyaratan pensiun janda/duda.
d. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

72

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu deskriptif kualitatif
dengan menggunakan metode observasi terstruktur maupun tidak terstruktur serta
wawancara secara terbuka dan mendalam kepada pihak yang berhubungan dengan
judul penelitian ini peneliti sebagai instrumen utamanya. Metode kualitatif adalah
metode yang lazim digunakan dalam penelitian ilmu sosial.
Data yang diperoleh tersebut berbentuk kata-kata dan dianalisis dalam
terminologi respon-renspon individual, kesimpulan deskriptif atau bisa keduanya.
Tujuan analisis adalah untuk mengorganisasikan data ke dalam makna,
interpretasi individual atau kerangka kerja yang menjelaskan fenomena-fenomena
yang

dikaji.

Kesimpulan

yang

dirumuskan

tidak

dimaksudkan

untuk

menggeneralisasikannya ke dalam populasi yang lebih besar.
Penelitian ini dilakukan untuk membangun pengetahuan melalui
pemahanan dan penemuan. Pada konteks ini, statement-statement relasional
digunakan dalan kerangka pengembangan teori.
Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data, maka telah
dikumpulkan sejumlah data, baik data primer yang diperoleh dari hasil wawancara
oleh beberapa informan dan data sekunder yang diperoleh dari hasil observasi
serta dokumen-dokumen di kantor Badan Kepegawaian Daerah dan tinjauan
sumber pustaka lainnya. Data-data yang dikumpulkan tersebut merupakan data
yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai
Negeri Sipil Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan.

73

Universitas Sumatera Utara

4.1 Penyajian Data
Penyajian data terdiri dari hasil wawancara yag mendalam kepada
informan, nama pegawai negeri spil yang ada di BKD, jenis pelayanan apa saja
yang ada di BKD sesuai denga bidang, peranan BKD dalam proses pelaksanaan
rekrutmen PNS Kabupaten Asahan, proses formasi dan beserta proses pengadaan
pegawai negeri sipil.
4.2 Hasil Wawancara
Adapun variabel dan indikator yang digunakan sebagai acuan untuk
melakukan wawancara kepada infoman yang sudah ditentukan agar mampu
mendapatkan informasi terkait dalam pelaksanaan rekrutmen Pegawai Negeri
Sipil dikantor Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan teori yang digunakan
oleh peneliti dalam penyelesaian penelitiannya, antara lain yaitu :
4.2.1 Komunikasi
Pada dasarnya suatu kebijakan diformulasikan dengan maksud untuk
mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kebijakan tersebut dirumuskan secara rinci
dan disusun secara jelas sesuai dengan kepentingannya. Kejelasan isi kebijakan
berarti isi dan tujuan dari suatu kebijakan mudah dipahami implementor dan dapat
diterjemahkan pada pengimplementasiannya. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan komunikasi yang baik antar stakeholder.
Komunikasi merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi, baik
dari atas kebawah maupun sebaliknya. Komunikasi dilakukan untuk menghindar
distorsi implementasi. Sementara itu koordinasi menyangkut persoalan bagaimana

74

Universitas Sumatera Utara

praktik pelaksanaan kekuasaan. Koordinasi berarti adanya kerja sama yang saling
terkait dan saling mendukung antar pelaksana kebijakan dalam guna pencapaian
tujuan implementasi kebijakan.
Maka diungkapkan oleh bapak Ahmad Syaiful yang memangku jabatan
kepala pengadaan dan pemberhentian pegawai di badan kepegawaian daerah
bahwa proses pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dikantor badan
kepegawaian daerah kabupaten Asahan dilakukan berdasarkan dengan
kebutuhan dan permintaan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah daerah. Prosesnya adalah SKPD memberikan surat
pengusulan

formasi

yang

dibutuhkan

kepada

BKD. Selanjutnya

BKD

mengusulkan formasi hasil gabungan usulan SKPD ke KEMENTRIAN-PAN RB
ditembuskan ke Badan Kepegawaian Negara untuk mendapat persetujuan kuota
formasi PNS. Jika sudah ada kuota yang diusulkan, lalu kuota tersebut harus
didapat berdasarkan ketersediaan anggaran maka dibuka lowongan penerimaan
PNS sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan KEMENPAN-RB. Implementor
yang terkait dalam proses pelaksanaan rekrutemen PNS dikabupaten Asahan
yakni pihak Badan Kepegawaian Daerah yang menjalin kerjasama dengan Dinas
Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
Sosialisasi pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dilakukan setiap
kali waktu untuk pelaksanaan rekrutmen sudah dekat waktunya, sasaran
pensosialisasian proses kegiatan tersebut adalah dikantor kecamatan dan desa
masing-masing dari kabupaten yang dilakukan bersama dengan pemerintah
daerah dan BKD. Secara lebih lanjut ibu Dewi dari kasubbid pengadaan dan
pemberhentian pegawai menyatakan bahwa sosialisasi bersama kecamatan dan

75

Universitas Sumatera Utara

desa menjadi fokus, hal ini disebabkan oleh target pembukaan kesempatan bagi
tenaga honorer yang ada di kecamatan maupun desa untuk menjadi CPNS
ataupun PNS. Menurut informan juga bahwa masalah terbesar dalam
pelaksanaan rekrutmen PNS ini adalah kuota formasi pengadaan PNS yang
diminta oleh usulan SKPD tidak sesuai dengan yang diberikan KEMEN-PAN RB.
4.2.2 Sumber Daya
Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari
kemampuan

memanfaatkan

sumber daya yang

tersedia.

Sumber daya

menunjukkan setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai,
baik sumber daya manusia, fasilitas, dan finansial. Ketersediaan sumber daya
mempengaruhi efektifitas implementasi suatu program kebijakan tertutama dalam
Proses Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan.
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah kecukupan baik kualitas maupun
kuantitas implementor yang dapat melengkapi seluruh kelompok
sasaran.
Menurut

informan

secara

keseluruhan

SDM

siap

dalam

melaksanakan proses pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil
dikantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan karena
adanya jalinan kerjasama dengan dinas kesehatan dan pendidikan
yang berkaitan dalam proses pelaksanaan.
2. Fasilitas

76

Universitas Sumatera Utara

Menurut

informan,

fasilitas

yang

terdapat

pada

Badan

Kepegawaian Daerah serta Dinas Kesehatan dan Pendidikan sudah
cukup memadai untuk mendukung pelaksanaan rekrutmen Pegawai
Negeri Sipil. Memiliki gedung perkantoran yang permanen, ruang
kantor setiap bidang atau satuan kerja sudah terpenuhi dengan
dilengkapi meja, kursi, AC, Komputer dan papan informasi.
3. Penyediaan Finansial
Sumber daya finansial adalah kecukupan modal investasi atas
sebuah program atau kebijakan. Dengan adanya sumber daya finansial
juga akan mendukung segala fasilitas yang dibutuhkan untuk
kelancaran terlaksananya kebijakan atau program.
Menurut Informan secara keseluruhan, dana yang digunakan
dalam proses pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dikantor
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan berasal dari dana
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Asahan.
Keberhasilan pelaksanaan rekrutmen sangat dipengaruhi oleh potensi
pembiayaan. Potensi pembiayaan dalam proses rekrutmen sudah
ditentukan di dalam APBD. Bahkan dalam hal penggajian juga sudah
ditentukan dalan APBD itu sendiri. Anggaran yang dikategorikan
cukup apabila proses perencanaan dan proses implementasinya
berjalan lancar.(hasil wawancara dengan Kabid Pengadaan dan
Pemberhentian Kepegawaian)

77

Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Disposisi
Disposisi implementor adalah kecenderungan sikap maupun pemahaman
yang dimiliki oleh implementor yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan dari
implementasi kebijakan.
Menurut informan, sikap dan komitmen implementator terhadap
pelaksanaan

rekrutmen

pegawai

negeri

sipil

dapat

memberikan

dan

menempatkan pekerjaan kepada pegawai sesuai dengan kualifikasi pendidikan
dan kompetensi yang dimiliki oleh pelamar. Mereka juga menambahkan bahwa
dalam proses plaksanaan rekrutmen PNS yang dilakukan dikantor BKD
Kabupaten Asahan sudah sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah
ditetapkan. Permsalahannya yang terjadi dilapangan hanya kuota formasi
pengadaan PNS yang diminta tidak sesuai dengan yang diberikan.
4.2.4 Struktur Organisasi
Struktur birokrasi, menunjuk bahwa struktur birokrasi menjadi penting
dalam implementasi kebijakan. Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal
penting pertama adalah mekanisme dan struktur organisasi pelaksana sendiri.
Mekanisme implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui standard
operating procedurs (SOP) yang dicantumkan dalam guideline program atau
kebijakan.
Menurut informan, pembagian tugas dalam melaksanakan kebijakan
sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dan sudah
dijelaskan dalam job description. Adapun peran petugas lain yang menentukan
dalam pengelolaan rekrutmen PNS selain peran Pemerintah Daerah antara lain

78

Universitas Sumatera Utara

adalah fungsi Legislatif yakni untuk menentukan anggaran, Pemerintah Pusat
melalui

KEMEN-PAN

RB

menentukan

formasi,

Pusat

melalui

Badan

Kepegawaian Negara menentukan Standard Operating Prosedures atau SOP.
4.3 Proses Formasi
Menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 yang dimaksud formasi
adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai Negeri Sipil yang diperlukan oleh
suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok untuk
jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab
dalam bidang penerbitan penyempurnaan Aparatur Negara.
Sebelum rekrutmen dilakukan, ada tahap penyusunan formasi yang
dasarnya adalah pemetaan jabatan. Pemetaan jabatan ini bicara dua sisi, yaitu
berapa personel, tugas-tugasnya apa. Kalau di suatu unit itu tidak ada kegiatan,
maka dalam penyusunan formasi ada pemetaan jabatan, namun pedoman tentang
itu sendiri dari pemerintah pusat menurut informasi beberapa responden dikatakan
tidak ada. Pelaksanaan formasi selama ini didasarkan dari kegiatan dari unit yang
ada, contohnya unit diklat. Apabila kebijaksanaan diklat tahun depan berkurang
maka dalam jumlah personelnya dapat di-pindahkan ke tempat lain dan tidak
memerlukan formasi lagi. Sementara bagi unit sesuai visi misinya pada tahuntahun mendatang mengalami kenaikan intensitas kegiatannya, maka dapat
menerima limpahan dari unit lain dan kalau tidak memadai baru melakukan
rekrutmen.
Dalam pengusulan formasi pegawai baru dalam prosesnya adalah usulan
dari instansi melalui analisis kebutuhan internal pada instansi Pemerintah Pusat

79

Universitas Sumatera Utara

maupun Pemerintah Daerah diajukan kepada BKN untuk disetujui. Namun
sekarang wewenang persetujuan itu tidak hanya terletak pada BKN saja, namun
juga harus mendapat persetujuan Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara (Menpan). Kecenderungan sekarang yang terjadi biasanya usulan yang
diajukan ke BKN tidak hanya kendala persetujuan, namun setelah melalui proses
Menpan prosesnya lebih ketat dan biasanya yang disetujui adalah berdasarkan
kuota yang ada, tidak berdasarkan kebutuhan yang mengusulkan.
Berdasarkan

hasil

wawancara

dengan

Kabid

Pengadaan

dan

Pemberhentian Kepegawaian, yang menyatakan bahwa :
“Dalam proses formasi, pengusulan formasi yang kosong diajukan kepada
Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan juga harus mendapat persetujuan dari
Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Apakah
usulan yang diajukan seluruhnya diberikan atau tidak tergantung keputusan BKN
dan Menpan. Hasil dari pengusulan ini bisa mencapai 3 sampai 5 bulan.
Beliau juga menyatakan : “Untuk penyusunan formasi, di awal sudah ditentukan
unit organisasi yang ditunjuk sebagai tempat pegawai bertugas”
Dari penyajian di atas, maka sudah dapat digambarkan apa yang menjadi
gambaran proses formasi yang dilakukan BKD Kabupaten Asahan. Dan secara
keseluruhan setelah melakukan wawancara dan memperoleh data dokumentasi
sudah dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaann proses formasi sudah dilakukan
sesuai dengan aturannya dan berjalan secara efektif.

80

Universitas Sumatera Utara

4.4 Peranan BKD dalam Pelaksanaan Rekrutmen PNS Kabupaten Asahan
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan mengemban tugas
membantu pemerintahan daerah selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah
dalam melaksanakan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan
pegawai dalam pemerintahan daerah Kabupaten Asahan.
Berikut adalah hasil wawancara dengan Kabid Mutasi, Kepangkatan dan
Informasi Kepegawaian mengenai peranan BKD Kabupaten Asahan dalam
pelaksanaan rekrutmen PNS.
“Adapun peranan BKD Kabupaten Asahan dalam pelaksanaan rekrutmen PNS
adalah:
1. Sebagai pengusul formasi yang diajukan kepada Badan Kepegawaian
Negara (BKN) dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
(Menpan).
2. Mengumumkan kepada masyarakat tentang adanya penerimaan calon
Pegawai Negeri sipil.
3. Sebagai panitia penerima pendaftaran dalam penerimaan pegawai.
4. Sebagai panitia pengawas dalam pelaksanaan ujian.
5. Sebagai panitia yang memberikan pengumuman kelulusan bagi peserta yang
dinyatakan lulus.
6. Pengusulan Nomor Induk Pegawai (NIP).
7. Penetapan Surat Keterangan (SK) CPNS.
Dalam melaksanakan tugas dan peran tersebut pasti ada beberapa
hambatan yang terjadi sehingga menghambat proses pelaksanaan rekrutmen PNS ,
baik faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar. Berikut adalah pernyataan

81

Universitas Sumatera Utara

dari hasil wawancara mengenai hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan
rekrutmen PNS.
“Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan rekrutmen PNS dapat
berasal dalam lingkungan BKD Kabupaten Asahan maupun dari pelamar .
Adapun faktor yang berasal dari BKD sebagai panitia adalah faktor anggaran
yang kurang, contohnya uang lembur untuk panitia pelaksana. Sedangkan faktor
yang berasal dari luar yaitu dari para pelamar adalah:
1. Untuk jurusan pendidikan yang diterima, misalnya untuk kualifikasi
pendidikan informatika, yang diterima teknik informatika komputer tetapi ada
pelamar dengan kualifikasi pendidikan informatika komputer menganggap
sama dengan teknik informatika komputer.
2. Batas usia pelamar sudah melebihi yang ditentukan tetapi jika tempat
pelamar bekerja yang berbadan hukum tidak dapat melengkapi persyaratan
yang ditentukan, misalnya guru swasta, persyaratan dilengkapi surat tugas
dan dicantumkan daftar gaji, pengalaman kerja dan SK I.
(hasil wawancara dengan salah seorang pegawai BKD bapak MHD. REZA
PAHLEVI yang terlibat dalam pelaksanaan rekrutmen PNS).
4.5 Data Sekunder
Selain hasil wawancara kepada para informan, peneliti juga memperoleh
data-data sekunder seperti daftar pegawai negeri sipil dikantor BKD dengan
bidangnya masing-masing, jenis pelayanan yang terdapat di BKD sesuai bidang
yang ada.

82

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1 Daftar Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Asahan
N

PANGKAT/ GOL.
NAMA

o

NIP

JABATAN

RUANG
PEMBINA
KEPALA BADAN

1

ZAINAL ABIDIN, SH

UTAMA MUDA

19571010 198503 1 031
KEPEGAWAIAN DAERAH

(IV/c)
PEMBINA TK. I
2

DARWIN, SH

19610905 198203 1 006

SEKRETARIS

19840612 201001 2 001

KASUBBAG KEUANGAN

19820924 200604 2 004

STAF

19840605 200604 2 008

STAF

19840701 201001 2 035

STAF

(IV/b)
PENATA MUDA
3

DINA ARIANI, SH
(III/a)
PENATA MUDA

4

LELA SRIYANI, SE
(III/a)
NURUL ISLAMY

PENATA MUDA

PANJAITAN, SP

(III/a)

5

PENGATUR TK. I
6

LILI FITRIYANI A.Md
(II/d)

KASUBBAG
7

SITI WARDHANI, SE

PENATA (III/c)

19710428 199803 2 002

PERENCANAAN, EVALUASI
DAN PELAPORAN

DANNIE IRAWAN,

PENGATUR TK. I

A.Md

(II/d)

IMRAN MANURUNG,

PENATA TK. I

19870206 200903 1 001

8

STAF

KASUBBAG UMUM DAN
19690517 199103 1 012

9

KEPEGAWAIN

S.Sos

(III/d)

Drs. DARMAWAN,

PEMBINA TK. I

M.Pd

(IV/b)

NURLELY SYABRIANI,

PENATA MUDA

S.Kom

TK. I (III/b)

10

11

19620707 199103 1 007

STAF

19790812 200901 2 003

STAF

19651003 200604 1 001

STAF

GUNTUR BUTARPENGATUR (II/c)

12
BUTAR

83

Universitas Sumatera Utara

PENGATUR
13

19821125 200901 1 002

SAFRIZAL

STAF

MUDA TK. I (II/b)
KEPALA BIDANG
AHMAD SYAIFUL P,
PENATA (III/c)

14

19850717 200312 1 001

PENGADAAN DAN

SAP, M.M
PEMBERHENTIAN
KASUBBID PEMBINAAN
15

DAN KESEJAHTERAAN
PEGAWAI
PEMBINA

16

SUMIRAN, SH

UTAMA MUDA

19631105 198602 1 004

STAF

1982126 200604 2 006

STAF

19790323 200604 1 007

STAF

19881001 201101 1 011

STAF

(IV/c)
17

BEBI PUSPITA RIA, SE

18

RISDIANTO, ST

PENATA (III/c)
PENATA MUDA
TK. I (III/b)

TRISNO SETIAWAN,

PENATA MUDA

SH

(III/a)

DEWI RAMADHANI

PENATA MUDA

NST, S.Si, MAP

TK. I (III/b)

19

KASUBBID PENGADAAN
19810624 200604 2 006

20

DAN PEMBERHENTIAN
PEGAWAI

PEMBINA
21

Drs. HASBI, M.Si

UTAMA MUDA

19591113 199003 1 002

STAF

19730315 200901 2 002

STAF

19730315 200901 2 002

STAF

(IV/c)
RAHMAD SYAHRONI,

PENATA MUDA

S.Sos

TK. I (III/a)

22

PENATA MUDA
23

ASMARELI, SE
(III/a)

KABID PENDIDIKAN DAN
24

ASNAWATI, AP, Msi

PEMBINA (IV/a)

19770714 199603 2 001
PELATIHAN PEGAWAI
KASUBBID DIKLAT

25
PERJENJANGAN
SUTIONO, SH, S.Sos,
PEMBINA (IV/a)

26

19700101 199402 1 003

STAF

M.Si

84

Universitas Sumatera Utara

PEMBINA TK. I
27

AMIN, SH

19651212 199308 1 001

STAF

19780511 200502 2 002

STAF

19660421 200604 1 004

STAF

19840213 201001 1 004

STAF

(IV/b)
VERA NINGSIH

PENATA MUDA

SIAHAAN, S.Si

TK. I (III/b)

28

PENATA MUDA
29

MISPARUDDIN, SE
(III/a)
TEGUH

PENGATUR TK. I

MEULIANTORO, A.Md

(II/d)

30

KASUBBID DIKLAT

PENATA MUDA
31

19740129 199503 2 001

NURLIYAH

TEKNIS/FUNGSIONAL

TK. I (III/b)
PENATA TK. I
32

ABD HARIS USMAN

19610701 198602 1 001

STAF

19740801 199402 1 003

STAF

19840411 201101 2 015

STAF

(III/d)
AGUSTIANTO

PEMBINA TK. I

SITINJAK, AP

(IV/b)

33

PENATA MUDA
34

NUR ASIYAH, SE
(III/a)
RAHMANTO, S.Sos,

Plt. KEPALA BIDANG

PENATA TK. I
19741211 199503 1 001

35
M.Si

PENGEMBANGAN KARIR

(III/d)

KASUBBID BIDANG

HERU AZWIN, S.E,
PENATA (III/c)

36

19851111 200502 1 001
JABATAN STRUKTURAL

MAP
PEMBINA
Ir. H. SYARIFUDDIN
UTAMA MUDA

37

196001109 1985503 1 004

STAF

19610626 198903 1 004

STAF

19600525 199303 1 004

STAF

19930105 201507 1 001

STAF

NASUTION, MM
(IV/c)
PEMBINA TK. I
38

TASWIR, ST
(IV/b)
PEMBINA

39

Ir. MANGARA

UTAMA MUDA
(IV/c)

HADI PRASETYA,

PENATA MUDA

S.STP

(III/a)

DHARMA. AGUNG

PENATA MUDA

40

KASUBBID JABATAN
19771023 200502 1 001

41
CHAIRAT, SP

FUNGSIONAL

TK. I (III/b)

85

Universitas Sumatera Utara

PEMBINA
dr. ROBINSON
UTAMA MUDA

42

19631023 199003 1 003

STAF

19611226 199003 1 003

STAF

19680625 199412 1 001

STAF

19870218 201101 1 005

STAF

SITUMORANG, MM
(IV/c)
PEMBINA
ERWIS EDI PAUJA, SH,
UTAMA MUDA

43
MAP

(IV/c)
PEMBINA
44

Drs. WITOYO, MM

UTAMA MUDA
(IV/c)

INDRA LESMANA,

PENGATUR TK. I

A.Md

(II/d)

45

KABIB MUTASI,
MHD. REZA PAHLEVI,
PENATA (III/c)

46

19830607 200502 1 004

KEPANGKATAN DAN

SAP, M.Si
INFORMASI PGWAI
KASUBBID INFORMASI
47

SYAMSUAR RW, S.E

PENATA (III/c)

19750309 200801 1 002
DAN DOKUMEN PEGWAI

PENATA TK. I
48

19640822 198503 1 003

STAF

PEMBINA (IV/a)

19680208 199803 1 002

STAF

PENGATUR (II/c)

19670218 200801 1 001

STAF

SIMON SAMOSIR, S.E
(III/d)
ARIFIN SIREGAR, SE,

49
MM
50

SUTAMAN

KASUBBID MUTASI DAN
51
KEPEGAWAIAN
MUHAMMAD YUSUF,
PENATA (III/c)

52

19830206 200903 1 001

STAF

19810511 200101 2 002

STAF

19630112 199003 1 002

STAF

19780915 200103 1 001

STAF

SE, MM
HOTMATIUR

PENATA MUDA

SIALLAGAN, S.H

(III/a)

ABD. SALAM

PENGATUR TK. I

NASUTION

(II/d)

JUMALI

PENGATUR (II/c)

53

54

55

Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian

86

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa pegawai dikantor BKD berjumlah
55 yang terdiri dari 1 kepala BKD dan 54 pegawainya. Didalam ruang lingkup
BKD, terdapat 14 bagian bidang pengolahan pegawai yang tugas dan jenis
pelayanannya berbeda-beda.
A. Komposisi Sumber Daya Manusia di Kantor Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Asahan
Jumlah Sumber Daya Manusia untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan adalah sebanyak 55.
Namun masih ada pegawai yang belum menduduki jabatannya dikarenakan belum
melakukan pelantikan.
Tabel. 4.2
Komposisi SDM Berdasarkan Strata Pendidikkan
No

Strata Pendidikan

Jumlah

1

Magister (S-2)

15 orang

2

Sarjana

37 orang

3

SLTA

-

4

SLTP

-

5

SD

-

Total

52 orang

Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa komposisi SDM berdasarkan strata
pendidikan yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan rata-rata

87

Universitas Sumatera Utara

jenjang pendidikannya adalah Sarjana (S1). Dapat dikatakan bahwa sumber daya
manusia yang ada di BKD Kabupaten Asahan sudah memadai dari segi kualitas
Tabel. 4.3
Komposisi SDM Berdasarkan Golongan
No

Golongan

Jumlah

1

Golongan IV

16 orang

2

Golongan III

27 orang

3

Golongan II

9 orang

4

Golongan I

-

Total

52 orang

Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa komposisi SDM berdasarkan
golongan yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan untuk
golongan IV berjumlah 16 orang, golongan III berjumlah 27 orang, golongan II
berjumlah 9 orang dan golongan I tidak ada . Dapat disimpulkan bahwa rata-rata
pegawai BKD Kabupaten Asahan mempunyai pangkat golongan III.
Tabel. 4.4
Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin
No

Jenis Kelamin

Jumlah

1

Laki-laki

38 orang

2

Perempuan

14 orang

88

Universitas Sumatera Utara

Total

52 orang

Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai BKD Kabupaten
Asahan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 38 orang sedangkan berjenis
kelamin perempuan berjumlah 14 orang. Dapat disimpulkan bahwa pegawai yang
ada di BKD Kabupaten Asahan rata-rata berjenis kelamin laki-laki.
Adapun foto dokumentasi meliputi gedung perkantoran, fasilitas disertai
juga lampiran dari Badan Kepegawaian Daerah. Semua Data sekunder peneliti
sertakan pada bagian lampiran pada penelitian ini.

Gambar 4.1 Lokasi Kantor BKD Kabupaten Asahan

89

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.2 Visi Misi dan Struktur Organisasi BKD Kabupaten Asahan

90

Universitas Sumatera Utara

91

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.3 Ruangan Kantor BKD Kabupaten Asahan

92

Universitas Sumatera Utara

B. Jenis-Jenis Pelayanan Di Bidang Badan Kepegawaian Daerah
1. Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian
A. Perpindahan antar Kabupaten/Kota dan Propinsi Sumatera Utara
Bagi PNS non Guru/Pengawas Sekolah, syaratnya:
1. surat permohonan pindah tugas dari yang bersangkutan (2
lembar)
2. fotocopy sah kartu pegawai (2 lembar)
3. fotocopy sah SK pangkat terakhir (2 lembar)
4. fotocopy sah DP-3 terakhir (2 lembar)
5. fotocopy sah ijazah terakhir (2 lembar)
Bagi PNS Guru/Pengawas Sekolah, syaratnya:
1.

Surat permohonan pindah tugas dari yang bersangkutan (2
lembar)

2.

Fotocopy sah kartu pegawai (2 lembar)

3.

fotocopy sah SK pangkat terakhir (2 lembar)

4.

fotocopy sah DP-3 terakhir (2 lembar)

5.

fotocopy sah ijazah terakhir (2 lembar)

6.

laporan bulanan sekolah yang akan ditinggalkan (2 lembar)

7.

laporan bulanan keadaan sekolah yang akan dituju (2 lembar)

8.

rekomendasi dari kepala sekolah/unit kerja yang ditinggalka