LKPJ PENATAAN RUANG 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.1.5
URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG
4.1.5.1
KONDISI UMUM
Penataan ruang adalah suatu konsep pemikiran atau gagasan yang mencakup
penataan semua kegiatan beserta karakteristiknya berkaitan dengan ruang atau lokasi
dalam suatu wilayah kawasan. Untuk meningkatkan manfaat wilayah atau kawasan
yang maksimal diperlukan perhatian yang teliti terhadap perlindungan lingkungan,
efisiensi, sinergi dan keserasian pada potensi ekonomi di lingkungan tersebut. Ini dapat
diartikan bahwa pentingnya keterpaduan dalam perencanaan pembangunan adalah untuk
mencapai peningkatan kesejahteraan yang maksimal.
Dalam rangka mewujudkan konsep pengembangan wilayah yang di
dalamnya memuat tujuan dan sasaran yang bersifat kewilayahan di Indonesia, maka
ditempuh melalui upaya penataan ruang yang terdiri dari 3 (tiga) proses utama, yakni :
a) proses perencanaan tata ruang, yang menghasilkan Rencana Tata Ruang b) Proses
pemanfaatan ruang, yang merupakan wujud oprasionalisasi rencana tata ruang atau
pelaksanaan pembangunan itu sendiri; c) proses pengendalian pemanfaatan ruang yang
terdiri atas mekanisme perijinan dan penertiban terhadap pelaksanaan pembangunan
agar tetap sesuai dengan rencana tata ruang dan tujuan penataan ruang wilayahnya.
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
(R
TRW) Kota Semarang disusun sebagai arahan pemanfaatan ruang kota secara umum
yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah, rencana struktur ruang,
rencana pola ruang, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, dan
ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah baik tingkat nasional (RTRWN),
provinsi (RTRWP) maupun RTRW kab / kota. Pemanfaatan ruang yang bersifat makro
ini perlu ditindaklanjuti dengan pengaturan permasalahan teknis seperti ketentuan tata
masa bangunan, intensitas pemanfaatan lahan, persyaratan prasarana minimum, fungsi
dan kewenangan kelembagaan, dan sebagainya. Pengaturan teknis ini ditujukan agar
dapat mengendalikan pemanfaatan ruang dan pembangunan Kota Semarang agar sesuai
dengan rencana tata ruang yang ditetapkan. Kebijakan penataan ruang Kota Semarang
ditetapkan dalam Perda No. 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Semarang Tahun 2011 – 2031. Tujuan RTRW Kota Semarang
merupakan arahan perwujudan visi dan misi pembangunan jangka panjang pada aspek
keruangan, yang pada dasarnya mendukung terwujudnya ruang wilayah na
sional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional. Dan yang terpenting adalah, RTRW Kota Semarang
menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi pengarahan pemanfaatan ruang sehingga
hal | 155
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
mampu menciptakan suatu pemanfaatan ruang yang tetap menjaga keseimbangan
dengan lingkungan.
4.1.05.2 KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan pada Urusan penataan ruang diarahkan pada upaya untuk
mewujudkan indikasi program dalam rencana tata ruang ke dalam program-program
pembangunan, penegakan hukum (law enforcement) yang tegas, dan tersedianya aparat
pelaksana yang bertanggung jawab.
Program-program pembangunan pada Urusan Penataan Ruang yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1.
Program Perencanaan Tata Ruang
2.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
6.
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
7.
Program Pengelolaan Reklame
Kebijakan dan program dalam Urusan Penataan Ruang diarahkan pada upaya
untuk mengimplementasikan apa yang telah dirumuskan dalam dokumen rencana tata
ruang dan menjadikan landasan serta acuan kebijakan spasial bagi pembangunan lintas
sektor maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat berkelanjutan secara teratur dan
selaras dengan didukung aturan hukum yang tegas (law-enforcement).
Pada tahun 2014 program-program yang dilaksanakan pada urusan Penataan
Ruang adalah sebagai berikut :
Program-program penunjang, yang meliputi :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi
perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana
yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan
publik.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
hal | 156
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui peningkatan
kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan tugas kedinasan.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan
laporan capaian kinerja yang akuntabel.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
1.
Program Perencanaan Tata Ruang
Program ini diarahkan untuk fasilitasi dan koordinasi dalam rangka implementasi
rencana tata ruang dengan cara memastikan indikasi program RTRW masuk dalam
program pembangunan tahunan, serta memastikan setiap program pembangunan
mengacu pada dokumen rencana tata ruang, sehingga dalam jangka waktu yang
telah direncanakan seluruh target program dapat terlaksana sepenuhnya.
2.
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Program ini diarahkan bagi tercapainya struktur dan pola ruang sebagaimana telah
ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang melalui pengendalian pembangunan dan
penyediaan media informasi tata ruang secara visual bagi masyarakat dan
stakeholder
sehingga
diharapkan
hasil-hasil
pembangunan,
perencanaan
infrastruktur kota, dan perencanaan kota dapat tersosialisasikan dengan baik dan
dapat diakses dengan mudah sehingga masyarakat dan berbagai stakeholder dapat
mengetahui rencana dan perkembangan kota dan pada gilirannya dapat memberikan
respon balik berupa saran dan masukan sehingga arah pembangunan kota sesuai
dengan harapan segenap lapisan masyarakat.
3.
Program Pengelolaan Reklame
Program ini diarahkan untuk penyusunan updating database reklame dan
pengendalian reklame sehingga pemasangan reklame dapat sesuai dengan kaidah
tata ruang dan keindahan kota, serta intensifikasi penagihan tunggakan reklame
untuk mencapai optimalisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah di bidang
reklame.
4.1.05.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.05.3.1
PENDANAAN
Anggaran Program Penunjang Urusan Penataan Ruang
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:
hal | 157
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Pengadaan kendaraan dinas / operasional
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah
Penyelesaian Pengelolaan Administrasi
Kepegawaian
Belanja jasa penunjang administrasi
perkantoran
JUMLAH SKPD
SKPD : Dinas PJPR
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Penyediaan jasa pemeliharaan dan
perizinan kendaraan dinas/operasional
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Penyediaan Jasa kebersihan kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah
Penyediaan Jasa Kegiatan Kepanitiaan
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke
Dalam Daerah
Belanja Jasa Penunjang Administrasi
Perkantoran
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
7.660.000
166.160.000
2.750.000
103.550.179
35,90
62,32
1.885.000.000
0
0,00
110.364.000
105.166.000
90.381.200
71.607800
81,89
68,09
10.000.000
1.118.500
11,19
1.154.211.000
84.250.000
7,30
10.000.000
1.000.000
3.556.500
160.000
35,57
16,00
31.145.189
140.000.000
23.014.600
103.790.090
73,89
74,14
30.000.000
21.450.000
71,50
171.612.000
59.928.000
34,92
3.822.318.189
565.556.869
44,05
30.800.000
14.137.983
45,90
30.400.000
17.391.900
57,21
218.350.000
4.350.000
50.000.000
36.000.000
216.528.300
4.231.500
49.991.550
29.242.850
99,17
97,28
99,98
81,23
31.342.000
130.000.000
13.333.350
112.713.700
42,54
86,70
78.000.000
1.500.000
40.794.000
1.000.000
52,30
66,67
25.000.000
18.400.600
73,60
635.742.000
4.458.060.189
517.765.733
1.083.322.602
72,96
57,30
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung
Kantor
Pemeliharaan rutin/berkala mebelair
JUMLAH SKPD
SKPD : DINAS PJPR
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
Pengadaan meubelair
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
360.518.000
271.952.615
75,43
61.542.000
51.694.500
84,00
30.000.000
452.060.000
15.000.000
338.647.115
50,00
71,09
630.000.000
16.500.000
620.522.800
15.418.600
98,50
93,45
hal | 158
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
KEGIATAN
6
7
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan
Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung
Kantor
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Mebelair
Belanja Modal Kantor
Pengadaan Pakaian Kerja Kantor
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
8
9
10
11
12
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
66.320.300
64.290.000
1.225.670.000
1.145.161.400
52.000.000
45.420.500
5.000.000
2.767.500
5.000.000
119.150.000
57.830.000
2.177.470.300
2.629.530.300
4.895.000
93.478.125
54.663.000
2.046.616.925
2.385.264.040
PERSEN
TASE
(%)
96,94
93,43
87,35
55,35
97,90
78,45
94,52
88,43
83,09
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:
NO
1
KEGIATAN
SKPD : DINAS PJPR
Asuransi Kecelakaan Kerja Pegawai Dinas
PJPR
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
52.000.000
50.596.000
97,30
52.000.000
50.596.000
97,30
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
15
KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi
anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Penyusunan pelaporan target pendapatan
Penyusunan Lakip
Penyusunan LKPJ SKPD
Penyusunan Renja SKPD
Penunjang kinerja PA, PPK, bendahara dan
pembantu
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian
kegiatan
Penyusunan RKA dan DPA murni
Penyusunan RKA perubahan &DPA
perubahan
Perencanaan program kegiatan DTKP
Monitoring dan evaluasi kegiatan DTKP
Penyusunan laporan CALK
JUMLAH SKPD
SKPD : DINAS PJPR
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi
Anggaran
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
20.000.000
16.099.950
80,50
20.000.000
20.000.000
10.079.900
20.000.000
50,40
100,00
20.000.000
20.000.000
50.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
93.470.000
40.100.000
20.000.000
20.000.000
19.998.400
85.660.000
200.000.000
200.000.000
15.000.000
15.000.000
15.000.000
15.000.000
31.500.000
38.000.000
15.000.000
714.620.000
12.790.175
19.011.100
15.000.000
640.700.425
6.500.000
6.187.500
100,00
80,20
100,00
100,00
99,99
91,64
100,00
100,00
100,00
40,60
50,03
100,00
89,66
95,19
hal | 159
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
KEGIATAN
16
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Penyusunan RKA SKPD dan DPA SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan
Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah)
Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja
Pertanggung Jawaban)
Penyusunan Renja
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan
SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
17
19
20
21
22
23
24
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
20.000.000
19.768.500
98,84
20.000.000
19.650.000
18.712.500
18.725.000
93,60
95,29
7.000.000
6.719.000
95,99
9.000.000
8.513.200
94,59
9.000.000
8.649.000
96,10
19.000.000
18,498,700
97,36
6.500.000
116.650.000
714.620.000
6.187.500
111.960.900
405.700.425
95,19
95,98
77,31
Anggaran Program Pelaksana Urusan Penataan Ruang
1.
Program Perencanaan Tata Ruang
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Inventarisasi dan Penyerahan Prasarana
Sarana Utilitas Perkotaan
Penyusunan Perwal Tentang RTBL
Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan
Cagar Budaya
Pembuatan Peta Planing Kota Semarang
Labelisasi Bangunan Cagar Budaya
Penyusunan Materi Raperda Rencana Detail
Tata Ruang Kota (RDTRK)
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
(RTBL)
Peningkatan Akses Sistem Informasi KRK
Digital
Raperda PSU (Prasarana Sarana Utilitas)
Penyusunan Perwal Retribusi Jasa
Umum(Penggantian Biaya Cetak
Peta),Jasausaha&Perijinan Tr
DED Penataan Kawasan Kali Semarang
Sosialisasi Penyerahan PSU
JUMLAH SKPD
SKPD : BAPPEDA
Koordinasi Perencanaan Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
2.
KEGIATAN
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
193.000.000
16.445.273
8,52
150.000.000
100.000.000
29.274.000
335.000
19,52
0,34
150.000.000
150.000.000
750.000.000
10.153.441
150.000.000
13.926.727
6,77
100
1,86
300.000.000
83.864.000
27,95
100.000.000
14.580.000
14,58
150.000.000
100.000.000
150.000.000
100.000.000
100
100
50.000.000
50.000.000
2.243.000.000
50.000.000
50.000.000
668.578.441
100
100
6,63
445.235.000
334.807.700
75,20
445.235.000
2.688.235.000
334.807.700
1.003.386.141
75,20
37,33
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Proses Pengukuran dan Penandaan
Keterangan Rencana Kota
ANGGARAN
(RP)
100.000.000
REALISASI
(RP)
31.051.200
PERSEN
TASE
(%)
31,05
hal | 160
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
KEGIATAN
2
Pengawasan dan Pengendalian Bangunan
Serta Tempat Usaha
Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung
dan SLF, Tim Pelestari Cagar Budaya
Operasionalisasi IPTB (Ijin Bekerja Pelaku
Teknis Bangunan Gedung)
JUMLAH PROGRAM
3
4
3.
250.000.000
101.535.700
PERSEN
TASE
(%)
40,61
600.000.000
217.439.021
36,24
50.000.000
32.120.000
64,24
1.000.000.000
382.145.921
38,21
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
Program Pengelolaan Reklame
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
KEGIATAN
SKPD : DINAS PJPR
Intensifikasi Penagihan Tunggakan Reklame
Evaluasi Penataan Tata Letak Titik Reklame
Monitoring, Pemantauan dan Pengendalian
Titik Reklame
Pengembangan Potensi dan Kerjasama
Pembuatan Pos Operasional PJPR
Penyusunan Naskah Akademik (NA) Raperda
Penyelenggaraan Reklame
JUMLAH PROGRAM
4.1.05.3.2
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
20.000.000
50.000.000
528.000.000
18.940.000
47.553.000
394.169.000
94,70
95,11
60.000.000
110.000.000
100.000.000
55.120.500
108.764.000
92.161.000
74,65
91,87
98,88
92,16
868.000.000
716.707.500
82,57
HASIL YANG DICAPAI
Penataan ruang di tahun 2014 sebagai tahapan dalam implementasi
kebijakan yang tertuang dalam Perda No 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Semarang tahun 2011-2031. Beberapa kegiatan fasilitasi dan
koordinasi perencanaan tata ruang dan lingkungan hidup studi telah dilaksanakan,
dalam rangka menyusun implementasi program RTRW antara lain :
1.
Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah (BKPRD).
BKPRD merupakan badan koordinasi yang terdiri dari beberapa SKPD yang
berhubungan dengan kegiatan penataan ruang secara spasial yang bertugas untuk
membantu kepala daerah dalam koordinasi penataan ruang di daerah. Kegiatan BKPRD
difokuskan pada upaya perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan
ruang. Pada tahun 2014 dilakukan upaya pendampingan SKPD dalam menyusun
program-program untuk mengimplementasikan RTRW Kota Semarang dan juga
memberikan kajian terkait dengan permasalahan pengendalian pemanfaatan ruang yang
ada di Kota Semarang. Selain itu BKPRD juga menjadi leading sektor dalam upaya
memberikan advice atau saran masukan terkait dengan perijinan di Kota Semarang yang
terkait dengan tata ruang.
hal | 161
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
2.
Dokumen Koordinasi Perubahan Iklim.
Pada tahun 2014 koordinasi perubahan iklim merupakan kegiatan tindaklanjut pada
tahun sebelumnya, dimana dalam kegiatan ini lebih mengutamakan kepada upaya-upaya
dalam rangka tindak lanjut dari kegiatan tahun sebelumnya mulai dari koordinasi
penanganan Banjir di DAS Sungai Beringin, penanaman Mangrove, penanganan dan
pengendalian penyakit Demam Berdarah dan kegiatan sosialisasi perubahan iklim serta
penyelanggaraan workshop dan seminar bersakala global terkait dengan perubahan
iklim seperti penyelenggaraan kegiatan Desiminasi Perubahan Iklim bersama Mercy
Corps dan Resilient City 100 (RC 100).
3.
Koordinasi Perencanaan Tata Ruang.
Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2014 lebih difokuskan kepada implementasi
fisik Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusak (P3KP) berupa penataan dan
pembangunan Taman Srigunting di kawasan kota lama.
Tata ruang saat ini menjadi acuan dan dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan di Kota Semarang. Oleh karena itu urusan koordinasi perencanaan tata
ruang merupakan kegiatan yang sangat penting untuk terus dilakukan guna
mengembangkan informasi, sosialisasi dan menyelesaikan beberapa permasalahan
terkait dengan tata ruang.
4.
Inventarisasi dan Penyerahan Prasarana Sarana Utilitas Perkotaan.
Kegiatan ini merupakan transfer management, penyerahan fasilitas PSU oleh
penyelenggara
perumahan
kepada
Pemerintah
Kota
dalam
hal
penguasaan,
pengoperasian dan perawatan PSU, transfer tanggungjawab, penyerahan pengawasan
PSU kepada Pemerintah Kota, transfer kewajiban, perihal pembiayaan, perlindungan
konsumen dengan PSU kepada Pemkot, jaminan hidup layak bagi masyarakat kota
maupun penghuni perumahan. Pada tahun 2014 dilakukan penyerahan PSU oleh 3
pengembang kepada Pemerintah Kota Semarang yaitu: Perumahan Mangunsari Asri,
Perumahan Puri Bukit Ngaliyan, dan Perumahan Puri Graha Sartika.
5.
Penyusunan Perwal tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL).
Tersedianya Perwal RTBL yang akan digunakan sebagai acuan pengembangan tata
bangunan dan lingkungan bagi Pemerintah, masyarakat, dan stakeholder terkait lainnya.
Pada tahun 2014 penyusunan Perwal RTBL meliputi RTBL Kali Semarang, RTBL
Kawasan Rejomulyo, dan RTBL Prof Soedarto.
hal | 162
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
6.
Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan Cagar Budaya.
Penyusunan kebijakan ini, bertujuan untuk mendata secara teknis kondisi bangunan
cagar budaya. Dari hasil pendataan ini dibuatkan juga kebijakan pengendalian terhadap
bangunan cagar yang dimaksud sehingga dapat dijadikan pedoman pengembangan
bangunan cagar budaya.
7.
Pembuatan Peta Planning Kota Semarang.
Terlaksananya percepatan pelayanan publik di bidang perijinan bangunan dan
merupakan proses alih media arsip menjadi data elektronik yang dapat diolah sesuai
dengan kebutuhannya dan mendukung penerapan teknologi elektronik sehingga
penyelesaian pekerjaan dapat lebih cepat, akses layanan lebih mudah, pemeliharaan data
lebih murah dan lebih mudah. Kegiatan ini dilakukan bertahap setiap tahun mencakup
satu Kecamatan dengan tingkat akurasi sampai dengan planning persil. Pada tahun 2014
ini telah diselesaikan pembuatan peta planning digital untuk Kecamatan Banyumanik.
8.
Labelisasi Bangunan Cagar Budaya.
Terlaksananya labelisasi terhadap bangunan cagar budaya terhadap 4 bangunan
cagar budaya di tahun 2014.
9.
Penyusunan Materi Raperda Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK).
Tersedianya Naskah Akademis dan dokumen Rancangan Perda RDTRK sebagai
pendukung dalam legalisasi Rancangan Peraturan Daerah (Perda) RDTR Kota
Semarang. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari tahun 2013, dimana dari
target naskah akademis RDTRK sebanyak 10 Bagian Wilayah Kota (BWK) telah
diselesaikan pada tahun 2014 ini.
10. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Koridor Jalan Brigjen Sudiarto.
Tersedianya dokumen RTBL koridor jalan Brigjen Sudiarto, sebagai acuan bagi
Pemerintah Kota Semarang dalam pengendalian pengembangan kawasan perencanaan
dan juga sebagai pengarah pembangunan fisik kawasan dalam rangka penataan kembali
penggunaan ruang, pengembangan atau penyediaan prasarana kawasan dan sarana
lingkungan serta untuk menyiapkan strategi implementasi panduan rancangan kota pada
kawasan perencanaan.
11. Peningkatan Akses Sistem Informasi KRK Digital.
Peningkatan pelayanan KRK melalui sistem jaringan aplikasi digital mampu
menyelesaikan penerbitan KRK pada tahun 2014 tercatat 4.685 pengajuan KRK dan
yang dikeluarkan sejumlah 4.349 KRK dengan tingkat capaian sebesar 100%
hal | 163
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
12. Penyusunan Raperda Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU).
Merupakan kegiatan lanjutan tahun 2013, dimana di tahun 2014 ini telah tersusun
draft raperda PSU Kota Semarang.
13. Penyusunan Perwal Retribusi Jasa Umum (Penggantian Biaya Cetak Peta),
Jasa Usaha &Perijinan Tertentu.
Tersusunnya draft Perwal yang merupakan penjabaran lebih rinci dari Perda Kota
Semarang No. 2 tahun 2009 tentang Retribusi sebagai acuan pelaksanaan pembayaran
retribusi jasa umum, jasa usaha & perijinan tertentu.
14. DED Penataan Kawasan Kali Semarang.
Tersusunnya dokumen perencanaan teknis untuk pengembangan kawasan kali
Semarang yang direncanakan untuk dilaksanakan pekerjaan fisiknya di tahun 2015.
15. Sosialisasi Penyerahan PSU.
Terlaksananya sosialisasi Peraturan Walikota Semarang No. 31 tahun 2009 tentang
Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman
kepada Pengembang Perumahan di Kota Semarang agar menyerahkan PSU kepada
Pemerintah Kota Semarang setelah selesai masa pemeliharaan.
16. Proses Pengukuran dan Penandaan Keterangan Rencana Kota.
Terlaksananya pelayanan masyarakat terhadap proses pengukuran pada pemohon
KRK disertai penandaan Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan Jalan
(GSJ) setelah memperhatikan pedoman/acuan peta planning Tata Ruang Kota
Semarang, mencapai 4.500 pemohon KRK.
17. Pengawasan dan Pengendalian Bangunan serta Tempat Usaha.
Terbentuknya Tim Pengawasan dengan tujuan agar dapat melaksanakan
pengawasan terhadap bangunan dan tempat usaha yang belum berijin dan pengawasan
terhadap pelaku pembangunan/usaha di 16 Kecamatan yang melakukan pelanggaran
atas ijin yang sudah diterbitkan Pemerintah Kota Semarang
18. Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi
(SLF), Tim Pelestari Cagar Budaya.
Terlaksananya operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung dan SLF serta Tim
Pelestari Cagar Budaya dalam menjalankan fungsinya secara optimal memberikan saran
dan masukan untuk bangunan tertentu atau perijinan bangunan gedung, pada tahun 2014
dilaksanakan kegiatan untuk 14 bangunan/ gedung.
hal | 164
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
19. Operasionalisasi IPTB (Ijin Bekerja Pelaku Teknis Bangunan Gedung).
Beroperasinya
pemberian
IPTB
kepada
ahli
profesi
untuk
menunjang
penyelenggaraan bangunan gedung di kota Semarang sebanyak 200 ijin.
20. Jumlah kegiatan penertiban reklame sebanyak : 60 kegiatan, dengan jumlah
reklame yang ditertibkan / dibongkar sebanyak : 39.400 reklame terdiri dari reklame
baliho, neon box, dan umbul-umbul. Kegiatan pembongkaran reklame difokuskan pada
pembongkaran baliho yang terletak di badan-badan jalan di kota Semarang karena
sudah tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2012
tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-bagian Jalan, sehingga tidak
diperbolehkan lagi memasang reklame melintang di jalan ( bando ), di median jalan
termasuk delta, baik di Jalan Nasional, Provinsi, maupun Kota.
21. Sosialisasi kebijakan tentang reklame diadakan sebanyak : 2 kali bertempat di
ruang komisi C dab D Gedung Moch Ikhsan lantai 8, diikuti sebanyak 150 orang peserta
yang terdiri dari : Penyelenggara/ Biro Reklame, dengan materi : Sosialisasi Perwal
No. 510.1/757/2013 tentang Penetapan tata letak Reklame pada ruas jalan kawasan
pemetaan di Kota Semarang.
4.1.05.5
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait Urusan Wajib Penataan
Ruang pada tahun 2014 yaitu :
1.
Masih banyaknya kegiatan pembangunan di Kota Semarang yang peruntukannya
tidak sesuai dengan RTRW
Kota Semarang,
selain itu juga banyaknya
perencanaan pembangunan di Kota Semarang yang belum teridentifikasi dalam
Perda RTRW.
2.
Banyaknya SKPD dan pihak swasta yang terkait dalam kegiatan perubahan iklim
sehingga banyak kegiatan yang membutuhkan perencanaan yang panjang dan
komitmen bersama. Hal ini yang menjadi kendala karena pada pelaksanaan banyak
dari tim yang terdiri dari Stakeholder dan beberapa SKPD tidak hadir dalam setiap
kegiatannya.
3.
Banyaknya kegiatan yang yang perlu mendapatkan rekomendasi dari Tim BKPRD
belum terselesaikan dikarenakan keterbatasan waktu yang ada pada masing-masing
tim.
4.
Kurangnya perhatian/dukungan dari masyarakat dalam hal pemasangan reklame
dan penerangan jalan umum.
hal | 165
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
5.
Sedangkan kendala yang menyebabkan pendapatan Dinas Penerangan Jalan dan
Pengelolaan Reklame menurun adalah:
- Ijin titik Reklame tidak memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang belaku, serta
beberapa ijin yang saat ini masih dalam proses.
- Diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah, sehingga titik reklame yang berada di lahan Bina Marga,
Jasa Marga dan Jalan Nasional tidak boleh lagi dipungut retribusi sewa lahan.
- Dicabutnya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Retribusi Ijin Penyelenggaraan Reklame, sehingga pemasangan reklame yang
berada di halaman/bangunan sendiri tidak lagi dipungut retribusi.
- Diberlakukannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2012
tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-bagian Jalan, sehingga
tidak diperbolehkan lagi memasang reklame melintang di jalan (bando), di median
jalan termasuk delta, baik di Jalan Nasional, Provinsi, maupun Kota.
4.1.05.6
RENCANA TINDAK LANJUT
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
dalam penyelenggaraan
urusan wajib penataan ruang, rencana tindak lanjut yang akan ditempuh adalah :
1.
Perlu adanya review pada perda No 14 tahun 2011 tentang RTRW pada tahun 2015
sesuai dengan ketentuan pelaksaan review RTRW minimal setiap lima tahun sekali
guna meningkatkan kualitas dari perda tersebut;
2.
Penyusunan jadwal kerja dan anggaran yang lebih detail pada kegiatan koordinasi
tata ruang dan perubahan iklim;
3.
Perlunya peningkatan kegiatan koordinasi untuk dapat memberikan keluaran berupa
dokumen dan pentahapan yang lebih jelas guna meningkatkan kualitas kinerja pada
kegiatan tata ruang dan lingkungan hidup.
4.
Sosialisasi kepada masyarakat umum terutama dalam hal pemasangan reklame dan
penerangan jalan umum untuk menghindari maraknya pemasangan reklame dan
penerangan jalan umum illegal.
Sedangkan solusi yang dilakukan untuk menambah pendapatan agar sesuai atau
melebihi target yang telah ditentukan adalah melakukan Intensifikasi, yaitu dengan
penambahan
titik
reklame
baru
di
lahan
Pemerintah
Kota
Semarang,
penyederhanaan proses perijinan titik reklame, dan rencana penggatian Peraturan
Daerah Nomor 11 tahun 2009 tentang Retribusi Ijin Penyelenggaran Reklame
hal | 166
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.1.05.7
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Prestasi dan penghargaan atas pelaksanaan Urusan Wajib Penataan Ruang
tahun anggaran 2014 adalah :
1.
Penghargaan Utama Lomba Krenova Provinsi Jawa Tengah dengan temuan
“Dispenser Tenaga Matahari”, dan sebagai penemu Andika Jaka Saputra Dkk,
Pelajar SMKN 7 Semarang.
2.
Penghargaan
Labdhakretya Anugrah Iptek Kreativitas – Inovasi Masyarakat
Tingkat Nasional dengan temuan “Emergency Power Plan ALBATEC Teknologi
(Energi listrik nyaman dan ramah lingkungan), sebagai penemu Bp. Albasori, S.Pd
Pengajar SMKN 7 Semarang.
hal | 167
4.1.5
URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG
4.1.5.1
KONDISI UMUM
Penataan ruang adalah suatu konsep pemikiran atau gagasan yang mencakup
penataan semua kegiatan beserta karakteristiknya berkaitan dengan ruang atau lokasi
dalam suatu wilayah kawasan. Untuk meningkatkan manfaat wilayah atau kawasan
yang maksimal diperlukan perhatian yang teliti terhadap perlindungan lingkungan,
efisiensi, sinergi dan keserasian pada potensi ekonomi di lingkungan tersebut. Ini dapat
diartikan bahwa pentingnya keterpaduan dalam perencanaan pembangunan adalah untuk
mencapai peningkatan kesejahteraan yang maksimal.
Dalam rangka mewujudkan konsep pengembangan wilayah yang di
dalamnya memuat tujuan dan sasaran yang bersifat kewilayahan di Indonesia, maka
ditempuh melalui upaya penataan ruang yang terdiri dari 3 (tiga) proses utama, yakni :
a) proses perencanaan tata ruang, yang menghasilkan Rencana Tata Ruang b) Proses
pemanfaatan ruang, yang merupakan wujud oprasionalisasi rencana tata ruang atau
pelaksanaan pembangunan itu sendiri; c) proses pengendalian pemanfaatan ruang yang
terdiri atas mekanisme perijinan dan penertiban terhadap pelaksanaan pembangunan
agar tetap sesuai dengan rencana tata ruang dan tujuan penataan ruang wilayahnya.
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
(R
TRW) Kota Semarang disusun sebagai arahan pemanfaatan ruang kota secara umum
yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah, rencana struktur ruang,
rencana pola ruang, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, dan
ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah baik tingkat nasional (RTRWN),
provinsi (RTRWP) maupun RTRW kab / kota. Pemanfaatan ruang yang bersifat makro
ini perlu ditindaklanjuti dengan pengaturan permasalahan teknis seperti ketentuan tata
masa bangunan, intensitas pemanfaatan lahan, persyaratan prasarana minimum, fungsi
dan kewenangan kelembagaan, dan sebagainya. Pengaturan teknis ini ditujukan agar
dapat mengendalikan pemanfaatan ruang dan pembangunan Kota Semarang agar sesuai
dengan rencana tata ruang yang ditetapkan. Kebijakan penataan ruang Kota Semarang
ditetapkan dalam Perda No. 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kota Semarang Tahun 2011 – 2031. Tujuan RTRW Kota Semarang
merupakan arahan perwujudan visi dan misi pembangunan jangka panjang pada aspek
keruangan, yang pada dasarnya mendukung terwujudnya ruang wilayah na
sional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional. Dan yang terpenting adalah, RTRW Kota Semarang
menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi pengarahan pemanfaatan ruang sehingga
hal | 155
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
mampu menciptakan suatu pemanfaatan ruang yang tetap menjaga keseimbangan
dengan lingkungan.
4.1.05.2 KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan pada Urusan penataan ruang diarahkan pada upaya untuk
mewujudkan indikasi program dalam rencana tata ruang ke dalam program-program
pembangunan, penegakan hukum (law enforcement) yang tegas, dan tersedianya aparat
pelaksana yang bertanggung jawab.
Program-program pembangunan pada Urusan Penataan Ruang yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1.
Program Perencanaan Tata Ruang
2.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
6.
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
7.
Program Pengelolaan Reklame
Kebijakan dan program dalam Urusan Penataan Ruang diarahkan pada upaya
untuk mengimplementasikan apa yang telah dirumuskan dalam dokumen rencana tata
ruang dan menjadikan landasan serta acuan kebijakan spasial bagi pembangunan lintas
sektor maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat berkelanjutan secara teratur dan
selaras dengan didukung aturan hukum yang tegas (law-enforcement).
Pada tahun 2014 program-program yang dilaksanakan pada urusan Penataan
Ruang adalah sebagai berikut :
Program-program penunjang, yang meliputi :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan administrasi
perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana
yang memadai bagi aparat dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas layanan
publik.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
hal | 156
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui peningkatan
kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pelaksanaan tugas kedinasan.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan
laporan capaian kinerja yang akuntabel.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi :
1.
Program Perencanaan Tata Ruang
Program ini diarahkan untuk fasilitasi dan koordinasi dalam rangka implementasi
rencana tata ruang dengan cara memastikan indikasi program RTRW masuk dalam
program pembangunan tahunan, serta memastikan setiap program pembangunan
mengacu pada dokumen rencana tata ruang, sehingga dalam jangka waktu yang
telah direncanakan seluruh target program dapat terlaksana sepenuhnya.
2.
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Program ini diarahkan bagi tercapainya struktur dan pola ruang sebagaimana telah
ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang melalui pengendalian pembangunan dan
penyediaan media informasi tata ruang secara visual bagi masyarakat dan
stakeholder
sehingga
diharapkan
hasil-hasil
pembangunan,
perencanaan
infrastruktur kota, dan perencanaan kota dapat tersosialisasikan dengan baik dan
dapat diakses dengan mudah sehingga masyarakat dan berbagai stakeholder dapat
mengetahui rencana dan perkembangan kota dan pada gilirannya dapat memberikan
respon balik berupa saran dan masukan sehingga arah pembangunan kota sesuai
dengan harapan segenap lapisan masyarakat.
3.
Program Pengelolaan Reklame
Program ini diarahkan untuk penyusunan updating database reklame dan
pengendalian reklame sehingga pemasangan reklame dapat sesuai dengan kaidah
tata ruang dan keindahan kota, serta intensifikasi penagihan tunggakan reklame
untuk mencapai optimalisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah di bidang
reklame.
4.1.05.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.05.3.1
PENDANAAN
Anggaran Program Penunjang Urusan Penataan Ruang
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:
hal | 157
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Pengadaan kendaraan dinas / operasional
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah
Penyelesaian Pengelolaan Administrasi
Kepegawaian
Belanja jasa penunjang administrasi
perkantoran
JUMLAH SKPD
SKPD : Dinas PJPR
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Penyediaan jasa pemeliharaan dan
perizinan kendaraan dinas/operasional
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Penyediaan Jasa kebersihan kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah
Penyediaan Jasa Kegiatan Kepanitiaan
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke
Dalam Daerah
Belanja Jasa Penunjang Administrasi
Perkantoran
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
7.660.000
166.160.000
2.750.000
103.550.179
35,90
62,32
1.885.000.000
0
0,00
110.364.000
105.166.000
90.381.200
71.607800
81,89
68,09
10.000.000
1.118.500
11,19
1.154.211.000
84.250.000
7,30
10.000.000
1.000.000
3.556.500
160.000
35,57
16,00
31.145.189
140.000.000
23.014.600
103.790.090
73,89
74,14
30.000.000
21.450.000
71,50
171.612.000
59.928.000
34,92
3.822.318.189
565.556.869
44,05
30.800.000
14.137.983
45,90
30.400.000
17.391.900
57,21
218.350.000
4.350.000
50.000.000
36.000.000
216.528.300
4.231.500
49.991.550
29.242.850
99,17
97,28
99,98
81,23
31.342.000
130.000.000
13.333.350
112.713.700
42,54
86,70
78.000.000
1.500.000
40.794.000
1.000.000
52,30
66,67
25.000.000
18.400.600
73,60
635.742.000
4.458.060.189
517.765.733
1.083.322.602
72,96
57,30
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung
Kantor
Pemeliharaan rutin/berkala mebelair
JUMLAH SKPD
SKPD : DINAS PJPR
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
Pengadaan meubelair
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
360.518.000
271.952.615
75,43
61.542.000
51.694.500
84,00
30.000.000
452.060.000
15.000.000
338.647.115
50,00
71,09
630.000.000
16.500.000
620.522.800
15.418.600
98,50
93,45
hal | 158
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
KEGIATAN
6
7
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan
Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung
Kantor
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Mebelair
Belanja Modal Kantor
Pengadaan Pakaian Kerja Kantor
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
8
9
10
11
12
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
66.320.300
64.290.000
1.225.670.000
1.145.161.400
52.000.000
45.420.500
5.000.000
2.767.500
5.000.000
119.150.000
57.830.000
2.177.470.300
2.629.530.300
4.895.000
93.478.125
54.663.000
2.046.616.925
2.385.264.040
PERSEN
TASE
(%)
96,94
93,43
87,35
55,35
97,90
78,45
94,52
88,43
83,09
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:
NO
1
KEGIATAN
SKPD : DINAS PJPR
Asuransi Kecelakaan Kerja Pegawai Dinas
PJPR
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
52.000.000
50.596.000
97,30
52.000.000
50.596.000
97,30
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut:
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
15
KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi
anggaran
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Penyusunan pelaporan target pendapatan
Penyusunan Lakip
Penyusunan LKPJ SKPD
Penyusunan Renja SKPD
Penunjang kinerja PA, PPK, bendahara dan
pembantu
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian
kegiatan
Penyusunan RKA dan DPA murni
Penyusunan RKA perubahan &DPA
perubahan
Perencanaan program kegiatan DTKP
Monitoring dan evaluasi kegiatan DTKP
Penyusunan laporan CALK
JUMLAH SKPD
SKPD : DINAS PJPR
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi
Anggaran
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
20.000.000
16.099.950
80,50
20.000.000
20.000.000
10.079.900
20.000.000
50,40
100,00
20.000.000
20.000.000
50.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
93.470.000
40.100.000
20.000.000
20.000.000
19.998.400
85.660.000
200.000.000
200.000.000
15.000.000
15.000.000
15.000.000
15.000.000
31.500.000
38.000.000
15.000.000
714.620.000
12.790.175
19.011.100
15.000.000
640.700.425
6.500.000
6.187.500
100,00
80,20
100,00
100,00
99,99
91,64
100,00
100,00
100,00
40,60
50,03
100,00
89,66
95,19
hal | 159
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
KEGIATAN
16
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Penyusunan RKA SKPD dan DPA SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan
Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah)
Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja
Pertanggung Jawaban)
Penyusunan Renja
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan
SKPD
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
17
19
20
21
22
23
24
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
20.000.000
19.768.500
98,84
20.000.000
19.650.000
18.712.500
18.725.000
93,60
95,29
7.000.000
6.719.000
95,99
9.000.000
8.513.200
94,59
9.000.000
8.649.000
96,10
19.000.000
18,498,700
97,36
6.500.000
116.650.000
714.620.000
6.187.500
111.960.900
405.700.425
95,19
95,98
77,31
Anggaran Program Pelaksana Urusan Penataan Ruang
1.
Program Perencanaan Tata Ruang
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Inventarisasi dan Penyerahan Prasarana
Sarana Utilitas Perkotaan
Penyusunan Perwal Tentang RTBL
Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan
Cagar Budaya
Pembuatan Peta Planing Kota Semarang
Labelisasi Bangunan Cagar Budaya
Penyusunan Materi Raperda Rencana Detail
Tata Ruang Kota (RDTRK)
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan
(RTBL)
Peningkatan Akses Sistem Informasi KRK
Digital
Raperda PSU (Prasarana Sarana Utilitas)
Penyusunan Perwal Retribusi Jasa
Umum(Penggantian Biaya Cetak
Peta),Jasausaha&Perijinan Tr
DED Penataan Kawasan Kali Semarang
Sosialisasi Penyerahan PSU
JUMLAH SKPD
SKPD : BAPPEDA
Koordinasi Perencanaan Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
2.
KEGIATAN
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
193.000.000
16.445.273
8,52
150.000.000
100.000.000
29.274.000
335.000
19,52
0,34
150.000.000
150.000.000
750.000.000
10.153.441
150.000.000
13.926.727
6,77
100
1,86
300.000.000
83.864.000
27,95
100.000.000
14.580.000
14,58
150.000.000
100.000.000
150.000.000
100.000.000
100
100
50.000.000
50.000.000
2.243.000.000
50.000.000
50.000.000
668.578.441
100
100
6,63
445.235.000
334.807.700
75,20
445.235.000
2.688.235.000
334.807.700
1.003.386.141
75,20
37,33
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
KEGIATAN
SKPD : Dinas Tata Kota dan Perumahan
Proses Pengukuran dan Penandaan
Keterangan Rencana Kota
ANGGARAN
(RP)
100.000.000
REALISASI
(RP)
31.051.200
PERSEN
TASE
(%)
31,05
hal | 160
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
NO
KEGIATAN
2
Pengawasan dan Pengendalian Bangunan
Serta Tempat Usaha
Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung
dan SLF, Tim Pelestari Cagar Budaya
Operasionalisasi IPTB (Ijin Bekerja Pelaku
Teknis Bangunan Gedung)
JUMLAH PROGRAM
3
4
3.
250.000.000
101.535.700
PERSEN
TASE
(%)
40,61
600.000.000
217.439.021
36,24
50.000.000
32.120.000
64,24
1.000.000.000
382.145.921
38,21
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
Program Pengelolaan Reklame
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
KEGIATAN
SKPD : DINAS PJPR
Intensifikasi Penagihan Tunggakan Reklame
Evaluasi Penataan Tata Letak Titik Reklame
Monitoring, Pemantauan dan Pengendalian
Titik Reklame
Pengembangan Potensi dan Kerjasama
Pembuatan Pos Operasional PJPR
Penyusunan Naskah Akademik (NA) Raperda
Penyelenggaraan Reklame
JUMLAH PROGRAM
4.1.05.3.2
ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSEN
TASE
(%)
20.000.000
50.000.000
528.000.000
18.940.000
47.553.000
394.169.000
94,70
95,11
60.000.000
110.000.000
100.000.000
55.120.500
108.764.000
92.161.000
74,65
91,87
98,88
92,16
868.000.000
716.707.500
82,57
HASIL YANG DICAPAI
Penataan ruang di tahun 2014 sebagai tahapan dalam implementasi
kebijakan yang tertuang dalam Perda No 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Semarang tahun 2011-2031. Beberapa kegiatan fasilitasi dan
koordinasi perencanaan tata ruang dan lingkungan hidup studi telah dilaksanakan,
dalam rangka menyusun implementasi program RTRW antara lain :
1.
Koordinasi dan Fasilitasi Kegiatan Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah (BKPRD).
BKPRD merupakan badan koordinasi yang terdiri dari beberapa SKPD yang
berhubungan dengan kegiatan penataan ruang secara spasial yang bertugas untuk
membantu kepala daerah dalam koordinasi penataan ruang di daerah. Kegiatan BKPRD
difokuskan pada upaya perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan
ruang. Pada tahun 2014 dilakukan upaya pendampingan SKPD dalam menyusun
program-program untuk mengimplementasikan RTRW Kota Semarang dan juga
memberikan kajian terkait dengan permasalahan pengendalian pemanfaatan ruang yang
ada di Kota Semarang. Selain itu BKPRD juga menjadi leading sektor dalam upaya
memberikan advice atau saran masukan terkait dengan perijinan di Kota Semarang yang
terkait dengan tata ruang.
hal | 161
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
2.
Dokumen Koordinasi Perubahan Iklim.
Pada tahun 2014 koordinasi perubahan iklim merupakan kegiatan tindaklanjut pada
tahun sebelumnya, dimana dalam kegiatan ini lebih mengutamakan kepada upaya-upaya
dalam rangka tindak lanjut dari kegiatan tahun sebelumnya mulai dari koordinasi
penanganan Banjir di DAS Sungai Beringin, penanaman Mangrove, penanganan dan
pengendalian penyakit Demam Berdarah dan kegiatan sosialisasi perubahan iklim serta
penyelanggaraan workshop dan seminar bersakala global terkait dengan perubahan
iklim seperti penyelenggaraan kegiatan Desiminasi Perubahan Iklim bersama Mercy
Corps dan Resilient City 100 (RC 100).
3.
Koordinasi Perencanaan Tata Ruang.
Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2014 lebih difokuskan kepada implementasi
fisik Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusak (P3KP) berupa penataan dan
pembangunan Taman Srigunting di kawasan kota lama.
Tata ruang saat ini menjadi acuan dan dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan di Kota Semarang. Oleh karena itu urusan koordinasi perencanaan tata
ruang merupakan kegiatan yang sangat penting untuk terus dilakukan guna
mengembangkan informasi, sosialisasi dan menyelesaikan beberapa permasalahan
terkait dengan tata ruang.
4.
Inventarisasi dan Penyerahan Prasarana Sarana Utilitas Perkotaan.
Kegiatan ini merupakan transfer management, penyerahan fasilitas PSU oleh
penyelenggara
perumahan
kepada
Pemerintah
Kota
dalam
hal
penguasaan,
pengoperasian dan perawatan PSU, transfer tanggungjawab, penyerahan pengawasan
PSU kepada Pemerintah Kota, transfer kewajiban, perihal pembiayaan, perlindungan
konsumen dengan PSU kepada Pemkot, jaminan hidup layak bagi masyarakat kota
maupun penghuni perumahan. Pada tahun 2014 dilakukan penyerahan PSU oleh 3
pengembang kepada Pemerintah Kota Semarang yaitu: Perumahan Mangunsari Asri,
Perumahan Puri Bukit Ngaliyan, dan Perumahan Puri Graha Sartika.
5.
Penyusunan Perwal tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL).
Tersedianya Perwal RTBL yang akan digunakan sebagai acuan pengembangan tata
bangunan dan lingkungan bagi Pemerintah, masyarakat, dan stakeholder terkait lainnya.
Pada tahun 2014 penyusunan Perwal RTBL meliputi RTBL Kali Semarang, RTBL
Kawasan Rejomulyo, dan RTBL Prof Soedarto.
hal | 162
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
6.
Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Bangunan Cagar Budaya.
Penyusunan kebijakan ini, bertujuan untuk mendata secara teknis kondisi bangunan
cagar budaya. Dari hasil pendataan ini dibuatkan juga kebijakan pengendalian terhadap
bangunan cagar yang dimaksud sehingga dapat dijadikan pedoman pengembangan
bangunan cagar budaya.
7.
Pembuatan Peta Planning Kota Semarang.
Terlaksananya percepatan pelayanan publik di bidang perijinan bangunan dan
merupakan proses alih media arsip menjadi data elektronik yang dapat diolah sesuai
dengan kebutuhannya dan mendukung penerapan teknologi elektronik sehingga
penyelesaian pekerjaan dapat lebih cepat, akses layanan lebih mudah, pemeliharaan data
lebih murah dan lebih mudah. Kegiatan ini dilakukan bertahap setiap tahun mencakup
satu Kecamatan dengan tingkat akurasi sampai dengan planning persil. Pada tahun 2014
ini telah diselesaikan pembuatan peta planning digital untuk Kecamatan Banyumanik.
8.
Labelisasi Bangunan Cagar Budaya.
Terlaksananya labelisasi terhadap bangunan cagar budaya terhadap 4 bangunan
cagar budaya di tahun 2014.
9.
Penyusunan Materi Raperda Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK).
Tersedianya Naskah Akademis dan dokumen Rancangan Perda RDTRK sebagai
pendukung dalam legalisasi Rancangan Peraturan Daerah (Perda) RDTR Kota
Semarang. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari tahun 2013, dimana dari
target naskah akademis RDTRK sebanyak 10 Bagian Wilayah Kota (BWK) telah
diselesaikan pada tahun 2014 ini.
10. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Koridor Jalan Brigjen Sudiarto.
Tersedianya dokumen RTBL koridor jalan Brigjen Sudiarto, sebagai acuan bagi
Pemerintah Kota Semarang dalam pengendalian pengembangan kawasan perencanaan
dan juga sebagai pengarah pembangunan fisik kawasan dalam rangka penataan kembali
penggunaan ruang, pengembangan atau penyediaan prasarana kawasan dan sarana
lingkungan serta untuk menyiapkan strategi implementasi panduan rancangan kota pada
kawasan perencanaan.
11. Peningkatan Akses Sistem Informasi KRK Digital.
Peningkatan pelayanan KRK melalui sistem jaringan aplikasi digital mampu
menyelesaikan penerbitan KRK pada tahun 2014 tercatat 4.685 pengajuan KRK dan
yang dikeluarkan sejumlah 4.349 KRK dengan tingkat capaian sebesar 100%
hal | 163
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
12. Penyusunan Raperda Prasarana Sarana dan Utilitas (PSU).
Merupakan kegiatan lanjutan tahun 2013, dimana di tahun 2014 ini telah tersusun
draft raperda PSU Kota Semarang.
13. Penyusunan Perwal Retribusi Jasa Umum (Penggantian Biaya Cetak Peta),
Jasa Usaha &Perijinan Tertentu.
Tersusunnya draft Perwal yang merupakan penjabaran lebih rinci dari Perda Kota
Semarang No. 2 tahun 2009 tentang Retribusi sebagai acuan pelaksanaan pembayaran
retribusi jasa umum, jasa usaha & perijinan tertentu.
14. DED Penataan Kawasan Kali Semarang.
Tersusunnya dokumen perencanaan teknis untuk pengembangan kawasan kali
Semarang yang direncanakan untuk dilaksanakan pekerjaan fisiknya di tahun 2015.
15. Sosialisasi Penyerahan PSU.
Terlaksananya sosialisasi Peraturan Walikota Semarang No. 31 tahun 2009 tentang
Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman
kepada Pengembang Perumahan di Kota Semarang agar menyerahkan PSU kepada
Pemerintah Kota Semarang setelah selesai masa pemeliharaan.
16. Proses Pengukuran dan Penandaan Keterangan Rencana Kota.
Terlaksananya pelayanan masyarakat terhadap proses pengukuran pada pemohon
KRK disertai penandaan Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan Jalan
(GSJ) setelah memperhatikan pedoman/acuan peta planning Tata Ruang Kota
Semarang, mencapai 4.500 pemohon KRK.
17. Pengawasan dan Pengendalian Bangunan serta Tempat Usaha.
Terbentuknya Tim Pengawasan dengan tujuan agar dapat melaksanakan
pengawasan terhadap bangunan dan tempat usaha yang belum berijin dan pengawasan
terhadap pelaku pembangunan/usaha di 16 Kecamatan yang melakukan pelanggaran
atas ijin yang sudah diterbitkan Pemerintah Kota Semarang
18. Operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi
(SLF), Tim Pelestari Cagar Budaya.
Terlaksananya operasionalisasi Tim Ahli Bangunan Gedung dan SLF serta Tim
Pelestari Cagar Budaya dalam menjalankan fungsinya secara optimal memberikan saran
dan masukan untuk bangunan tertentu atau perijinan bangunan gedung, pada tahun 2014
dilaksanakan kegiatan untuk 14 bangunan/ gedung.
hal | 164
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
19. Operasionalisasi IPTB (Ijin Bekerja Pelaku Teknis Bangunan Gedung).
Beroperasinya
pemberian
IPTB
kepada
ahli
profesi
untuk
menunjang
penyelenggaraan bangunan gedung di kota Semarang sebanyak 200 ijin.
20. Jumlah kegiatan penertiban reklame sebanyak : 60 kegiatan, dengan jumlah
reklame yang ditertibkan / dibongkar sebanyak : 39.400 reklame terdiri dari reklame
baliho, neon box, dan umbul-umbul. Kegiatan pembongkaran reklame difokuskan pada
pembongkaran baliho yang terletak di badan-badan jalan di kota Semarang karena
sudah tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2012
tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-bagian Jalan, sehingga tidak
diperbolehkan lagi memasang reklame melintang di jalan ( bando ), di median jalan
termasuk delta, baik di Jalan Nasional, Provinsi, maupun Kota.
21. Sosialisasi kebijakan tentang reklame diadakan sebanyak : 2 kali bertempat di
ruang komisi C dab D Gedung Moch Ikhsan lantai 8, diikuti sebanyak 150 orang peserta
yang terdiri dari : Penyelenggara/ Biro Reklame, dengan materi : Sosialisasi Perwal
No. 510.1/757/2013 tentang Penetapan tata letak Reklame pada ruas jalan kawasan
pemetaan di Kota Semarang.
4.1.05.5
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait Urusan Wajib Penataan
Ruang pada tahun 2014 yaitu :
1.
Masih banyaknya kegiatan pembangunan di Kota Semarang yang peruntukannya
tidak sesuai dengan RTRW
Kota Semarang,
selain itu juga banyaknya
perencanaan pembangunan di Kota Semarang yang belum teridentifikasi dalam
Perda RTRW.
2.
Banyaknya SKPD dan pihak swasta yang terkait dalam kegiatan perubahan iklim
sehingga banyak kegiatan yang membutuhkan perencanaan yang panjang dan
komitmen bersama. Hal ini yang menjadi kendala karena pada pelaksanaan banyak
dari tim yang terdiri dari Stakeholder dan beberapa SKPD tidak hadir dalam setiap
kegiatannya.
3.
Banyaknya kegiatan yang yang perlu mendapatkan rekomendasi dari Tim BKPRD
belum terselesaikan dikarenakan keterbatasan waktu yang ada pada masing-masing
tim.
4.
Kurangnya perhatian/dukungan dari masyarakat dalam hal pemasangan reklame
dan penerangan jalan umum.
hal | 165
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
5.
Sedangkan kendala yang menyebabkan pendapatan Dinas Penerangan Jalan dan
Pengelolaan Reklame menurun adalah:
- Ijin titik Reklame tidak memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang belaku, serta
beberapa ijin yang saat ini masih dalam proses.
- Diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah, sehingga titik reklame yang berada di lahan Bina Marga,
Jasa Marga dan Jalan Nasional tidak boleh lagi dipungut retribusi sewa lahan.
- Dicabutnya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Retribusi Ijin Penyelenggaraan Reklame, sehingga pemasangan reklame yang
berada di halaman/bangunan sendiri tidak lagi dipungut retribusi.
- Diberlakukannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2012
tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-bagian Jalan, sehingga
tidak diperbolehkan lagi memasang reklame melintang di jalan (bando), di median
jalan termasuk delta, baik di Jalan Nasional, Provinsi, maupun Kota.
4.1.05.6
RENCANA TINDAK LANJUT
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
dalam penyelenggaraan
urusan wajib penataan ruang, rencana tindak lanjut yang akan ditempuh adalah :
1.
Perlu adanya review pada perda No 14 tahun 2011 tentang RTRW pada tahun 2015
sesuai dengan ketentuan pelaksaan review RTRW minimal setiap lima tahun sekali
guna meningkatkan kualitas dari perda tersebut;
2.
Penyusunan jadwal kerja dan anggaran yang lebih detail pada kegiatan koordinasi
tata ruang dan perubahan iklim;
3.
Perlunya peningkatan kegiatan koordinasi untuk dapat memberikan keluaran berupa
dokumen dan pentahapan yang lebih jelas guna meningkatkan kualitas kinerja pada
kegiatan tata ruang dan lingkungan hidup.
4.
Sosialisasi kepada masyarakat umum terutama dalam hal pemasangan reklame dan
penerangan jalan umum untuk menghindari maraknya pemasangan reklame dan
penerangan jalan umum illegal.
Sedangkan solusi yang dilakukan untuk menambah pendapatan agar sesuai atau
melebihi target yang telah ditentukan adalah melakukan Intensifikasi, yaitu dengan
penambahan
titik
reklame
baru
di
lahan
Pemerintah
Kota
Semarang,
penyederhanaan proses perijinan titik reklame, dan rencana penggatian Peraturan
Daerah Nomor 11 tahun 2009 tentang Retribusi Ijin Penyelenggaran Reklame
hal | 166
LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
4.1.05.7
PRESTASI DAN PENGHARGAAN
Prestasi dan penghargaan atas pelaksanaan Urusan Wajib Penataan Ruang
tahun anggaran 2014 adalah :
1.
Penghargaan Utama Lomba Krenova Provinsi Jawa Tengah dengan temuan
“Dispenser Tenaga Matahari”, dan sebagai penemu Andika Jaka Saputra Dkk,
Pelajar SMKN 7 Semarang.
2.
Penghargaan
Labdhakretya Anugrah Iptek Kreativitas – Inovasi Masyarakat
Tingkat Nasional dengan temuan “Emergency Power Plan ALBATEC Teknologi
(Energi listrik nyaman dan ramah lingkungan), sebagai penemu Bp. Albasori, S.Pd
Pengajar SMKN 7 Semarang.
hal | 167