Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305
Week 6 Hardness
Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE
091305
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
1
Hardness is the term often used to characterize a
water that:
Dose form a foam or lather well and cause soap
scum
Ca2+ + (Soap) Ca(Soap)2 (s)
This increase the amount of soap needed for
washing
cause scaling on pipes and hot boilers.
cause valves to stick due to the formation of
calcium carbonate crystals
leave stains on plumbing fxtures
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
2
Derajat Kesadahan
Soft
: 0 – 75 mg/L
Moderately Hard
: 75 – 150 mg/L
Hard
: 150 – 300 mg/L
Very Hard
: > 300 mg/L
Penyebab dan Sumber
Kation bermuatan dua: Ca2+, Mg2+, Fe2+, Mn2+, Sr2+
Anion: HCO3-, SO42-, Cl-, NO3-, Si032 Air yang kontak dengan batuan kapur
Total Hardness = Ca2+ hardness + Mg2+ hardness
where the concentration of each ion is in consistent units such
as mg/L as Ca CO3, or meq/L
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
3
Kerugian
Terbentuk kerak pada dinding pipa: energi
pemanasan tinggi, mengurangi penampang basah
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
4
Pemakaian sabun tinggi
2NaCO2C17H33 + kation
11/05/2018
2+
kation 2+ (CO2C17H33)2 + 2Na+
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
5
Jenis Kesadahan
Kesadahan karbonat :
hilang dengan pemanasan kesadahan
sementara tambah kapur
Kesadahan non karbonat :
tidak hilang karena pemanasan kesadahan
tetap tambah soda ash atau kaustik soda
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
6
Proses Pelunakan Air
1. Pengendapan senyawa Ca2+ dan Mg2+ dengan
penambahan Ca(OH)2 dan Na2CO3
2. Pertukaran ion Ca2+ dan Mg2+ dengan ion Na+,
K+ atau H+
3. Kontak dengan pasir atau kapur
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
7
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
8
Various Forms of alkalinity and CO2 relative to pH
in water at 25 oC
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
9
Water Softening
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
10
Pelunakan dengan pemanasan
Temporary hardness, or carbonate hardness, is
the hardness that is associated with the
bicarbonates of calcium and magnesium.
Its name is derived from the fact that when water
containing this type of hardness is heated, the
soluble bicarbonates break down to form
insoluble carbonate salts. In efect, the hardness
is precipitated, thus resulting in soft water
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
11
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
12
Pendekatan pada pengendapan
Semua ion HCO3- dianggap bereaksi dahulu dengan
Ca2+ membentuk Ca(HCO3)2; sisa HCO3- bereaksi
dengan Mg2+ membentuk Mg(HCO3)2; dengan Na+
membentuk NaHCO3
Jika HCO3- kurang untuk bereaksi dengan semua
Ca2+, sisa Ca2+ bergabung dengan anion (Y-)
seperti Cl-, SO42-. Begitu juga dengan Mg2+
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
13
Contoh Perhitungan Konsentrasi Molekul
Garam
Air
Analisa Ion
(mg/L) CaCO3
Garam yang terbentuk
(mg/L) CaCO3
Ca2+
Mg2+
HCO3-
Ca(HCO3)2
Mg(HCO3)2
NaHCO3
CaY2
MgY2
A
200
100
150
150
-
-
50
100
B
200
100
250
200
50
-
-
50
C
200
100
350
200
100
50
-
-
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of
Environmental Engineering - ITS
14
Ion
Kation
Ion
mg/L
mg/meq
meq/L
Ca2+
55
40/2
2.75
Mg2+
18
24.3/2
Na+
98
23/1
Total
ion
2.75
Ca2+
HCO3-
11/05/2018
mg/L
mg/meq
meq/L
HCO3-
250
61/1
4.10
1.48
SO42-
60
96/2
1.25
4.26
Cl-
89
35.5/1
2.51
8.49
Meq/L 0
Meq/L 0
Anion
7.86
4.23
8.49
Mg2+
Na+
SO42-
4.10
Cl5.35
Environmental Laboratory - Department of
Environmental Engineering - ITS
7.86
15
Reaksi dengan Kapur
CO2 Ca(OH ) 2 CaCO3 H 2O
CaHCO3 2 Ca(OH ) 2 2CaCO3 2 H 2O
Mg HCO3 2 Ca(OH ) 2 Mg OH 2 2CaCO3 2 H 2 O
NaHCO3 Ca(OH ) 2 CaCO3 Na OH 2 H 2O
Mg
2
Mg 2
CO3
2
CaOH 2 CaCO3 Mg OH 2
SO4 2
SO4 2
2
2Cl CaOH 2 Ca Cl 2 Mg OH 2
2 NO
2 NO
3
3
Semua kesadahan karbonat dan magnesium karbonat dapat
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
dihilangkan dengan
kapur
16
Reaksi dengan Soda Ash
Ca 2
11/05/2018
SO4 2
SO4 2
Cl 2 Na2 CO3 CaCO3 Cl
2 NO
2 NO
3
3
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
17
Penghilangan CO2 dan Pelunakan Kesadahan Tetap
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
18
Pelunakan Kesadahan Tetap
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
19
Kapur & Soda Ash yang diperlukan
Kapur = 4.10 meq/L x {(40+16)/2} mg/meq
Soda Ash = 0.13 meq/L x {(2(23) + 12 + 3(16))/2}
mg/meq
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
20
Perhitungan
Kesadahan (mg/L) sebagai CaCO3
= M2+ (mg/L) x (50 / Berat ekivalen M 2+)
Berat Ekivalen = Berat Molekul / Valensi
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
21
Contoh Perhitungan Kesadahan
Hitung kesadahan air sebagai CaCO3 yang terdiri
dari kation (dalam mg/L) : Na+=20, Ca2+=15,
Mg2+=10, Sr2+=2 dan Anion (dalam mg/L) Cl-=40,
SO42-=16,NO3- =1, alkalinitas=50
BM Ca = 40, BM Mg = 24.4, BM Sr = 87.6
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
22
Dosis Pelunak
Dosis Ca(OH)2 mg/L = Dosis Ca(OH)2 sebagai mg/L
Ca CO3 x 37/50
Dosis Na2CO3 mg/L = Dosis Na2CO3 sebagai mg/L
CaCO3 x 53/50
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
23
Prinsip Analisa
1. Garam dinatrium etilen diamin tetra asetat (Na 2EDTA) bereaksi
dengan kation logam membentuk senyawa kompleks kelat yang
larut. Pada pH 10,0±0,1, ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan bereaksi
dengan indikator Eriochrome Black T (EBT), dan membentuk
larutan berwarna merah keunguan. Jika Na2EDTA ditambahkan
sebagai titran, maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+ membentuk senyawa
kompleks, molekul indikator terlepas kembali, dan pada titik akhir
titrasi larutan akan berubah warna dari merah keunguan menjadi
biru. Dari cara ini akan didapat kesadahan total (Ca + Mg).
2. Kalsium dapat ditentukan secara langsung dengan EDTA bila pH
contoh uji dibuat cukup tinggi (12-13), sehingga magnesium akan
mengendap sebagai magnesium hidroksida dan pada titik akhir
titrasi indikator Eriochrome Black T (EBT) hanya akan bereaksi
dengan kalsium saja membentuk larutan berwarna biru. Dari cara
ini akan didapat kadar kalsium dalam air.
3. Dari kedua cara tersebut dapat dihitung kadar magnesium dengan
cara mengurangkan hasil kesadahan total dengan kadar kalsium
yang diperoleh, yang dihitung sebagai CaCO3.
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
24
Analisa Kesadahan Total
(Ca2+ dan Mg2+)
a) Ambil 25 mL contoh uji (duplo), ke dalam labu
erlenmeyer 250 mL encerkan dengan air suling
sampai 50 mL.
b) Tambahkan 1mL - 2 mL larutan penyangga pH
10±0,1.
c) Tambahkan seujung spatula 30 mg - 50 mg
indikator EBT.
d) Titrasi dengan Na2EDTA 0,01 M sehingga warna
merah keunguan menjadi biru.
e) Catat volume Na2EDTA yang digunakan.
f) Bila Na2EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi > 15
mL encerkan contoh uji, ulangi langkah a) s/d e)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
25
Analisa Kesadahan Kalsium (Ca2+)
a) 25 mL sampel (duplo), masukkan ke erlenmeyer
250 mL encerkan sampai volume 50 mL.
b) Tambahkan 2 mL larutan NaOH 1N atau sampai
dicapai pH 12 - pH 13.
c) Bila sampel keruh, tambah 1 - 2mL KCN 10%.
d) Tambahkan seujung spatula (30 - 50 mg)
indikator mureksid.
e) Titrasi dengan Na2EDTA 0,01 M sampai warna
berubah dari merah muda menjadi ungu.
f) Catat volume larutan Na2EDTA yang digunakan.
g) Bila Na2EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi >
15 mL encerkan sampel dan ulangi langkah a)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
s/d f)
26
Hitung Kesadahan total dan magnesium dalam sampel
1. Kesadahan total (mg CaCO3/L)
1000
x
V Na2EDTA (a) x M Na2EDTA x 100
V sampel
2. Kadar kalsium (mg Ca/L)
1000
x
V Na2EDTA (b) x M Na2EDTA x 40
V sampel
3. Kadar magnesium (mg Mg/L)
1000
x { V Na2EDTA (a) - V Na2EDTA (b) } x M Na2EDTA x 40
V sampel
dengan pengertian :
V sampel adalah volume sampel (mL);
V Na2EDTA (a) adalah volume rata-rata Na2EDTA untuk titrasi kesadahan total
(mL);
M Na2EDTA adalah molaritas Na2EDTA untuk titrasi (mmol/mL);
V Na2EDTA (b) adalah volume rata-rata Na2EDTA untuk titrasi kalsium (mL).
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
27
Contoh soal:
Suatu debit air baku IPA 200
L/det, digunakan kapur Ca(OH)2
dengan kadar 70% dan soda
Na2CO3 dengan kadar 50%.
Hitunglah kesadahan sementara,
Ion
mg/L as ion
CO2
5
Ca2+
80
Mg2+
20
Na+
16
tetap, dan total dari air baku
SO
tersebut.
Cl
Hitunglah kebutuhan kapur dan
soda untuk proses pelunakan air
baku di atas perhari.
Hitunglah lumpur yang
dihasilkan dari proses pelunakan
setiap hari.Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
11/05/2018
HCO324
-
255
60
37
28
Contoh soal:
Suatu debit air baku IPA 200 L/det,
digunakan kapur Ca(OH)2 dengan
kadar 70% dan soda Na2CO3 dengan
kadar 50%.
Hitunglah kesadahan sementara,
tetap, dan total dari air baku tersebut.
Hitunglah kebutuhan kapur dan soda
untuk proses pelunakan air baku di
atas perhari.
Debit pembubuhan kapur dan soda
jika konsentrasi kapur yang
dibubuhkan 5% dan soda 2%
Hitunglah lumpur yang dihasilkan
dari proses pelunakan setiap hari.
11/05/2018
Ion
mg/L as ion
CO2
10
Ca2+
100
Mg2+
25
Na+
16
HCO3-
240
SO42-
100
Cl-
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
37
29
Let’s Have a Great Sem!
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of
Environmental Engineering - ITS
30
Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE
091305
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
1
Hardness is the term often used to characterize a
water that:
Dose form a foam or lather well and cause soap
scum
Ca2+ + (Soap) Ca(Soap)2 (s)
This increase the amount of soap needed for
washing
cause scaling on pipes and hot boilers.
cause valves to stick due to the formation of
calcium carbonate crystals
leave stains on plumbing fxtures
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
2
Derajat Kesadahan
Soft
: 0 – 75 mg/L
Moderately Hard
: 75 – 150 mg/L
Hard
: 150 – 300 mg/L
Very Hard
: > 300 mg/L
Penyebab dan Sumber
Kation bermuatan dua: Ca2+, Mg2+, Fe2+, Mn2+, Sr2+
Anion: HCO3-, SO42-, Cl-, NO3-, Si032 Air yang kontak dengan batuan kapur
Total Hardness = Ca2+ hardness + Mg2+ hardness
where the concentration of each ion is in consistent units such
as mg/L as Ca CO3, or meq/L
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
3
Kerugian
Terbentuk kerak pada dinding pipa: energi
pemanasan tinggi, mengurangi penampang basah
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
4
Pemakaian sabun tinggi
2NaCO2C17H33 + kation
11/05/2018
2+
kation 2+ (CO2C17H33)2 + 2Na+
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
5
Jenis Kesadahan
Kesadahan karbonat :
hilang dengan pemanasan kesadahan
sementara tambah kapur
Kesadahan non karbonat :
tidak hilang karena pemanasan kesadahan
tetap tambah soda ash atau kaustik soda
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
6
Proses Pelunakan Air
1. Pengendapan senyawa Ca2+ dan Mg2+ dengan
penambahan Ca(OH)2 dan Na2CO3
2. Pertukaran ion Ca2+ dan Mg2+ dengan ion Na+,
K+ atau H+
3. Kontak dengan pasir atau kapur
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
7
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
8
Various Forms of alkalinity and CO2 relative to pH
in water at 25 oC
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
9
Water Softening
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
10
Pelunakan dengan pemanasan
Temporary hardness, or carbonate hardness, is
the hardness that is associated with the
bicarbonates of calcium and magnesium.
Its name is derived from the fact that when water
containing this type of hardness is heated, the
soluble bicarbonates break down to form
insoluble carbonate salts. In efect, the hardness
is precipitated, thus resulting in soft water
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
11
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
12
Pendekatan pada pengendapan
Semua ion HCO3- dianggap bereaksi dahulu dengan
Ca2+ membentuk Ca(HCO3)2; sisa HCO3- bereaksi
dengan Mg2+ membentuk Mg(HCO3)2; dengan Na+
membentuk NaHCO3
Jika HCO3- kurang untuk bereaksi dengan semua
Ca2+, sisa Ca2+ bergabung dengan anion (Y-)
seperti Cl-, SO42-. Begitu juga dengan Mg2+
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
13
Contoh Perhitungan Konsentrasi Molekul
Garam
Air
Analisa Ion
(mg/L) CaCO3
Garam yang terbentuk
(mg/L) CaCO3
Ca2+
Mg2+
HCO3-
Ca(HCO3)2
Mg(HCO3)2
NaHCO3
CaY2
MgY2
A
200
100
150
150
-
-
50
100
B
200
100
250
200
50
-
-
50
C
200
100
350
200
100
50
-
-
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of
Environmental Engineering - ITS
14
Ion
Kation
Ion
mg/L
mg/meq
meq/L
Ca2+
55
40/2
2.75
Mg2+
18
24.3/2
Na+
98
23/1
Total
ion
2.75
Ca2+
HCO3-
11/05/2018
mg/L
mg/meq
meq/L
HCO3-
250
61/1
4.10
1.48
SO42-
60
96/2
1.25
4.26
Cl-
89
35.5/1
2.51
8.49
Meq/L 0
Meq/L 0
Anion
7.86
4.23
8.49
Mg2+
Na+
SO42-
4.10
Cl5.35
Environmental Laboratory - Department of
Environmental Engineering - ITS
7.86
15
Reaksi dengan Kapur
CO2 Ca(OH ) 2 CaCO3 H 2O
CaHCO3 2 Ca(OH ) 2 2CaCO3 2 H 2O
Mg HCO3 2 Ca(OH ) 2 Mg OH 2 2CaCO3 2 H 2 O
NaHCO3 Ca(OH ) 2 CaCO3 Na OH 2 H 2O
Mg
2
Mg 2
CO3
2
CaOH 2 CaCO3 Mg OH 2
SO4 2
SO4 2
2
2Cl CaOH 2 Ca Cl 2 Mg OH 2
2 NO
2 NO
3
3
Semua kesadahan karbonat dan magnesium karbonat dapat
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
dihilangkan dengan
kapur
16
Reaksi dengan Soda Ash
Ca 2
11/05/2018
SO4 2
SO4 2
Cl 2 Na2 CO3 CaCO3 Cl
2 NO
2 NO
3
3
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
17
Penghilangan CO2 dan Pelunakan Kesadahan Tetap
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
18
Pelunakan Kesadahan Tetap
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
19
Kapur & Soda Ash yang diperlukan
Kapur = 4.10 meq/L x {(40+16)/2} mg/meq
Soda Ash = 0.13 meq/L x {(2(23) + 12 + 3(16))/2}
mg/meq
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
20
Perhitungan
Kesadahan (mg/L) sebagai CaCO3
= M2+ (mg/L) x (50 / Berat ekivalen M 2+)
Berat Ekivalen = Berat Molekul / Valensi
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
21
Contoh Perhitungan Kesadahan
Hitung kesadahan air sebagai CaCO3 yang terdiri
dari kation (dalam mg/L) : Na+=20, Ca2+=15,
Mg2+=10, Sr2+=2 dan Anion (dalam mg/L) Cl-=40,
SO42-=16,NO3- =1, alkalinitas=50
BM Ca = 40, BM Mg = 24.4, BM Sr = 87.6
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
22
Dosis Pelunak
Dosis Ca(OH)2 mg/L = Dosis Ca(OH)2 sebagai mg/L
Ca CO3 x 37/50
Dosis Na2CO3 mg/L = Dosis Na2CO3 sebagai mg/L
CaCO3 x 53/50
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
23
Prinsip Analisa
1. Garam dinatrium etilen diamin tetra asetat (Na 2EDTA) bereaksi
dengan kation logam membentuk senyawa kompleks kelat yang
larut. Pada pH 10,0±0,1, ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan bereaksi
dengan indikator Eriochrome Black T (EBT), dan membentuk
larutan berwarna merah keunguan. Jika Na2EDTA ditambahkan
sebagai titran, maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+ membentuk senyawa
kompleks, molekul indikator terlepas kembali, dan pada titik akhir
titrasi larutan akan berubah warna dari merah keunguan menjadi
biru. Dari cara ini akan didapat kesadahan total (Ca + Mg).
2. Kalsium dapat ditentukan secara langsung dengan EDTA bila pH
contoh uji dibuat cukup tinggi (12-13), sehingga magnesium akan
mengendap sebagai magnesium hidroksida dan pada titik akhir
titrasi indikator Eriochrome Black T (EBT) hanya akan bereaksi
dengan kalsium saja membentuk larutan berwarna biru. Dari cara
ini akan didapat kadar kalsium dalam air.
3. Dari kedua cara tersebut dapat dihitung kadar magnesium dengan
cara mengurangkan hasil kesadahan total dengan kadar kalsium
yang diperoleh, yang dihitung sebagai CaCO3.
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
24
Analisa Kesadahan Total
(Ca2+ dan Mg2+)
a) Ambil 25 mL contoh uji (duplo), ke dalam labu
erlenmeyer 250 mL encerkan dengan air suling
sampai 50 mL.
b) Tambahkan 1mL - 2 mL larutan penyangga pH
10±0,1.
c) Tambahkan seujung spatula 30 mg - 50 mg
indikator EBT.
d) Titrasi dengan Na2EDTA 0,01 M sehingga warna
merah keunguan menjadi biru.
e) Catat volume Na2EDTA yang digunakan.
f) Bila Na2EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi > 15
mL encerkan contoh uji, ulangi langkah a) s/d e)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
25
Analisa Kesadahan Kalsium (Ca2+)
a) 25 mL sampel (duplo), masukkan ke erlenmeyer
250 mL encerkan sampai volume 50 mL.
b) Tambahkan 2 mL larutan NaOH 1N atau sampai
dicapai pH 12 - pH 13.
c) Bila sampel keruh, tambah 1 - 2mL KCN 10%.
d) Tambahkan seujung spatula (30 - 50 mg)
indikator mureksid.
e) Titrasi dengan Na2EDTA 0,01 M sampai warna
berubah dari merah muda menjadi ungu.
f) Catat volume larutan Na2EDTA yang digunakan.
g) Bila Na2EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi >
15 mL encerkan sampel dan ulangi langkah a)
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
s/d f)
26
Hitung Kesadahan total dan magnesium dalam sampel
1. Kesadahan total (mg CaCO3/L)
1000
x
V Na2EDTA (a) x M Na2EDTA x 100
V sampel
2. Kadar kalsium (mg Ca/L)
1000
x
V Na2EDTA (b) x M Na2EDTA x 40
V sampel
3. Kadar magnesium (mg Mg/L)
1000
x { V Na2EDTA (a) - V Na2EDTA (b) } x M Na2EDTA x 40
V sampel
dengan pengertian :
V sampel adalah volume sampel (mL);
V Na2EDTA (a) adalah volume rata-rata Na2EDTA untuk titrasi kesadahan total
(mL);
M Na2EDTA adalah molaritas Na2EDTA untuk titrasi (mmol/mL);
V Na2EDTA (b) adalah volume rata-rata Na2EDTA untuk titrasi kalsium (mL).
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
27
Contoh soal:
Suatu debit air baku IPA 200
L/det, digunakan kapur Ca(OH)2
dengan kadar 70% dan soda
Na2CO3 dengan kadar 50%.
Hitunglah kesadahan sementara,
Ion
mg/L as ion
CO2
5
Ca2+
80
Mg2+
20
Na+
16
tetap, dan total dari air baku
SO
tersebut.
Cl
Hitunglah kebutuhan kapur dan
soda untuk proses pelunakan air
baku di atas perhari.
Hitunglah lumpur yang
dihasilkan dari proses pelunakan
setiap hari.Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
11/05/2018
HCO324
-
255
60
37
28
Contoh soal:
Suatu debit air baku IPA 200 L/det,
digunakan kapur Ca(OH)2 dengan
kadar 70% dan soda Na2CO3 dengan
kadar 50%.
Hitunglah kesadahan sementara,
tetap, dan total dari air baku tersebut.
Hitunglah kebutuhan kapur dan soda
untuk proses pelunakan air baku di
atas perhari.
Debit pembubuhan kapur dan soda
jika konsentrasi kapur yang
dibubuhkan 5% dan soda 2%
Hitunglah lumpur yang dihasilkan
dari proses pelunakan setiap hari.
11/05/2018
Ion
mg/L as ion
CO2
10
Ca2+
100
Mg2+
25
Na+
16
HCO3-
240
SO42-
100
Cl-
Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
37
29
Let’s Have a Great Sem!
11/05/2018
Environmental Laboratory - Department of
Environmental Engineering - ITS
30