Sifat Antibakteri Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

SIFAT ANTIBAKTERI HASIL HIDROLISIS MINYAK KELAPA MURNI TERHADAP

  Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

SKRIPSI OLEH: HENNY PUJIATI NIM 101524051

SIFAT ANTIBAKTERI HASIL HIDROLISIS MINYAK KELAPA MURNI TERHADAP

  

Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH: HENNY PUJIATI NIM 101524051

  

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

  PENGESAHAN SKRIPSI SIFAT ANTIBAKTERI HASIL HIDROLISIS MINYAK KELAPA MURNI TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

  OLEH: HENNY PUJIATI NIM 101524051

  Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

  Pada Tanggal: Agustus 2012 Pembimbing I, Panitia Penguji, Drs. Immanuel S. Meliala, M.Si., Apt. Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt.

  NIP 195001260183631002 NIP 195008281976032002 Drs. Immanuel S. Meliala, M.Si., Apt.

  Pembimbing II, NIP 195001260183631002 Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt. Dra. Masfria, M.S., Apt.

  NIP 195006071979031001 NIP 195707231986012001 Drs. Maralaut Batubara, M.Phill., Apt.

  NIP 195101311976031003 Medan, Agustus 2012 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Dekan, Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt.

  NIP 195311281983031002

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrahiim, Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini, serta Shalawat dan Salam kepada Nabi Allah: Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan dalam kehidupan.

  Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dengan judul:

  “Sifat Antibakteri Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

  Penulis mempersembahkan rasa terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibunda, Ayahanda, suamiku M.

  Muliadi, S.T., putra kecilku tercinta M.F. Al Faatin Muliadi, serta abang, kakak, adik dan seluruh keponakanku atas segala doa, kasih sayang, dorongan moril dan materil kepada penulis selama ini.

  Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., sebagai Dekan Fakultas Farmasi, beserta seluruh staf yang telah memberikan fasilitas dan membantu kelancaran pendidikan penulis selama perkuliahan hingga selesai.

  2. Bapak Drs. Immanuel S. Meliala, M.Si., Apt., dan Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu dan kesabaran yang begitu besar dalam membimbing penulis selama penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini.

3. Bapak Hari Ronaldo Tanjung, S.Si, M.Sc., Apt., selaku penasihat akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.

  4. Bapak dan Ibu beserta seluruh staf Laboratorium Fitokimia dan Mikrobiologi yang telah memberikan petunjuk dan saran serta fasilitas laboratorium selama penulis melakukan penelitian.

  5. Sahabat-sahabatku Nina, Dewi, Wati, Rapita, Vera, Uci, Adhe, teman seperjuangan penelitian Dede dan seluruh teman-teman Ekstensi angkatan 2010 terima kasih untuk perhatian, semangat, doa, dan kebersamaannya selama ini serta seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan inspirasi bagi penulis selama masa perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

  Medan, Agustus 2012 Penulis,

  Henny Pujiati

  SIFAT ANTIBAKTERI HASIL HIDROLISIS MINYAK KELAPA MURNI TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli ABSTRAK

  Minyak kelapa murni banyak mengandung asam lemak berantai sedang terutama asam laurat. Di dalam tubuh, asam laurat yang merupakan komponen utama minyak kelapa murni akan diubah menjadi senyawa monogliserida yang disebut monolaurin. Hidrolisis menggunakan NaOH akan menghasilkan asam laurat, monolaurin, dan dilaurin. Asam laurat dan monolaurin aktif sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh hidrolisis dengan NaOH terhadap sifat antibakteri minyak kelapa murni dalam whipped cream.

  Minyak kelapa murni yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak kelapa murni yang diproduksi oleh Noery Vico Lhokseumawe – NAD. Hidrolisis penyabunan dilakukan dengan penambahan 25%, 50%, 75%, dan 100% NaOH dihitung dari bilangan penyabunan total. Sampel yang digunakan adalah whipped

  cream yang dibuat sendiri yang ditambahkan dengan minyak kelapa murni yang

  telah dihidrolisis. Pengujian daya hambat bakteri dilakukan terhadap bakteri

  Staphylococcus aureus (gram positif) dan Escherichia coli (gram negatif) dengan metode angka lempeng total.

  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat hidrolisis minyak

kelapa murni maka sifat antibakteri juga akan semakin meningkat. Pada pengujian 5 terhadap bakteri Staphylococcus aureus, untuk blanko jumlah koloninya 51x10 cfu, 5 dan untuk pengujian minyak kelapa murni dalam whipped cream diperoleh 31x10 cfu. Angka lempeng total pada whipped cream dengan penambahan hasil hidrolisis minyak kelapa murni pada bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 25% 5 5 dan 50% berturut-turut adalah 25x10 cfu dan 19x10 cfu sedangkan dengan konsentrasi 75% dan 100% koloni bakteri tidak tumbuh. Pada pengujian terhadap 5 Escherichia coli, bakteri untuk blanko diperoleh jumlah koloni 58x10 cfu dan untuk 5 pengujian minyak kelapa murni dalam whipped cream diperoleh 55x10 cfu sedangkan pada whipped cream dengan penambahan hasil hidrolisis minyak kelapa 5 murni konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% berturut-turut adalah 50x10 cfu, 5 5 5 39x10 cfu , 29x10 cfu dan 26x10 cfu. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil hidrolisis minyak kelapa murni dalam whipped cream

  Staphylococcus aureus (gram efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri positif) tetapi kurang efektif terhadap bakteri Escherichia coli (gram negatif) .

  Kata kunci: Minyak kelapa murni, hidrolisis, sifat antibakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia coli

CHARECTERISTIC ANTIBACTERIAL OF HYDROLYSIS RESULT

  VIRGIN COCONUT OIL TO Staphylococcus aureus AND Escherichia coli ABSTRACT

Virgin coconut oil contains the fatty acid chain is mainly lauric acid. In the

body, lauric acid which is a major component of virgin coconut oil is converted into a compound called monoglyceride monolaurin. Hydrolysis using NaOH will produce lauric acid, monolaurin, and dilaurin. Lauric acid and monolaurin active as antibacterial. Purpose of this study was to see the effect of hydrolysis with NaOH to the antibacterial properties of virgin coconut oil in a whipped cream.

  

Virgin coconut oil used in this study were produced by Noery Vico

Lhokseumawe - NAD. Hydrolysis carried out by the addition of saponification of 25%, 50%, 75%, and 100% NaOH saponification number was calculated from the total. The sample used is a self-made whipped cream is added with virgin coconut oil that has been hydrolyzed. Tests conducted on the inhibition of the bacteria Staphylococcus aureus bacteria (gram positive) and Escherichia coli (gram negative) to the total plate count method.

  

The results showed that the higher degree of hydrolysis of the virgin coconut

oil antibacterial properties will also increase. On examination of the bacteria 5 Staphylococcus aureus , for blank the number of colonies 51x10 cfu, and testing of

5

virgin coconut oil in whipped cream is 31x10 cfu. Total plate count on whipe cream with the addition results of hydrolysis of virgin coconut oil for the bacteria 5 Staphylococcus aureus with concentration of 25% and 50% respectively is 25x10 cfu 5 and 19x10 cfu but the concentration of 75% and 100% of bacterial colonies did not grow. On examination of the bacteria Escherichia coli, the number of colonies for the 5 blank is 58x10 cfu and examination of the virgin coconut oil in whipped cream is 5 55x10 cfu but on whipped cream with the addition results of hydrolysis of virgin 5 coconut oil concentration of 25%, 50%, 75% and 100% respectively is 50x10 cfu, 5 5 5 39x10 cfu, 29x10 cfu and 26x10 cfu. The results have shown that the results of hydrolysis of virgin coconut oil in whipped cream is effective in inhibiting the growth of the bacteria Staphylococcus aureus (gram positive) but less effective against the bacteria Escherichia coli (gram negative).

  Key words: Virgin coconut oil, hydrolysis, anti-bacterial properties, Staphylococcus aureus, Escherichia coli

  DAFTAR ISI

  Halaman JUDUL ……………................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN …................................................................... iii KATA PENGANTAR …………………………………………………… iv ABSTRAK …………………………………………………………......... vi ABSTRACT …………………………………………………………....... vii DAFTAR ISI …………………………………………….……………...... viii DAFTAR TABEL ……………………………………….………….......... viii DAFTAR GAMBAR ……………………………………….…………..... ix DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….………..... x BAB I PENDAHULUAN …………………………………….……….....

  1 1.1 Latar Belakang ….....................................................................

  1 1.2 Perumusan Masalah .................................................................

  3 1.3 Hipotesis ..................................................................................

  4 1.4 Tujuan Penelitian .....................................................................

  4 1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………...

  4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..…………..............................................

  5 2.1 Minyak Kelapa Murni .............................................................

  5 2.2 Asam Lemak ...….…………………... ...................................

  7 2.3 Trigliserida ….…………… ………………………………..

  9

  2.4 Hidrolisis Lemak ……………………………………………

  10 2.5 Sifat Antibakteri Minyak Kelapa Murni …………………….

  12

  2.6 Penentuan Aktivitas Antibakteri …………………………….

  13 2.7 Bilangan Asam …... .……………….. .....................................

  15 BAB III METODE PENELITIAN ……….……………………………….

  16 3.1 Alat-alat ……………………………………………………..

  16 3.2 Bahan ………………………………………………………..

  16 3.3 Penyiapan Bahan …………………………………………....

  17 3.3.1 Pembuatan Larutan Pereaksi ………………………….

  17

  3.3.1.1 Larutan HCl 0,5 N ……………………………

  17 3.3.1.2 Larutan NaOH metanol 0,5 N ………………..

  17 3.3.1.3 Larutan Merah Metil ………………………….

  17 3.3.1.4 Larutan Fenolftalein …………………………..

  18 3.3.1.5 Larutan KOH 0,1 N …………………………...

  18 3.3.1.6 Larutan Alkohol 95% Netral ……...…………..

  18

  3.3.2 Penyiapan Alat dan Bahan untuk Pengujian Sifat Antibakteri .…. ……………………………………….

  18 3.3.2.1 Sterilisasi Alat ………………………………...

  18 3.3.2.2 Pembuatan Media Nutrient Agar ……………..

  18 3.3.2.3 Pembuatan Media Plate Count Agar ………….

  19 3.3.2.4 Pembuatan Larutan NaCl 0,9 % ........................

  19

  3.3.2.5 Pembuatan Agar Miring ………………………

  19

  3.4 Hidrolisis Minyak Kelapa Murni .…………………..………

  20

  3.5 Penentuan Bilangan Asam Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni ……………………..

  21 3.6 Pembuatan Whipped Cream ……..………………………….

  21

  3.6.1 Pembuatan Campuran Whipped Cream dengan Minyak Kelapa Murni ………..……………………….

  22

  3.6.2 Pembuatan Campuran Whipped Cream dengan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni ………..…………….

  22

  3.7 Pengujian Sifat Antibakteri Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dalam Whipped Cream ....

  22 3.7.1 Peremajaan Bakteri …………………………………..

  22

  3.7.2 Pembuatan Inokulum ………………………….………

  22 3.7.3 Pengenceran Inokulum …………………………..…….

  23

  3.7.4 Pengujian Pertumbuhan Bakteri dalam Whipped Cream (Blanko) …………………………………..…...

  23

  3.7.5 Pengujian Sifat Antibakteri pada Campuran Whipped Cream dengan Minyak Kelapa Murni …………….…

  23

  3.7.6 Pengujian Sifat Antibakteri pada Campuran Whipped Cream dengan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa

  Murni ……………………………………………….…

  24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………. ..

  25

  4.1 Bilangan Asam Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni ……………………………………….

  25

  4.2 Sifat Antibakteri Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dalam Whipped Cream …..………….

  26 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

  31 5.1 Kesimpulan ..............................................................................

  31 5.2 Saran ........................................................................................

  31 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

  32 LAMPIRAN ................................................................................................

  34

  DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 2.1 Standar Mutu Minyak Kelapa Murni Berdasarkan SNI 7381:2008 ………………………………………………....

  6 Tabel 2.2 Kandungan Asam Lemak per 100 g Minyak Kelapa …………. 9

Tabel 4.1 Bobot Minyak Kelapa Murni dan Bilangan Asam Sebelum dan Setelah Hidrolisis …………………………………..….…… 25Tabel 4.2 Sifat Antibakteri Minyak Kelapa Murni dan Hasil Hidrolisis

  Minyak Kelapa Murni terhadap Bakteri Staphylococcus

  

aureus dan Escherichia coli ………………… .....…………………… 28

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 4.1 Angka Lempeng Total pada Bakteri Uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli …………………..…………..

  27 Gambar 4.2 Grafik Sifat Antibakteri Minyak Kelapa Murni dan HasilHidrolisis Minyak Kelapa Murni dalam Whipped Cream ……………………………………….…………..

  28

Dokumen yang terkait

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

8 122 176

Sifat Antibakteri Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

7 51 67

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Pembuatan Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Minyak Kelapa Murni (VCO/virgin coconut oil) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619

9 76 70

Efek Gel Minyak Kelapa Murni Hasil Hidrolisis Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci

1 48 69

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Efek Kombinasi Minyak Atsiri Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) dan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubrum) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

3 22 101

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 10

Sifat Antibakteri Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Kelapa Murni - Sifat Antibakteri Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 11