S JEP 1001005 Chapter 3

(1)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu:

3.1 Lokasi, Populasi, dana Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Pacet yang beralamatkan di Jalan Hanjawar-Pacet No.25 Desa.Cibodas Kec. Pacet Kab.Cianjur Jawa Barat.

3.1.2 Populasi

Sugiyono (2005, hlm. 55) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Akomodasi Perhotelan (AP) di SMK Negeri 1 Pacet yang berjumlah 60 orang.

3.1.3 Sampel

Sutedi (2011, hlm. 179) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Teknik

purposive sampling merupakan pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud dan tujuan tertentu yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dengan teknik penyampelan ini peneliti menunjuk langsung siapa yang akan dijadikan sampel penelitian.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti memilih kelas yang akan dijadikan sampel penelitian ini adalah kelas XII Akomodasi Perhotelan 2 yang berjumlah 30 orang siswa. Pemilihan kelas ini didasarkan kepada asumsi bahwa penggunaan kosakata kepariwisataan sangat dibutuhkan untuk


(2)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjang proses komunikasi dalam pembelajaran bahasa Jepang di kelas Akomodasi Perhotelan. Selanjutnya pemelihan kelas XII Akomodasi perhotelan 2 dengan alasan siswa di kelas ini telah melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) selama 3 bulan sehingga memungkinkan mereka untuk mengetahui lebih banyak kosakata yang dipergunakan di bidang kepariwisataan khususnya industri perhotelan, serta untuk saat ini pembelajaran yang dilakukan di kelas XII Akomodasi Perhotelan 2 ini berada pada blok produktif dimana pembelajaran bahasa Jepang sedang dilaksanakan.

Pada dasarnya penelitian ini harus segera dilakukan dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan sistem bloking ini hanya berkisar 3 bulan yang dimulai dari awal Agustus-Oktober, dimana bulan Oktober akan dilaksanakan kegiatan Ujian Akhir Sekolah (UAS), kemudian setelah itu kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas XII Akomodasi Perhotelan 2 ini akan memasuki blok normatif dan adaftif dimana pembelajaran bahasa Jepang tidak dilaksanakan.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Arifin (dalam Erawati dkk, 2013 ) adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one group pre-test post-test design yang berarti penulis hanya menggunakan satu kelas penelitian tanpa adanya kelas pembanding atau kelas kontrol untuk diberikan perlakuan (treatment) dalam jangka waktu tertentu. Dengan melakukan pengukuran melalui tes pada saat sebelum dan setelah perlakuan tersebut diberikan, serta pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal (pre-test) dan pengukuran akhir (post test). Perlakuan yang dimaksud yaitu berupa penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan.


(3)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Desain Penelitian

Pre-test Treatment Post-test

Y X Y

Keterangan:

Y : Pemberian pre-test untuk mengukur variabel terikat sebelum

perlakuan dilakukan (pre-test)

X : Pemberian perlakuan eksperimen kepada subjek penelitian

(Variabel X)

Y : Pemberian tes kembali untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan diberikan (post-test)

3.3 Metode Penlitian

Sugiyono (2013, hlm. 3) menjelaskan bahwa secara umum “Metode

penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu”. Menurut Shiddiq (2013, hlm. 51) “Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat

memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan”.

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Hipotesis yang penulis buat yaitu untuk mengetahui ada-tidaknya pengaruh yang muncul setelah menggunakan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa Jepang yang memfokuskan pengajaran pada kosakata dasar yang digunakan di bidang kepariwisataan terutama pada industri perhotelan terhadap siswa kelas XII Akomodasi Perhotelan (AP) SMK Negeri 1 Pacet.


(4)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pra-eksperimen. Pra-eksperimen merupakan eksperimen yang dilakukan dengan tanpa melakukan pengendalian terhadap variabel-variabel yang berpengaruh. Dengan kata lain dalam penelitian ini yang diutamakan yaitu pemberian perlakuan terhadap kelas eksperimen, dengan tanpa adanya kelas kontrol.

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (dalam Rahmatillah, 2013, hlm. 30), variabel merupakan objek penelitian atau hal-hal yang menjadi pusat dari satu penelitian. Selanjutnya, Arikunto (dalam Rahmatillah, 2013, hlm. 30) juga menjelaskan bahwa karena adanya pengaruh satu treatment, variabel dalam penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu variabel yang bersifat berpengaruh dan variabel akibat. Variabel yang berpengaruh disebut juga variabel penyebab, variabel bebas, atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut juga variabel terikat atau dependent variabel.

Berdasarkan pada penjelasan diatas, variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah teknik mind mapping. Hal ini dikarenakan, dalam penelitian ini teknik

mind mapping merupakan variabel yang dapat memberikan pengaruh pada

variabel yang lainnya. Sedangkan, variabel terikat (Y) dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa setelah menggunakan teknik mind mapping.

3.5 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang digunakan. Agar maksud dari penelitian ini dapat dimengerti oleh pembaca serta untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan istilah yang digunakan, berikut adalah definisi judul secara operasional:

3.5.1 Penerapan

Istilah penerapan dalam penelitian ini yaitu mempraktekan teknik

mind mapping pada pembelajaran kosakata sebagai upaya dalam


(5)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.2 Teknik Mind Mapping

Sudjianto (2010, hlm.98) menyatakan bahwa tenik adalah daya upaya, usaha-usaha, atau cara-cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan pengajaran pada waktu itu.

Buzan (2013, hlm.4) berpendapat mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran seseorang. Dalam penelitian ini teknik mind mapping yang dimaksud yaitu mind mapping yang perlakukan sebagai cara atau upaya yang dipergunakan guru dalam pembelajaran kosakata untuk mencapai tujuan meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan pada siswa SMK Negeri 1 Pacet yang mengambil program keahlian kepariwisataan di jurusan Akomodasi Perhotelan.

3.5.3 Pembelajaran

Gagne (dalam Pribadi, 2010, hlm.9) mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar.

Pembelajaran dalam penelitian ini yaitu pembelajaran bahasa Jepang yang memfokuskan pada materi pembelajaran kosakata khususnya kosakata yang dipergunakan pada bidang kepariwisataan.

3.5.4 Kosakata

Kosakata dalam penelitian ini yaitu kosakata yang digunakan di bidang kepariwisataan khususnya industri perhotelan yang dipelajari oleh siswa yang mengambil program keahlian kepariwisataan di jurusan Akomodasi perhotelan SMK Negeri 1 Pacet.

3.5.5 Penguasaan

Penguasaan dalam penelitian ini dimaksudkan pada kemampuan siswa untuk mengetahui serta mampu menuliskan (tidak terkait pada penggunaan huruf yang dipakai) kosakata dasar kepariwisataan khususnya yang umum digunakan pada industri perhotelan dengan tepat, dan dapat membuat peta


(6)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsep (peta kosakata) berdasarkan pada kosakata dasar kepariwisataan yang telah diajarkan sebelumnya.

3.5.6 Senmon Yougo

Secara harfiah senmon yougo terdiri dari dua kata yaitu “senmon” dan

“yougo”. Menurut data yang terdapat dalam kamus 日本語―インドネシア

語辞典 (Matsura, 1994, hlm.885 & 1178) “senmon” memiliki arti keahlian,

spesialis, sedangkan “yougo” memiliki arti istilah, kata yang digunakan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa “senmon yougo” merupakan istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menunjukan kosakata atau istilah yang dipakai pada bidang tertentu. Dalam penelitian ini senmon yougo yang dimaksudkan terbatas pada kosakata yang digunakan pada bidang kepariwisataan.

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian ini meliputi empat tahap yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengolahan data, dan kesimpulan penelitian. Tahapan selengkapnya adalah sebagai berikut:

3.6.1 Tahap Persiapan Penelitian

Persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan penelitian adalah membuat rancangan penelitian yang mencakup:

 Menentukan masalah yang akan diteliti.

 Mencari informasi yang diperlukan dengan melakukan observasi

terlebih dahulu pada subjek penelitian.

 Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran bahasa Jepang yang

bersangkutan untuk menentukan waktu, kelas, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian.

 Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).


(7)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Menyusun instrumen penelitian.

3.6.2 Tahap pelaksanaan penelitian

 Melakukan ujicoba instrumen untuk mengetahui validitas, realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

 Melakukan penelitian

3.6.3 Pengolahan data penelitian

 Melakukan scoring

 Mengubah skor menjadi nilai

3.6.4. Kesimpulan penelitian

 Membuat interpretasi hasil penelitian

 Membuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.7.1 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari informasi serta data pendukung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknik-teknik pembelajaran.

3.7.2 Tes

Sutedi (2011, hlm. 157) berpendapat bahwa tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu.

Tes dalam penelitian ini terbagi kedalam 2 bagian yaitu tes awal ( pre-test) dan tes akhir (post-test). Pre-test dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa sebelum dikenakan perlakuan dengan menerapkan teknik mind

mapping . Sedangkan post test dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar


(8)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mendapatkan perbandingan tes yang dapat diandalkan, pre-test dan post-test di laksanakan dengan menggunakan perangkat tes yang sama.

3.8 Instrumen Penelitian

Menurut Subana dan Sudrajat (dalam Shiddiq, 2013, hlm. 53) instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan data dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti. Peranan instrumen penelitian sangat dibutuhkan dalam penelitian ini untuk menunjang tercapainya tujuan yang ingin diharapkan. Instrumen penelitian harus dibuat dan disusun dengan sebaik-baiknya agar bisa mendapatkan hasil data yang objektif.

Karena penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menambah kosakata bahasa Jepang, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes tertulis dengan membuat instrumen berupa tes essay sebanyak 6 soal dengan rincian 50 isian/item soal. Soal yang digunakan berupa kosakata dasar yang umum digunakan di bidang kepariwisataan khusnya industri perhotelan. Perintah-perintah yang digunakan mengacu pada pengetahuan siswa tentang kosakata bahasa Jepang yang umum digunakan di bidang kepariwisataan khushnya industri perhotelan.

Instrumen penelitian tersebut disusun dengan langkah-langkah berikut ini:

 Membuat desain pembelajaran untuk penelitian sesuai dengan materi yang akan diajarkan dengan target yang ingin dicapai dalam penelitian pada siswa kelas XII Akomodasi Perhotelan 2 di SMK Negeri 1 Pacet.

 Membuat kisi-kisi instrumen penelitian yang mencakup pokok bahasan, aspek

soal dan jumlah item soal.

 Menyusun instrumen penelitian berdasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat.

 Mengkonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing dan guru bidang

studi bahasa Jepang kelas XII Akomodasi Perhotelan (AP).

 Melakukan uji coba instrumen.

 Melakukan analisis berupa uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda pada setiap item soal.


(9)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Setelah instrumen yang diuji cobakan valid dan reliabel maka instrumen tersebut digunaan pada saat pre-test dan post-test.

3.9 Uji Instrumen

3.9.1 Uji Validitas Instrumen

Untuk mengetahui instrumen yang baik maka instrumen tersebut harus memiliki validitas dan reliabilitas. Sebuah instrumen dapat diatakan valid jika mampu mengukur apa yang akan diukur dengan baik. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment, berdasarkan pada skor asli.

(Dedi,Sutedi, 2009, hlm.220) Adapun kriteria yang digunakan untuk menafsirkan indeks validitas tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tafsiran indeks validitas

Besarnya nilai r Tafsiran

antara 0,81 sampai dengan 1,00 antara 0,61 sampai dengan 0,80 antara 0,41 sampai dengan 0,60 antara 0,21 sampai dengan 0,40 antara 0,00 sampai dengan 0,20

Sangat Kuat Kuat Sedang Rendah Sangat Rendah

3.9.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Sutedi (2009, hlm. 220) “Perangkat tes dikatakan memiliki reliabilitas jika dapat mengukur secara ajeg, artinya meskipun berali-kali tes

= ∑ − ∑ ∑


(10)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut digunakan pada sampel yang sama dengan watu yang tidak terlalu lama, akan menghasilan data yang sama pula”.

Untuk mengetahui reliabilitas, tes dalam penelitian ini menggunakan rumus KR 20 dan KR 21.

Rumus untuk mencari nilai KR 20

Rumus untuk mencari nilai KR 21

Keterangan: r : koefisien reliabilitas tes

k : jumlah butir soal

p : proporsi jawaban benar (�B: sampel)

q : proporsi jawaban salah (1-p)

St2 : varians total

M : mean (nilai rata-rata)

(Dedi Sutedi, 2009, hlm.223)

3.9.3 Uji Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran dari masing-masing butir soal digunaan rumus:

Keterangan: TK : tingkat kesukaran

BA : jumlah jawaban benar kelompok atas

BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah

N : jumlah sampel kelompok atas dan kelompok

bawah

=� − 1 1 −� � − �. 2

�� = +


(11)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indeks kesukaran (TK) diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Klasifikasi indeks kesukaran

Rentan Nilai Tafsiran

Antara 0,00 sampai dengan 0,25 Antara 0,26 sampai dengan 0,75 Antara 0,76 sampai dengan 1,00

Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah

(Dedi Sutedi, 2009, hlm. 214)

3.9.4 Daya Pembeda

Soal tes yang baik yaitu soal yang dapat membedakan kelompok atas dan kelompok bawah. Daya pembeda digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrumen penelitian dalam tingkat perbedaan setiap item soal, dalam penelitian ini digunakan rumus:

Keterangan: DP : daya pembeda

BA : jumlah jawaban benar kelompok atas

BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah

n : jumlah sampel kelompok atas atau kelompok

bawah


(12)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun klasifikasi daya pembeda soal dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi indeks daya pembeda

3.10 Teknik Pengolahan Data Tes

Sutedi (2009, hlm: 228) berpendapat bahwa untuk mengolah data penelitian, difokuskan pada penerapan teknik komparansional, teknik korelasi, dan persamaan regresi linier sederhana, khususnya dalam penelitian pendidikan bahasa Jepang. Dalam penelitian ini, digunakan teknik komparansional dengan alasan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada-tidaknya perbedaan antara dua variabel (atau lebih).

 Menghitung thitung

Rumus thitung digunakan untuk menghitung ada tidak-nya pengaruh

penggunaan teknik mind mapping terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang khususnya kosakata yang digunakan di bidang kepariwisataan.

Rentan Nilai Tafsiran

0,00 sampai dengan 0,20 0,21 sampai dengan 0,40 0,41 sampai dengan 0,70 0,71 sampai dengan 1,00

Jelek Cukup

Bagus Sangat Bagus


(13)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum melakukan penghitungan, peneliti perlu membuat tabel persiapan untuk menilai thitung.

Tabel 3.5 Tabel persiapan

No Sampel

Nama

Sampel L/P

Pre-test (X)

Post-Test (Y)

D Xd (Xd)2

- - - -

- - - -

- - - -

Md

Keterangan:

No Sampel : diisi dengan nomor urut sampel sesuai dengan jumlah sampel

Pre-test (X) : diisi dengan skor hasil uji sebelum treatment yang diperoleh tiap sampel penelitian

Post-test (Y) : diisi dengan skor hasil uji sesudah traetment yang diperoleh tiap sampel penelitian

D : selisih nilai post-test dan pre test

Xd : selisih antara d dengan rata-ratanya (Xd = d- Md)

Md : rata-rata dari � � =∑�


(14)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Xd)2 : kuadrat deviasi

(Sibrani, 2012, hlm: 58 )

 Mencari mean kedua variabel

Keterangan:

Mx : mean hasil pre-test

My : mean hasil post test

∑x : jumlah seluruh nilai pre-test

∑y : jumlah seluruh nilai post-test

n : Jumlah sampel

 Mencari nilai gain (d) antara post-test dan pre-test

Gain = Post-test–pre-test  Mencari mean gain (Md)

Keterangan:

Md : mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test

∑d : jumlah gain keseluruhan

= ∑ = ∑


(15)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n : jumlah sampel

 Mencari nilai thitung dengan rumus:

Keterangan:

t : nilai thitung

Md : mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test

∑(xd2

) : jumlah kuadrat deviasi

n : jumlah sampel

 Memberi interpretasi terhadap thitung

Membandingkan nilai thitung dan ttabel guna menguji hipotesis dengan keterangan sebagai berikut:

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan anatara variabel X dan variabel Y Hk: ada perbedaan yang signifikan antara variabel X dan Variabel Y

Menguji kebenaran hipotesis untuk melihat signifikansi kedua variabel dengan cara membandingkan thitung dan ttabel, dan menetapkan derajat kebebasan (db) terlebih dahulu dengan rumus:

Db= (n-1)

Keterangan:

�ℎ� �� = �


(16)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu db : derajat kebebasan

n : jumlah sampel

Setelah mengetahui db maka ttabel pun diketahui yang kemudian dibandingkan dengan thitung dengan ketentuan:

Apabila thitung > ttabel maka Hk diterima sedangkan Ho ditolak Apabila thitung < ttabel maka Hk ditolak sedangkan Ho diterima


(1)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indeks kesukaran (TK) diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Klasifikasi indeks kesukaran

Rentan Nilai Tafsiran

Antara 0,00 sampai dengan 0,25 Antara 0,26 sampai dengan 0,75 Antara 0,76 sampai dengan 1,00

Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah

(Dedi Sutedi, 2009, hlm. 214) 3.9.4 Daya Pembeda

Soal tes yang baik yaitu soal yang dapat membedakan kelompok atas dan kelompok bawah. Daya pembeda digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrumen penelitian dalam tingkat perbedaan setiap item soal, dalam penelitian ini digunakan rumus:

Keterangan: DP : daya pembeda

BA : jumlah jawaban benar kelompok atas

BB : jumlah jawaban benar kelompok bawah

n : jumlah sampel kelompok atas atau kelompok

bawah �� = −


(2)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun klasifikasi daya pembeda soal dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi indeks daya pembeda

3.10 Teknik Pengolahan Data Tes

Sutedi (2009, hlm: 228) berpendapat bahwa untuk mengolah data penelitian, difokuskan pada penerapan teknik komparansional, teknik korelasi, dan persamaan regresi linier sederhana, khususnya dalam penelitian pendidikan bahasa Jepang. Dalam penelitian ini, digunakan teknik komparansional dengan alasan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada-tidaknya perbedaan antara dua variabel (atau lebih).

 Menghitung thitung

Rumus thitung digunakan untuk menghitung ada tidak-nya pengaruh

penggunaan teknik mind mapping terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang khususnya kosakata yang digunakan di bidang kepariwisataan.

Rentan Nilai Tafsiran

0,00 sampai dengan 0,20 0,21 sampai dengan 0,40 0,41 sampai dengan 0,70 0,71 sampai dengan 1,00

Jelek Cukup

Bagus Sangat Bagus


(3)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum melakukan penghitungan, peneliti perlu membuat tabel persiapan untuk menilai thitung.

Tabel 3.5 Tabel persiapan

No Sampel

Nama

Sampel L/P

Pre-test

(X)

Post-Test

(Y)

D Xd (Xd)2

- - - -

- - - -

- - - -

∑ Md

Keterangan:

No Sampel : diisi dengan nomor urut sampel sesuai dengan jumlah sampel

Pre-test (X) : diisi dengan skor hasil uji sebelum treatment yang diperoleh tiap sampel penelitian

Post-test (Y) : diisi dengan skor hasil uji sesudah traetment yang diperoleh tiap sampel penelitian

D : selisih nilai post-test dan pre test

Xd : selisih antara d dengan rata-ratanya (Xd = d- Md)

Md : rata-rata dari � � =∑�


(4)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Xd)2 : kuadrat deviasi

(Sibrani, 2012, hlm: 58 )

 Mencari mean kedua variabel

Keterangan:

Mx : mean hasil pre-test

My : mean hasil post test

∑x : jumlah seluruh nilai pre-test

∑y : jumlah seluruh nilai post-test

n : Jumlah sampel

 Mencari nilai gain (d) antara post-test dan pre-test

Gain = Post-test – pre-test

 Mencari mean gain (Md)

Keterangan:

Md : mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test

∑d : jumlah gain keseluruhan

= ∑ = ∑


(5)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n : jumlah sampel

 Mencari nilai thitung dengan rumus:

Keterangan:

t : nilai thitung

Md : mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test

∑(xd2

) : jumlah kuadrat deviasi

n : jumlah sampel

 Memberi interpretasi terhadap thitung

Membandingkan nilai thitung dan ttabel guna menguji hipotesis dengan keterangan sebagai berikut:

Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan anatara variabel X dan variabel Y Hk: ada perbedaan yang signifikan antara variabel X dan Variabel Y

Menguji kebenaran hipotesis untuk melihat signifikansi kedua variabel dengan cara membandingkan thitung dan ttabel, dan menetapkan derajat kebebasan (db) terlebih dahulu dengan rumus:

Db= (n-1) Keterangan:

�ℎ� �� = � ∑ �� � − 1 2


(6)

Cica Taptiani, 2014

Penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran kosakata bahasa jepang untuk meningkatkan penguasaan senmon yougo kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu db : derajat kebebasan

n : jumlah sampel

Setelah mengetahui db maka ttabel pun diketahui yang kemudian

dibandingkan dengan thitung dengan ketentuan:

Apabila thitung > ttabel maka Hk diterima sedangkan Ho ditolak Apabila thitung < ttabel maka Hk ditolak sedangkan Ho diterima