Hirarki Tasawuf dalam Ilmu Ilmu Islam

Materi

: Tasawuf dalam Hirarki Ilmu ilmu Islam

Nama

: Satria Harum Nugraha

NIM

: 0702173179

Program Studi

: Sistem Informasi - 4

Dosen Pembimbing

: Dr. Ja‟far M.A

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN

IDENTITAS BUKU
Ja‟far, 2016. “Gerbang Tasawuf ”. Dimensi Teoritis dan Praktis Ajaran Kaum Sufi (
Medan : Perdana Publishing )

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Akhlak tasawuf berperan penting dalam kehidupan, terutama sebagai etika
dalam bersosial kepada sesama umat, dan sebagai pendekatan diri kepada Allah.
2. Tujuan Pembalajaran
Setelah memringkas ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang
Hirarki tasawuf dalam Ilmu ilmu islam.

PEMBAHASAN
1. Klarifikasi Ilmu dalam Islam.
Para ulama membuat klarifikasi ilmu berdasarkan sudut pandang Islam.
Dintara beberapa pendapat para ulama, pendapat Ibn Khaldun cukup penting.
Menurut Ibn Khaldun ilmu terbagi menjadi dua. Pertama, ilmu ilmu hikmah

danfilsafat yang didapat dengan akal manusia. Kedua, ilmu yang di ajarkan yang
bersumber kepada syariat islam.1
Menurut Al-Ghazali, berdasarkan cara perolehannya, ilmu terbagi dua.
Pertama, Ilmu yang dihadirkan. Kedua, Ilmu yang dicapai. Sedangkan tasawuf
dikategorikan sebagai „ilm al-huduri‟.2 Dan ada beberapa ulama lain seperti Ibn alQayyim al-Jauziyah yang menurut nya ilmu terbagi berdasarkan derajatnya. Dan
Syed Muhammad Naquib. Dapat disimpulkan bahwa para ulama memasukkan
tasawuf ke bagian ilmu ilmu agama.
2. Kedudukan Tasawuf.
Menurut Ibn Khaldun, tasawuf adalah sebuah disiplin ilmu yang dimana
sumbernya adalah ilmu syariah. Sumber syariah yaitu Al-qur‟an dan hadits. Pada

masa nabi Muhammad SAW, ilmu tasawuf telah dipraktekan, meskipun pada masa itu
tasawuf masih sebagai bentuk ibadah semata. Berdasarkan tujuan nya, orang yang
mempelajari tasawuf harus terus menerus meningkatkan kualitas ibadahnya sampai
mencapai kemantapan tauhid dan makrifat. Berdasarkan pembahasannya, tasawuf
memiliki empat pokok pembahasan. Pertama, tentang mujahadah, zaug, intropeksi
diri, dan tingkatan spritual. Kedua, tentang penyikapan spritual, dan hakikat hakikat
alam gaib. Ketiga, tentang keramat wali. Keempat, tentang istilah istilalah sufi yang
diungkap pasca „mabuk‟spritual.3


KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulan bahwa para ulama telah membuat
kralifikasi ilmu tasawuf dalam islam. Kedudukan ilmu tasawuf saat ini merupakan
bagian dari ilmu syariah.

CATATAN AKHIR
1

Abd al-Rahman Ibn Khaldun, Muqaddimah Ibn Khaldun. ( Damsyiq: Dar al-Balkhi,
2004), h.181
2

Osman Bakar, Classification of Knowledge in Islam : A study in Islamic Philosophies of
Science ( Cambridge : The Islamic Text Society, 1998 ), h.203-207.
3

Ibn Khaldun, Muqaddimah Ibn Khaldun, h.181, 242.