pembe lajaran keterampilan mendengarkan d

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN DALAM PROSES
BELAJAR BAHASA INGGRIS
DARSIAH
JURUSAN BAHASA INGGRIS, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
[email protected]

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mendengar mempunyai makna dapat menangkap bunyi dengan
telinga. Sadar atau tidak, kalau ada bunyi, alat pendengar kita akan menangkap
atau mendengar bunyi-bunyi tersebut. Proses mendengar terjadi tanpa
perencanaan tetapi datang secara kebetulan. Bunyi-bunyi yang hadir di telinga itu
mungkin menarik perhatian, mungkin juga tidak. sedangkan menyimak adalah
suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi, untuk memperoleh informasi,
menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh
si pembicara melalui ujian atau bahasa lisan. Oleh karena itu, mendengarkan atau

menyimak adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting,
disamping membaca, berbicara, dan menulis. Komunikasi tidak akan dapat
berlangsung dengan lancar tanpa keterampilan Mendengarkan. Keterampilan
Mendengarkan merupakan dasar keterampilan berbicara yang baik. Apabila
kemampuan seseorang dalam mendengarkan kurang, dapat dipastikan dia tidak
dapat mengungkapkan topik yang didengar dengan baik. Dalam proses

mendengar, seseorang tidak memusatkan perhatian pada setiap kata yang
didengarnya melainkan inti pesan yang terdengar.
Menurut Sutari,dkk.1997:19 Mendengarkan adalah suatu proses yang
mencakup

kegiatan

mendengarkan

bunyi

bahasa,


mengidentifakasi,

menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
Jadi,

Mendengar

adalah

usaha

untuk

memproleh

pengertian

dengan

mempergunakan indera pendengaran dan kemampuan pikiran untuk mengadakan

interpretasi terhadap berita atau pesan yang di terima baik secara lisan maupun
tertulis, dan melalui proses menangkap, memahami, dan mengingat. Dalam sistem
komunikasi, proses mendengarkan merupakan aspek yang sangat penting.
Mendengarkan secara efektif merupakan aktivitas yang aktif dari pikiran kita,
bukan suatu aktivitas yang pasif. Oleh karena itu, Mendengarkan atau menyimak
merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan dan fungsi belajar mendengarkan (listening)
a. Tujuan mendengarkan
Tujuan mendengarkan dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu
berkomunikasi lisan dengan orang lain. Dalam komunikasi tersebut kita
akan menyampaikan dan menerima informasi. Proses penyampaian
informasi secara lisan di sebut berbicara. Sedangkan proses menerima
menerima informasi di sebut mendengarkan
Tujuan orang mendengarkan adalah untuk memproleh informasi yang ada
hubungannya dengan propesi, mengumpulkan data untuk membuat
keputusan, dan untuk memberikan respon yang tepat. Selain itu, tujuan
lain dari mendengarkan adalah untuk memproleh pengetahuan secara

langsung, melalui radio atau televisi, dan lain-lain.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan mendengarkan
dari seseorang tidaklah sama dan ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan
mulai dari memperoleh informasi sampai pada pemecahan masalah.
b. Fungsi Mendengarkan
Mendengarkan mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Terdapat beberapa
jenis umum dari mendengarkan yaitu
a) Mendengarkan untuk kesenangan merupakan bagian yang paling
menyenangkan dari keseluruhan waktu yang kita gunakan untuk
mendengarkan. Misalnya, mendengarkan komedi di televisi atau
drama, kita mencoba menahan kemampuan kritis kita sehingga kita
menikmati apa yang kita dengarkan dengan rileks dan santai.
b) Mendengarkan untuk mendapat informasi berarti memperoleh
beberapa kemampuan baru atau segala sesuatu yang berhubungan
dengan beberapa perilaku yang lebih efektif seperti bagaimana
menggunakan computer, membuat kurva, atau mempersiapkan jamuan

makan. Pada kesempatan lain kita mendengarkan untuk informasi
yang kita gunakan dalam memberikan beberapa macam evaluasi,
keputusan, dan kritikan.

c) Mendengarkan untuk menolong yang dalam hal ini berfungsi
membantu orang lain dalam mengatasi masalah. Misalnya saja kita
mendengarkan orang mengadu, mendengarkan persoalan pribadi, atau
berusaha untuk membuat keputusan. Mungkin saja kita hanya sekedar
mendengarkan atau menjadi pendengar dan hanya bersifat pendukung
saja, namun demikian proses ini sudah menjadi upaya untuk menolong
orang lain. Kemampuan semacam ini sering disebut dengan istilah
katarsis.
d) Mendengarkan untuk tujuan atau kepentingan dalam hal ini berfungsi
sebagai

sesuatu

yang

dapat

merangsang

otak


kita

seperti

mendengarkan musik klasik

B. Fungsi KeterampilanMendengarkan atau Menyimak dalam Pembelajaran
Belajar merupakan suatu kegiatan aktif siswa dalam membangun
pemahaman terhadap suatu konsep. Pembelajaran merupakan suatu
interaksi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Ketercapaian tujuan
pembelajaran merupakan suatu keberhasilan dalam menyelenggarakan
suatu pendidikan. Agar tercapai tujuan pembelajaran, perlu dicari langkahlangkah yang dapat diterima, baik oleh pengajar maupun oleh pembelajar.
Salah satu cara itu adalah diterapkannya metode belajar mengajar yang
menyenangkan, terarah, dan dapat dilaksanakan dengan tidak mengurangi
esensi pembelajaran. Dalam pembelajaran menyimak, harus dipilih bahan
yang baik dan menarik agar siswa tidak merasa bosan dan enggan terhadap
materi yang diberikan. Untuk itu, guru harus mempertimbangkan dan
memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan bahan yang akan
digunakan dalam pembelajaran. Hal-hal tersebut menurut Subyantoro

(dalam Dwi,2007:30) adalah keluasan bahan ajar, keterbatasan waktu,

perbedaan karakteristik, perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan
seni.
Pertama, keluasan bahan ajar. Dalam memilih keluasan bahan ajar,
hendaknya disesuaikan dengan kemampuan siswa. Apabila materi yang
diberikan oleh guru cocok untuk siswa, maka mereka akan merasa senang
dan ini sangat menentukan dalam tercapainya suatu kegiatan belajar
mengajar yang baik. Bahan ajar yang dipilih guru dalam pembelajaran
menyimak harus menarik dan menyenangkan agar siswa tidak merasa
jenuh dan malas untuk menyimak. Apabila bahan yang digunakan
digunakan menarik, tentunya siswa akan merasa senang. Selain itu, bahan
ajar yang dipilih harus bisa dipahami oleh siswa. Dengan itu siswa tidak
akan merasa jenuh karena mengetahui maksud dari bahan ajar yang telah
disimaknya.
Kedua, keterbatasan waktu. Dalam pembelajaran, waktu yang telah
diberikan oleh sekolah biasanya tidak cukup untuk menyelesaikan materi
yang akan diajarkan, khususnya menyimak. Untuk itu, guru harus pandai
memilih bahan ajar dan menggunakan waktu yang ada sebaik mungkin.
Ketiga, Perbedaan karakteristik siswa. Setiap individu pasti

mempunyai karakter yang berbeda, baik itu sifat, bakat, maupun minat.
Dengan adanya perbedaan itu guru harus bisa memilih materi yang sesuai
untuk karakter siswa, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan
baik.
Keempat, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Dalam memilih bahan ajar, guru juga harus menyesuaikan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni agar dapat selaras. Selain itu, siswa juga
bisa mendapatkan hal yang baru misalnya tentang teknologi. Semua itu
akan membuat siswa merasa tertarik dan senang.
Pada hakikatnya, menyimak berarti mendengarkan dan memahami
bunyi bahasa. Namun sebelum sampai kepada taraf pemahaman, yang
bersangkutan harus menapaki jalan yang berliku-liku. Artinya, yang
bersangkutan harus berupaya bersungguh-sungguh. Kenyataan ini

membuktikan

bahwa

menyimak


sebenarnya

bersifat

aktif.

Bila perhatian kita hanya berpusat pada aktivitas fisik penyimak selama
yang bersangkutan terlibat dalam peristiwa menyimak, maka seolah-olah
menyimak memang benar bersifat pasif. Anggapan seperti ini memang
pernah dianut orang. Tetapi kini anggapan seperti itu sudah ditinggalkan.
Meyimak dianggap bersifat aktif-reseptif. Setiap orang yang terlibat dalam
proses menyimak harus menggunakan sejumlah kemampuan. Jumlah
kemampuan yang digunakan itu sesuai dengan aktivitas penyimak. Pada
saat penyimak menangkap bunyi bahasa, yang bersangkutan harus
menggunakan kemampuan memusatkan perhatian. Bunyi yang ditangkap
perlu diidentifikasi. Di sini diperlukan kemampuan linguistik. Kembali,
bunyi yang sudah diidentifikasi itu harus diidentifikasi dan dipahami
maknannya. Dala hal ini penyimak harus menggunakan kemampuan
linguistik dan non-linguistik. Makna yang sudah diidentifikasi dan
dipahami, makna itu harus pula ditelaah, dikaji, dipertimbangkan, dan

dikaitkan dengan pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki si
penyimak. Pada situasi ini diperlukan kemampuan mengevaluasi.
Melalui kegiatan menilai ini, maka si penyimak sampai pada tahap
mengambil keputusan apakah dia menerima, meragukan, atau menolak isi
bahan simakan. Kecermatan managgapi isi bahan simakan membutuhkan
kemampuan mereaksi atau menanggapi.
C. Manfaat yang diperoleh dari belajar mendengarkan (listening)
Manfaat mendengarkan atau Menyimak. Menurut Setiawan (dalam Suci
2007:20-21), manfaat menyimak adalah sebagai berikut : Menambah ilmu
pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemanusiaan
sebab menyimak memiliki nilai informatif yaitu memberikan masukanmasukan

tertentu

yang

menjadikan

kita


lebih

berpengalaman.

Memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang
tepat, bermutu, dan puitis. Orang yang banyak menyimak komunikasinya
menjadi lebih lancar dan kata-kata yang digunakan menjadi lebih variatif.
Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina

sifat terbuka dan objektif. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial.
Meningkatkan citra artistik jika yang kita simak itu merupakan bahan
simakan yang isinya halus dan bahasanya indah. Banyak menyimak dapat
menumbuh suburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau
pendapat orang lain dalam kehidupan serta meningkatkan selera estetis
kita. Menggugah kreatifitas dan semangat mencipta kita untuk
menghasilkan ujaran-ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika
banyak menyimak, kita akan mendapatkan ide-ide yang cemerlang dan
segar serta pengalaman hidup yang berharga. Semua itu akan mendorong
kita untuk giat berkarya dan kreatif.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Mendengar adalah usaha untuk memproleh pengertian dengan
mempergunakan indera pendengaran dan kemampuan pikiran untuk
mengadakan interpretasi terhadap berita atau pesan yang di terima baik
secara lisan maupun tertulis, dan melalui proses menangkap,
memahami, dan mengingat. Dalam sistem komunikasi, proses
mendengarkan merupakan aspek yang sangat penting. Mendengarkan
secara efektif merupakan aktivitas yang aktif dari pikiran kita, bukan
suatu aktivitas yang pasif. Oleh karena itu, Mendengarkan atau
menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang
disajikan melalui ujaran.
Pada hakikatnya, menyimak berarti mendengarkan dan memahami
bunyi bahasa. Namun sebelum sampai kepada taraf pemahaman, yang
bersangkutan harus menapaki jalan yang berliku-liku. Artinya, yang
bersangkutan harus berupaya bersungguh-sungguh. Kenyataan ini
membuktikan

bahwa

menyimak

sebenarnya

bersifat

aktif.

Bila perhatian kita hanya berpusat pada aktivitas fisik penyimak
selama yang bersangkutan terlibat dalam peristiwa menyimak, maka
seolah-olah menyimak memang benar bersifat pasif. Anggapan seperti
ini memang pernah dianut orang. Tetapi kini anggapan seperti itu
sudah ditinggalkan. Meyimak dianggap bersifat aktif-reseptif. Setiap
orang yang terlibat dalam proses menyimak harus menggunakan
sejumlah kemampuan. Jumlah kemampuan yang digunakan itu sesuai
dengan aktivitas penyimak. Pada saat penyimak menangkap bunyi
bahasa,

yang

bersangkutan

harus

menggunakan

kemampuan

memusatkan perhatian. Bunyi yang ditangkap perlu diidentifikasi. Di
sini diperlukan kemampuan linguistik. Kembali, bunyi yang sudah
diidentifikasi itu harus diidentifikasi dan dipahami maknannya. Dala

hal ini penyimak harus menggunakan kemampuan linguistik dan nonlinguistik. Makna yang sudah diidentifikasi dan dipahami, makna itu
harus pula ditelaah, dikaji, dipertimbangkan, dan dikaitkan dengan
pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki si penyimak. Pada situasi
ini diperlukan kemampuan mengevaluasi. Melalui kegiatan menilai ini,
maka si penyimak sampai pada tahap mengambil keputusan apakah dia
menerima, meragukan, atau menolak isi bahan simakan. Kecermatan
managgapi isi bahan simakan membutuhkan kemampuan mereaksi
atau menanggapi.
B. Saran
Siswa sebaiknya memiliki konsentrasi baik dalam pembelajaran
mendengarkan atau menyimak dan mempelajari banyak kosa kata
sehingga mudah memahami apa yang didengarkan terutama dalam
pembelajaran bahasa Inggris

DAFTAR PUSTAKA
Rahmat, J. (2000). Psikologi komunikasi. Bandung: Penerbit PT remaja
rosdakarya.
Sugiyo. (2005). Komunikasi antar pribadi. Semarang: UPT percetakan dan
penerbitanUNNES PRESS.
Lehman, Carol M; Himstreet, William C; Baty Wayne Murlin. Business
Communications.11 Edition. Ohio: South Western CollegenPublishing,
1996.

Dokumen yang terkait

Anal isi s K or e sp on d e n si S e d e r h an a d an B e r gan d a P ad a B e n c an a Ala m K li m at ologi s d i P u lau Jaw a

0 27 14

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

I M P L E M E N T A S I P R O G R A M P E N Y A L U R A N B E R A S U N T U K K E L U A R G A M I S K I N ( R A S K I N ) D A L A M U P A Y A M E N I N G K A T K A N K E S E J A H T E R A A N M A S Y A R A K A T M I S K I N ( S t u d i D e s k r i p t i f

0 15 18

JAR AK AT AP P UL P A T E RHAD AP T E P I I N S I S AL GI GI I NSI S I VU S S E NT RA L P E RM AN E N RA HAN G AT AS P AD A S UB RA S DE UT ROM E L AY U ( T in j au an L ab or at o r is d an Radi ol ogis )

0 35 16

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

Analisis keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran larutan elektrolit dan non elektrolit dengan metode praktikum

2 16 227

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Pengembangan lembar kegiatan siswa kimia berbasis keterampilan proses pada materi hidrolisis garam

6 60 352

1 Silabus Prakarya Kerajinan SMP Kls 8 d

2 70 15