Pemeriksaan terhadap hasil Diagnostik docx

Pemeriksaan Diagnostik
EKG: Menunjukan peninggian gelombang S-T, iskemia berarti; penururan atau datarnya
gelombang T, menunujakan cedera; dan adanya gelombang Q,nekrosis berarti.
Enzim jantung dan iso enzim: CPK-MB ( isoenzim yamg di temukan pada otot jantung)
meningkat antara 4-6 jam,memunjak dalam 12-24 jam,kembali normal dalam 36-48 jam. LDH
meningkat dalam 12-24 jam, memuncak dalam 24-48 jam, dan memakan waktu lama untuk
kembali normal. AST ( aspartat amonitransferase) meningkat ( kurang nyata/khusus) terjadi
dalam 6-12 jam, memuncak dalam 24 jam, kembali normal dalam 3-4 hari.
Elektrolit: ketidak seimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan dapat mempengaruhi
kontraktilitas, contoh hipokalemi/hiperkalemia.
Sel darah putih: Leukosit ( 10.000-20.000) biasanya tampak pada hari kedua setelah IM
sehubungan dengan proses inflamasi.
Kecepatan sedimentasi: Meningkat pada hari kedua-ketiga setelah IM, menunujan inflamasi.
Kimia: Mungkin normal tergantung abnormalitas fungsi/perfusi organ akut/kronis.
GDA/Oksimetri nadi: Dapat menunjukan hipoksia atau proses penyakit paru akut/kronis.
Kolesterol/trigeliserida serum: Meningkat, menunjukan pembesaran arteriosklerosis sebagai
penyebab IM.
Foto dada: Mungkin normal atau menunjukan pembesaran jantung diduga GJK atau aunerisma
ventrikuler.
Ekokardiogram: Mungkin di lakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan
katup/dinding ventrikuler, dan konfigurasi/fungsi katup.

Pemeriksaan pencitraan nuklir.
Thalium: mengevaluasi aliran darah miokardia dan status sel miokardia, contoh lokasi/luasnya
IM akut/sebelumnya.
Technetium: Terkumpul dalam sel iskemia di sekitar area nekrotik.
Pencitraan darah jantung /MUGA: Mengevaluasi penampilan ventrikel khusus dan umum,
gerakan dinding regional, dan fraksi ejeksi ( aliran darah).
Angiografi koroner: Menggambarkan penyimpatan/sumbatan arteri koroner dan biasanya
dilakukan sehubungan pengukuran tekanan serambi dan mengkaji fungsi ventrikel kiri ( fraksi

ejeksi). Prosedur tidak selalu dilakukan pada fase akut IM kecuali mendekati bedah jantung
angioplasty/emergensi.
Digital substraction angiography ( DSA): Teknin yang digunakan untuk menggambarkan status
penanaman arteri dan untuk mendektesi penyakit arteri perifer.
Nuclear magnetic resonance ( NMR): Memungkin visualisasi aliran darah, serambi
jantung/katup ventrikel, katup, lesi vaskuler, pembentukan plak, area nekrosis/infrak, dan
bekuan darah.
Tes stres Olahraga: Menentukan respons kardiovaskuler terhadap aktivitas( sering dilakukan
sehubungan dengan pencitraan talium pada fase penyembuhan).
Prioritas Keperawatan.
1.

2.
3.

Menghilangkan nyeri, cemas
Menurunkan kerja mikard.
Mencegah/mendeteksi dan membantu pengobatan disritia yang mengancam hidup atau

4.

komplikasi.
Meningkatkan kesehatan jantung, perawatan diri.

Tujuan Pemulangan.
1.
2.

Tak ada nyeri dada/tercontrol.
Kecepatan jantung/irama mampu mempertahankan curah jantung adekuat/perfusi

3.

4.
5.

jaringan.
Meningkatkan tingkat aktivitas untuk perawatan diri dasar.
Ansietas berkurang/teratasi.
Proses penyakit, rencana pengobatan, dan prognosis dipahami.

1.

Manifestasi klinik

A. Konsep dasar proses keperawatan
1. Data dasar pengkajian pasien:
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan,kelelahan,tidak dapat tidur.
Pola hidup menetap, jadwal olahraga tidak teratur.
Tanda : takikardi, dispnea pada istirahat/aktivitas.
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat IM sebelumnya, penyakit arteri koroner, GJK, masalah TD,

diabetes mellitus.
Tanda : TD: dapat normal atau naik/turun:, perubahan postural di catat dari
tidur sampai duduk/berdiri.

Nadi: dapat normal; penuh/takkuat, atau lemah/kuat kualitasnya
dengan pengisian kapiler lambat;tidak teratur ( distritmia ) mungkin
terjadi.
Bunyi jantung:bunyi jantung ekstra: S3/S4 mungkin menunjukan
gagal jantung /penurunan kontraktilitasi atau complain vertikel.
Murmur : bila ada menunjukan gagal katup atau disfungsi otot
papilar.
Friksi : di curigai perikarditis.
Irama jantung : dapat teratur atau tak teratur.
Edema : distensi vena juguler, edema dependen/perifer, edema
umum, krekls mungkin ada dengan gagal jantung/ventrikel.
Warna : pucat atau sianosis/kulit abu-abu, kuku datar, pada
membrane mukosa dan bibir.
c. Integritas ego
Gejala : menyangkal gejala penting/adanya kondisi.
Takut mati, perasaan ajal sudah dekat.

Marah pada penyakitperawatan yang “ tak perlu”.
Kuatir tentang keluarga, kerja, keuangan.
Tanda : Menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata.
Gelisah, marah, perilaku menyerang.
Focus pada diri sendiri/nyeri.
d. Eliminasi
Tanda : Normal atau bunyi usus menurun.
e. Makanan/cairan
Gejala : Mual, kehilangan napsu makan, bersendawa, nyeri uluh hati/terbakar.
Tanda : Penurunan turgor kulit;kulit kering/berkeringat.
Muntah
Perubahan berat badan.
f. Higene
Gejala /tanda : Kesulitan melakukan tugas perawatan.
g. Neurosensori
Gejala : Pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun ( duduk atau istrahat
).
Tanda : Perubahan mental.
Kelemahan.
h. Nyeri /ketidaknyamanan

Gejala : Nyeri dada yang timbulnya mendadak ( dapat/tak berhubungan
dengan
Aktivitas), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin.( meskipun
kebanyakan nyeri dalam dan visceral, 20% IM ada nyeri)
Lokasi : tipikal pada dada anterior, substernal, prekordia; dapat
nyebar ke tangan, rahang wajah.Tidak tertentu lokasinya seperti
epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.
Kualitas : ‘chursing’, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti
dapat di lihat.
Intensitas : biasanya 10 pada skala 1-10; mungkin pengalaman nyeri
paling buruk yang pernah dialami.
Catatan : nyeri mungkin tak ada pada pasien pascaoperasi, dengan
diabetes meliyus atau hipertensi atau lensia.
Tanda : Wajah meringis, perubahan postur tubuh.
Menangis, merintih, meregang, menggeliat.
Menarik diri, kehilangan kontak mata.

i.

Respons otomatik : perubahan frekuensi/irama jantung, TD,

pernapasan, warna kulit/kelembaban, kesadaran.
Pernapasan
Gejala : Dispnea dengan/tanpa kerja, dispnea nokturnal.
Batuk dengan/tanpa produksi sputum.
Riwayat merokok, penyakit pernapasan kronis.
Tanda : Peningktan frekuensi pernapasan, napas sesak/kuat.
Pucat atau sianosis.
Bunyi napas : Bersih atau krekels/mengi.
Sputum : bersih, merah muda kental.

j.

Interaksi social
Geajala : stress saat ini contoh kerja, keluarga.
Kesulitan koping dengan stressor yang ada contoh penyakit,
perawatan rumah sakit.
Tanda : kesulitan istirahat dengan tenang , respon terlalu emosi ( marah terus
menerus, takut).
Menarik diri dari keluarga.
k. Penyuluhan/pembelajaran

Gejala : riwayat keluarga penyakit jantung/IM, diabetes, stroke, hipertensi,
penyakit vaskuler perifer.
Penggunaan tembakau.
Pertimbngan : DRG menunjukan rerata lama diriwayat: 7,3 hari; (2-4
hari/CCU)
Rencana pemulangan
Bantuan pada persiapan makan, belanja, transportasi, perawatan
rumah/memelihara tugas,,susunan fisisk ruma.

2.
3.
4.
5.

Diagnos keperawatan
Rencana keperawatan
Penatalaksanaan:
Diseusaikan dengan perencanaan
Evaluasi