S MBS 0802672 Chapter3
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh pengaruh social media marketing terhadap brand engagement pada sabun Lux. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas atau independent variabel (X) adalah social media marketing yang terdiri dari read, create, share, dan discussion. Kemudian yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel (Y) ialah brand engagement yang terdiri dari Consumption, Creation, Curation, dan Colaboration
Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah para anggota fanpage sabun Lux di Indonesia. Hal-hal yang akan dianalisis adalah yang berhubungan dengan pengaruh social media marketing terhadap brand engagement.
Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka menurut Husein Umar (2008:45) metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk
(2)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.
3.2Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode
Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:8). menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri variabel. Sedangkan sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”.
Penelitian deskriptif mempunyai maksud untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai pengaruh social media marketing terhadap brand engagement pada sabun Lux. Sedangkan penelitian verifikatif bermaksud untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Jadi, penelitian verifikatif ini untuk menguji pengaruh social media marketing terhadap brand engagement pada sabun Lux.
Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Maholtra (2010:96) menyatakan bahwa: Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen atau para peniliti tersebut. Penjelasan
(3)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian dalam bentuk wawancara mendalam atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan yang berharga.
Berdasarkan pengertian tersebut penelitian yang digunakan dalam metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Explanatory survey ini bertujuan dari penelitian adalah jelas untuk mengeksplorasi atau penelitian melalui masalah atau situasi untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman. (Maholtra 2009:98).
Menurut David A.Aaker (2004:762) metode survei adalah, “a method of data collection, such as a telephone or personal interview, a mail survey or any combination thereof”. Metode pengumpulan data, seperti melalui telepon atau wawancara, survey melalui surat atau kombinasi diantaranya. Sedangkan menurut
Malhotra (2009:194) “metode survey adalah koesioner berstruktur yang diberikan pada responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang spesifik.
Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan melalui media digital atau internet, dengan tujuan untuk mempermudah dalam mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Asep Hermawan (2006:118) mendefinisikan bahwa operasionalisasi variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel. Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel.
(4)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi social media marketing (X) yang terdiri dari read, create, share, dan discussion.brand engagement (Y) yang terdiri dari Consumption, Curation, Creation, dan Colaboration. Penjabaran operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
VARIABEL/ S UB VARIABEL
KONS EP VARIABLE/ S UB
VARIABLE
INDIKATOR UKURAN S KALA NO.
ITEM
1 2 3 4 5 6
Social media marketing
(X)
Periklanan melalui media sosial adalah
segala bentuk komunikasi nonpersonal berbayar, tentang sebuah organisasi,
produk, jasa, atau ide yang menggunakan
media sosial sebagai medianya Menurut (Belch 2009:18) Read (X1.1) pemasaran melalui media sosial dimulai dengan penelitian yang
harus berkelanjutan. Pemasaran melalui
media sosial membutuhkan banyak membaca.
Tidak hanya tinggal pada apa yang terjadi dalam industri, tetapi juga perlu disadari dari percakapan online
pengetahuan anggota fa npa ge
lux terhadap produk Lux
Tingkat pengetahuan anggota fa npa ge
lux terhadap produk Lux
Interval 1
kemenarikan berita yang ditampilkan pada halaman
fa npa ge Lux
Tingkat kemenarikan
berita yang ditampilkan pada halaman fa npa ge
Lux
(5)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang sedang berlangsung terjadi hubungan dengan industri, produk layanan, pelanggan, dan pesaing.Membac a dalam berbagai
bentuk untuk mencerna informasi sebanyak yang berhubungan dengan bisnis sehingga secara
efektif dapat berkomunikasi
dengan baik. (Gunelius 2011:16)
pengetahuan anggota fa npa ge
lux tentang rumah lux beauty lounge
Tingkat pengetahuan anggota fa npa ge lux tentang rumah lux beauty lounge
Interval 3
pengetahuan anggota tentang jenis atau varian
produk
Tingkat pengetahuan anggota tentang jenis atau varian
produk
Interval 4
VARIABEL/ S UB VARIABEL
KONS EP VARIABLE/ S UB
VARIABLE
INDIKATOR UKURAN S KALA NO.
ITEM Create
(x1.2)
membuat dan menerbitkan konten online yang
berguna dan bermakna. Sukses
dalam pemasaran media sosial
berasal dari mengembangkan percakapan online
tentang bisnis, merek, produk, dan
promosi dengan menawarkan konten yang menarik minat target audiens. (Gunelius 2011:16)
kemampuan konten Fa npa ge Lux
dalam mengembangka n informasi produk lux yang menarik Tingkat kemampuan konten Fa npa ge
Lux dalam mengembangkan informasi produk lux yang menarik
interval 5
kemampuan konten untuk terus mengupdate informasi produk Tingkat kemampuan konten untuk terus mengupdate
informasi produk
interval 6
kemampuan konten dalam mengembangka n tema promosi
yang menarik Tingkat kemampuan konten dalam mengembangkan tema promosi yang menarik
interval 7
Share
(x1.3)
berbagi konten sebagai metode untuk langsung memasarkan bisnis.
Pada saat sekarang
Menariknya video yang di
sha re dari youtube di fa npa ge lux
Tingkat kemenarikan video yang di
sha re dari youtube di fa npa ge lux
(6)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu konsumen telah
bergantung pada hubungan, ulasan,
rekomendasi, dan percakapan sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berbagi informasi dengan
berbagi konten online
Menariknya berita yang disha re dari majalah di fa npa ge lux
Tingkat kemenarikan
berita yang disha re dari majalah di fa npa ge lux
interval 9
Menariknya tautan yang disha re dari blog dan website di fa npa ge lux
Tingkat kemenarikan tautan yang disha re dari blog
dan website di fa npa ge lux
interval 10
Discussion (x1.4) konsumen berinteraksi dengan pemasar dengan meninggalkan komentar di salah satu posting blog, terhubung dengan pemasar melalui twitter atau jejaring
sosial, sangat penting ditanggapi
oleh perusahaan.
Keterlibatan anggota Fa npa ge Lux
dalam memberikan respon tentang
produk
Tingkat Keterlibatan anggota Fa npa ge
Lux dalam memberikan respon tentang
produk
interval 11
VARIABEL/ S UB VARIABEL
KONS EP INDIKATOR UKURAN S KALA NO.
ITEM Keterlibatan
anggota Fa npa ge Lux
dalam memberikan respon tentang
promo
Tingkat Keterlibatan anggota Fa npa ge
Lux dalam memberikan respon tentang
promo
interval 12
Keterlibatan anggota dalam
memberikan respon tentang
informasi tips dan trik yang
diberikan fa npa ge lux
Tingkat Keterlibatan anggota dalam
memberikan respon tentang informasi tips dan trik yang diberikan
fa npa ge lux
(7)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterlibatan
anggota dalam memberikan respon tentang informasi sha re (youtube,blog,w eb, dll) yang
diberikan fa npa ge lux
Tingkat Keterlibatan anggota dalam
memberikan respon tentang informasi sha re (youtube,blog,web
, dll) yang diberikan fa npa ge
lux
interval 14
Brand Engagement
(Y)
Bowden (2009:65) Bra nd Enga gement adalah keterlibatan pelanggan sebagai proses psikologis bahwa pelanggan bergerak melalui menjadi setia terha dap suatu merek. .
Consumption (Y1.1)
keterlibatan konsumen menjadi
acuan untuk memulai
aktifitas-aktifitas online yang terdiri dari kegiatan membaca,
mengunduh, melihat sebuah konten digital dan
informasi
Frekuensi keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam membaca konten
Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam membaca konten
interval 15
Frekuensi keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam mengunduh konten
Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam
mengunduh konten
interval 16
VARIABEL/ S UB VARIABEL
KONS EP INDIKATOR UKURAN S KALA NO
ITEM Frekuensi
keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam me
“Like” konten
Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam me
“Like” konten
(8)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Frekuensi
keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam memberian komentar yang disukai maupun tidak disukai
Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam memberian komentar yang disukai maupun tidak disukai
interval 18
Frekuensi keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam merekomendasik an konten terhadap orang lain Tingkat Frekuensi keterlibatan anggota fa npa ge lux dalam merekomendasika n konten terhadap orang lain
interval 19
Curation (Y1.2)
proses enga gement dimana customer
akan memilih, menyaring,
memberi tanggapan, ataupun
menggambarkan konten yang ada.
Proses ini merupakan tindakan untuk
memotivasi customer lain dan
menciptakan sebuah dialog atau
forum mengenai sebuah produk atau
perusahaan
selektifitas anggota fa npa ge
lux dalam memilih konten
Tingkat selektifitas anggota fa npa ge lux dalam memilih
konten
interval 20
selektifitas anggota fa npa ge
lux dalam menyaring
informasi
Tingkat selektifitas anggota fa npa ge
lux dalam menyaring informasi
interval 21
selektifitas anggota fa npa ge
lux dalam memberikan komentar yang
berkualitas
Tingkat selektifitas anggota fa npa ge
lux dalam memberikan komentar yang
berkualitas
interval 22
Keterlibatan untuk memotivasi costumer lain dalam menciptakan sebuah dialog atau forum mengenai sabun lux Tingkat Keterlibatan untuk memotivasi costumer lain dalam menciptakan sebuah dialog atau
forum mengenai sabun lux
interval 23
VARIABEL/ S UB VARIABEL
KONS EP INDIKATOR UKURAN S KALA
NO ITEM
(9)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Creation
(Y1.3)
penciptaan konten dilakukan dengan sendirinya, dalam arti bahwa anggota
komunitas mengiklankan sendiri apa yang mereka ciptakan
keterlibatan anggota dalam pemungutan ide-ide/ tips-tips yang diberikan di halaman fa npa ge lux
Tingkat keterlibatan anggota dalam pemungutan ide-ide/ tips-tips yang
diberikan di halaman fa npa ge
lux
interval 24
daya pikir /bayangan yang
muncul ketika melihat konten-konten pada halaman fa npa ge
lux
Tingkat daya pikir /bayangan yang
muncul ketika melihat konten-konten pada halaman fa npa ge
lux
interval 25
keaktifan anggota dalam membagi
pengalaman menggunakan produk lux serta mempublikasikann
ya dalam halaman fanpage lux
Tingkat keaktifan anggota dalam
membagi pengalaman menggunakan produk lux serta mempublikasikannya
dalam halaman fanpage lux
interval 26
Collaboration (Y1.4)
dimana terjadi kolaborasi antara
consumption, cura tion, dan
crea tion
kesukarelaan Anggota fa npa ge lux dalam me Like ,
mengcoment, mempromosikan produk lux kepada orang lain secara sukarela Tingkat kesukarelaan Anggota fa npa ge
lux dalam me Like , mengcoment, mempromosikan produk lux kepada
orang lain secara sukarela
interval 27
Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2014
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Menurut Riduwan (2010:106) data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu: data primer dan data sekunder.
(10)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengumpulan informasi langsung dari responden menggunakan metodologi yang sesuai.
2. Ditugaskan secara langsung oleh peneliti. Sedangkan implikasinya: a. Customized. Data disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
b. Syndicated. Data diperoleh peneliti dengan melibatkan data penelitian terdahulu.
c. Omnibus. Data diperoleh dari sebuah sebuah lembaga penelitian dalam kurun waktu tertentu.
3. Data diperoleh langsung dari objek penelitian, akan tetapi tidak dipublikasikan.
Sedangkan data sekunder memiliki ciri-ciri:
1. Sumber data diterbitkan atau diakses oleh pihak lain (publik, swasta, pemerintah, perusahaan).
2. Tidak ada informasi langsung dari responden yang bersangkutan.
3. Sumber data diperoleh dari media seperti internet, kecuali web resmi perusahaan.
Malhotra (2009:120-121) mengungkapkan definisi-definisi data primer dan sekunder, antara lain:
a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran
(11)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu survei pada pengguna sabun di F anpage Lux Indonesia.
b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
Untuk penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil penelitian secara empirik melalui penyebaran kuesioner kepada pengguna sabun Lux sebagai Responden. Sedangkan sumber data sekunder diantaranya diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah, artikel-artikel majalah, internet dan sumber informasi lainnya. Lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini. Maka penulis mengumpulkan dan menyajikannya dalam Tabel 3.2 berikut ini.
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis Data S umber Data Kategori
Data Tingkat perekonomian Indonesia
tahun 2013
Situs BANK Indonesia Sekunder
Indeks Rata-Rata Best Bra nd 2010-2013 Industri Toiletris
Modifikasi dari SW Modifikasi majalah (SWA No.15/XXVI/15-28 JULI 2010,SWA
NO.15/XXVII/ 18-27 JULI 2011,SWA NO.20/XXVIII/20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19/XXIX/12-25 SEPTEMBER 2013
Sekunder
Ma rket Sha re Industri Sabun di Indonesia Tahun 2010-2013
Modifikasi majalah (SWA No.15/XXVI/15-28 JULI 2010,SWA NO.15/XXVII/ 18-27 JULI 2011,SWA NO.20/XXVIII/20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19/XXIX/12-25 SEPTEMBER 2013
Sekunder
(12)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahun 2010-2013 JULI 2010,SWA NO.15/XXVII/ 18-27 JULI
2011,SWA NO.20/XXVIII/20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19/XXIX/12-25 SEPTEMBER 2013
TOM (Top Of Mind) Merek Lux Tahun 2010-2013
Modifikasi majalah (SWA No.15/XXVI/15-28 JULI 2010,SWA NO.15/XXVII/18-27 JULI 2011,SWA NO.20/XXVIII/20-3 OKTOBER 2012,SWA NO.19/XXIX/12-25 SEPTEMBER 2013
Sekunder
Jenis Data S umber Data Kategori
Data Strategi - Strategi Yang Dilakukan
Perusahaan Sabun
Sumber: diolah dari beberapa sumber di Internet dan majalah
Sekunder Socia l media ma rketing sa bun Lux Sumber: diolah dari beberapa sumber di Internet
dan majalah
Sekunder
Karakteristik responden Hasil pengolahan data 2014 primer
Tanggapan responden terhadap socia l media ma rketing
Hasil pengolahan data 2014 primer
Tanggapan responden terhadap bra nd enga gement
Hasil pengolahan data 2014 primer
Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2014
3.2.4. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi
Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber
penelitian. Menurut Sugiyono (2010:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini adalah anggota komunitas fanpage facebook Lux. Jumlah anggota fanpage facebook selalu meningkat setiap harinya. Anggota komunitas fanpage facebook digambarkan, sebagai berikut.
TABEL 3.3
POPULASI LUX DI FACEBOOK
(13)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LUX (facebook) Kecantikan 4.567.192 (terus bertambah)
Sumber:Facebook diakses Februari 2014
Berdasarkan Tabel 3.3 yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini adalah anggota grup dan followers Lux di Indoneisa yang merupakan anggota fanpage facebook LUX. Jumlah anggota fanpage facebook LUX selalu meningkat pada Februari tahun 2014 jumlahnya adalah 4.567.192.
3.2.4.2Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:131) “Sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari
populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya:
1. Keterbatasan biaya 2. Keterbatasan tenaga
3. Keterbatasan waktu yang tersedia.
Maka dari itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Menurut Sugiyono (2010:116): Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu
(14)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representatif.
Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 5%. Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Dimana :
n = Ukuran Sampel N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir
Dalam mendapatkan populasi (N), maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan rata-rata. Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah sebagai berikut :
(15)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (hasil pembulatan)
Jadi jumlah sampel minimal yang diteliti adalah sebanyak 100 orang. Sedangkan yang akan diteliti sebanyak 120 responden.
3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2010:116)
mengemukakan bahwa: “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan
sampel”. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:111) teknik pengambilan sampel
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Menurut Ulber Silalahi (2009:236):Pemilihan sampel atau penarikan sampel (sampling) dapat diartikan sebagai proses memilih sejumlah unit, elemen, atau subjek dari dan yang mewakili populasi untuk dipelajari yang dengannya dapat dibuat generalisasi atau inferensi tentang karakteristik dari satu populasi yang diwakili.
Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi penelitian, penulis mengambil sampel berdasarkan teknik simple random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:134) teknik ini digunakan apabila populasi yang diteliti dianggap homogen. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel.
(16)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik penelitian seperti berikut :
1. Observasi
Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan yaitu kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Pada penelitian ini, teknik observasi yang dilakukan adalah teknik observasi partisipatif dimana pengamat terlibat langsung pada kegiatan. Dan melalui kegiatan observasi ini pula penulis melakukan studi pendahuluan dimana melalui teknik ini dapat melihat, mengenal, mengidentifikasikan masalah yang diteliti.
2. Kuesioner (angket)
Angket adalah alat pengumpul data yang berisi sejumlah pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diutarakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:151) yang menyatakan bahwa
“Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”
(17)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kuesioner berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden pada produk sabun Lux. Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:
a. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.
b. Merumuskan item-item pertanyaan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai alternatif jawaban yang telah disediakan, sehingga responden hanya memilih alternatif jawab yang tersedia.
c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. 3. Studi Literatur
Dengan teknik ini penulis berusaha untuk mencari informasi serta data baik berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teoritis khususnya mengenai masalah dan variabel yang diteliti.
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Menurut Sugiyono (2009:172), “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.
(18)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah.
Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
)} (
( }{ ) ( ) (
{
) )( ( ) (
2 2
2 2
Y Y
n X X
n
Y X XY
n rxy
(Sugiyono, 2010:248) Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
2X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
2Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:
(19)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel atau rhitung > rtabel.
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil atau sama dengan rtabel atau rhitung≤ rtabel.
Perhitungan validitas dan realibilitas pertanyaan dilakukan dengan program aplikasi SPSS 21 for windows.adapun langkah- langkah sebagai berikut:
1. Memasukan data variabel X dan variabel Y setiap item jawaban responden atas nomor item pada data view .
2. Klik variable view kemudian isi kolom name,width, decimal, label, coloumn, align, (left, center, right, justify) dan isi kolom measure. 3. Kembali ke data view kemudian klik analyze pada toolbar pilih
corelate lalu bivariate.
4. Pindahkan variable yang diuji atau klik menggunakan Alpha kemudian OK.
5. Dihasilkan output, apakah datanya valid dan reliable atau tidak dengan membandingkan data hitung dan data tabel.
Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dari penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrumen social media marketing sebagai variabel X dan brand equity sebagai variabel Y.
(20)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel social media marketing berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang akan dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows,. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.
TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL X (SOCIAL MEDIA MARKETING)
No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.
Read
1. Ti ngkat pengetahuan a nda mengenai produk Lux 0.694 0.374 Valid 2. Ti ngkat kemenarikan berita ya ng ditampilkan pada halaman fanpage
Lux
0.849 0.306 Valid 3. Ti ngkat pengetahuan a nda mengenai rumah lux beauty l ounge 0.800 0.306 Valid 4. Ti ngkat pengetahuan a nda mengenai jenis/varian produk lux 0.887 0.306 Valid
Create
5
Ti ngkat kemampuan konten fanpage l ux dalam mengembangkan
i nformasi produk lux ya ng menarik 0.805 0.306 Valid
6 Ti ngkat kemampuan konten fanpage l ux dalam memberikan
i nformasi terbaru (update) 0.741 0.306 Valid
7 Ti ngkat kemampuan konten fanpage l ux dalam mengembangkan
tema promosi ya ng menarik
0.665 0.306 Valid Share
8 Ti ngkat kemenarikan vi deo yang di share di halaman fanpage l ux da ri sumber lain
0.639 0.306 Valid
9 Ti ngkat kemenarikan berita ya ng di share di halaman fanpage l ux
da ri sumber lain 0.744 0.306 Valid
10 Ti ngkat kemenarikan ta utan ya ng di share di halaman fanpage l ux da ri sumber lain
0.662 0.306 Valid Disscusion
11
Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang produk pada halaman fanpage l ux
0.798 0.306 Valid
No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.
12 Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang promo ya ng ditawarkan fanpage l ux
0.771 0.306 Valid
13 Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang i nformasi ti ps dan trik ya ng diberikan fanpage l ux
0.880 0.306 Valid
14 Ti ngkat Keterlibatan anda dalam memberikan respon tentang i nformasi share (youtube,blog,web, dll) ya ng diberikan fanpage l ux
(21)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014
Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel social media marketing akan dapat diketahui. Sehingga hasil uji coba pada variabel social media marketing akan menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena rhitung lebih besar dibandingkan dengan rtabel.
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel keputusan menggunakan berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,306. berikut Pada tabel 3.5 pada variabel brand engagement nantinya akan diketahui adanya nilai tertinggi dan terendah. Sehingga hasil uji coba pada variabel brand engagement akan menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena rhitung lebih besar dibandingkan dengan rtabel. Untuk lebih
rincinya dapat dilihat padaTabel 3.5
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL Y (BRAND ENGAGEMENT)
No. Pernyataan r
hitung rtabel Ket.
1. Consumption
1. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam membaca konten di halaman
fanpage l ux
0.858 0.306 valid
2. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam mengunduh konten di halaman
fanpage l ux 0.874 0.306 valid
3. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam me Like konten di halaman
fanpage l ux
0.815 0.306 valid
4. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam memberian komentar ya ng disukai
ma upun tidak disukai di halaman fanpage l ux
0.895 0.306 valid
5. Ti ngkat Frekuensi keterlibatan anda dalam merekomendasikan konten
terha dap orang lain di halaman fanpage l ux 0.891 0.306 valid
2. Curation
(22)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Pernyataan r
hitung rtabel Ket. 7. Ti ngkat selektifitas anda dalam menya ring i nformasi di halaman fanpage l ux 0.707 0.306 valid 8. Ti ngkat selektifitas anda dalam memberikan komentar ya ng berkualitas di
ha l aman fanpage l ux
0.594 0.306 valid
9.
Ti ngkat Keterlibatan anda untuk memotivasi a nggota fanpage l ux ya ng lain da l am menciptakan s ebuah dialog a tau forum mengenai sabun lux di halaman fanpage l ux
0.826
0.306
Valid
3. Creation
10. Tingkat keterlibatan anda dalam pemungutan ide-ide/ tips-tips yang diberikan di
halaman fanpage lux 0.870 0.306 valid
11. Tingkat daya pikir /bayangan yang muncul ketika melihat konten-konten pada
halaman fanpage lux 0.889 0.306 valid
12. Tingkat keaktifan anda dalam membagi pengalaman menggunakan produk lux
serta mempublikasikannya dalam halaman fanpage lux 0.874 0.306 valid
4. Colaboration
13. Ti ngkat frekuensi anda dalam mempromosikan produk lux kepada ora ng l a i n
s eca ra s uka rel a 0.820 0.306 valid
Sumber: Hasil pengolahan data 2014
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Uji realibilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Realibitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:178)
“Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterandalan sesuatu”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2009:172) “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.
(23)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.
2 2 1
1 11
t b
s
s
r
k k
(Husein Umar, 2008:170)
Keterangan:
11
r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal 2
t
s
= Deviasi standar total 2
s
b = Jumlah deviasi standar butir Sedangkan rumus variansnya adalah:
1 2 2
2
n N
x X
s
(Husein Umar, 2008:172)Keterangan:
N = Jumlah sampel n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih
2
s
= Nilai variansKeputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1)Jika koefisian internal seluruh item rhitung > rta bel dengan tingkat
(24)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2)Jika koefisian internal seluruh item rhitung < rta bel dengan tingkat
kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel yang
bernilai 0,374 hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.6 berikut ini:
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 Socia l media ma rketing 0,962 0,374 Reliabel
2 Bra nd enga gement 0,969 0,374 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014
3.2.6 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Setelah pengolahan data dilakukan, selanjutnya hasil pengolahan itu dianalisis untuk memahami dan menjelaskan hasil pengolahan secara statistik. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh social media marketing terhadap brand engagemenet produk sabun Lux pada anggota fanpage facebook Lux.
Pengolahan data yang terkumpul dalam penelitian kuantitatif, analisis data dilakukan setelah seluruh data responden terkumpul. Kegiatan analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu:
(25)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menyusun data, kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Tabulasi data, dengan langkah sebagai berikut: a. Pemberian skor pada setiap item
b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian
Pengujian, untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif, maka dilakukan analisis regresi linear sederhana.
3.2.7.1Rancangan Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif serta digunakan untuk melihat faktor penyebab. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:
1. Analisis deskriptifSocial Media Marketing (X).
Variabel X terfokus pada penelitian terhadap Social media marketing yang meliputi, Read,Create,Share, dan Discussion
2. Analisis deskriptifBrand Engagement (Y)
Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap brand engagement yang meliputi Consumption, Creation, Curation, dan Colaboration. Analisis data yang digunakan adalah analisi deskriptif suatu metode yang
(26)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan permasalahan penelelitian.
Penelitian ini menggunakan skala interval seperti yang telah dijelaskan dalam operasionalisasi variabel. Data mempunyai kedudukan yang penting dalam suatu penelitian karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian data untuk mendapatkan mutu yang baik. Benar-tidaknya data tergantung dari instrument pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memiliki dua persyaratan yaitu validitas dan realibilitas
3.2.7.2Rancangan Analisis Verfikatif Menggunakan Regresi Sederhana Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana dan korelasi karena penelitian ini menganalisis dua variabel, yaitu social media marketing sebagai variabel bebas (X). Analisis verifikatif dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik dan menitik beratkan pada pengungkapan perilaku variabel penelitian.
Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh social media marketing (X) terhadap brand engagement (Y), dengan skala pengukuran menggunakan skala semantic differensial. Menurut Sugiyono (2008:138-139):
Skala semantic differensial digunakan untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam garis kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak pada bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif terletak pada bagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval. Responden yang memberikan penilaian dengan angka 7, berarti sangat positif, sedangkan
(27)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bila memberi jawaban angka 1 berarti persepsi responden terhadap pernyataan itu sangat negatif.
Dalam penelitian ini, setiap pernyataan dari angket terdiri 7 kategori sebagai berikut, alternatif jawaban tersebut diperlihatkan pada Tabel 3.7.
TABEL 3.7
SKOR ALTERNATIF JAWABAN PERTANYAAN
Alternatif Jawaban
Rentang Jawaban
Setuju 7 6 5 4 3 2 1 Tidak Setuju
Positif 7 6 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5 6 7
Sumber: Modifikasi dari Hermawan, A. (2006:132)
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan korelatif dalam penelitian ini yaitu teknik regresi sederhana. Definisi regresi sederhana menurut Albert Kurniawan (2010:43) ialah “sebagai pengaruh antara 2 variabel saja, dimana terdiri dari variabel independent/bebas dan untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction)”
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen social media marketing dengan satu variabel dependen yaitu brand engagement.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah : Y = a + bX
(28)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus di hitung terlebih dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus: 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( i i i i i i i X X n Y X X X Y a 2 2 ) ( ) ( ) ( i i i i i i X X n Y X Y X n b
(Sugiyono, 2009: 272) Keterangan:
X = Nilai socia l media ma rketing Y = Nilai taksiran brand engagement a = Konstanta
b = Koefisien regresi n = Banyaknya responden
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya, naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
b. Analisis Korelasi
Tujuan perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua hubungan variabel yang diteliti. Hubungan kedua
(29)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan positif dan hubungan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti pada kenaikan (penurunan) Y.
Ukuran yang pakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling seidikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)
r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negative (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)
r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi P earson (Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation), yaitu:
(Suharsimi Arikunto, 2006:170)
Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.
(30)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas terhadap variasi (naik/turunnya) variabel terikat, maka digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus berikut:
Sumber: Sugiyono, (2010:210) Keterangan:
KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi 3.2.7.3 Rancangan Uji Hipotesis
Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis secara statistik dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis menurut Sugiyono (2010:188) adalah sebagai berikut:
1) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima 2) Jika t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:
H0 : ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara social media marketing
terhadap brand engagement pada sabun LUX
H1 : > 0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara social media
marketing terhadap brand engagement pada sabun LUX
Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y maka digunakan klasifikasi koefisien korelasi yang disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
(31)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 3.8
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2010:250)
Dalam menafsirkan sejauh mana pengaruh social media marketing terhadap brand engagement digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada di antara 0-100%. Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sehingga dibuat pedoman interpretasi koefisien penentu pada Tabel 3.9 sebagai berikut:
TABEL 3.9
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN DETERMINASI
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0% –19,99% Sangat lemah
20% –39,99% Lemah
40% –59,99% Sedang
60% –79,99% Kuat
80% –100% Sangat kuat
(1)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan permasalahan penelelitian.
Penelitian ini menggunakan skala interval seperti yang telah dijelaskan dalam operasionalisasi variabel. Data mempunyai kedudukan yang penting dalam suatu penelitian karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian data untuk mendapatkan mutu yang baik. Benar-tidaknya data tergantung dari instrument pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memiliki dua persyaratan yaitu validitas dan realibilitas
3.2.7.2Rancangan Analisis Verfikatif Menggunakan Regresi Sederhana Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana dan korelasi karena penelitian ini menganalisis dua variabel, yaitu social media marketing sebagai variabel bebas (X). Analisis verifikatif dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik dan menitik beratkan pada pengungkapan perilaku variabel penelitian.
Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh social media marketing (X) terhadap brand engagement (Y), dengan skala pengukuran menggunakan skala semantic differensial. Menurut Sugiyono (2008:138-139):
Skala semantic differensial digunakan untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam garis kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak pada bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif terletak pada bagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval. Responden yang memberikan penilaian dengan angka 7, berarti sangat positif, sedangkan
(2)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bila memberi jawaban angka 1 berarti persepsi responden terhadap pernyataan itu sangat negatif.
Dalam penelitian ini, setiap pernyataan dari angket terdiri 7 kategori sebagai berikut, alternatif jawaban tersebut diperlihatkan pada Tabel 3.7.
TABEL 3.7
SKOR ALTERNATIF JAWABAN PERTANYAAN
Alternatif Jawaban
Rentang Jawaban
Setuju 7 6 5 4 3 2 1 Tidak Setuju
Positif 7 6 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5 6 7
Sumber: Modifikasi dari Hermawan, A. (2006:132)
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan korelatif dalam penelitian ini yaitu teknik regresi sederhana. Definisi regresi sederhana menurut Albert Kurniawan (2010:43) ialah “sebagai pengaruh antara 2 variabel saja, dimana terdiri dari variabel independent/bebas dan untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction)”
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen social media marketing dengan satu variabel dependen yaitu brand engagement.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah : Y = a + bX
(3)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y = Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus di hitung terlebih dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus: 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( i i i i i i i X X n Y X X X Y a 2 2 ) ( ) ( ) ( i i i i i i X X n Y X Y X n b
(Sugiyono, 2009: 272) Keterangan:
X = Nilai socia l media ma rketing Y = Nilai taksiran brand engagement a = Konstanta
b = Koefisien regresi n = Banyaknya responden
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya, naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
b. Analisis Korelasi
Tujuan perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua hubungan variabel yang diteliti. Hubungan kedua
(4)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan positif dan hubungan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti pada kenaikan (penurunan) Y.
Ukuran yang pakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling seidikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)
r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negative (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)
r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi P earson (Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation), yaitu:
(Suharsimi Arikunto, 2006:170)
Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.
(5)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas terhadap variasi (naik/turunnya) variabel terikat, maka digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus berikut:
Sumber: Sugiyono, (2010:210) Keterangan:
KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi 3.2.7.3 Rancangan Uji Hipotesis
Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis secara statistik dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis menurut Sugiyono (2010:188) adalah sebagai berikut:
1) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima 2) Jika t hitung≤ t tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:
H0 : ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara social media marketing terhadap brand engagement pada sabun LUX
H1 : > 0, artinya terdapat pengaruh yang positif antara social media marketing terhadap brand engagement pada sabun LUX
Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y maka digunakan klasifikasi koefisien korelasi yang disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
(6)
Fachi Hanif Albanna, 2014
Pengaruh social media marketingfacebook terhadap brand engagement (survey pada anggota fa npa ge fa cebok lux)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.8
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2010:250)
Dalam menafsirkan sejauh mana pengaruh social media marketing terhadap brand engagement digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada di antara 0-100%. Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sehingga dibuat pedoman interpretasi koefisien penentu pada Tabel 3.9 sebagai berikut:
TABEL 3.9
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN DETERMINASI
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0% –19,99% Sangat lemah
20% –39,99% Lemah
40% –59,99% Sedang
60% –79,99% Kuat
80% –100% Sangat kuat