LKPJ KB DAN KS 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.1.12
URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA
SEJAHTERA
4.1.12.1
KONDISI UMUM
Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk
mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi sasarannya jauh lebih luas
untuk mencapai kesejahteraan rakyat, baik dalam arti fisik maupun non fisik. Hal
tersebut berarti bahwa kebijakan Kependudukan merupakan bagian integral dari
kebijakan pembangunan secara keseluruhan.
Secara garis besar pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima) aspek penting
yaitu pertama (1) berkaitan dengan kuantitas penduduk antara lain jumlah, struktur
dan komposisi penduduk serta laju pertumbuhan penduduk. Kedua
(2)
berkenaan dengan kualitas penduduk yang berkaitan dengan status kesehatan dan
angka kematian, tingkat pendidikan dan angka kemiskinan. Ketiga (3) adalah
mobilitas penduduk seperti tingkat migrasi yang mempengaruhi yang mempengaruhi
persebaran penduduk antar wilayah. Keempat (4) mengenai data dan informasi
penduduk serta kelima (5) adalah penyerasian kebijakan kependudukan. Kebijakan
Kependudukan merupakan program lintas sector, oleh sebab itu penyerasian
kebijakan antar sector harus menjadi perhatian bersama sehingga tidak terjadi
tumpang tindih atau saling bertolak belakang.
Pelaksanaan Program Kependudukan dan KB di Kota Semarang akan terus
digelorakan dengan dukungan seluruh warga masyarakat untuk menuju kondisi yang
ideal yaitu Semarang kota sejahtera yang ingin dan harus diupayakan, sehingga
seluruh keluarga dapat menerima Program Keluarga Berencana. Berbagai bentuk
kegiatan yang mengacu pada visi program KB “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015”
akan
senantiasa
diupayakan
dan
dikelola
secara
serius,
profesional
dan
berkesinambungan, sehingga dapat memberikan kepuasan semua pihak yang pada
akhirnya meningkatkan kesertaan masyarakat dalam ber- KB.
4.1.12.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diarahkan pada
upaya pengendalian kelahiran melalui kesadaran masyarakat dalam ber-KB,
meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi remaja serta pendewasaan usia
perkawinan, meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam upaya
hal | 239
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
peningkatan kualitas keluarga dan memperkuat kelembagaan dan Jejaring KB dalam
upaya pembudayaan keluarga kecil berkualitas.
Sedangkan program-program yang dilaksanakan pada Urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera pada Tahun Anggaran 2014 meliputi programprogram sebagai berikut :
1.
Program Keluarga Berencana
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber- KB
melalui penyediaan Pelayanan KB dan alkon bagi keluarga Miskin serta
pembinaan KB.
2.
Program Pembinaan Peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
mandiri Program ini diarahkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pelayanan KB/KR melalui Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat
peduli KB.
3.
Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling Kesehatan
Reproduksi Remaja
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan informasi dan konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja.
4.
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendamping
kelompok bina keluarga.
4.1.12.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.12.3.1
PENDANAAN
Alokasi dana APBD Kota Semarang yang disediakan untuk pelaksanaan
program/kegiatan dalam Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada
tahun 2014 sebesar Rp. 1.833.579.000,Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut :
1.
Program Keluarga Berencana
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp.)
SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB
1
Penyediaan Pelayanan KB dan Alat
306.757.500
Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin
2
Pebinaan keluarga berencana
139.700.000
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
306.757.500
100,00
139.466.600
99,83
hal | 240
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
KEGIATAN
3
Penunjang Sarana Prasarana pelayanan
Keluarga Berencana (kb)
Fasilitasi pendampingan penunjang sarana
prasarana pelayanan keluarga berencana (kb)
Fasilitasi kegiatan ppkbd / skd
JUMLAH PROGRAM
4
5
2.
89.249.000
PERSEN
TASE
(%)
89.249.000
100,00
11.602.500
11.152.500
96,12
731.650.000
1.278.959.000
731.450.000
1.278.075.600
99,97
99,93
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
madiri
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp.)
SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB
1
Fasilitasi pembentukan kelompok
93.000.000
masyarakat peduli KB
JUMLAH PROGRAM
93.000.000
3.
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
93.000.000
100,00
93.000.000
100,00
Program Pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp.)
SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB
1
Fasilitasi forum pelayanan krr bagi
283.760.000
kelompok remaja dan kelompok sebaya di
luar sekolah
JUMLAH PROGRAM
283.760.000
4.
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
283.760.000
100,00
283.760.000
100,00
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp.)
SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB
1 Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina
177.860.000
keluarga di kecamatan
JUMLAH PROGRAM
177.860.000
4.1.12.3.2
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
177.860.000
100,00
177.860.000
100,00
HASIL YANG DICAPAI
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan urusan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera selama tahun 2014 dapat dilihat pada
beberapa indikator sebagai berikut :
hal | 241
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
1. Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB pada tahun 2014,
sebesar 203.328 ( 67%) dengan jumlah pasangan usia subur (PUS). 265.215 orang
2. Peserta KB baru tahun
2014 adalah sebesar 31.215 peserta dari perkiraan
permintaan masyarakat sebesar 36.122 permintaan.
3. TFR tahun 2014 sebesar 2,02
4. Pada tahun 2014, Jumlah akseptor KB baru dengan metode kontrasepsi adalah
sebagai berikut :
a. IUD
: 4.071 akseptor
b. MOW
: 2.283 akseptor
c. Implant
: 2.549 akseptor
d. Suntik
: 17.036 akseptor
e. PIL
: 3.319 akseptor
f. Kondom
: 1.840 akseptor
g. MOP
: 117 akseptor
5. Pada tahun 2014, dari jumlah peserta KB tersebut diatas, apabila dilihat
berdasarkan tempat pelayanannya adalah sebagai berikut :
a. Klinik pemerintah
: 9.001 akseptor ( 28,84 )
b. Klinik Swasta
: 8.483 akseptor (24,18%)
c. Dokter Praktek Swasta
: 2.298 akseptor (7,36 %)
d. Bidan Praktek Swasta
: 11.433 akseptor (36,63 %)
6. Pada tahun 2014 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB baru Mantap
/ MKJP sebanyak 9.020 akseptor, yang mendapatkan Informed Consent sebesar
6.264 akseptor
apabila dirinci dengan hasil pemberian
Informed Consent
sebagai berkut :
a. IUD sebanyak 2.682 akseptor
b. MOW sebanyak 1.826 akseptor
c. MOP sebanyak 84 peserta
d. Implant 1.672 peserta
7. Pendampingan Kelompok bina Keluarga yang meliputi kelompok-kelompok
sebagai berikut:
a. Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
Cakupan laporan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) di 16 Kecamatan sebanyak 351 kelompok, yang aktif
sebanyak 351 (100%) kelompok dengan jumlah anggota 3.779 anggota ;
b. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)
hal | 242
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Ada 316 Kelompok BKL di 16 Kecamatan, adapun BKL aktif sejumlah 247
kelompok,
dengan jujmlah anggota yang aktif sejumlah 9.525 . adapun
fasilitasi kegiatan dalam kelompok tersebut yaitu Pembinaan dan Usaha
Ekonomi Produktif ;
c. Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), ada 279 Kelompok di 16 Kecamatan,
yang aktif 279 Kelompok dengan 13.206 kader yang aktif dan terlatih dari
36.371 anggota.
d. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR)
Jumlah BKR di 16 Kecamatan ada 139 Kelompok, anggota yang aktif sebesar
4.708 anggota yang terlatih dari 68.301 anggota .
Sedangkan capaian kinerja secara umum pada Urusan Wajib Keluarga Berencana
Dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat pada tabel berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
INDIKATOR KINERJA
Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB
Jumlah peserta KB aktif
Jumlah pasangan usia subur (PUS)
Jumlah peserta KB baru
Perkiraan permintaan masyarakat sebagai peserta KB baru
Penundaan usia perkawinan (PUS < 20 tahun dibanding total
PUS)
Total Fertility Rate (TFR)
Jumlah Kepala Keluarga di Kota Semarang
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KS 1
Jumlah kegiatan kesehatan reproduksi remaja / PIK
Jumlah Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang aktif
Jumlah anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS)
Jumlah anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) yang menerima bantuan modal
Jumlah kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang aktif
Jumlah kelompok Bina Keluarga Remaja yang aktif
Jumlah kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) yang aktif
Jml petugas KB
Petugas UPTB
PLKB/PKB
PPKBD/SKD
Sub PPKBD
Kelompok KB
2013
2014
76,46
201.739
263.862
35.122
31.614
0,16
76,67
203.328
265.215
31.215
36.234
0,56
2,12
401.544
117.470
59
523
2,02
415.526
116.720
67
351
6.891
3.779
50
65
318
166
314
279
139
247
16
61
177
1435
9433
16
55
177
1.451
9.775
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Tahun 2014
hal | 243
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.1.12.3
1.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Rendahnya penggunaan alat kontrasepsi metode jangka panjang , dilihat dari
pencapaian tahun 2014 sebesar 28 % dibanding dengan target dari BKKBN
yaitu 40 % dari total peserta KB aktif.
2.
Belum tercapainya target MDG’s mengenai pasangan usia subur yang belum
ber KB (PUS yang tidak ingin anak lagi dan ingin anak ditunda tetapi tidak
KB / unmetneed) dari target dari BKKBN 5 % , tetapi realisasi pada tahun
2014 sebesar 11,84 % .
4.1.12.4
1.
RENCANA TINDAK LANJUT
Melaksanakan pelayanan KB gratis dengan metode Kontrasepsi Jangka
Panjang
2.
Optimalisasi peran kader KB (Petugas Pembantu KB Desa / Sub Klinik Desa)
dalam penggerakan / KIE ( Komunikasi, Informasi dan Edukasi ) dengan
sasaran pasangan usia subur,
4.1.12.5
1.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Juara I PIK Remaja kategori TEGAR se- Jawa Tengah Tahun 2014 ,
penyerahan piala oleh Wagub Jawa Tengah .
2.
Juara harapan I PIK Remaja Tingkat Nasional Tahun 2014 penyerahan piala
oleh Kepala BKKBN Pusat
hal | 244
4.1.12
URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA
SEJAHTERA
4.1.12.1
KONDISI UMUM
Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk
mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi sasarannya jauh lebih luas
untuk mencapai kesejahteraan rakyat, baik dalam arti fisik maupun non fisik. Hal
tersebut berarti bahwa kebijakan Kependudukan merupakan bagian integral dari
kebijakan pembangunan secara keseluruhan.
Secara garis besar pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima) aspek penting
yaitu pertama (1) berkaitan dengan kuantitas penduduk antara lain jumlah, struktur
dan komposisi penduduk serta laju pertumbuhan penduduk. Kedua
(2)
berkenaan dengan kualitas penduduk yang berkaitan dengan status kesehatan dan
angka kematian, tingkat pendidikan dan angka kemiskinan. Ketiga (3) adalah
mobilitas penduduk seperti tingkat migrasi yang mempengaruhi yang mempengaruhi
persebaran penduduk antar wilayah. Keempat (4) mengenai data dan informasi
penduduk serta kelima (5) adalah penyerasian kebijakan kependudukan. Kebijakan
Kependudukan merupakan program lintas sector, oleh sebab itu penyerasian
kebijakan antar sector harus menjadi perhatian bersama sehingga tidak terjadi
tumpang tindih atau saling bertolak belakang.
Pelaksanaan Program Kependudukan dan KB di Kota Semarang akan terus
digelorakan dengan dukungan seluruh warga masyarakat untuk menuju kondisi yang
ideal yaitu Semarang kota sejahtera yang ingin dan harus diupayakan, sehingga
seluruh keluarga dapat menerima Program Keluarga Berencana. Berbagai bentuk
kegiatan yang mengacu pada visi program KB “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015”
akan
senantiasa
diupayakan
dan
dikelola
secara
serius,
profesional
dan
berkesinambungan, sehingga dapat memberikan kepuasan semua pihak yang pada
akhirnya meningkatkan kesertaan masyarakat dalam ber- KB.
4.1.12.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diarahkan pada
upaya pengendalian kelahiran melalui kesadaran masyarakat dalam ber-KB,
meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi remaja serta pendewasaan usia
perkawinan, meningkatkan pemberdayaan dan ketahanan keluarga dalam upaya
hal | 239
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
peningkatan kualitas keluarga dan memperkuat kelembagaan dan Jejaring KB dalam
upaya pembudayaan keluarga kecil berkualitas.
Sedangkan program-program yang dilaksanakan pada Urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera pada Tahun Anggaran 2014 meliputi programprogram sebagai berikut :
1.
Program Keluarga Berencana
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber- KB
melalui penyediaan Pelayanan KB dan alkon bagi keluarga Miskin serta
pembinaan KB.
2.
Program Pembinaan Peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
mandiri Program ini diarahkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pelayanan KB/KR melalui Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat
peduli KB.
3.
Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling Kesehatan
Reproduksi Remaja
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan informasi dan konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja.
4.
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendamping
kelompok bina keluarga.
4.1.12.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.12.3.1
PENDANAAN
Alokasi dana APBD Kota Semarang yang disediakan untuk pelaksanaan
program/kegiatan dalam Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada
tahun 2014 sebesar Rp. 1.833.579.000,Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut :
1.
Program Keluarga Berencana
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp.)
SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB
1
Penyediaan Pelayanan KB dan Alat
306.757.500
Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin
2
Pebinaan keluarga berencana
139.700.000
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
306.757.500
100,00
139.466.600
99,83
hal | 240
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
KEGIATAN
3
Penunjang Sarana Prasarana pelayanan
Keluarga Berencana (kb)
Fasilitasi pendampingan penunjang sarana
prasarana pelayanan keluarga berencana (kb)
Fasilitasi kegiatan ppkbd / skd
JUMLAH PROGRAM
4
5
2.
89.249.000
PERSEN
TASE
(%)
89.249.000
100,00
11.602.500
11.152.500
96,12
731.650.000
1.278.959.000
731.450.000
1.278.075.600
99,97
99,93
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.)
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
madiri
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp.)
SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB
1
Fasilitasi pembentukan kelompok
93.000.000
masyarakat peduli KB
JUMLAH PROGRAM
93.000.000
3.
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
93.000.000
100,00
93.000.000
100,00
Program Pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp.)
SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB
1
Fasilitasi forum pelayanan krr bagi
283.760.000
kelompok remaja dan kelompok sebaya di
luar sekolah
JUMLAH PROGRAM
283.760.000
4.
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
283.760.000
100,00
283.760.000
100,00
Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
ANGGARAN
(Rp.)
SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB
1 Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina
177.860.000
keluarga di kecamatan
JUMLAH PROGRAM
177.860.000
4.1.12.3.2
REALISASI
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
177.860.000
100,00
177.860.000
100,00
HASIL YANG DICAPAI
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan urusan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera selama tahun 2014 dapat dilihat pada
beberapa indikator sebagai berikut :
hal | 241
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
1. Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB pada tahun 2014,
sebesar 203.328 ( 67%) dengan jumlah pasangan usia subur (PUS). 265.215 orang
2. Peserta KB baru tahun
2014 adalah sebesar 31.215 peserta dari perkiraan
permintaan masyarakat sebesar 36.122 permintaan.
3. TFR tahun 2014 sebesar 2,02
4. Pada tahun 2014, Jumlah akseptor KB baru dengan metode kontrasepsi adalah
sebagai berikut :
a. IUD
: 4.071 akseptor
b. MOW
: 2.283 akseptor
c. Implant
: 2.549 akseptor
d. Suntik
: 17.036 akseptor
e. PIL
: 3.319 akseptor
f. Kondom
: 1.840 akseptor
g. MOP
: 117 akseptor
5. Pada tahun 2014, dari jumlah peserta KB tersebut diatas, apabila dilihat
berdasarkan tempat pelayanannya adalah sebagai berikut :
a. Klinik pemerintah
: 9.001 akseptor ( 28,84 )
b. Klinik Swasta
: 8.483 akseptor (24,18%)
c. Dokter Praktek Swasta
: 2.298 akseptor (7,36 %)
d. Bidan Praktek Swasta
: 11.433 akseptor (36,63 %)
6. Pada tahun 2014 Pemberian Informed Consent dari hasil peserta KB baru Mantap
/ MKJP sebanyak 9.020 akseptor, yang mendapatkan Informed Consent sebesar
6.264 akseptor
apabila dirinci dengan hasil pemberian
Informed Consent
sebagai berkut :
a. IUD sebanyak 2.682 akseptor
b. MOW sebanyak 1.826 akseptor
c. MOP sebanyak 84 peserta
d. Implant 1.672 peserta
7. Pendampingan Kelompok bina Keluarga yang meliputi kelompok-kelompok
sebagai berikut:
a. Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
Cakupan laporan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) di 16 Kecamatan sebanyak 351 kelompok, yang aktif
sebanyak 351 (100%) kelompok dengan jumlah anggota 3.779 anggota ;
b. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)
hal | 242
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Ada 316 Kelompok BKL di 16 Kecamatan, adapun BKL aktif sejumlah 247
kelompok,
dengan jujmlah anggota yang aktif sejumlah 9.525 . adapun
fasilitasi kegiatan dalam kelompok tersebut yaitu Pembinaan dan Usaha
Ekonomi Produktif ;
c. Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), ada 279 Kelompok di 16 Kecamatan,
yang aktif 279 Kelompok dengan 13.206 kader yang aktif dan terlatih dari
36.371 anggota.
d. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR)
Jumlah BKR di 16 Kecamatan ada 139 Kelompok, anggota yang aktif sebesar
4.708 anggota yang terlatih dari 68.301 anggota .
Sedangkan capaian kinerja secara umum pada Urusan Wajib Keluarga Berencana
Dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat pada tabel berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
INDIKATOR KINERJA
Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB
Jumlah peserta KB aktif
Jumlah pasangan usia subur (PUS)
Jumlah peserta KB baru
Perkiraan permintaan masyarakat sebagai peserta KB baru
Penundaan usia perkawinan (PUS < 20 tahun dibanding total
PUS)
Total Fertility Rate (TFR)
Jumlah Kepala Keluarga di Kota Semarang
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan KS 1
Jumlah kegiatan kesehatan reproduksi remaja / PIK
Jumlah Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang aktif
Jumlah anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS)
Jumlah anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) yang menerima bantuan modal
Jumlah kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang aktif
Jumlah kelompok Bina Keluarga Remaja yang aktif
Jumlah kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) yang aktif
Jml petugas KB
Petugas UPTB
PLKB/PKB
PPKBD/SKD
Sub PPKBD
Kelompok KB
2013
2014
76,46
201.739
263.862
35.122
31.614
0,16
76,67
203.328
265.215
31.215
36.234
0,56
2,12
401.544
117.470
59
523
2,02
415.526
116.720
67
351
6.891
3.779
50
65
318
166
314
279
139
247
16
61
177
1435
9433
16
55
177
1.451
9.775
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Tahun 2014
hal | 243
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.1.12.3
1.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Rendahnya penggunaan alat kontrasepsi metode jangka panjang , dilihat dari
pencapaian tahun 2014 sebesar 28 % dibanding dengan target dari BKKBN
yaitu 40 % dari total peserta KB aktif.
2.
Belum tercapainya target MDG’s mengenai pasangan usia subur yang belum
ber KB (PUS yang tidak ingin anak lagi dan ingin anak ditunda tetapi tidak
KB / unmetneed) dari target dari BKKBN 5 % , tetapi realisasi pada tahun
2014 sebesar 11,84 % .
4.1.12.4
1.
RENCANA TINDAK LANJUT
Melaksanakan pelayanan KB gratis dengan metode Kontrasepsi Jangka
Panjang
2.
Optimalisasi peran kader KB (Petugas Pembantu KB Desa / Sub Klinik Desa)
dalam penggerakan / KIE ( Komunikasi, Informasi dan Edukasi ) dengan
sasaran pasangan usia subur,
4.1.12.5
1.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Juara I PIK Remaja kategori TEGAR se- Jawa Tengah Tahun 2014 ,
penyerahan piala oleh Wagub Jawa Tengah .
2.
Juara harapan I PIK Remaja Tingkat Nasional Tahun 2014 penyerahan piala
oleh Kepala BKKBN Pusat
hal | 244