Kejadian Edema Sistoid Makula Paska Operasi Katarak Dengan Pemeriksaan Optical Coherence Tomography Di RSUP. H. Adam Malik Medan Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Edema sistoid makula atau cystoid macular edema (CME)

merupakan komplikasi patologis retina yang sering terjadi dan terdapat
dalam berbagai kondisi patologis seperti peradangan dalam bola mata,
central or branch retinal vein occlusion, retinopati diabetik, dan paling
sering setelah operasi katarak. (Rotsos TG, Moschos MM,2008)
Edema sistoid makula paska operasi katarak atau post cataract
extraction cystoid macular edema atau dikenal dengan istilah Irvine-Gass
syndrome adalah

cystoid macular edema yang timbul setelah operasi

katarak. (Jackson TL,2008; Rotsos TG, Moschos MM,2008)
Cystoid macular edema (CME) setelah operasi katarak dilaporkan
pertama sekali oleh Irvine tahun 1953, dan diperlihatkan melalui

pemeriksaan angiografi oleh Gass dan Norton tahun 1966, sehingga
dikenal dengan Irvine-Gass syndrome. (Lobo C,2011)
Irvine-Gass syndrome dibedakan atas: agiography CME dan clinical
CME. Angiography CME, yaitu CME tanpa gejala dan hanya terdeteksi
melalui pemeriksaan fluorescein angiography atau optical coherence
tomography (OCT). Clinical CME adalah CME dengan gejala penurunan
penglihatan, biasanya 20/40 atau kurang.

(American Academy of

Ophthalmology,2011-2012).

Universitas Sumatera Utara

Faktor resiko yang berhubungan dengan CME paska operasi
katarak adalah jenis operasi katarak dan implantasi IOL, komplikasi
operasi (seperti robekan kapsul posterior, kehilangan vitreous, vitreous
yang keluar ke COA atau perlengketan ke insisi, trauma iris, prolap iris,
inflamasi post operasi) dan faktor preoperasi (yaitu usia lanjut, penyakit
diabetes melitus, hipertensi dan umur lebih dari 60 tahun). (Bourgault S, et

al,2010)
Angiography CME terdapat pada 40-70% setelah operasi ICCE dan
sekitar 1-19% setelah operasi ECCE atau fakoemulsifikasi. Clinical CME,
insidensinya 2-10% setelah ICCE dan 1-2% setelah ECCE dengan kapsul
posterior utuh. Resiko clinical CME setelah fakoemulsifikasi dengan
kapsul

posterior

utuh

lebih

rendah.

(American

Academy

of


Ophthalmology,2011-2012).
Berdasarkan

penelitian

Manju

L.

Subramanian,

dkk

yang

melakukan penelitian tentang insidensi cystoid macular edema paska
operasi katarak (fakoemulsifikasi) selama 1 sampai 6 minggu setelah
operasi, melaporkan terdapat 8 dari 81 mata (9,87%) mengalami
angiografi CME dan terdapat 2 dari 81 mata (2,46%) mengalami clinical

CME. Penderita dengan riwayat diabetes mellitus meningkatkan resiko
angiografi CME. (Subramanian ML,2009).
Berdasarkan penelitian Mentes, dkk yang melakukan penelitian
tentang insidensi cystoid macular edema paska operasi fakoemulsifikasi
tanpa komplikasi (dengan continuous curvilinear capsulorhexis dan in the

Universitas Sumatera Utara

bag IOL) melaporkan terdapat 23 dari 252 mata (9,1%) mengalami
angiografi CME dan tidak terdapat pasien mengalami clinical CME yang
dievaluasi selama 45 hari. (Mentes, dkk, 2003)
Penelitian Ah Fat, dkk melaporkan bahwa operasi katarak dengan
kehilangan vitreous menimbulkan komplikasi CME sebesar 30,8 % dari 39
mata dengan operasi ECCE dan 18,7 % dari 48 pasien operasi
fakoemulsifikasi. (Ah Fat, dkk,1998)
Penelitian Nikica G, dkk melaporkan bahwa dengan prosedur
operasi ECCE + PC IOL terdapat 7 dari 470 mata (1,5%) mengalami
angiografi CME. Dengan prosedur operasi ECCE + anterior vitrectomy +
AC IOL terdapat 15 dari 42 mata (35,7%) mengalami angiografi CME.
Dengan prosedur operasi ICCE + AC IOL terdapat 2 dari 22 mata (9%)

mengalami angiografi CME. (Nikica G, dkk, 1992).

1.2.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kejadian edema sistoid
makula paska operasi katarak dengan pemeriksaan optical coherence
tomography di RSUP. H. Adam Malik Medan dan RSUD. Dr Pirngadi
Medan.”

Universitas Sumatera Utara

1.3.

TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kejadian edema sistoid makula paska operasi

katarak dengan pemeriksaan optical coherence tomography di RSUP. H.
Adam Malik Medan dan RSUD. Dr Pirngadi Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus


Untuk mengetahui proporsi pasien yang menderita edema sistoid
makula paska operasi katarak di RSUP. H. Adam Malik Medan dan
RSUD. Dr. Pirngadi Medan dengan teknik operasi fakoemulsifikasi
dan Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE) yang dilakukan
oleh dokter spesialis mata dan dokter PPDS.



Untuk memberikan gambaran faktor yang berpotensi menyebabkan
timbulnya edema sistoid makula paska operasi katarak seperti jenis
operasi katarak, peradangan COA paska operasi, robekan kapsul
posterior, letak IOL, trauma iris, sisa korteks lensa, umur, riwayat
hipertensi, riwayat diabetes mellitus di RSUP. H. Adam Malik
Medan dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan.


Universitas Sumatera Utara

1.4.


MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
kejadian edema sistoid makula paska operasi katarak di RSUP. H.
Adam Malik Medan dan RSUD. Dr Pirngadi Medan sehingga dapat
diambil kebijakan yang berhubungan dengan penatalaksanaan.



Untuk memberikan referensi data tentang penderita edema sistoid
makula paska operasi katarak untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara