Putusan No. 2 Pdt.G 2018 PA

  

PENETAPAN

  Nomor : 2/Pdt.G/2018/PA.Kras DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan atas perkara cerai talak yang diajukan oleh: Pemohon, umur 38 Tahun ( Tempat / tanggal Lahir, Karangasem,13-09-1979 ), agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, bertempat Tinggal di

  Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 2 Januari 2018, telah terdaftar di register surat kuasa khusus di kepaniteraan Pengadilan Agama Karangasem No : 1 /Khs/2018/PA.Kras tanggal 12 Januari 2018 telah memberikan kuasa kepada Kuasa Hukum Pemohon yang berkantor di BTN Nirmala Sari, Blok C No 12, Lingkungan Jasri, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten

Karangasem, selanjutnya disebut sebagai “Pemohon”

  M E L A W A N Termohon, umur 35 tahun ( tempat / tanggal lahir, Karangasem, 13-05-1982 ), agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil ( RSUD Karangasem

  ), bertempat tinggal di lingkungan Juuk Manis, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, selanjutnya disebut sebagai

  “Termohon ” ; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan meneliti berkas perkara yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Kuasa Pemohon dan Termohon;

  DUDUK PERKARA

  12 Januari

  Bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tanggal

  

2018 yang telah mengajukan permohonan cerai talak dan permohonan tersebut telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Karangasem dengan register Nomor : 2/Pdt.G/2018/PA.Krs yang isi pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa pada tanggal 19 Januari 2006 telah dilangsungkan perkawinan antara Pemohon dengan Termohon yang dilaksanakan menurut hukum dan sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam, perkawinan tersebut telah dicatatkan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem sebagaimana tercatat dalam Kutian Akta Nikah Nomor : 04/04/I/2006 tertanggal 19 Januari 2006;

  2. Bahwa perkawinan antara Pemohon dengan Termohon dilangsungkan berdasarkan kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa;

  3. Bahwa setelah menikah, Pemohon dan Termohon tinggal serumah di kediaman bersama Pemohon di Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem;

  4. Bahwa selama masa perkawinan, Pemohon dan Termohon telah berkumpul sebagaimana layaknya suami-istri dan sudah dikaruniai 2 orang anak bernama :

  • Anaka pertama, jenis kelamin perempuan, tempat tanggal lahir,

  Amlapura, 14-11-2006, umur 11 Tahun ;

  • Anak kedua, jenis kelamin perempuan, tempat tanggal lahir, Karangasem,

  05-05-2012, umur 5 Tahun;

  5. Bahwa kebahagiaan yang dirasakan Pemohon setelah berumah tangga dengan Termohon hanya berlangsung sampai bulan Maret Tahun 2017, karena sejak itu ketentraman rumah tangga antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi percekcokan dan pertengkaran yang terus menerus yang disebabkan karena kurangnya persamaan persepsi dalam membina rumah tangga, Termohon hanya mengedepankan egoisme sendiri dan cenderung kaku;

  6. Bahwa puncak dari ketidak harmonisan tersebut terjadi ketika Pemohon tersandung permasalahan pidana yang mengharuskannya menjalani masa penahanan hukuman penjara, Termohon yang seharusnya memberikan dukungan moril kepada Pemohon malah sebaliknya, Termohon marah- marah dan balik menyalahkan Pemohon atas perbuatannya;

  7. Bahwa setelah kejadian tersebut, sikap Termohon kurang memperdulikan Pemohon, sehingga ikatan perkawinan yang selama ini terbangun mulai rapuh, sehingga membentuk suatu rumah tangga yang sakinah,mawaddah warahmah sebagaimana maksud dan tujuan dari suatu perkawinan, sehingga lebih baik diputus karena perceraian;

  8. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, permohonan Pemohon untuk mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon atas dasar pertengkaran dan perselisihan yang terus menerus dan tidak mungkin hidup rukun dalam suatu ikatan perkawinan, telah memenuhi unsur pasal 19 huruf (f) PP No.9 Tahun 1975 Jo.Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sehingga berdasar hukum untuk menyatakan permohonan cerai talak ini dikabulkan;

  9. Bahwa mengingat kedua anak dari hasil perkawinan antara Pemohon dengan Termohon belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun maka Hak Hadhanah (Pemeliharaan) mengikuti ketentuan pasal 105 Kompilasi Hukum Islam diberikan kepada Termohon sebagai Ibunya dengan didasarkan demi kepentingan anak-anak tersebut;

  10. Bahwa Pemohon sanggup membayar biaya perkara; Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka Pemohon mohon kepada Yth Bapak Ketua Pengadilan Agama Karangasem cq. Majlis Hakim berkenan memanggil dan memeriksa perkara ini agar berkenan untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut :

  PRIMAIR :

  1. Mengabulkan permohonan Pemohon ;

  2. Memberi Izin kepada Pemohon (Pemohon ) untuk menjatuhkan talak Raj’I terhadap Termohon (Termohon) di depan sidang Pengadilan Agama Karangasem setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap;

  3. Memerintahkan kepada panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal Pemohon dan Termohon dan Kantor

  Urusan Agama tempat pernikahan Pemohon dengan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam register yang diperuntukan untuk itu;

  4. Menetapkan anak-anak yang bernama :

  • Anak pertama, jenis kelamin perempuan, tempat tanggal lahir,

  Amlapura, 14-11-2006, umur 11 Tahun ;

  • Anak kedua, jenis kelamin perempuan, tempat tanggal lahir,

  Karangasem, 05-05-2012, umur 5 Tahun; Hak Pemeliharaannya (Hadhanah) berada pada Termohon sampai anak- anak tersebut mandiri dan bisa menentukan pilihannya sendiri;

  5. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon

  SUBSIDAIR :

  Dan atau mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, kuasa hukum Pemohon dan Termohon hadir di persidangan, majelis hakim telah menasehati kedua belah pihak untuk hidup rukun kembali dan atas upaya damai yang dilakukan oleh Majelis Hakim, kuasa hukum Pemohon menyatakan bahwa Pemohon akan rukun kembali dengan Termohon dan mencabut perkaranya;

  Bahwa Majelis Hakim mencukupkan pemeriksaan perkara a quo, selanjutnya menjatuhkan penetapan; Bahwa, untuk mempersingkat uraian penetapan ini, ditunjuk hal-hal sebagaimana termuat dalam berita acara sidang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penetapan ini;

  PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang bahwa, maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut diatas ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim berupaya mendamaikan kepada kedua belah pihak yang berperkara, upaya damai mana telah dilaksanakan secara maksimal oleh Majelis Hakim sesuai dengan ketentuan pasal 82 Undang-Undang No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo pasal 31 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun

  1975 jo. pasal 143 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dan ternyata Pemohon menerima nasehat majelis hakim, selanjutnya Pemohon menyatakan mencabut perkara ini;

  Menimbang, bahwa tentang pencabutan perkara, berdasarkan Pasal

  54 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka ketentuan mengenai pencabutan perkara yang diatur dalam Pasal 271 dan 272 Rv. dapat diberlakukan di lingkungan Peradilan Agama;

  Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon telah menyampaikan permohonan pencabutannya secara lisan di depan sidang dan karena pencabutan perkara ini dilakukan sebelum Termohon memberikan jawaban maka tidak diperlukan persetujuan dari Termohon untuk mencabut perkara in casu, oleh karena itu majelis hakim menilai permohonan Pemohon untuk mencabut perkaranya telah memenuhi maksud Pasal 271 dan 272 Rv. maka permohonan pencabutan perkara tersebut dapat dikabulkan;

  Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, oleh karenanya berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya yang timbul akibat perkara ini dibebankan kepada Pemohon;

  Mengingat, pasal 49 Undang-Undang No.7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah oleh Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan sebagaimana perubahan yang kedua Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, serta segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam perkara ini;

  M E N E T A P K A N 1. Mengabulkan permohonan pencabutan perkara nomor

  2/Pdt.G/2018/PA.Kras dari Pemohon ; 2. Memerintahkan panitera untuk mencatat pencabutan perkara tersebut dalam register perkara;

  3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 361.000,- (Tiga ratus enam puluh satu ribu rupiah);

  Demikian ditetapkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 7 Pebruari 2018 Masehi bertepatan dengan tanggal 21 Jumadil Awal 1439 Hijriyah, oleh kami Drs. AMANUDIN, S.H., M.Hum., sebagai Ketua Majelis, ABDURRAHMAN, S.Ag. dan NURUL LAILY, S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh BAIQ NURHAYATI, S.H., sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa Pemohon dan Termohon. Hakim Anggota, Ketua Majelis, ABDURRAHMAN, S.Ag. Drs. AMANUDIN, S.H., M.Hum.

  Hakim Anggota, NURUL LAILY, S.Ag.

  Panitera Pengganti, BAIQ NURHAYATI, S.H.

  Perincian Biaya Perkara :

  Pendaftaran Rp 30.000,- Proses Rp 50.000,- Panggilan Rp 270.000,- Redaksi Rp 5.000,- Meterai Rp 6.000,- JUMLAH Rp

  361.000,-