T1__ BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan Perilaku Agresif Remaja Kelas XI di SMA Bhineka Karya 3 Boyolali Tahun Ajaran 20162017 T1 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN

1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan
antara perhatian orang tua dengan perilaku agresif remaja pada siswa kelas
XI SMA Bhineka Karya 3 Boyolali. Menurut Sugiyono (2011) penelitian
korelasiadalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan
data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara
dua variabel atau lebih.

3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002).
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas XItahun
ajaran 2016/2017 di SMA BK3Boyolali yang berjumlah 75 siswa.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2011). Penelitian ini menggunakan taraf
kesalahan sebesar 5%, sehinggasampel minimal sebanyak 75 siswa kelas

XI, berdasarkan atas teori Sugiyono. Dalam menentukan sampel, penulis
30

menggunakan sampel total, yaitu metode pemilihan sampel yang dilakukan
terhadap sejumlah kelompok atau cluster, yang pada tahap pertama tanpa
memperhatikan jumlah unit sampling didalam setiap kelompok.

3.3. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah perhatian
orang tua sedangkan yang menjadi veriabel terikat adalah perilaku agresif
remaja.

3.4. Definisi Operasional
Definisi operasioanal adalah seperangkat petunjuk yang lengkap
tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur sesuatu variabel
atau konsep (dalam Mantaufani, 2004)
3.4.1

Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua adalah usaha atau kegiatan orang tua

dalam : memantau kegiatan anak, membangkitkan semangat
belajar, pemenuhan kebutuhan, dorongan kepada anak untuk
memenuhi

peraturan,

serta

memahami

dan

mengajak

berkomunikasi, yang dikumpulkan melalui instrument berupa
skala perhatian orang tua.
3.4.2

Perilaku Agresif pada Remaja
Perilaku agresif adalah suatu dorongan seperti emosional,

sakit hati, kemarahan serta keinginan melukai atau merugikan orang
31

lain yang tidak disadari, tidak memperdulikan realitas, tidak
terpengaruh oleh waktu, tidak menyensor diri sendiri dan bekerja
atas dasar prinsip dasar kesenangan serta amoral yang ditunjukkan
dengan : agresif fisik dan verbal, kemarahan dan permusuhan. Data
perilaku agresif remaja dikumpulkan melalui instrument berupa
skala perilaku agresif.

3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan instrument pengukuran, yaitu dengan skala
perhatian orang tua dan skala perilaku agresif.
3.5.1 Skala Perhatian Orang Tua
Skala yang digunakan untuk mengungkap aspek perhatian orang
tua ini di susun oleh berdasarkan aspek-aspek perhatian orang tua menurut
Kartono (1985). Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan skala
likert. Skala ukur ini pada umumnya ditempatkan berdampingan dengan
pertanyaan atau pernyataan yang telah direncanakan, dengan tujuan supaya

responden lebih mudah mengecek maupun memberikan pilihan jawaban
yang sesuai dengan pertimbangan responden.
Respoden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang terdiri
atas :

32

SS

: Sangat Setuju

S

: Setuju

TS

: Tidak Setuju

STS


: Sangat Tidak Setuju

Dalam skala likert responden harus memilih salah satu jawaban
yang memiliki kategori dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
Untuk menskor skala kategori liker, skor untuk pertanyaan favorabel
bergerak dari 4 sampai 1. Untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai
4. Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan sebagai berikut:
Untuk pernyataan yang favorabel diberi nilai atau skor sebagai
berikut :
1. Sangat Setuju (SS)

: Skornya 4

2. Setuju (S)

: Skornya 3

3. Tidak Setuju (TS)


: Skornya 2

4. Sangat Tidak setuju (STS) : Skornya 1

Sedangkan pernyataan yang unfavorable diberi skor atau nilai sebagai
berikut :
1. Sangat Setuju (SS)

: Skornya 1

2. Setuju (S)

: Skornya 2

3. Tidak Setuju (TS)

: Skornya 3

4. Sangat Tidak setuju (STS)


: Skornya 4
33

Adapun aspek-aspek yang digunakan dalam perhatian orang tua adalah
meliputi : memantau kegiatan anak, membangkitkan semangat belajar anak,
pemenuhan kebutuhan, dorongan kepada anak untuk memenuhi peraturan serta
memahami dan mengajak berkomunikasi. Bila seseorang memiliki skor yang
tinggi menunjukkan adanya perhatian dari orang tua, sebaliknya semakin rendah
skor yang diperoleh semakin rendah pula perhatian yang diperoleh dari orang
tua.
Tabel 3.1
Skala Perhatian Orang Tua
Nomor Item
No

Aspek

Indikator

Jumlah

Favorable

Unfavorable

-mengawasi
anak
-memperhatikan
aktifitas anak
-memberikan
tata tertib
-memberikan
nasehat
Membangkitkan -memberikan
semangat
dukungan
belajar
-memberikan
penghargaan
-memberikan
pilihan


1, 6,
11,
16,
21, 26

29, 31,
33, 35,
36

2, 7,
12, 17

22

5

3

Pemenuhan

kebutuhan

3, 8,
13, 18

23, 27

6

4

Dorongan
kepada anak

4, 9

14, 19,
24

5


1

2
.

Memantau
kegiatan
anak

-memberikan
kebutuhan
belajar
-mencukupi
kebutuhan
-memberikan
arahan
34

11

5

untuk
memenuhi
peraturan
Memahami dan -memberikan
mengajak
saran
berkomunikasi
Jumlah

3.5.2

5, 10,
15, 20
20

25, 28,
30, 32,
34
16

9

36

Skala Perilaku Agresif
Skala yang digunakan untuk mengungkap aspek perilaku agresif

remaja ini disusun berdasarkan aspek-aspek perilaku agresif menurut
Buss dan Perry (1992). Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan
skala likert. Skala ukur ini pada umumnya ditempatkan berdampingan
dengan pertanyaan atau pernyataan yang telah direncanakan, dengan
tujuan supaya responden lebih mudah mengecek maupun memberikan
pilihan jawaban yang sesuai dengan pertimbangan responden.
Respoden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang terdiri
atas :
SS

: Sangat Setuju

S

: Setuju

TS

: Tidak Setuju

STS

: Sangat Tidak Setuju

Dalam skala liker responden harus memilih salah satu jawaban yang
memiliki kategori dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Untuk menskor
skala kategori likert, skor untuk pertanyaan favorabel bergerak dari 4 sampai 1.

35

Untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 4. Untuk lebih jelasnya dapat
diterangkan sebagai berikut :
Untuk pernyataan yang favorabel di beri nilai atau skor sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS)

: Skornya 4

2. Setuju (S)

: Skornya 3

3. Tidak Setuju (TS)

: Skornya 2

4. Sangat Tidak setuju (STS)

: Skornya 1

Sedangkan pernyataan yang unfavorable diberi skor atau nilai sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS)

: Skornya 1

2. Setuju (S)

: Skornya 2

3. Tidak Setuju (TS)

: Skornya 3

4. Sangat Tidak setuju (STS)

: Skornya 4

Aspek-aspek yang digunakan dalam skala perilaku agresif meliputi aspek
agresi fisik dan verbal, kemarahan dan permusuhan. Semakin tinggi skor yang
diperoleh oleh subyek semakin tinggi pula kecenderungan subyek untuk
berperilaku agresif. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, semakin
rendah pula kecenderungan subyek untuk berperilaku agresif.

36

Tabel 3.2
Skala Perilaku Agresif pada Remaja
No

Aspek

1.

Agresi fisik

2
3.

verbal
Kemarahan

4

Permusuhan

5

verbal

Indikator

Nomor Item
Favorable
Unfavorable
3,8,
23,27
18,13

Jumlah

-menyerang
-memukul
-melanggar hak
oranglain secara
fisik
-Berkata kasar
2,7,12,17
22
-pengekangan
1,6,11,16,21, 29,31,33,35,36
diri
26

6

-iri hati
-berprasangka
-mengancam

5
11

4,9

14,19,24

5

5,10,15,20

25,28,30,32,34

9

Jumlah

22

14

36

3.6.Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian adalah menentukan
validitas dan reliabilitasnya. Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi
persyaratan validitas dan reliabilitas, sifat reliable dan valid diperlihatkan
oleh tingginya reliabilitas dan validitas hasil ukur suatu test. Suatu
instrument ukur yang tidak reliable atau tidak valid akan memberikan
informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subyek atau individu yang
dikenai test itu (Subiyakto dalam Ester, 2006).

3.6.1

Validitas
Menurut Azwar (2000) validitas adalah sejauh mana sebuah alat

ukur dapat mengukur dengan tepat dan cermat. Validitas berasal dari kata

37

validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Suatu alat ukur atau
instrument pengukur dapat diketahui mempunyai validitas yang tinggi
apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya (Azwar 2000). Validitas
adalah seberapa jauh kecermatan suatu alat ukur dapat mengungkap
dengan jitu gejala - gejala atau bagian - bagian yang hendak di ukur (Hadi
2004).
Menurut Azwar (dalam Sarah, 2011) item instrument dikatakan
valid apabila mempunyai koefisien korelasi atau Corrected item – Total
Correlation di atas 0,25 (r > 0,25)
a. Skala Perhatian Orang Tua
Data hasil uji validitas skala perhatian orang tua dapat dilihat pada
tabel 3.3

38

item01
tem02
tem03
tem04
tem05
tem06
tem07
tem08
tem09
tem10
tem11
tem12
tem13
tem14
tem15
tem16
tem17
tem18
tem19
tem20
tem21
tem22
tem23
tem24
tem25
tem26
tem27
tem28
tem29
tem30
tem31
tem32
tem33
tem34
tem35
tem36

Scale Mean
if Item
Deleted
148,34
149,37
149,37
148,43
148,97
148,91
149,29
148,94
149,49
149,23
149,54
148,89
149,29
148,43
148,57
148,49
148,66
148,57
148,37
148,91
148,69
148,86
148,54
148,46
148,54
148,40
148,37
148,34
148,91
148,94
148,71
148,14
148,89
148,77
148,49
148,71

Tabel 3.3
Item-Total Statistics
Scale
Corrected
Variance if
Item-Total
Item Deleted
Correlation
222,703
,454
225,593
,367
225,593
,266
225,017
,317
223,264
,421
226,375
,278
224,034
,336
224,232
,414
225,551
,322
223,358
,393
226,373
,288
226,634
,301
223,857
,367
220,252
,644
222,429
,743
221,963
,621
222,408
,517
226,546
,356
221,299
,629
217,492
,518
219,398
,485
225,655
,269
220,961
,646
222,785
,628
218,432
,733
221,835
,673
222,711
,606
223,114
,575
224,022
,441
227,467
,291
226,092
,334
222,655
,637
226,634
,301
219,476
,617
220,434
,556
224,210
,375

39

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,935
,936
,937
,936
,935
,936
,936
,935
,936
,936
,936
,936
,936
,934
,934
,934
,935
,936
,934
,935
,935
,937
,934
,934
,933
,934
,934
,935
,935
,936
,936
,934
,936
,934
,934
,936

Berdasarkan

uji

validitas

skala

perhatian

orang

tuadapat

diketahuidiketahui nilai koefisien untuk skala perhatian orang tuaterendah
adalah 0.266 dan yang tertinggi adalah 0.743. Merujuk pada ketentuan Azwar
(2010) maka dapat disimpulkan keseluruhan item pernyataan dinyatakan
valid.
b. Skala Perilaku Agressive Remaja
Data hasil uji validitas skala perilaku agressive remaja dapat dilihat pada
tabel 3.4

Tabel 3.4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
item01
tem02
tem03
tem04
tem05
tem06
tem07
tem08
tem09
tem10
tem11
tem12
tem13
tem14
tem15
tem16
tem17
tem18

84,23
83,74
84,14
83,91
83,97
84,26
84,09
83,71
83,86
84,03
84,03
84,11
84,26
84,14
84,11
84,14
83,06
83,97

Scale
Variance if
Item Deleted
376,064
371,197
376,597
371,257
373,146
376,138
371,728
373,563
376,008
372,499
363,440
366,516
373,197
370,126
365,575
376,597
361,644
370,970
40

Corrected
Item-Total
Correlation
,325
,365
,291
,336
,319
,326
,408
,294
,267
,381
,683
,539
,468
,542
,739
,291
,554
,517

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,946
,946
,946
,946
,946
,946
,946
,947
,947
,946
,944
,945
,946
,945
,944
,946
,945
,945

tem19
tem20
tem21
tem22
tem23
tem24
tem25
tem26
tem27
tem28
tem29
tem30
tem31
tem32
tem33
tem34
tem35
tem36

83,89
83,46
84,31
83,29
83,91
84,03
83,80
84,17
83,94
84,14
83,94
84,23
83,31
83,83
83,97
83,86
83,83
84,11

361,810
357,961
374,104
374,151
362,081
372,970
371,047
367,087
374,350
371,597
362,820
367,358
372,751
375,734
360,970
361,655
366,440
363,163

,633
,660
,398
,309
,678
,363
,582
,742
,343
,479
,681
,677
,343
,284
,705
,707
,499
,733

,944
,944
,946
,946
,944
,946
,945
,944
,946
,945
,944
,945
,946
,946
,944
,944
,945
,944

Berdasarkan uji validitas skala perilaku agressive remaja dapat
diketahui nilai koefisien untuk skala perilaku agressive remajaterendah
adalah 0.267 dan yang tertinggi adalah 0.742. Sehingga merujuk pada Azwar
(2012) semua item dapat dikatakan valid.
3.6.2

Reliabilitas
Menurut Hadi (1993) dalam reliable berarti ajeg atau konstan
yang dalam hal ini adalah kekonstanan skor atau hasil pengukuran.
Berdasarkan uji reabilitas diperoleh koefisien alpha Cronbach α =
0,9223 untuk skala perhatian orang tua, sedangkan untuk skala perilaku
agresif diperoleh α = 0,8904. Dari data uji coba tersebut bahwa baik
keduainstrument, yaitu baik skala perhatian orang tua dan skala perilaku
41

agresif sudah dikatakan valid. Untuk melihat apakah reliabilitas skala
baik atau tidak maka peneliti menggunakan pengategorian menurut
(Azwar, 2000) yaitu sebagai berikut :
α ≤ 0,7

: Tidak reliabel

α 0,7 ≤ α 0.8 : Cukup
α 0,8 ≤ α 0,9 : Baik
α 0,9 ≤ α 1,0 : Sangat reliable

Dari uji reliabilitas 36 item pernyataan dalam skala perhatian orang
tuadiperoleh angka koefisien Alpha = 0,946 dan berada pada kategori
reliabilitas sangat bagus. Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.5
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Skala Perhatian Orang Tua
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,946

N of
Items
36

Dari uji reliabilitas 36 item pernyataan dalam skala perilaku
aggresive remajadiperoleh angka koefisien Alpha = 0,936 dan berada pada
kategori reliabilitas sangat bagus. Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel
3.6

42

Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Skala Perilaku Aggresive Remaja
Reliability Statistics
Cronbach's
N of
Alpha
Items
,936

36

3.7. Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik untuk
melihat keterkaitan antar variabel. Dalam analisa deskriptif, data yang
diperoleh dari responden ditabulasi, diolah dan dideskripsikan. Sedangkan
untuk analisis statistik, sebelum menentukan jenis statistik yang digunakan
dalam penelitian perlu dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Dalam
menguji

normalitas

data

menggunakan

metode

Kolmogorov-Smirnov.

Kolmogorov-Smirnov merupakan metode penguji normalitas data yang ada

pada program SPSS. Apabila hasil penghitungan tidak signifikan (p>0.05)
maka dapat dikatakan bahwa distribusi dari data tersebut tidak berbeda secara
signifikan dengan distribusi normal (dapat dikatakan data berdistribusi normal).
Namun bila hasil penghitungan signifikan (p 0.05. Dengan demikian dapat
disimpulkan sebaran data perhatian orang tua berdistribusinormal dan perilaku
agresive remaja berdistribusitidak normal.
Setelah dilakukan uji normalitas, didapatkan salah satu variabel penelitian
yakni perhatian orang tua berdistribusi tidak normal, maka menggunakan
statistik Non Parametrik dalam pengukuran korelasinya. Metode penghitungan
yang digunakan adalah korelasi Kendall Tau. Pengolahan data dibantu dengan
program perangkat lunak SPSS 20.

44