: Sistem Informasi Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana M02341

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

ii

PROSIDING
SEMINAR NASIONAL BIOLOGI
DAN PENDIDIKAN BIOLOGI
Penelitian, Penerapan dan Pembelajaran Biologi dalam
Menghadapi Tantangan Abad 21
Salatiga, 20 Januari 2018
Penyelenggara:

FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
BEKERJASAMA DENGAN PERKUMPULAN BIOLOGI INDONESIA (PBI)

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711
Telp/ Fax: (0298) 321212 ext: 258; (0298) 321433
Website : www.uksw.edu
PROSIDING


SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

iii

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI
Penelitian, Penerapan dan Pembelajaran Biologi dalam Menghadapi
Tantangan Abad 21

TIM REVIEWER
Dr. Rully Adi Nugroho, M.Sc
Dr.V. Irene Meitiniarti, M.P
Dr. Sri Kasmiyati.,M.Si
Dr. Elizabeth Betty Elok Kristiani, M.Si
Risya Pramana Situmorang, M.Pd,
Desy Fajar Priyayi, M.Pd

TIM PENYUNTING
Slamet Basuki


ISBN 978-602-61913-1-1

Penerbit :
Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Indonesia
Telp/ Fax: (0298) 321212 ext: 323; (0298) 321433
Website : www.uksw.edu

2018
Hak cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang memperbanyak buku ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa seijin tertulis dari
penerbit

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan atas limpahan berkat dan rahmatNya sehingga
prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pendidikan Biologi yang diterbitkan oleh Fakultas Biologi

Universitas Kristen Satya Wacana bekerjasama dengan Perkumpulan Biologi Indonesia (PBI), dapat
terbit sesuai dengan tenggang waktu yang telah ditentukan oleh Panitia. Seluruh makalah yang ada
dalam prosiding ini merupakan kumpulan makalah yang telah lolos proses seleksi yang dilakukan tim
reviewer dan telah dipresentasikan pada Seminar Nasional Biologi dan Pendidikan Biologi yang
diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 2018.
“e i ar Nasio al Biologi da Pe didika Biologi e ga il te a Pe elitia , Pe erapa Da
Pe elajara Biologi Dala Me ghadapi Ta ta ga A ad . “e i ar i i diharapka dapat e jadi
penghubung antara para peneliti bidang biologi dan pelaku pendidik biologi dalam upaya pertukaran
informasi ilmiah dan perkembangannya dalam rangka menghadapi tantangan era saat ini. Panitia
telah menerima 54 makalah hasil penelitian dari berbagai instansi dan perguruan tinggi negeri dan
swasta dari berbagai propinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, , Yogyakarta, Jakarta, Nusa
Tenggara Timur Sumatra Utara, dan Papua. Kegiatan seminar menghadirkan dua pembicara utama
yaitu, Dr. Ir. Ence Darmo Jaya Supena, M.Si (Ketua PBI Pusat) dan Indra Charismiadji (praktisi dari PT.
Eduspec Indonesia).
Kegiatan ini dapat terselenggara berkat bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Panitia menyampaikan terimakasih kepada Re ktor UKSW, narasumber, ketua
PBI, Bpk/Ibu dosen, pemakalah dan peserta seminar nasional.
Akhir kata, sebagai bentuk akhir dari proses pertanggungjawaban seminar, maka prosiding ini
diterbitkan. Semoga prosiding ini dapat ikut berperan dalam penyebaran hasil kajian dan penelitian di
bidang biologi dan pendidikan biologi dan bermanfaat bagi khalayak luas. Kami menyadari masih

banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan prosiding ini sehingga masukan dan saran sangat
kami harapkan.Terimakasih.
Salatiga, 8 Februari 2018
Ketua Panitia

Dr. Elizabeth Betty Elok Kristiani, M.Si.

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

v

SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS BIOLOGI
Shalom,
Puji Tuhan karena kasihNya Fakultas Biologi, UKSW saat ini dapat menyelenggarakan seminar
nasional dengan tema Penelitian, Penerapan dan Pembelajaran Biologi dalam Menghadapi
Tangtangan Abad 21.
Kita berada pada masa yang dikenal sebagai milenium ketiga atau abad 21 yang ditandai
dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi . Kita disuguhkan dengan berbagai
inovasi dan kemajuan pada berbagai bidang aplikasi ilmu dasar seperti bidang molecular biologi yang
maju dengan pesat, industri berbasis biologi mulai menggeliat, telekomunikasi dan informasi super

canggih. Perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang tersebut, menjadikan hampir semua
bangsa di dunia berpacu untuk mengembangkan setiap sendi kehidupannya pada dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam kemasan zaman yang disebut sebagai era globalisasi dimana ilmu
pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu indi kator kemajuan bangsa dalam menghadapi
persaingan global. Biologi menjadi salah satu ilmu dasar yang dapat berperan aktif dalam menghadapi
masa globalisasi ini. Percakapan sehari-hari semakin banyak menggunakan kata dan frase biologi,
bahkan fisika baru mengalami kemajuan dengan berfikir dalam metafora biologi, yang belakangan ini
menjadi trend, feed a k , sy iosis , reprogra
ed ,
iodiesel ,
ioe ergi , dan lain
sebagainya. Dalam dunia bisnis misalnya, kita sudah tidak asing mendengar seed apital ,
hothouses u tuk proyek ke irausahaa , pertu uha da evolusi organisasi. Namun dewasa
ini kita berada dalam proses penciptaan suatu masyarakat yang merupakan susunan rinci sistem
umpan balik informasi, struktur dari organism biologi itu sendiri. Di era abad 21 bio teknologi seperti
perkiraan sebelumnya akan sama pentingnya dengan komputer. Bioteknologi akan menjadi booming,
arah pengembangan bioteknologi yang sudah banyak adalah dalam bidang pertanian , peternakan,
industri makanan, industry obat/kesehatan. Perusahaan-perusahaan bioteknologi saat ini berpacu
dengan penemuan obat baru dan pengembangan obat mencapai lebih dari 300 produk obat dan 200
vaksin penyakit di dunia diantaranya kanker, Alzheimer, penyakit jantung, AIDS, arthri tis dan berbagai

penyakit infeksi di negara berkembang.
Tantangan abad 21 ini merupakan tantangan para ilmuwan biologi untuk dapat
mengaplikasikan biologi sebagai ilmu dasar menjadi ilmu aplikasi (hilirisasi). Diharapkan dengan
adanya seminar nasional ini, para ilmuwan biologi untuk dapat bertukar pengalaman sehingga bidang
biologi semakin berkembang, demikian juga perkembangan model pembelajaran biologi di dunai
pendidikan. Bidang pendidikan biologi dituntut untuk mampu mengembangkan pembelajaran
Biologi yang berorientasi pada kebutuhan hidup abad 21, yakni pembelajaran berbasis ICT,
pengembangan metakognisi, pembelajaran multikutural, dan pengembangan keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
Atas partisipasi semua pihak, kami Fakultas Biologi-UKSW mengucapkan terima kasih. Dan
semoga kita dapat bertemu kembali pada acara yang lain yang diselenggarakan oleh FB UKSW. Salam
sejahtera bagi kita semua. Tuhan memberkati.

Salatiga, 20 Januari 2018
Salam hormat,

Dra. Lusiawati Dewi MSc.
Dekan

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018


vi

DAFTAR ISI
Hala a Co er ……………………………………………………………………………………………………………………….
Tim penyunting …………………………………………………………………………...…………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………..………………………………………………………………………
Sambutan Dekan Fakultas Biologi ……………………………………..……………………………..…………………….
Daftar Isi ………………………………………………….……………….…………………………………………………………….
Ringkasan Materi Pembicara Uta a ………………….…………………………………..…………………………….
Materi Pembicara Utama 2 ……………………………………………………………..………..……………………………
Makalah Pendamping Kelompok 1
UJI BIOINSEKTISIDA EKSTRAK DAUN PERMOT (Passiflora foetida) TERHADAP KECOA JERMAN
(Blatella germanica)
Oleh Rina Priastini Susilowati, Monica Puspa Sari …………………………………………………………………
UJI LARVASIDA INFUSA DAUN MAJA (Aegle marmelos) TERHADAP Aedes aegypti
Oleh Monica puspa sari, Rina Priastini Susilowati …………………………………………………………………
KANDUNGAN KADMIUM (Cd) PADA PERAIRAN SUNGAI TAPAK, SEMARANG
Oleh Jefri Aji Saputro, Jafron Wasiq Hidayat, Riche Hariyati …………………………………………………
PENGGUNAAN TANAMAN Tagetes erecta L DALAM MENINGKATKAN KEHADIRAN SERANGGA

PENYERBUK DAN MENGURANGI POPULASI HAMA KUTU KEBUL (Bemisia tabaci Genn) PADA
TANAMAN CABAI MERAH DI KABUPATEN DELI SERDANG
Oleh Marheni, Darma Bakti, Lisdayani …………………………………………………………………………………..
KETERKAITAN ALAT TANGKAP IKAN DENGAN JENIS IKAN YANG DIDAPATKAN DI RAWA PENING
Oleh Michael Natanael Weri, Sucahyo …………………………………………………………………………………..

i
ii
iii
iv
v
1
3

6
12
17

21


28
SASI DAN KUALITAS HASIL PANEN KELAPA DI WAENALUT, BURU SELATAN: PENTINGNYA
PENGETAHUAN
BIOLOGI
SEBAGAI
DASAR
APLIKASI
SUATU
KEARIFAN LOKAL
Oleh Evelin Tuhumuri, Retno Peni Sancayaningsih ………………………………………………………………..
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN JENIS GASTROPODA DI PANTAI SAHAN KABUPATEN
TIMOR TENGAH SELATAN
Oleh Takeltanu, D , Ngginak,J, Manu.T S. N …………………………………………………………………………..
STRUKTUR MIKROANATOMI TESTIS TIKUS GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) SETELAH
PERLAKUAN TEH KOMBUCHA KONSENTRASI 100% DENGAN WAKTU FERMENTASI YANG
BERBEDA
Oleh Vinsensius Dhani Mahadika, Sri Isdadiyanto, Silvana Tana …………………………………………
BIOMONITORING PERAIRAN TELUK TANAH MERAH DEPAPRE JAYAPURA DENGAN
MENGGUNAKAN TERIPANG
Oleh Puguh Sujarta, Sarlota Beay, Suriani Surbakti, Euniche RPF Ramandey, Henderite L

Ohee ……………………………………………………………………………………………………………………………………….
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN BELATUNG LALAT TENTARA HITAM ( Hermentia illucens)
TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp) DAN IKAN BAWAL (Colossoma
macropomum)
Oleh Meitiyani, Erwin, Hirdita Rahmawati, Siska Rahayu..…………………………………………………….
IDENTIFIKASI PARASITOID Scirpophaga incertulas Walker) PADA TANAMAN PADI SAWAH
YANG DITANAMI REFUGIA DI DESA TERANG BULAN KABUPATEN LABURA
Oleh Masnita Br Sitepu, Maryani Cyccu L. Tobing, Darma Bakti, …………………………………………..
KERAGAMAN ANGGOTA LEPIDOPTERA DI KAWASAN AGROWISATA JOLLONG KABUPATEN PATI
Oleh Muhammad Abu Naim dan Mochamad Hadi ………………………………………………………………..

37

44

52

58

62


71

76

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

vii

Makalah Pendamping Kelompok 2
PERTUMBUHAN VARIETAS KELAPA SAWIT DENGAN PERLAKUAN DOSIS PUPUK NITROGEN DI
PEMBIBITAN UTAMA
Oleh Muhammad Afrillah ………………………………………………………………………………………………………
PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI MERAH DAN HITAM PADA BEBERAPA SISTEM TANAM JAJAR
LEGOWO DAN SUMBER NITROGEN
Oleh Wikka Sas ita, Chaira i Ha u , T. Sabri a …………………………………..……………………………..
TANTANGAN PEMBANGUNAN ARBORETUM DI UNIVERSITAS CENDERAWASIH: SUATU
TINJAUAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT
Oleh Raynard C. Sanito dan Henderina J. Keiluhu …………………………………………………………………
JENIS-JENIS TUMBUHAN YANG DIMANFAATKAN OLEH SUKU SENTANI SEBAGAI BAHAN BAKU
PEMBUATAN PERAHU TRADISIONAL
Oleh Raynard C. Sanito …………………………………………………………………………………………………………
PEMANFAATAN TANAH LATOSOL BERKADAR FOSFAT TERSEDIA RENDAH UNTUK BUDI DAYA
TANAMAN KAPAS MELALUI MODIFIKASI STRUKTUR TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI
VAM
Oleh Agung Suprihadi …………………………………………………………………………………………………………….
TINGKAT KESESUAIAN LAHAN DURIAN (Durio zibethinus Murr) DI KECAMATAN SALAK,
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
Oleh Budi Hartono, Abdul Rauf, Deni Elfiati, Sarifuddin, Fitra Syawal …………………………………..
POTENSI PEMANFAATAN Ulva lactusa dan Sargassum sp DI TIGA KAWASAN PANTAI
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Oleh Aniek Prasetyaningsih dan Djoko Rahardjo …………………………………………………………………..
STUDI TINGKAT DEGRADASI TANAH SAWAH DI DESA SERDANG, KECAMATAN BERINGIN,
KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN PEMETAAN STATUS HARA DAN PH TANAH, C
ORGANIK TANAH
Oleh Abdul Rauf, Rahmawaty, Benny Hidayat , Fitra Syawal …………………………………………………
Makalah Pendamping Kelompok 3
AKTIVITAS EKSTRAK KULIT PISANG (Musa Acuminata) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL
TOTAL DARAH MENCIT HIPERKOLESTEROLEMIA
Oleh Rosida Hariyadi, Diyan Ajeng Rosetyowati, Yuni Inawati …………………………………………...
ISOLASI DAN PENETAPAN KADAR GENISTEIN EKSTRAK KLOROFORM TEMPE KEDELAI OVER
DENGAN METODE KROMATOGRAFI
Oleh Chris Radityo Adi Nugroho, Hartati Soetjipto, Yohanes Martono ………………………………….
OPTIMASI WAKTU KONTAK ADSORPSI EKSTRAK STEVIA (Stevia rebaudiana Bertoni)
MENGGUNAKAN ADSORBEN MACROPOROUS YANG TERAKTIVASI ASAM
Oleh Vivid Puspita Husada , Yohanes Martono, Cucun Alep Riyanto …………………………………….
VALIDASI METODE ANALISIS AMILOSA SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBLE
(UV-VIS) DALAM SINGKONG
Oleh Miranda Agnes Christianty, Yohanes Martono, Cucun Alep Riyanto …………………………….
TERMOSTABILITAS PIGMEN KAROTENOID BUAH MERAH (Pandamus conoideus) SEBAGAI
BAHAN TAMBAHAN DALAM VCO
Oleh Dhanang Puspita, Yosephine Diana Tjahyono, Yunius Samalukang, Monang Sihombing,
Wi du Merdeka ati….…………………………………………………………………………………………
UJI PROKSIMAT PADA TIGA JENIS SAGU YANG TUMBUH DI PULAU YAPEN PAPUA
Oleh Dhanang Puspita, Yakonias Aiboi, Theresia Pratiwi Elingsetyo Sanubari ……………………..
KELASI KADMIUM DENGAN ASAM FITAT YANG BERASAL DARI RENDAMAN KEDELAI Glycine
max

86

93

99

112

118

122

129

138

142

146

152

157

163
168

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

viii

Oleh Ferry Wijaya Putra, Jacob L.A. Uktolseja, Susanti Pudji Hastuti ……………………………………. 174
SINTESA KOMPOSIT KITOSAN DAN KOMPLEKS KITOSAN KARBON NANOTUBE (CHITO-CNT)
SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI AGEN ANTIBIOTIK
Oleh Agung Rimayanto Gintu, Imelda Wadu, Cucun Alep Rianto, Yohanes Slamet Widodo … 181
KEANEKARAGAMAN SPESIES DAN KANDUNGAN ALGINAT SARGASSUM PANTAI SEPANJANG
DAN DRINI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Oleh Djoko Rahardjo, Aniek Prasetyaningsih ………………………………………………………………………… 188
PENGUKURAN KADAR MINERAL DAN LOGAM SERTA PENINJAUAN KELAYAKAN KONSUMSI AIR
DARI JERAM TARAMPA DESA PETIRO KABUPATEN POSO
Oleh Agung Rimayanto Gintu ………………………………………………………………………………………………… 197
Makalah Pendamping Kelompok 4
PROSES FERMENTASI ETANOL DENGAN PENDEKATAN MATHEMATICAL MODELLING
Oleh Thalita Adilael Budihardjo, Suhardi Djojoatmodjo, Dhira Satwika ………………………………..
KANDUNGAN BETA KAROTEN PADA BEBERAPA AKSESI UBI JALAR (Ipomoae batatas L.) DI
KECAMATAN LEMBAH SEULAWAH KABUPATEN ACEH BESAR
Oleh Aira Hafnizar, Rosmayati dan Nini Rahmawati ……………………………………………………………..
KARAKTERISTIK DAYA TERIMA, TEKSTUR DAN PERTUMBUHAN KAPANG TEMPE AKIBAT
PENAMBAHAN BERBAGAI MACAM REMPAH
Oleh Siti Harnina Bintari, Sarjana Parman …………………………………………………………………………….
BIOLOGI S. litura PADA KACANGAN, KELAPA SAWIT ASAL TANAH GAMBUT DAN TANAH
MINERAL
Oleh Nurhajijah, Darma bakti, Maryani………………………………………………………………………………….
PRODUKTIVITAS PERHUTANAN KLON JATI UNGGUL PADA BEBERAPA JARAK TANAM
Oleh Daryo o Prehate , Moha
ad Na’ie , Suryo Hardi i oto ………………………………………..
STATUS KONSERVASI JENIS IKAN PARI YANG DIPERDAGANGKAN DI TPI DI KOTA SEMARANG
BERDASARKAN GEN COI MITOKONDRIA
Oleh Ning Setiati, Endah Peniati, Tyas Agung Pribadi ……………………………………………………………
PENGARUH VITAMIN C DAN E TERHADAP VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT SEBAGAI
INOKULUM SERBUK SILASE PAKAN IKAN
Oleh Ari Hasna Widyapuspa, Jacob L.A. Uktolseja , Agna Sulis Krave …………………………………….

203

211

215

221
226

233

240

Makalah Pendamping Kelompok 5
MINAT DAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI MELALUI
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATAKULIAH LIMNOLOGI
Oleh Muhammad Najib Fahmi , Randa Nofri Wanda, Gigin Ginanjar, Hadi Suwono, Murni
Saptasari ……………………………………………………………………………………………………………………………….. 244
PROFIL KETERAMPILAN BERPIKIR ANALITIS SISWA KELAS XI MIA MADRASAH ALIYAH DI NGAWI
Oleh Ihwan Rosadi, Maridi, Widha Sunarno ………………………………………………………………………….
250
PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII SMP SWASTA Y KOTA SALATIGA
PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN
Oleh Elprida Panjaitan, Risya Pramana Situmorang, Desy Fajar Priyayi ………………………………. 257
ANALISIS PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI PADA MATERI
SISTEM GERAK
Oleh Lisa Sandalinggi, Desy Fajar Priyayi, Susanti Puji Hastuti ……………………………………………… 265
PROFIL LITERASI SAINS SISWA KELAS X MIPA 2 SMA KRISTEN 1 SALATIGA PADA MATERI
VIRUS
Oleh Kusuma Bio Wardhani, Risya Pramana Situmorang, Santoso Sastrodiharjo ………………… 273

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

ix

HUBUNGAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DENGAN RETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE
Oleh Erlin Fatima Halek, Aloysisus Duran Corebima, Abdul Gofur …………………………………………
HUBUNGAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TPS DIPADU TTW
Oleh Firah Ishak, Aloysisus Duran Corebima, Susriyati Mahanal …………………………………………
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING
AND TRANSFERRING (REACT) TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
Oleh Lusia Naimnule, Aloysius Duran Corebima, Istamar Syamsuri ………………………………………
SUMBANGAN KETERAMPILAN METAKOGNIITF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEMESTER
GANJIL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS READING QUESTIONING AND ANSWERING DI SMA
IX MALANG
Oleh Apriyani Sofia Meko, Aloysius Duran Corebima, Siti Zubaidah ……………………………………..
HUBUNGAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS DENGAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI MIPA SMA
KRISTEN 1 SALATIGA PADA MATERI SISTEM GERAK YANG DIUJI MENGGUNAKAN PROBLEM
BASED LEARNING
Oleh Fransiska Linda Pratiwi, Risya Pramana Situmorang, Agna S. Krave …………………………….
IMPLEMENTASI KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN HI-PORI DI
SMA NEGERI 1 BRINGIN
Oleh Risya Pramana Situmorang, Veronica Dian ……………………………………………………………………
Lampiran 1. Notulensi ……………………………………………………….…………………………………………………..
Lampiran 2. Materi Pembicara .………………………………………………………………………………………………

279

284

289

296

301

308
313
319

SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DAN PENDIDIKAN BIOLOGI UKSW 2018

x

ANALISIS PEMBERDAYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI
PADA MATERI SISTEM GERAK
Lisa Sandalinggi*, Desy Fajar Priyayi*, Susanti Pudji Hastuti
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Kristen Satya Wacana
*Email : 432014601@student.uksw.edu, desyfajarp@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu keterampilan berpikir ilmiah yang penting dikembangkan dalam pembelajaran biologi adalah
keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis seberapa besar desain Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMA Kristen Satya Wacana Salatiga memuat indikator keterampilan berpikir kritis.
2) menganalisis sejauh mana kegiatan pembelajaran SMA Kristen Satya Wacana Salatiga mengarah pada
keterampilan berpikir kritis. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualita tif. Sampel penelitian yang digunakan
guru mata pelajaran biologi kelas XI -MIPA dan siswa kelas XI-MIPA 1, XI-MIPA 2, dan XI-MIPA 3. Objek penelitian
adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru biologi dan proses pembelajaran biologi. Teknik pengump ulan
data adalah melalui wawancara, observasi, angket dan teknik dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah
lembar wawancara, angket, dan lembar observasi yang telah divalidasi melalui uji validitas isi dan validitas konstruk.
Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut : 1) desain rencana pelaksanaan pembelajaran telah mengarah ke
indikator keterampilan berpikir kritis. 2) implementasi langkah – langkah pembelajaran telah menerapkan indikator
keterampilan berpikir kritis.
Kata kunci : Keterampilan Berpikir Kritis, dan Sistem Gerak

PENDAHULUAN
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam, makhluk hidup serta interaksi.
Karakteristik yang membedakan biologi dengan bidang ilmu lain adalah: 1) biologi mempunyai objek dan
kajian yang menentukan berbagai macam disiplin ilmu lain, (2) fakta dan konsep dipelajari dengan
memecahkan persoalan yang dikaji, (3) merupakan hasil budaya dari dan untuk manusia (Campbell, 2003).
Konsep dalam biologi diperoleh melalui rangkaian proses ilmiah yang memberdayakan ket erampilan
berpikir. Keterampilan berpikir adalah keterampilan dalam menggabungkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang memungkinkan siswa untuk dapat membentuk lingkungannya agar lebih efektif .
Salah satu keterampilan berpikir yang penting untuk dikembangkan dalam pembelajaran biologi
adalah keterampilan berpikir kritis (KBK). KBK disebut juga sebagai keterampilan berpikir ilmiah (Riki dkk,
2014). Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
menyatakan bahwa KBK menjadi kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa SMA sehingga proses
pembelajaran biologi diharapkan dapat melatih siswa untuk mengembangkan KBKnya.
Berpikir kritis adalah proses disiplin intelektual yang secara aktif dan terampil
mengkonseptualisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan dari hasil pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran dan komunikasi sebagai panduan
untuk keyakinan dan tindakan (Styron, 2014). Menurut Rikhtehgar dkk (2013) berpikir k ritis adalah

keterampilan memecahkan masalah dengan cara bertanya, mengumpulkan informasi yang relevan, dan
mengkomunikasikan hasil yang telah didapatkan. Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan secara
terus menerus (Vdovina, 2013). Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
berpikir kritis merupakan cara berpikir aktif memperoleh sebuah pengetahuan untuk mencapai tujuan.
Manfaat dari berpikir kritis adalah siswa dapat menerapkan konsep dan fakta dalam membahas masalahmasalah yang ditemukan.
Berpikir kritis merupakan suatu proses yang aktif dengan cara berpikir secara beraturan dan
sistematis. Ada beberapa karakteristik berpikir kritis menurut Facione (1990) yaitu : 1) interpretasi, 2)
analisis, 3) evaluasi, 4) inferensi, 5) penjelasan, 6) regulasi diri. Secara sistematis, siswa yang mampu
berpikir kritis dapat menganalisis sebuah informasi dengan menggunakan logika untuk menguji masalah
dari sebuah informasi, dan siswa juga tidak hanya menerima informasi begitu saja melainkan da pat
mengolah informasi yang didapatkan dan kemudian mencari kebenarannya.
KBK sis a dapat dike a gka
elalui proses pe elajara di kelas. Me urut Ni ah
4
KBK dapat dikembangkan dengan cara memberikan latihan soal -soal tipe soal C5 (evalusi) dan C6
(membuat) pada ranah kognitif dan lembar kerja siswa (LKS) yang berkaitan dengan KBK. Endang (2015)
menyatakan bahwa KBK siswa dapat dikembangkan dengan menggunakan penerapan model
pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk berpikir dan lebih memahami mengenai materi yang
telah diberikan oleh guru. Pemberdayaan berpikir kritis juga dapat dilakukan dengan menghadirkan kasus
dalam pembelajaran sehingga siswa terdorong untuk menggunakan kemampuan berpikir kritisnya ketika
menganalisis dan memecahkan kasus yang tersedia.
Hasil salah satu evaluasi literasi sains berskala internasional yaitu Programme for International
Student Assessment (PISA) menunjukkan kemampuan siswa Indonesia masih cukup rendah. Hasil PISA
menunjukkan bahwa Indonesia pada tahun 2009 menempati peringkat ke 57 dari 63 negara. Pada tahun
2012 Indonesia menduduki peringkat ke 64 dari 65 negara. Pada tahun 2015 Indonesia berada di peringkat
ke 62 dari 70 negara. Soal-soal pada PISA menilai kemampuan bernalar siswa yang di dalamnya termasuk
KBK (Youssef, 2014). Rata-rata siswa Indonesia hanya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan level
soal tingkat rendah. Siswa kurang mampu menyelesaikan soal level atas yang menuntut KBK. Sejalan
dengan hal tersebut, berdasarkan observasi dan wawancara di SMA Laboratorium UKSW, siswa
mengalami kesulitan menjawab apabila diberi soal yang membutuhkan penjelasan kritis dan logis. Secara
khusus, guru juga belum mengetahui tingkat KBK kritis siswa dan sejauh mana proses pembelajarannya
telah memberdayakan keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan masalah tersebut perlu dilakukan
pe elitia A alisis Pe erdayaa Ketera pila Berpikir Kritis “is a Kelas XI MIPA “MA Kriste “atya
Wa a a “alatiga Pada Materi “iste Gerak .
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sampel penelitian yang digunakan guru mata
pelajaran biologi kelas XI-MIPA dan siswa kelas XI-MIPA 1, XI-MIPA 2, dan XI-MIPA 3. Objek penelitian
adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guru biologi, dan proses pembelajaran biologi. Teknik
pengumpulan data adalah melalui wawancara, observasi, angket dan teknik dokumentasi. Instrumen yang
digunakan adalah lembar wawancara, angket, dan lembar observasi yang telah divalidasi melalui uji
validitas isi dan validitas konstruk. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif melalui
proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan melalukan
triangulasi data.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Dokumen RPP yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran biologi digunakan untuk mengetahui
penerapan aspek KBK. Dokumen RPP yang dianalisis adalah dokumen pada materi sistem gerak dengan
alokasi waktu 4 kali pertemuan.
Menurut Permendikbud No.21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
bahwa KBK menjadi kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa SMA sehingga proses pembelajaran
biologi diharapkan dapat melatih siswa untuk mengembangkan KBKnya.
Kegiatan analisis ini dilakukan dengan melihat indikator dan tujuan pembelajaran, model
pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, instrumen evaluasi dan lembar kerja siswa (LKS).
1. Indikator dan tujuan pembelajaran
Indikator pencapaian merupakan penanda dalam mencapai kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur dari sikap, pengetahuan dan keterampilan. Indikator digunakan
untuk menyusun penilaian yang dibuat oleh guru. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakter siswa,
satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat mengajak
siswa lebih berpikir kritis, kreatif dan memecahkan masalah serta menyimpulkan masalah yang diberikan
oleh guru (Utami dkk, 2016).
Tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator pencapaian pe mbelajaran yang dibuat oleh guru.
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi operasional yang ditargetkan dalam RPP.
Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan
bahwa tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur seperti sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa.
Indikator dan tujuan pembelajaran telah mengarah ke pemberdayaan keterampilan berpikir kritis.
Hasil tersebut dapat disimpulkan pada tabel 1.
Tabel 1. Ketercapaian Aspek KBK Pada Indikator dan Tujuan Pembelajaran.
No. Aspek KBK Persentase(%)
Kata kerja operasional yang
digunakan
1 Penjelasan
45.4
Menjelaskan, dan mengemukakan
2 Analisis
36.3
Membandingkan, menganalisa, dan
mengaitkan
3 Interpretasi
9.09
menghitung
4 Evaluasi
9.09
Menggolongkan
5 Inferensi
0
6 Regulasi
0
Diri
Aspek penjelasan (45.4%) dapat melatih siswa untuk memeriksa, menyetujui, menyanggah,
mengkritik dan membandingkan. Pada aspek penjelasan terdapat indikator dan tujuan pembelajaran yang
memuat ranah kognitif menjelaskan dan mengemukakan. Aspek analisis (36.3%) merupakan proses
kognitif pada kemampuan mengorganisir yang dapat dijabarkan dalam sub kemampuan menguraikan,
dan merinci (Pangesti, 2012). Pada aspek ini terdapat indikator dan tujuan pembelajaran yang memuat
ranah kognitif membandingkan, menganalisa dan mengaitkan.
Aspek interpretasi (9.09%) merupakan aspek yang dapat melatih siswa untuk dapat memahami
dan menyatakan arti dari masalah yang didapatkan. Pada aspek ini terdapat indikator dan tujuan
pembelajaran yang memuat ranah kognitif menghitung. Aspek evaluasi (9.09%) merupakan indikator yang
mengajak siswa untuk mengkaji pernyataan atau representasi yang menilai atau me nggambarkan
persepsi, pengalaman, situasi dan penilaian. Pada aspek ini terdapat indikator dan tujuan pembelajaran
yang memuat ranah kognitif menggolongkan.

Aspek inferensi dan regulasi diri belum termuat pada indikator dan tujuan pembelajaran. Aspek
inferensi dapat melatih siswa untuk menyimpulkan permasalahan yang telah diberikan oleh guru
sedangkan aspek regulasi diri dapat melatih siswa agar yakin terhadap jawaban ataupun pernyataan yang
diberikan.
2.

Model pembelajaran
Hasil analisis RPP, menunjukkan bahwa guru telah menggunakan model pembelajaran yang
mengajak siswa dalam memecahkan masalah, yaitu model pembelajaran problem based learning (PBL).
Model ini merupakan salah satu model yang mengajak siswa untuk melatih KBKnya. Magdalena dkk (2014)
menyatakan bahwa model PBL menuntut siswa untuk belajar melalui pengalaman langsung berdasarkan
masalah yang diberikan oleh guru. Melalui model ini siswa secara optimal dalam melakukan kerja
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memperdayakan, mengasah, menguji, dan
memgembangkan kemampuan berpikir kritis yang secara berkesinambungan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Apriyani dkk (2017) menyatakan bahwa model
pembelajaran PBL dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembe lajaran yang sedang
berlangsung, sehingga siswa juga mampu berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan yang
diberikan.
Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model berdasarkan masalah dapat
menghasilkan KBK siswa. Dalam menggunakan model pembelajaran yang berbasis masalah siswa dapat
berlatih merumuskan masalah, hipotesis, melakukan penyelidikan hingga menarik kesimpulan dan
membuat produk atau karya. Penerapan dengan menggunakan model pembelajaran yang berbasis
masalah dapat memberi pengaruh terhadap KBK siswa (Zaini dkk, 2013).
3.

Langkah-langkah pembelajaran pada RPP
Analisis yang berkaitan dengan langkah-langkah pembelajaran dilakukan dengan melakukan
observasi meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, tersaji pada tabel 2.
Tabel 2. Ketercapaian Aspek KBK Pada Langkah-langkah Pembelajaran di RPP
Kegiatan
Memberdayakan
KBK (%)

No

Tahap

1.

Pendahuluan

33.3

2.

Kegiatan Inti

50

3.

Penutup

16.6

Jenis Kegiatan

- Pemberian pertanyaan tentang materi (interpretasi dan
analisis)
- Guru meminta siswa untuk mengamati bahan atau alat
yang berkaitan dengan materi (analisis).
- Siswa menganalisis dan mendiskusikan permasalahan
yang diberikan guru (analisis).
- Siswa mempresentasikan hasil diskusi (evaluasi dan
penjelasan).
- Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
disampaikan (inferensi).

Pada tahap pendahuluan guru telah memperdayakan aspek KBK yaitu interpretasi dan analisis
sebesar 33.3%. Hal ini terlihat dari guru melakukan pemberian pertanyaan mengenai materi yang telah
disampaikan. Sedangkan pada tahap kegiatan inti guru telah memperdayakan aspek KBK yaitu analisis,
evaluasi dan penejelasan sebesar 50%. Hal ini terlihat dari guru meminta siswa untuk mengamati bahan
atau alat yang berkaitan dengan materi, kemudian siswa menganalisis dan mendiskusikan permasalahan
yang diberikan guru serta siswa mempresentasikan hasil diskusi. Pada tahap penutup guru telah

memperdayakan aspek KBK yaitu inferensi. Hal ini terlihat dari guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang telah disampaikan.
Instrumen evaluasi
Instrumen evaluasi yang dianalisis adalah soal ulangan harian yang telah dibuat oleh guru untuk
siswa. Soal ulangan harian yang dibuat oleh guru sebagian besar telah mengarah ke KBK. Soal ulangan
harian memuat beberapa aspek KBK secara beurutan dari presentase tertinggi yaitu mengarah ke aspek
interpretasi (38%), analisis (19%), evaluasi (13%), penjelasan (13%), inferensi (6%), regulasi diri (0%), C1
(6%), dan C2 (6%). (Gambar 1).
Persentase

4.

40%
30%
20%
10%
0%

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Gambar 1. Ketercapaian Aspek KBK Pada Soal Ulangan Harian
Guru dapat melatih KBK siswa melalui memberikan pertanyaan yang terorganisasi dan sistematis
dalam menilai suatu topik, sehinggga siswa dapat mengambil kesimpulan secara mandiri dan dapat
dipercaya. Pertanyaan-pertanyaan yang terorganisasi dan sistematis dapat membantu siswa untuk
terlibat dalam kegiatan mental, sehingga siswa dapat memahami materi yang diberikan secara mendalam.
Pertanyaan yang diberikan harus diberikan sesuai dengan urutan untuk membantu siswa dalam
memahami dan menganalisis setiap masalah, isu, proyek atau keputusan yang didapatkan (Johnson,
2009).
Pada aspek interpretasi termuat soal-soal yang mengajak siswa untuk menginterpretasi fungsi
tulang, proses pada tulang, menghubungkan antar tulang yang satu dengan yang lain melalui gambar yang
diberikan, jenis otot, mengurutkan mekanisme kontraksi otot, dan menyebutkan bagian-bagian kerangka
manusia dengan menggunakan nama ilmiah. Pada aspek analisis termuat soal -soal yang mengajak siswa
untuk menganalisis peran tulang, dan menganalisis jenis persendian yang telah dilakukan.
Aspek evaluasi termuat soal-soal yang mengajak siswa untuk mengevaluasi gambar yang telah
diberikan oleh guru dan pengujian tulang frontal, pariental, dan oksipital yang telah ditemukan oleh
seorang arkeolog. Pada Aspek penjelasan termuat soal-soal yang mengajak siswa untuk menjalaskan
tujuan seseorang bernapas dan hubungan antara nyeri pada punggung daerah bawah dengan kehamilan.
Aspek inferensi termuat soal-soal yang mengajak siswa untuk menginferensi atau menyimpulkan
permasalahan mengenai penyakit yang dialami oleh seseorang. Soal ulangan harian yang telah dibaut oleh
guru terdapat juga soal pada ranah kognitif C1 dan C2. Pada soal ranah kognitif C1 dan C2 hanya mengajak
siswa untuk menyebutkan dan memahami materi yang telah diberikan oleh guru. Dari aspek KBK yang
telah digunakan guru ada satu aspek yang tidak termuat di soal ulangan harian yaitu regulasi diri.
5.

Lembar kerja siswa
Pada lembar kerja siswa yang digunakan oleh guru terdapat beberapa komponen yaitu materi,
tugas, praktikum, dan soal-soal (pilihan ganda dan essay). Dari tugas-tugas yang terdapat di lembar kerja
siswa, guru hanya menggunakan beberapa tugas yang diberikan oleh siswa. tugas tersebut yaitu
mengidentifikasi bentuk-bentuk tulang, mengidentifikasi tegnologi untuk mengatasi osteoporosis dan
mengidentifikasi jenis-jenis gerak. Jadi ketercapaian aspek KBK siswa yang diterapkan guru dengan

menggunakan lembar kerja siswa hanya aspek interpretasi, analisis, penjelasan, evaluasi dan regulasi diri
(Gambar 2).
Praktikum yang terdapat di lembar kerja siswa telah memuat beberapa aspek KBK yang meliputi
penjelasan, analisis, dan inferensi. Pada lembar kerja siswa bagian praktikum bukan hanya terdapat
petunjuk praktikum melainkan terdapat pertanyaan-pertanyaan dan unjuk kreativitas siswa. Praktikum
yang telah dilakukan siswa pada lembar kerja yaitu mengidentifikasi zat penyusun tulang dan menyelidik
pengaruh garam fisiologis terhadap kontraksi otot jantung katak
Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat bagian praktikum telah mengajak siswa untuk berpikir
kritis. Hal ini terlihat dari ketercapaian aspek analisis, penjelasan dan inferensi. Namun, pada bagian
praktikum guru hanya melakukan satu kali praktikum yaitu kegiatan mengidentifikasi zat penyusun tulang.
40%
35%

Persentase

30%
25%
20%
15%

10%
5%
0%

Indikator Keterampilan Berpikir Kritis

Gambar 2. Ketercapaian Aspek KBK Pada Soal Lembar Kerja Siswa
Soal-soal yang terdapat di lembar kerja siswa telah memuat semua aspek KBK, baik interpretasi,
analisis, evaluasi, penjelasan, inferensi maupun regulasi diri. Namun pada prakteknya, guru ti dak
menggunakan soal-soal tersebut dalam proses pembelajaran.
Analisis Implementasi Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Tabel 3 menunjukkan perbandingan ketercapaian aspek KBK pada langkah-langkah pembelajaran
yang dibuat di RPP dan kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.

No.
1.
2.
3.

Tabel 3. Ketercapaian Aspek KBK Pada RPP dan Implementasi
Kegiatan Pemberdayaan KBK (%)
Tahap
RPP
Implementasi
Pendahuluan
33.3
33.3
Kegiatan inti
50
66.6
Penutup
16.6
16.6

Pada kegiatan pendahuluan sebagian besar telah dilakukan oleh guru sesuai dengan RPP yang
telah dilakukan dalam proses pembelajaran berlangsung. Guru telah menerapkan aspek KBK dengan
menggali pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan disampaikan melalui gambar dan
memberikan pertanyaan. Namun, ada langkah-langkah pembelajaran yang tidak dilakukan guru pada saat
proses pembelajaran yaitu guru tidak menyampaikan apersepsi atau menanamkan konsep terlebih dahulu

kepada siswa. Pada tahap ini tidak ada langkah-langkah pembelajaran yang ditambah saat proses
pembelajaran berlangsung didalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari 33.3% aspek KBK yang termuat saat
tahap pendahuluan, dengan kata lain tidak ada aspek KBK yang ditambah oleh guru.
Pada kegiatan inti sebagian besar langkah pembelajaran pada RPP telah dilakukan oleh guru.
Kegiatan tersebut telah mengarah pada pemberdayaan aspek KBK. Aspek KBK yang muncul yakni regulasi
diri dan penjelasan. Langkah-langkah pembelajaran yang tercantum di rencana pelaksanaan
pembelajaran telah sepenuhnya dilakukan oleh guru, dan ada beberapa langkah pembelajaran yang
ditambahkan oleh guru yakni siswa menjelaskan kembali mengenai materi yang telah disampaikan, guru
menanyakan apakah siswa yakin mengenai jawaban yang diberikan dan alasan dari jawaban tersebut
serta berdiskusi mengenai materi yang disampaikan.
Kegiatan diskusi merupakan salah satu cara yang dapt melatih dan mengembangkan KBK, karena
siswa dapat berbagi pendapat, berpikir pespektif, mendapat pengalaman, dapat mempertimbangkan,
menolak atau menerima pendapat sendiri maupun pendapat yang lain agar sesuai dengan jawaban serta
siswa dapat melakukan penyesuaian dan mengurangi hambatan-hambatan antara diri sendiri dengan
siswa yang lainnya sehingga siswa tersebut bebas berpikir dan bertindak. Interaksi yang dilakukan dalam
diskusi sangat berpengaruh terhadap tingkat KBK siswa (Lambertus, 2009). Pada tahap ini terdapat
beberapa langkah pembelajaran yang tidak dicantumkan di RPP, sehingga tingkat pemberdayaan KBK
pada kegiatan inti meningkat menjadi 66.6.
Pada kegiatan penutupan sebagian besar telah dilakukan oleh guru yang sesuai dengan RPP.
Kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung telah menerapkan aspek KBK. Namun, tidak ada
penambahan aspek KBK. Hal ini dapat terlihat dari 16.6% Aspek KBK.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dalam penelitian ini, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: (1) Desain RPP
yang telah dibuat oleh guru telah memuat aspek KBK, yaitu indikator dan tujuan pembelajaran telah
memuat aspek penjelasan (36.3%), analisis (27.2%), interpretasi (9.09%), dan evaluasi (9.09%), selain
aspek inferensi dan regulasi diri. Model pembelajaran yang berbasis masalah dan langkah -langkah
pembelajaran serta instrument evaluasi yang dibuat oleh guru telah mengarah ke KBK. Lembar kerja siswa
yang di dalamnya termuat tugas, praktikum dan soal-soal telah memuat aspek KBK, namun soal-soal yang
terdapat di dalam lembar kerja siswa tidak digunakan oleh guru. (2) Implementasi langkah -langkah
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru saat proses pembelajaran berlangsung telah memuat aspek KBK,
terlihat dari kegiatan pendahuluan 33.3%, kegiatan inti 66.6% dan kegiatan penutup 16.6%.
DAFTAR PUSTAKA
Adeyemi, S.B. (2012). Developing Critical Thinking Skills in Students: A Mandate for Higher Education in
Nigeri. European Journal of Education Research. 1(2): 155-161.
Amri, S dan Ahmadi, LKK. (2010). Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Penerbit
Pustaka.
Apriyani Lia, Ilah Nurlaelah, Ina Setiawan. (2017). Penerapan Model PBL Untuk Meni ngkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis Ditinjau dari Kemampuan Akademik Siswa pada Materi Biologi. Jurnal
Pendidikan Biologi ISSN (1907-3089). 9(1)
Arikunto, S. (2010). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Campbell, Neil A.; Reece, Jane B.; Mitchell, Lawrence G. (2003). Biologi. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Daryanto. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Yrama Widya
Dewey, J. (1993). How we think: A restatement of the relation of reflective thinking to the educative
process. Boston : D. C. Heath and Company.
Fa io e, P.A. 99 . Critical Thinking: A Statement of Expert Consensus for Purposes of Educational
Assessment and Instruction: Research Findings and Recommendations (The Delphi Report) .

Prepared for the Committee on Pre-College Philosophy of the American Philosophical Association.
ERIC ED 315 423.
Hendra,S. (2013). Belajar orang Genius. Jakarta: Gramedia.Johnson, E. B. (2009). Melatih Anak Berpikir
Analitis, Kritis dan Kreatif. Jakarta: Grasindo.
Lambertus. (2009). Pentingnya Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Matematikan di
SD. Forum Pendidikan. 28(2).
Magdalena Octaviany, Sri Mulyani dan Elfi Susanti VH. (2014). Pengaruh Pembelajaran Model Problem
Based Learning dan Inquiry Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau dari Kreativitas Verbal Pada
Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X SMA N 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal
Pendidikan kimia ISSN: 2337-9995 .3(4).
Mardapi Djemari, Samsul Hadi, dan Heri Retnawati. (2015). Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal
Berbasis Peserta Didik. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan ISSN:2338-6061.19(1).
Ni ah Mafidatu da Mu hlis.
4 . The De elop e t of Criti al Thi ki g “kill Orie ted “tude t
Worksheet of Chemical Bonding Chapter in Class X of Senior High School. Unesa Journal of
Chemical Education. 3(2): 300-307.
Rikhtehgar Nezami N, Mohammad Asgari, dan Hassan Dinarvand. (2013). The Effect of Cooperative
Learning on the Critical Thinking of High School Students. Technical Journal pf Engineering and
Applied Sciences ISSN: 2051-0853. 19.
Riki Apriyandi Putra, Fransisca Sudargo, Sri Redjeki, dan Adianto. (2014). The Analysis of Concepts Mastery
and Critical Thinking Skills on Invertebrate Zoology Course. Internasional Journal of Science and
Research (IJSR) ISSN: 2319-7064.3.
Rosyida Fatia, Siti Zubaidah dan Susriyanti Mahanal. (2016). Memperdayakan Keterampilan Berpikir Kritis
dengan Model Pembelajaran Remap TmPS (Reading Concept Map Timed Pair Share). Proceeding
Biology Education Conference (ISSN: 2528-57742), 13(1) 2016: 209-214.
Salinan Lampiran Permendigbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah 2016. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Salinan Lampiran Permendigbud No.22 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah 2016. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Styron A. Ronald, Jr., Ed.D. (2014). Critical Thinking and Collaboration: A Strategy to Enhance Student
Learning. Quality Enhancement Plan Director and Professor of Leadership Office of Academic
Affairs, University of South Alabama Mobile. Journal International ISSN: 1690-4524. 12(7).
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Pengembangan. Bandung : Alfabeta.
_________. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Pengembangan. Bandung : Alfabeta.
Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Susan Chaplin. (2007). A Model of Student Success : Coaching Student to Develop Critical Thinking Skills
in Introductory Biology Courses. International Journal for the scholarship of Teaching and Learning
ISSN 1931-4744. 1(2).
Utami Budi, Sri Yamtinah, Widiastuti Agustina ES. 2016. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik yang Disusun Guru SD. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (SNPS).
Vdovina Elena. (2014). Developing Critical Thinking in the English Language classroom : A Lesson Plan. Elta
Journal. 54-68.
Wade Carole dan Tavris Carol. (2008). Psikologi Edisi Ke-9 Jilid 1.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wasis. (2015). Pembelajaran dan Penilaian Sains Sesuai Tuntutan Kurikulum 2013. Prosiding Seminar
Nasional. Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Widodo, Tri. Kardawati, Sri. (2013). Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan Karakter Siswa. Jurnal Pendidikan Biologi.
(1).

Youssef, Hanna Shaarawy. (2014). A Quasi-Experimental Research on an English as a Foreign Language
(EFL) Undergraduate Classroom in Egypt. International Journal of Higher Education. 3(4).
Zaini Muhammad, Utari Intan Suwenda, Aulia Ajizah. (2013). Hasil Belajar dan Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa SMA pada Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah. Prosiding Semianr Nasional Pendidikan. 20(207).

Dokumen yang terkait

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Khutbah Washil bin Atho' wa ma fiha minal asalib al-insyaiyah al-thalabiyah : dirasah tahliliyah

3 67 62

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Peningkatan Produktivitas sekolah : penelitian di SMK al-Amanah Serpong

20 218 83

Analysis On Students'Structure Competence In Complex Sentences : A Case Study at 2nd Year class of SMU TRIGUNA

8 98 53