Jurnal Online STMIK EL RAHMA

DEWAN REDAKSI
Penanggungjawab dan Penasehat
Ketua STMIK EL RAHMA
Eko Riswanto, S.T, M.Cs.
Ketua Dewan Redaksi
Suparyanto, S.T, M.Eng
Anggota Dewan Redaksi
Minarwati, S.T, M.Cs
Wahyu Widodo, S.Kom, M.Kom
Yuli Praptomo PHS, S.Kom, M.Cs
Penyunting Ahli
Andri Syafriyanto, S.Kom., M.Cs.
Suparyanto, S.T, M.Eng
Eko Riswanto, ST., M.Cs.
Penyunting Pelaksana
Jamhari, A.Md
Asih Winantu, S.Kom, M.Cs
Momon Muzakkar, ST., M.Eng
Desain Cover dan Administrasi
Amir Muhtarom, S.Kom


Mitra Bestari
Dr. Aris Tri Haryanto , SE. S.Kom. MM. M.Si.
Dr. Asep Rokhyadi Permana Saputra, SE. M.Si
Dr. Heri Wijayanto, ST. MM. M.Kom.

KATA PENGANTAR
Puji syukur redaksi panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, Jurnal FAHMA dapat hadir kemballi dihadapan pembaca yang
budiman. Pada kesempatan ini, rekdaksi mengajak para pembaca untuk berpartisipasi bagi
kelangsungan Jurnal FAHMA dengan mengirimkan naskah hasil penelitian maupun hasil
pengabdian masyarakat.
Ternyata mencari naskah penelitian dan pengabdian yang “layak terbit” tidak
semudah yang dibayangkan. Apalagi untuk memenuhi kriteria yang diinginkan dewan
redaksi, namun demikian redaksi tetap berusaha mendapatkan naskah dengan sistem
“jemput bola” kepada para dosen maupun mahasiswa S2 yang telah melakukan penelitian
dan pengabdian masyarakat. Hasil penelitian mahasiswa S1 yang layak dan berkualitas
serta arahan pembimbing pun dapat disajikan dalam jurnal ini. Semua itu dimaksudkan
sebagai upaya Jurnal FAHMA dapat terbit berkala dan menyuguhkan informasi teknologi
dan ilmu komputer dihadapan pembaca.
Edisi FAHMA Volume 15 Nomor 3 September 2017 kali ini menyajikan berbagai

hasil penelitian dari beberapa dosen. Diantaranya dalam bidang Aplikasi oleh Joko
Siswanto, Amd., S.Kom, Dr. Raden Teduh Dirgahayu, ST., MSc, Sugiyatno, penerapan
algoritma oleh Minarwati, bidang Sistem Pakar oleh Ahmad Sahal, Sri Hasta Mulyani,
bidang Sistem Pedukung Keputusan oleh Hera Wasiati, Edi Faizal, dan Herdiesel
Santoso, bidang image processing oleh Maya Marselia, FX. Henry Nugroho, Syamsu
Windarti.
Akhirnya selamat membaca artikel-artikel yang kami sajikan, semoga bermanfaat
dan dapat menambah pengetahuan pembaca. Amin.

Salam dari Redaksi

DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Susunan Dewan Redaksi
Kata Pengantar
Daftar Isi
PROTOTIPE SISTEM MANAJEMEN TEMPAT TIDUR RUMAH
SAKIT PADA RSU ISLAM HARAPAN ANDA TEGAL
Joko Siswanto, Amd., S.Kom, Dr. Raden Teduh Dirgahayu, ST., MSc............. 1 – 15
APLIKASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI MENGGUNAKAN

PHP DAN MYSQL
Sugiyatno .....................................................................................................................

16 – 21

ANALISA NETWORK PERBAIKAN JALAN MENGGUNAKAN
METODE ALGORITMA ES EF DAN LS LF DI TEMUWUH KIDUL
BALECATUR GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA
Minarwati ..................................................................................................................... 22 – 33
SISTEM PAKAR SEBAGAI ALAT BANTU DIAGNOSA UNTUK
MENANGANI PENYAKIT TROPIS
Ahmad Sahal, Sri Hasta Mulyani .............................................................................. 34 – 51
PERANCANGAN OPENTEATHER 3D MENGGUNAKAN TEKNIK
SEAMLESS DAN BUMP MAP UNTUK MENENTUKAN
TINGKAT KEMIRIPAN DENGAN OBJEK ASLI
Maya Marselia .............................................................................................................. 52 – 59

PENERAPAN METODE PROMETHEE UNTUK PENENTUAN
PRIORITAS TARGET MARKETING
Hera Wasiati, Edi Faizal ............................................................................................ 60 – 69

FOREX EXPERT ADVISOR MENGGUNAKAN INDIKATOR MACD
dan EMA

FX. Henry Nugroho, Syamsu Windarti ………………………………………….… 70 – 79
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA BEM STMIK
EL RAHMA YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP
DAN SAW
Herdiesel Santoso …………………………………………………………………

80 – 88

PENERAPAN METODE PROMETHEE UNTUK PENENTUAN
PRIORITAS TARGET MARKETING
1,2

Hera Wasiati1, Edi Faizal2
Program Studi Manajemen Informatika STMIK Akakom Yogyakarta
e-mail: 1hera@akakom.ac.id, 2edifaizal@akakom.ac.id

Abstract


Competition college increasingly fast and modern, so college in demand also to still exist. Not a
few universities are closed because no students who want to apply to the college, many faculty because
students are not a little out of accreditation, so that the faculty occurs only registered status, knowing that
prospective new students are reluctant to register and lead to closure. College marketing is clearly necessary
in order to obtain students in accordance with the target each academic year. The world of education has
undergone continuous evolution. One of the trigger factors is the increasingly tight competition among
universities. Therefore, marketing becomes a strategic element in maintaining the existence of universities.
The study focused on the application of computer-based decision support system (CB-DSS) to determine
the priority of target of new student enrollment using Promethee (Preference Ranking Organization for
Enrichment Evaluation) method with multicriteria analysis. Methods in data collection used interview
method, observation and literature study. This research produces computer-based decision support system
(CB-DSS) system which can be used to determine marketing target priority. The use of Promethee as a
method of multicriteria analysis is helpful in determining the order ranking of the priority of the target
matketing that will be implemented. This system is able to give conclusion in the form of recommendation
of school of purpose of marketing based on classification of school (SMA, SMK or MA). The test results
show there are factors that affect the result that is there are differences in the final result between the value
of leaving flow and the value of entering flow, so to determine the ranking can not be done. The solution
that can be done is to use the net flow value.
Keywords—marketing, college, CB-DSS, promethee

PENDAHULUAN
Apakah perlu perguruan tinggi ada marketingnya?, atau seperti apakah marketing
untuk sebuah perguruan tinggi?. Padahal marketing itu identik dengan target penjualan
barang atau hasil produksi. Berbeda dengan perguruan tinggi yang merupakan sebuah
lembaga pendidikan untuk mencetak para sarjana, cendekiawan, akademisi. Pertanyaan
tersebut akan terjawab apabila sang penanya berada pada posisi yang berhubungan
langsung dengan proses penerimaan mahasiswa baru sebuah perguruan tinggi. Marketing
perguruan tinggi jelas sangat perlu dalam rangka untuk memperoleh mahasiswa sesuai
dengan target tiap tahun akademik [1].
Dunia pendidikan telah mengalami evolusi secara kontinyu. Salah satu faktor
pemicunya adalah kompetisi antar perguruan tinggi yang semakin ketat. Oleh karena itu
pemasaran menjadi unsur yang strategis dalam menjaga eksistensi perguruan tinggi. Istilah
pemasaran (marketing) seringkali diartikan sebagai penjualan. Padahal keduanya memiliki
perbedaan yang cukup signifikan. Dari sisi tujuan, pemasaran bertujuan melayani
kebutuhan pelanggan sedangkan penjualan bertujuan untuk memenuhi keinginan
perusahaan. Pemasaran berawal dari keinginan konsumen kemudian berlanjut pada
bagaimana cara pemuasannya, sedangkan penjualan bermula dari produksi suatu
produk/jasa berlanjut pada aktivitas meyakinkan konsumen untuk membelinya [2].

60


Persaingan perguruan tinggi kian cepat dan modern, sehingga perguruan tinggi di
tuntut pula untuk tetap eksis. Tidak sedikit perguruan tinggi yang tutup karena tidak ada
mahasiswa yang mau mendaftar ke perguruan tinggi tersebut, banyak pula fakultas karena
mahasiswanya sedikit tidak keluar akreditasinya, sehingga yang terjadi fakultas tersebut
statusnya hanya terdaftar, maklum saja para calon mahasiswa baru enggan mendaftar dan
berujung pada penutupan.
Tidak semua Perguruan tinggi memiliki Unit Marketing, biasanya ada perguruan
tinggi hanya memiliki unit namanya HUMAS atau promosi. Unit tersebut menangani
berbagai hal misalnya pemberitaan media, memberikan informasi kepada civitas
akademika tentang kegiatan perguruan tinggi, serta melakukan promosi dengan media
brosur, advertorial di media atau melakukan presentasi di tiap tiap sekolah SMA
khususnya kelas III [1].
Pada dasarnya, tujuan pemasaran perguruan tinggi bukanlah untuk memuaskan
pelanggan semata tetapi juga untuk kepentingan institusi itu sendiri. Pemasaran bertujuan
untuk memberikan kenyamanan mahasiswa dalam perkuliahan, misalnya diajar oleh dosen
yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, kurikulum yang kompetitif, strategi
pembelajaran yang efektif dan lain-lain. Sebaliknya pemasaran juga bertujuan untuk
menjaga kepentingan institusi seperti: menjamin kesejahteraan dosen dan karyawan,
meningkatkan citra instusi dan mempercepat pengembangan perguruan tinggi.

Tugas pemasaran adalah membuat produk jasa pendidikan yang memang tidak
berwujud menjadi bentuk-bentuk yang menunjukan kualitas jasa. Perguruan tinggi dapat
melakukan beberapa hal untuk mengkonkritkan produknya, yaitu dengan cara: (1)
Visualisasi, yaitu menggambarkan bagaimana jasa pendidikan diberikan kepada
mahasiswa. Misalnya dengan menggambarkan bagaimana kenyamanan ruang kuliah,
situasi pembelajaran di laboratorium dan kondisi perpustakaannya; (2) Asosiasi, yaitu
mengaitkan kualitas perguruan tinggi dengan keberhasilan para alumninya; (3)
Representasi fisik, yaitu dengan memperlihatkan langsung gedung perkuliahan, fasilitas
dan Unit Kegiatan Mahasiswa; (4) Dokumentasi, yaitu dengan menunjukan berbagai
bentuk kepuasan pengguna jasa pendidikan yang berupa: berbagai bentuk penghargaan,
pengakuan masyarakat, kunjungan orang-orang penting dan lain-lain [2].
Salah satu upaya untuk menarik minat masyarakat adalah menginformasikan
program unggulan perguruan tinggi kepada masyarakat, karena apabila tidak dapat
menginformasikan secara baik, minat masyarakat dalam memilih perguruan tinggi yang
bersangkutan tersebut juga kurang. Komunikasi merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan oleh perguruan tinggi untuk memasarkan lembaga pendidikannya kepada
masyarakat. Menurut Kotler dan Keller tahun 2008, komunikasi merupakan sarana
dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk,dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi yang baik harus dapat
dipahami, karena hal ini berhubungan dalam pengambilan keputusan [3].

Mengingat target utama marketing sebuah perguruan tinggi adalah sekolah
menengah atas (SMA, SMK, MA) sederajat, sudah bukan cara baru apabila tim marketing
sebuah perguruan tinggi berkunjung dan melakukan prentasi tentang keunggulan
perguruan tinggi mereka. Tujuan yang akan di capai adalah, para siswa mengetahui
eksistensi perguruan tinggi dan keunggulannya, tertarik dan pada akhirnya mendaftar
sebagai mahasiswa baru pada perguruan tinggi tersebut. Tetapi yang perlu menjadi
pertimbangan adalah kesesuaian pelajaran yang diajarkan disekolah dengan jurusan yang
dimiliki perguruan tinggi. Jika sekolah yang dituju adalah sekolah umum, maka hal
tersebut tidak menjadi persoalan, lain halnya jika sekolah asal siswa adalah MA atau SMK.
Jika marketing dilakukan oleh perguruan tinggi jurusan komputer, sedangkan sekolah

61

yang dituju adalah SMK jurusan kesehatan, maka kecil kemungkinan (walaupun tidak
menutup kemungkinan) siswa akan tertarik dan mendaftar pada perguruan tinggi tersebut.
Setiap proses promosi yang dilakukan tentu membutuhkan tenaga, fikiran dan biaya
yang tidak sedikit. Selain itu penetapan target penetimaan mahasiswa baru pada setiap
tahun akademik juga harus terpenuhi untuk menjaga stabilitas perguruan tinggi. Jika
strategi maketing tidak baik dan tidak tepat sasaran, maka kecil kemungkinan pecapaian
target penerimaan mahasiswa baru akan tercapai. Selain itu, ke tidak tepatan tersebut jelas

akan menyebabkan pemborosan anggaran. Belum lagi dihadapkan pada kenyataan
banyaknya jumlah sekolah menengah atas. Data Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah
Raga Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2015 menunjukan, terdapat 160 SMA, 43 MA
dan 219 SMK dengan berbagai jurusan [4].
Berdasarkan uraian diatas, maka dipandang perlu tersedianya sebuah sistem yang
dapat melakukan analisa untuk menentukan prioritas target marketing penerimaan
mahasiswa baru pada sebuah perguruan tinggi. Sistem yang dimaksud dapat berupa
sebuah sistem pendukung keputusan berbasis komputer (Computer Based Decision Support
System/CB-DSS). Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk menunjang
analisa DSS tersebut, salah satunya adalah metode Promethee (Preference Ranking Organization
for Enrichment Evaluation). Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas)
dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan
kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah
penggunaan nilai dalam hubungan outranking. Ini adalah metode peringkat yang cukup
sederhana dalam konsep dan aplikasi dibandingkan dengan metode lain untuk analisis
multikriteria [4]. Sehingga dalam penelitian ini akan dikembangankan sebuah sistem
pendukung keputusan Penentuan Prioritas Target Marketing Penerimaan Mahasiswa Baru
Dengan Metode Promethee, studi kasus pada STMIK AKAKOM Yogyakarta.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini membahas tentang sistem pendukung keputusan yang berfungsi

untuk penentuan prioritas target marketing penerimaan mahasiswa baru dengan metode
Promethee. Penelitian secara umum dilakukan di STMIK AKAKOM, sedangkan
kebutuhan khusus terkait dengan data penelitian membutuhkan diperlukan survey ke
objek penelitian, yaitu bebrapa SMA/SMK/MA yang berada di Yogyakarta. Dalam SPK
ini digunakan sebuah metode yaitu metode Promethee, sehingga hasil akhirnya dapat
ditemukan berupa sebuah perankingan. Setelah perankingan ditemukan kemudian di
simpan dalam database server kemudian dibuatkan sebuah laporan berupa informasi yang
akan disampaikan ke bagian admisi sebagai decission maker.
A. Ananlisis Kebutuhan
Berikut merupakan beberapa kebutuhan sistem pendukung keputusan yang akan
dibangun untuk penentuan prioritas target marketing penerimaan mahasiswa baru:
1. Kebutuhan input
Data input yang digunakan untuk membangun sistem pendukung keputusan
diantaranya,
a. Data user, berupa nama pengguna dan password.
b. Data menu utama berupa data akses, data master dan data analisis.
c. Data akses berupa data logout, data user manager.
d. Data master berupa data kriteria dan data alternatif.
e. Data analisis berupa data matriks hasil kuisioner dan data indeks preferensi.

62

2. Kebutuhan proses
Beberapa proses dibutuhkan untuk memproses data input menjadi data output
berupa informasi yang diinginkan yaitu:
a. Proses menghitung untuk nilai parameter
b. Proses menghitung nilai leaving flow
c. Proses menghitung nilai entering flow
d. Proses menghitung nilai net flow
3. Kebutuhan output
Sehingga output yang diinginkan adalah berupa informasi yang akan disampaikan ke
bagian admisi, yaitu:
1. Hasil proses perhitungan dan hasil perankingan menggunakan metode Promethee.
2. Membantu bagian admisi untuk mengambil sebuah keputusan dari data-data yang ada
sehingga target marketing yang paling baik dapat diketahui.
B. Sumber Data
Sumber data merupakan sebuah data yang akurat baik itu data yang didapat dari
internal, eksternal yang akan dijadikan sebuah acuan untuk menghasilkan informasi yang
valid. Dalam sistem pendukung keputusan sumber data bisa didapat dari:
1. Data internal
Data internal merupakan data yang berasal dari dalam Sekolah Tinggi yaitu data yang
didapat dari data asal sekolah mahasiswa yang sudah terdaftar yang digunakan untuk
mendukung Sistem. Adapun data internal yang dibutuhkan adalah data kriteria dan
data alternative pendukung keputusan.
2. Data eksternal
Merupakan data yang berasal dari luar perusahaan Sekolah Tinggi, tapi tetap
mempunyai pengaruh dalam membuat sistem pengambilan keputusan yang baik.
Adapun data yang berasal dari luar adalah data yang didapat dari hasil kuisioner dan
data sekolah (SMA/SMK/MA) beserta jurusan.
3. Data ekstraksi
Data ekstraksi merupakan data gabungan dari data internal dan data eksternal. Proses
ekstraksi menghasilkan manajemen sistem basis data.
C. Rancangan Model Sistem Pendukung Keputusan
Proses analisa yang diperlukan dalam membangun sistem pendukung keputusan
yang berfungsi untuk penentuan prioritas target marketing penerimaan mahasiswa baru
menggunakan metode Promethee. Pemodelan Promethee dilakukan untuk mengetahui nilai
yang diperoleh ketika melakukan proses perhitungan dari data mentah menjadi data hasil
perhitungan. Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis
multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Dugaan
dari dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam
hubungan outranking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata
menurut pandangan ekonomi [6].
Tahapan ini dilakukan terhadap kebutuhan baik fungsional ataupun non-fungsional
yang dibutuhkan dalam penerapan metode Promethee untuk menentukan barang yang
paling banyak dicari pembeli dengan menggunakan metode Promethee. Suatu metode
Promethee diusulkan sebagai model dan acuan tambahan yang disajikan dengan
menggunakan sistem. Masing-masing fungsi dapat terpilih oleh pembuat keputusan untuk
menghitung derajat tingkat pilihan dari tiap alternatif dan menentukan rankingnya. Sistem
kemudian akan mengeluarkan satu set alternatif diatur, dimana merupakan aturan yang
terbaik, dapat dipilih oleh pembuat keputusan sebagai pemilihan yang tepat.

63

Terdapat beberapa alternatif sekolah yang digunakan peneliti dalam menentukan
target promosi yang paling baik dengan menggunakan inisial (pengkodean) diantaranya
B001 (SMA N 1 Yogyakarta), B002 (SMA N 2 Yogyakarta), B003 (SMK Muhammadiyah
1), B004 (SMK N 1 Yogyakarta) dan seterusnya. Penentuan kaidah maksimum dan
minimum pada tiap-tiap kriteria ada yang berlainan, misalnya Jumlah Siswa yang
ditetapkan sebagain kaidah maximum, karena kriteria paling berpengaruh.
Parameter yang berlaku pada setiap preferensi akan berbeda, mengikuti preferensi
yang dipilih, misalnya preferensi II parameter hanya satu buah adalah q, sedangkan
preferensi IV dan V parameternya ada dua yaitu q dan p. Nilai parameter dari tiap
preferensi ditentukan oleh decision maker dengan memperhatikan batasan yang sesuai
untuk masing-masing kriteria. Pada Tabel 1 diberikan design kuisioner untuk
pengambilan sampel data dari pendataan sekolah.
Tabel 1 Rancangan kuisioner pendataan
Kriteria
Nama
Persentase
No
Jumlah Prestasi
Jurusan Jarak
Sekolah
Akreditasi
siswa
Siswa
Siswa
yang ada ke PT
melanjutkan
1
2
3
4
5
Setelah hasil kuisioner didapat maka data tersebut dimasukan kedalam beberapa
kriteria yang sudah ditentukan, adapun kriterianya dikodekan sebagai berikut; Jumlah
Siswa (f1), Prestasi Siswa (f2), Akreditasi (f3), Persentase siswa melanjutkan (f4), Jurusan
yang ada (f5), Jarak ke PT (f6). Data dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Nilai kriteria untuk setiap alternatif data hasil kuisioner
Alternatif
Min /
Tipe
Paramet
Kriteria
Max B001 B002 B003 B004 B005 Preferensi
er
F1
Max
1
p
F2
Max
3
p
F3
Max
2
q
F4
Max
2
q
F5
Max
3
p
F6
Max
2
q
Setelah data didapat maka dibuatkanlah matriks data indeks preferensi yang sudah
melalui tahapan-tahapan perhitungan dalam menentukan nilai indeks preferensi. Setelah
perhitungan indeks preferensi selesai berdasarkan data matriks diatas maka selanjutnya
menghitung nilai leaving flow, entering flow dan net flow (Tabel 3).
Tabel 3 Nilai leaving flow, entering flow dan net flow
Alternatif
Φ+
ΦΦ
B001
B002
B003
B004
B005
Selanjutnya adalah menentukan Promethee I, untuk leaving flow dan entering flow biasa
disebut dengan Promethee I. Dimana dalam leaving flow nilai terbesar merupakan nilai yang

64

terbaik sedangkan pada entering flow nilai terkecil merupakan nilai yang terbaik. Setelah
proses Promethee I selesai maka dilanjutkan dengan menghitung Promethee II, yang mana
pada Promethee II merupakan hasil dari nilai leaving flow di kurang nilai leaving flow dan biasa
disebut net flow dengan nilai terbesar merupakan nilai terbaik [7]. Sehingga berdasarkan
dapat diketahui urutan target marketing/promosi dilakukan sesuai dengan perankingan
menggunakan Promethee II.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengimplementasian sistem pendukung keputusan untuk penentuan prioritas target
marketing penerimaan mahasiswa baru dengan metode Promethee dikerjakan setelah
proses perancangan sistem selesai dikerjakan. Langkah selanjutnya pada penelitian ini
adalah menentukan perangkat-perangkat yang digunakan baik itu perangkat lunak
(software) maupun perangkat keras (hardware) yang akan dipakai pada proses implementasi
sistem. Berikut adalah detail spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang
digunakan. Perangkat lunak (Software) yang digunakan adalah sistem operasi Microsoft
Windows 8.1 dan programming language Visual Basic 6.0 Enterprise Edition. Sedangan
perangkat keras yang digunakan meliputi laptop dengan processor Intel i7, memori 4 GB
dan harddisk 500 GB.
Halaman Utama
Halaman utama adalah form awal yang disajikan kepada pengguna sistem. Pada
halaman utama ini terdapat form login yang dipakai oleh pengguna sistem untuk
melakukan beberapa proses diantaranya proses penginputan data, pengaksesan data,
perhitungan data dan hasil perhitungan data. Tabel yang terlibat dalam proses login ini
adalah tabel user manager. User melakukan proses input untuk user dan password,
setelah itu baru bisa melakukan proses selanjutnya. Adapun user interface halaman utama
dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Tampilan user interface halaman utama
Implementasi Data Kriteria
Modul ini digunakan untuk melakukan proses penginputan dan penghapusan
kode kriteria, nama kriteria, kaidah maksimasi yang terdiri dari minimal dan maksimal,
tipe preferensi. Adapun user interface dapat dilihat pada Gambar 2.

65

Gambar 2 Implementasi user interface data kriteria
Implementasi Data Alternatif
Berikutnya pada modul data alternatif user dapat mengedit/merubah nilai/angka
yang sesuai dengan hasil kuisioner. Menu alternatif dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Implementasi user interface data alternative
Implementasi Matriks Data Kuisioner
Selanjutnya pada modul matriks data kuisioner ini karyawan (kasir) dapat
memperlihatkan hasil dari inputan data kriteria dan data alternatif yang berupa sebuah
matriks. Matriks datanya dapat dilihat pada Gambar 4.

66

Gambar 4 Implementasi user interface matriks data kuisioner
Implementasi Matriks Data Indeks Preferensi
Pada modul ini user menanmpilkan hasil data perhitungan dari data kriteria dan
data alternatif yang berupa matriks indeks preferensi. Matriks data indeks preferensi
disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5 Implementasi user interface matriks indeks preferensi
Implementasi Matriks Leaving Flow, Entering Flow dan Net Flow
Pada modul ini terdapat nilai leaving flow, entering flow dan net flow yang dirangkai
dalam sebuah matriks. Dalam leaving flow nilai terbesar merupakan nilai terbaik sedangkan
dalam entering flow nilai terkecil merupakan nilai terbaik. Berikut matriksnya yang
ditunjukan dalam Gambar 6.

Gambar 6 Implementasi matriks leaving , entering dan net flow

67

Implementasi Matriks Promethee I
Dalam matriks promethee I ini menampilkan nilai leaving flow dengan rankingnya
dan nilai entering flow beserta rankingnya juga. Tampilan matriks promethee I dapat dilihat
pada Gambar 7.

Gambar 7 Implementasi user interface matriks Promethee I
Implementasi Promethee II
Pada matriks promethee II ini menampilkan data nilai net flow beserta rankingnya,
yang mana pada promethee II ini nilai terbesar merupakan nilai yang terbaik. Adapun
matrik promethee II dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 User interface matriks Promethee II
Implementasi Kesimpulan
Berikut ini adalah user interface kesimpulan, yang mana dalam kesimpulan ini
dapat diketahui sekolah mana yang menempati prioritas paling tinggi untuk kegiatan
promosi/marketing berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan melalui tahapantahapan yang sudah ditentukan. Kesimpulan sistem juga mengelompokan klasifikasi jenis
sekolah yaitu SMA, SMK atau MA. Adapun user interface kesimpulan dapat dilihat pada
Gambar 9.

Gambar 9 User interface kesimpulan

68

KESIMPULAN
Penelitian ini menghasilkan sistem sistem pendukung keputusan berbasis
komputer (computer based decision support system/CB-DSS) yang dapat digunakan untuk
menentukan prioritas target marketing penerimaan mahasiswa baru pada sebuah
perguruan tinggi. Penggunaan Promethee sebagai metode analisis multikriteria sangat
membantu dalam penentuan urutan/rangking prioritas target matketing yang akan
dilaksanakan. Sistem ini mampu memberikan kesimpulan berupa rekomendasi sekolah
tujuan marketing berdasarkan klasifikasi sekolah (SMA, SMK atau MA). Setelah
pengujian dilaksanakan, terdapat faktor yang mempengaruhi hasil ujian yaitu terkadang
adanya terdapat perbedaan hasil akhir antara nilai leaving flow dan nilai entering flow, sehingga
untuk menentukan perankingan tidak dapat dilakukan. Sehingga jalan keluarnya adalah
dengan menggunakan nilai net flow.
SARAN
Sistem yang dikembangkan sudah dapat digunakan sebagai sistem bantu untuk
menentukan target marketing berdasarkan beberapa kriteria yaitu Jumlah Siswa (f1),
Prestasi Siswa (f2), Akreditasi (f3), Persentase siswa melanjutkan (f4), Jurusan yang ada
(f5), Jarak ke PT (f6). Hasil yang direkomendasikan sistem berupa ranking menurut
prioritas yang dihitung berdasarkan semua kriteria berdasarkan kondisi alternatif sekolah.
Namun demikian pada penelitian selanjutnya dapat digunakan kriteria yang lebih variatif,
untuk mengetahui tingkat akurasi rekomendasi sistem. Selanjutnya penggunaan metode
promethee dapat di kolaborasikan dengan metode yang lain, misalnya fuzzy inference system
atau yang metode lain.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Widiyoko,
S.,
2015,
Strategi
Marketing
Perguruan
Tinggi,
http://www.kompasiana.com/setiawan_wd/strategi-marketing-perguruantinggi_550e68b2a33311a32dba8275, diakses pada tanggal 8 Oktober 2016.
[2] Sonjaya,
W.,
2015,
Manajemen
Pemasaran
Perguruan
Tinggi,
http://www.kompasiana.com/wawansonjaya/manajemen-pemasaran-perguruantinggi_54f6785fa3331191178b4b37, diakses pada tanggal 8 Oktober 2016.
[3] Dzilqarnain, H., 2015, Strategi Komunikasi Pemasaran Universitas Muhammadiyah
Magelang,http://eprints.uny.ac.id/28833/1/Hamzah%20Dzilqarnain_09101241023.
pdf diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.
[4] -----------, 2015, Daftar Nama dan Alamat Sekolah, http://pendidikandiy.go.id/dinas_v4/?view=baca_isi_lengkap&id_p=8, diakses pada tanggal 8
Oktober 2016.
[5] Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
[6] Irwansyah, 2014, Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penentuan Barang Konveksi
Yang Harus Disediakan Menggunakan Metode Promethee, Tesis, Program Studi
Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
[7] Abu-Naser, S., Al-Masri., Sultan, Y.A. and Zaqout, I., 2011, A Prototype Decision
Support Sistem for Optimizing the of E-Learning in Educational Institutions,
International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP) Vol.1, No.4,
July 2011.

69