1. Pengaruh pemberian bunga matahari dan bioplus terhadap produksi susu dan efisiensi ransum sapi perah fries holland penderita mastitis

Jurnal Agrisistem, Desember 2006, Vol 2 No. 2

ISSN 1858-4330

PENGARUH PEMBERIAN BUNGA MATAHARI DAN BIOPLUS
TERHADAP PRODUKSI SUSU DAN EFISIENSI RANSUM SAPI PERAH
FRIES HOLLAND PENDERITA MASTITIS
INFLUENCE OF SUNFLOWER AND BIOPLUS APPLICATION ON
PRODUCTION OF MILK AND FEED EFFICIENCY OF DAIRY CATTLE OF
FRIES HOLLAND OF PATIENT MASTITIS.
Ellyza Nurdin1) dan Mihrani2)
1) Dosen Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang
2) Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian Bunga
Matahari (BUMATA) dan BIOPLUS dalam meningkatkan produksi susu dan efisiensi
ransum sapi perah Fries Holland penderita mastitis subklinis. Penelitian dilaksanakan di
peternakan rakyat, menggunakan 16 ekor sapi perah FH mastitis. Penelitian menggunakan
metode eksperimental Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan (R0: ransum
kontrol; R1:R0+BUMATA; R2:R0+BIOPLUS; R3 : R1+ R2) dan 4 kelompok ternak
sebagai ulangan yang dikelompokkan berdasarkan produksi susu (< 8 l/ekor/hari, 8-12

l/ekor/hari, 12-16 l/ekor/hari, >16 l/ekor/hari). Peubah yang diukur adalah produksi susu
4% FCM dan efisiensi ransum. Data diambil setiap hari selama 3 bulan penelitian. Data
hasil penelitian dianalisis menggunakan Analisis Keragaman dan untuk mengetahui
perbedaan rata-rata antar perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan R2 (23,49%) nyata (P 16 l/cow/day). Parameter measured were milk production
4% FCM and feed efficiency. Data was taken everyday during 3 research month. Varian
analysis varian and the mean difference of Duncan Multiple Range Test was used. Result
of the research was indicated that the treatment R2 (23,49%) is significant (P16
l/ekor/hari). Peubah yang diukur adalah
produksi susu 4 % FCM, produksi susu
harian, dan efisiensi ransum. Data diambil
setiap hari selama 3 bulan penelitian. Data
hasil penelitian dianalisis menggunakan
Analisis
Keragaman
dan
untuk
mengetahui perbedaan rata-rata antar
perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda
Duncan.


Jurnal Agrisistem, Desember 2006, Vol 2 No. 2

ISSN 1858-4330

Tabel 1. Komposisi Zat Makanan
No.

Komposisi

Hijauan
(%)

Konsentrat
(%)

Hijauan*
(40kg)

Konsentrat*

(6kg)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bhn Kering
Abu
PK
SK
Lemak
TDN
BETN

19.68
16.28

14.87
21.54
4.07
53.60
49.91

87.07
9.30
12.42
2.27
14.32
68.00
48.76

7.87
1.28
1.17
1.69
0.32
4.22

3.93

5.24
0.40
0.65
0.12
0.75
3.56
2.56

Jumlah
Kebutuhan**
(kg)
13.11
1.77
1.82
1.81
1.07
7.78
6.49


11.76
1.45

7.41

Keterangan: * Hasil analisis Lab. nutrisi dan makanan ternak UNPAD.
** Hasil perhitungan berdasarkan 4 % FCM (Sudono, 1999).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data pengaruh perlakuan terhadap
produksi susu 4 % FCM dan efisiensi
ransum dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Produksi Susu 4 % FCM dan
Efisiensi Ransum
Rataan
Produksi Susu
Perlakuan
4 % FCM
(kg)
R0

R1
R2
R3

13.158 a
14.892 ab
16.249 b
15.562 b

Rataan
Efisiensi
Ransum
1.1198 a
1.1326 ab
1.1959 b
1.1816 b

Keterngan: huruf superskrip yang sama
dalam
satu

kolom
menunujukkan tidak berbeda
nyata.
Tabel 2. memperlihatkan bahwa perlakuan
berpengaruh
dalam
meningkatkan
produksi susu. Produksi susu tertinggi
adalah perlakuan R2 yang nyata
meningkatkan
produksi
susu
dibandingkan kontrol sebesar 3.091
kg/ekor/hari atau setara dengan 23.49 % .
Perlakuan R3 terjadi peningkatan sebesar
2.504 kg.ekor/hari atau 19.03 %,

perlakuan R1 terjadi peningkatan 1.734
kg/ekor/hari atau 13.18 %. Sapi perah
penderita mastitis akan mengalami

penurunan produksi susu hingga 40 %
(Ananto, 1995), berarti pemberian
BIOPLUS dan BUMATA memberikan
efek yang baik bagi ternak penderita.
Nurdin (2006) menyampaikan bahwa
pemberian BIOPLUS dan BUMATA
dapat menurunkan sel radang sebesar
45.78 % sampai 67.96 %. Hal ini juga
disebabkan
karena
BUMATA
mengandung senyawa antioksidan dan
antiinflamasi yaitu alkaloid, flavanoid,
dan triterpenoid (Nurdin, 2004), bakteri
yang terkandung dalam Bioplus dapat
meningkatkan keseimbangan ekologi
rumen yang dapat meningkatkan VFA
sebagai produk pembentuk susu.
Efisiensi Ransum berkisar antara 1.1198
sampai 1.1959 atau terjadi peningkatan

efisiensi sebesar 0.0428 sampai 0.06183
atau setara dengan 3.82 % sampai 6.79 %
dan berbeda nyata dibandingkan dengan
kontrol, Tetapi hasil ini tidak nyata
meningkatkan
efisiensi
ransum
dibandingkan dengan perlakuan lainnya,
berarti penambahan BIOPLUS dan
BUMATA belum memberikan efek yang
baik terhadap efisiensi ransum. Karena
besarnya peningkatan ini tergantung
kepada produksi susu dan konsumsi BK
ransum. (Campbell dan Lesley, 1975),
61

Jurnal Agrisistem, Desember 2006, Vol 2 No. 2

yang dapat dicapai jika kondisi ternak
dalam keadaan sehat.

KESIMPULAN
1. BIOPLUS
yang
dikombinasikan
dengan ransum kontrol berpengaruh
nyata dalam meningkatkan produksi
susu sebesar 23,49 % dibanding
kontrol pada sapi perah penderita
mastitis.
2. BIOPLUS
yang
dikombinasikan
dengan ransum kontrol berpengaruh
nyata dalam meningkatkan efisiensi
ransum pada sapi perah penderita
mastitis.
3. Kombinasi antara BUMATA dan
ransum kontrol dapat meningkatkan
produksi susu sebesar 13,18 % dan
efisiensi ransum sebesar 1,1326
dibanding kontrol. Walaupun terjadi
peningkatan, namun hasil yang
diperoleh berbeda tidak nyata terhadap
semua perlakuan lainnya.

62

ISSN 1858-4330

DAFTAR PUSTAKA
Ananto, D. 1995. Prevalensi Mastitis
Subklinis
di
Beberapa
Kecamatan Dati II Bogor
dengan Menggunakan Pereaksi
IPB-1 dan Breed. Fakultas
Kedokteran Hewan, IPB. Bogor.
Campbell, JR dan Lasley J.F. 1975. The
Science of Animal That Serve
Mankind. Mc.Graw Hill, Inc.
USA.
Nurdin, E. 2004. Efek Pemberian
BIOPLUS-Sc dan Receptalum
Bunga Matahari terhadap Ekologi
Rumen Sapi Perah Fries Holland
Penderita
Mastitis
Subklinis.
Jurnal
Peternakan
dan
Lingkungan. Vol 10/No.02.
Nurdin, E. 2006. Pengaruh Pemberian
Reveptalum Bunga Matahari dan
BIOPLUS Terhadap Penurunan
Derajat Mastitis pada Sapi Perah
Fries Holland Penderita Mastitis
Subklinis. Seminar Nasional BKS
Barat. Universitas Jambi. Jambi.