KODIFIKASI ALQUR’AN irsyadbki | Fak. dakwah UIN Yogya kodifikasi al quran

KODIFIKASI AL-QUR’AN
(PEMELIHARAAN,
PEMBUKUAN,
PERCETAKAN)
ayat.‫ايات‬
rtf

KODIFIKASI AL-QUR’AN
(PEMELIHARAAN DAN PENGUMPULAN)

Yang dimaksud dengan kodifikasi al-Qur’an:
proses pemeliharaan, penulisan, pengumpulan
dan percetakan al-Qur’an sejak masa Nabi
Muhammad SAW sampai sekarang.
Kodifikasi terbagi ke dalam beberapa masa:
1). Masa Nabi SAW,
2). Masa Abu Bakar,
3). Masa Usman bin Affan.

A. MASA NABI.
Pemeliharaan al-Qur’an masa nabi ada dua:

1. Metode Hafalan: Setiap kali malaikat Jibril
datang membawa ayat al-Qur’an, nabi langsung
menghafalnya. Nabi adalah seorang penghafal alQur’an terbaik, karena:
a). beliau sebagai rasul yang diutus untuk
menyampaikan ajaran-ajaran Allah, sehingga
Allah memudahkan beliau untuk dapat
menghafal al-Qur’an,
b). Beliau dan juga para sahabat sudah terkenal
sebagai orang-orang yang memiliki daya hafalan
yang kuat, sebagaimana orang Arab umumnya.

PARA SAHABAT PENGHAFAL AL-QUR’AN:
- Sahabat adalah orang-orang yang punya keinginan
yang besar untuk dapat belajar al-Qur’an
bersama Nabi.
- Mereka sering mengikuti Nabi dalam berbagai
kesempatan, sehingga tidak heran jika mereka
sering menyaksikan langsung Nabi menerima alQur’an dari Jibril, dan kemudian mereka ikut
menghafalnya bersama Nabi.
- Sahabat yang terkenal sebagai penghafal: Ibnu

Mas’ud, Salim bin Ma’qal, Mu’az bin Jabal, Ubai
bin Ka’ab, Abu Zaid bin Sakan, Abu Darda, dan

2. METODE TULISAN:
- Di samping menghafal, nabi juga berusaha
mendokumnetasikan al-Qur’an dalam bentuk
tulisan. Karena itulah, beliau menunjuk beberapa
orang sahabat yang ahli menulis, seperti: Ali,
Mu’awiyah, Ubai bin Ka’ab, dan Zaid bin Sabit.
- Setiap kali ayat turun, beliau menyuruh
menuliskan ayat tersebut pada tempat yang sudah
ditentukan, baik dalam kelompok surat maupun
urutan ayatnya.
- Alat tulis yang digunakan: pelepah kurma,
lempengan batu, daun lontar, kulit kayu, potongan

PARA SAHABAT PENULIS AL-QUR’AN:
- Sebelum Nabi wafat, seluruh ayat al-Qur’an
sudah ditulis secara lengkap. Namun belum
terkumpul dalam satu mushaf (terpisahpisah dalam berbagai alat tulis).

- Alasan Nabi tidak mengumpulkan dalam
satu mushaf: 1) ayat al-Qur’an masih turun
semasa beliau hidup, 2) sistimatika ayat dan
surat bukan berdasarkan kronologi turunya.
- Sahabat yang menulis al-Qur’an secara
pribadi: Ali, Muaz bin Jabal, Ubai bin Ka’ab,
Ibnu Mas’ud, Zaid bin Sabit. Dll.

B. Masa
Abu Bakar:
Yang
dimaksud
dengan kodifikasi masa Abu Bakar

adalah pengumpulan al-Qur’an yang masih terpisah
pada berbagai macam alat tulis menjadi satu
kesatuan yang utuh.
Alasan yang mendorong Abu Bakar melakukan hal
tersebut adalah: karena banyaknya para sahabat
penghafal al-Qur’an yang gugur dalam perang. Jika

hal itu dibiarkan, maka lama kelamaan al-Qur’an
akan hilang bersama para sahabat yang gurur
tersebut. Perang yang dimaksud ketika itu adalah
perang Yamamah, yakni perang melawan orangorang murtad.
Usulan ini sebenarnya datang dari Umar bin Khatab
ketika menyaksikan perang tersebut. Maka atas
usulan Umar, Abu Bakar bersedia melakukan
perkerjaan ini, sebagai sebuah pekerjaan yang sangat
mulia, karena berkaitan dengan pemeliharaan alQur’an.

PANITIA PENGUMPUL AL-QUR’AN:
- Sahabat yang ditunjuk oleh Abu bakar sebagai
pengumpul al-Qur’an adalah Zaid bin Sabit.
- Alasan menunjuk Zaid karena; dia adalah orang
kepercayaan Nabi, pernah menjadi juru tulis nabi,
dan dia adalah sahabat yang terakhir mentadarus
kan al-Qur’an di hadapan Nabi secara lengkap 30
juz, sebelum Nabi wafat.
- Cara yang digunakan Zaid dalam pengumpulan
tersebut adalah melalui dua hal, yaitu hafalan dan

tulisan dari para sahabat penghafal dan penulis alQur’an.
- al-Qur’an hasil pengumpulan kemudian di simpan
oleh Abu Bakar, kemudian Umar, dan hafsah.

C. Masa Usman bin Affan:

- Yang dimaksud dengan pemeliharaan al-Qurlan pada
masa Usman : penulisan kembali naskah al-Qur’an
yang bersumber dari naskah yang sudah dikumpulkan
Abu Bakar menjadi beberapa copy.
- Alasan yang mendorong Usman melakukan itu adalah:
munculnya perbedaan cara membaca ayat al-Qur’an di
kalangan umat Islam, setelah Islam berkembang secara
luas, sehingga membawa pada perselisihan.
- Orang yang mengusulkan kepada Usman untuk
melakukan penulisan al-Qur’an adalah Huzaifah bin
Yaman, setelah dia melihat perselisihan di kalangan
umat Islam, ketika terjadinya perang Armenia dan

SAHABAT YANG DITUNJUK MENJADI PENULIS:

- Orang yang ditunjuk oleh Usman untuk
melakukan tugas tersebut adalah: Zaid bin Sabit,
Abdullah bin Zuber, Sa’ad bin ‘Ash, Abdurrahman
bin Haris.
- al-Qur’an yang dijadikan pedoman oleh Tim
penulis adalah al-Qur’an yang disimpan oleh
Hafsah.
- Hasil kerja tim penulis ini, kemudian digandakan
menjadi 5 exs, masing2 dikirim ke wilayah Islam,
agar umat Islam punya satu kitab suci yang sama
yang bisa dijadikan sandaran dalam membaca.

PENYEMPURNAAN AL-QUR’AN:
pemberian tanda huruf dan syakal:
pemberian tanda pada huruf-huruf

al-Qur’an dilakukan pada masa
khalifah Abdul Malik bin Marwan
(66-68 h) khalifah ke-5 Umayyah.
orang yang diberi tugas untuk

melakukan itu adalah Abu Aswad
ad-Duali.

PERCETAKAN AL-QUR’AN:
* Sejak masa Usman (35 h) sampai masa Turki
Usmani (1123 h) al-Qur’an ditulis dan
diperbanyak secara manual.
* Baru tahun 1123 H/1694 M al-Qur’an dicetak
pertama kali di Hamburg Jerman.
* Tahun 1248 H/1828 M al-Qur’an dicetak oleh
negara Islam yaitu Iran, di Teheran dan Tibris.
* Percetakan yang khusus untuk mencetak alQur’an muncul di Leipzig Jerman tahun 1834 M.