Pelaksanaan Take Over Pembiayaan di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan

ABSTRAK
Pembiayaan merupakan salah satu sumber pendapatan bank, oleh karena itu
bank sebagai pemberi pembiayaan bersaing secara terbuka dalam menawarkan jasa
pembiayannya. Salah satu strategi yang dilakukan adalah take over pembiayaan, yaitu
menarik nasabah bank lain yang memiliki track record pembiayaan yang baik. Hal ini
dilakukan dengan menawarkan beberapa keunggulan, seperti pelayanan yang lebih
baik, dan lebih menguntungkan nasabah. Pembiayaan di dalam Bank Syariah
dilakukan dengan prinsip kerjasama melalui sistem berbagi keuntungan, sehingga
nasabah tidak dibebankan bunga kredit sebagaimana pada bank konvensional.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: bagaimana pelaksanaan take over
pembiayaan yang dilakukan oleh di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan,
faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya take over pembiayaan di PT. Bank
Syariah Mandiri Cabang Medan, dan bagaimana akibat hukum dari pelaksanaan take
over pembiayaan di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
Untuk mengkaji hal tersebut dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif
analitis dengan pendekatan yuridis empiris. Data hasil penelitian diolah dan dianalisa
dengan menggunakan metode analisis kualitatif dan selanjutnya ditarik kesimpulan
dengan menggunakan metode deduktif melalui perangkat normatif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: pelaksanaan take over
pembiayaan yang dilakukan di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan diawali
dengan pengajuan permohonan take over pembiayaan oleh nasabah. Setelah disetujui,

Bank menganalisa kemudian mengeluarkan Surat Penegasan Persetujuan take over
Pembiayaan, kemudian dilanjutkan dengan pengikatan akad qardh, dan diikuti
penandatanganan akad murabahah. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya take
over pembiayaan di PT. Bank SyariahMandiri Cabang Medan terdiri dari faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yaitu kebijakan manajemen tentang
pembiayaan melalui beberapa hal seperti: kemudahan persyaratan, tidak ada pinalti,
cicilan yang murah dan tetap setiap bulannya, dan promo banking. Faktor eksternal,
yaitu: pertimbangan keuntungan dan manfaat, dimana pada BSM pembiayaan
dilakukan dengan sistem bagi hasil (margin), keinginan nasabah untuk mengamalkan
syariah Islam, suku bunga di bank sebelumnya sudah mengalami peningkatan, dan
adanya suatu dan lain hal yang membuat debitur kecewa. Akibat hukum dari
pelaksanaan take over pembiayaan adalah bahwa PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Medan mengambilalih posisi kreditur lama dengan membayar sisa utang nasabah
terhadap kreditur lama. Pelaksanaan take over pembiayaan mengakibatkan beralihnya
hak jaminan atas objek jaminan yang digunakan sebagai agunan yang dilakukan
melalui proses roya.
Kata kunci: take over, pembiayaan, syariah.

i


Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Financing is one of the sources of bank revenue, therefore the bank as
financing provider compete openly in offering is financing service. One of the
strategies practiced is take over financing namely to attract the customers of other
banks who have a good track record of financing. This strategy is done by offering
several advantages, such as better services and more profitable to the customers.
Financing in Bank Syariah is performed under the principle of cooperation through
profit sharing system that the customers are not charged loan interest as what
practised at the conventional banks. The problems arisen in this study were how the
take over financing applied, by PT. Bank Syariah Mandiri Medan Branch was
implemented, the factors caused the incident of take over financing at PT. Bank
Syariah Mandiri Branch, and the legal consequence of the implementation of take
over financing at PT. Bank Syariah Mandiri Medan Branch.
To answer the problems mentioned above, the data collected for this
descriptive analytical empirical juridical study were processed and analyzed through
qualitative analysis method and then the conclusion was normatively drawn through
deductive method.

The result of this study showed that the implementation of take over financing
by PT. Bank Syariah Mandiri Medan Branch began with the filing of an application
for the take over the financing by customers. After the application was approved, the
bank analyzed the application then issued the Letter of Affirmation of Take Over
Financing Approval and followed with binding qardh contract and signing the
murabahah contract. The factors caused the incident of take over financing at PT.
Bank Syariah Mandiri Medan Branch consisted of internal and external factors. The
internal factor was the policy management of financing through several things such
as easy requirements, no penalty, cheap and fixed monthly installment, and promo
banking. The external factors were advantages and benefit consideration, where the
financing was perfomed by the BSM through profit sharing system (margin), the
costumer wishes to practice Islamic law, the interest rates on the previous bank have
been increased, and the existence of one or more reasons and that made the debtor
disappointed, PT. Bank Syariah Mandiri Medan Branch takes over the position of the
old creditor by paying the customer’s remaining debt to the old creditor. The
implementation of take over financing resulted in the transfer of collateral right to
collateral object used as the collateral carried out through the process of roya (the
abolishment of security right to land).
Keywords: Take Over, Financing, Syariah


ii

Universitas Sumatera Utara