ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PERTANIAN DI DESA PANCASARI, BULELENG, BALI”

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PERTANIAN DI
DESA PANCASARI, BULELENG, BALI
(UPLAND AGRICULTUR)

OLEH
I WAYAN SUMARTIKA

1314031004

KELAS A

I GEDE EKA WIJAYA PUTRA

1314031019

KELAS A

KADEK RINI JAYANTI

1314031002


KELAS A

GUSTI AYU ROSITA

1314031005

KELAS A

NYOMAN TRI MAHAYANI

1314031001

KELAS A

M. ABDUL GOFUR R

1314031034

KELAS B


I MADE YOGI JAYADI

1214031022

KELAS A

CATUR ARTANA

1114031039

KELAS B

I GEDE OKA PANDE ASTAWA 1214031026

KELAS A

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA

2015

i

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan anugerahNya yang senantiasa menyertai dimanapun berada, maka
laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas Mata Kuliah Geografi Pertanian. Untuk memenuhi hal tersebut,
maka berikut ini dipersembahkan sebuah laporan dengan judul “ANALISIS
KARAKTERISTIK

DAN

KLASIFIKASI

PERTANIAN

DI


DESA

PANCASARI, BULELENG, BALI”, yang membahas mengenai karakteristik dan
klasifikasi pertanian di Desa Pancasari, Buleleng, Bali dalam perspektif Geografi
Pertanian.
Tak lupa pula ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang
telah membimbing serta membantu dalam penyelesaian laporan ini. Sehingga
dalam hal ini mampu ditunjukkan kompetensi dalam Mata Kuliah Geografi
Pertanian, di Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja.
“Tak ada gading yang tak retak, jikalau retak jadikanlah ukiran.” Melalui kata
pengantar ini terlebih dahulu diminta maaf dan permohonan maklum bilamana isi
laporan ini ada kekurangan maupun tulisan yang kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca. Selain itu, disadari bahwa laporan yang disusun masih
sederhana. Maka dari itu, sangat dibutuhkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif demi manfaat yang optimal dari laporan ini. Akhir kata diucapkan
banyak-banyak terima kasih.

Singaraja, 21 September 2015


Penulis

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...iii
DAFTAR TABEL ………………………….…………………………………..iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………..2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………2
1.4 Manfaat ……………………………………………………………..2
BAB II GAMBARAN DAERAH OBSERVASI
2.1 Lokasi Penelitian ……………………………………………………3
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………….4
3.2 Teknik Analisis ……………………………………………………..5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil ……………..…………………………………………………6
4.2 Pembahasan ………………………………………………………..12
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ……………………………………………………...……20
5.2 Saran ………………………………………………………………..21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Dusun Dinas, Jumlah Penduduk dan Persentase Petani …………………6
Table 2. Luas Desa Pancasari dan Luas Penggunaan Lahan ……………………..6

iv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kondisi Lahan Pertanian di Desa Pancasari …………………………. 7
Gambar 2. Cara Penyusunan Tanaman di Desa Pancasari …................................. 7
Gambar 3. Macam Tanaman di Desa Pancasari …………………………………. 8

Gambar 4. Tujuan Komersial Usaha …………………………………………...... 8
Gambar 5. Pertanian di Dataran Tinggi dengan Topografi Bergelombang ……… 9
Gambar 6. Luas Lahan Pertanian ………………………………………………… 9
Gambar 7. Alat Pertanian ……………………………………………………….. 10
Gambar 8. Permasalahan Pertanian (virus trip) …………………………………. 11
Gambar 9. Usaha Mengatasi Permasalahan Pertanian (Organisasi Petani) ……. 11

v

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Agricultural geography seeks to describe and explain spatial variations
in agricultural activity over the earth’s surface (David Grigg, 1995). Definisi
ini menandakan bahwa kajian mengenai Geografi Pertanian merupakan cabang
ilmu geografi yang termasuk ke dalam kajian Human Geography. Namun
walupun terletak pada cabang geografi manusia, bukan hanya aktifitas pertanian
saja yang menjadi ruang lingkup geografi pertanian, tetapi juga membahas
mengenai fenomena pertanian lainnya seperti interaksi faktor fisik yang

berpengaruh terhadap budaya bertani yang ada di suatu tempat. Aspek-aspek
yang dapat dipelajari adalah lokasi, jarak, luas pola, tanah, iklim dan
ketersediaan air di permukaan bumi untuk kepentingan pertanian.
Geografi Pertanian saat ini menjadi kajian yang sangat penting untuk
dipelajari dimanapun termasuk Indonesia. Indonesia yang notabena memiliki
mega biodiversity darat nomor 2 di dunia setelah Brasil pernah melakukan
swasembada pangan dan dijuluki sebagai negara agraris dengan luas sekitar 192
juta Ha. Saat ini, gelar tersebut sangat penting untuk dikembalikan demi adanya
kedaulatan pangan yang digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat.
Pertanian di Indonesia didominasi oleh potensi pangan dan hortikultura.
Di Bali, tanaman hortikultura banyak dibudidayakan di daerah yang memiliki
ketinggian di atas 1000 mdpl seperti yang ditemukan di Desa Pancasari,
Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Di daerah ini, selain dukungan oleh
iklimnya, ketersediaan akan sumber daya air pula terjamin dikarenakan adanya
sumber air utama yaitu Danau Buyan. Hal tersebut didukung oleh kutipan
berikut: The morphology of the earth’s surface has a profound influence upon
the type of agriculture which can be carried on. Mountainous areas for the most
part offer few opportunities to the farmer, conversely.
Jika ada kelebihan, sudah barang tentu ada suatu problematika yang
menjadi penghambat dalam pemanfaatan lahan pertanian termasuk di Desa

Pancasari. Sesuai dengan beberapa ciri khas yang dimiliki oleh daerah tersebut,

1

penting kiranya untuk dikaji dan diteliti dengan seksama demi meminimalisir
adanya problematika dan bermanfaat secara akademik bagi stakeholder.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang dapat diuraikan yaitu:
1. Bagaimana karakteristik pertanian di Desa Pancasari?
2. Bagaimana klasifikasi pertanian di Desa Pancasari?

1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Mendeskripsikan karakteristik pertanian di Desa Pancasari.
2. Mendeskripsikan klasifikasi pertanian di Desa Pancasari.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1.1.1 Teoritis

Diharapkan nantinya makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan kognitif dan verbalnya terhadap adanya solusi atas
problematika yang berkaitan pertanian di daerahnya masing-masing.
Selain itu, pembuatan makalah ini pula diharapkan dapat menambah
referensi dan penjabaran pembaca dan mahasiswa terhadap kajian yang
serupa.
1.1.2 Praktis
Stakeholder dalam hal ini petani di Desa Pancasari mampu
mengembangkan ilmunya dengan adanya kajian mengenai geografi
pertanian yang ada di daerah tersebut. Dari hal itu, diharapkan adanya
tindakan aktif pengembangan dan peningkatan kualitas dari produk yang
dihasilkan oleh pertanian tersebut sehingga mampu memberikan dampak
positif terhadap kesejahteraan petani di daerah setempat.

2

BAB II
GAMBARAN DAERAH OBSERVASI

2.1 Lokasi Penelitian

Objek kajian berlokasi di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada,
Kabupaten Buleleng, Bali (Lampiran 1). Secara astronomis terletak di 8° 14'
51,290"LS dan 115° 9' 4,853"BT yang memiliki ketinggian 1.282 mdpl. Secara
geografis Desa Pancasari sebagai lokasi penelitian terletak di batas paling
Selatan Kabupaten Buleleng, berbatasan langsung dengan Kabupaten Tabanan
(Desa Candi Kuning). Sedangkan batas utara, Desa Pancasari berbatasan
dengan hutan yang dimiliki oleh Dinas Kehutanan yang dikenal dengan Puncak
Asah Gobleh (Desa Wanagiri). Sebelah Timur dan Barat lokasi penelitian pula
berbatasan dengan hutan. Jarak Desa Pancasari dari Kota Singaraja adalah 28
km dengan waktu tempuh rata-rata 53 menit melalui jalur Gitgit. Jarak dari Ibu
Kota Provinsi adalah 84 km.
Desa Pancasari dipilih sebagai lokasi penelitian dikarenakan memiliki
topografi yang mencirikan sebagai upland agriculture. Daeah yang memiliki
ketinggian >1200 mdpl mendukung kegiatan pertanian yang sekiranya akan
berkembang dengan baik karena didukung oleh lingkungan fisik yang baik.
Penyinaran matahari yang terjadi di daerah tersebut cukup intensif sehingga
mampu bermanfaat dalam proses fotosintesis tanaman pertanian. Dari unsur
fisik yang lainnya, tanah pula menjadi penentu pertanian di daerah tersebut.
Tanah endapan lumpur bekas genangan Danau Buyan memiliki tingkat
kesuburan yang tinggi mempuni untuk ditanami tanaman pertanian di daerah
tersebut. Selain faktor fisik, faktor manusia dan modal pertanian yang ada di
daerah tersebut pula bias dikatakan baik dilihat dari aktivitas pertanian
hortikultura yang masih eksis sampai saat ini. Perlu diketahui bahwa tidak ada
penduduk asli yang mendiami wilayah ini. Wilayah yang dulunya hutan
kemudian dibuka oleh pemerintah yang saat ini banyak dihuni oleh penduduk
asli Padang Bulia (Buleleng), Karangasem, Nusa Penida, dan Desa Pegayaman.

3

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penulisan loparan ini
adalah dengan:
a. Observasi
Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi non partisipan.
Observasi non-partisipan dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan
yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat. Objek kajian
berdasarkan data observasi merupakan karakteristik dan klasifikasi
pertanian dengan petani sebagai subjek penelitian.
b. Wawancara
Wawancara merupakan proses komunikasi yang dapat dilakukan untuk
mengumpulkan data penelitian. Jenis wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan wawancara tidak terstruktur. Dengan wawancara
data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali
pemikiran atau pendapat secara detail. Teknik ini dilakukan untuk
memperoleh data awal sesuai dengan gambaran umum yang ditampilkan
oleh keterangan hasil wawancara secara fisik maupun non-fisik. Adapun
informan kunci yang dijadikan sumber informasi adalah bapak Sekretaris
Desa di Desa Pancasari.
c. Dokumen
Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia
atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang
bukan dari manusia (non-human resources), diantaranya dokumen, foto dan
bahan statistik. Adapun data yang diperoleh dari dokumen pada penelitian
ini adalah data jumlah penduduk dan persentase petani yang terdapat di
Desa Pancasari.
d. Angket (Lembar Observasi)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk
menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Tujuan pokok

4

pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan masalah dan tujuan penelitian. Hal yang perlu diperhatikan oleh
peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun
harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian. Dalam kaitannya
dengan penelitian ini, penyebaran angket pula dilakukan kepada 5
responden (sampel) yang telah dipilih secara acak dari 3.890 jiwa petani
yang mewakili 5 dusun dinas dengan karakteristik jarak yang berbeda
dengan sumber air (Danau Buyan) dalam kegiatan pertanian.

3.2 Teknik Analisis
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif yang menyajikan dan menjelaskan serta menganalisis data hasil
observasi, wawancara, dokumentasi dan koesioner. Dalam laporan ini,
digunakan teknik penjabaran dengan penjelasan hasil pengumpulan di data di
masing masing dusun dinas tempat sampel ditemukan. Karakteristik dan
klasifikasi pertanian di Desa Pancasari merupakan objek penelitian yang
menjadi point yang paling penting untuk dapat dianalisis. Kemudian aspek
tersebut akan dijabarkan kembali sesuai dengan substansi dalam lembar
observasi.

5

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari proses pegumpulan data yang dilakukan selama penelitian, adapun
hasilnya dapat dilihat dari gambar dan tabel di bawah ini:

Tabel 1. Dusun Dinas, Jumlah Penduduk dan Persentase Petani
Jumlah Pendduk
Dusun
Laki-laki

Perempuan

Peken

2.323

2.460 jiwa

Karma

jiwa

Jumlah

Jumlah Buruh

Petani

Tani

2.431

676 jiwa

Buyan
Dasong
jiwa

Lalang Linggah
Total

4.783 jiwa

3.107 jiwa

Sumber: Data Sekretaris Desa Pancasari

Tabel 2. Luas Desa Pancasari dan Luas Penggunaan Lahan
Luas Desa Pancasari

1280 Ha

Luas Penggunaan Lahan
Perumahan

Kuburan

Tegalan

Pertanian

19,27 Ha

20 are

365,73 Ha

894.8 Ha

Sumber: Data Profil Desa Pancasari (2010)

6

Gambar 1. Kondisi Lahan Pertanian di Desa Pancasari

Gambar 2. Cara Penyusunan Tanaman di Desa Pancasari

7

Gambar 3. Macam Tanaman di Desa Pancasari

Gambar 4. Tujuan Komersial Usaha

8

Gambar 5. Pertanian di Dataran Tinggi dengan Topografi Bergelombang

Gambar 6. Luas Lahan Pertanian

9

Gambar 7. Alat Pertanian

10

Gambar 8. Permasalahan Pertanian (virus trip)

Gambar 9. Usaha Mengatasi Permasalahan Pertanian (Organisasi Petani)

11

4.2 Pembahasan
a. Dusun Peken
Lahan pertanian yang ada di daerah Pancasari memiliki beragam jenis
tanaman yang di tanam, penduduk di daerah pancasari memanfaatkan lahan
pertanian sebagai sumber penghidupannya, Seperti yang di kenal oleh
masyarakat luas bahwa Desa Pancasari terkenal dengan hasil pertanian yang
sangat beragam yaitu wortel, tomat, sayur, dan yang paling khas adalah
strobery. Dari hasil observasi yang kelompok kami lakukan di Desa
Pancasari Dusun Peken yang lahan pertanianya yang dimiliki oleh Bapak
Gede Wirata, beliu bekerja sepakai juru parker di Dusun Peken namun
memiliki lahan pertanian yang dikelola oleh pak gede dan dibantu oleh
keluarga.dalam pengolahan lahan pertanian yang dimiliki oleh pak gede
masih menggunakan teknologi yang sederhana,dari hasil pertanian yang
dikelola ini sebagian dikonsumsi sendiri (pertanian subsisten).luas lahan
pertanian yang dimiliki oleh pak gede 50 are dengan modal yang cukup
besar, sikap mental pekerja lahan pertanian profit oriented (pertanian
komersil).
Jenis pertanian di Desa Pancasari Dusun Peken ini menggunakan sawah
pengairan sederhana PU, jenis tanaman yang ditanam ini yaitu wortel, kol,
tomat yang digunakan laus lahannya sekitar 10are. Lahan pertanian ini tidak
hanya selalu tetap namun selalu tumpang gilir tergantung permintaan pasar
dan juga kondisi tanah, cuaca. Tanaman tomat yang ditanam oleh pak Gede
ini merupakan tanaman yang paling dominan ada di lahan pertanian, pak
gede menanam tomat 1 are terdiri dari 1000 pohon, harga dari bibit tanaman
tomat yaitu Rp 6000. 1 tanaman tomat dapat menghasilkan buah kira-kira
sebanyak 2 kg.
Kondisi jenis pertanian diDesa Pancasari, Dusun Peken, berjenis lahan
kering, karena lokasinya yang relatif jauh dari danau utama Pancasari yakni
danau buyan. Lokasi Desa Pancasari, Dusun Peken berada pada daerah
ketinggian,menyebabkan jenis perikan yang dikelolah masyarakat disana
berjenis perikanan darat,karna daerahnya yang berjauhan dengan laut..ratarata penduduk di Desa Pancasari, Dusun Peken mempunyai luas pertanian
12