Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Rantai Pasok dengan Menggunakan Metode Theory Of Constraints (TOC) dan Lean Six Sigma
ABSTRAK
Bagian rantai pasok yang dilakukan oleh PT X adalah supplier, manufaktur,
distribution centre, retailer dan konsumen. Kriteria yang ditetapkan perusahaan
untuk menilai kinerja rantai pasok perusahaan adalah kesesuaian standard kualitas
produk dan ketepatan waktu pengiriman. Panjangnya rantai pasok perusahaan
mengakibatkan terjadi ketidaksesuaian sepanjang rantai pasok perusahaan. Terkait
dengan standard kualitas yang ditetapkan, terlihat bahwa jumlah produk cacat
pada bagian manufaktur berada di antara 3,78%-4,56% dan berada di atas
standard yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 2%. Ketidaksesuaian
standard juga dialami oleh bagian supplier, yaitu jumlah bahan tambahan yang
sesuai dengan standard berada di antara 98%-100%. Standard kualitas bahan
tambahan yang telah ditetapkan adalah sebesar 100%. Ketidaksesuaian juga
terjadi pada ketepatan waktu pengiriman produk/bahan tambahan. Tingkat
ketepatan waktu pengiriman produk ke distribution centre berada di antara 98%99%, yaitu berada di bawah standard perusahaan sebesar 100%. Pada bagian
supplier, tingkat ketepatan waktu pengiriman berada di antara 98%-100%.
Standard ketepatan waktu pengiriman bahan tambahan adalah 100%. Perusahaan
belum melakukan pertimbangan keterkaitan antar kriteria tersebut untuk menilai
tingkat kinerja rantai pasok, oleh karena itu dianalisis keterkaitan antar kriteria
dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Kriteria lain di
luar kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan perlu diidentifikasi untuk
meningkatkan kinerja rantai pasok perusahaan. Identifikasi dan perbaikan kriteria
dan subkriteria dilakukan dengan menggunakan metode Theory of Constraint
(TOC) dan Lean Six Sigma. Penelitian yang digunakan untuk memperbaiki
kondisi tersebut adalah penelitian tindakan (action research). Hasil yang
diperoleh adalah kriteria dan subkriteria yang mempengaruhi tingkat kinerja rantai
pasok serta hubungan keterkaitan antar kriteria dan subkriteria. Kriteria dan
subkriteria yang telah ditelah diperoleh menjadi acuan untuk melakukan tindakan
perbaikan pada bagian supplier dan manufaktur.
Kata Kunci
:
Kinerja Rantai Pasok, Supplier, Manufaktur, Theory of
Constraints, Lean Six Sigma
Universitas Sumatera Utara
Bagian rantai pasok yang dilakukan oleh PT X adalah supplier, manufaktur,
distribution centre, retailer dan konsumen. Kriteria yang ditetapkan perusahaan
untuk menilai kinerja rantai pasok perusahaan adalah kesesuaian standard kualitas
produk dan ketepatan waktu pengiriman. Panjangnya rantai pasok perusahaan
mengakibatkan terjadi ketidaksesuaian sepanjang rantai pasok perusahaan. Terkait
dengan standard kualitas yang ditetapkan, terlihat bahwa jumlah produk cacat
pada bagian manufaktur berada di antara 3,78%-4,56% dan berada di atas
standard yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 2%. Ketidaksesuaian
standard juga dialami oleh bagian supplier, yaitu jumlah bahan tambahan yang
sesuai dengan standard berada di antara 98%-100%. Standard kualitas bahan
tambahan yang telah ditetapkan adalah sebesar 100%. Ketidaksesuaian juga
terjadi pada ketepatan waktu pengiriman produk/bahan tambahan. Tingkat
ketepatan waktu pengiriman produk ke distribution centre berada di antara 98%99%, yaitu berada di bawah standard perusahaan sebesar 100%. Pada bagian
supplier, tingkat ketepatan waktu pengiriman berada di antara 98%-100%.
Standard ketepatan waktu pengiriman bahan tambahan adalah 100%. Perusahaan
belum melakukan pertimbangan keterkaitan antar kriteria tersebut untuk menilai
tingkat kinerja rantai pasok, oleh karena itu dianalisis keterkaitan antar kriteria
dengan menggunakan metode Analytic Network Process (ANP). Kriteria lain di
luar kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan perlu diidentifikasi untuk
meningkatkan kinerja rantai pasok perusahaan. Identifikasi dan perbaikan kriteria
dan subkriteria dilakukan dengan menggunakan metode Theory of Constraint
(TOC) dan Lean Six Sigma. Penelitian yang digunakan untuk memperbaiki
kondisi tersebut adalah penelitian tindakan (action research). Hasil yang
diperoleh adalah kriteria dan subkriteria yang mempengaruhi tingkat kinerja rantai
pasok serta hubungan keterkaitan antar kriteria dan subkriteria. Kriteria dan
subkriteria yang telah ditelah diperoleh menjadi acuan untuk melakukan tindakan
perbaikan pada bagian supplier dan manufaktur.
Kata Kunci
:
Kinerja Rantai Pasok, Supplier, Manufaktur, Theory of
Constraints, Lean Six Sigma
Universitas Sumatera Utara