PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA U

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
UJI EFEKTIFITAS ANTI INFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN
PUDDING HITAM (Graptophyllum pictum L Griff) TERHADAP MENCIT
JANTAN (Mus musculus)

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

DISUSUN OLEH:
FITRI WINARSIH
(1360047) TAHUN ANGKATAN 2013
ANGGIE ARYATI
(1360006) TAHUN ANGKATAN 2013
MELESTRI ELIYANTI
(1360078) TAHUN ANGKATAN 2013
FERI PRATAMA
(1470036) TAHUN ANGKATAN 2014
AMELIA TRI WULANDARI (1470003) TAHUN ANGKATAN 2014

AKADEMI FARMASI AL-FATAH
YAYASAN AL-FATHAH

BENGKULU
2015

i

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..........................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
RINGKASAN ........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................
2.1 Uraian Tanaman Daun Pudding Hitam .............................................
2.2 Inflamasi ............................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................
3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................
3.2 Pelaksanaan Penelitian ......................................................................

3.3 Analisis Data .....................................................................................
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ...............................
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................
4.1 Jadwal Kegiatan Program .................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................

i
ii
iii
iv
1
2
2
3
4
4
5
9
9

9
9
10
11

iii

RINGKASAN
Daun pudding hitam (Graptophyllum pictum L Griff) banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk berbagai keperluan seperti untuk obat berbagai penyakit
dan penyembuh kulit, salah satunya adalah untuk menyembuhkan pembengkakan
yang terjadi akibat luka. Dari uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak daun
pudding hitam (Graptophyllum pictum L Griff) mengandung senyawa flavonoid.
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara
penggunaan daun puding hitam yang mempunyai khasiat anti inflamasi dalam
pengobatan secara alamiah tanpa ada efek samping yang berbahaya dan
membantu masyarakat yang ekonominya kurang mampu. Target yang ingin kami
capai adalah masyarakat dapat memanfaatkan daun pudding hitam ini semaksimal
mungkin. Metode yang di gunakan adalah Carrageenan-Induced Mice Paw
Odema . Prosedur penelitian ini menggunakan mencit sebagai hewan uji sebanyak

30 Mencit di timbang dan di kelompokkan menjadi 6 kelompok (masing-masing 5
ekor) secara acak, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (asam
mefenamat) dan kelompok perlakuan dengan dosis yang bebeda di berikan dalam
setiap perlakuan (ekstrak etanol dari daun puding hitam). Luaran yang diharapkan
dari penelitian ini adalah agar penggunaan daun puding hitam sebagai anti
inflamasi bernilai ekonomis dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Hasil dari penelitian kemudian di analisis dengan menggunakan program SPSS
yaitu ANOVA satu arah dengan tingkat ketelitian 95%. Hasil penelitian ini
nantinya akan dipublikasikan di jurnal ilmiah farmasi AKFAR Al-Fatah
Bengkulu.
Kata Kunci : Antiinflamasi, Daun Pudding Hitam, Asam Mefenamat.

iv

1

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daun pudding hitam merupakan tanaman yang biasa di tanam
masyarakat, kebanyakan mereka hanya menanamnya sebagai tanaman hias

bahkan ada juga yang menganggapnya sebagai tanaman liar, jadi ketika
tanaman ini tumbuh mereka tidak memanfaatkannya bahkan mereka
membuang tanaman ini. Padahal banyak sekali manfaat dari daun pudding
hitam, bahkan sebagian masyarakat telah memanfaatkan daun pudding hitam
ini sebagai obat untuk sembelit, kaku-kaku, persendian, demam, bisul namun
masih banyak masyarakat yang belum tahu manfaat dari daun pudding hitam
sebagai anti inflamasi. (Dalimartah.S: 1999)
Daun ini termasuk tumbuhan berbatang tegak, ukurannya kecil dan
tingginya hanya mencapai tiga meter, biasanya tumbuh liar di pedesaan.
Paling mudah mengenali yakni batangnya berwarna ungu dan penampang
batang berbentuk mendekati segitiga tumpul. Daun dari tumbuhan ini
mempunyai struktur posisi yang letaknya berhadap-hadapan.
Daun yang memiliki nama latin Graptophyllum pictum ini, dapat
disebut sebagai antiambien yang manjur. Hal ini dikarenakan daun pudding
hitam bersifat antiradang. Selain mengurangi pembengkakan, daun ungu juga
bersifat analgesic yakni mengurangi rasa sakit akibat nyeri.
Daun ini mengandung senyawa flavonid yang bersifat antiinflamasi
sehingga mampu mengurangi peradangan, nyeri dan pendarahan. Selain itu
juga mengandung unsure kimia, antara lain alkaloid nontoksik, flavonid,
glikosid, steroid, saponin, tannin, calcium oksalat, dan asam format.

Melihat dari kondisi masyarakat yang masih kurang pengetahuannya
dan bahkan ada yang tidak tahu dalam memanfaatkan tanaman ini sebagai
obat anti inflamasi maka kami menggunakan tanaman daun pudding hitam
sebagai anti inflamasi sebagai judul dari penelitian kami.
Penelitian ini juga bermanfaat memberikan pengetahuan kepada
masyarakat tentang cara penggunaan obat herbal dalam keadaan darurat.
seperti diketahui bahwa masyarakat didesa mayoritas merupakan petani yang
memiliki ladang yang berada jauh dari pemukiman. Sehingga daun pudding
hitam dapat digunakan sebagai anti inflamasi bagi petani yang terluka atau
mengalami infeksi sebelum dilakukan pengobatan medis.
B. Tujuan Khusus
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ekstrak
daun pudding hitam (Graptophyllum pictum L Griff) sebagai anti inflamasi.

2

C. Keutamaan Penelitian
Keutamaan penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang daun puding hitam yang mempunyai manfaat dalam pengobatan
secara alamiah tanpa ada efek samping yang berbahaya.

D. Luaran yang Diharapkan
Dari penelitian ini diharap
kan dapat memberikan manfaat :
1. Penelitian ini adalah agar penggunaan daun puding hitam sebagai anti
inflamasi bernilai ekonomis dan memberikan banyak manfaat bagi
masyarakat.
2. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan dalam bentuk artikel yang akan di
terbitkan di Jurnal ilmiah pharmacy Akademi Farmasi Al-fatah Bengkulu.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tanaman Daun Pudding Hitam (Graptophylum pictum Griff)
2.1.1 Klasifikasi Tanaman
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

:Tracheobionta(Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi

:Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi

:Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:Magnoliopsida (Berkeping dua/ dikotil)

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Scrophulariales


Famili

: Acanthaceae

Genus

: Graptophylum

Spesies

: Graptophylum pictum Griff. (Dalimartha: 1980)

2.1.2 Morfologi
Tumbuhan pudding hitam (Graptophyllum pictum L Griff) merupakan
tumbuhan yang berupa perdu atau pohon kecil, tinggi 1,5-3 m, batang
berkayu, kulit dan daun berlendir dan buahnya kurang enak. Cabang bersudut
tumpul, berbentuk galah dan beruas rapat. Daun tunggal bertangkai pendek
letaknya berhadapan bersilang, bulat telur ampai lanset, ujung dan pangkal
runcing, tepi bergelombang, pertulangan menyirip, panjang 8-20 cm,lebar 313 cm, permukaan atas warnanya ungu mengkilap, perbungaan majemuk,

keluar dari ujung batang,tersusun dalam rangkaian berupa tandan yang

3

panjangnuya 3-12 cm, warna merah keunguan. Buahnya buah kotak,
bentuknya lonjong, warnanya ungu kecoklatan. (Dalimartha, 1999)
Tumbuhan pudding hitam (Graptophyllum pictum L Griff) sering
ditemukan tumbuh liar di pedesaan atau ditanam sebagai tanaman hias atau
tanaman pagar. Daun berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik),
mempercepat pemasakan bisul, pencahar ringan, dan pelembut kulit, dan
bunganya sebagai pelanacar haid. (Dalimartha, 1999)
2.1.3 Khasiat dan kandungan kimia
Dalam pengobatan tradisional sebagian besar ramuan berasal dari
tumbuh-tumbuhan berupa akar, kulit batang, kayu dan bunga atau bijinya.
Agar pengobatan secara tradisional dapat dipertanggungjawabkan maka
diperlukan penelitian ilmiah seperti penelitian di bidang farmakologi,
toksikologi dan lainnya yang terdapat dalam tumbuhan. (Sofia Lenny, 2006)
Tumbuhan ini umumnya mengandung senyawa aktif dalam bentuk
metabolit sekunder seperti alkaloid, flavanoid, steroid, triterpenoid, kumarin
dan lain-lain. Senyawa bioaktif hamper selalu toksik pada dosis tinggi, oleh

karena itu daya bunuh in vivo dari senyawa terhadap organism hewan dapat
di gunakan untuk menapis ekstrak tumbuhan yang mempunyai bioaktifitas.
(Sofia Lenny, 2006)
2.2 Inflamasi
Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh
cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi,
atau mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yang
cedera itu (Dorland, 2002).
Inflamasi (peradangan) merupakan reaksi kompleks pada jaringan ikat
yang memiliki vaskularisasi akibat stimulus eksogen maupun endogen.
Dalam arti yang paling sederhana, inflamasi adalah suatu respon protektif
yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta
membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan sel
(Robbins, 2004).
Penyebab inflamasi antara lain mikroorganisme, trauma mekanis, zatzat kimia, dan pengaruh fisika. Tujuan akhir dari respon inflamasi adalah
menarik protein plasma dan fagosit ke tempat yang mengalami cedera atau
terinvasi agar dapat mengisolasi, menghancurkan, atau menginaktifkan agen
yang masuk, membersihkan debris dan mempersiapkan jaringan untuk proses
penyembuhan (Corwin, 2008).
Respons inflamasi terjadi dalam tiga fase dan diperantarai oleh
mekanisme yang berbeda : a. fase akut, dengan ciri vasodilatasi lokal dan
peningkatan permeabilitas kapiler. b. reaksi lambat, tahap subakut dengan ciri

4

infiltrasi sel leukosit dan fagosit. c. fase proliferatif kronik, dengan ciri
terjadinya degenerasi dan fibrosis (Wilmana, 2007).
Respon antiinflamasi meliputi kerusakan mikrovaskular, meningkatnya
permeabilitas kapiler dan migrasi leukosit ke jaringan radang. Gejala proses
inflamasi yang sudah dikenal ialah:
1. Kemerahan (rubor ) Terjadinya warna kemerahan ini karena arteri yang
mengedarkan darah ke daerah tersebut berdilatasi sehingga terjadi
peningkatan aliran darah ke tempat cedera (Corwin, 2008).
2. Rasa panas (kalor ) Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara
bersamaan. Dimana rasa panas disebabkan karena jumlah darah lebih
banyak di tempat radang daripada di daerah lain di sekitar radang.
Fenomena panas ini terjadi bila terjadi di permukaan kulit. Sedangkan bila
terjadi jauh di dalam tubuh tidak dapat kita lihat dan rasakan (Wilmana,
2007).
3. Rasa sakit (dolor ) Rasa sakit akibat radang dapat disebabkan beberapa hal:
a. Adanya peregangan jaringan akibat adanya edema sehingga terjadi
peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan rasa nyeri
b. Adanya pengeluaran zat – zat kimia atau mediator nyeri seperti
prostaglandin, histamin, bradikinin yang dapat merangsang saraf –
saraf perifer di sekitar radang sehingga dirasakan nyeri (Wilmana,
2007).
4. Pembengkakan (tumor ) Gejala paling nyata pada peradangan adalah
pembengkakan yang disebabkan oleh terjadinya peningkatan
permeabilitas kapiler, adanya peningkatan aliran darah dan cairan ke
jaringan yang mengalami cedera sehingga protein plasma dapat keluar
dari pembuluh darah ke ruang interstitium. (Corwin, 2008)
5. Fungsiolaesa Fungsiolaesa merupakan gangguan fungsi dari jaringan yang
terkena inflamasi dan sekitarnya akibat proses inflamasi. (Wilmana, 2007)

BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
3.1.1 ALAT
a. Handscoon
b. Masker
c. spuit untuk oral
d. Spuit Injeksi dan jarum (needle)
e. beaker glass
f. batang pengaduk
g. labu erlemeyer
h. lumpang, alu

5

i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.

stopwatch
plantysmometer
Labu Ukur 5 ml
Labu Ukur 10 ml
Labu Ukur 25 ml
Labu Ukur 50 ml
Pipet volume
Erlenmeyer
Spatula
Pisau
Tabung reaksi
Telenan
Gelas ukur 10 ml
Rotary evaporator

3.1.2 BAHAN
a. Aquadest
b. Asam mefenamat
c. Karagenan
d. Ekstrak Daun puding hitam
e. Etanol 96%
f. Tisu
g. Kapas 500 gr
h. Mencit
3.2 PELAKSANAAN PENELITIAN
3.2.1 Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daun Pudding Hitam
(Graptophyllum pictum L Griff) terhadap mencit jantan (Mus Musculus)
3.2.2 Identifikasi Sampel
Identifikasi sampel dilakukan di herbarium jurusan Biologi Fakultas
Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universaitas Bengkulu.
3.2.3 Persiapan Sampel
Sampel dari Daun Pudding Hitam (Graptophyllum pictum L Griff) yang
telah berbentuk serbuk dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Filtrat
yang di peroleh dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator.
3.2.4 Prosedur Kerja Penelitian Pembuatan Ekstrak Daun Pudding Hitam
(Graptophyllum pictum L Griff)
1. Cuci bersih Daun Pudding Hitam dengan air mengalir.

6

2. Keringkan Daun Pudding Hitam sebanyak 1 kg kemudian dihaluskan
3. Sampel yang telah berbentuk serbuk tersebut dimaserasi menggunakan
pelarut etanol selama dua hari sambil sekali-kali dikocok
4. Filtrat yang di peroleh dipekatkan dengan menggunakan rotary
evaporator.
A. Perhitungan Dosis
Diketahui :
1. Faktor konversi dari manusia ke mencit adalah 0,0026
2. Maksimal volume Pemberian Per Oral untuk mencit adalah 1
ml/20gr BB mencit
3. Dosis Asam Mefenamat untuk dewasa adalah 100mg/70kg BB
Manusia
4. Kadar karagenan diinjeksikan dengan carageenan 1ml/200gr BB
Tikus
5. Dosis empiris untuk Daun Puding Hitam adalah 3mg/70kg BB
Manusia
Perhitungan :
1. Konversi dosis Asam Mefenamat :
100mg/70kg BB manusia x 0,0026
= 0,26mg/20gr BB mencit
2. Konversi dosis karagenan :
1ml/200gr BB Tikus x 0,14
= 0,14ml/20gr BB mencit
3. Konversi dosis Konversi ke mencit :
a.Dosis perlakuan I
= 3mg/70kg BB manusia
= 3mg/70kgBB x 0,0026
= 0,0078mg/ 20 gram BB mencit
b.Dosis perlakuan II
= 3mg/70kg BB manusia
= 3mg/70kgBB x 0,0026
= 0,0078mg/ 20 gram BB mencit x 2
= 0,0156mg/20 gram BB mencit
c.Dosis perlakuan III
= 3mg/70kg BB manusia
= 3mg/70kgBB x 0,0026
= 0,0078mg/ 20 gram BB mencit x 3
= 0,0234mg/20 gram BB mencit

7

d.Dosis perlakuan IV
= 3mg/70kg BB manusia
= 3mg/70kgBB x 0,0026
= 0,0078mg/ 20 gram BB mencit x 4
=0,0312 mg/20 gram BB mencit
B. Pembuatan Larutan
1. Larutan Asam Mefenamat
Timbang Asam Mefenamat sesuai kebutuhan (banyaknya Asam
Mefenamat yang dibutuhkan, dihitung berdasarkan berat badan dari
masing-masing mencit), kemudian dilarutakan dalam aquadest
(banyaknya aquadest yang dibutuhkan, dihitung berdasarkan konversi
volume per oral dari masing-masing mencit).
2. Larutan Karagenan
Timbang Karagenan sesuai kebutuhan (banyaknya Karagenan
yang dibutuhkan, dihitung berdasarkan berat badan dari masingmasing mencit).
3. Larutan Daun Pudding Hitam (Graptophyllum pictum L Griff)
Ambil filtrate Daun pudding hitam (Graptophyllum pictum L Griff)
sesuai kebutuhan perlakuan I,II,III dan IV. Kemudian larutkan dalam
aquadest dihitung berdasarkan konversi volume per oral dari masing –
masing mencit).
C. Penggunaan Plantysmometer
1. Setiap mencit diberi tanda sebatas mata kaki, volume kaki mencit
diukur untuk mengetahui volume awal menggunakan plantysmometer.
2. tiga puluh menit setelah pemberian obat mencit kemudian diinjeksikan
dengan karagenan dihitung berdasarkan berat badan dari masingmasing mencit yang dibutuhkan, dan di lakukan pengukuran tiap 30
menit selama 3 jam.
D. Uji Pendahuluan
Pada penelitian ini akan dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui
interval waktu pengukuran efek inflamasi yang tepat, yang akan dilakukan
pengecekan tingkat udem setiap 10 menit. Adapun perlakuan yang
dilakukan untuk melakukan uji pendahuluan adalah 2 kelompok terdiri
dari 3 ekor mencit Sebelum perlakuan, mencit di puaskan makan selama
sekitar 18 jam tetapi tetap diberi minum ad libitum. Kemudian masingmasing kelompok diberi perlakuan sebagi berikut:
Kelompok I : diinjeksikan karagenan pada kaki mencit 0,14ml/20gr BB
mencit, kemudian di lakukan pengukuran tiap 30 menit

8

selama 3 jam.
Kelompok II : diberi larutan Asam Mefenamat secara per oral
0,26mg/20gr BB mencit, kemudian di lakukan
pengukuran tiap 30 menit selama 3 jam.
E. Uji Aktivitas
Uji aktivitas dilakukan dengan membagi hewan uji menjadi 6
kelompok kelompok (masing-masing 4 ekor) secara acak, yang di puaskan
makan selama sekitar 18 jam tetapi tetap diberi minum ad libitum sebelum
perlakuan. Kemudian masing-masing kelompok diberi perlakuan sebagi
berikut:
1. Kelompok I

2. Kelompok II

3. Kelompok III

4. Kelompok IV

5. Kelompok V

6. Kelompok VI

: sebagai kontrol positif diberi Asam Mefenamat secara per
Oral 0,26mg/20gr BB mencit, tiga puluh menit setelah
pemberian obat mencit kemudian diinjeksikan dengan
karagenan 0,14ml/20gr BB mencit, dan di lakukan
pengukuran tiap 30 menit selama 3 jam.
:sebagi kontrol negatif diinjeksikan dengan karagenan
0,14ml/20gr BB mencit, dan di lakukan pengukuran tiap 30
menit selama 3 jam.
:.sebagai perlakuan I
diberi secara per Oral 0,0078mg/ 20 gram BB mencit daun
pudding hitam, tiga puluh menit setelah pemberian mencit
kemudian diinjeksikan dengan karagenan 0,14ml/20gr BB
mencit, dan di lakukan pengukuran tiap 30 menit selama
3 jam.
: sebagai perlakuan II
diberi secara per Oral 0,0156mg/20 gram BB mencit daun
pudding hitam, tiga puluh menit setelah pemberian mencit
kemudian diinjeksikan dengan karagenan 0,14ml/20gr BB
mencit, dan di lakukan pengukuran tiap 30 menit selama
3 jam.
: sebagai perlakuan III
diberi secara per Oral 0,0234mg/20 gram BB mencit daun
pudding hitam, tiga puluh menit setelah pemberian mencit
kemudian diinjeksikan dengan karagenan 0,14ml/20gr BB
mencit, dan di lakukan pengukuran tiap 30 menit selama
3 jam.
:sebagai perlakuan IV
diberi secara per Oral 0,0312 mg/20 gram BB mencit daun
pudding hitam, tiga puluh menit setelah pemberian mencit
kemudian diinjeksikan dengan karagenan 0,14ml/20gr BB

9

mencit, dan di lakukan pengukuran tiap 30 menit selama
3 jam.
Waktu penginjeksian larutan karagenan dan interval waktu yang
digunakan untuk pengujian inflamasi pada kaki mencit menyesuiakan
dengan hasil uji pendahuluan.
3.3 ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan program spss,
dengan menggunakan analisa Anova satu arah tingkat ketelitian 95%.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No
Jenis Pengeluaran
1
Peralatan penunjang
2
Bahan habis pakai
Perjalanan
3
4

Lain-lain

Rp. 1.570.000,Jumlah

4.2 Jadwal Kegiatan Program
No Kegiatan
Bulan I
1.

Persiapan
Tempat

2.

Pembelian Alat

3.

Pembelian
Bahan

4.

Persiapan
Sampel

5.

Ekstraksi

6.

Penelitian

7.

Penyusunan
Laporan
Penelitian

Biaya
Rp. 2.695.000,Rp. 3.795.000
Rp. 2.750.000,-

Rp. 10.810.000,-

Bulan II

Bulan III Bulan IV

Bulan V

10

8.

Pengenalan
Daun

Puding

hitam

Sebagai

Anti

inflamasi

kepada
masyarakat
9.

Penyusunan
Laporan

Hasil

Pengenalan
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, E.J., 2008. Handbook of Pathophysiology 3th edition. Philadelphia:
Lippincort Williams & Wilkins.
Dewi Putri Sartika, Sandi Oktalina. 2014. Penuntun Praktikum FArmakologi II.
Akademi Farmasi Al-Fatah, Bengkulu
Dalimartha. 1980. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bandung: PT Karya
Nusantara Jakarta.
Dalimartah.S, 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, Cetakan 1, Trubus
Agriwidya, Jakarta
Dorland, W.A.N., 2002. Kamus Kedokteran Dorland. (Penerjemah: Setiawan, A.,
Banni, A.P., Widjaja, A.C., Adji, A.S., Soegiarto, B., Kurniawan, D., dkk.).
Jakarta: EGC.
Harbornej.B, 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. ITB Bandung.
Robbins. 2004. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Volume 1. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E., 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients Sixth edition. London: Pharmaceutical Press.
Sofia.Lenny, 2006, Isolasi dan Uji Bioaktifitas Kandungan Kimia Daun Puding
Hitam, USU Repositiry.
Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2007. Obat-obat Penting (Khasiat penggunaan dan
efek-efek sampingnya ) Edisi VI. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Wilmana, F.P., 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi ke-5. Jakarta: Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

11

Lampiran-Lampiran
Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
1. Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
Fitri Winarsih
2 Jenis Kelamin
Perempuan
3 Program Studi
DIII
4 NIM/NIDN
1360047
5 Tempat dan Tanggal Lahir
Mekarsari, 29 Mei 1995
6 E-Mail
Fitriwinarsih7@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP
082377435825
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD
SD N Mekarsari

SMP
SMP N Campursari

SMA
SMA Al-Ikhlas Lubuk
Linggau

2001-2007

2007-2010

2010-2013

C. Pemakaian Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
1
2
3

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau
institusi lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
1
Saka Wira Kartika
KODIM 0406 MURA Linggau
Lomba Taligrafi
2
Dinas Pendidikan LubukLinggau
Nasional
Antinarkoba, Tawuran
Badan Rakyat
3
dan HIV
Antinarkoba,Tawuran dan HIV
Lomba Melukis
Walikota LubukLinggau
4
Nasional
SUMSEL
Panitia Pelaksanaan
Yayasan dan Pendidikan
5
Pancalomba HUT
Pengajaran Al-Ikhlas
boden Powell
LubukLinggau SUMSEL

Tahun
2012
2007
2011
2011
2012

12

13

14

15

16

17

2.

Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6
7

E-Mail
Nomor Telepon/HP

Setya Enti Rikomah, M.Farm.,Apt
Perempuan
Farmasi
0228038801
Lampung Utara/ 28 Maret 1988
Setyaenti_rikomah@yahoo.com
(0736) 27508

B. Riwayat Pendidikan
S1
Nama
Perguruan Sekolah
Tinggi
Ilmu
Tinggi
Farmasi YP Padang
Bidang Ilmu
Farmasi
Tahun Masuk-Lulus
2006-2010
Judul Skrispsi/Tesis
Deteksi Gen Virulen
Bakteri Parahaemolyticus
pada cumi-cumi dan
kepiting
dengan
menggunakan
metode
PCR dan Uji resistensi
terhadap Antibiotik
Nama
Dr.H.M.Husni Mukhtar,
Pembimbing/Promotor MS. DEA, Apt

S2
Universitas Andalas Padang
Farmasi klinik
2011-2013
kajian DRPs Penggunaan obat
antikonvulsan pada pasien
pediatric
dibangsal
anak
RS.M.Djamil Padang

Dr. Hj.Fatma Sri Wahyuni,
S.Si., Apt

C. Pemakaian Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
1
2
3

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No
Jenis Penghargaan
Tahun
Penghargaan
1
2
3

18

19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi
Jumlah
Pemakaian
Spuit Oral
Penyuntikan bahan 10
penelitian
Beker glass
Untuk meletakkan 5 buah
sampel uji
Erlemeyer
Melarutkan
zat 5 buah
pembanding
Labu ukur 5 ml Melarutkan larutan 2 buah
uji
Labu ukur 10 ml Melarutkan larutan 2 buah
uji
Labu ukur 25 ml Melarutkan larutan 2 buah
uji
Labu ukur 50 ml Melarutkan larutan 1 buah
uji
Batang
Menghomogenkan 5 buah
pengaduk
larutan uji
Pipet volume
Mengukur cairan
1 buah
Gelas ukur
Mengukur cairan 5 buah
yang digunakan
Stopwatch
Mengukur waktu 1 buah
penurunan efek
Botol Hitam
Untuk aserasi
2 buah
Kandang Mencit Unruk
tempat 6 buah
mencit
USB Flashdisc
Sarana
1 buah
penyimpanan data
laporan
Compact Disc
Sarana
1 set
Penyimpanan Data
dan Laporan
Pisau
Untuk memotong
3 buah
Talenan
untuk
3 buah
menghaluskan
ekstrak
Lumpang dan Untuk
1 buah
Alu
menghaluskan
sampel uji
SUB TOTAL

Harga

Total Harga

Rp. 15.000,-

Rp. 150.000,-

Rp. 40.000,-

Rp. 200.000,-

Rp. 50.000,-

Rp. 250.000,-

Rp. 150.000,-

Rp. 300.000,-

Rp. 120.000,-

Rp. 240.000,-

Rp. 90.000,-

Rp.180.000,-

Rp. 85.000,-

Rp. 85.000,-

Rp. 10.000,-

Rp. 50.000,-

Rp. 135.000,Rp. 45.000,-

Rp. 135.000
Rp. 225.000,-

Rp. 250.000,-

Rp. 250.000,-

Rp. 65.000,Rp. 25.000,-

Rp.130.000,Rp. 150.000,-

Rp. 125.000,-

Rp.125.000,-

Rp. 35.000,-

Rp. 35.000,-

Rp. 15.000,Rp. 20.000,-

Rp. 45.000,Rp. 60.000,-

Rp. 85.000,-

Rp. 85.000,-

Rp. 2.695.000,-

20

2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Daun
puding Rp. 400.000,hitam
Aquadest
Rp. 600.000,Etanol 96%
Rp. 300.000,Asam
Rp. 15.000,mefenamat
Mencit
Rp. 1.400.000,Kapas 500 gr
Rp. 125.000,Tisu
Rp. 100.000,Kertas HVS
Rp. 180.000,Karagenan
Rp. 375.000,Handscoon
Rp. 140.000,Masker
Rp. 60.000,Spuit injeksi dan Rp. 100.000,needle
SUB TOTAL

3. Perjalanan
Perjalanan
Pembelian Alat

Tujuan

Jumlah

Harga

Total Harga

20 kg

Rp. 20.000,-

Rp. 400.000,-

20 liter
6 botol
3 strip

Rp.30.000,Rp. 50.000,Rp. 5.000,-

Rp. 400.000,Rp. 180.000,Rp. 15.000,-

30 ekor
5 bungkus
8 rol
4 rim
15 ml
1 kotak
1 kotak
10

Rp. 35.000,Rp. 25.000,Rp. 10.000,Rp. 45.000,Rp. 25.000,Rp. 80.000,Rp. 60.000,Rp. 10.000,-

Rp. 900.000,Rp. 125.000,Rp. 80.000,Rp. 160.000,Rp. 300.000,Rp. 80.000,Rp. 60.000,Rp. 100.000,Rp. 3.795.000

Kuantitas

Untuk
5 orang
mendapatkan alat
yang di perlukan
Pembelian Bahan Untuk
5 orang
mendapatkan
bahan yang di
perlukan
Penyewaan
Untuk menunjang 5 orang
Barang yang di proses penelitian
perlukan
Perjalanan
5 orang
seminar
Total

Biaya satuan

Total Biaya

Rp. 150.000,-

Rp. 750.000,-

Rp. 200.000,-

Rp. 1.000.000,-

Rp. 100.000,-

Rp. 500.000,-

Rp.100.000,-

Rp. 500.000
Rp. 2.750.000,-

21

4. Lain-lain
Kegiatan

Justifikasi

Biaya
publikasi
Biaya
Seminar
Hasil
Penelitian
Pembuatan
proposal dan
penyusunan
laporan

Pendaftaran jurnal

Kuantitas

Harga per Tahun
(Rp)

Rp. 400.000,-

Rp. 400.000,-

Seminar hasil penelitian 1 kali

Rp. 450.000,-

Rp. 450.000,-

Penyiapan proposal dan 2 kali
laporan

Rp. 100.000,-

Rp. 200.000,-

Dokumentasi
Penelitian

Dokumentasi
penelitian

Rp. 100.000,-

Rp. 100.000,-

Hotel

Penginapan pada saat 2 kamar
penyuluhan/seminar

Rp.220.000,-

Rp. 440.000

SUB TOTAL

1 artikel

Harga satuan
(Rp)

kegiatan 1 set

Rp 1.570.000,-

22

Lampiran 3. SusunanOrganisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
1
2
3
4
5

Nama/NIM
Fitri Winarsih
(1360047)
Anggie Aryati
(1360006)
Melestri
Eliyanti
(1360078)
Feri Pratama
(14070036)
Amelia Tri
Wulandari
(14070003)

Program
studi

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu(jam/minggu)

D3

Farmasi

3 jam / minggu

D3

Farmasi

3 jam / minggu

D3

Farmasi

3 jam / minggu

Uji efek Anti
Inflamasi

D3

farmasi

3 jam / minggu

Ekstraksi Sampel

D3

Farmasi

3 jam / minggu

Analisa Data
Statistia

Uraian Tugas
Preparasi Penelitian
Uji
Penelitian

Sampel

23