ANAK ANAK PENGHUNI SURGA
ANAK - ANAK PENGHUNI SURGA
Dikisahkan..., di akhirat kelak balita yang meninggal dunia akan mencari
kedua orang tuanya.
Ia akan menggandeng tangan ayah ibunya untuk masuk surga, meski tidak
diperkenankan oleh malaikat, karena harus ditimbang terlebih dahulu amal mereka.
Walaupun orangtuanya itu lebih berat dosanya, si anak itu masih menjadi
pembelanya, dan meminta kemurahan Allah supaya kedua orangtuanya tidak
sampai dimasukkan ke neraka.
Balita yang meninggal tidak akan dimintai pertanggungjawabannya. Sebuah
hadits yang diriwayatkan Aisyah menyebutkan, Nabi SAW bersabda, "tiga
kelompok manusia tidak akan dituliskan amal perbuatannya. Pertama, orang gila.
Kedua, anak kecil yang belum akil baligh. Ketiga, orang yang tidur."
Seorang ahli hadits modern, Haji Khalifah, mengutip sejumlah hadits yang
menyatakan bahwa anak – anak muslim akan ditempatkan di atas gunung di surga
dan akan diasuh oleh Nabi Ibrahim As dan Sarah istrinya, sampai suatu saat
dikembalikan kepada orangtua mereka pada hari kebangkitan.
Nabi Ibrahim As, bapak bagi semua muslim akan bertindak sebagai orangtua
mereka, mengasuh di alam barzah.
Dalam shahih Bukhari disebutkan, Nabi SAW pada saat Mikraj, ketika
sedang menuju Baitul Ma’mur melihat Nabi Ibrahim As dikelilingi anak – anak
muslim.
Imam Suyyuthi menambahkan, anak – anak akan merasa nyaman dalam
pangkuan Nabi Ibrahim. "Setiap anak yang dilahirkan dan menjadi muslim akan
ditempatkan di dalam surga, diliputi kebahagiaan dan kesenangan….".
Dalam Kitab Ahwal al – Qiyamah dijelaskan, sementara hidup dalam
kebahagiaan, anak – anak muslim akan berperan sebagai pelayan bagi orang –
orang yang beriman (tsumma yakhdimuna al-mu’minin).
Imam Ghazali dalam Kitab Durrah misalnya menggambarkan adegan di
surga sebagai berikut :
"Sejumlah orang tampak sedang bersenang – senang minum air yang dingin,
manis, dan bening. Mereka bisa melakukan itu karena ada anak – anak yang terus
berkeliling mendatangi orang – orang, sambil membawa gelas – gelas berisi air
yang diambil dari sungai – sungai di surga. Salah seorang leluhur mengabarkan
bahwa ketika tidur ia memimpikan datangnya hari kiamat. Ia seakan – akan benar
– benar mengalami keadaan kiamat : ia merasakan dahaga yang amat sangat, dan ia
melihat anak – anak kecil memberikan minuman kepada orang – orang. Aku
memanggil anak itu, katanya. "Beri aku minum".
Salah seorang anak berkata kepadaku, "Apakah kau punya putra di antara kami ?"
"Tidak," jawabku...
"Maka kau tak bisa minum".
Dengan demikian, Al Ghazali menunjukkan, keuntungan besar bagi orang –
orang yang menikah dan mempunyai anak."
Al khatib dalam karyanya yang berjudul al Tafsir al Qur ‘ani menyatakan,
anak – anak akan berada di surga, selamanya mengitari surga sambil membawa
cangkir dan kendi anggur, yang mereka isi dari mata air yang mengalir. Mereka
akan segera memenuhi cangkir – cangkir para penghuni surga ketika cangkir –
cangkir itu kosong.
Keterangan ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah, sahabat Nabi. Nabi SAW bersabda : "Anak – anak kecil itu akan
berkeliling di dalam surga melayani para penghuninya. Ketika salah seorang dari
mereka menyentuh jubah ayahnya, ia tak akan melepaskannya hingga ia bisa
membuatnya masuk bersama – sama ke dalam surga."
Peran anak – anak yang menggandeng orang tuanya masuk surga tentu
sesuai dengan harapan orang – orang yang masih hidup. Ketika menshalatkan anak
balita yang meninggal dunia, doa seorang mukmin sebagai berikut, “ Ya Allah,
jadikanlah ia sebagai sebab diberikannya pahala kami, dan menjadi amal baik di
akhirat kelak, dan jadikan ia sebagai penolong kami di hari pembalasan. “
Nabi SAW bersabda, "Seorang muslim yang kehilangan tiga orang anaknya
yang belum mencapai akil baligh akan masuk surga, atau salah satu dari delapan
pintu surga. Jika seorang perempuan kehilangan tiga ( atau dua ) anaknya,
kematian mereka itu akan melindunginya dari neraka.
Anak Kecil Meninggal sebelum baligh adalah Tameng Dari Siksa Neraka bagi
orang tuanya
1. Perempuan yang ditinggal mati oleh anaknya.
“ Perempuan manapun yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya maka ketiga
anaknya itu akan menjadi dinding baginya dari api neraka.” (Perawi: Al Bukhari
dari Abu Sa’id Al Khudri)
2. Sabar itu pada penderitaan Pertama:
“ Sesungguhnya sabar itu hanyalah ketika penderitaan yang pertama.”
Diriwayatkan oleh Abd Ibnu Hamid dalam Musnadnya dari Anas bin Malik r.a.
Keterangan: karena itulah pertolongan iman dan kekuatan yang diberikannya pada
saat permulaan ditimpa musibah itu sangat diperlukan. Mereka yang sabar
menerimanya memperoleh kabar gembira dari Allah.
3. Anak-anak di dalam surga
“Anak-anak kecilmu –pada riwayat yang lain- anak-anak kecil mereka – (menjadi)
kunang-kunang di dalam surga, seorang diantara mereka menemui ayahnya,
memegangi bajunya tidak berhenti sampai Allah memasukkan dia dan ayahnya ke
dalam surga.” Perawi: Imam Ahmad, Bukhari di dalam Al Adabul MUfrad, Imam
Muslim di dalam Shahihnya dari Abu Hurairah.
Keutamaan Anak Kecil Yang Meninggal Dunia Sebelum Baligh :
1.Akan langsung masuk sorga.
2.Akan bisa menolong orang tuanya kalau orang tuanya orang iman.
3.Jadi pelayan penduduk sorga sebagaimana berlian yang disebar
Bagi para orang tua beriman yang mengalami anaknya yang belum baligh kok
sudah meninggal dunia sebaiknya jangan sedih karena akan jadi tameng.yang akan
bisa menolong orang tuanya untuk masuk sorga.
Seorang ibu beriman yang mempunyai banyak anak akan wajib masuk sorga krn
sudah mendapatkan pahala yang begitu besar yaitu pahala waktu hamil, waktu
melahirkan dan waktu menyusui.
Bayi Meninggal Menolong Orang Tuanya
Bayi itu dilahirkan suci dan bersih. Kelak di alam maghsyar, ia menjadi
penolong bagi kedua orangtuanya. Namun perlu diingat, anak itu hanya bisa
menolong orangtuanya kalau mereka masih berada dalam jalan Islam. Kalau
mereka sudah menyimpang dari jalan Islam atau berbagai peraturan yang telah
ditetapkan Allah dan Rasul-Nya, pertolongan itu akan batal dengan sendirinya.
Contoh, orangtuanya telah meninggalkan shalat lima waktu hingga ajalnya tiba.
Lebih-lebih mereka dengan kekayaannya yang berlimpah tidak mau menjalankan
ibadah haji. Sekali lagi, anak tersebut hanya bisa menolong orangtuanya, sebatas
jika orangtuanya juga menaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Orang yang
ditinggalkan tidaklah wajib menahlilkan. Jadi, ditahlilkan boleh, tidak juga tidak
apa-apa. Sebab anak itu suci, langsung masuk ke surga.
Yang dimaksud dengan bayi atau anak kecil adalah anak yang belum baligh.
Batasannya mungkin sekitar 10 tahun. Sedang dalam ilmu fikih, yang disebut
belum baligh, bagi perempuan sebelum haid, dan bagi lelaki belum pernah
mengalami ihtilam (mimpi basah).
Berita Gembira Tuk Orang Tua yang Anaknya meninggal Dunia
Apa yang anda rasakan ketika anak, orang tua, saudara atau kerabat dekat
Anda tiba-tiba saja di panggil oleh sang Khaliq? Tentu sedih dan mungkin putus
asa karena kehilangan seseorang yang kita sayangi dan bahkan menjadi tumpuan
hidup kita. Kehilangan orang tercinta memang sungguh menyedihkan tapi taukah
anda, ada berkah di balik setiap peristiwa, pun kematian tentu jika kita mampu
menyikapinya secara bijak, penuh kesabaran dan keikhlasan.
”Innalillahi Wa innalilallhi Roji’un” Sesungguhnya kita ini adalah milik Allah, dan
pasti kita akan kembali kepada pemilik kita, Allah Ta’ala
Nah, ada kabar gembira bagi orang tua yang ditinggal mati oleh anaknya , apa itu?.
Baiklan, coba kita dengarlah sabda Rasulullah berikut ini: ’Diriwayatkan dari Anas
ra, dia berkata : ”Rasulullah saw bersabda, tidaklah seorang muslim kematian tiga
anaknya yang belum baligh, kecuali, Allah pasti akan memasukkannya ke dalam
surga berkat kasih sayang-Nya kepada anak-anaknya tersebut, ”(HR Bukhori
muslim).
Ada beberapa hal yang mesti diketahui oleh orang tua pun kita, agar kematian
tersebut bisa menjadi berkah dan mengantarkan kita menuju surga Allah.
Diantaranya, seperti yang telah saya katakan diawal,
1. Sabar Dan Ikhlas
Orang tua mesti sabar dan ikhlas menerima kepergian sang anak, tidak meratapi
kepergiannya secara berlebihan boleh menangis dan bersedih asal tidak berlarutlarut sehingga dapat menimbulkan keburukan bagi kesehatanya.
2. Sadar dan memuja Allah
Yaitu dengan mengucapkan kalimat istirja (innaa lillahi wainnailillaihi roojiun) dan
merenungi kandungan maknanya. Kita , anak kita, dan segala sesuatu yang ada
disekitar kita semuanya adalah milik Allah. Anak adalah amanah, titipan dari
Allah, yang mesti kita jaga dan pelihara dengan sebaik-baiknya. Karena anak ibarat
barang titipan tentu suatu saat jika sang pemilik akan mengambil kembali miliknya
tersebut kita harus berlapang dada menyerahkan barang titipan tersebut kepada
sang pemilik
3. Mengharap pahala atas kematian sang anak.
Seperti yang telah saya katakan diawal, bahwa, kematian seorang anak bukanlah
suatu musibah melainkan himpunan berkah yang mesti dipetik oleh orang yang di
tinggalkan. Orang tua semestinyalah memohon pahala dan keberkahan dari
peristiwa tersebut, maka dengan senang hati Allah akan melimpahkan banyak
kebaikan dan pahala kepada hambanya yang meminta dengan setulus hati.
Nah, bukankah hal ini merupakan kabar gembira bagi orang tua yang ditinggal
mati oleh anak-anaknya yang belum baligh dan janji Allah tersebut merupakan
bukti karunia dan kemurahan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dan jika pun
mendatangi neraka, itu hanya bagian dari janji Allah yang telah menjadi
ketetapannya.
Lho, menetapi janji apa ? mungkin saudara bertanya-tanya akan hal ini. Janji ini
berkaitan dengan firman Allah dalam surat maryam (19) : 71 ”dan tidak seorang
pun dari kalian, melaikan dia pasti mendatangi neraka itu ”.
Belum jelas? Maksud mendatangi disini adalah menyeberanginya di atas shiraat,
yaitu sebuah jembatan yang di bentengkan di atas neraka jahanam, bukanlah untuk
mencapai pintu surga, seorang hamba mesti melewati jembatan tersebut ? dan
ketahuilah wahai para orang tua, anak-anak anda yang telah meninggalkan anda
terlebih dahulu tersebut, kelak akan menunggu anda di pintu tersebut (surga-red).
Haruslah tiga anak ?
Apakah mesti tiga atau 2 anak baru orang tua dapat menikmati kemewahan surga?
Kalau begitu bagaimana dengan orang tua yang kematian satu anak ? atau malah
tidak kematian sama sekali?
Sesungguhnya Allah Maha pemurah lagi Maha Bijaksana, hal di atas ternyata tak
hanya berlaku bagi orang tua yang kehilangan 3 atau 2 anaknya, maka orang tua
yang hanya kehilangan satu anak pun dapat merasakan nikmatnya surga lalu
bagaimana dengan orang yang tidak kematian anak sama sekali dari umat
Rasullullah ? ingat ! Rasulullah adalah pemberi syafaat (pertolongan ). Dan syafaat
Rasulullah ini akan di bagikan bagi umatnya yang Rasulullah kehendaki, jadi
tenanglah orang tua yang tidak di tinggal mati oleh anaknya, karena syafaat Allah
akan menjadi penolong kita di akhirat kelak.
Meski kematian anak membuka jalan bagi orang tua di taman surga, namun tidak
diperenankan orang tua kemudian mengharapkan agar anaknya meninggal dunia.
Surga ini hanya pengganti anaknya yang di minta oleh Allah. Sesunguhnya anak
merupakan ladang berkah, ketika masih hidup ataupun telah mati, anak senantiasa
memberikan manfaat bagi orang tua.
Menurut Hadits Qudsi:
Allah SWT berfirman pada harui kiamat kepada anak-anak:
"Masuklah kalian ke dalam surga!"
Anak-anak itu berkata: "Ya Rabbi (kami menunggu) hingga ayah ibu kami
masuk."
Lalu mereka mendekati pintu syurga! tapi tidak mau masuk ke dalamnya. Allah
berfirman lagi: "Mengapa, Aku lihat mereka enggan masuk? Masuklah kalian
kedalam surga!"
Mereka menjawab: "Tetapi (bagaimana) orang tua kami?" Allah pun berfirman:
"Masuklah kalian ke dalam syurga bersama orang tua kalian."
(Hadits Qudsi Riwayat Ahmad dari Syurahbil bin Syua�ah yang bersumber dari
sahabat Nabi SAW)
Istilah "al-wildan" dalam Hadits Qudsi diatas adalah kata jama�, mufradnya
(kata tunggalnya) adalah "al-walid", artinya anak yang baru dilahirkan, yaitu
bayi atau anak kecil yang belum akil baligh. Jadi maksudnya ialah anak kecil
yang meninggal dunia. Hal itu diterangkan dalam Hadits lain yang diriwayatkan
Ibnul-Atsir sebagai berikut:
"Anak kecil (yakni yang meninggal dunia selagi kanak-kanak atau keguguran),
masuk syurga."
Maksud hadits diatas, termasuk salah satu di antara rentetan peristiwa yang
terjadi pada hari kiamat di padang masyar. Gambaran ringkas dari
peristiwa-peristiwa itu adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang dibangkitkan dari kuburannya masing-masing
2. Masing-masing digiringkan oleh malaikat Zabaniah kepadang Masyar. Setelah
itu mereka dikelilingi oleh hewan-hewan dan apa saja yang ada sangkut pautnya
dengan mereka. Juga dikelilingi oleh malaikat langit masing-masing tingkatan.
3. Matahari diciptakan kembali dan diletakkan di atas mereka pada jarak satu
mil, sehingga mereka selain berdesak-desakan dn berjubel-jubel (kaki diinjak
oleh seribu kaki-kaki diatasnya), juga dibakar oleh panasnya matahari,
berkeringat, lapar, haus dahaga tidak terperikan siksanya.
4. Ketika mereka mengalami lapar dan haus itulah anak-anak yang tadinya
meninggal selagi masih kecil dan dilepas oleh orang tuanya dengan sabar dan
tawakal, datang kepada orang tuanya masing-masing dengan membawa segelas air
untuk diminum, dan apabila sudah diminum, tidak akan lapar dan dahaga lagi
selama di alam Masyar itu. Demikian menurut beberapa Hadits.
5. Mulai hisab dengan menerima buku catatan harian masing-masing yang selama
hidupnya dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid.
6. Dilakukan mizan (penilaian timbangan) terhadap segala macam amalan setiap
orang, kecuali orang-orang masuk surga tanpa hisab.
7. Meniti shirat yang harus dilalui oleh keseluruhan yang ada di padang
Masyar itu. Meniti shirat yang kedua bagi mereka yang telah selamat meniti
shirat yang pertama.
8. Mana yang sudah bersih benar baru diidzinkan masuk syurga.
Pada saat itulah Allah memerintahkan kepada anak-anak (yang tadinya
meninggal dunia selagi belum akil baligh) untuk memasuki surga. Tetapi mereka
memohon syafa�at (pertolongan) kepada Allah agar kiranya dapat masuk surga
bersama orang tua mereka. Memang mereka juga penuhi perintah Allah, untuk
datang mendekati pintu syurga, tapi masih belum mau memasukinya, sehingga
Allah Yang Maha Mengetahui bertanya lagi: "Mengapa Aku lihat anak-anak itu
masih saja belum masuk syurga? Masuklah kalian ke dalam syurga itu". Pada
saat itu mereka mengulangi permohonannya bagi orang tua mereka. "Kami belum
mau masuk, sebelum orang tua kami yang menjadi asal pokok kami, dan ibu-ibu
kami yang telah mengandung kami sembilan bulan dan kemudian membesarkan
kami
masuk juga bersama kami".
Demikianlah mereka berhenti dekat pintu surga, menunggu keputusan Allah SWT
dengan penuh harapan.
Akhirnya putusan yang dinanti-nantikan itu datang dengan segera, dengan
firman Allah Yang Maha Mengetahui: "Masuklah kalian ke dalam surga bersama
orang tua kalian".
Penegasan ini oleh Allah kira-kira dimaksudkan untuk menampakkan betapa
besar keutamaan anak-anak dan betapa besar pula pengaruh ridla qadla� dan
qadar Allah, sabar dan puji syukur kehadirat Nya.
(Sumber: Hadits Qudsi, KH.M. Ali Usman dkk, CV. Diponegoro Bandung, 1984)
Ketika Belahan Hati ku Wafat
Februari 6, 2009 13:32
Telah datang surat ke email saya, ketika seorang ayah mulia mengabarkan kedua
putra kesayangannya yang wafat.. maka kutulis surat ini untuknya dan untuk
semua orang tua yang ditinggal wafat oleh putra atau putri tercintanya..
Limpahan Puji Bagi Sang Matahari Kelembutan yang selalu bersinar cerah tak
mengenal redup dan terbenam, Limpahan Shalawat dan Salam atas Nabi dan Imam
Tunggal kami Sayyidina Muhammad saw yang memimpin seluruh manusia di hari
kiamat kelak, Maha Suci Allah, Maha Raja Yang Menegakkan Kerajaan Alam
dengan segala keindahan dan kemegahan,
Maha Suci Allah Yang Maha Menghamparkan Bumi dengan segala isi dan
keajaibannya, ditebarkannya seluruh benda, bebatuan, hewan, tumbuhan, yg setiap
satu dari makhluk makhluk itu kesemuanya dirangkai Nya dari trilyunan sel dan
molekul yg masing masing sel itu bekerja bagai para pekerja yg tak mengenal lelah
dalam tugasnya, milyaran sel yg menjadi rangkaian mata, milyaran sel yg menjadi
rangkaian telinga, milyaran sel yg merekam penglihatan, pendengaran,
pertumbuhan rambut, pertumbuhan tubuh dan tugas tugas lainnya,
Maha Suci Allah, Yang Menciptakan Adam as dari segenggam tanah lumpur.. maka
ditumbuhkan Nya tubuh Adam as dengan segala kesempurnaan sebagai mesin yg
paling sempurna di Bumi, Maha Suci Allah Yang Maha Menghembuskan Ruh ke
tubuh Adam as, dan lalu Dia swt Menyimpan milyaran sel manusia penduduk bumi
didalam Sulbi Adam as.. Lalu seluruh sel itu masing masing menanti Pengaturan
Sang Maha Raja untuk berpindah pindah dari sulbi ke sulbi.. setiap dari mereka
hidup dan menunggu saat dan ketentuan Sang Pemilik Kehidupan, Maha Suci
Allah, Yang Maha Hidup dan Maha Tunggal Menciptakan Kehidupan dan
meminjamkannya pada ciptaan ciptaan Nya di Alam,
Tiada satupun dari yg hidup dimuka bumi ini hidup dengan keinginannya, mereka
hidup tanpa didahului keinginan mereka untuk hidup.., mereka hidup karena telah
didahului keinginan Yang Maha Memiliki Kehidupan.., Lalu trilyunan sel hidup itu
berpisah…, sebagian wafat sebelum mencapai kehidupan alam rahim, karena
onani, mimpi junub atau sebab lainnya, lalu sebagian lainnya pun menanti di Pintu
Gerbang Alam Rahim untuk menunggu keputusan, ternyata hanya satu sel saja yg
diizinkan untuk menghuni Alam Rahim, maka milyaran Sel hidup itu tunduk patuh
pada Kehendak Sang Penciptanya, untuk wafat dalam Samudera Ketentuan Nya,
kejadian seperti ini terjadi setiap kejap di permukaan Bumi.., maka hiduplah sang
Sel Tunggal di Alam Rahim dalam Bimbingan Kesempurnaan Nya swt, maka sel
itu ditumbuhkan Nya menjadi segumpal darah, dan lalu ditumbuhkan Nya menjadi
segumpal daging, lalu ditumbuhkan Nya menjadi anggota tubuh yg sempurna..
Bayi itu hidup dalam Bimbingan Tunggal Kasih Sayang Nya yang Maha
Sempurna sebelum ia disentuh dan dikenal oleh Ibunya, Dialah Maha Tunggal
Mengasuh Kita sebelum kita dikenal oleh ayah dan bunda, dia pula Yang Maha
Mengasuh kita sejak sel kita masih menempati tubuh Adam as,
Setelah proses penciptaan Nya sempurna, maka ia titipkan sebagian Kasih Sayang
Nya pada ayah dan ibu, dipenuhi Nya sanubari keduanya dengan kasih sayang..
Maka Luluslah sang Bayi untuk hidup bertugas ke Alam Dunia, dengan berjuta
bayi lainnya yg tak dikehendaki Nya untuk menginjak kehidupan Bumi Milik Nya,
cukuplah mereka hanya sampai alam rahim dan lalu kembali pada Cahaya
Ketentuan Nya. Lalu Rangkaian milyaran sel ini hidup saling mengisi antara ayah
ibu dan anak.., ayah harus bertanggungjawab dengan amanat yg dititipkan Nya,
demikian pula Ibu, dan sang anak harus pula bertanggungjawab atas kasih sayang
ayah bundanya, Mereka diberi Nya izin tinggal di Bumi Nya, makan dan minum
dari seluruh ciptaan Nya, bersenang senang menikmati keindahan Ciptaan Nya dan
mengambil manfaat dari apa saja yg kesemua itu adalah Milik Nya, dicipta Nya
Matahari sebagai penerang dan dijadikan Nya Bumi berputar agar siang dan malam
membuat manusia tak bosan dan jemu melewati kehidupan dan agar mereka
mengerti hitungan tahun dan masa,
Ditumbuhkan Nya tetumbuhan dari permukaan Bumi dengan berjuta jenis..,
ada yg menjadi Buah2an beragam rasa, sayuran, pohon yg rindang dan bunga
bunga yg Indah, hewan hewan ternak, serangga, burung burung, sebagai makanan,
bahan rumah, penghibur, dan bermacam macam manfaat bagi para keturunan
Adam as yg menghuni Bumi Nya, dan tak satupun dari segalanya itu hidup dan
Lahir dimuka bumi dari keinginan mereka sendiri, sebagian dari mereka diberi Nya
izin tinggal sesaat, lalu berpindah ke alam barzakh, adapula yg diizinkan Nya
tinggal di Bumi Nya sehari, sebulan setahun, bahkan seratus tahun.. masing masing
tinggal di bumi dan saling mendahului satu sama lain untuk mencapai Barzakh, yg
ditinggal akan kehilangan dan sedih pada yg meninggalkan, demikianlah Bumi
Mencatat memori historinya setiap detik sejak turunnya Adam as hingga hari akhir
kelak, perpisahan telah terjadi sejak semua trilyunan sel itu berkumpul di sulbi
Adam as, ada kelompok yg terdahulu, meninggalkan sel2 saudaranya untuk
menghuni alam rahim Siti Hawa, lalu milyaran sel dari kelompok pertama itu
menanti di gerbang Alam Rahim Hawa, ternyata hanya dua dari mereka yg
ditentukan menghuninya, dan sisanya wafat dalam Kewibawaan Takdir Nya,
menjadi pendahulu ke alam barzakh… lalu berangkatlah kelompok kedua,
milyaran sel itupun meninggalkan sulbi Adam as menuju Rahim Siti Hawa, maka
hanya dua sel saja yg diizinkan menghuninya, maka perpisahan pun terjadi,
demikian dan demikian setiap kejap perpisahan terjadi di alam sulbi, di alam
rahim, di alam dunia, di alam Barzakh dan di hari kiamat.. masing masing saling
mendahului satu sama lain.
Tiadalah kehidupan terkecuali pasti menemui kematian, tiadalah
perkumpulan terkecuali menemui perpisahan, dan kesemua yg ada diatas tanah,
akan kembali ke tanah.., sebesar apapun dan semewah apapun gedung dan
perumahan.., tetap akan mengalami kehancuran, tidak beda antara kaya dan
miskin, pejabat dan budak, tua dan muda, lelaki dan wanita, terhormat mulia atau
penjahat keji, kesemuanya sama akan kembali kedalam bumi sebagai bangkai yg
menjadi santapan hewan didasar bumi, ini semua merupakan Lambang Bahwa Dia
Lah Yang Maha tunggal menguasai Keabadian dan kehidupan..,
Ah.. wahai saudaraku, tenanglah.. anda akan menyusul putra putra anda dalam
waktu cepat atau lambat, namun pasti..Kedua putra anda tak akan kemana mana,
hanya berpindah kamar yg hanya dipisahkan satu pintu yg pasti akan terbuka pd
waktunya nanti. Bersyukurlah atas nikmat itu, keduanya sedang bermain puas
dalam kelembutan yg Tunggal, mereka tak sedih berpisah dengan kedua orang
tuanya, percayalah.. mereka dalam kesenangan.., kebahagiaan..,
Dalam suatu hari Rasul saw kedatangan sepasang suami istri yg
mengadukan kematian putri mereka, kalau putrinya bisa hidup lagi maka mereka
akan masuk islam, maka Rasul saw minta ditunjukkan dimana putri kecil itu
dimakamkan, lalu Rasul saw memanggilnya, “Wahai Fulanah binti Fulan,
bangkitlah dengan izin Allah..”, maka bangkitlah sang bocah dari kuburnya, lalu
Rasul saw bertanya : “Maukah kau kembali kepada kedua orang tuamu atau
kembali ke alam kubur?”, maka si bocah menjawab : “aku ingin kembali ke alam
kubur..!”, Rasul saw menjawab : “ini kedua ayah dan ibumu yg memintaku
menghidupkanmu, mereka tak tahan berpisah denganmu, mereka akan
mencurahkan kasih sayangnya padamu..??”, maka bocah itu menjawab : “aku telah
menemukan kasih sayang yg
sangat lembut dan lebih indah dari kasih sayang ayah ibuku, membuatku lupa pada
kasih sayang kedua orang tuaku, aku ingin kembali kepada Tuhanku Yang Maha
Lembut”. maka anak itupun diizinkan kembali wafat oleh Rasul saw, kembali
kepada Allah…, Samudera Kasih Sayang Yang Maha Tunggal Menciptakan Kasih
sayang dan kerinduan, lalu menebarkannya di sanubari trilyunan keturunan Adam
as.
Rasul saw menjelaskan, bahwa ketika hari kiamat, saat setiap huruf yg kita
ucapkan dipertanggungjawabkan, saat setiap manusia harus bertanggungjawab atas
setiap nafasnya dan setiap debu yg diinjaknya, maka mereka harus menemui
seleksi terakhir… seleksi pertama adalah seleksi memasuki alam rahim, seleksi
kedua adalah memasuki alam dunia, seleksi ketiga adalah memasuki alam barzakh,
dan seleksi terakhir adalah Pengadilan Agung untuk memisahkan mereka ke surga
atau neraka.
Allah berfirman : “HARI DIMANA PARA PENDOSA ITU BERHASRAT
KALAU BISA SELAMAT DARI AZAB DENGAN MENUKAR AZAB ITU
DENGAN ANAK ANAKNYA, DAN DENGAN SUAMI ATAU ISTRINYA, DAN
DENGAN KELOMPOKNYA YG (padahal dahulu dimasa hidupnya) SELALU
MENOLONGNYA, ATAU MENUKAR DENGAN SELURUH PENDUDUK
BUMI HINGGA BISA BEBAS DAN SELAMAT, SUNGGUH TIDAK..!, (tak
akan bisa mereka menukarnya) SUNGGUH AZAB NERAKA ITU KELAK
BERGEJOLAK DAN BERGEMURUH, (api dahsyat) YANG MENCERAI
BERAIKAN TULANG RUSUK DAN SENDI, MEMANGGIL NAMA NAMA
MEREKA YG BERPALING (dari perintah Allah) DAN MENOLAK…….”. (QS
Al Ma’arij 12-17). dan saat seperti itulah ada sekelompok anak anak yg bermain
main di Gerbang Sorga, mereka tak mau masuk kedalam sorga sebelum kedua ayah
dan ibu mereka dibebaskan Allah swt, dan Allah swt memerintahkan anak anak itu
memanggil nama nama ayah bunda mereka untuk segera memasuki sorga Nya,
Istana Keabadian, Istana Kemewahan Yang Abadi..
Wahai Saudaraku, Putra kesayanganku pun wafat dalam usia dua tahun, ia
tenggelam dan ditemukan telah mengambang di kolam tanpa nyawa, sedangkan
aku sedang dalam tugas dakwah diluar kota, kuingat terakhir kali tangan
mungilnya melambai gembira setelah ice cream kuberikan padanya agar ia izinkan
aku pergi, kutinggalkan ia dengan kerinduan, aku mengemban tugas dakwah sang
Nabi saw, saat aku kembali, aku menemukannya terbujur kaku tanpa nyawa,
beberapa hari kemudian aku bermimpi melihatnya sedang bermain di taman yg
indah bersama ayahku yg telah wafat, aku hanya berlinang airmata.. mengingat
saat namaku mungkin dipanggil oleh Api Neraka untuk menebus dosa.. saat itu
putra kesayanganku memanggil manggil namaku dan aku selamat, meninggalkan
Kejaran Neraka,memeluk Putra kesayanganku dan menggendongnya menuju Sorga
Keabadian.. bila kuingat ini maka aku bersyukur atas kematian anakku..
Demi Allah Yang telah mewafatkan kedua anak anda, kedua putra anda akan
berlarian memanggil manggil anda dan ibunya.. anda akan memeluk mereka dan
mereka akan berteriak gembira, menyambut anda dan istri anda.. dan
menggenggam tangan anda dan istri anda pada Istana Keabadian.. kejadian ini
sangat indah walau hanya dikhayalkan.. Namun kejadian ini akan datang dan pasti
karena Merupakan Janji dari Yang Maha Memberi dan Mencabut Kehidupan..
Maha Suci Allah.. Sujud syukurku atas Mu…
(wassalam)
Dikisahkan..., di akhirat kelak balita yang meninggal dunia akan mencari
kedua orang tuanya.
Ia akan menggandeng tangan ayah ibunya untuk masuk surga, meski tidak
diperkenankan oleh malaikat, karena harus ditimbang terlebih dahulu amal mereka.
Walaupun orangtuanya itu lebih berat dosanya, si anak itu masih menjadi
pembelanya, dan meminta kemurahan Allah supaya kedua orangtuanya tidak
sampai dimasukkan ke neraka.
Balita yang meninggal tidak akan dimintai pertanggungjawabannya. Sebuah
hadits yang diriwayatkan Aisyah menyebutkan, Nabi SAW bersabda, "tiga
kelompok manusia tidak akan dituliskan amal perbuatannya. Pertama, orang gila.
Kedua, anak kecil yang belum akil baligh. Ketiga, orang yang tidur."
Seorang ahli hadits modern, Haji Khalifah, mengutip sejumlah hadits yang
menyatakan bahwa anak – anak muslim akan ditempatkan di atas gunung di surga
dan akan diasuh oleh Nabi Ibrahim As dan Sarah istrinya, sampai suatu saat
dikembalikan kepada orangtua mereka pada hari kebangkitan.
Nabi Ibrahim As, bapak bagi semua muslim akan bertindak sebagai orangtua
mereka, mengasuh di alam barzah.
Dalam shahih Bukhari disebutkan, Nabi SAW pada saat Mikraj, ketika
sedang menuju Baitul Ma’mur melihat Nabi Ibrahim As dikelilingi anak – anak
muslim.
Imam Suyyuthi menambahkan, anak – anak akan merasa nyaman dalam
pangkuan Nabi Ibrahim. "Setiap anak yang dilahirkan dan menjadi muslim akan
ditempatkan di dalam surga, diliputi kebahagiaan dan kesenangan….".
Dalam Kitab Ahwal al – Qiyamah dijelaskan, sementara hidup dalam
kebahagiaan, anak – anak muslim akan berperan sebagai pelayan bagi orang –
orang yang beriman (tsumma yakhdimuna al-mu’minin).
Imam Ghazali dalam Kitab Durrah misalnya menggambarkan adegan di
surga sebagai berikut :
"Sejumlah orang tampak sedang bersenang – senang minum air yang dingin,
manis, dan bening. Mereka bisa melakukan itu karena ada anak – anak yang terus
berkeliling mendatangi orang – orang, sambil membawa gelas – gelas berisi air
yang diambil dari sungai – sungai di surga. Salah seorang leluhur mengabarkan
bahwa ketika tidur ia memimpikan datangnya hari kiamat. Ia seakan – akan benar
– benar mengalami keadaan kiamat : ia merasakan dahaga yang amat sangat, dan ia
melihat anak – anak kecil memberikan minuman kepada orang – orang. Aku
memanggil anak itu, katanya. "Beri aku minum".
Salah seorang anak berkata kepadaku, "Apakah kau punya putra di antara kami ?"
"Tidak," jawabku...
"Maka kau tak bisa minum".
Dengan demikian, Al Ghazali menunjukkan, keuntungan besar bagi orang –
orang yang menikah dan mempunyai anak."
Al khatib dalam karyanya yang berjudul al Tafsir al Qur ‘ani menyatakan,
anak – anak akan berada di surga, selamanya mengitari surga sambil membawa
cangkir dan kendi anggur, yang mereka isi dari mata air yang mengalir. Mereka
akan segera memenuhi cangkir – cangkir para penghuni surga ketika cangkir –
cangkir itu kosong.
Keterangan ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah, sahabat Nabi. Nabi SAW bersabda : "Anak – anak kecil itu akan
berkeliling di dalam surga melayani para penghuninya. Ketika salah seorang dari
mereka menyentuh jubah ayahnya, ia tak akan melepaskannya hingga ia bisa
membuatnya masuk bersama – sama ke dalam surga."
Peran anak – anak yang menggandeng orang tuanya masuk surga tentu
sesuai dengan harapan orang – orang yang masih hidup. Ketika menshalatkan anak
balita yang meninggal dunia, doa seorang mukmin sebagai berikut, “ Ya Allah,
jadikanlah ia sebagai sebab diberikannya pahala kami, dan menjadi amal baik di
akhirat kelak, dan jadikan ia sebagai penolong kami di hari pembalasan. “
Nabi SAW bersabda, "Seorang muslim yang kehilangan tiga orang anaknya
yang belum mencapai akil baligh akan masuk surga, atau salah satu dari delapan
pintu surga. Jika seorang perempuan kehilangan tiga ( atau dua ) anaknya,
kematian mereka itu akan melindunginya dari neraka.
Anak Kecil Meninggal sebelum baligh adalah Tameng Dari Siksa Neraka bagi
orang tuanya
1. Perempuan yang ditinggal mati oleh anaknya.
“ Perempuan manapun yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya maka ketiga
anaknya itu akan menjadi dinding baginya dari api neraka.” (Perawi: Al Bukhari
dari Abu Sa’id Al Khudri)
2. Sabar itu pada penderitaan Pertama:
“ Sesungguhnya sabar itu hanyalah ketika penderitaan yang pertama.”
Diriwayatkan oleh Abd Ibnu Hamid dalam Musnadnya dari Anas bin Malik r.a.
Keterangan: karena itulah pertolongan iman dan kekuatan yang diberikannya pada
saat permulaan ditimpa musibah itu sangat diperlukan. Mereka yang sabar
menerimanya memperoleh kabar gembira dari Allah.
3. Anak-anak di dalam surga
“Anak-anak kecilmu –pada riwayat yang lain- anak-anak kecil mereka – (menjadi)
kunang-kunang di dalam surga, seorang diantara mereka menemui ayahnya,
memegangi bajunya tidak berhenti sampai Allah memasukkan dia dan ayahnya ke
dalam surga.” Perawi: Imam Ahmad, Bukhari di dalam Al Adabul MUfrad, Imam
Muslim di dalam Shahihnya dari Abu Hurairah.
Keutamaan Anak Kecil Yang Meninggal Dunia Sebelum Baligh :
1.Akan langsung masuk sorga.
2.Akan bisa menolong orang tuanya kalau orang tuanya orang iman.
3.Jadi pelayan penduduk sorga sebagaimana berlian yang disebar
Bagi para orang tua beriman yang mengalami anaknya yang belum baligh kok
sudah meninggal dunia sebaiknya jangan sedih karena akan jadi tameng.yang akan
bisa menolong orang tuanya untuk masuk sorga.
Seorang ibu beriman yang mempunyai banyak anak akan wajib masuk sorga krn
sudah mendapatkan pahala yang begitu besar yaitu pahala waktu hamil, waktu
melahirkan dan waktu menyusui.
Bayi Meninggal Menolong Orang Tuanya
Bayi itu dilahirkan suci dan bersih. Kelak di alam maghsyar, ia menjadi
penolong bagi kedua orangtuanya. Namun perlu diingat, anak itu hanya bisa
menolong orangtuanya kalau mereka masih berada dalam jalan Islam. Kalau
mereka sudah menyimpang dari jalan Islam atau berbagai peraturan yang telah
ditetapkan Allah dan Rasul-Nya, pertolongan itu akan batal dengan sendirinya.
Contoh, orangtuanya telah meninggalkan shalat lima waktu hingga ajalnya tiba.
Lebih-lebih mereka dengan kekayaannya yang berlimpah tidak mau menjalankan
ibadah haji. Sekali lagi, anak tersebut hanya bisa menolong orangtuanya, sebatas
jika orangtuanya juga menaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Orang yang
ditinggalkan tidaklah wajib menahlilkan. Jadi, ditahlilkan boleh, tidak juga tidak
apa-apa. Sebab anak itu suci, langsung masuk ke surga.
Yang dimaksud dengan bayi atau anak kecil adalah anak yang belum baligh.
Batasannya mungkin sekitar 10 tahun. Sedang dalam ilmu fikih, yang disebut
belum baligh, bagi perempuan sebelum haid, dan bagi lelaki belum pernah
mengalami ihtilam (mimpi basah).
Berita Gembira Tuk Orang Tua yang Anaknya meninggal Dunia
Apa yang anda rasakan ketika anak, orang tua, saudara atau kerabat dekat
Anda tiba-tiba saja di panggil oleh sang Khaliq? Tentu sedih dan mungkin putus
asa karena kehilangan seseorang yang kita sayangi dan bahkan menjadi tumpuan
hidup kita. Kehilangan orang tercinta memang sungguh menyedihkan tapi taukah
anda, ada berkah di balik setiap peristiwa, pun kematian tentu jika kita mampu
menyikapinya secara bijak, penuh kesabaran dan keikhlasan.
”Innalillahi Wa innalilallhi Roji’un” Sesungguhnya kita ini adalah milik Allah, dan
pasti kita akan kembali kepada pemilik kita, Allah Ta’ala
Nah, ada kabar gembira bagi orang tua yang ditinggal mati oleh anaknya , apa itu?.
Baiklan, coba kita dengarlah sabda Rasulullah berikut ini: ’Diriwayatkan dari Anas
ra, dia berkata : ”Rasulullah saw bersabda, tidaklah seorang muslim kematian tiga
anaknya yang belum baligh, kecuali, Allah pasti akan memasukkannya ke dalam
surga berkat kasih sayang-Nya kepada anak-anaknya tersebut, ”(HR Bukhori
muslim).
Ada beberapa hal yang mesti diketahui oleh orang tua pun kita, agar kematian
tersebut bisa menjadi berkah dan mengantarkan kita menuju surga Allah.
Diantaranya, seperti yang telah saya katakan diawal,
1. Sabar Dan Ikhlas
Orang tua mesti sabar dan ikhlas menerima kepergian sang anak, tidak meratapi
kepergiannya secara berlebihan boleh menangis dan bersedih asal tidak berlarutlarut sehingga dapat menimbulkan keburukan bagi kesehatanya.
2. Sadar dan memuja Allah
Yaitu dengan mengucapkan kalimat istirja (innaa lillahi wainnailillaihi roojiun) dan
merenungi kandungan maknanya. Kita , anak kita, dan segala sesuatu yang ada
disekitar kita semuanya adalah milik Allah. Anak adalah amanah, titipan dari
Allah, yang mesti kita jaga dan pelihara dengan sebaik-baiknya. Karena anak ibarat
barang titipan tentu suatu saat jika sang pemilik akan mengambil kembali miliknya
tersebut kita harus berlapang dada menyerahkan barang titipan tersebut kepada
sang pemilik
3. Mengharap pahala atas kematian sang anak.
Seperti yang telah saya katakan diawal, bahwa, kematian seorang anak bukanlah
suatu musibah melainkan himpunan berkah yang mesti dipetik oleh orang yang di
tinggalkan. Orang tua semestinyalah memohon pahala dan keberkahan dari
peristiwa tersebut, maka dengan senang hati Allah akan melimpahkan banyak
kebaikan dan pahala kepada hambanya yang meminta dengan setulus hati.
Nah, bukankah hal ini merupakan kabar gembira bagi orang tua yang ditinggal
mati oleh anak-anaknya yang belum baligh dan janji Allah tersebut merupakan
bukti karunia dan kemurahan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dan jika pun
mendatangi neraka, itu hanya bagian dari janji Allah yang telah menjadi
ketetapannya.
Lho, menetapi janji apa ? mungkin saudara bertanya-tanya akan hal ini. Janji ini
berkaitan dengan firman Allah dalam surat maryam (19) : 71 ”dan tidak seorang
pun dari kalian, melaikan dia pasti mendatangi neraka itu ”.
Belum jelas? Maksud mendatangi disini adalah menyeberanginya di atas shiraat,
yaitu sebuah jembatan yang di bentengkan di atas neraka jahanam, bukanlah untuk
mencapai pintu surga, seorang hamba mesti melewati jembatan tersebut ? dan
ketahuilah wahai para orang tua, anak-anak anda yang telah meninggalkan anda
terlebih dahulu tersebut, kelak akan menunggu anda di pintu tersebut (surga-red).
Haruslah tiga anak ?
Apakah mesti tiga atau 2 anak baru orang tua dapat menikmati kemewahan surga?
Kalau begitu bagaimana dengan orang tua yang kematian satu anak ? atau malah
tidak kematian sama sekali?
Sesungguhnya Allah Maha pemurah lagi Maha Bijaksana, hal di atas ternyata tak
hanya berlaku bagi orang tua yang kehilangan 3 atau 2 anaknya, maka orang tua
yang hanya kehilangan satu anak pun dapat merasakan nikmatnya surga lalu
bagaimana dengan orang yang tidak kematian anak sama sekali dari umat
Rasullullah ? ingat ! Rasulullah adalah pemberi syafaat (pertolongan ). Dan syafaat
Rasulullah ini akan di bagikan bagi umatnya yang Rasulullah kehendaki, jadi
tenanglah orang tua yang tidak di tinggal mati oleh anaknya, karena syafaat Allah
akan menjadi penolong kita di akhirat kelak.
Meski kematian anak membuka jalan bagi orang tua di taman surga, namun tidak
diperenankan orang tua kemudian mengharapkan agar anaknya meninggal dunia.
Surga ini hanya pengganti anaknya yang di minta oleh Allah. Sesunguhnya anak
merupakan ladang berkah, ketika masih hidup ataupun telah mati, anak senantiasa
memberikan manfaat bagi orang tua.
Menurut Hadits Qudsi:
Allah SWT berfirman pada harui kiamat kepada anak-anak:
"Masuklah kalian ke dalam surga!"
Anak-anak itu berkata: "Ya Rabbi (kami menunggu) hingga ayah ibu kami
masuk."
Lalu mereka mendekati pintu syurga! tapi tidak mau masuk ke dalamnya. Allah
berfirman lagi: "Mengapa, Aku lihat mereka enggan masuk? Masuklah kalian
kedalam surga!"
Mereka menjawab: "Tetapi (bagaimana) orang tua kami?" Allah pun berfirman:
"Masuklah kalian ke dalam syurga bersama orang tua kalian."
(Hadits Qudsi Riwayat Ahmad dari Syurahbil bin Syua�ah yang bersumber dari
sahabat Nabi SAW)
Istilah "al-wildan" dalam Hadits Qudsi diatas adalah kata jama�, mufradnya
(kata tunggalnya) adalah "al-walid", artinya anak yang baru dilahirkan, yaitu
bayi atau anak kecil yang belum akil baligh. Jadi maksudnya ialah anak kecil
yang meninggal dunia. Hal itu diterangkan dalam Hadits lain yang diriwayatkan
Ibnul-Atsir sebagai berikut:
"Anak kecil (yakni yang meninggal dunia selagi kanak-kanak atau keguguran),
masuk syurga."
Maksud hadits diatas, termasuk salah satu di antara rentetan peristiwa yang
terjadi pada hari kiamat di padang masyar. Gambaran ringkas dari
peristiwa-peristiwa itu adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang dibangkitkan dari kuburannya masing-masing
2. Masing-masing digiringkan oleh malaikat Zabaniah kepadang Masyar. Setelah
itu mereka dikelilingi oleh hewan-hewan dan apa saja yang ada sangkut pautnya
dengan mereka. Juga dikelilingi oleh malaikat langit masing-masing tingkatan.
3. Matahari diciptakan kembali dan diletakkan di atas mereka pada jarak satu
mil, sehingga mereka selain berdesak-desakan dn berjubel-jubel (kaki diinjak
oleh seribu kaki-kaki diatasnya), juga dibakar oleh panasnya matahari,
berkeringat, lapar, haus dahaga tidak terperikan siksanya.
4. Ketika mereka mengalami lapar dan haus itulah anak-anak yang tadinya
meninggal selagi masih kecil dan dilepas oleh orang tuanya dengan sabar dan
tawakal, datang kepada orang tuanya masing-masing dengan membawa segelas air
untuk diminum, dan apabila sudah diminum, tidak akan lapar dan dahaga lagi
selama di alam Masyar itu. Demikian menurut beberapa Hadits.
5. Mulai hisab dengan menerima buku catatan harian masing-masing yang selama
hidupnya dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid.
6. Dilakukan mizan (penilaian timbangan) terhadap segala macam amalan setiap
orang, kecuali orang-orang masuk surga tanpa hisab.
7. Meniti shirat yang harus dilalui oleh keseluruhan yang ada di padang
Masyar itu. Meniti shirat yang kedua bagi mereka yang telah selamat meniti
shirat yang pertama.
8. Mana yang sudah bersih benar baru diidzinkan masuk syurga.
Pada saat itulah Allah memerintahkan kepada anak-anak (yang tadinya
meninggal dunia selagi belum akil baligh) untuk memasuki surga. Tetapi mereka
memohon syafa�at (pertolongan) kepada Allah agar kiranya dapat masuk surga
bersama orang tua mereka. Memang mereka juga penuhi perintah Allah, untuk
datang mendekati pintu syurga, tapi masih belum mau memasukinya, sehingga
Allah Yang Maha Mengetahui bertanya lagi: "Mengapa Aku lihat anak-anak itu
masih saja belum masuk syurga? Masuklah kalian ke dalam syurga itu". Pada
saat itu mereka mengulangi permohonannya bagi orang tua mereka. "Kami belum
mau masuk, sebelum orang tua kami yang menjadi asal pokok kami, dan ibu-ibu
kami yang telah mengandung kami sembilan bulan dan kemudian membesarkan
kami
masuk juga bersama kami".
Demikianlah mereka berhenti dekat pintu surga, menunggu keputusan Allah SWT
dengan penuh harapan.
Akhirnya putusan yang dinanti-nantikan itu datang dengan segera, dengan
firman Allah Yang Maha Mengetahui: "Masuklah kalian ke dalam surga bersama
orang tua kalian".
Penegasan ini oleh Allah kira-kira dimaksudkan untuk menampakkan betapa
besar keutamaan anak-anak dan betapa besar pula pengaruh ridla qadla� dan
qadar Allah, sabar dan puji syukur kehadirat Nya.
(Sumber: Hadits Qudsi, KH.M. Ali Usman dkk, CV. Diponegoro Bandung, 1984)
Ketika Belahan Hati ku Wafat
Februari 6, 2009 13:32
Telah datang surat ke email saya, ketika seorang ayah mulia mengabarkan kedua
putra kesayangannya yang wafat.. maka kutulis surat ini untuknya dan untuk
semua orang tua yang ditinggal wafat oleh putra atau putri tercintanya..
Limpahan Puji Bagi Sang Matahari Kelembutan yang selalu bersinar cerah tak
mengenal redup dan terbenam, Limpahan Shalawat dan Salam atas Nabi dan Imam
Tunggal kami Sayyidina Muhammad saw yang memimpin seluruh manusia di hari
kiamat kelak, Maha Suci Allah, Maha Raja Yang Menegakkan Kerajaan Alam
dengan segala keindahan dan kemegahan,
Maha Suci Allah Yang Maha Menghamparkan Bumi dengan segala isi dan
keajaibannya, ditebarkannya seluruh benda, bebatuan, hewan, tumbuhan, yg setiap
satu dari makhluk makhluk itu kesemuanya dirangkai Nya dari trilyunan sel dan
molekul yg masing masing sel itu bekerja bagai para pekerja yg tak mengenal lelah
dalam tugasnya, milyaran sel yg menjadi rangkaian mata, milyaran sel yg menjadi
rangkaian telinga, milyaran sel yg merekam penglihatan, pendengaran,
pertumbuhan rambut, pertumbuhan tubuh dan tugas tugas lainnya,
Maha Suci Allah, Yang Menciptakan Adam as dari segenggam tanah lumpur.. maka
ditumbuhkan Nya tubuh Adam as dengan segala kesempurnaan sebagai mesin yg
paling sempurna di Bumi, Maha Suci Allah Yang Maha Menghembuskan Ruh ke
tubuh Adam as, dan lalu Dia swt Menyimpan milyaran sel manusia penduduk bumi
didalam Sulbi Adam as.. Lalu seluruh sel itu masing masing menanti Pengaturan
Sang Maha Raja untuk berpindah pindah dari sulbi ke sulbi.. setiap dari mereka
hidup dan menunggu saat dan ketentuan Sang Pemilik Kehidupan, Maha Suci
Allah, Yang Maha Hidup dan Maha Tunggal Menciptakan Kehidupan dan
meminjamkannya pada ciptaan ciptaan Nya di Alam,
Tiada satupun dari yg hidup dimuka bumi ini hidup dengan keinginannya, mereka
hidup tanpa didahului keinginan mereka untuk hidup.., mereka hidup karena telah
didahului keinginan Yang Maha Memiliki Kehidupan.., Lalu trilyunan sel hidup itu
berpisah…, sebagian wafat sebelum mencapai kehidupan alam rahim, karena
onani, mimpi junub atau sebab lainnya, lalu sebagian lainnya pun menanti di Pintu
Gerbang Alam Rahim untuk menunggu keputusan, ternyata hanya satu sel saja yg
diizinkan untuk menghuni Alam Rahim, maka milyaran Sel hidup itu tunduk patuh
pada Kehendak Sang Penciptanya, untuk wafat dalam Samudera Ketentuan Nya,
kejadian seperti ini terjadi setiap kejap di permukaan Bumi.., maka hiduplah sang
Sel Tunggal di Alam Rahim dalam Bimbingan Kesempurnaan Nya swt, maka sel
itu ditumbuhkan Nya menjadi segumpal darah, dan lalu ditumbuhkan Nya menjadi
segumpal daging, lalu ditumbuhkan Nya menjadi anggota tubuh yg sempurna..
Bayi itu hidup dalam Bimbingan Tunggal Kasih Sayang Nya yang Maha
Sempurna sebelum ia disentuh dan dikenal oleh Ibunya, Dialah Maha Tunggal
Mengasuh Kita sebelum kita dikenal oleh ayah dan bunda, dia pula Yang Maha
Mengasuh kita sejak sel kita masih menempati tubuh Adam as,
Setelah proses penciptaan Nya sempurna, maka ia titipkan sebagian Kasih Sayang
Nya pada ayah dan ibu, dipenuhi Nya sanubari keduanya dengan kasih sayang..
Maka Luluslah sang Bayi untuk hidup bertugas ke Alam Dunia, dengan berjuta
bayi lainnya yg tak dikehendaki Nya untuk menginjak kehidupan Bumi Milik Nya,
cukuplah mereka hanya sampai alam rahim dan lalu kembali pada Cahaya
Ketentuan Nya. Lalu Rangkaian milyaran sel ini hidup saling mengisi antara ayah
ibu dan anak.., ayah harus bertanggungjawab dengan amanat yg dititipkan Nya,
demikian pula Ibu, dan sang anak harus pula bertanggungjawab atas kasih sayang
ayah bundanya, Mereka diberi Nya izin tinggal di Bumi Nya, makan dan minum
dari seluruh ciptaan Nya, bersenang senang menikmati keindahan Ciptaan Nya dan
mengambil manfaat dari apa saja yg kesemua itu adalah Milik Nya, dicipta Nya
Matahari sebagai penerang dan dijadikan Nya Bumi berputar agar siang dan malam
membuat manusia tak bosan dan jemu melewati kehidupan dan agar mereka
mengerti hitungan tahun dan masa,
Ditumbuhkan Nya tetumbuhan dari permukaan Bumi dengan berjuta jenis..,
ada yg menjadi Buah2an beragam rasa, sayuran, pohon yg rindang dan bunga
bunga yg Indah, hewan hewan ternak, serangga, burung burung, sebagai makanan,
bahan rumah, penghibur, dan bermacam macam manfaat bagi para keturunan
Adam as yg menghuni Bumi Nya, dan tak satupun dari segalanya itu hidup dan
Lahir dimuka bumi dari keinginan mereka sendiri, sebagian dari mereka diberi Nya
izin tinggal sesaat, lalu berpindah ke alam barzakh, adapula yg diizinkan Nya
tinggal di Bumi Nya sehari, sebulan setahun, bahkan seratus tahun.. masing masing
tinggal di bumi dan saling mendahului satu sama lain untuk mencapai Barzakh, yg
ditinggal akan kehilangan dan sedih pada yg meninggalkan, demikianlah Bumi
Mencatat memori historinya setiap detik sejak turunnya Adam as hingga hari akhir
kelak, perpisahan telah terjadi sejak semua trilyunan sel itu berkumpul di sulbi
Adam as, ada kelompok yg terdahulu, meninggalkan sel2 saudaranya untuk
menghuni alam rahim Siti Hawa, lalu milyaran sel dari kelompok pertama itu
menanti di gerbang Alam Rahim Hawa, ternyata hanya dua dari mereka yg
ditentukan menghuninya, dan sisanya wafat dalam Kewibawaan Takdir Nya,
menjadi pendahulu ke alam barzakh… lalu berangkatlah kelompok kedua,
milyaran sel itupun meninggalkan sulbi Adam as menuju Rahim Siti Hawa, maka
hanya dua sel saja yg diizinkan menghuninya, maka perpisahan pun terjadi,
demikian dan demikian setiap kejap perpisahan terjadi di alam sulbi, di alam
rahim, di alam dunia, di alam Barzakh dan di hari kiamat.. masing masing saling
mendahului satu sama lain.
Tiadalah kehidupan terkecuali pasti menemui kematian, tiadalah
perkumpulan terkecuali menemui perpisahan, dan kesemua yg ada diatas tanah,
akan kembali ke tanah.., sebesar apapun dan semewah apapun gedung dan
perumahan.., tetap akan mengalami kehancuran, tidak beda antara kaya dan
miskin, pejabat dan budak, tua dan muda, lelaki dan wanita, terhormat mulia atau
penjahat keji, kesemuanya sama akan kembali kedalam bumi sebagai bangkai yg
menjadi santapan hewan didasar bumi, ini semua merupakan Lambang Bahwa Dia
Lah Yang Maha tunggal menguasai Keabadian dan kehidupan..,
Ah.. wahai saudaraku, tenanglah.. anda akan menyusul putra putra anda dalam
waktu cepat atau lambat, namun pasti..Kedua putra anda tak akan kemana mana,
hanya berpindah kamar yg hanya dipisahkan satu pintu yg pasti akan terbuka pd
waktunya nanti. Bersyukurlah atas nikmat itu, keduanya sedang bermain puas
dalam kelembutan yg Tunggal, mereka tak sedih berpisah dengan kedua orang
tuanya, percayalah.. mereka dalam kesenangan.., kebahagiaan..,
Dalam suatu hari Rasul saw kedatangan sepasang suami istri yg
mengadukan kematian putri mereka, kalau putrinya bisa hidup lagi maka mereka
akan masuk islam, maka Rasul saw minta ditunjukkan dimana putri kecil itu
dimakamkan, lalu Rasul saw memanggilnya, “Wahai Fulanah binti Fulan,
bangkitlah dengan izin Allah..”, maka bangkitlah sang bocah dari kuburnya, lalu
Rasul saw bertanya : “Maukah kau kembali kepada kedua orang tuamu atau
kembali ke alam kubur?”, maka si bocah menjawab : “aku ingin kembali ke alam
kubur..!”, Rasul saw menjawab : “ini kedua ayah dan ibumu yg memintaku
menghidupkanmu, mereka tak tahan berpisah denganmu, mereka akan
mencurahkan kasih sayangnya padamu..??”, maka bocah itu menjawab : “aku telah
menemukan kasih sayang yg
sangat lembut dan lebih indah dari kasih sayang ayah ibuku, membuatku lupa pada
kasih sayang kedua orang tuaku, aku ingin kembali kepada Tuhanku Yang Maha
Lembut”. maka anak itupun diizinkan kembali wafat oleh Rasul saw, kembali
kepada Allah…, Samudera Kasih Sayang Yang Maha Tunggal Menciptakan Kasih
sayang dan kerinduan, lalu menebarkannya di sanubari trilyunan keturunan Adam
as.
Rasul saw menjelaskan, bahwa ketika hari kiamat, saat setiap huruf yg kita
ucapkan dipertanggungjawabkan, saat setiap manusia harus bertanggungjawab atas
setiap nafasnya dan setiap debu yg diinjaknya, maka mereka harus menemui
seleksi terakhir… seleksi pertama adalah seleksi memasuki alam rahim, seleksi
kedua adalah memasuki alam dunia, seleksi ketiga adalah memasuki alam barzakh,
dan seleksi terakhir adalah Pengadilan Agung untuk memisahkan mereka ke surga
atau neraka.
Allah berfirman : “HARI DIMANA PARA PENDOSA ITU BERHASRAT
KALAU BISA SELAMAT DARI AZAB DENGAN MENUKAR AZAB ITU
DENGAN ANAK ANAKNYA, DAN DENGAN SUAMI ATAU ISTRINYA, DAN
DENGAN KELOMPOKNYA YG (padahal dahulu dimasa hidupnya) SELALU
MENOLONGNYA, ATAU MENUKAR DENGAN SELURUH PENDUDUK
BUMI HINGGA BISA BEBAS DAN SELAMAT, SUNGGUH TIDAK..!, (tak
akan bisa mereka menukarnya) SUNGGUH AZAB NERAKA ITU KELAK
BERGEJOLAK DAN BERGEMURUH, (api dahsyat) YANG MENCERAI
BERAIKAN TULANG RUSUK DAN SENDI, MEMANGGIL NAMA NAMA
MEREKA YG BERPALING (dari perintah Allah) DAN MENOLAK…….”. (QS
Al Ma’arij 12-17). dan saat seperti itulah ada sekelompok anak anak yg bermain
main di Gerbang Sorga, mereka tak mau masuk kedalam sorga sebelum kedua ayah
dan ibu mereka dibebaskan Allah swt, dan Allah swt memerintahkan anak anak itu
memanggil nama nama ayah bunda mereka untuk segera memasuki sorga Nya,
Istana Keabadian, Istana Kemewahan Yang Abadi..
Wahai Saudaraku, Putra kesayanganku pun wafat dalam usia dua tahun, ia
tenggelam dan ditemukan telah mengambang di kolam tanpa nyawa, sedangkan
aku sedang dalam tugas dakwah diluar kota, kuingat terakhir kali tangan
mungilnya melambai gembira setelah ice cream kuberikan padanya agar ia izinkan
aku pergi, kutinggalkan ia dengan kerinduan, aku mengemban tugas dakwah sang
Nabi saw, saat aku kembali, aku menemukannya terbujur kaku tanpa nyawa,
beberapa hari kemudian aku bermimpi melihatnya sedang bermain di taman yg
indah bersama ayahku yg telah wafat, aku hanya berlinang airmata.. mengingat
saat namaku mungkin dipanggil oleh Api Neraka untuk menebus dosa.. saat itu
putra kesayanganku memanggil manggil namaku dan aku selamat, meninggalkan
Kejaran Neraka,memeluk Putra kesayanganku dan menggendongnya menuju Sorga
Keabadian.. bila kuingat ini maka aku bersyukur atas kematian anakku..
Demi Allah Yang telah mewafatkan kedua anak anda, kedua putra anda akan
berlarian memanggil manggil anda dan ibunya.. anda akan memeluk mereka dan
mereka akan berteriak gembira, menyambut anda dan istri anda.. dan
menggenggam tangan anda dan istri anda pada Istana Keabadian.. kejadian ini
sangat indah walau hanya dikhayalkan.. Namun kejadian ini akan datang dan pasti
karena Merupakan Janji dari Yang Maha Memberi dan Mencabut Kehidupan..
Maha Suci Allah.. Sujud syukurku atas Mu…
(wassalam)