PPT Ketimpangan Perlindungan Hak Asasi M

Ketimpangan
Ketimpangan Perlindungan
Perlindungan
Hak
Hak Asasi
Asasi Manusia
Manusia dalam
dalam
Proses
Proses Peradilan
Peradilan di
di Indonesia
Indonesia
Disusun Oleh :
1. Adiguna Bagas Waskito Aji
/ 8111416092
2. Muhamad Mierzha Um’bara
W/8111416346

Next
Next


1. Ruang Lingkup Hak Asasi
1. RuangManusia
Lingkup Hak Asasi
Manusia

2. Hak Asasi Manusia di
2. Hak
Asasi Manusia di
Indonesia
Indonesia

MENU
MENU

3. Landasan Penegakan
3. Landasan
HAMPenegakan
HAM


4. Upaya Penyelesaian
4. Upaya
KasusPenyelesaian
HAM
Kasus HAM

1.
1. RUANG
RUANG LINGKUP
LINGKUP HAM
HAM




Hak asasi pribadi (Personal Rights)
• Hak asasi politik (Political Rights)
Hak asasi ekonomi (Property Rights)

Next

Next

Hak asasi sosial dan kebuadayaan
(Sosial & Cultural Rights)
• Hak untuk mendapatkan perlakuan
yang sama dalam hukum dan
Pemerintah (Rights Of Legal Equality)


Back
Back

Back to
Back to
Menu
Menu

2.
2. Hak
Hak Asasi

Asasi Manusia
Manusia di
di
Indonesia
Indonesia


Kodrati,



Inheren dan



Tidak dapat dicabut

Next
Next


Cakupan
CakupanInstrumen
InstrumenInternasional
Internasional
HAM
HAM


Hak-hak sipil dan politik, yang menjamin hak-hak individual
dihadapan hukum dan jaminan untuk berpartisipasi aktif
dalam kehidupan sipil, politik dan ekonomi.



Hak-hak sipil termasuk hak untuk hidup, kebebasan,
keamanan individu, hak persamaan di muka hukum, hak
perlindungan dari penangkapan sewenang-wenang,
hakuntuk diadili secara adil, hak untuk kebebasan
beragama atau berkeyakinan, hak untuk terlibat dalam
masalah-masalah publik, hak untuk berpendapat dan

berekspresi, hak untuk berkumpul dan berasosiasi, dan
juga hak untuk memilih dan partisipasi politik.

Back
Back

Back to
Back to
Menu
Menu

3.
3. Landasan
Landasan Penegakan
Penegakan HAM
HAM Di
Di Indonesia
Indonesia
1.
2.

3.

4.

Pancasila
Pembukaan UUD 1945
Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia 1945 (BAB XA, Pasal 28 A s/d J,
Perubahan ke-2 Undang-Undang Dasar
republik Indonesia 1945)
TAP MPR Republik Indonesia Nomor :
II/MPR/1993 tentang GBHN
Next
Next

5. TAP MPR Republik Indonesia Nomor :
XVII/MPR1998
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1998
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor

61 tahun 2003
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
181 tahun 1998
9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 126
tahun 1998
10. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, tanggal
10 Desember 1945
11. Deklarasi dan Program Aksi Wina tahun 1993
Back
Back

Back to
Back to
Menu
Menu

4.
4. Penyelesaian
Penyelesaian Kasus
Kasus Pelanggaran

Pelanggaran HAM
HAM

1.

Perundingan

2.

Perjanjian

3.

Kekerasan
Next
Next

KESIMPULAN
KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan penyelenggaraan kehidupan

berbangsa dan bernegara atau pergumulan politik dan etika yang
erat hubungannya dengan harkat dan martabat manusia, tidak
saja sebagai fenomena filosofis sosial tetapi juga fenomena
yuridis konstitusional. Tuntutan untuk menegakan hak asasi
manusia sudah sedemikian kuat, baik di dalam negeri maupun
melalui tekanan dunia internasional, namun masih banyak
tantangan yang dihadapi untuk itu perlu adanya dukungan dari
semua pihak. Agar penegakan hak asasi manusia bergerak ke
arah positif. Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari
pemerintah, aparat penegak hukum, dan elit politik agar
penegakan hak asasi manusia berjalan sesuai dengan apa yang
dicita-citakan. Sudah menjadi kewajiban bersama segenap
komponen bangsa untuk mencegah agar pelanggaran hak asasi
manusia dimasa lalu tidak terulang kembali di masa sekarang dan
masa yang akan datang.
Back to
Out
Back to
Out
Menu

Menu