MAKALAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN waria dalam

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
psikologi umum tentang kepribadian ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan kami juga berterima kasih kepada Bapak Drs. Sukarno, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah psikologi umum yang telah memberikan tugas ini kepada kami dan
membimbing kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa yang dimaksud dengan kepribadian.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun
ini belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan untuk pembuatan makalah selanjutnya.Sesudah dan sebelumnya
kami ucapkan terimakasih.

Surakarta, 10 Desember 2017
Penyusun


1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
1.4 Manfaat..................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kepribadian..........................................................................
3.2 Teori Kepribadian……………………………………………………...
3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian..................................
3.4 Unsur-Unsur Kepribadian……………………………………………..
3.5 Tahap-Tahap Perkembangan Kepribadian…………………………….
3.6 Gangguan Kepribadian………………………………………………...
3.7 Kepribadian Umum……………………………………………………

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................
DAFTAR PUSTA

2

i
ii
1
1
2
2
3
4
4
5
9
12
13
14

15

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi.
Psikologi kepribadian merupakan salah satu ilmu dasar yang penting guna
memahami ilmu psikologi. Manusia sebagai objek material dalam pembelajaran
ilmu psikologi tentu memiliki kepribadian dan watak yang berbeda satu dengan
yang lainnya. Watak digunakan untuk memberikan penafsiran kepada bendabenda maupun manusia.
secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality)
merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang,
yang mencakup pola - pola pemikiran dan perasaan, konsep diri, dan mentalitas
yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum. Dari situ lah timbul yang
namanya pengetahuan, Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui yang
tersusun secara logis dan sistematis dengan memperhitungkan sebab –akibat dan
dapat untuk menerangkan gejala – gejala tertentu. Unsur-unsur yang mengisi akal
dan alam jiwa seorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam
otaknya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya rasa

keingintahuan dalam memahami manusia. Salah satu teori yang dijadikan
pembelajaran dalam memahami kepribadian dan watak manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengentian dari kepribadian?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian?
3. Apa saja unsur-unsur kepribadian?
4. Bagaimana tahap-tahap perkembangan kepribadian ?
5. Apa saja macam-macam gangguan kepribadian ?

1

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari kepribadian
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
3. Untuk mengetahui unsur-unsur kepribadian
4. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan kepribadian
5. Untuk mengetahui macam-macam gangguan kepribadian

1.4 MANFAAT

1. Bagi Penulis


Sebagai pembanding dalam membuat karya tulis di waktu yang akan datang



Sebagai motivator dalam menulis karya tulis yang berkualitas

2. Bagi Guru / Pendidik


Sebagai salah satu pedoman dalam menghadapi anak di sekolah



Sebagai salah satu sumber dalam mencari indicator untuk anak yang berbakat

3. Bagi Orang Tua



Sebagai salah satu pedoman dalam mengasuh anak



Sebagai pedoman orang tua, sehingga orang tua meluruskan pikiran terhadap
anak



Sebagai motivator agar orang tua lebih kreatif dalam mendidik anak

2

BAB II
LANDASAN TEORI

YINGER
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.

M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
CUBER
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan
dapat dilihat oleh seseorang.
Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai
latar belakang terhadap perilaku.
HORTON
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen
seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam
tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang
mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten,
sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
Schever Dan Lamm
Mendefinisikan kepribadian sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciriciri kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi
standar atu baku, sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu sudah
baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang
di hadapi.


3

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Pengertian kepribadian adalah ciri – ciri watak seseorang individu
yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu
yang khusus, yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut mempunyai
beberapa ciri watak yang diperlihatkan secara lahir, konsisten dan konskuen
dalam tingkah lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki
identitas khusus yang berada dari individu – individu. ( Koetjaraningrat,
1985:102).
Secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality)
merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat
seseorang, yang mencakup pola - pola pemikiran dan perasaan, konsep diri,
dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.

3.2 TEORI KEPRIBADIAN

a. Teori Kepribadian Psikoanalisis
psikoanalisis dalam tiga arti, antara lain adalah:
1. Psikoanalisis digunakan untuk menunjukkan sebuah metode
penelitian terhadap proses psikis, misalnya saja seperti mimpi. Hal
ini tak pernah dijangkau oleh penelitian ilmiah sebelumnya.
2. Psikoanalisis dapat ditunjukkan sebagai salaha satu teknik yang
digunakan untuk mengobati gangguan-gangguan psikis yang
dialami oleh klien neorotis.
3. Psikoanalisis digunakan untuk menunjukkan seluruh pengetahuan
mengenai psikologis baik yang di dapatkan melalui metode atau
teknik.

4

b. Teori Kepribadian Sifat (Trait Theories)
Teori trait sendiri dicetuskan oleh Gordon Allport yang merupakan ahli
psikologi yang meneliti mengenai kepribadian trait dalam diri manusia.
Menurut Allport, teori trait merupakan sistem neuropsikis yang dalam
perkembangannya
digeneralisasikan

kemudian diarahkan
agar
mendapatkan kemampuan untuk menghadapi berbagai perangsang
secara bersamaan, danjuga membimbing perilaku ekspresi dan adaptasi
secara bersamaan. Terdapat lima faktor yang dalam teori trait, antara
lain adalah:
 Neurotikisme.
 Ekstraversi.
 Keterbukaan.
 Keramahtamahan.
 Kehati-hatian.
c. Teori Kepribadian Behaviorisme
Psikologi Behaviorisme merupakan bidang ilmu di dalam psikologi
yang di dalamnya mempelajari tentang perilaku seseorang.

3.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian antara lain:
a.

Faktor Biologis


Yaitu faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani, atau seringkali pula
disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan,
peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan

5

sebagainya. Kita mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak
dilahirkan telah menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat
kita lihat pada setiap bayi yang baru lahir. Ini menunjukkan bahwa sifat-sifat
jasmani yang ada pada setiap orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan
ada pula yang merupakan pembawaan anak/orang itu masing-masing.
Keadaan fisik tersebut memainkan peranan yang penting pada kepribadian
seseorang.

b.

Faktor Sosial

Yang dimaksud dengan faktor sosial di sini adalah masyarakat ; yakni
manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan. Termasuk juga
kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat istiadat, peraturan-peraturan,
bahasa, dan sebagainya yang berlaku dimasyarakat itu.
Sejak dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan orang-orang disekitarnya.
Dengan lingkungan yang pertama adalah keluarga. Dalam perkembangan
anak, peranan keluarga sangat penting dan menentukan bagi pembentukan
kepribadian selanjutnya. Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan
memberikan pengaruh yang bermacam-macam pula terhadap perkembangan
kepribadian anak.
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan anak sejak kecil
adalah sangat mendalam dan menentukan perkembangan pribadi anak
selanjutnya. Hal ini disebabkan karena pengaruh itu merupakan pengalaman
yang pertama, pengaruh yang diterima anak masih terbatas jumlah dan
luasnya, intensitas pengaruh itu sangat tinggi karena berlangsung terus
menerus, serta umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana bernada
emosional. Kemudian semakin besar seorang anak maka pengaruh yang
diterima dari lingkungan sosial makin besar dan meluas. Ini dapat diartikan
bahwa faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap perkembangan dan
pembentukan kepribadian.
c.

Faktor Kebudayaan

Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masingmasing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana
seseorang itu dibesarkan. Beberapa aspek kebudayaan yang sangat
mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian antara lain:
6

1.

Nilai-nilai (Values)
Di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung
tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu.
Untuk dapat diterima sebagai anggota suatu masyarakat, kita harus
memiliki kepribadian yang selaras dengan kebudayaan yang berlaku
di masyarakat itu.

2.

Adat dan Istiadat
Adat dan tradisi yang berlaku disuatu daerah, di samping
menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya,
juga menentukan pula cara-cara bertindak dan bertingkah laku yang
akan berdampak pada kepribadian seseorang.

3.

Pengetahuan dan Keterampilan.
Tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan seseorang atau
suatu masyarakat mencerminkan pula tinggi rendahnya kebudayaan
masyarakat itu. Makin tinggi kebudayaan suatu masyarakat makin
berkembang pula sikap hidup dan cara-cara kehidupannya.

4.

Bahasa
Di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di atas,
bahasa merupakan salah satu faktor yang turut menentukan cirri-ciri
khas dari suatu kebudayaan. Betapa erat hubungan bahasa dengan
kepribadian manusia yang memiliki bahasa itu. Karena bahasa
merupakan alat komunikasi dan alat berpikir yang dapat
menunukkan bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan
bereaksi serta bergaul dengan orang lain.

5.

Milik Kebendaan (material possessions)
Semakin maju kebudayaan suatu masyarakat/bangsa, makin maju
dan modern pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan
hidupnya. Hal itu semua sangat mempengaruhi kepribadian manusia
yang memiliki kebudayaan itu.

B. Hubungan Kepribadian Dengan Kebudayaan

7

Menurut Roucek dan Warren, kepribadian adalah organisasi faktor-faktor
biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu.
Faktor biologis misalnya, sistem syaraf, proses pendewasaan, dan kelainan
biologis lainnya, sedangkan faktor psikologis adalah seperti unsur
temperamen, kemampuan belajar, perasaan, keterampilan, keinginan dan
lain-lain. Dan yang terakhir, adalah faktor sosiologis. Kepribadian dapat
mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain yang khas dimiliki
oleh seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan
orang lain
Seseorang yang sejak kecil dilahirkan sampai dewasa selalu belajar dari
orang-orang disekitarnya. Secara bertahap dia akan mempunyai konsep
kesadaran tentang dirinya sendiri. Lama-kelamaan perilaku-perilaku si
anak akan menjadi sifat yang nantinya menghasilkan suatu kepribadian.
Berikut ini adalah beberapa kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi
bentuk kepribadian yakni:
1.

Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan

Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di
Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di
Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2.
Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways
of life ).
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak
yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani
untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang
anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap
menilai ( sense of value ).
3.

Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial

Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan
sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket,
pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masingmasing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan
kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4.

Kebudayaan khusus atas dasar agama
8

Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan
kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5.

Kebudayaan berdasarkan profesi

Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian
seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan
dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai
kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya.
Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

C.

Hubungan Kepribadian Dengan Keragaman Individu.
Keesing (1989, 1 : 95 ) menyatakan Asumsi – asumsi dasar tersebut
di atas ( hubungan kepribadian dengan budaya ) menunjukkan bahwa
adanya pengaruh biologis terhadap pembentukan tingkah laku manusia.
Selain unsur biologis, ternyata juga dipengaruhi oleh faktor yang berbeda
antara satu dengan lain. Pengakuan pentingnya faktor – faktor biologis
tersebut menghilangkan dasar – dasar budaya. Sementara pendapat suatu
karakteristik
dapat mendasari dan membatasi keragaman budaya,
sedangkan pihak lain menjelaskan bahwa berbagai perbedaan bawaan dan
keragaman pengalaman individu menyulitkan pembakuan seseorang yang
diasumsikan.
Hal ini sekaligus membuka kesempatan ke arah kajian tentang
kemungkinan adanya pola – pola universal yang disalurkan,diutarakan dan
dinilai berdasarkan tradisi budaya yang berbeda. Tradisi budaya dapat
memaksakan pencapaian berbagai sasaran yang berlainan , pelampiasan.
Tetapi di bawah sandi harapan budaya ini.

3.4 UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN
Koentjaraningrat (1985:103-110) menjelaskan ada beberapa unsur yang
mempengaruhi terbentuknya kepribadian sebagai berikut :
1.

Pengetahuan

9

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui yang tersusun secara logis
dan sistematis dengan memperhitungkan sebab –akibat dan dapat untuk
menerangkan gejala – gejala tertentu. Unsur-unsur yang mengisi akal dan
alam jiwa seorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam
otaknya. Dalam lingkungan individu itu ada bermacam-macam hal yang
dialaminya melalui penerimaan pancaindera-nya serta alat penerima atau
reseptor organismenya yang lain, sebagai getaran eter (cahaya dan warna),
getaran akustik (suara), bau, rasa, sentuhan, tekanan mekanikal (berat-ringan),
tekanan termikal (panas-dingin) dan sebagainya, yang masuk ke dalam sel-sel
tertentu di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Di sana berbagai proses fisik,
fisiologi, dan psikologi terjadi, yang menyebabkan berbagai macam getaran
tekanan tadi, kemudian diolah menjadi suatu susunan yang dipancarkan atau
diproyeksikan oleh individu tersebut menjadi suatu penggambaran tentang
lingkungan tadi. Seluruh proses akal yang sadar (conscious) tadi, dalam ilmu
psikologi disebut “persepsi”.
2.

Perasaan

Perasaan adalah rasa, kesadaran batin sewaktu menghadapi
mempertimbangkan tentang sesuatu hal/pendapat. Selain pengetahuan, alam
kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan. Kalau orang
pada suatu hari yang luar biasa panasnya melihat papan gambar reklame
minuman Green tea berwarna yang tampak segar dan nikmat, maka persepsi
itu menyebabkan seolah-olah terbayang di mukanya suatu penggambaran
segelas Green tea yang dingin dan penggambaran itu dihubungkan oleh
akalnya dengan penggambaran lain yang timbul kembali sebagai kenangan
dalam kesadarannya, menjadi suatu apersepsi tentang dirinya sendiri yang
tengah menikmati segelas Green tea dingin, manis, dan menyegarkan pada
waktu hari sedang panas-panasnya yang seakan-akan demikian realistiknya
sehingga keluarlah air liurnya. Apersepsi seorang individu yang
menggambarkan diri sendiri sedang menikmati segelas Green tea dingin tadi
menimbulkan dalam kesadarannya suatu perasaan yang positif, yaitu perasaan
nikmat dan perasaan nikmat itu sampai nyata mengeluarkan air liur.
Sebaliknya, kita dapat juga menggambarkan adanya seorang individu
yang melihat sesuatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak
menyenangkan, mencium bau busuk, dan sebagainya.Persepsi-persepsi seperti
itu dapat menimbulkan dalam kesadaran perasaan yang negatif, karena dalam
kesadaran terkenang lagi misalnya bagaimana kita menjadi muak karena
10

sepotong ikan yang sudah busuk yang kita alami di masa lampau.Apersepsi
tersebut mungkin dapat menyebabkan kita menjadi benar-benar merasa muak
apabila kita mencium lagi bau ikan busuk.

3.

Dorongan Naluri

Dorongan naluri adalah dorongan hati yang dibawa sejak lahir, yang
tanpa disadari mendorong untuk berbuat sesuatu. Kesadaran manusia menurut
para ahli psikologi juga mengandung berbagai perasaan lain yang tidak
ditimbulkan karena pengaruh pengetahuannya, melainkan karena sudah
terkandung dalam organismenya, dan khususnya dalam gen-nya sebagai
naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri pada tiap makhluk manusia
itu, oleh beberapa ahli psikologi disebut “dorongan” (drive).
Ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu :
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
Dorongan ini memang merupakan suatu kekuatan biologi yang juga pada
semua makhluk di dunia ini dan yang menyebabkan semua jenis mampu
mempertahankan hidupnya di dunia ini.
b. Dorongan seks.
Dorongan ini timbul pada setiap individu yang normal tanpa terkena pengaruh
pengetahuan, dan memang mendorong landasan biologi yang mendorong
makhluk manusia untuk membentuk keturunan yang melanjutkan jenisnya.
Selain untuk mendapatkan keturunan, juga untuk mendapatkan status sosial.
c. Dorongan untuk usaha mencari makan/pekerjaan.
Dorongan ini tidak perlu dipelajari, sejak bayi pun manusia sudah
menunjukkan dorongan untuk mencari makanan , yaitu dengan mencari susu
ibunya tanpa dipengaruhi oleh pengetahuan tentang adanya hal- hal tersebut,
dan ini berkembang (mencari kerja) berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan serta faktor lingkungan di sekitar.
d. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia.
Dorongan ini memang merupakan landasan biologi dari kehidupan
masyarakat manusia sebagai makhluk sosial.

11

e. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya.
Hal ini merupakan sumber dari adanya beraneka warna kebudayaan
diantaranya di antara makhluk manusia, sebab adanya dorongan ini manusia
mengembangkan adat yang memaksakan berbuat konform dengan manusia
sekitarnya.
f. Dorongan untuk berbakti.
Hal ini ada karena manusia sebagai makhluk secara kolektif, sehingga ia dapat
hidup bersama dengan manusia lain secara serasi. Dalam berbagai hal
dorongan ini sering dieksetensikan dari sesama manusia kepada kekuatan
yang diangapannya berada di luar akalnya, maka timbul religi.
g. Dorongan akan keindahan, dalam arti keindahan bentuk, warna, suara,
atau gerak.
Dorongan dalam arti keindahan bentuk,warna,suara,dan gerak, pada seorang
bayi dorongan itu sering tampak pada gejala tertariknya kepada bentuk –
bentuk tertentu dari benda- benda di sekitarnya, warna –warna cerah, suara
yang nyaring, dan berirama dan kepada gerak-gerak yang selaras. Sehingga
dorongan naluri ini merupakan landasan dari suatu unsur terpenting dalam
kebudayaan manuai yaitu kesenian.

3.5 TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Perkembangan kepribadian menurut Jean Jacques Rousseau berlangsung
dalam beberapa tahap yaitu:
1.

Tahap perkembangan masa bayi (sejak lahir- 2 tahun)

Tahap ini didominasi oleh perasaan.Perasaan ini tidak tumbuh dengan sendiri
melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi terhadap
stimulus lingkungan.
2.

Tahap perkembangan masa kanak-kanak (umur 2-12 tahun)

Pada tahap ini perkembangan kepribadian dimulai dengan
berkembangnya fungsi indra anak dalam mengadakan pengamatan.

12

makin

3.

Tahap perkembangan pada masa preadolesen (umur 12- 15 tahun)

Pada tahap ini perkembangan fungsi penalaran intelektual pada anak sangat
dominan. Anak mulai kritis dalam menanggapi ide orang lain. anak juga mulai
belajar menentukan tujuan serta keinginan yang dapat membahagiakannya.
4.

Tahap perkembangan masa adolesen (umur 15- 20 tahun)

Pada masa ini kualitas hidup manusia diwarnai oleh dorongan seksualitas
yang kuat, di samping itu mulai mengembangkan pengertian tentang
kenyataan hidup serta mulai memikirkan tingkah laku yang bernilai moral.
5.

Tahap pematangan diri (setelah umur 20 tahun)

Pada tahap ini perkembangan fungsi kehendak mulai dominan.Mulai dapat
membedakan tujuan hidup pribadi, yakni pemuasan keinginan pribadi,
pemuasan keinginan kelompok, serta pemuasan keinginan masyarakat.Pada
masa ini terjadi pula transisi peran social, seperti dalam menindaklanjuti
hubungan lawan jenis, pekerjaan, dan peranan dalam keluarga, masyarakat
maupun Negara. Realisasi setiap keinginan

3.6 GANGGUAN KEPRIBADIAN
a. Paranoid
berlebihan.

= Paranoid adalah curiga yang menonjol atau

b. Afektif
= Perasaan dan emosinya yang berubah-ubah antara
depresi dan euforia.
c. Skizioid

=

Pemalu, perasa, pendiam, suka menyendiri.

d. Eksplosif
menyesal.

=

Ledakan-ledakan amarah dan agresivitas, kemudian

e. Anankastik
= Perfeksionisme dan keteraturan, kaku, pemalu,
disertai pengawasan yang kuat.

13

f. Histerik
berdusta.

= sombong, egosentrik, emosi tidak stabil, suka

g. Astenik
= Hidup tidak bergairah, lemah, lesu, lemas, letih,
tidak ada tenaga sepanjang hidupnya.
h. Anti sosial
orang lain.

=

Perilakunya selalu menimbulkan konflik dengan

i. Pasif-Agresif
= Ditandai dengan sikap pasif dan agresif. Agresifitas
dapat dinyatakan secara pasif dengan cara bermuka masam, malas, dan
keras kepala.
j. Inadequat
= Ketidakmampuan seseorang secara terus menerus
untuk memenuhi harapan teman.

3.7

KEPRIBADIAN UMUM
Koentjaraningrat (1985:117) mengutip pendapat Ralp Linton
menyatakan bahwa yang mengembangkan suatu penelitian tentang
kepribadian umum. Ia mencari hubungan dengan para ahli psikologi untuk
mempertajam pengertian tentang konsep – konsep psikologi yang menyangkut
kepribadian umum tersebut. Kepribadian dasar itu ada karena semua individu
dari warga masyarakat mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan yang
sama selama masa tumbuhnya.
Pembentukan watak dalam jiwa individu banyak dipengaruhi oleh
pengalaman ketika ia sebagai anak – anak yang diasuh orang – orang dalam
lingkungan nya seperti : bapak –ibunya, saudara-saudaranya dan orang –orang
yang ada dalam sekitarnya. Watak juga ditentukan oleh cara – cara ia sewaktu
masih kecil: diajari makan,kebersihan,disiplin,bermain dan bergaul dengan
anak – anak lainnya. Oleh sebab itu setiap kebudayaan /masyarakat
mempunyai cara pengasuhan anak menunjukkan keseragaman pola –pola adat
dan norma –norma tertentu.

14

BAB IV
PENUTUP

15

4.1

KESIMPULAN
Psikologi kepribadian merupakan salah satu ilmu dasar yang penting guna
memahami ilmu psikologi. Manusia sebagai objek material dalam pembelajaran ilmu
psikologi tentu memiliki kepribadian dan watak yang berbeda satu dengan yang
lainnya. Watak digunakan untuk memberikan penafsiran kepada benda-benda
maupun manusia.
Pembentukan watak dalam jiwa individu banyak dipengaruhi oleh
pengalaman ketika ia sebagai anak – anak yang diasuh orang – orang dalam
lingkungan nya seperti : bapak –ibunya, saudara-saudaranya dan orang –orang yang
ada dalam sekitarnya. Watak juga ditentukan oleh cara – cara ia sewaktu masih kecil:
diajari makan,kebersihan,disiplin,bermain dan bergaul dengan anak – anak lainnya.
Oleh sebab itu setiap kebudayaan /masyarakat mempunyai cara pengasuhan anak
menunjukkan keseragaman pola –pola adat dan norma –norma tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

16

Purwanto, Drs. M. Ngalim. Psikologi pendidikan. Bandung; PT. Remaja
Rosdakarya, 1990
Djali, Prof. Dr. H. psikologi pendidikan. Jakarta; PT. Bumi Aksara, 2007
Morgan, Clifford T. psikologi sebuah pengantar. Jakarta; PT. Pradnya Paramita,
1986
Soemanto, Drs. Wasty. Psikologi pendidikan; Landasan kerja pemimpin
pendidikan. Jakarta; PT. Renika Cipta. 1990
Santrock, Jhon W. psikologi pendidikan. Jakarta; Kencana Media Group. 2010.

17