ANALISA PROSES INTERAKSI Komunikasi Verb

GAN

ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN

:

Tn.R.R

:

INTERAKSI
: I (Fase perkenalan)
Duduk
Berhadapan 1 m Didepan ruang I suasana tenang.

:

Klien memakai kaus biru tangan pendek celana biru pendek dan sendal jepit warna hitam


TUJUAN

:

Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan

WAKTU

:

saling percaya antaraK dan P

Siang hari , senin 10 September 2007

Analisa
Komunikasi

Komunikasi Non

Analisa Berpusat


Berpusat

Verbal

Verbal

Pada Klien

Pada

Rasional

Perawat
P : Selamat pagi:

Kontak mata,

Berharap


Salam

tersenyum menatap

klien dapat

merupakan

klien

menerima

salah satu

perkenalan

cara memberi
perhatian
padaklien


K

:

Pagi

mantri….

: Menatap perawat,
tersenyum melihat

Berdiri didepan
perawat

perawat
: Kontak mata, nada

Berharap

Perkenalan


pelan

klien dapat

merupakan

nama saya”T”

mempersilahkan

menjawab

salah satu

dari Akper

klien duduk,

pertanyan


cara untuk

Bethesda

mengulurkan tangan

dengan benar

membina

: Perkenalkan

Tomohon akan

hubungan

bertugas disini

saling


selama 3 hari.

percaya.

bisakah saya
berbincang”denga
n anda untuk 15
menit?

K : Menatap

Klienmengulurkan

K : Iya….

Perawat

tangan, kontak
mata ada.


: Bisakah

: Kontak mata, nada

menyebutkan

pelan

nama anda?

mempersilahkan

K
.

:

Klien bicara keras
dan lancar,

tersenyum.

Berharap
klien dapat
menjawab

Menyebutkan
nama
menandakan
kesediaan
menerima
hubungan
dengan baik

klien bicara.
: Kontak mata singkat,
Saya “R”
sesekali berpaling,
tertawa


P: R sekarang :

Menatap klien

Berharap

Menilai

ada

tersenyum, nada

klien dapat

kemampuan

pelan.

mengingat


mengingat.

dimana?

tempat ia
berada.
Perawat
senang klien
dapat
menjawab
dengan baik
K: Di RS

: Kontak mata singkat

Klien menggerak
– gerakan tangan

ANALISA PROSES INTERAKSI

:
:

INISIAL KLIEN

:

Tn. R.R

INTERAKSI

:

II ( fase kerja )

LINGKUNGAN

:

Duduk berhadapan +1m suasana tenang, siang hari.

Klien memakai celana jeans, kaos biru tua dan

sandal jepit warna hitam.

Klien dapat menyebutkan alasan MRS

Pertahankan hubungan saling percaya

antara klien dan perawat.
WAKTU

:

10 – 11.00 (Selasa, 11 September 2007)

Komunikasi Verbal

Komunikasi Non Verbal

Analisa

Analisa

Berpusat

Berpusat

Pada

Pada

Perawat

Klien

Rasional

: Hallo R, apa kabar, selamat pagi.

P : Menatap klien

Berharap

Menyapa

: Baik mantri

dan tersenyum ramah.

klien mua

secara

K : Tersenyum,

koperatif.

akrab

menatap perawat
: Apakah R sudah mandi ?
P : Kontak
mata

bicara jelas.

Berharap

Klien

mengata

merasa

kan

percaya

hubunga

diri

n yang

klien
K: sudah mantri

mengingat
: Kontak mata, bicara jelas

: R tampak sehat, kenapa R di

akrab.

kebersiha

Evaluasi

n diri.

kebersih

sambil menggerak -

an diri

gerakan tangan.

klien

: Pertahankan kontak

Bicara

rawat ditempat ini?
K : Iya mantri, saya ini sehat sekali,

mata, ekspresi serius.

agak ragu

K : Bercerita

– ragu,

saya tidak mengerti kenapa

n

mama saya membawa saya

serius,

disini padahal saya haya latihan

menyuruh R latihan karate

sesekali

menatap

karate.
P : Memangnya siapa yang

denga

perawat,

Berharap

kurang

klien mau

percaya

menjawab

diri.

.

kontak

mata

Menggal

tajam,

tangan

i

digerak –

gerakan.

P : Pertahankan

perasaan

ko

ntak
mata,
esi

dengan ekspr

Klien

klien

mengungk

untuk

apkan

menimb

masalahny ulkan

serius

a dengan

rasa

bebas

empati

Berharap
klienterus
bercerita

Mencari
tahu
penyeba
b klien
dapat
melakuk
an
tindakan
yang

dilakuka
nnya.
K : Saya latihan karate karena saya : Menatap Perawat,

Klien

Mencari

mendengar suara/ bisikan

bercerita dengan wajah

mencerita

tahu

ditelingah yang menyuruh saya

ekspresi dengan wajah

kan apa

sejauh

untuk latihan karate.

serius, sesekali tertawa.

yang ia

mana

P : Mempertahan

alami

klien

sehingga

mengena

sampai di

li

RS

halusinas

: Apakah R mengetahui siapa
yang menyuruh R?

kan kontak mata
Berharap

K : Tidak mantri, tapi
memang

saya

mendengar

: Ekspresi wajah tenang,

klien

i yang ia

dapat men

dapatkan

jawab

.

pertanyaa

suara

itu hampir

kontak mata tajam, bicara n dan dan

setiap

malam

keras dan lancar.

P : Iya R memang
itu dapat di

siap? : Bicara lembut, kontak

dengar orang

tapi

saya perawat

tidak

mendengar

suara
jika

mata, memegang pundak

yai
Menatap
perawat

R

dan

mendengar

suara seperti

tersenyum

apa yang

R

memperca

klien

tersebut. Jadi

itu

dapat

.

lakukan?

K : Oh…,begitu
ya

: Bicara kuat dan cepat,

mantri.

Memang

sewaktu

mendengar suara
saya
apa

itu

melakukan
yang ia katakan.

Memban

dan menggerakan

tu klien

tangannya saat bercerita.

mengena
li
halusinas
inya dan

memberi
kan
masukan
sederhan
a untuk
Senang

meningk

karena

atkan

diperhatik

hubunga

an.

n saling
percaya.

P : Kalau begitu R
bisa
R

harus P : kontak mata

mengatakan
tidak

mau
apa

melakukan
yang R

dengar
bisa

atau R

Berharap

Memban

klien

tu klien

dapat

untuk

menerima

memutus

saran

kan atau

perawat

mengont

berbincang

dengan perawat
R

rol

ketika

halusinas

mendengar

inya.

suara itu.
R

maukan…,

melakukannya?
K : Baik mantri, saya

mau

P : Kalau begitu

sampai K : Mengangguk

jumpa

besok R

K : Iya mantri.

Tersenyu

dan menatap

m pada

perawat

perawat

K : Tersenyum dan

Terminas

kembali ke

i yang

tempat tidur

disepaka
ti dapat
membina
saling
percaya.

ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN

:

Tn. R.R

INTERAKSI

:

III ( fase terminasi )

:

Perawat berhadapan dengan klien jarak + 1m suasana tenang.

:

Klien memakai kaos hitam bergambar, celana pendek berwarna biru.
TUJUAN

:

Klien dapat memahami dan menerima perpisahan

WAKTU

:

Sore hari, pukul 01.00 rabu 12 september 2007

Analisa
Komunikasi Verbal

Komunikasi

Berpusat

Non Verbal

Pada

Analisa
Berpusat
Pada Klien

Perawat
P : Selamat pagi R
Oh,

selamat

: Mendekati
pagi klien

mantri.

Salam
.

tetap

: Bagaimana kabar pagi
K : Menatap
ini”R“?:
Baik

Berharap
interaksi

mantri,

perawat

Rasional

merupakan
cara yang

berjalan

Klien

dan lancar

dekat

suster tersenyum.

merasa dapat
menjalin

dengan perawat hubungan

praktik disini sampai

yang akrab.

kapan?
: Saya disini hanya 3

Menanyakan

hari, jadi besok ini

Berharap

keadaan

saya

klien

menunjukan

akan

praktek : Menatap

mau

diruangan lain. jadi parawat,

mengerti

sikap empati.

saya harap R dapat tersenyum.
melakukan apa yang
mantra

katakan

kemarin! masih ingat
kan R?
K :

Iya

: Tersenyum,

mantri,

saya

mau kontak

mantra,

tapi

juga berbicara

mata,

yang

mantri

ada

waktu, dengan

jangan

lupa

dating jelas dan nada

disini.
P : Iya

Terminasi

suara

disepakati
dapat

pelan.
R..,

membina

sampai

hubungan

jumpa…!

saling percaya
antara

klien

an perawat

K : Memegang

Klien

perawat,
menatap
tersenyum.

merasa

senang
dan

dekat

dengan P dan
menerima
perpisahan
dengan baik.

TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN

A. Pengertian.
Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam upaya
mengubah perilaku pasien dari perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif.
B.

Jenis-jenis terapi modalitas.
Ada berbagai macam terapi modalitas. Terapi-terapi modalitas tersebut adalah sbb
1. Psikoanalisa psikoterapi.
Terapi ini dikembangkan oleh Siqmund Freud, seorang dokter yang mengembangkan
‘talking cure’. Terapi ini didasarkan pada keyakinan bahwa bila seorang terapis dapat
menciptakan

kondisi

yang

memungkinkan

klien

menceritakan

tentang

masalah

pribadinya,perubahan perilaku dapat terjadi jika klien dapat menemukan kejajdian-kejadian yang
disimpan di alam bawah sadarnya.
Tujuan psikoterapi adalah untuk :
a. Menurunkan rasa takut klien.
b. Mengembalikkan proses pikir yang luhur.
c. Membantu klien menghadapi realita.
d. Menurunkan kecemasan.
e. Memperbaiki komunikasi interpersonal.
2. Terapi modifikasi perilaku.
Terapi modifikasi perilaku didasarkan pada keyakinan bahwa perilaku dipelajari, dengan demikian
perilaku yang tidak diinginkan atau maladaptif dapat diubah menjadi perilaku yang diinginkanatau adaptif.
Proses mengubah perilaku dengan terapi ini adalah dengan menggunakan teknik yang disebut “conditioning”
yaitu suatu proses dimana klien belajar mengubah perilakunya.

Ada 3 cara melakukan conditioning yaitu :
a.

Repprocal inhibition. Ini adalah cara mengurangi ansietas yang dirasakan dengan cara
mengendalikan situasi yang dapat meredakan ansietas yang dirasakan.

b. Positive conditioning. Yaitu upaya mengganti perilaku yang tidak diinginkan dengan perilaku
yang diinginkan. Cara yang ditempuh adalah dengan memberikan reward pada setiap perilaku
yang diinginkandan tidak memberikan reward atau menghukum pada perilaku yang tidak
diinginkan.
Experimental extinction. Yaitu upaya menurunkan suatu perilaku dengan cara tidak memberikan
reward berulang-ulang.
3. Terapi kelompok.
Terapi kelompok adalah bentuk terapi modalitasyang didasarkan pada pembelajaran
hubungan interpersonal. Klien mengalami konflik yang bersumber dari intrapersonal maupun
interpersonal. Dengan bergabung dalam kelompok, klien dapat saling bertukar pikiran dan
pengalamannya dan mengembangkan pola perilaku yang baru.
Tujuan terapi aktivitas kelompok adalah :

erapeutik :
-

Meningkatkan kesadaran klien terhadap reaksi emosi dan tindakan defensif

ningkatkan identitas diri.

ehabilitasi :

ngkatkan keterampilan sosial dan ekspresi diri.

ngkatkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Terapi keluarga.
Terapi keluarga difokuskan secara total terhadap seluruh anggota keluarga.
Tujuan terapi keluarga adalah :
a.

Menurunkan konflik dan kecemasan keluarga.

b. Meningkatkan kemampuan penanganan terhadap krisis.
c.

Mengembangkan hubungan peran yang sesuai.

d. Membantu keluarga menghadapi tekanan baik dari dalam maupun dari luar anggota keluarga.
Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dengan tingkat perkembangan anggota keluarga.
5. Terapi rehabilitasi.

Program rehabilitasi dapat digunakan sejalan dengan terapi modalitas lain atau
berdiri sendiri. Terapi ini terdiri dari terapi rekreasi, terapi gerak, dan terapi musik yang masingmasing mempunyai tujuan khusus. Okupasi terapi adalah suatu ilmu dan seni untuk
mengarahkan partisipasi seseorang dalam melaksanakan tugas terpilih yang telah ditentukan,
dengan maksud mempermudah belajar fungsi dan keahlian yang dibutuhkan dalam proses
penyesuaian diri dengan lingkungan.
6. Terapi psikodrama.
a. Psikodrama menggunakan struktur masalah emosi atau pengalaman klien dalam suatu
drama.drama ini memberi kesempatan pada klien unuk menyadari perasaan, pikiran, dan
perilakunya yang mempengaruhi orang lain. Spontanitas dalam kelompoksebuah isu/masalah
yang akan dibahas kemudian disepakati pemerannya.
b.

Rancangan dan penyajian drama.

c. Diskusikan tentang pendapat masing-masing anggota kelompok tentang peran yang ditampilkan.
Terapis berusaha mengarahkan diskusi pada penyelesaian masalah.
7. Terapi lingkungan
PERAN PERAWAT DALAM TERAPI MODALITAS.

1. Sebagai pelaksana.
Peran perawat memberikan asuhan langsung kepada klien mengenai kegiatan yang dilaksanakan
diruangan. Seperti kegiatan sehari-hari, memimpin klien membersihkan ruangan atau halaman,
mengajarkan cara berpakaian, mandi, dan kegiatan lain yang sudah terjadwalkan.
2. Sebagai pendidik.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan terapi modalitas dalam berbagai
kegiatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingakh laku adalah sasaran dalam terapi
tersebut. Perawat juga memberikan pengetahuan kepada klien agar mampu memperbaiki,
mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan baik minat serta hobinya.
3. Sebagai pengelola.
4. Mengelompokkan klien sesuai dengan masalah atau kondisi klien, mis : klien kronis, akut,
gangguan berhubungan,dll.

5. Menentukan tujuan dan sasaran dari setiap kegiatan sesuai dengan masalah dan latar belakang
klien.
6. Memilih jenis kegiatan yang sesuai. Dalam hal ini klien dapat dilibatkan untuk menentukan jenis
kegiatan yang akan dilakukan.
7. Sebagai peneliti.
Sebagai peneliti perawat dapat melakukan evaluasi keberhasilan program terapi. Evaluasi
dilakukan untuk menilai perkembangan klien secara kontinyu dan teratur, baik setelah kegiatan
maupun perkembangan sehari-hari dari klien. Evaluasi ini berguna untuk mengetahui efek terapi
kegiatan yang telah dilakukan. Efek terapi kegiatan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria
pasien kepada tim seleksi.

Dokumen yang terkait

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

EVALUASI IN VITRO ANTIOKSIDAN SENYAWA FENOL BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) SELAMA PROSES PENGOLAHAN EMPING MELINJO BERDASARKAN SNI 01-3712-1995

4 111 16

Komunikasi antarpribadi antara guru dan murid dalam memotivasi belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

17 110 92

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52