Pengaruh Kreativitas dan Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Jasa Party Planner “Diamonds project”

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
2.1.1. Pengertian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki definisi yang
berbeda pada setiap literatur menurut beberapa instansi atau lembaga bahkan
undnag-undang. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, UMKM didefinisikan sebagai berikut :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, atau
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

9
Universitas Sumatera Utara

Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan batasan definisi UKM
berdasarkan kuantitas tenaga kerja, yaitu untuk industri rumah tangga yang
memiliki jumlah tenaga kerja 1 sampai 4 orang, usaha kecil memiliki jumlah
tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah memiliki
tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. (Susanti, 2009) Jadi beberapa negara
memiliki standar yang berbeda dan adapula yang menggambarkan kombinasi dari
berbagai tolok ukur dalam mendefinisikan UMKM berkaitan dengan dasar
hukum.
2.1.2 Karakterisitik UMKM di Indonesia
Sulistyastuti (2004) menyebutkan ada 4 (empat) alasan yang menjelaskan
posisi strategis UMKM di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
1. UMKM tidak memerlukan modal yang besar sebagaimana perusahaan
besar sehingga pembentukan usaha ini tidak sesulit usaha besar.
2. Tenaga kerja yang diperlukan tidak menuntut pendidikan formal tertentu,

seperti tingkat pendidikan, keahlian khusus dan sebagainya.
3. Sebagian besar berlokasi di pedesaan dan tidak memerlukan infrastruktur
sebagaimana perusahaan besar.
4. UMKM terbukti memiliki ketahanan yang kuat ketika Indonesia dilanda
krisis ekonomi.
2.1.2 Jasa
2.1.2.1 Pengertian Jasa
Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk
fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonumsi secara bersamaan

10
Universitas Sumatera Utara

dan memberikan nilai tambah seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan,
kesehatan atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen (Lupiyoadi
2006:5).
Menurut Payne dalam Yazid (2005:3), jasa adalah aktivitas ekonomi yang
mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat), yang melibatkan sejumlah
interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul

dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan
dengan produk fisik.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2008:36), jasa adalah setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi
jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.
Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa suatu jasa mencakup
dua pihak yaitu pihak produsen sebagai penyedia jasa dan pihak konsumen
sebagai pihak pengguna jasa, dimana jasa diberikan sesuai dengan penawaran
yang dilakukan pihak produsen selaku penyedia jasa.
2.1.2.2 Karateristik Jasa
Berbagai riset dan literatur pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa
memiliki sejumlah karateristik unik yang membedakannya dengan barang.
Adapun karateristik jasa tersebut adalah sebagai berikut (Tjiptono, 2006:18)

11
Universitas Sumatera Utara

1.


Intangibility
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau
benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses,
kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat,
dirasa, dicium, didengar, atau dirasa sebelum di beli atau di konsumsi.

2. Inseparability

Barang biasanya di produksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.
Sedangkan jasa pada umumya dijual terlebih dahulu, baru kemudian di
produksi dan di konsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
3. Variability

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standarize output,
artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa,
kapan dan di mana jasa tersebut di produksi.
4. Perishability

Perishability berarti, jasa tidak tahan lama dan tidak dapat di simpan.
Kursi pesawat yang kosong, atau kapasitas jalur telepon yang tidak

dimanfaatkan akan berlalu atau hilang karena tidak dapat disimpan.
5.

Lack of Owership
Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan
dan manfaat produk yang dibelinya, mereka bisa mengkonsumsi,
menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa,
konsumen mungkin hanya memiliki akses personal atas jasa untuk jangka
waktu terbatas.

12
Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Kreativitas
2.1.3.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut
pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut Sahlan dan
Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan berfikir kreatif.
Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan
kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta. Menurut Zimmerer

(2008:75) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new
thing).
Kreativitas adalah kemampuan menciptakan gagasan dan menemukan cara
baru dalam melihat permasalahan dan peluang yang ada (Suryana, 2006:42).
Sedangkan kreativitas menurut Alma (2008:69) adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi baru atau melihat hubungan di antara unsur, data variabel
yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk
atau proses yang bermanfaat , benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang
lebih bersifat heuristic, yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk atau
panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti,
mempelajari dan menemukan sesuatu yang baru.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreatvitas merupakan
kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses
berfikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian,
kemauan, kerja keras dan ketekunan.

13
Universitas Sumatera Utara


Karakteristik orang yang kreatif adalah mempunyai rasa ingin tahu yang
dimanfaatkan semaksimal mungkin, mau bekerja keras, berani, kemampuan
intelektual dimanfaatkan semaksimal mungkin, mandiri, dinamis, penuh
inovasi/gagasan dan daya cipta, bersedia menerima informasi, menghubungkan
ide dan pengalaman yang diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda,
cenderung menampilkan berbagai alternatif terhadap terhadap subyek tertentu.
Berpikir kreatif memiliki banyak manfaat bagi seseorang dalam
berwirausaha. Menurut Hendro (2011:105) kegunaan pola pikir kreatif adalah:
Menemukan gagasan, ide, peluang dan inspirasi baru, mengubah masalah atau
kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang cemerlang untuk langkah
selanjutnya, menemukan solusi inovatif, menemukan suatu kejadian yang belum
pernah dialami atau yang pernah ada hingga menjadi sebuah penemuan baru,
menemukan teknologi baru, mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya
menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan. Dengan kata lain, kreativitas sering
dirumuskan sebagai proses baru yang menghasikan nilai karena pemikiran kreatif
bersifat subjektif, spontan, berada di bagian otak kanan (Yunus, 2010: 53).
2.1.3.2 Proses Kreativitas
Kreativitas

adalah suatu


proses

yang dapat

dikembangkan dan

ditingkatkan. Setiap orang kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai
kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang
lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan
dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka
diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif. Konsep kreativitas menurut

14
Universitas Sumatera Utara

William dimulai dari keinginan yang disengaja oleh seseorang dan di runtun
sampai bagaimana karya keratif tersebut dapat dipasarkan ke masyarakat sebagai
komoditi ekonomi (Wiratmoko, 2008 : 2).
Proses kreativitas meliputi 8 (delapan) tahapan yaitu :

1. Awareness and Interest (Kesadaran dan Minat)
Awal proses kreativitas dimulai dari pengamatan atau sesuatu masuk
dalam pikiran seseorang. Seorang wirausahawan menyadari akan
pentingnya hal tersebut sehingga timbul minat untuk mendalami dan
mencari solusi untuk permasalahan tersebut.
2. Preparation and Understanding (Persiapan dan Pemahaman)
Tahapan ini muncul setelah timbulnya minat, seseorang mulai memikirkan
semua unsurnya secara rinci. Melalui pemikiran analisis, membuat
diagnosis atas pengetahuan atas permasalahan yang diamatinya, sehingga
timbul pemahaman tentang solusi untuk permasalahan yang diamatinya.
3. Absorbtion and Incubation (Penyerapan ide dan Inkubasi)
Kegiatan penyerapan dalam proses kreativitas adalah kesadaran untuk
menyimpan

pengetahuan

tentang

permasalahan


yang

diamati.

Penyimpanan ide tersebut mengendap dalam pikiran selama beberapa
waktu untuk dimatangkan sehinga bisa dihadirkan dalam sebuah produk
keratif yang sempurna.
4. Inspiration and Illumination (Inspirasi dan Iluminasi)
Proses inspirasi adalah proses dimana munculnya ide-ide baru secara tibatiba. Sedangkan iluminasi adalah proses dimana seseorang telah

15
Universitas Sumatera Utara

menemukan titik terang untuk solusi permasalahan yang diamatinya.
Proses iluminasi muncul setelah seseorang mendapatkan inspirasi.
5. Testing and Verification (Pengujian dan Pembuktian)
Perlu diadakan proses pengujian dan pembuktian apakah langkah yang
dipilih

oleh


seorang

wirausahawan

sesuai

dengan

tujuan

awal

pembentukan proses kreativitas yang sedang dijalankan dan apakah
langkah tersebut terbukti efektif terhadap kebuituhan pasar terkini.
6. Refinement and Adjustment (Pencerahan dan Penyesuaian)
Tidak semua produk atau pemikiran kreatif yang dihasilkan seseorang
langsung berbentuk sempurna. Proses pengujian di dunia nyata adalah
proses yang sangat penting untuk membuktikan apakah masih ada
kekurangan dari produk atau pemikiran kreatif seseorang.
7. Acceptance and Commitment (Penerimaan dan Komitmen)
Proses penerimaan suatu produk atau pemikiran kreatif seseorang
memerlukan proses yang sangat panjang sebelum dapat diterima oleh
masyarakat, dan apabila sudah dapat diterima dengan baik di masyarakat
(acceptance) maka dengan sendirinya produk kreativitas tersebut akan
mendapatkan pengakuan dan dukungan dari masyarakat (commitement).
8. Implementation (Penerapan secara nyata)
Penggunaan produk keratif adalah tahap akhir dari proses kreatif. Produk
kreatif dianggap berhasil apabila dapat menjadi solusi atas suatu masalah
dan dapat di implementasikan dengan berhasil.

16
Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Promosi
2.1.4.1 Pengertian Promosi
Menurut Swasta dan Irawan (2005:349) promosi pada hakikatnya adalah
suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong permintaan, yang
dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan pada produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Umar
(2002:35) promosi adalah pengkomunikasian informasi antara penjual dan
pembeli atau pihak-pihak lainnya agar produk tersebut dikenal dan akhirnya
dibeli.
Promosi adalah salah satu kegiatan dalam bidang pemasaran yang
bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan jalan mempengaruhi konsumen
baik secara langsung maupun tidak langsung (Nitisemito, 1993:126).
Beberapa teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah
kegiatan pengkomunikasian untuk memberikan informasi kepada orang-orang
tentang produk yang akan ditawarkan sehingga konsumen tertarik untuk membeli
produk atau jasa yang ditawarkan. Iklan, promosi penjualan, dan public relations
adalah alat komunikasi massa yang tersedia untuk pemasar. Seperti namanya,
komunikasi massa menggunakan pesan yang sama untuk semua orang di
penonton. Banyak definisi mengenai iklan, dimana iklan didefinisikan sebagai
proses komunikasi, proses pemasaran, proses ekonomi dan sosial, proses
informasi dan persuasi (Arens, dalam Abideen, 2011: 57).

17
Universitas Sumatera Utara

2.1.4.2 Fungsi dan Tujuan Promosi
Promosi merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran
suatu produk. Kegiatan promosi adalah segala usaha yang dilakukan penjual
untuk menyebarluaskan informasi tentang produk atau jasa, memperkenalkan
produk atau jasa kepada konsumen dengan membujuk mereka agar mereka mau
membeli serta meningkatkan kembali kepada konsumen agar melakukan
pembelian ulang. Ada 3 fungsi utama promosi yang dicapai dalam kegiatan
promosi yaitu :
1. Mencari dan mendapatkan perhatian (attention) dari calon pembeli.
Perhatian calon pembeli harus diperoleh karena ini merupakan titik awal
proses pengambilan keputusan pembelian barang atau jasa. Seseorang
yang tidak menaruh perhatian pada suatu produk ataupun jasa dipastikan
tidak akan membelinya.
2. Menumbuhkan ketertarikan atas barang dan jasa pada calon pembeli.
Perhatian yang sudah diberikan pada seseorang mungkin akan dilanjutkan
dengan tahap berikutnya atau mungkin berhenti tahap selanjutnya adalah
timbulnua rasa tertarik atas barang dan jasa yang ditawarkan.
3. Mengembangkan keinginan (desire) pembeli untuk memilih jasa yang
ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah
seseorang tertarik pada sesuatu maka akan timbul rasa ingin memilikinya.,
dan bila ia merasa mampu maka rasa ingin ini semakin besar dan akan
diikuti suatu keputusan yang positif.

18
Universitas Sumatera Utara

Menurut Nickels dkk, (2008: 10), promosi bertujuan untuk mempengaruhi
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembelian. Promosi juga bertujuan untuk
memotivasi masayarakat untuk membeli produk atau jasa sebuah perusahaan,
serta menjadi sarana untuk membangun hubungan dengan pelanggan. Tujuan
utama promosi adalah modifikasi tingkah laku konsumen, menginfomasikan,
mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan konsumen sasaran tentang
perusahaan dan produk atau jasa yang dijualnya (Swasta & Irawan, 2005:353).
Secara rinci dapat dijabarkan sebagi berikut:
a. Menginformasikan
Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitahukan pasar yang dituju
tentang penawaran dari perusahaan.
b. Membujuk pelanggan sasaran
Promosi yang sifatnya membujuk umumnya kurang disenangi masyarakat
namun demikian promosi ini diarahkan untuk mendorong pembelian.
c. Mengingatkan
Promosi

yang

bersifat

mengingatkan

dilakukan

terutama

untuk

mempertahankan merk produk dalam masa kedewasaan produk.
d. Modifikasi tingkah laku konsumen
Promosi diarahkan untuk merubah kebiasaan pembelian konsumen, misal
iklan pemakainan pasta gigi Pepsodent yang menginformasikan kalau
pemakaian pasta gigi diletakkan penuh di bulu sikat.

19
Universitas Sumatera Utara

2.1.4.3 Dimensi Promosi
Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabelvariabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang
kesemuannya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Swasta &
Irawan, 2005:349). Lupiyoadi (2006:120) mengatakan promosi bukan saja
berfungsi sebagai alat komunikasi antara pemberi jasa dengan konsumen,
melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam keputusan
pembelian. Menurut Lupiyoadi & Hamdani, (2006 : 121-122) dalam bauran
promosi terdapat beberapa komponen yang secara rinci dapat dijabarkan sebagai
berikut :
a. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang
digunakan oleh perusahaan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan
jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang
ditawarkan serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya.
Terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya:
1) Iklan yang memberikan informasi
2) Iklan membujuk
3) Iklan pengingat
4) Iklan pemantapan
b. Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan personal merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan
suatu calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab

20
Universitas Sumatera Utara

pertanyaan, dan menerima pesan dari satu calon pembeli. Penjualan personal
mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki
kekuatan unik yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tentang
konsumen dan mendapatkan umpan balik dari konsumen
c. Promosi penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan
perorangan maupun publisitas yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan
secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukkan untuk mendorong penjualan,
serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan.
d. Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and Public Relation)
Publisitas dan hubungan masyarakat merupakan stimulasi non persoanal
terhadap permintaan barang, jasa, ide, dan sebagainya dengan berita komersial
yang berarti dalam media masa dan tidak dibayar untuk mempromosikan dan atau
melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
e. Informasi dari mulut ke mulut (Word of mouth)
Menurut Word Of Mouth Marketing Association (WOMMA), (Harjadi dan
Fatmawati, (2008) mendefinisikan word of mouth sebagai usaha pemasaran yang
memicu konsumen untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan,
dan menjual produk/merek kita kepada pelanggan. Komunikasi word of mouth
sering dikenal dengan istilah viral marketing, yaitu sebuah teknik pemasaran yang
digunakan untuk menyebarkan sebuah pesan pemasaran dari situs atau penggunapengguna kepada situs atau para pengguna lain, yang mana dapat menciptakan
pertumbuhan citra merek potensial seperti layaknya virus.

21
Universitas Sumatera Utara

Pengetahuan konsumen tentang suatu produk lebih banyak dipengaruhi
oleh word of mouth. Hal ini dikarenakan informasi dari teman lebih dapat
dipercaya dibandingkan dengan informasi yang didapatkan dari iklan. Menurut
Kumar, pelanggan yang paling berharga itu bukanlah pelanggan yang banyak
membeli, melainkan pelanggan yang paling banyak berkomunikasi dari mulut ke
mulut dan mampu membawa pelanggan yang lain untuk membeli di perusahaan
kita, tanpa memperhatikan banyaknya pembelian yang pelanggan-pelanggan
tersebut lakukan sendiri.
f. Pemasaran Langsung (direct marketing)
Pemasaran ini merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi
promosi ada enam area pemasaran langsung direct mail, mail order, direct
response, direct selling, telemarketing, digital marketing (Lupiyoadi & Hamdani,
2006:122).
Pemasaran langsung dapat dilakukan melalui social media. Menurut
Thoyibie, (2010), media social adalah konten berisi informasi, yang dibuat oleh
orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan
dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan
sesama dan dengan khalayak umum. Dewasa ini, praktek pemasaran melalui
social media sangat berkembang dan digunakan sebagai alat pemasaran produk
mempromosikan merek dan brand suatu perusahaan.
Social Media merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin
berbagi informasi dan tempat untuk mencari teman baru serta berinteraksi dengan
teman lainnya secara online. Social Media Marketing memungkinkan membangun

22
Universitas Sumatera Utara

hubungan sosial yang lebih personal dan dinamis dibandingkan dengan strategi
marketing tradisional. Kegiatan social media marketing berpusat pada usaha
membuat konten-konten yang menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk
berinteraksi serta membagikannya dalam lingkungan jejaring sosial pertemanan
mereka. Pengaruh social media berbeda-beda, tetapi yang umum terjadi adalah
informasi yang berasal dari social media akan memberikan pengaruh terhadap
keputusan pembelian yang akan diambil konsumen.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Tjiptono terdapat empat
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur promosi, yaitu :
1) Periklanan
2) Promosi penjualan
3) Hubungan masyarakat
4) Pemasaran Langsung
Berdasarkan uraian tersebut maka komponen bauran promosi digunakan
sebagai indikator promosi pada penelitian ini meliputi :
1. Kualitas periklanan melalui penjualan pribadi yang dilakukan
Diamonds Project.
2. Jangkauan promosi dari mulut ke mulut yang dilakukan Diamonds
Project.
3. Kuantitas pemasaran langsung melalui media sosial Instagram.

23
Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Keputusan Pembelian Konsumen
2.1.5.1 Pengertian Keputusan Konsumen
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung
terlihat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap
produk

yang

ditawarkan

oleh

penjual.

Menurut

Tjiptono

(2008:19)

mengemukakan bahwa keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu
tindakan dari dua atau lebih pilihan laternatif. Sedangkan menurut Kotler dan
Armstrong (2008 :181) keputusan konsumen adalah membeli merek yang paling
disukai dari berbagai alternatif yang ada
Menurut Schiffman dan Kanuk (2009: 112), keputusan pembelian adalah
pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya
bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif
pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah pada bagaimana proses dalam
pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen
dipengaruhi oleh perilaku konsumen.
Pola perilaku konsumen sangat terkait satu sama lain, khusus di sisi seperti
kualitas, harga dan pengambilan keputusan (Rajput, 2012: 486). Menurut Kotler
(2000:211) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai
berikut : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami
perilaku pembeli pada tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahaptahap tersebut. Sikap orang lain, faktor situasi yang terantisipasi, serta resiko yang
dirasakan dapat mempengaruhi keputusan pembelian, demikian pula level

24
Universitas Sumatera Utara

kepuasan pasca pembelian konsumen dan tindakan perusahaan pasca pembelian.
Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk
baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan
harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen,
sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat
konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut (Tejdhakusuma,
2001:48).
2.1.5.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2004:204). Ada lima tahap dalam proses keputusan
pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Model ini mempunyai
anggapan bahwa para konsumen melakukan lima tahap dalam melakukan
pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi, khususnya dalam pembelian
yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian. Para konsumen
dapat melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai.
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli
menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang
diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri
pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal adalah haus dan lapar
akan meningkat hingga mencapai suatu ambang rangsang dan berubah menjadi
suatu dorongan berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Seseorang telah belajar

25
Universitas Sumatera Utara

bagaimana mengatasi dorongan itu dan dia didorong kearah satu jenis objek yang
diketahui akan memuaskan dorongan itu.
2. Pencarian Informasi
Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi
sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari
informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya
informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan
kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah
kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan
situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang maksimal.
3. Evaluasi Alternatif
Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta
daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara
konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu
mengenai produk merek dan keputusan untuk membelli.
4. Keputusan Pembelian
Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunya cara sendiri
dalam menangani informasi yang diperoleh dengan membatasi alternatif-alternatif
yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan mana yang akan dibeli.
5. Perilaku Setelah Pembelian
Apabila barang yang akan dibeli tidak memberikan kepuasan yang
diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang

26
Universitas Sumatera Utara

tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mendapat kepuasan dari barang yang
dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut
cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak
senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan cara membantu
konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui
komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang baru saja membeli produknya.
2.1.6 Pengertian Party Planner
Secara umum usaha party planner merupakan bagian dari usaha
penyelenggara acara. Penyelenggara acara adalah istilah untuk penyedia jasa
profesional penyelenggara acara. Pada umumnya disebut sebagai EO (Event
Organizer). Tugas dari penyelenggara acara adalah membantu klien nya untuk
dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Hal ini dikarenakan keterbatasan
sumber daya atau waktu yang dimiliki klien. Selain itu penggunaan jasa EO juga
dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya profesional sehingga
hasilnya lebih bagus daripada bila dikerjakan sendiri.
Menurut Megananda, EO dalam konteks sebagai sebuah bisnis memiliki
definisi sebagai usaha dalam bidang jasa yang secara sah ditunjuk oleh kliennya,
guna mengorganisasikan seluruh rangkaian acara, mulai dari perencanaan,
persiapan, eksekusi hingga evaluasi, dalam rangka membantu mewujudkan tujuan
yang diharapkan klien degan membuat acara.
Berhasil tidaknya sebuah penyelenggara acara ditentukan oleh adanya
persiapan yang matang. Melalu konsep yang baik tentunya turut memperlancar
dan mensukseskan suatu acara. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam

27
Universitas Sumatera Utara

pembuatan konsep suatu acara. Dalam membuat konsep EO dibagi menjadi 3
(tiga) bagian yaitu :
1. Konsep Baku, dimana konsep ini sebelumnya telah dibuat oleh perusahaan
yang bersangkutan, sehingga tinggal melaksanakan saja.
2. Konsep Baru, dimana semua konsep acara dirancang sendiri kemudian di
presentasikan kepada klien, dan hasil kesepakatan akan dilaksanakan.
3. Kombinasi, dimana hal ini berarti kita dengan pihak klien mengadakan
sharing bagaimana acara akan dibuat.
Dilihat dari jenis acara yang diadakan, EO dapat diketgorikan menjadi :
1. One

Stop

Service

Agency

adalah

EO

besar

yang

mampu

menyelenggarakan berbagai jenis acara hingga skala internasional.
2. MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) adalah EO yang
khusus bergerak di bidang penyelenggara acara berbentuk pertemuan.
3. Brand Activation adalah EO yang secara spesifik membantu kliennya
untuk mempromosikan dalam rangka peningkatan penjualan, peningkatan
pengenalan merk di kalangan konsumen, dengan berinteraksi langsung ke
target marketnya.
4. Musik dan Hiburan adalah EO yang memiliki spesialisasi di bidang
hiburan terutama musik.
5. Penyelenggara Pernikahan adalah EO

yang mengkhususkan diri

membantu klien mengadakan pesta pernikahan.

28
Universitas Sumatera Utara

6. Penyelenggara Ulang Tahun adalah EO yang ahli membuat pesta ulang
tahun termasuk untuk anak-anak. Pada umumnya disebut sebagai party
planner.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai penyelenggara acara dapat
diketahui bahwa party planner merupakan salah satu jenis dari usaha
penyelenggara acara atau EO. Sehingga pengertian party planner adalah usaha
yang bergerak di bidang jasa yang khusus dan ahli dalam perencanaan acara pesta
ulang tahun termasuk anak-anak.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No

1.

2.

3.

Nama dan
Tahun
Penelitian
Anggi
Rahwinda
(2015)

Judul
Penelitian

Variabel
Penelitian

Pengaruh
Kreativitas
dan Inovasi
Terhadap
Minat Beli
Konsumen
Lopian
Kafe Kopi

1. Kreativitas
2. Inovasi
3. Minat Beli
Konsumen

Anindya
Rachma
Andanawari
(2014)

Pengaruh
harga, lokasi,
dan kualitas
produk
terhadap
keputusan
pembelian

1. Harga
2. Lokasi
3. Kualitas
produk
4. Keputusan
pembelian

Heru
Nugroho
Kastaman
(2014)

Pengaruh
1. Media
Media
sosial
Sosial
2. penjualan
Facebook
online
Dalam
Peningkatan

Teknik
Analisis

Analisis
Deskriptif
dan
Analisis
Linier
Berganda

Analisis
Regresi
Berganda

Analisis
Deskriptif

Hasil Penelitian

Kreativitas dan
inovasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap minat
beli konsumen
harga, lokasi dan
kualitas produk
mempunyai
pengaruh positif
terhadap
keputusan
pembelian
Media sosial
seperti Facebook
memberikan
pengaruh dalam
peningkatan
penjualan dalam

29
Universitas Sumatera Utara

4.

5.

Okpara
(2011)

Soraya Isti
Farna (2009)

Penjualan
Bisnis
Online
The Value
Of
Creativity
and
Innovation
in
Entrepreneu
rship
Pengaruh
Bauran
Pemasaran
Jasa
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen
Pada
Gardenia
Café Medan
Tahun 2009

bisnis online

The Value Of
Creativity
and
Innovation in
Entrepreneur
ship

1. Produk
2. Harga
3. Tempat
4. Promosi
5. Orang
6. Bukti fisik
7. Proses
8. Keputusan
pembelian
konsumen

Multiple
Regressio
n Analysis

Analisis
Deskriptif
dan
Analisis
Regresi
Berganda.

The result show
that there is a
positive
relationship
Creativity and
Innovation
Produk, harga,
tempat, promosi,
dan proses
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
konsumen
sedangkan
variable orang
tidak berpengaruh
positif dan
signifikan.

2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama
dimana sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan, dimana hal ini merupakan
jaringan hubungan antar variable yang secara logis diterangkan, dikembangkan,
dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses
wawancara, observasi, dan survei literature (Kuncoro, 2009: 52)
Kreativitas adalah kemampuan menciptakan gagasan dan menemukan cara
baru dalam melihat permasalahan dan peluang yang ada (Suryana, 2006:42).
Promosi adalah salah satu kegiatan dalam bidang pemasaran yang bertujuan
untuk meningkatkan penjualan dengan jalan mempengaruhi konsumen baik secara

30
Universitas Sumatera Utara

langsung maupun tidak langsung (Nitisemito, 1993:126). Suatu kreativitas dan
promosi merupakan cara yang digunakan oleh jasa party planner dalam
meningkatkan kualitas dan penjualan, serta untuk dapat bersaing dengan penyedia
jasa party planner lainnya. Keputusan konsumen adalah membeli merek yang
paling disukai dari berbagai alternatif yang ada (Kotler dan Armstrong, 2008
:181). Suatu kreativitas dan promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran
dimana suatu kreativitas dapat menjadikan suatu konsep penawaran yang menarik
terhadap keputusan konsumen. Hubungan kreativitas tidak terlepas dari promosi
yang dilakukan oleh penjual jasa party planner tersebut dari segi harga dan
konsep pemasaran yang unik sangat mempengaruhi keputusan konsumen memilih
jasa yang merupakan strategi dalam persaingan pemasaran yang selalu mengalami
perkembangan.
Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Kreatifitas (x1)
KeputusanKonsumen (Y)

Promosi (X2)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dari hasil kerangka konseptual diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu,
kreativitas yang sangat baik menciptakan sesuatu yang baru sehingga menarik

31
Universitas Sumatera Utara

keputusan konsumen dari segi jenis jasa yang ditawarkan dan dari segi penawaran
yang menarik. Hubungan promosi dengan kreativitas merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan, dengan adanya suatu konsep yang kreatif dan promosi
yang dilakukan berkaitan dengan harga yang ditawarkan cara penjualan sangat
mempengaruhi keputusan konsumen jasa party lanner tersebut. Karena yang
menjadi suatu pertimbangan konsumen dalam menentukan keputusannya untuk
memilih suatu jasa dengan melihat suatu konsep yang kreatif dari penjual jasa
tersebut yang unik dengan harga yang relatif murah, sehingga konsumen merasa
puas dan menguntungkan bagi konsumen.
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2008: 93).
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah disusun,
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Kreativitas dan
promosi yang dilakukan Diamonds Project berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap keputusan konsumen dalam memilih jasa Party Planner
Diamonds Project.

32
Universitas Sumatera Utara