Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305

Week 2 Sampling
Methods
Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE
091305

11/05/2018

Environmental Laboratory
Department of Environmental Engineering - ITS

1

Mengapa Metode
Sampling Penting?

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

2


Metode Sampling
 Memegang peranan sangat penting, akan

mempengaruhi data hasil analisis.
 Apabila terdapat kesalahan dalam pengambilan

sampel, maka sampel yang diambil tidak representatif
sehingga ketelitian dan teknik peralatan yang baik
akan terbuang percuma.
 Kesimpulan yang diambil juga akan salah.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

3

Hal yang harus diperhatikan



Pemilihan lokasi yang tepat



Penetapan frekuensi pengambilan sampel



Cara pengambilan sampel



Perlakuan sampel di lapangan.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

4


Pemilihan Lokasi Pengambilan
Sampel
a. Pada lokasi hulu sungai yang dimaksudkan untuk mengetahui

kualitas air secara alamiah sebagai base line station.
b. Pengaruh kegiatan manusia terhadap kualitas air dan pengaruhnya

untuk pemanfaatan tertentu, sebagai “impact station”.
c. Point Source. Lokasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sumber

penyebaran bahan-bahan yang berbahaya, sehingga dapat
ditanggulangi.
Letak lokasi dapat di hulu ataupun di hilir sungai, bergantung pada
sumber dan jenis zat berbahaya tersebut apakah alamiah ataupun
buatan.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

5


11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

6

SISTEM PENGALIRAN SUNGAI
KALI SURABAYA
Bendung
Gubeng

Kali Mas

Kali Kedurus
Stasiun Tinggi Muka Air
Pintu Air
Wonokromo

Stasiun Curah Hujan

Kali Tengah

Driyorejo

Kali Wonokromo

Bendung
Gunungsari

Karanglo

Perning

Kali
Marmoyo

Kali Surabaya

Jetis


Pintu Air
Mlirip
ra
li B
a
K

PDAM
Karangpilang

Pintu Air
Jagir

Bendung
Lengkong Baru

s
nta

Kali Sadar


Porong

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - Kali
ITSPorong

7

Bagaimana cara
mengambil sampel?

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

8

Pemilihan Titik Pengambilan Sampel (1)

 Bila diambil dari

saluran, sungai dsb
yang kedalaman tidak
lebih dari 5 m, dan
aliran cukup turbulen
maka diambil ½ sampai
2/3 penampang basah
 Mulut botol searah

dengan arah aliran,
agar sampah tidak
masuk dalam botol
sampel
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

9


Contoh Cara Sampling

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

10

Pemilihan Titik Pengambilan Sampel (2)
 Bila diambil dari saluran atau

sungai yang terdiri dari
aliran terpisah, harus diambil
pada bagian aliran terbesar

 Bila penampang tidak sama,

diambil di tengah aliran
utama (di atas jembatan,
ponton atau perahu)


 Bila sungai bermuara, pilih di

tempat yang tidak
dipengaruhi air pasang

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

11

Pemilihan Titik Pengambilan sampel (3)
 Bila diambil dari saluran

kota, maka ambil pada
saluran yang dianggap
mewakili

 Berasal dari point source


atau non point source

C

RS

Permukiman
Padat

A
B
Bengkel

D

G

E
Sekolah
F

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

12

Lokasi pengambilan sampel
a. Jembatan
Pengambilan sampel dari jembatan lebih mudah dilaksanakan dan
titik
pengambilan sampel dapat diidentifkasikan secara pasti.
b. Pos pengukur debit air
Pos pengukur debit air biasanya dilengkapi dengan alat pencatat
tinggi
muka air otomatis ataupun lintasan tali (cable way). Sarana
tersebut
dimanfaatkan untuk membantu pengambilan sampel. Selain itu,
data
debit air dapat pula dimanfaatkan apabila diperlukan.
c. Bendung
Pengambilan sampel pada bendung juga sangat menguntungkan
karena di lokasi bendung umumnya terdapat pengukur debit serta
catatan-catatan lain yang berguna untuk evaluasi kualitas air.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

13

Perubahan kualitas air
Perubahan disebabkan oleh perubahan
konsentrasi unsur yang masuk ke dalam air ,
perubahan konsentrasi yang ada di dalam air,
kecepatan aliran, dan volume air.
1 Perubahan sesaat
 Kejadian yang tiba-tiba dan seringkali tidak
dapat diramalkan (hujan lebat)
 Tumpahan dan bocoran dari limbah industri
atau pertanian.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

14

Perubahan kualitas air
2 Perubahan terus-menerus
 Turunnya hujan atau turunnya suhu yang beraturan
tiap-tiap musim.
 Perubahan musim akan menyebabkan terjadinya
perubahan komposisi air serta kecepatan self
purifcation.
 Perubahan secara teratur dapat pula terjadi setiap
hari secara alamiah, misalnya perubahan pH, oksigen
terlarut, suhu dan alkaliniti.
 Kegiatan industri dan pertanian pada suatu daerah
dapat pula mempengaruhi kualitas air secara teratur
selama periode terjadinya kegiatan pembuangan
limbahnya. Sedangkan kegiatan domestik dapat
menyebabkan perubahan harian dan mingguan.
 Perubahan kualitas air yang teratur dapat pula
disebabkan oleh adanya pengaturan debit air yang
dilakukan secara teratur dan terus menerus untuk
keperluan tertentu.
11/05/2018
Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS
15

Debit air
 Konsentrasi zat-zat tertentu di dalam air

dipengaruhi oleh debit air sungai atau volume
sumber air.

 Selama debit aliran yang kecil di musim

kemarau, frekuensi pengambilan sampel perlu
ditingkatkan terutama pada sungai yang
menampung limbah industri, domestik dan
pertanian.

 Pengukuran debit air diperlukan pula untuk

menghitung jumlah beban pencemaran dan
diperlukan pula untuk membandingkan
kualitas air pada debit rendah dan debit besar
selama periode
pemantauan.
11/05/2018
Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS
16

Pengaruh Debit Air
B

A

A

B

Kadar pencemaran

Jarak, waktu

A

B
LAMINER

11/05/2018

A

B
TURBULEN

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

17

Penetapan parameter yang
diperiksa
 Parameter-parameter yang penting diperiksa

sesuai dengan pemanfaatan airnya dan batasan
kadar dari parameter-parameter tersebut sesuai
standar kualitas air setempat.
 Mempengaruhi pemanfaatan air pada saat ini dan

masa yang akan datang.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

18

Sampling Air Tanah

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

19

Standar/Peraturan/Baku Mutu…?
Stream standard/efuent standard…..?

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

20

Kurva Perubahan Beban Pencemaran
12
10

5

Konsentrasi (mg/L)

Konsentrasi (m g/L)

6

4
3
2

8
6
4

1

2

0

0

0

12
Waktu (jam)

11/05/2018

24

0

12

24

Waktu (jam )

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

21

Studi pendahuluan
Tujuan
 untuk mengetahui kadar parameter-parameter dalam air di lokasi yang
akan diambil dan perubahan-perubahan kualitas air yang terjadi.
Di sungai :
a) setiap minggu selama satu tahun;
b) setiap hari berturut-turut selama 7 hari, diulangi lagi setiap 13 minggu
sekali (empat kali selama satu tahun);
c) setiap empat jam selama 7 hari berturut-turut, diulangi setiap 13 minggu
sekali.
d) setiap jam selama 24 jam dan diulangi lagi setiap 13 minggu sekali;
Di danau dilakukan lima hari berturut-turut diulangi setiap 13 minggu
sekali.
Lokasi yang telah tercemar dan dekat dengan titik pemanfaatan, maka
frekuensi pengambilan sampel dapat diperbanyak. Dari data yang diperoleh
pada studi pendahuluan tersebut kemudian dihitung ketelitian dan
confdence
limit dari parameter utamanya.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

22

Penetapan frekuensi pengambilan
sampel air
Apabila studi pendahuluan belum dilaksanakan atau
ditangguhkan maka frekuensi pengambilan sampel
(untuk sementara) dapat dilakukan sebagai berikut:
a) untuk sungai, diambil setiap 2 minggu;
b) untuk waduk atau danau, diambil setiap 8 minggu;
c) untuk air tanah, diambil setiap 12 minggu.
Dalam penentuan frekuensi pengambilan sampel ini
perlu juga dipertimbangkan kemampuan analisis
dan ketelitian yang diperlukan.
Apabila jumlah sampel yang dapat ditangani terbatas,
maka lebih baik mengurangi jumlah lokasi daripada
mengurangi frekuensi pengambilan sampel.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

23

Tipe-tipe Sampel
 Grab samples


Sebuah sampel yang diambil pada sebuah titik sampling yang
spesifk pada waktu yang cepat (beberapa detik atau menit)

 Composite samples



Sampel yang terdiri atas campuran beberapa grab sampel.
Sampel yang dihasilkan lebih representratif dan heterogenous
untuk sampel yang konsentrasinya sangat bervariasi menurut
waktu dan/atau tempat.

 Integrated samples


Sampel yang terdiri atas campuran beberapa grab sampel yang
diambil pada titik sampling yang berbeda secara bersamaan
dengan memperhatikan beban aliran.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

24

Grab Sample
 Karakteristik yang tidak berubah dalam suatu periode

atau dalam batas jarak tertentu
 Untuk sumber alamiah, tetapi tidak mewakili keadaan
air buangan atau sumber air yang banyak dipengaruhi
bahan buangan.
 Karakteristik banyak berubah: beberapa sampel sesaat
diambil berturut-turut untuk jangka waktu tertentu,
dan pemeriksaannya dilakukan sendiri-sendiri.
 Jangka waktu pengambilan sampel antara 5 menit
sampai 1 jam atau lebih. Umumnya periode pekerjaan
pengambilan sampel selama 24 jam. Pemeriksaan
beberapa parameter tertentu memerlukan metode
sampel sesaat seperti pengukuran suhu, pH, kadar gas
terlarut, oksigen terlarut, karbon dioksida, sulfda,
sianida dan klorin.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

25

Composite Sample: Time
 Menunjukkan keadaan rata-rata dari tempat tersebut

dalam suatu periode.
 Umumnya pengambilan sampel dilakukan terusmenerus selama 24 jam: bisa jangka waktu yang lebih
pendek, misalnya hanya selama periode
beroperasinya industri atau selama terjadinya proses
pembuangan.
 Tidak dapat dilakukan untuk pemeriksaan beberapa
unsur yang memerlukan pemeriksaan sampel sesaat.
Untuk mendapatkan sampel gabungan waktu perlu
diperhatikan agar setiap sampel yang dicampurkan
mempunyai volume yang sama. Apabila volume akhir
dari suatu sampel gabungan 2 liter sampai 3 liter,
maka untuk selang waktu 1 jam selama periode
pengambilan sampel 24 jam dibutuhkan volume
sampel masing-masing sebanyak 100 sampai dengan
11/05/2018
Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS
26
120 mL.

Composite Sample: Place
 Menunjukkan keadaan rata-rata dari suatu

daerah atau tempat pemeriksaan.
 Metode pengambilan sampel gabungan
tempat ini berguna apabila diperlukan
pemeriksaan kualitas air dari suatu
penampang aliran sungai yang dalam atau
lebar, atau bagian-bagian penampang tersebut
memiliki kualitas yang berbeda.
 Tidak dilakukan untuk pemeriksaan kualitas
air danau atau waduk, sebab pada umumnya
kualitas air danau/waduk menunjukkan gejala
yang berbeda kualitasnya karena kedalaman
atau lebarnya. Dalam hal ini selalu digunakan
metode pemeriksaan secara terpisah.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

27

Metode Sampling
 Manual sampling
 Automatic sampling

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

28

Cara pengambilan sampel manual
 Mudah diatur waktu dan tempatnya, serta

dapat menggunakan bermacam-macam alat
sesuai dengan keperluannya.
 Apabila diperlukan volume sampel yang lebih
banyak, sampel dapat diambil lagi dengan
mudah.
 Biaya pemeliharaan alat tidak besar bila
dibandingkan dengan cara otomatis.
 Keberhasilan pengambilan sampel sangat
tergantung pada keterampilan petugas yang
melaksanakannya.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

29

Cara pengambilan sampel manual
(2)
 Dapat menyebabkan perbedaan perlakuan

yang dapat mengakibatkan perbedaan hasil
pemeriksaan kualitas air.
 Sesuai untuk diterapkan pada pengambilan
sampel sesaat pada titik tertentu dan untuk
jumlah sampel yang sedikit.
 Untuk pengambilan sampel yang rutin dan
berulang-ulang dalam periode waktu yang
lama cara manual memerlukan biaya dan
tenaga kerja yang besar.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

30

Cara pengambilan sampel
secara otomatis
 Sesuai untuk pengambilan composite sample

gabungan waktu dan sampel yang diambil rutin
secara berulang-ulang.
 Diambil pada interval waktu yang tepat secara
terus-menerus dan secara otomatis dapat
dimasukkan ke dalam beberapa botol sampel
secara terpisah atau ke dalam satu botol untuk
mendapatkan sampel campuran.
 Pemeriksaan sampel secara terpisah dari tiap-tiap
botol dapat menunjukkan kemungkinan adanya
kelainan pada masing-masing sampel, serta dapat
memberikan nilai minimum dan maksimum dalam
periode waktu tertentu. Sedangkan hasil
pemeriksaan dari sampel komposit merupakan
hasil rata-rata selama periode pengukuran.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

31

Cara pengambilan sampel secara otomatis (2)
 Dari hasil air komposit yang dicampur tidak
dapat diperiksa parameter-parameter seperti:
oksigen terlarut, pH, suhu, logam-logam terlarut
dan bakteri, karena parameter-parameter
tersebut dapat berubah oleh waktu atau
dihasilkan suatu reaksi kimia antara zat-zat
tersebut dari sampel-sampel yang berlainan.
 Alat pengambil sampel otomatis dirancang
khusus untuk mengetahui perbedaan
karakteristik sumber air dan air limbah setiap
waktu, debit, berat jenis cairan dan kadar zat
tersuspensi, serta bahan-bahan yang mengapung.
 Memerlukan biaya yang lebih mahal untuk
konstruksi alat dan pemeliharaannya, serta
operator yang terlatih.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

32

Pemeriksaan kualitas air di lapangan
 Parameter yang dapat berubah dengan cepat

dan tidak dapat diawetkan, maka
pemeriksaannya harus dikerjakan di lapangan.
 Suhu, pH, alkaliniti, asiditas, oksigen terlarut
(DO) dan penetapan gas lainnya. Penetapan
gas tersebut seperti oksigen dan karbon
dioksida, pemeriksaannya dapat ditangguhkan
dalam waktu beberapa jam apabila sampel
disimpan dalam botol BOD yang terisi penuh.
 Peralatan yang dipergunakan di lapangan
terlebih dahulu dikalibrasi dan ketelitian alat
cukup memenuhi keperluannya. Selain itu,
juga diperlukan persiapan pereaksi, larutan
standar dan alat-alat gelas secukupnya.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

33

Faktor yang mempengaruhi kualitas
air
Reaksi-reaksi yang dapat mempengaruhi kadar suatu zat selama
penyimpanan
1 Reaksi secara biologi
Aktiftas metabolisme dari mikroorganisme, dapat mengubah kadar nitrat,
nitrit,
ammonia, N-organik, fosfat organik, sulfat dan menurunkan kadar fenol
serta
indikator zat organik seperti BOD, COD, DO dan nilai permanganat.
2 Reaksi secara kimia
Dapat menyebabkan bahan-bahan polimer menjadi depolimer dan
sebaliknya, serta
terjadinya reaksi oksidasi dan reduksi. Perubahan kadar gas terlarut
dalam air dapat
merubah pH dan alkaliniti, sulfda, sulft, ferro, sianida, dan iodida dapat
hilang karena
oksidasi. Kromium valensi 6 dapat direduksi menjadi valensi 3.
3 Reaksi secara fsika
Dapat menyebabkan penyerapan koloid, zat-zat terlarut, atau zat-zat
tersuspensi olehEnvironmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS
11/05/2018

34

Perlakuan pendahuluan
sampel
1 Penyaringan
Untuk pemeriksaan logam terlarut, silika dan fosfor
terlarut,
dengan melewatkan sampel melalui kertas saring yang
ukuran
porinya 0,45 µm.
2 Ekstraksi
Untuk pemeriksaan pestisida serta minyak dan lemak,
dengan cara memasukkan sampel dan larutan
pengekstrak
dengan volume tertentu ke dalam labu pemisah.
Pisahkan zat
yang terekstrak ke dalam tempat khusus dan ditutup
rapat
11/05/2018
Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

35

Cara pengawetan sampel
1. Pendinginan
2. Secara Kimia
3. Pengaturan waktu

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

36

Pendinginan
 Dilakukan dengan menyimpan sampel pada

suhu kurang lebih 4oC dan lebih baik lagi
ditempat gelap.
 Dimaksudkan untuk memperlambat aktivitas
biologi dan mengurangi kecepatan reaksi
secara kimia dan fsika.
 Keuntungan metode ini adalah tidak
mengganggu unsur-unsur yang ditetapkan.
 Bila pendinginan tidak mungkin dilakukan
pada suhu 4oC maka botol sampel dapat
disimpan dalam bongkahan-bongkahan es.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

37

Pengawetan secara kimia
a) Pengasaman
Dengan penambahan asam sampai pH ≤2, biasanya dilakukan untuk
pengawetan
logam terlarut dan logam total sehingga pemeriksaannya dapat ditunda
selama
beberapa minggu. Khusus untuk logam merkuri waktu penyimpanan
paling lama 7 hari
dan bila perlu disimpan lebih lama lagi harus ditambahkan bahan
pengoksidasi biasanya
KMnO4 atau K2Cr2O7 ‘ dapat menghalangi aktiftas biologi, sehingga dapat
digunakan
untuk pemeriksaan unsur-unsur yang dapat mengalami perubahan secara
biologi.
b) Biosida
Akan menghalangi aktiftas biologi, larutan HgCl2 dalam sampel sekitar
20-40 mg/L.
Penggunaan bahan ini harus hati-hati karena pengukuran kadar merkuri
dalam
konsentrasi rendah karena dapat terkontaminasi oleh HgCl2.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

38

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

39

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

40

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

41

Pengaturan waktu
 Dapat dihindari kesalahan pemeriksaan yang

disebabkan oleh perubahan unsur selama
penyimpanan. Batas waktu pemeriksaan tidak
boleh melebihi batas waktu maksimum
penyimpanan agar tidak terjadi perubahan unsur
yang tidak dikehendaki (lihat tabel 1060 I pada
buku APHA)

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

42

Persyaratan alat pengambil
sampel
a. terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi
b.
c.

d.
e.

sifat sampel;
mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya;
contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah
penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di
dalamnya;
mudah dan aman di bawa;
kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

43

Alat Sampling Sederhana

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

44

Alat pengambil contoh air sumur gali

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

45

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

46

Alat pengambil contoh air sumur bor tipe Bailer

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

47

Persyaratan wadah pengambil
sampel
a. terbuat dari bahan gelas atau plastik Poli Etilen

b.
c.
d.
e.

(PE) atau Poli Propilen (PP) atau tefon (Poli
Tetra Fluoro Etilen, PTFE);
dapat ditutup dengan kuat dan rapat;
bersih dan bebas kontaminan;
tidak mudah pecah;
tidak berinteraksi dengan sampel.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

48

Penyimpanan sampel
Dapat dibuat dari bahan gelas atau bahan plastik.
Harus dapat ditutup dengan kuat dan rapat
Keuntungan pemakaian wadah gelas : mudah mencucinya,
mengecek keadaannya serta mensterilisasikannya, tapi mudah
pecah selama pengangkutan.
 Pemakaian wadah dari plastik tidak mudah pecah dan tahan
terhadap pembekuan, akan tetapi sulit membersihkannya.




Yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tempat wadah
sampel yaitu:
a) penyerapan zat-zat kimia dari bahan wadah oleh sampel,
misalnya bahan organik dari plastik, natrium, boron dan silika
dari gelas;
b) penyerapan zat-zat kimia dari sampel oleh wadah, misalnya
penyerapan logam-logam oleh gelas atau bahan-bahan organik
oleh plastik;
c) terjadinya reaksi langsung antara sampel dengan wadah,
misalnya fuorida dengan gelas.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

49

Tempat Sampel
 Harus bersih (jika untuk analisa bakteri harus

steril), dibilas air suling, dan sampel tsb.
 Gunakan ember atau alat khusus.
 Isi tempat sampel sampai penuh, tutup rapat
 Analisa BOD ambil sampel 1000 mL,
didinginkan 4°C, maksimum pengawetan 6 jam
 Sampel logam disimpan dalam botol kaca atau
plastik PE

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

50

Pengepakan dan pengangkutan
sampel
 Harus diberi label terlebih dahulu untuk

menghindari tertukarnya sampel.
 Dicantumkan lokasi pengambilan, tanggal,
jam, pengawet yang ditambahkan serta
petugas yang mengambil sampel.
 Label ditempelkan pada tiap-tiap wadah dan
diusahakan agar label tersebut tidak rusak
atau hilang selama pengangkutan.
 Botol-botol sampel ditutup rapat dan
dimasukkan ke dalam kotak yang telah
dirancang khusus sehingga tidak pecah atau
tumpah selama pengangkutan dari lapangan
ke laboratorium.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

51

Gangguan pada penyimpanan dan pengangkutan
sampel
 Gas CO2 dan O2 lenyap ke udara
 Zat tersuspensi dan koloid  membentuk fok
 Fe2+  Fe3+
 Ca2+ dan CO32-  CaCO3
 Lumut, ganggang, jamur  O2 berkurang
 Bakteri  berkembang biak

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

52

Label sampel dan catatan
lapangan
 Petugas pengambil sampel harus mempunyai

label yang berisi keterangan : lokasi, tanggal dan
waktu nomor dan jenis sampel, suhu air dan
udara, tinggi muka air atau debit, keadaan cuaca,
keadaan fsik sumber air, keadaan lingkungan
lokasi pengambilan sampel, hasil pemeriksaan di
lapangan dan nama petugas.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

53

Alat pendukung sampling
pH meter; konduktimeter; DO meter
termometer;
meteran;
water level meter atau tali yang telah dilengkapi
pemberat dan terukur panjangnya; dan
e. Global Positioning System (GPS).
a.
b.
c.
d.

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

54

Sarana pendukung untuk pelakukan sampel
Alat pendingin
 Alat ini dapat menyimpan contoh pada 4°C ± 2°C,
digunakan untuk menyimpan contoh untuk
pengujian sifat fsika dan kimia.
Alat penyaring
 Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau
pompa tekan serta saringan berpori 0,45 μm.
Alat ekstraksi (corong pemisah)
 Corong pemisah terbuat dari bahan gelas atau
tefon yang tembus pandang dan mudah
memisahkan fase pelarut dari contoh.
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

55

Mass Balance

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

56

Mass Balance/Kesetimbangan Massa
 Diperiksa jika ada 2 aliran bergabung

1. di anak sungai/saluran;
2. di bagian hulu;
3. di bagian hilir
 Beban di hilir = beban di hulu + beban di anak

sungai/saluran

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

57

Contoh soal
Q2 = 1000 L/s
BOD2 = 3 mg/L

Q1 = 3800 L/s
BOD1 = 2 mg/L

Q3 = ?
BOD3 = ?

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

58

Contoh soal
Q2 = 1000 L/s
BOD2 = 15 mg/L

Q1 = 3000 L/s
BOD1 = 4 mg/L

Pabrik Kertas
Q = 100 L/s
BOD = 150 mg/L)
Q3 = ?
BOD3 = ?

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

59

Kurva Perubahan Beban Pencemaran

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

60

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

61

Bibliograf
1. Pedoman Pengamatan Kualitas Air, Jilid I: Pedoman

Pengambilan Contoh Sumber Air, 1986, Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta.
2. American Public Health Association, American Water
Works Association, Water Pollution Control
Federation, 1998, Standard Methods for the
Examination of Water and Wastewater,18 th Edition,
APHA, Washington DC.
3. United Nations Environment Programme, World
Health Organization, United Nations Educational,
Scientifc and Cultural Organization, World
Meteorological Organization, GEMS/Water
Operational Guide, 1992, Third Edition, National
Water Research Institute, Burlington-Canada
11/05/2018

Environmental Laboratory Department of Environmental Engineering - ITS

62

Let’s Have a Great Sem!

11/05/2018

Environmental Laboratory Department of
Environmental Engineering - ITS

63