Generasi Milenium sebagai Pendongkrak Pe

Generasi Milenium sebagai Pendongkrak Pertumbuhan Ekonomi dalam Era
Globalisasi
Era milenium baru sudah semakin dekat dan semakin banyak kita
menggali permasalahan dalam arus globalisasi ini. Tampaknya semakin banyak
pula hal-hal yang harus diatasi. Hal ini merupakan tantangan besar dalam bidang
teknologi informasi. Kita harus mampu mencari pemecahan dan mengurangi
dampak dari berbagai masalah yang ditimbulkan dalam menangani masalah MKT
2000 ini, terutama di sektor-sektor yang berdampak langsung kepada pelayanan
masyarakat.
Globalisasi merupakan suatu kenyataan yang harus di hadapi oleh semua
orang. Kenyataannya, tidak ada seorang pun yang dapat membatasi proses
mendunia ini. Salah satu bentuk nyata yang paling tampak dari globalisasi yang
terjadi di dunia adalah kemajuan IPTEK yang terus dikembangkan. IPTEK bukan
hanya telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Namun, IPTEK telah dianggap sebagai solusi dari permasalahan
manusia yang ada. IPTEK dapat dimanfaatkan sebagai pendorong ekonomi
nasional melalui strategi pemasaran yang memanfaatkan arus globalisasi di era
milenium ini. Agus Hermawan (2012:206) mengatakan bahwa pemasaran internet
(internet marketing), juga disebut web marketing, e-marketing, atau e-commerce
adalah pemasaran dari produk atau jasa melalui internet. Pemasaran melalui
internet menuntut adanya penguasaan aspek kreatif dan aspek teknis internet

secara bersama-sama, termasuk: desain, pengembangan, periklanan, dan
penjualan.
Dewasa ini bisnis online di Indonesia sangat berkembang pesat
dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Mungkin hal ini terjadi karena
berkembangnya juga teknologi internet di Indonesia dan ditambah dengan
pengguna internet yang mengakses dari gawai. Karena perkembangan inilah yang
membuat bisnis online ramai dilakukan di Indonesia. Dari yang menjual barang
hingga jasa, mereka tawarkan di internet. Bisnis online akan terus bertambah
seiring dengan kemajuan teknologi dan karakter pembeli juga lambat laun akan
berubah karena kemudahan yang ditawarkan oleh internet dan gawai. Sejak

kemunculan internet hingga saat ini para pengguna internet selalu bertambah dari
waktu ke waktu. Meledaknya jumlah pengguna internet telah merambah dalam
berbagai sektor, salah satunya sektor ekonomi dan bisnis. Penggunaan internet
sebagai sarana bisnis sangat berkembang cepat di era informasi. Selanjutnya,
peluang dalam memasarkan produk dan jasa melalui media online untuk
kedepannya semakin diminati masyarakat. Indonesia adalah negara dengan
transaksi online paling tinggi se-asia pasifik. Disamping itu pada tahun 2010,
nilai pembelanjaan online masyarakat Indonesia saat ini hanya sekitar 0,1 persen
dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp 2 triliun (230 juta dollar AS).

Hadirnya fasilitas internet yang semakin terjangkau oleh semua kalangan
menjadi salah satu faktor untuk memulai dan mengembangkan bisnis secara
online. Tidak terkecuali oleh kaum muda atau pemuda era milenium yang mulai
banyak melirik aktifitas ini. Bukalapak.com contohnya, sebagai salah satu
penyedia layanan E-commerce di Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda
yang berbisnis online di Bukalapak.com sangat tinggi, ditambah pula terdapat
beberapa UMKM yang tercatat berjualan di Bukalapak.com. Bisnis online
dianggap lebih menguntungkan, dengan adanya E-commerce ini sangat membantu
pertumbuhan bisnis. Bisnis yang ramai tentunya akan menyerap tenaga kerja
untuk melakukan produksi.
Dibalik harapan pemanfaatan IPTEK sebagai bentuk strategi pemasaran,
tetap terdapat beberapa kelemahan. Kelemahan itulah yang seharusnya di atasi
oleh pemerintah sebagai pengawas kegiatan ekonomi masyarakat. Ada beberapa
poin yang merupakan kelemahan dalam permasalahan ini. Yakni :
1. Sangat bergantung pada internet
Semua

kegiatan bisnis

online selalu


membutuhkan

koneksi

internet. Tanpa internet, bisnis bisa berhenti dan tidak bisa berjalan.
Sehingga fasilitas internet harus ditingkatkan oleh pemerintah agar
diagram kegiatan ekonomi tetap berjalan dangan baik.
2. Kurangnya Kepercayaan Konsumen
Sering adanya penipuan di internet membuat tidak sedikit orang
(calon pelanggan) yang masih kurang percaya dengan para penjual di

internet. Oleh sebab itu pemerintah dapat mengeluarkan kebijakankebijakan dalam peningkatak keamanan bagi para pelaku ekonomi.
3. Belum adanya hukum yang mengikat
Barang hanya dapat di lihat dalam bentuk Visual karena hanya
melalui Layar, Komputer atau Laptop, dan rawan terhadap pelanggaran
hak cipta, misal mengambil dan kemudian memperlihatkan kepada
konsumen gambar produk yang bukan sesuai dengan kualitas barang yang
dijual. Pemerintah sebagai penentu kegiatan ekonomi dapat memberikan
peraturan-peraturan yang tegas agar meningkatnya kepercayaan bagi

pelaku ekonomi.
4. Masalah pengiriman barang/produk
Dalam sistem online akan ada biaya tambahan (ongkir) terhadap
produk yang dijual karena bisnis online ini menjangkau seluruh dunia.
Seringkali terdapat suatu kendala keterlambatan dalam pengiriman barang.
Hal ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memperoleh
keuntungan, dengan cara meningkat kegiatan pengiriman barang.
Menurut Michael P. Todaro (2000), sumber kemajuan ekonomi bisa
meliputi berbagai macam faktor, akan tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa
sumber-sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya investasiinvestasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber daya manusia
dan fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kuantitas sumber daya
produktif dan yang bisa menaikkan produktivitas seluruh sumber daya melalui
penemuan-penemuan baru, inovasi, dan kemajuan teknologi. Berdasarkan
pendapat tersebut, kewirausahaan dan teknologi dapat mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dengan adanya dampak positif wirausaha
tersebut, maka pencari lapangan kerja yang semula hanya berminat pada sektor
formal diharapkan merubah pandangannya dan beralih pada sektor informal.
Pemuda

Era


milenium

merupakan

pemeran

utama

yang

dapat

memanfaatkan arus globalisasi ini dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Inovasi dan kreasi tergantung pada manusia itu sendiri. Namun,
fasilitas bukan lagi penghambat untuk bersaing dalam arus globalisasi ini yang

terus berkembang setiap tahunnya. Pemerintah sebagai fasilisator tidak tinggal
diam. Melainkan, telah memanfaatkan perkembagan globalisasi ini. Tidak hanya
itu, pemerintah juga telah menujukkan sisi postif kepada masyarakat yang ingin

ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan ini. Hal ini dibuktikan
dengan sebuah rencana pemerintah berupa Rancangan Peraturan Pemerintah
tentang Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Dalam aturan tersebut,
pelaku usaha online yang terbagi tiga golongan yakni pedagang atau merchant,
penyelenggara

transaksi

perdagangan

melalui

sistem

elektronik

dan

penyelenggara sarana perantara atau intermediary services. Pelaku bisnis online
sudah diwajibkan untuk memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan

nantinya yang akan melakukan transaksi perdagangan melalui sitem elektronik
harus mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan nomor identitas. bukan hanya
mendorong

perlindungan

terhadap

konsumen,

namun

juga

mendorong

kepercayaan konsumen untuk berbelanja online meningkat. Pebisnis online pun
diwajibkan membayar pajak yang akan direalisasikan pada tahun 2016, memiliki
Nomor Pendaftaran Barang (NPB) untuk produk SNI wajib yang berasal dari luar
negeri dan Nomor Registrasi Produk (NRP) untuk produk yang berasal dari dalam

negeri. Kemudian, untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha, Kemendag
telah menderegulasi ketentuan pencantuman label berbahasa Indonesia melalui
Permendag Nomor 73/M-DAG/PER/9/2015 Tentang Kewajiban Pencantuman
Label Dalam Bahasa Indonesia Pada Barang, yang berlaku sejak tanggal 1
Oktober 2015.
Penelitian dilakukan oleh Rahmana pada tahun 2009, Dalam penelitian ini
masalah yang dibahas adalah tentang pengaruh E-commers terhadap UMKM di
Indonesia dengan melihat indikator penggunaan internet,

inovasi, ide,

produktivitas dan inovasi untuk berkembang serta manajemen pemasaran produk
yang dihasilkan UMKM di Indonesia. Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia
telah banyak berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan industri negara.
Disamping itu, UKM mempunyai kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja.
Studi empirik menunjukkan bahwa UKM yang berkembang dan bahkan sampai
pada skala internasional merupakan sumber penciptaan lapangan pekerjaan.
Terbentuknya UKM kebanyakan adalah karena akibat dari banyaknya pemutusan

hubungan kerja di sektor formal. Tetapi kontribusi UKM terhadap penyerapan

tenaga kerja, baik di negara maju maupun negara berkembang, termasuk
Indonesia, mempunyai peranan yang besar dan signifikan dalam penanggulangan
masalah pengangguran dan sudah terbukti kebenarannya. Dalam era ekonomi
global saat ini, UKM dituntut untuk melakukan perubahan guna meningkatkan
daya

saingnya.

Daya

saing

didefinisikan

sebagai

kemampuan

untuk


mempertahankan pangsa pasar. Daya saing mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan produktivitas dan memperluas akses pasar. Hal ini akan
bermuara kepada peningkatan omzet penjualan dan penyerapan tenaga kerja yang
tinggi. Salah satu faktor penting yang menentukan daya saing UKM salah satunya
adalah teknologi informasi (TI). Penggunaan TI dapat meningkatkan transformasi
bisnis melalui kecepatan, ketepatan dan efisiensi pertukaran informasi dalam
jumlah yang besar. Sama hal nya dengan di Indonesia, bahwa Studi kasus di
Eropa juga menunjukkan bahwa lebih dari 50% produktifitas dicapai melalui
investasi di bidang Teknologi dan Informasi. UKM dikatakan memiliki daya saing
global apabila mampu menjalankan operasi bisnisnya secara reliable, seimbang,
dan berstandar tinggi. Di era globalisasi ini arena persaingan semakin kompetitif,
dan bersifat mendunia, dengan pemanfaatan TI akan mendorong UKM untuk
mendapatkan peluang ekspor dan peluang bisnis lainnya.
Sebagai sektor perekonomian yang baru, bisnis Online di Indonesia
memberikan dampak yang luar biasa terhadap pola pikir masyarakat Indonesia
yang masih tradisional. Indonesia sebagai negara berkembang yang berusaha
meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya tentu saja membutuhkan sektor
perekonomian yang baru. Dan bisnis Online merupakan salah satu jawabannya.
Perkembangan bisnis Online yang cukup pesat, dapat mempermudah masyarakat
dalam memulai suatu bisnis yang baru. Karena dalam bisnis Online tidak

memerlukan biaya yang besar untuk membuat tempat usaha. Sehingga dengan
modal kecil sekalipun siapapun dapat memulai bisnisnya. Dengan adanya bisnis
Online, secara umum telah banyak membantu meningkatkan perekonomian
masyarakat dunia. Walaupun ada beberapa sisi buruk dalam bisnis Online namun
manfaatnya jauh lebih banyak dan bisa dirasakan oleh banyak orang.

Pada prinsipnya bisnis Online turut berperan dalam peningkatan
perekonomian masyarakat. Sehingga tidak heran jika bisnis Online berkembang
pesat dan menjadi populer dalam masyarakat modern. Dengan internet, pemasaran
produk dapat lebih terbantu karena internet memungkinkan proses pemasaran
yang lebih efektif, respons yang lebih cepat dan biaya yang lebih murah. Basis
utama pemasar internet adalah dengan menggunakan dan memanfaatkan web,
dengan tetap berorientasi pada prinsip pemasaran konvensional. pemasaran dan
penjualan online tentu akan meningkatkan volume produksi dan penjualan dan
pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan usaha. Seiring berkembangnya
bisnis tentunya ketika produk yang diminta banyak, maka pelaku bisnis ini dapat
membuka lapangan pekerjaan. Oleh karena pengembangan bisnis online dengan
basis E-commerce patut dicoba untuk membantu mengembangkan usaha
perseorangan ataupun UKM yang ada di Indonesia dimana ketika UKM
berkembang maka akan mampu menyerap tenaga kerja yang kemudian
berdampak pada menurunnya tingkat pengangguran.