SIAM Sistem Informasi Akuntansi Sia
BAB I
AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU PERSPEKTIF
A.
Pendahuluan
Akuntansi
Manajemen
berkaitan
dengan
penyediaan
informasi kepada manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang
bertanggungjawab
dalam mencapai tujuan perusahaan. Karena
berorientasi kepada manajer, maka setiap mengkaji Akuntansi
Manajemen harus memahami terlebih dahulu proses-proses yang
berkaitan Akuntansi (pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi
berdasarkan kaidah akuntansi -ayat jurnal, posting, penyajian rugi
laba
dan
neraca,
serta
rekonsiliasi-
dan
dasar-dasar
pengklasifkasian biaya) dan proses-proses manajemen didalam
organisasi.
Bab ini
Sistem
membahas secara singkat kebutuhan manajer akan
Informasi
Akuntansi
Manajemen
dalam
pemahaman
karakteristik organisasi dan proses manajemen untuk mencapai
tujuan
perusahaan.
Akuntansi
Perbedaan
Keuangan.
Akuntansi
Perspektif
Manajemen
Historis
dari
dengan
Akuntansi
Manajemen, Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen, Peranan
Akuntan Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.
B.
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
kebutuhan
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.
Sistem
Accounting
Informasi
Information
Akuntansi
Manajemen (Management
System) adalah
sistem
informasi
yang
menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan
(input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan
khusus
manajemen.
Model
operasional
dari
Informasi Akuntansi Manajemen diilustrasikan dibawah ini :
Figur 1.1
Sistem
Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Economic events:
Pengumpu
Laporan khusus
Penjualan
lan
Harga
Produksi
Pengukura
produk
n
Biaya pelanggan
Penyimpan
Anggaran
an
Laporan kinerja
pokok
Analisis
Pelaporan
Pengelolaa
Masukan
n
Proses
Keluar
(input)
(process)
an
(outpu
t)
Pengguna
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal
4)
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tidak terikat oleh
kriteria
formal
yang
menjelaskan
sifat
masukan
atau
proses
bahkan keluarannya. Kriteria tersebut feksibel dan berdasarkan
tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan melalui upaya manajer.
Sistem
Informasi
Akuntansi
Manajemen
memiliki
tiga
tujuan
yaitu :
1.
Menyediakan
perhitungan
diinginkan
harga
informasi
pokok
perusahaan.
jasa,
yang
produk
(Normatif:
dipergunakan
dan
tujuan
tujuan
dalam
lain
yang
perusahaan
adalah
dipergunakan
dalam
memperoleh laba)
2.
Menyediakan
perencanaan,
berkelanjutan.
informasi
pengendalian,
yang
pengevaluasian
dan
perbaikan
3.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer perlu memiliki
akses
dan
pemahaman
atas
Sistem
Informasi
Akuntansi
Manajemen. Karena informasi tersebut akan membantu manajer
untuk mengidentifkasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan
mengevaluasinya dalam rangka memastikan pencapaian tujuan
perusahaan.
Dengan
demikian
Manajemen
akan
manajemen
: Planning,
Selain
itu,
Manajemen
dibutuhkan
dalam
Organizing,
kebutuhan
ini
Sistem
akan
dipergunakan
Informasi
setiap
Akuntansi
lingkup
proses
Actuating dan Controlling.
Sistem
disemua
Informasi
perusahaan
Akuntansi
baik
yang
bergerak di industri manufaktur, dagang atau jasa.
C.
Proses Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
proses
manajemen.
Proses
manajemen
(management
process)
didefnisikan
sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam
menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan. Pada umumnya
meliputi 4 kegiatan :
1.
Perencanaan (planning). Merupakan formulasi terinci dari
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Merupakan
awal dari upaya pencapaian tujuan manajemen.
2.
Pengorganisasian dan Pengarahan (organizing). Setelah
rencana
disusun,
manajemen
harus
melakukan
upaya
pengorganisasian dan pengarahan supaya apa yang direncanakan
dilakukan secara tepat.
3.
Pengendalian (controlling). Pelaksanaan rencana dalam
setiap tahap kegiatan harus selalu diawasi untuk memastikan
bahwa rencana berjalan sebagaimana seharusnya. Pada tahap
pengendalian ini apabila perlu dapat dilakukan tindakan korektif.
4.
Pengambilan keputusan (decision making). Merupakan satu
moment
dimana
manajemen
harus
memilih
dari
beberapa
alternativ. Keputusan yang diambil dapat ditingkatkan kualitasnya
jika manajemen memiliki informasi-informasi yang relevan untuk
mengambil keputusan.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal. 8 )
D.
Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perbedaan dan
persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.
Didalam satu perusahaan akan memiliki dua subsistem
utama yaitu : sistem Akuntansi Manajemen dan sistem Akuntansi
Keuangan (Financial
Accounting
Information
System) (Sistem
Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari Sistem Informasi
Manajemen perusahaan secara keseluruhan). Kedua sub sistem
tersebut berbeda tujuannya, sifat masukannya dan jenis proses
yang diperlukan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Sistem
Informasi
Akuntansi
Keuangan
berhubungan
terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal.
Sistem tersebut menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan
dan
memprosesnya
sampai
memenuhi
aturan
dan
ketentuan
tertentu. (di Indonesia : Standar Akuntansi Keuangan) Tujuannya
adalah untuk menyusun laporan eksternal(laporan keuangan) bagi
investor,
kreditor,
lembaga
pemerintah
dan
pengguna eksternal lainnya.
Sistem
akuntansi
manajemen
menghasilkan
informasi
untuk penggunainternal, seperti manajer, CEO (Chief Executive
Oficer ). Secara spesifk akuntansi manajemen mengidentifkasi,
mengumpulkan,
informasi
mengukur,
yang
merencanakan,
mengklasifkasi
bermanfaat
mengendalikan
bagi
dan
dan
melaporkan
pengguna internal untuk
membuat
keputusan
untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Perbedaan
secara
keseluruhan
mengenai
akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen dapat dilihat pada tampilan
dibawah ini :
Figur 1.2
Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
1.
Fokus internal
1.
2.
Tidak mengikuti aturan
3.
Informasi keuangan dan non
keuangan
:
informasi
Fokus eksternal
2.
Mengikuti
dapat
3.
Informasi
akan datang.
dan
internal
keuangan
bersifat
Berorientasi historis
5.
Evaluasi
pihak
obyektif.
Penekanan pada masa yang 4.
5.
dari
tertentu
bersifat subyektif.
4.
aturan
Informasi mengenai perusahaan
keputusan
didasarkan
secara keseluruhan.
atas 6.
Lebih independen.
informasi yang terinci.
6.
Sangat luas dan multidisiplin.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 9)
E.
Perspektif Historis Akuntansi Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
memahami
sejarah
Akuntansi
Manajemen.
Akuntansi
manajemen
berdasarkan
kalkulasi
biaya
produk (product costing) mulai diperkenalkan pada abad ke-19.
Perkembangan periode pertama dimulai pada periode 1880 sampai
dengan 1925, dengan penekanan pada kalkulasi biaya produk
manajerial-menelusuri proftabilitas perusahaan kemasing-masing
produk
dan
menggunakan
informasi
ini
untuk
mengambil
keputusan strategis. Periode berikutnya bergeser pada pendekatan
kalkulasi
produk
biaya
persediaan-pembebanan
sehingga
biaya
persediaan
biaya
dapat
manufaktur
dilaporkan
ke
kepada
penggunaeksternal laporan keuangan perusahaan.
Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial
dari sistem biaya konvensional dilakukan pada 1950-an dan 1960an. Pengguna mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan
oleh sistem yang dirancang untuk menyusun laporan keuangan.
Semua
usaha
akuntansi
tersebut
keuangan
terpusat
yang
lebih
pada
pemberian
berguna
bagi
informasi
penggunanya
daripada pembuatan seperangkat informasi dan prosedur baru
yang terpisah dari sistem pelaporan eksternal.
Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktekpraktek Akuntansi Manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi
melayani
kebutuhan
manajerial.
Beberapa
pihak
menyatakan
bahwa sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan
kurang tepat untuk kondisi sekarang. Kalkulasi biaya produk yang
lebih akurat, lebih berguna dan yang menjelaskan secara rinci
penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer
meningkatkan mutu, produktiftas dan mengurangi biaya. Sebagai
tanggapan
terhadap
tradisional,
berbagai
kelemahan
usaha
sistem
dilakukan
akuntansi
untuk
manajemen
mengembangkan
sistem akuntansi manajemen yang baru – yang dapat memenuhi
kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
F.
Tema-Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen.
Tujuan
:
Mahasiswa
dapat
mengidentifkasi
dan
menjelaskan
berbagai tema baru akuntansi manajemen yang mengemuka.
Lingkungan ekonomi yang dihadapi perusahaan dewasa ini
telah menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek
akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Perubahan ini
menciptakan
setidaknya
lingkungan
untuk
baru
beberapa
pada
akuntansi
organisasi.
Adapun
manjemenfaktor
kunci
perubahan tersebut adalah :
1.
Orientasi kepada pelanggan.
2.
Perspektif lintas fungsional.
3.
Persaingan global.
4.
Manajemen mutu total (Total Quality Management ).
5.
Waktu sebagai unsur kompetitif.
6.
Kemajuan teknologi informasi. Dll.
G.
Peranan Akuntan Manajemen
Tujuan : mahasiswa memahami peranan akuntan manajemen dalam
suatu organisasi.
Peranan
akuntan
manajemen
dalam
suatu
organisasi
merupakan peran pembantu, karena mereka membantu orangorang
yang
bertanggung
jawab
melaksanakan
tujuan
dasar
organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan
dasar organisasi disebut sebagai posisi lini ( line position). Posisi
yang
mendukung
tetapi
tidak
bertanggung
jawab
langsung
terhadap
tujuan
dasar
organisasi
disebut
posisi
staf
( staf
position).
Akuntan manajemen meskipun hanya mendapat peran
pembantu akan menyiapkan diri dengan wawasan global, paham
dan tanggap terhadap perubahan lingkungan, cerdas dan kritis
sehingga
dengan
demikian
mereka
akan
dapat
mengambil
keputusan yang tepat dalam mencapai tujuan organisasi.
H.
Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis
Tujuan : Mahasiswa memahami dengan baik pentingnya perilaku
etis bagi akuntan manajemen.
Perilaku
etis
(ethical
behavior)
melibatkan
tindakan-
tindakan yang “benar” dan “sesuai’ serta “tepat”. Hal yang sama
akan berlaku umum, termasuk ketika para akuntan manajemen
dihadapkan pada berbagai kondisi riil pada saat akan mengambil
keputusan.
Sementara
disisi
manajemen
dikembangkan
lain
untuk
semua
praktek
membantu
akuntansi
manajer
dalam
memaksimumkan laba. Secara tradisional kinerja perusahaan akan
menjadi suatu pertimbangan. Namun para manajer dan akuntan
manajemen seharusnya bisa membangun keyakinan bahwa satusatunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan secara
“bersih”. Sehingga diperlukan pembatasan bahwa untuk mencapai
tujuan tersebut dilakukan melalui cara-cara yang “sah” dan “etis”.
Pemikiran
hal tersebut diwujudkan dalam beberapa nilai
inti (core value), yang bilamana diterapkan akan memberikan halhal
yang
positif
untuk
pencapaian
tujuan
organisasi
dan
keberlanjutan kehidupan organisasi di masa yang akan datang.
Nilai-nilai tersebut adalah :
1.
Kejujuran
2.
Integritas
3.
Memegang janji
4.
Kesetiaan
5.
Keadilan
6.
Kepedulian terhadap sesama
7.
Penghargaan kepada orang lain
8.
Kewarganegaraan yang bertanggungjawab
9.
Pencapaian kesempurnaan
10.
Akuntabilitas
Organisasi
pada
umumnya
akan
menetapkan
perilaku untuk manajer dan pekerjaannya. Biasanya
pada core
value diatas,
dimana
para
manajer
standar
mengacu
atau
akuntan
manajemen akan diupayakan untuk mematuhi standar perilaku
yang
dibuat.
Hal
yang
dimungkinkan
adalah
meminimalkan
bagaimana manajer dan akuntan manajemen melakukan perilaku
yang
tidak
sesuai
standar
melalui
aplikasi
standar
perilaku
tersebut.
I.
Soal Latihan
Tujuan : mahasiswa mampu menjawab dan menyelesaikan soal-soal
latihan yang terkait dengan materi pada bab ini.
1.
Apa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi
manajemen ?
2.
Gambarkan dan berikan penjelasan masukan, proses dan
keluaran pada sistem informasi akuntansi.
3.
4.
Apa tujuan sistem informasi akuntansi manajemen?
Jenis
perusahaan
apa
saja
yang
membutuhkan
sistem
informasi akuntansi manajemen?
5.
Jelaskan
mengapa
perusahaan
tersebut
memerlukan
sistem informasi akuntansi manajemen.
6.
Bagaimana jika sistem informasi akuntansi manajemen
didalam
perusahaan
mempengaruhi
tersebut
pencapaian
kurang
tujuan
tertata?
perusahaan
Apakah
?
akan
Mengapa
?
Jelaskan!
7.
Jelaskan
persamaan
akuntansi
manajemen
dengan
akuntansi keuangan.
8.
Berikan pendapat kenapa akuntansi manajemen dikatakan
fokus kepada penyediaan informasi untuk pihak internal.
9.
Berikan contoh kegiatan di perusahaan yang mendasari
pernyataan, bahwa akuntansi manajemen cenderung menyediakan
penyediaan informasi untuk kegiatan yang akan datang.
10.
Apakah yang dimaksud dengan perilaku etis? Mungkinkah
mengajarkan
perilaku
etis
pada
mata
kuliah
Akuntansi
Manajemen?
11.
Perusahaan dengan standar etika yang lebih tinggi akan
menghasilkan
perusahaan
kinerja
dengan
ekonomi
standar
yang
etika
lebih
yang
baik
lebih
daripada
rendah
atau
kurang. Setujukah anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan
jawaban anda.
12.
Apakah
anda
percaya
bahwa
kode
etik
akuntansi
manajemen akan memberikan pengaruh terhadap perilaku etis dari
seorang akuntan manajemen? Jelaskan jawaban anda.
13.
Bagaimana pendapat anda mengenai fenomena beberapa
pelaksana
akuntansi
manajemen
bertindak
kurang
etis
dalam
melaksanakan tugas?
14.
Berikan penilaian dan komentar anda untuk masing-masing
pernyataan berikut yang muncul di kolom editorial surat kabar:
§ Mahasiswa sekolah bisnis yang berasal dari berbagai segmen
masyarakat,
apabila
belum
diajarkan
mengenai
etika
oleh
keluarganya, ketika sekolah dasar dan menengah, maka sekolah
bisnis hanya memberikan sedikit saja pengaruh.
§ Perusahaan dan individu
yang berperilaku tidak etis,
seperti
bisnis penjualan ganja dan senjata, pada akhirnya akan tersingkir
secara keuangan.
BY AMBAR LAND di 17.33
Kirimkan
Ini
lewat
EmailBlogThis!Berbagi
FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
ABOUT ME
Ambar Land
Simple
Berbagi Untuk Sesama
Lihat profl lengkapku
MY STORIES
ke
TwitterBerbagi
ke
► 2017 (5)
► 2015 (1)
► 2014 (2)
► 2013 (2)
▼ 2012 (48)
o
► Desember (1)
o
► November (3)
o
► Oktober (4)
o
► September (2)
o
► Juli (9)
o
► Juni (4)
o
► Mei (4)
o
▼ April (21)
Selamat Tinggal Si Pinky, aku harus merelakanmu
CintaKu
CneRrYbeLLe
Soal UTS Hukum Pajak 2011
Arti Cinta
7 Cara Mengambil Hati Calon Mertua
Doaku Untuknya
Hati dan Cintaku
Keterbatasan Yang Indah
9 Makanan Terburuk untuk Dikonsumsi
5 Bahan Alami yang Bisa Mencerahkan Kulit
BAB VIII HARGA POKOK STANDAR : SUATU ALAT
PENGENDA...
BAB VII AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
AKUNTANSI
MANAJEMENA
BAB
6
NGGARAN
BERDASARKAN FUN...
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB V KALKULASI BIAYA PROSES
BAB II dan bab III KONSEP DASAR AKUNTANSI
MANAJEME...
BAB
I
AKUNTANSI
MANAJEMEN
PERSPEKTIF
BAB 4 MATERI AKUNTANSI MANAJEMEN
–
SUATU
Pesan Cinta
Ide Usaha Unik 2012 (Tugas Kewirausahaan, "Telor I...
► 2011 (10)
POPULAR POSTS
BAB VII AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
BAB II dan bab III KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN
PERILAKU BIAYA
AKUNTANSI MANAJEMENA BAB 6 NGGARAN BERDASARKAN
FUNGSI DAN AKTIVITAS
BAB
VIII
HARGA
POKOK
STANDAR
:
SUATU
ALAT
PENGENDALIAN MANAJERIAL
BAB I AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU PERSPEKTIF
TOTAL VIEW
132,820
GOOGLE+ FOLLOWERS
SEARCH THIS BLOG
Telusuri
INSTAGRAM SHOTS
Posts by @_ambarlan
TWEET TWEET
Tweets by @ambarwulandarii
TRANSLATE MY STORIES
Pilih Bahasa ▼
SPONSOR
BAB I
AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU PERSPEKTIF
A.
Pendahuluan
Akuntansi
Manajemen
berkaitan
dengan
penyediaan
informasi kepada manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang
bertanggungjawab
dalam mencapai tujuan perusahaan. Karena
berorientasi kepada manajer, maka setiap mengkaji Akuntansi
Manajemen harus memahami terlebih dahulu proses-proses yang
berkaitan Akuntansi (pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi
berdasarkan kaidah akuntansi -ayat jurnal, posting, penyajian rugi
laba
dan
neraca,
serta
rekonsiliasi-
dan
dasar-dasar
pengklasifkasian biaya) dan proses-proses manajemen didalam
organisasi.
Bab ini
Sistem
membahas secara singkat kebutuhan manajer akan
Informasi
Akuntansi
Manajemen
dalam
pemahaman
karakteristik organisasi dan proses manajemen untuk mencapai
tujuan
perusahaan.
Akuntansi
Perbedaan
Keuangan.
Akuntansi
Perspektif
Manajemen
Historis
dari
dengan
Akuntansi
Manajemen, Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen, Peranan
Akuntan Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.
B.
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
kebutuhan
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.
Sistem
Accounting
Informasi
Information
Akuntansi
Manajemen (Management
System) adalah
sistem
informasi
yang
menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan
(input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan
khusus
manajemen.
Model
operasional
dari
Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen diilustrasikan dibawah ini :
Figur 1.1
Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Economic events:
Pengumpu
Laporan khusus
Penjualan
lan
Harga
Produksi
Pengukura
produk
n
Biaya pelanggan
Penyimpan
Anggaran
an
Laporan kinerja
pokok
Analisis
Pelaporan
Pengelolaa
Masukan
n
Proses
Keluar
(input)
(process)
an
(outpu
t)
Pengguna
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 4 )
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tidak terikat oleh
kriteria
formal
yang
menjelaskan
sifat
masukan
atau
proses
bahkan keluarannya. Kriteria tersebut feksibel dan berdasarkan
tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan melalui upaya manajer.
Sistem
Informasi
Akuntansi
Manajemen
memiliki
tiga
tujuan
yaitu :
1.
Menyediakan
perhitungan
diinginkan
harga
informasi
pokok
perusahaan.
jasa,
yang
dipergunakan
produk
(Normatif:
dan
tujuan
tujuan
dalam
lain
yang
perusahaan
adalah
dipergunakan
dalam
memperoleh laba)
2.
Menyediakan
perencanaan,
informasi
pengendalian,
yang
pengevaluasian
dan
perbaikan
berkelanjutan.
3.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer perlu memiliki
akses
dan
pemahaman
atas
Sistem
Informasi
Akuntansi
Manajemen. Karena informasi tersebut akan membantu manajer
untuk mengidentifkasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan
mengevaluasinya dalam rangka memastikan pencapaian tujuan
perusahaan.
Dengan
Manajemen
akan
manajemen
: Planning,
demikian
dibutuhkan
Sistem
dalam
Organizing,
Informasi
setiap
Akuntansi
lingkup
proses
Actuating dan Controlling.
Selain
itu,
Manajemen
kebutuhan
ini
akan
dipergunakan
Sistem
disemua
Informasi
perusahaan
Akuntansi
baik
yang
bergerak di industri manufaktur, dagang atau jasa.
C.
Proses Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
proses
manajemen.
Proses
manajemen
(management
process)
didefnisikan
sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam
menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan. Pada umumnya
meliputi 4 kegiatan :
1.
Perencanaan (planning). Merupakan formulasi terinci dari
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Merupakan
awal dari upaya pencapaian tujuan manajemen.
2.
Pengorganisasian dan Pengarahan (organizing). Setelah
rencana
disusun,
manajemen
harus
melakukan
upaya
pengorganisasian dan pengarahan supaya apa yang direncanakan
dilakukan secara tepat.
3.
Pengendalian (controlling). Pelaksanaan rencana dalam
setiap tahap kegiatan harus selalu diawasi untuk memastikan
bahwa rencana berjalan sebagaimana seharusnya. Pada tahap
pengendalian ini apabila perlu dapat dilakukan tindakan korektif.
4.
Pengambilan keputusan (decision making). Merupakan satu
moment
dimana
manajemen
harus
memilih
dari
beberapa
alternativ. Keputusan yang diambil dapat ditingkatkan kualitasnya
jika manajemen memiliki informasi-informasi yang relevan untuk
mengambil keputusan.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal. 8 )
D.
Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perbedaan dan
persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.
Didalam satu perusahaan akan memiliki dua subsistem
utama yaitu : sistem Akuntansi Manajemen dan sistem Akuntansi
Keuangan (Financial
Accounting
Information
System) (Sistem
Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari Sistem Informasi
Manajemen perusahaan secara keseluruhan). Kedua sub sistem
tersebut berbeda tujuannya, sifat masukannya dan jenis proses
yang diperlukan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Sistem
Informasi
Akuntansi
Keuangan
berhubungan
terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal.
Sistem tersebut menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan
dan
memprosesnya
sampai
memenuhi
aturan
dan
ketentuan
tertentu. (di Indonesia : Standar Akuntansi Keuangan) Tujuannya
adalah untuk menyusun laporan eksternal(laporan keuangan) bagi
investor,
kreditor,
lembaga
pemerintah
dan
pengguna eksternal lainnya.
Sistem
akuntansi
manajemen
menghasilkan
informasi
untuk penggunainternal, seperti manajer, CEO (Chief Executive
Oficer ). Secara spesifk akuntansi manajemen mengidentifkasi,
mengumpulkan,
informasi
mengukur,
yang
merencanakan,
mengklasifkasi
bermanfaat
mengendalikan
bagi
dan
dan
melaporkan
pengguna internal untuk
membuat
keputusan
untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Perbedaan
secara
keseluruhan
mengenai
akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen dapat dilihat pada tampilan
dibawah ini :
Figur 1.2
Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
1.
Akuntansi Manajemen
Fokus internal
1.
2.
Tidak mengikuti aturan
3.
Informasi keuangan dan non
keuangan
:
informasi
2.
dapat
3.
Penekanan pada masa yang 4.
Evaluasi
internal
5.
dan
keputusan
didasarkan
informasi yang terinci.
aturan
dari
pihak
Informasi
keuangan
bersifat
obyektif.
akan datang.
5.
Mengikuti
tertentu
bersifat subyektif.
4.
Akuntansi Keuangan
Fokus eksternal
atas 6.
Berorientasi historis
Informasi mengenai perusahaan
secara keseluruhan.
Lebih independen.
6.
Sangat luas dan multidisiplin.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 9)
E.
Perspektif Historis Akuntansi Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
memahami
sejarah
Akuntansi
Manajemen.
Akuntansi
manajemen
berdasarkan
kalkulasi
biaya
produk (product costing) mulai diperkenalkan pada abad ke-19.
Perkembangan periode pertama dimulai pada periode 1880 sampai
dengan 1925, dengan penekanan pada kalkulasi biaya produk
manajerial-menelusuri proftabilitas perusahaan kemasing-masing
produk
dan
menggunakan
informasi
ini
untuk
mengambil
keputusan strategis. Periode berikutnya bergeser pada pendekatan
kalkulasi
produk
biaya
persediaan-pembebanan
sehingga
biaya
persediaan
biaya
dapat
manufaktur
dilaporkan
ke
kepada
penggunaeksternal laporan keuangan perusahaan.
Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial
dari sistem biaya konvensional dilakukan pada 1950-an dan 1960an. Pengguna mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan
oleh sistem yang dirancang untuk menyusun laporan keuangan.
Semua
usaha
akuntansi
tersebut
keuangan
terpusat
yang
lebih
pada
pemberian
berguna
bagi
informasi
penggunanya
daripada pembuatan seperangkat informasi dan prosedur baru
yang terpisah dari sistem pelaporan eksternal.
Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktekpraktek Akuntansi Manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi
melayani
kebutuhan
manajerial.
Beberapa
pihak
menyatakan
bahwa sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan
kurang tepat untuk kondisi sekarang. Kalkulasi biaya produk yang
lebih akurat, lebih berguna dan yang menjelaskan secara rinci
penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer
meningkatkan mutu, produktiftas dan mengurangi biaya. Sebagai
tanggapan
tradisional,
terhadap
berbagai
kelemahan
usaha
sistem
dilakukan
akuntansi
untuk
manajemen
mengembangkan
sistem akuntansi manajemen yang baru – yang dapat memenuhi
kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
F.
Tema-Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen.
Tujuan
:
Mahasiswa
dapat
mengidentifkasi
dan
menjelaskan
berbagai tema baru akuntansi manajemen yang mengemuka.
Lingkungan ekonomi yang dihadapi perusahaan dewasa ini
telah menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek
akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Perubahan ini
menciptakan
setidaknya
lingkungan
untuk
baru
beberapa
pada
akuntansi
organisasi.
Adapun
manjemenfaktor
kunci
perubahan tersebut adalah :
a. Orientasi kepada pelanggan.
b. Perspektif lintas fungsional.
c. Persaingan global.
d. Manajemen mutu total (Total Quality Management ).
e. Waktu sebagai unsur kompetitif.
f. Kemajuan teknologi informasi. Dll.
G.
Peranan Akuntan Manajemen
Tujuan : mahasiswa memahami peranan akuntan manajemen dalam
suatu organisasi.
Peranan
akuntan
manajemen
dalam
suatu
organisasi
merupakan peran pembantu, karena mereka membantu orangorang
yang
bertanggung
jawab
melaksanakan
tujuan
dasar
organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan
dasar organisasi disebut sebagai posisi lini ( line position). Posisi
yang
mendukung
terhadap
tujuan
tetapi
dasar
tidak
bertanggung
organisasi
disebut
jawab
posisi
langsung
staf
( staf
position).
Akuntan manajemen meskipun hanya mendapat peran
pembantu akan menyiapkan diri dengan wawasan global, paham
dan tanggap terhadap perubahan lingkungan, cerdas dan kritis
sehingga
dengan
demikian
mereka
akan
dapat
mengambil
keputusan yang tepat dalam mencapai tujuan organisasi.
H.
Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis
Tujuan : Mahasiswa memahami dengan baik pentingnya perilaku
etis bagi akuntan manajemen.
Perilaku
etis
(ethical
behavior)
melibatkan
tindakan-
tindakan yang “benar” dan “sesuai’ serta “tepat”. Hal yang sama
akan berlaku umum, termasuk ketika para akuntan manajemen
dihadapkan pada berbagai kondisi riil pada saat akan mengambil
keputusan.
Sementara
disisi
manajemen
dikembangkan
lain
untuk
semua
praktek
membantu
akuntansi
manajer
dalam
memaksimumkan laba. Secara tradisional kinerja perusahaan akan
menjadi suatu pertimbangan. Namun para manajer dan akuntan
manajemen seharusnya bisa membangun keyakinan bahwa satusatunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan secara
“bersih”. Sehingga diperlukan pembatasan bahwa untuk mencapai
tujuan tersebut dilakukan melalui cara-cara yang “sah” dan “etis”.
Pemikiran
hal tersebut diwujudkan dalam beberapa nilai
inti (core value), yang bilamana diterapkan akan memberikan halhal
yang
positif
untuk
pencapaian
tujuan
organisasi
dan
keberlanjutan kehidupan organisasi di masa yang akan datang.
Nilai-nilai tersebut adalah :
a. Kejujuran
b. Integritas
c. Memegang janji
d. Kesetiaan
e. Keadilan
f.
Kepedulian terhadap sesama
g. Penghargaan kepada orang lain
h. Kewarganegaraan yang bertanggungjawab
i.
Pencapaian kesempurnaan
j.
Akuntabilitas
Organisasi
pada
umumnya
akan
menetapkan
perilaku untuk manajer dan pekerjaannya. Biasanya
pada core
value diatas,
dimana
para
manajer
atau
standar
mengacu
akuntan
manajemen akan diupayakan untuk mematuhi standar perilaku
yang
dibuat.
Hal
yang
dimungkinkan
adalah
meminimalkan
bagaimana manajer dan akuntan manajemen melakukan perilaku
yang
tidak
sesuai
standar
melalui
aplikasi
standar
perilaku
tersebut.
Sistem Akuntansi Manajemen
Sebagai sebuah sistem, Akuntansi Manajemen mempunyai 2 (dua)
unsur penting yaitu : struktur dan proses. Struktur terkait dengan siapa
dan bagian apa yang terlibat dalam sistem, sedangkan proses terkait
dengan
bagaimana
sistem
tersebut
dijalankan.
Secara
konvensional
rancangan Sistem Akuntansi Manajemen terbatas pada informasi keuangan
internal yang berorientasi historis. Tetapi meningkatnya peran Sistem
Akuntansi Manajemen untuk membantu manajer dalam pengarahan dan
pemecahan
masalah
telah
mengakibatkan
perubahan
dari
Sistem
Akuntansi Manajemen untuk memasukkan data eksternal dan nonkeuangan dan informasi yang berorientasi yang akan datang.
Sistem
Akuntansi
menghasilkan outputdengan
Manajemen
merupakan
sistem
menggunakan input tertentu
yang
dan
memprosesnya untuk mencapai tujuan manajemen. Suatu proses dapat
dijelaskan oleh aktivitas seperti pengumpulan (collecting), pengukuran
(measuring), penyimpanan (storing), analisa(analysis), pelaporan (reportin
g), dan pengelolaan (managing) informasi. Sedangkan output dapat berupa
laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja,
dan bahkan komunikasi personal. Sistem Akuntansi Manajemen tidak
terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dariinput atau
proses dan output. Kriteria tersebut feksibel dan berdasarkan pada tujuan
yang hendak dicapai.
Menurut Chenhall dan Morris (1986) terdapat empat karakteristik
informasi Sistem Akuntansi Manajemen yaitu sebagai berikut (dalam
Muslichah, 2002) :
1. Ruang Lingkup (scope)
Di dalam sistem informasi, broad scope (lingkup luas) mengacu pada
dimensi
fokus,
Manajemen
kuantifkasi,
tradisional
dan
horison
memberikan
waktu.
informasi
Sistem
yang
Akuntansi
terfokus
pada
peristiwa-peristiwa dalam organisasi, yang dikuantifkasi dalam ukuran
moneter, dan yang berhubungan dengan data historis. Lingkup Sistem
Akuntansi Manajemen yang luas memberikan informasi yang berhubungan
dengan lingkungan eksternal mungkin bersifat ekonomi seperti Gross
National Product, total penjualan pasar, dan pangsa pasar suatu industri,
atau mungkin juga bersifat non ekonomi seperti faktor demograf, cita rasa
konsumen, tindakan para pesaing dan perkembangan tehnologi. Lingkup
Sistem Akuntansi Manajemen yang luas mencakup ukuran non moneter
terhadap karakteristik lingkungan eksternal. Disamping itu, lingkup Sistem
Akuntansi Manajemen yang luas akan memberikan estimasi tentang
kemungkinan terjadinya peristiwa di masa yang akan datang di dalam
ukuran probabilitas.
2. Tepat Waktu (Timelines)
Kemampuan para manajer untuk merespon secara cepat terhadap
suatu peristiwa kemungkinan dipengaruhi oleh timelines Sistem Akuntansi
Manajemen. Informasi yang tepat waktu meningkatkan fasilitas Sistem
Akuntansi Manajemen untuk melaporkan peristiwa paling akhir dan untuk
memberikan umpan balik secara cepat terhadap keputusan yang telah
dibuat. Jadi tepat waktu mencakup frekuensi pelaporan dan kecepatan
pelaporan.Timing informasi
menunjuk
kepada
jarak
waktu
antara
permintaan dan tersedianya informasi dari Sistem Akuntansi Manajemen
ke pihak yang meminta.
3. Agregasi (Aggregation)
Sistem Akuntansi Manajemen memberikan informasi dalam berbagai
bentuk agregasi yang berkisar dari pemberian bahan dasar, data yang
tidak diproses hingga berbagai agregasi berdasarkan periode waktu atau
area tertentu, misalnya pusat pertanggungjawaban atau fungsional. Tipe
agregasi yang lain mengacu pada berbagai format yang konsisten dengan
model keputusan formal seperti analisis cash fow yang didiskontokan
untuk anggaran modal, simulasi dan programasi linier untuk penerapan
anggaran,
analisis
biaya-volume-laba,
dann
model
pengendalian
persediaan. Dalam perkembangan terakhir, agregasi informasi merupakan
penggabungan informasi fungsional dan temporal seperti area penjualan,
pusat biaya, departemen produksi dan pemasaran, dan informasi yang
dihasilkan secara khusus untuk model keputusan formal.
4. Integrasi (Integration)
Aspek pengendalian suatu organisasi yang penting adalah koordinasi
berbagai segmen dalam sub-sub organisasi. Karakteristik Sistem Akuntansi
Manajemen yang membantu koordinasi mencakup spesifkasi target yang
menunjukan pengaruh interaksi segmen dan informasi mengenai pengaruh
keputusan pada operasi seluruh sub unit organisasi. Informasi yang
terintegrasi dari Sistem Akuntansi Manajemen dapat digunakan sebagai
alat
koordinasi
antar
segmen
dari
sub
unit
dan
antar
sub
unit.
Kompleksitas dan saling ketergantungan antar sub unit akan direfeksikan
dalam informasi yang terintegrasi dari Sistem Akuntansi Manajemen.
Sedangkan tujuan dari sistem akuntansi manajemen (Hansen &
Mowen, 1997) adalah:
1. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan biaya
jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2.
Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan,
pengendalian, dan pengevaluasian.
3.
Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan.
Ketiga tujuan ini mengungkapkan bahwa manajer dan pengguna lainnya
membutuhkan informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu
manajer
mengidentifkasi
suatu
masalah,
menyelesaikan
masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan
digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan). Selain itu, kebutuhan akan
informasi tidak terbatas hanya pada organisasi manufaktur, tetapi juga
perusahaan dagang dan jasa.
Model operasional dari sistem akuntansi manajemen (Hansen & Mowen,
1997):
AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU PERSPEKTIF
A.
Pendahuluan
Akuntansi
Manajemen
berkaitan
dengan
penyediaan
informasi kepada manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang
bertanggungjawab
dalam mencapai tujuan perusahaan. Karena
berorientasi kepada manajer, maka setiap mengkaji Akuntansi
Manajemen harus memahami terlebih dahulu proses-proses yang
berkaitan Akuntansi (pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi
berdasarkan kaidah akuntansi -ayat jurnal, posting, penyajian rugi
laba
dan
neraca,
serta
rekonsiliasi-
dan
dasar-dasar
pengklasifkasian biaya) dan proses-proses manajemen didalam
organisasi.
Bab ini
Sistem
membahas secara singkat kebutuhan manajer akan
Informasi
Akuntansi
Manajemen
dalam
pemahaman
karakteristik organisasi dan proses manajemen untuk mencapai
tujuan
perusahaan.
Akuntansi
Perbedaan
Keuangan.
Akuntansi
Perspektif
Manajemen
Historis
dari
dengan
Akuntansi
Manajemen, Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen, Peranan
Akuntan Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.
B.
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
kebutuhan
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.
Sistem
Accounting
Informasi
Information
Akuntansi
Manajemen (Management
System) adalah
sistem
informasi
yang
menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan
(input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan
khusus
manajemen.
Model
operasional
dari
Informasi Akuntansi Manajemen diilustrasikan dibawah ini :
Figur 1.1
Sistem
Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Economic events:
Pengumpu
Laporan khusus
Penjualan
lan
Harga
Produksi
Pengukura
produk
n
Biaya pelanggan
Penyimpan
Anggaran
an
Laporan kinerja
pokok
Analisis
Pelaporan
Pengelolaa
Masukan
n
Proses
Keluar
(input)
(process)
an
(outpu
t)
Pengguna
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal
4)
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tidak terikat oleh
kriteria
formal
yang
menjelaskan
sifat
masukan
atau
proses
bahkan keluarannya. Kriteria tersebut feksibel dan berdasarkan
tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan melalui upaya manajer.
Sistem
Informasi
Akuntansi
Manajemen
memiliki
tiga
tujuan
yaitu :
1.
Menyediakan
perhitungan
diinginkan
harga
informasi
pokok
perusahaan.
jasa,
yang
produk
(Normatif:
dipergunakan
dan
tujuan
tujuan
dalam
lain
yang
perusahaan
adalah
dipergunakan
dalam
memperoleh laba)
2.
Menyediakan
perencanaan,
berkelanjutan.
informasi
pengendalian,
yang
pengevaluasian
dan
perbaikan
3.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer perlu memiliki
akses
dan
pemahaman
atas
Sistem
Informasi
Akuntansi
Manajemen. Karena informasi tersebut akan membantu manajer
untuk mengidentifkasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan
mengevaluasinya dalam rangka memastikan pencapaian tujuan
perusahaan.
Dengan
demikian
Manajemen
akan
manajemen
: Planning,
Selain
itu,
Manajemen
dibutuhkan
dalam
Organizing,
kebutuhan
ini
Sistem
akan
dipergunakan
Informasi
setiap
Akuntansi
lingkup
proses
Actuating dan Controlling.
Sistem
disemua
Informasi
perusahaan
Akuntansi
baik
yang
bergerak di industri manufaktur, dagang atau jasa.
C.
Proses Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
proses
manajemen.
Proses
manajemen
(management
process)
didefnisikan
sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam
menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan. Pada umumnya
meliputi 4 kegiatan :
1.
Perencanaan (planning). Merupakan formulasi terinci dari
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Merupakan
awal dari upaya pencapaian tujuan manajemen.
2.
Pengorganisasian dan Pengarahan (organizing). Setelah
rencana
disusun,
manajemen
harus
melakukan
upaya
pengorganisasian dan pengarahan supaya apa yang direncanakan
dilakukan secara tepat.
3.
Pengendalian (controlling). Pelaksanaan rencana dalam
setiap tahap kegiatan harus selalu diawasi untuk memastikan
bahwa rencana berjalan sebagaimana seharusnya. Pada tahap
pengendalian ini apabila perlu dapat dilakukan tindakan korektif.
4.
Pengambilan keputusan (decision making). Merupakan satu
moment
dimana
manajemen
harus
memilih
dari
beberapa
alternativ. Keputusan yang diambil dapat ditingkatkan kualitasnya
jika manajemen memiliki informasi-informasi yang relevan untuk
mengambil keputusan.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal. 8 )
D.
Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perbedaan dan
persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.
Didalam satu perusahaan akan memiliki dua subsistem
utama yaitu : sistem Akuntansi Manajemen dan sistem Akuntansi
Keuangan (Financial
Accounting
Information
System) (Sistem
Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari Sistem Informasi
Manajemen perusahaan secara keseluruhan). Kedua sub sistem
tersebut berbeda tujuannya, sifat masukannya dan jenis proses
yang diperlukan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Sistem
Informasi
Akuntansi
Keuangan
berhubungan
terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal.
Sistem tersebut menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan
dan
memprosesnya
sampai
memenuhi
aturan
dan
ketentuan
tertentu. (di Indonesia : Standar Akuntansi Keuangan) Tujuannya
adalah untuk menyusun laporan eksternal(laporan keuangan) bagi
investor,
kreditor,
lembaga
pemerintah
dan
pengguna eksternal lainnya.
Sistem
akuntansi
manajemen
menghasilkan
informasi
untuk penggunainternal, seperti manajer, CEO (Chief Executive
Oficer ). Secara spesifk akuntansi manajemen mengidentifkasi,
mengumpulkan,
informasi
mengukur,
yang
merencanakan,
mengklasifkasi
bermanfaat
mengendalikan
bagi
dan
dan
melaporkan
pengguna internal untuk
membuat
keputusan
untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Perbedaan
secara
keseluruhan
mengenai
akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen dapat dilihat pada tampilan
dibawah ini :
Figur 1.2
Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
1.
Fokus internal
1.
2.
Tidak mengikuti aturan
3.
Informasi keuangan dan non
keuangan
:
informasi
Fokus eksternal
2.
Mengikuti
dapat
3.
Informasi
akan datang.
dan
internal
keuangan
bersifat
Berorientasi historis
5.
Evaluasi
pihak
obyektif.
Penekanan pada masa yang 4.
5.
dari
tertentu
bersifat subyektif.
4.
aturan
Informasi mengenai perusahaan
keputusan
didasarkan
secara keseluruhan.
atas 6.
Lebih independen.
informasi yang terinci.
6.
Sangat luas dan multidisiplin.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 9)
E.
Perspektif Historis Akuntansi Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
memahami
sejarah
Akuntansi
Manajemen.
Akuntansi
manajemen
berdasarkan
kalkulasi
biaya
produk (product costing) mulai diperkenalkan pada abad ke-19.
Perkembangan periode pertama dimulai pada periode 1880 sampai
dengan 1925, dengan penekanan pada kalkulasi biaya produk
manajerial-menelusuri proftabilitas perusahaan kemasing-masing
produk
dan
menggunakan
informasi
ini
untuk
mengambil
keputusan strategis. Periode berikutnya bergeser pada pendekatan
kalkulasi
produk
biaya
persediaan-pembebanan
sehingga
biaya
persediaan
biaya
dapat
manufaktur
dilaporkan
ke
kepada
penggunaeksternal laporan keuangan perusahaan.
Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial
dari sistem biaya konvensional dilakukan pada 1950-an dan 1960an. Pengguna mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan
oleh sistem yang dirancang untuk menyusun laporan keuangan.
Semua
usaha
akuntansi
tersebut
keuangan
terpusat
yang
lebih
pada
pemberian
berguna
bagi
informasi
penggunanya
daripada pembuatan seperangkat informasi dan prosedur baru
yang terpisah dari sistem pelaporan eksternal.
Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktekpraktek Akuntansi Manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi
melayani
kebutuhan
manajerial.
Beberapa
pihak
menyatakan
bahwa sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan
kurang tepat untuk kondisi sekarang. Kalkulasi biaya produk yang
lebih akurat, lebih berguna dan yang menjelaskan secara rinci
penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer
meningkatkan mutu, produktiftas dan mengurangi biaya. Sebagai
tanggapan
terhadap
tradisional,
berbagai
kelemahan
usaha
sistem
dilakukan
akuntansi
untuk
manajemen
mengembangkan
sistem akuntansi manajemen yang baru – yang dapat memenuhi
kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
F.
Tema-Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen.
Tujuan
:
Mahasiswa
dapat
mengidentifkasi
dan
menjelaskan
berbagai tema baru akuntansi manajemen yang mengemuka.
Lingkungan ekonomi yang dihadapi perusahaan dewasa ini
telah menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek
akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Perubahan ini
menciptakan
setidaknya
lingkungan
untuk
baru
beberapa
pada
akuntansi
organisasi.
Adapun
manjemenfaktor
kunci
perubahan tersebut adalah :
1.
Orientasi kepada pelanggan.
2.
Perspektif lintas fungsional.
3.
Persaingan global.
4.
Manajemen mutu total (Total Quality Management ).
5.
Waktu sebagai unsur kompetitif.
6.
Kemajuan teknologi informasi. Dll.
G.
Peranan Akuntan Manajemen
Tujuan : mahasiswa memahami peranan akuntan manajemen dalam
suatu organisasi.
Peranan
akuntan
manajemen
dalam
suatu
organisasi
merupakan peran pembantu, karena mereka membantu orangorang
yang
bertanggung
jawab
melaksanakan
tujuan
dasar
organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan
dasar organisasi disebut sebagai posisi lini ( line position). Posisi
yang
mendukung
tetapi
tidak
bertanggung
jawab
langsung
terhadap
tujuan
dasar
organisasi
disebut
posisi
staf
( staf
position).
Akuntan manajemen meskipun hanya mendapat peran
pembantu akan menyiapkan diri dengan wawasan global, paham
dan tanggap terhadap perubahan lingkungan, cerdas dan kritis
sehingga
dengan
demikian
mereka
akan
dapat
mengambil
keputusan yang tepat dalam mencapai tujuan organisasi.
H.
Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis
Tujuan : Mahasiswa memahami dengan baik pentingnya perilaku
etis bagi akuntan manajemen.
Perilaku
etis
(ethical
behavior)
melibatkan
tindakan-
tindakan yang “benar” dan “sesuai’ serta “tepat”. Hal yang sama
akan berlaku umum, termasuk ketika para akuntan manajemen
dihadapkan pada berbagai kondisi riil pada saat akan mengambil
keputusan.
Sementara
disisi
manajemen
dikembangkan
lain
untuk
semua
praktek
membantu
akuntansi
manajer
dalam
memaksimumkan laba. Secara tradisional kinerja perusahaan akan
menjadi suatu pertimbangan. Namun para manajer dan akuntan
manajemen seharusnya bisa membangun keyakinan bahwa satusatunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan secara
“bersih”. Sehingga diperlukan pembatasan bahwa untuk mencapai
tujuan tersebut dilakukan melalui cara-cara yang “sah” dan “etis”.
Pemikiran
hal tersebut diwujudkan dalam beberapa nilai
inti (core value), yang bilamana diterapkan akan memberikan halhal
yang
positif
untuk
pencapaian
tujuan
organisasi
dan
keberlanjutan kehidupan organisasi di masa yang akan datang.
Nilai-nilai tersebut adalah :
1.
Kejujuran
2.
Integritas
3.
Memegang janji
4.
Kesetiaan
5.
Keadilan
6.
Kepedulian terhadap sesama
7.
Penghargaan kepada orang lain
8.
Kewarganegaraan yang bertanggungjawab
9.
Pencapaian kesempurnaan
10.
Akuntabilitas
Organisasi
pada
umumnya
akan
menetapkan
perilaku untuk manajer dan pekerjaannya. Biasanya
pada core
value diatas,
dimana
para
manajer
standar
mengacu
atau
akuntan
manajemen akan diupayakan untuk mematuhi standar perilaku
yang
dibuat.
Hal
yang
dimungkinkan
adalah
meminimalkan
bagaimana manajer dan akuntan manajemen melakukan perilaku
yang
tidak
sesuai
standar
melalui
aplikasi
standar
perilaku
tersebut.
I.
Soal Latihan
Tujuan : mahasiswa mampu menjawab dan menyelesaikan soal-soal
latihan yang terkait dengan materi pada bab ini.
1.
Apa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi
manajemen ?
2.
Gambarkan dan berikan penjelasan masukan, proses dan
keluaran pada sistem informasi akuntansi.
3.
4.
Apa tujuan sistem informasi akuntansi manajemen?
Jenis
perusahaan
apa
saja
yang
membutuhkan
sistem
informasi akuntansi manajemen?
5.
Jelaskan
mengapa
perusahaan
tersebut
memerlukan
sistem informasi akuntansi manajemen.
6.
Bagaimana jika sistem informasi akuntansi manajemen
didalam
perusahaan
mempengaruhi
tersebut
pencapaian
kurang
tujuan
tertata?
perusahaan
Apakah
?
akan
Mengapa
?
Jelaskan!
7.
Jelaskan
persamaan
akuntansi
manajemen
dengan
akuntansi keuangan.
8.
Berikan pendapat kenapa akuntansi manajemen dikatakan
fokus kepada penyediaan informasi untuk pihak internal.
9.
Berikan contoh kegiatan di perusahaan yang mendasari
pernyataan, bahwa akuntansi manajemen cenderung menyediakan
penyediaan informasi untuk kegiatan yang akan datang.
10.
Apakah yang dimaksud dengan perilaku etis? Mungkinkah
mengajarkan
perilaku
etis
pada
mata
kuliah
Akuntansi
Manajemen?
11.
Perusahaan dengan standar etika yang lebih tinggi akan
menghasilkan
perusahaan
kinerja
dengan
ekonomi
standar
yang
etika
lebih
yang
baik
lebih
daripada
rendah
atau
kurang. Setujukah anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan
jawaban anda.
12.
Apakah
anda
percaya
bahwa
kode
etik
akuntansi
manajemen akan memberikan pengaruh terhadap perilaku etis dari
seorang akuntan manajemen? Jelaskan jawaban anda.
13.
Bagaimana pendapat anda mengenai fenomena beberapa
pelaksana
akuntansi
manajemen
bertindak
kurang
etis
dalam
melaksanakan tugas?
14.
Berikan penilaian dan komentar anda untuk masing-masing
pernyataan berikut yang muncul di kolom editorial surat kabar:
§ Mahasiswa sekolah bisnis yang berasal dari berbagai segmen
masyarakat,
apabila
belum
diajarkan
mengenai
etika
oleh
keluarganya, ketika sekolah dasar dan menengah, maka sekolah
bisnis hanya memberikan sedikit saja pengaruh.
§ Perusahaan dan individu
yang berperilaku tidak etis,
seperti
bisnis penjualan ganja dan senjata, pada akhirnya akan tersingkir
secara keuangan.
BY AMBAR LAND di 17.33
Kirimkan
Ini
lewat
EmailBlogThis!Berbagi
FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
ABOUT ME
Ambar Land
Simple
Berbagi Untuk Sesama
Lihat profl lengkapku
MY STORIES
ke
TwitterBerbagi
ke
► 2017 (5)
► 2015 (1)
► 2014 (2)
► 2013 (2)
▼ 2012 (48)
o
► Desember (1)
o
► November (3)
o
► Oktober (4)
o
► September (2)
o
► Juli (9)
o
► Juni (4)
o
► Mei (4)
o
▼ April (21)
Selamat Tinggal Si Pinky, aku harus merelakanmu
CintaKu
CneRrYbeLLe
Soal UTS Hukum Pajak 2011
Arti Cinta
7 Cara Mengambil Hati Calon Mertua
Doaku Untuknya
Hati dan Cintaku
Keterbatasan Yang Indah
9 Makanan Terburuk untuk Dikonsumsi
5 Bahan Alami yang Bisa Mencerahkan Kulit
BAB VIII HARGA POKOK STANDAR : SUATU ALAT
PENGENDA...
BAB VII AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
AKUNTANSI
MANAJEMENA
BAB
6
NGGARAN
BERDASARKAN FUN...
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB V KALKULASI BIAYA PROSES
BAB II dan bab III KONSEP DASAR AKUNTANSI
MANAJEME...
BAB
I
AKUNTANSI
MANAJEMEN
PERSPEKTIF
BAB 4 MATERI AKUNTANSI MANAJEMEN
–
SUATU
Pesan Cinta
Ide Usaha Unik 2012 (Tugas Kewirausahaan, "Telor I...
► 2011 (10)
POPULAR POSTS
BAB VII AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
BAB II dan bab III KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN
PERILAKU BIAYA
AKUNTANSI MANAJEMENA BAB 6 NGGARAN BERDASARKAN
FUNGSI DAN AKTIVITAS
BAB
VIII
HARGA
POKOK
STANDAR
:
SUATU
ALAT
PENGENDALIAN MANAJERIAL
BAB I AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU PERSPEKTIF
TOTAL VIEW
132,820
GOOGLE+ FOLLOWERS
SEARCH THIS BLOG
Telusuri
INSTAGRAM SHOTS
Posts by @_ambarlan
TWEET TWEET
Tweets by @ambarwulandarii
TRANSLATE MY STORIES
Pilih Bahasa ▼
SPONSOR
BAB I
AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU PERSPEKTIF
A.
Pendahuluan
Akuntansi
Manajemen
berkaitan
dengan
penyediaan
informasi kepada manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang
bertanggungjawab
dalam mencapai tujuan perusahaan. Karena
berorientasi kepada manajer, maka setiap mengkaji Akuntansi
Manajemen harus memahami terlebih dahulu proses-proses yang
berkaitan Akuntansi (pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi
berdasarkan kaidah akuntansi -ayat jurnal, posting, penyajian rugi
laba
dan
neraca,
serta
rekonsiliasi-
dan
dasar-dasar
pengklasifkasian biaya) dan proses-proses manajemen didalam
organisasi.
Bab ini
Sistem
membahas secara singkat kebutuhan manajer akan
Informasi
Akuntansi
Manajemen
dalam
pemahaman
karakteristik organisasi dan proses manajemen untuk mencapai
tujuan
perusahaan.
Akuntansi
Perbedaan
Keuangan.
Akuntansi
Perspektif
Manajemen
Historis
dari
dengan
Akuntansi
Manajemen, Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen, Peranan
Akuntan Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.
B.
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
kebutuhan
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.
Sistem
Accounting
Informasi
Information
Akuntansi
Manajemen (Management
System) adalah
sistem
informasi
yang
menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan
(input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan
khusus
manajemen.
Model
operasional
dari
Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen diilustrasikan dibawah ini :
Figur 1.1
Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Economic events:
Pengumpu
Laporan khusus
Penjualan
lan
Harga
Produksi
Pengukura
produk
n
Biaya pelanggan
Penyimpan
Anggaran
an
Laporan kinerja
pokok
Analisis
Pelaporan
Pengelolaa
Masukan
n
Proses
Keluar
(input)
(process)
an
(outpu
t)
Pengguna
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 4 )
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tidak terikat oleh
kriteria
formal
yang
menjelaskan
sifat
masukan
atau
proses
bahkan keluarannya. Kriteria tersebut feksibel dan berdasarkan
tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan melalui upaya manajer.
Sistem
Informasi
Akuntansi
Manajemen
memiliki
tiga
tujuan
yaitu :
1.
Menyediakan
perhitungan
diinginkan
harga
informasi
pokok
perusahaan.
jasa,
yang
dipergunakan
produk
(Normatif:
dan
tujuan
tujuan
dalam
lain
yang
perusahaan
adalah
dipergunakan
dalam
memperoleh laba)
2.
Menyediakan
perencanaan,
informasi
pengendalian,
yang
pengevaluasian
dan
perbaikan
berkelanjutan.
3.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer perlu memiliki
akses
dan
pemahaman
atas
Sistem
Informasi
Akuntansi
Manajemen. Karena informasi tersebut akan membantu manajer
untuk mengidentifkasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan
mengevaluasinya dalam rangka memastikan pencapaian tujuan
perusahaan.
Dengan
Manajemen
akan
manajemen
: Planning,
demikian
dibutuhkan
Sistem
dalam
Organizing,
Informasi
setiap
Akuntansi
lingkup
proses
Actuating dan Controlling.
Selain
itu,
Manajemen
kebutuhan
ini
akan
dipergunakan
Sistem
disemua
Informasi
perusahaan
Akuntansi
baik
yang
bergerak di industri manufaktur, dagang atau jasa.
C.
Proses Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang
proses
manajemen.
Proses
manajemen
(management
process)
didefnisikan
sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam
menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan. Pada umumnya
meliputi 4 kegiatan :
1.
Perencanaan (planning). Merupakan formulasi terinci dari
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Merupakan
awal dari upaya pencapaian tujuan manajemen.
2.
Pengorganisasian dan Pengarahan (organizing). Setelah
rencana
disusun,
manajemen
harus
melakukan
upaya
pengorganisasian dan pengarahan supaya apa yang direncanakan
dilakukan secara tepat.
3.
Pengendalian (controlling). Pelaksanaan rencana dalam
setiap tahap kegiatan harus selalu diawasi untuk memastikan
bahwa rencana berjalan sebagaimana seharusnya. Pada tahap
pengendalian ini apabila perlu dapat dilakukan tindakan korektif.
4.
Pengambilan keputusan (decision making). Merupakan satu
moment
dimana
manajemen
harus
memilih
dari
beberapa
alternativ. Keputusan yang diambil dapat ditingkatkan kualitasnya
jika manajemen memiliki informasi-informasi yang relevan untuk
mengambil keputusan.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal. 8 )
D.
Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perbedaan dan
persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.
Didalam satu perusahaan akan memiliki dua subsistem
utama yaitu : sistem Akuntansi Manajemen dan sistem Akuntansi
Keuangan (Financial
Accounting
Information
System) (Sistem
Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari Sistem Informasi
Manajemen perusahaan secara keseluruhan). Kedua sub sistem
tersebut berbeda tujuannya, sifat masukannya dan jenis proses
yang diperlukan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Sistem
Informasi
Akuntansi
Keuangan
berhubungan
terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal.
Sistem tersebut menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan
dan
memprosesnya
sampai
memenuhi
aturan
dan
ketentuan
tertentu. (di Indonesia : Standar Akuntansi Keuangan) Tujuannya
adalah untuk menyusun laporan eksternal(laporan keuangan) bagi
investor,
kreditor,
lembaga
pemerintah
dan
pengguna eksternal lainnya.
Sistem
akuntansi
manajemen
menghasilkan
informasi
untuk penggunainternal, seperti manajer, CEO (Chief Executive
Oficer ). Secara spesifk akuntansi manajemen mengidentifkasi,
mengumpulkan,
informasi
mengukur,
yang
merencanakan,
mengklasifkasi
bermanfaat
mengendalikan
bagi
dan
dan
melaporkan
pengguna internal untuk
membuat
keputusan
untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Perbedaan
secara
keseluruhan
mengenai
akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen dapat dilihat pada tampilan
dibawah ini :
Figur 1.2
Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
1.
Akuntansi Manajemen
Fokus internal
1.
2.
Tidak mengikuti aturan
3.
Informasi keuangan dan non
keuangan
:
informasi
2.
dapat
3.
Penekanan pada masa yang 4.
Evaluasi
internal
5.
dan
keputusan
didasarkan
informasi yang terinci.
aturan
dari
pihak
Informasi
keuangan
bersifat
obyektif.
akan datang.
5.
Mengikuti
tertentu
bersifat subyektif.
4.
Akuntansi Keuangan
Fokus eksternal
atas 6.
Berorientasi historis
Informasi mengenai perusahaan
secara keseluruhan.
Lebih independen.
6.
Sangat luas dan multidisiplin.
(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 9)
E.
Perspektif Historis Akuntansi Manajemen
Tujuan
:
Mahasiswa
mampu
memahami
sejarah
Akuntansi
Manajemen.
Akuntansi
manajemen
berdasarkan
kalkulasi
biaya
produk (product costing) mulai diperkenalkan pada abad ke-19.
Perkembangan periode pertama dimulai pada periode 1880 sampai
dengan 1925, dengan penekanan pada kalkulasi biaya produk
manajerial-menelusuri proftabilitas perusahaan kemasing-masing
produk
dan
menggunakan
informasi
ini
untuk
mengambil
keputusan strategis. Periode berikutnya bergeser pada pendekatan
kalkulasi
produk
biaya
persediaan-pembebanan
sehingga
biaya
persediaan
biaya
dapat
manufaktur
dilaporkan
ke
kepada
penggunaeksternal laporan keuangan perusahaan.
Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial
dari sistem biaya konvensional dilakukan pada 1950-an dan 1960an. Pengguna mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan
oleh sistem yang dirancang untuk menyusun laporan keuangan.
Semua
usaha
akuntansi
tersebut
keuangan
terpusat
yang
lebih
pada
pemberian
berguna
bagi
informasi
penggunanya
daripada pembuatan seperangkat informasi dan prosedur baru
yang terpisah dari sistem pelaporan eksternal.
Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktekpraktek Akuntansi Manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi
melayani
kebutuhan
manajerial.
Beberapa
pihak
menyatakan
bahwa sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan
kurang tepat untuk kondisi sekarang. Kalkulasi biaya produk yang
lebih akurat, lebih berguna dan yang menjelaskan secara rinci
penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer
meningkatkan mutu, produktiftas dan mengurangi biaya. Sebagai
tanggapan
tradisional,
terhadap
berbagai
kelemahan
usaha
sistem
dilakukan
akuntansi
untuk
manajemen
mengembangkan
sistem akuntansi manajemen yang baru – yang dapat memenuhi
kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
F.
Tema-Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen.
Tujuan
:
Mahasiswa
dapat
mengidentifkasi
dan
menjelaskan
berbagai tema baru akuntansi manajemen yang mengemuka.
Lingkungan ekonomi yang dihadapi perusahaan dewasa ini
telah menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek
akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Perubahan ini
menciptakan
setidaknya
lingkungan
untuk
baru
beberapa
pada
akuntansi
organisasi.
Adapun
manjemenfaktor
kunci
perubahan tersebut adalah :
a. Orientasi kepada pelanggan.
b. Perspektif lintas fungsional.
c. Persaingan global.
d. Manajemen mutu total (Total Quality Management ).
e. Waktu sebagai unsur kompetitif.
f. Kemajuan teknologi informasi. Dll.
G.
Peranan Akuntan Manajemen
Tujuan : mahasiswa memahami peranan akuntan manajemen dalam
suatu organisasi.
Peranan
akuntan
manajemen
dalam
suatu
organisasi
merupakan peran pembantu, karena mereka membantu orangorang
yang
bertanggung
jawab
melaksanakan
tujuan
dasar
organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan
dasar organisasi disebut sebagai posisi lini ( line position). Posisi
yang
mendukung
terhadap
tujuan
tetapi
dasar
tidak
bertanggung
organisasi
disebut
jawab
posisi
langsung
staf
( staf
position).
Akuntan manajemen meskipun hanya mendapat peran
pembantu akan menyiapkan diri dengan wawasan global, paham
dan tanggap terhadap perubahan lingkungan, cerdas dan kritis
sehingga
dengan
demikian
mereka
akan
dapat
mengambil
keputusan yang tepat dalam mencapai tujuan organisasi.
H.
Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis
Tujuan : Mahasiswa memahami dengan baik pentingnya perilaku
etis bagi akuntan manajemen.
Perilaku
etis
(ethical
behavior)
melibatkan
tindakan-
tindakan yang “benar” dan “sesuai’ serta “tepat”. Hal yang sama
akan berlaku umum, termasuk ketika para akuntan manajemen
dihadapkan pada berbagai kondisi riil pada saat akan mengambil
keputusan.
Sementara
disisi
manajemen
dikembangkan
lain
untuk
semua
praktek
membantu
akuntansi
manajer
dalam
memaksimumkan laba. Secara tradisional kinerja perusahaan akan
menjadi suatu pertimbangan. Namun para manajer dan akuntan
manajemen seharusnya bisa membangun keyakinan bahwa satusatunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan kekayaan secara
“bersih”. Sehingga diperlukan pembatasan bahwa untuk mencapai
tujuan tersebut dilakukan melalui cara-cara yang “sah” dan “etis”.
Pemikiran
hal tersebut diwujudkan dalam beberapa nilai
inti (core value), yang bilamana diterapkan akan memberikan halhal
yang
positif
untuk
pencapaian
tujuan
organisasi
dan
keberlanjutan kehidupan organisasi di masa yang akan datang.
Nilai-nilai tersebut adalah :
a. Kejujuran
b. Integritas
c. Memegang janji
d. Kesetiaan
e. Keadilan
f.
Kepedulian terhadap sesama
g. Penghargaan kepada orang lain
h. Kewarganegaraan yang bertanggungjawab
i.
Pencapaian kesempurnaan
j.
Akuntabilitas
Organisasi
pada
umumnya
akan
menetapkan
perilaku untuk manajer dan pekerjaannya. Biasanya
pada core
value diatas,
dimana
para
manajer
atau
standar
mengacu
akuntan
manajemen akan diupayakan untuk mematuhi standar perilaku
yang
dibuat.
Hal
yang
dimungkinkan
adalah
meminimalkan
bagaimana manajer dan akuntan manajemen melakukan perilaku
yang
tidak
sesuai
standar
melalui
aplikasi
standar
perilaku
tersebut.
Sistem Akuntansi Manajemen
Sebagai sebuah sistem, Akuntansi Manajemen mempunyai 2 (dua)
unsur penting yaitu : struktur dan proses. Struktur terkait dengan siapa
dan bagian apa yang terlibat dalam sistem, sedangkan proses terkait
dengan
bagaimana
sistem
tersebut
dijalankan.
Secara
konvensional
rancangan Sistem Akuntansi Manajemen terbatas pada informasi keuangan
internal yang berorientasi historis. Tetapi meningkatnya peran Sistem
Akuntansi Manajemen untuk membantu manajer dalam pengarahan dan
pemecahan
masalah
telah
mengakibatkan
perubahan
dari
Sistem
Akuntansi Manajemen untuk memasukkan data eksternal dan nonkeuangan dan informasi yang berorientasi yang akan datang.
Sistem
Akuntansi
menghasilkan outputdengan
Manajemen
merupakan
sistem
menggunakan input tertentu
yang
dan
memprosesnya untuk mencapai tujuan manajemen. Suatu proses dapat
dijelaskan oleh aktivitas seperti pengumpulan (collecting), pengukuran
(measuring), penyimpanan (storing), analisa(analysis), pelaporan (reportin
g), dan pengelolaan (managing) informasi. Sedangkan output dapat berupa
laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja,
dan bahkan komunikasi personal. Sistem Akuntansi Manajemen tidak
terikat oleh suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dariinput atau
proses dan output. Kriteria tersebut feksibel dan berdasarkan pada tujuan
yang hendak dicapai.
Menurut Chenhall dan Morris (1986) terdapat empat karakteristik
informasi Sistem Akuntansi Manajemen yaitu sebagai berikut (dalam
Muslichah, 2002) :
1. Ruang Lingkup (scope)
Di dalam sistem informasi, broad scope (lingkup luas) mengacu pada
dimensi
fokus,
Manajemen
kuantifkasi,
tradisional
dan
horison
memberikan
waktu.
informasi
Sistem
yang
Akuntansi
terfokus
pada
peristiwa-peristiwa dalam organisasi, yang dikuantifkasi dalam ukuran
moneter, dan yang berhubungan dengan data historis. Lingkup Sistem
Akuntansi Manajemen yang luas memberikan informasi yang berhubungan
dengan lingkungan eksternal mungkin bersifat ekonomi seperti Gross
National Product, total penjualan pasar, dan pangsa pasar suatu industri,
atau mungkin juga bersifat non ekonomi seperti faktor demograf, cita rasa
konsumen, tindakan para pesaing dan perkembangan tehnologi. Lingkup
Sistem Akuntansi Manajemen yang luas mencakup ukuran non moneter
terhadap karakteristik lingkungan eksternal. Disamping itu, lingkup Sistem
Akuntansi Manajemen yang luas akan memberikan estimasi tentang
kemungkinan terjadinya peristiwa di masa yang akan datang di dalam
ukuran probabilitas.
2. Tepat Waktu (Timelines)
Kemampuan para manajer untuk merespon secara cepat terhadap
suatu peristiwa kemungkinan dipengaruhi oleh timelines Sistem Akuntansi
Manajemen. Informasi yang tepat waktu meningkatkan fasilitas Sistem
Akuntansi Manajemen untuk melaporkan peristiwa paling akhir dan untuk
memberikan umpan balik secara cepat terhadap keputusan yang telah
dibuat. Jadi tepat waktu mencakup frekuensi pelaporan dan kecepatan
pelaporan.Timing informasi
menunjuk
kepada
jarak
waktu
antara
permintaan dan tersedianya informasi dari Sistem Akuntansi Manajemen
ke pihak yang meminta.
3. Agregasi (Aggregation)
Sistem Akuntansi Manajemen memberikan informasi dalam berbagai
bentuk agregasi yang berkisar dari pemberian bahan dasar, data yang
tidak diproses hingga berbagai agregasi berdasarkan periode waktu atau
area tertentu, misalnya pusat pertanggungjawaban atau fungsional. Tipe
agregasi yang lain mengacu pada berbagai format yang konsisten dengan
model keputusan formal seperti analisis cash fow yang didiskontokan
untuk anggaran modal, simulasi dan programasi linier untuk penerapan
anggaran,
analisis
biaya-volume-laba,
dann
model
pengendalian
persediaan. Dalam perkembangan terakhir, agregasi informasi merupakan
penggabungan informasi fungsional dan temporal seperti area penjualan,
pusat biaya, departemen produksi dan pemasaran, dan informasi yang
dihasilkan secara khusus untuk model keputusan formal.
4. Integrasi (Integration)
Aspek pengendalian suatu organisasi yang penting adalah koordinasi
berbagai segmen dalam sub-sub organisasi. Karakteristik Sistem Akuntansi
Manajemen yang membantu koordinasi mencakup spesifkasi target yang
menunjukan pengaruh interaksi segmen dan informasi mengenai pengaruh
keputusan pada operasi seluruh sub unit organisasi. Informasi yang
terintegrasi dari Sistem Akuntansi Manajemen dapat digunakan sebagai
alat
koordinasi
antar
segmen
dari
sub
unit
dan
antar
sub
unit.
Kompleksitas dan saling ketergantungan antar sub unit akan direfeksikan
dalam informasi yang terintegrasi dari Sistem Akuntansi Manajemen.
Sedangkan tujuan dari sistem akuntansi manajemen (Hansen &
Mowen, 1997) adalah:
1. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perhitungan biaya
jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2.
Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan,
pengendalian, dan pengevaluasian.
3.
Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan.
Ketiga tujuan ini mengungkapkan bahwa manajer dan pengguna lainnya
membutuhkan informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu
manajer
mengidentifkasi
suatu
masalah,
menyelesaikan
masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan
digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan). Selain itu, kebutuhan akan
informasi tidak terbatas hanya pada organisasi manufaktur, tetapi juga
perusahaan dagang dan jasa.
Model operasional dari sistem akuntansi manajemen (Hansen & Mowen,
1997):